Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
KELOMPOK IV
Astuti J. Sasada
Finarlin Tubigo
Kursia Ambotang
Titik Mutiara
Nerub Lalan
Magfira Yusuf
Sinar Bulan
Dosen :
Supriadi Abdul Malik, SKM. M.Kes
a. Bahwa dengan terjadinya peningkatan kejadian HIV dan AIDS yang bervariasi mulai
dari epidemi renddah, epidemi terkonsentrasi dan epidemi meluas, perlu dilakukan
upaya penanggulangan HIV dan AIDS secara terpadu, menyeluruh dan berkualitas.
kebutuhan hukum.
AIDS.
Mengingat :
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
Nomor 4844);
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara
Pecandu Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 46,
Eksklusif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58, Tambahan
Zat Adiktif;
Rumah Sakit Pengampu dan Satelit Program Terapi Rumatan Metadon serta Pedoman
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Nomor 122);
PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENANGGULANGAN HIV
DAN AIDS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
diagnosis, kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan,
angka kematian, membatasi penularan serta penyebaran penyakit agar wabah tidak
2. Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat HIV adalah Virus yang
4. Orang Dengan HIV dan AIDS yang selanjutnya disingkat ODHA adalah orang yang
5. Infeksi Menular Seksual yang selanjutnya disingkat IMS adalah infeksi yang
ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal/lewat anus dan oral/dengan
mulut.
6. Tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayanan Kesehatan dan Konseling yang selanjutnya
disingkat TIPK adalah tes HIV dan konseling yang dilakukan kepada seseorang untuk
kesehatan.
7. Konseling dan Tes HIV Sukarela yang selanjutnya disingkat KTS adalah proses
konseling sukarela dan tes HIV atas inisiatif individu yang bersangkutan.
8. Konseling adalah komunikasi informasi untuk membantu klien/pasien agar dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya dan bertindak sesuai keputusan yang
dipilihnya.
efisien.
10. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik
Tahun 1945.
11. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, Walikota dan perangkat daerah sebagai
kesehatan.
a. Fase 1
Umur infeksi 1-6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah t erpapar dan
terinfeksi. Tetapi ciri-ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes darah.
Pada fase ini antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Bisa saja terlihat/mengalami
gejala-gejala ringan, seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).
b. Fase 2
Umur infeksi : 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini individu
sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah dapat menularkan
pada orang lain. Bisa saja terlihat/mengalami gejala-gejala ringan, seperti flu
c. Fase 3
AIDS. Gejala-gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu
malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak
sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah, serta berat badan
terus berkurang. Pada fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.
d. Fase 4
Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan
tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya. Timbul penyakit tertentu yang
disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi paru-paru yang menyebabkan
radang paru-paru dan kesulitan bernafas, kanker, khususnya sariawan, kanker kulit
atau sarcoma kaposi, infeksi usus yang menyebabkan diare parah berminggu-minggu,
dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.
Dengan kehamilan, Anda bisa bernapas lega setelah tes darah Anda menunjukkan
hasil negatif. Sayangnya, Anda tidak memiliki jaminan yang sama dengan infeksi menular
seksual. Seseorang dapat berhubungan seks dan terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala nyata
Oleh karena itu, penting untuk menjalani tes kelamin setiap tahun dan selalu gunakan
kondom dengan semua pasangan seks di masa depan. Jangan malu meminta pasangan Anda
untuk menggunakan kondom. Tidak ada rasa malu dalam bersikeras menjaga Anda berdua
tetap aman. Jika ia tidak memiliki kondom, Anda bisa selalu siap siaga dengan simpanan
kondom anda sendiri. Penting untuk dicatat jika kondom sobek, semua peraturan di atas
masih berlaku. Dengan bayangan kehamilan yang tidak diinginkan dan potensi penyakit
menular, seks kasual yang sembrono bisa menjadi senjata utama bagi Anda menyalahkan diri
sendiri.
Namun, jika nasi telah menjadi bubur, gunakan itu sebagai faktor motivasi. Hal yang
Anda dapat lakukan adalah memperkaya diri dengan segala informasi dan belajar untuk lebih