Konseling akan mudah dipahami jika setidaknya kita memahami hakikat dasar, sifat dan peran konseling.
Berikut beberapa konsep kunci yang mendasar dalam
konseling menurut Mappiare, A (2008): 1. Konseling sebagai Helping 2. Konseling sebagai Ilmu dan Seni 3. Konseling dan Higiologi 1. Konseling Sebagai Helping • Manusia biasanya membutuhkan bantuan saat menghadapi kondisi dilematis, konflik ataupun krisis yg dialami individu dan perlu bantuan segera. Namun tdk semua bantuan dapat disebut bantuan profesional (meskipun sebagian lainnya memang berupa bantuan profesional, sebenarnya yg membedakan adalah sifat dan cirinya) • Upaya pemberian bantuan selanjutnya disebut helping • Satu profesi helping dimaknai sebagai adanya seseorang, didasarkan pengetahuan khasnya, menerapkan teknik intelektual dalam suatu pertemuan khusus (existential affairs) dengan orang lain tadi mungkin lebih efektif menghadapi dilema, pertentangan,, yang merupakan ciri khas kondisi manusia. Ciri-ciri hubungan helping (menurut Bruce Shertzer dan Shally C. Stone) 1. Hubungan helping adalah penuh makna dan bermanfaat 2. Afeksi sangat mencolok dalam hubungan helping 3. Keutuhan pribadi tampil atau terjadi dalam hubungan helping 4. Hubungan helping terbentuk melalui kesepakatan bersama individu-individu yg terlibat 5. Saling-hubungan terjalin karena individu yg hendak dibantu membutuhkan informasi, pelajaran, advis, bantuan, pemahaman dan atau perawatan dari oranglain 6. Hubungan helping dilangsungkan melalui komunikasi dan interaksi 7. Struktur hubungan helping adalah jelas dan gamblang 8. Upaya-upaya yg bersifat kerja sama (collaborative) menandai hubungan helping 9. Orang-orang dlm helping (helper) dapat dgn mudah ditemui atau didekati (approchable) dan terjamin ajeg sebagai pribadi 10.Perubahan merupakan tujuan hubungan helping • Konseling pada dasarnya merupakan hubungan helping, helping relationship. • Sheldon Eisenberg dan Daniel J. Delaney menyebutkan bahwa para kaum profesional dalam bidang konseling menganggap dirinya helper. Mereka menganggap diri hadir untuk menyediakan layanan helping bagi yg ingin atau butuh bantuan • Konselor disebut oleh Lawrence M.Brammer sebagai profesi helper 2. Konseling sebagai ilmu dan seni
• Konseling memiliki sisi ilmu dan seni sekaligus.
• Lowrence M.Brammer (1985) melihat sisi ilmu helping, termasuk konseling, adalah keterlibatan penelitian dan teori terinci di dalamnya. • Aspek ilmiah kegiatan konseling berkenaan dengan pendeskripsian data, peramalan, perampakan terhadap tingkahlaku, Konseling sebagai ilmu dan seni • Brammer melihat sisi ilmu pada peran konselor. • Lebih lanjut dijelaskan bahwa konseling adalah ilmu dalam arti bahwa banyak diketahui mengenai perbedaan antara konseling efektif dengan konseling tidak efektif. • Banyak penelitian telah menegaskan ciri2 khusus tingkah laku yg dpt ditempuh oleh para konselor untuk membantu klien ⇒ dgn kata lain semua itu diketahui melalui proses keilmuan ⇒ ada sisi ilmu pada konseling Konseling sebagai ilmu dan seni • Brammer berpendapat bahwa ada sisi artistik helping/ konseling ⇒ menurutnya ini lebih mengacu pada unsur- unsur intuitif dan perasaan jalinan hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) yg berlandaskan terutama pada kemanusiaan dan daya cipta seni. 3. Konseling dan Higiologi Higiologi (hygiology) secara harafiah dapat dikatakan dengan ilmu kesehatan mental S. Narayana Rao mendefinisikan higiologi sebagai studi tentang masalah-masalah orang normal dan pencegahan terhadap terjadinya kesukaran-kesukaran emosional yang serius ⇒ sehingga lebih lanjut dikatakan bahwa konseling lebih cocok berhubungan dgn higiologi daripada psikopatologi tingkah laku Gerakan higiologi ⇒ secara khusus menyediakan layanan bantuan pencegahan, pengembangan dan terapi