Jurnal PKM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

EKSTRASI DEDAK PADI SEBAGAI PENGAYAAN SUMBER MAKANAN


BERPROTEIN TINGGI DI SUMATERA BARAT

ALAMRIA MARBUN

FRISKA M MANALU

FISIKA ND 2014

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
BAB I

IDENTITAS JURNAL

1.1 Identitas Jurnal

Judul :

EKSTRASI DEDAK PADI SEBAGAI PENGAYAAN SUMBER MAKANAN


BERPROTEIN TINGGI DI SUMATERA BARAT
Penulis :

Santi Amelia Sari, Restika Putri, Suparmin, Widya Astuti

Tahun Terbit :

2014

Bahan :

Dedak padi, kertas saring Whatman, Aquades, NaOH 2N; 40 %, HCl 2N, AgNO 3 0,1M, KOH
2N, H3BO3 2%, Selenium, Bromchresol, H2SO4 pekat, Metil merah

Alat :

Gelas ukur 1L, 25 mL, gelas kimia 1L, 50 mL, 100 mL, 250 mL, labu ukur 100 mL, 500 mL,
Erlenmeyer 250 mL, labu kjehdahl, buret, labu destilat, pipet tetes, pipet mass 25 mL, corong,
spatula, batang pengaduk, cawan porselen, hermometer, stopwatch, 1 set alat sentrifuge, 1 set
alat tirai, neraca analis, neraca ohaus, saringan 50 mesh, pemanas, oven, pH meter, kertas
indicator, botol semprot, desikator, cooler.
BAB II

METODE DAN HASIL

2.1 Metode

Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, dari Maret hingga Juli 2014. Penelitian ini
dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap isolasi dan tahap analisis pemurnian protein dan
pengujian kadar protein.

 Tahap isolasi

Ekstraksi bahan dengan menggunakan larutan alkali (larutan KOH dan NaOH 2N) pH menjadi
8,9, dan 10. Waktu perendaman 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Kemudian tahap pengendapan pada pH
4,5 dengan larutan HCl 2N selama ±1 malam. Tahap akhir adalah tahap pengeringan di dalam
oven dengan suhu 50 derajat Celcius. Pada tahap pengujian kadar dilakukan metode Kjehdahl.

2.2 Hasil dan Aplikasi

Penentuan konsetrasi protein dari masing-masing perlakuan dilakukan dengan metode


kjehdal. Metode ini meliputi tahap destruksi, destilasi, dan titrasi. Pada penelitian ini, destruksi
dilakukan dengan penambahan H2SO4 dan katalis selenium. Campuran didiamkan selama satu
malam untuk mengurangi terjadinya ledakan pada saat destruksi. Destruksi ini bertujuan untuk
mengoksidasi Elemen karbon, hydrogen menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan nitrogennya
(N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4.

Larutan hasil destruksi didestilasi dengan penambahan larutan NaOH. Penambahan


NaOH disini berfungsi untuk memecah amonium sulfat menjadi amoniak. Penambahan larutan
NaOH harus dialirkan lewat dinding dan penambahan dilakukan saat sebelum larutan didestilasi
agar gas amoniak tidak menguap ke udara. Pada labu destilat diisi dengan larutan asam borat dan
indikator bromcresol green metil red.

Konsentrasi protein yang didapatkan sangat barvariasi. Semakin tinggi pH maka


konsentrasi protein yang didapatkan juga semakin besar. Semakin lama waktu perandaman maka
konsentrasi protein yang dihasilkan juga semakin besar. Secara umum semakin tinggi pH dan
waktu ekstraksi maka kadar protein yang dihasilkan juga semakin tinggi.

Dari kedua larutan pengektrak yang digunakan didapatkan kadar protein tertinggi yaitu
pada A3B3 (larutan KOH pH 10 waktu ekstraksi 3 jam) dengan kadar 9.949%. Berdasarkan
teorinya larutan KOH lebih reaktif dibandingkan dengan NaOH. Dapat dilihat dari posisi kedua
unsur pada sistem periodik. K memiliki jari-jari yang besar dibandingkan dengan Na. Sehingga
kemampuan KOH mengekstraksi lebih besar dibandingkan dengan NaOH.
Berdasarkan hasil uji ANAVA menunjukan bahwa waktu ekstraksi dan tingkat pH
ekstraksi memberikan pengaruh yang nyata pada rendemen konsentrat protein. Namun variasi
larutan pengekstrak tidak memberikan pengaruh yang nyata.
BAB III

PENUTUP

3.1 Usul, Kritikan dan Kekurangan

Penelitian ini sudah baik karena memberikan hasil dan penjelasan di dalam metode.
Kekurangannya adalah pada larutan pengekstrak NaOH tidak didapatkan kondisi maksimum,
dan waktu yang dibutuhkan juga lumayan lama.

Daftar Pustaka

Hadipernata,M. 2012. Proses Stabilisasi Dedak Padi(Oryzasatival)Menggunakan Radiasi Far


infra Red (Fir) Sebagai Bahan Baku Minyak Pangan. Journal. Vol. 1 No. 4, 2012 Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan.

Anda mungkin juga menyukai