PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format pengkajian keperawatan maternitas yang telah di tetapkan. Data yang
dikumpulkan dengan wawancara langsung dengan klien, dari data catatan
keperawatan dan medis ada ditemukan kesenjangan antara data-data teoritis
dengan apa yang didapat dengan kasus dilapangan. Pengumpulan data yang
dilakukan hanya melalui wawancara dengan keluarga klien, obsevasi head to toe
dan dari pendokumentasian keperawatan diruangan.
Tanda gejala yang biasanya dialami oleh pasien PEB pada persalinan yaitu
pusing, pandangan kabur, oedema, dan tensi tinggi.
Pre Eklampsia berat adalah penyakit dengan tanda2
hipertensi,oedema,dan proteinuria yang timbul karena kehamilan (ilmu
keidanan:2005). Pre eklamsia berat adalahsuatu komplikasi kehamilan
yang di tandai timulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertai
proteinuriadan di sertai oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih
(Asuhan patologi Kebidanan :2009). Preeklamsia di bagi menjadi dua
golongan ringan dan berat.penyakit yang digolongkan berat bila satu atau
lebih tanda gejala dibawah ini:
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih,atau tekanan diastolik 110
mmHg atau lebih
2. Proteinuria 5 g atau ebih dalam 24 jam, atau 4+ pada pemeriksaan
kulitatif
3. Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah
epigatrium
5. Oedema paru dan sianosis (Ilmu kebidanan, 2005)
C. Tindakan Keperawatan
Pada tahap implementasi tidak semua diagnosa dan rencana asuhan
keperawatan yang dibuat dapat dilakukan, hal ini disebabkan karena pada saat
pengkajian Ny.D telah dirawat 3 hari dan telah dilakukan beberapa intervensi oleh
perawat untuk mengatasi masalah keperawatan Ny.D. pada saat pengkajian tidak
ada kendala yang ditemukan karena keluarga dan juga pasien dapat berpartisipasi
dalam intervensi keperawatan yang diberikan. Selain itu didukung oleh kerjasama
yang baik dengan perawat ruangan dan tim kesehatan lainnya.
Selanjutnya intervensi keperawatan yang telah diberikan untuk setiap
diagnosa perhari antara lain :
- Senin, 05 maret 2018
Pada hari ini merupakan pemberian intervensi pertama kalinya pada Ny..
D dan masalah untuk setiap diagnosa belum dapat teratasi. Pada diagnosa
aktual yaitu Resiko kejang, intervensi yang diberikan terhadap diagnosa
ini diharapkan agar tanda-tanda vital dalam rentang yang normal.
- Selasa, 06 Maret 2018
Pada hari pemberian intervensi kedua ini untuk diagnosa menyusui tidak
efektiv berhubungan dengan asi keluar sedikit masih belum ada
perubahan dari hari sebelumnya, pasien sudah d ajarkan pijat oksitosin
tetapi asi masih sedikit keluar
- Rabu, 07 Maret 2018
Pada hari ketiga untuk diagnosa aktual yaitu resio kejang , didapatkan
data TD:140/90 mmHg, kepala os masih pusing dan pndangan masih
kabur. Diagnosa menyusui tidak efektiv teratasi sebagian, karena asi klien
sudah banyak keluar. Selanjutnya untuk diagnosa kurang pengetahuan,
klien sudah diberitahu tentang KB apa yang cocok digunakan oleh klien,
dan masalah keperawatan kurang pengetahuan sudah teratasi.
.
D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dari awal hingga akhir kegiatan yang setiap kali
berinteraksi menggunakan analisis SOAP (Subjektif, Objaktif, Analisa, Planing ).
Semua tindakan keperawatan dengan Resiko kejang, menyusui tidak efektif b.d
asi keluar sedikit dan kurang pengetahuan yang dibahas oleh kelompok dapat
terlaksana melalui implementasi yang dilaksanakan. Hal ini didukung karena
sudah terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
Implementasi 3 diagnosa yang dilaksanakan berhasil, ini tampak dari observasi
yang dilakukanvital sign dalam rentang normal, menyusui tidak efektiv, dan
diagnosa kurang pengetahuan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan