Anda di halaman 1dari 15

Pengantar ke

Pemahaman Konseling
Semester Genap 2021/2022

Dosen: Sara Palila, M.A., Psikolog


Konseling akan mudah dipahami jika setidaknya kita
memahami hakikat dasar, sifat dan peran konseling.

Berikut beberapa konsep kunci yang mendasar dalam


konseling menurut Mappiare, A (2008):
1. Konseling sebagai Helping
2. Konseling sebagai Ilmu dan Seni
3. Konseling dan Higiologi
1. Konseling Sebagai Helping
• Manusia biasanya membutuhkan bantuan saat menghadapi kondisi
dilematis, konflik ataupun krisis yg dialami individu dan perlu
bantuan segera. Namun tdk semua bantuan dapat disebut bantuan
profesional (meskipun sebagian lainnya memang berupa bantuan
profesional, sebenarnya yg membedakan adalah sifat dan cirinya)
• Upaya pemberian bantuan selanjutnya disebut helping
• Satu profesi helping dimaknai sebagai adanya seseorang, didasarkan
pengetahuan khasnya, menerapkan teknik intelektual dalam suatu
pertemuan khusus (existential affairs) dengan orang lain tadi
mungkin lebih efektif menghadapi dilema, pertentangan,, yang
merupakan ciri khas kondisi manusia.
Ciri-ciri hubungan helping (menurut Bruce Shertzer dan Shally C. Stone)
1. Hubungan helping adalah penuh makna dan bermanfaat
2. Afeksi sangat mencolok dalam hubungan helping
3. Keutuhan pribadi tampil atau terjadi dalam hubungan helping
4. Hubungan helping terbentuk melalui kesepakatan bersama individu-individu yg
terlibat
5. Saling-hubungan terjalin karena individu yg hendak dibantu membutuhkan
informasi, pelajaran, advis, bantuan, pemahaman dan atau perawatan dari oranglain
6. Hubungan helping dilangsungkan melalui komunikasi dan interaksi
7. Struktur hubungan helping adalah jelas dan gamblang
8. Upaya-upaya yg bersifat kerja sama (collaborative) menandai hubungan helping
9. Orang-orang dlm helping (helper) dapat dgn mudah ditemui atau didekati
(approchable) dan terjamin ajeg sebagai pribadi
10.Perubahan merupakan tujuan hubungan helping
• Konseling pada dasarnya merupakan hubungan helping,
helping relationship.
• Sheldon Eisenberg dan Daniel J. Delaney menyebutkan
bahwa para kaum profesional dalam bidang konseling
menganggap dirinya helper. Mereka menganggap diri hadir
untuk menyediakan layanan helping bagi yg ingin atau
butuh bantuan
• Konselor disebut oleh Lawrence M.Brammer sebagai
profesi helper
2. Konseling sebagai ilmu dan seni

• Konseling memiliki sisi ilmu dan seni sekaligus.


