Materi Akuntansi Pemerintahan 5e
Materi Akuntansi Pemerintahan 5e
1. Defenisi Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggara bersangkutan
yang tidak ada diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. (PSAP No. 2
Paragraf 7). Sementara menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006, belanja
daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih.
2. Defenisi Beban
Beban dapat diakui walaupun tidak terjadi arus kas keluar. Beban dapat terjadi
karena penggunaan aset untuk kegiatan operasional.
Klasifikasi Belanja
Klasifikasi belanja untuk tujuan pelaporan keuangan menurut PSAP No. 2
Paragraf 36-40 dikelompokkan menjadi:
1. Belanja Operasi
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja
modal meliputi belanja untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan,
serta aset tak berwujud.
Belanja ini adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sagat diperlukan
dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
4. Transfer Keluar
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan dan kegiatan. Yang termasuk belanja
tidak langsung adalah
Belanja Pegawai
Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi, alam bentuk gaji dan
tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.
Belanja Bunga
Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang
dihitung atas kewajiban pokok utang berdasarkan perjanjian pinjaman jangka
pendek, menengah dan panjang.
Belanja Subsidi
Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi
kepada perusahaan tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat
terjangkau oleh masyarakat banyak. Perusahaan yang dimaksud adalah
lembaga yang menghasilkan produk atau jasa pelayanan umum masyarakat.
Belanja Hibah
Belanja hibah digunakan untu menganggarkan pemberian hibah dalam
bentukuang, barang atau jasa kepada pemerintah atau masyarakat secara
spesifik telah ditetapkan peruntukkannya.
Bantuan Sosial
Bantuan sosial digunakan utuk menganggarkan pemberian bantuan dalam
bentuk uang dan/jasa atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Belanja Bagi Hasil
Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarakan ddan bagi hasi yang
bersumber pada pendapatan provinsi kepada kabupaten, atau kabupaten
kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah
Kepada pemerintah lainnya sesuai peratura perundang-undangan.
Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan digunakan untuk mengangarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten, pemerintah desa,
dan kepaa pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten kepada
pemerintah desa dan pemerintah lainnya dalam rangka peningkatan kemampuan
keuangan.
Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terrduga adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa
atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana atau sosial,
termasuk pengembalian atau kelebihan penerimaan daerah.
2. Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja pegawai digunakan untuk pengeluaran hononarium/upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.
Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan dan pemakaian jasa dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.
Belanja Modal
Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembelian atau pembangunan aset tetap berwuud yang mempunyai nilai
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
Adanya perbedaan kalsifikasi belanja di antara kedua dasar peraturan tersebut
membuat entitas pelaporan harus melakukan konversi untuk klasifikasi belanja
yang akan ilaporkan dalam laporan realisasi anggaran. Hal ini sejalan dengan
PSAP No. 2 Paragra 44-45 bahsa realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai
dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. Berikut
klasifikasinya
1. Beban Pegawai
2. Beban Barang
3. Beban Bunga
4. Beban Subsidi
5. Beban Hibah
6. Beban Bantuan Sosial
7. Beban Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi
8. Beban Transfer
9. Beban Lain-lain
1. Beban Pegawai
2. Beban Barang
3. Beban Bunga
4. Beban Subsidi
5. Beban Hibah
6. Beban Bantuan Sosial
7. Beban Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi
8. Beban Transfer
9. Beban Tak Terduga
a. Beban harus sudah diakui apabila entitas sudah memperoleh manfaat ekonomi
walaupun entitas tersebut belum melakukan pembayaran, tetapi telah timbul
kewajiban untuk membayar.
b. Beban harus diakui apabila terjadinya konsumsi penggunaan aset.
c. Beban diakui apabila terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa.
a. Beban pegawai adalah konpensasi terhadap pegawai atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Beban pegawai diakui pada saat diterbitkan SP2D atau pada saat
timbulnya kewajiban pemerintah daerah. Beban pegawai yang pembayarannya
melalui UP/GU/TU, beban pegawai diakui ketika bukti pembayaran beban telah
disahkan pengguna anggaran.
b. Beban barang adalah penurunan manfaat ekonomis dalam periode pelaporan.
Beban ini diakui ketika bukti penerimaan barang atau berita acra serah terima
ditandatangani. Dalam hal ini pada akhir tahun masih terdapat barang
persediaan yang belum terpakai, maka dicatat sebagai pengurang beban.
Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi anggaran dan
laporan dan rincian lebih lanjut jenis belanja akan disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. Belanja disajikan dalam laporan realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi
dalam anggaran. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
anggaran dan realisasinya, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Pengungkapan Beban
Beban disajikan berdasarkan jenis beban dalam laporan operasional dan rincian
lebih lanjut jenis belanja dalam catatan atas laporan keuangan.