psikis Tipe-tipe Konseling Pietrofesa (dalam Mappiare, A, 2008), ada 4 tipe konseling yaitu: a. Konseling Krisis b. Konseling Fasilitatif c. Konseling Preventif d. Konseling Developmental a. Konseling Krisis • Krisis dapat diartikan sebagai suatu keadaan disorganisasi di mana helpi menghadapi frustasi dlm upaya mencapai tujuan penting hidupnya dan mengalami gangguan dalam perjalanan hidup dan hal itu ditanggapinya dengan stress ⇒ situasi demikian itu sering memerlukan respon-respon khusus dari konselor guna membantu konseli yg tdk berdaya • Belkin (1975) menguraikan beberapa jenis masalah yg mengandung krisis yg menurutnya setiap dari individu pasti pernah berada dalam situasi krisis seperti saat kita kehilangan orang yg kita cintai atau sahabat karib dan semacamnya • Situasi krisis lain yg mungkin dialami individu: masalah uji coba bunuh diri, kehamilan tdk dikehendaki, kematian orang yg dicintai, perceraian, saat opname di rumah sakit, pemutasian pekerjaan, hukuman penjara, pengunduran diri, kecanduan obat bius ataupun masalah keuangan • Saat situasi krisis, konselor perlu menerima situasi dan menciptakan keseimbangan pribadi dan penguasaan diri ⇒ sikap dasar yg meyakinkan dari konselor spt itu dapat meredakan kecemasan klien dan berbarengan dengan itu konselor menunjukkan tanggungjawabnya kpd klien ⇒ dukungan konselor kepada klien dengan memberikan ekspresi “ada harapan” ⇒ mendorong klien dalam kancah developmental. • Aktivitas lain yg dpt dilakukan konselor untuk mengatasi situasi krisis adalah intervensi langsung (campur tangan), memberikan dukungan yg tinggi, dan konseling individual atau merefer ke klinik atau lembaga yang layak b. Konseling Fasilitatif
• Konseling fasilitatif merupakan proses membantu klien untuk menjadikan
jelas permasalahannya, selanjutnya bantuan dan pemahaman dan penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah dan akhirnya melaksanakan semua itu atas tanggung jawab sendiri ⇒ konseling tipe ini diistilahkan dgn remedia atau adjustive, seakan-akan seseorang sembuh akibat mempunyai tingkah laku salah atau tidak dikehendaki. • Kondisi remidial sering ditafsirkan sbg usaha membantu individu ke arah maju dari tahap kurang sempurna ke tahap bermanfaat atau sempurna (konseling fasilitatif menjadikan manusia dpt bertumbuh kembang dari satu tahap ke tahap selanjutnya) • Masalah2 yg ditangani dgn konseling fasilitatif meliputi masalah memilih jurusan atau mata pelajaran pilihan, perencanaan karir, pergaulan dgn anggota keluarga, masalah menganggur atau masalah dgn teman2 sekelas dan pengidentifikasian kelebihan-kelebihan, minat-minat dan bakat2 individu • Konselor yg terlatih secara profesional dan kompeten dpt membantu individu2 mencapai pemahaman diri dan mengubah tingkah lakunya melalui kancah umum konseling fasilitatif. • Bentuk aktivitas yg mungkin dilakukan konselor dalam konseling fasilitatif ini adalah konseling individual yg menyertakan teknik2 pemantulan pernyataan dan perasaan, penginformasian, penginterpretasian, pemanduan atau pengonfrontasian informasi dan aktivitas2 pengarahan d. Konseling Developmental • Konseling develomental merupakan proses berkelanjutan yg dijalankan dalam seluruh jangka kehidupan individu. Tipe konseling ini memfokus pada membantu para klien mencapai pertumbuhan pribadi yg positif dlm pelbagai tahap kehidupan mereka. • Contoh masalah yg ditangani dengan konseling develompnental: (i) pengembangan citra diri yg positif di sekolah dasar; (ii) perubahan di pertengahan jalan karir seseorang; (iii) menerima saat mati (ajal dan kematian anggota keluarga) • Konselor bisa membantu penegasan nilai-nilai, mereview pembuatan keputusan, konseling individual (berkenan dgn pengembangan pribadi dlm kerjasama dgn orang lain yg berarti dan penempatan pada lingkungan)