• Lowrence M.Brammer (1985) melihat sisi ilmu helping,
termasuk konseling, adalah keterlibatan penelitian dan teori
terinci di dalamnya.
• Aspek ilmiah kegiatan konseling berkenaan dengan
pendeskripsian data, peramalan, perampakan terhadap
tingkahlaku,
Konseling sebagai ilmu dan seni
• Brammer melihat sisi ilmu pada peran konselor.
• Lebih lanjut dijelaskan bahwa konseling adalah ilmu
dalam arti bahwa banyak diketahui mengenai perbedaan
antara konseling efektif dengan konseling tidak efektif.
• Banyak penelitian telah menegaskan ciri2 khusus tingkah
laku yg dpt ditempuh oleh para konselor untuk membantu
klien ⇒ dgn kata lain semua itu diketahui melalui proses
keilmuan ⇒ ada sisi ilmu pada konseling
Konseling sebagai ilmu dan seni
• Brammer berpendapat bahwa ada sisi artistik helping/
konseling ⇒ menurutnya ini lebih mengacu pada unsur-
unsur intuitif dan perasaan jalinan hubungan antar pribadi
(interpersonal relationship) yg berlandaskan terutama pada
kemanusiaan dan daya cipta seni.
3. Konseling dan Higiologi
Higiologi (hygiology) secara harafiah dapat dikatakan dengan ilmu
kesehatan mental
S. Narayana Rao mendefinisikan higiologi sebagai studi tentang
masalah-masalah orang normal dan pencegahan terhadap terjadinya
kesukaran-kesukaran emosional yang serius ⇒ sehingga lebih lanjut
dikatakan bahwa konseling lebih cocok berhubungan dgn higiologi
daripada psikopatologi tingkah laku
Gerakan higiologi ⇒ secara khusus menyediakan layanan bantuan
pencegahan, pengembangan dan terapi psikis
Tipe-tipe Konseling
Pietrofesa (dalam Mappiare, A, 2008), ada 4 tipe konseling
yaitu:
a. Konseling Krisis
b. Konseling Fasilitatif
c. Konseling Preventif
d. Konseling Developmental
a. Konseling Krisis
• Krisis dapat diartikan sebagai suatu keadaan disorganisasi di
mana helpi menghadapi frustasi dlm upaya mencapai tujuan
penting hidupnya dan mengalami gangguan dalam perjalanan
hidup dan hal itu ditanggapinya dengan stress ⇒ situasi
demikian itu sering memerlukan respon-respon khusus dari
konselor guna membantu konseli yg tdk berdaya
• Belkin (1975) menguraikan beberapa jenis masalah yg
mengandung krisis yg menurutnya setiap dari individu pasti
pernah berada dalam situasi krisis seperti saat kita kehilangan
orang yg kita cintai atau sahabat karib dan semacamnya
• Situasi krisis lain yg mungkin dialami individu: masalah uji coba bunuh diri,
kehamilan tdk dikehendaki, kematian orang yg dicintai, perceraian, saat opname di
rumah sakit, pemutasian pekerjaan, hukuman penjara, pengunduran diri, kecanduan
obat bius ataupun masalah keuangan
• Saat situasi krisis, konselor perlu menerima situasi dan menciptakan keseimbangan
pribadi dan penguasaan diri ⇒ sikap dasar yg meyakinkan dari konselor spt itu
dapat meredakan kecemasan klien dan berbarengan dengan itu konselor
menunjukkan tanggungjawabnya kpd klien ⇒ dukungan konselor kepada klien
dengan memberikan ekspresi “ada harapan” ⇒ mendorong klien dalam kancah
developmental.
• Aktivitas lain yg dpt dilakukan konselor untuk mengatasi situasi krisis adalah
intervensi langsung (campur tangan), memberikan dukungan yg tinggi, dan
konseling individual atau merefer ke klinik atau lembaga yang layak
b. Konseling Fasilitatif

• Konseling fasilitatif merupakan proses membantu klien untuk menjadikan


jelas permasalahannya, selanjutnya bantuan dan pemahaman dan
penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah dan
akhirnya melaksanakan semua itu atas tanggung jawab sendiri ⇒ konseling
tipe ini diistilahkan dgn remedia atau adjustive, seakan-akan seseorang
sembuh akibat mempunyai tingkah laku salah atau tidak dikehendaki.
• Kondisi remidial sering ditafsirkan sbg usaha membantu individu ke arah
maju dari tahap kurang sempurna ke tahap bermanfaat atau sempurna
(konseling fasilitatif menjadikan manusia dpt bertumbuh kembang dari
satu tahap ke tahap selanjutnya)
• Masalah2 yg ditangani dgn konseling fasilitatif meliputi masalah
memilih jurusan atau mata pelajaran pilihan, perencanaan karir,
pergaulan dgn anggota keluarga, masalah menganggur atau masalah
dgn teman2 sekelas dan pengidentifikasian kelebihan-kelebihan,
minat-minat dan bakat2 individu
• Konselor yg terlatih secara profesional dan kompeten dpt membantu
individu2 mencapai pemahaman diri dan mengubah tingkah lakunya
melalui kancah umum konseling fasilitatif.
• Bentuk aktivitas yg mungkin dilakukan konselor dalam konseling
fasilitatif ini adalah konseling individual yg menyertakan teknik2
pemantulan pernyataan dan perasaan, penginformasian,
penginterpretasian, pemanduan atau pengonfrontasian informasi dan
aktivitas2 pengarahan
d. Konseling Developmental
• Konseling develomental merupakan proses berkelanjutan yg
dijalankan dalam seluruh jangka kehidupan individu. Tipe konseling
ini memfokus pada membantu para klien mencapai pertumbuhan
pribadi yg positif dlm pelbagai tahap kehidupan mereka.
• Contoh masalah yg ditangani dengan konseling develompnental: (i)
pengembangan citra diri yg positif di sekolah dasar; (ii) perubahan di
pertengahan jalan karir seseorang; (iii) menerima saat mati (ajal dan
kematian anggota keluarga)
• Konselor bisa membantu penegasan nilai-nilai, mereview pembuatan
keputusan, konseling individual (berkenan dgn pengembangan pribadi
dlm kerjasama dgn orang lain yg berarti dan penempatan pada
lingkungan)

Anda mungkin juga menyukai