Anda di halaman 1dari 13

Istilah aliran disebut juga isme/paham/pandangan.

Latar belakang munculnya aliran:Aliran-aliran


dalam seni rupa muncul akibat munculnya bentuk kreatifitas seniman dalam memilih dan
mengolah objek, bahan, teknik dan gaya.Bagi seniman besar munculnya kebosanan terhadap
suatu aliran. Aliran Seni Rupa adalah hal-hal yang berkaitan dengan Seni Rupa. Aliran seni
rupa menjelaskan keseluruhan mengenai seni rupa yang memiliki aliran tertentu.

1. Aliran Seni Rupa Naturalisme


Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek ralistis dengan
penekanan setting alam. Mungkin kalau sekarang konsepnya seperti back to nature. Hal
ini merupakan pendalaman lebih lanjut dari gerakan realisme pada abad ke-19 sebagai
reaksi atas kemapanan romantisme. Untuk ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah
wujudnya sama persis sesuai dengan real-nya yang dilihat oleh mata kita. Kebanyakan
aliran seni rupa naturalisme ini mengambil objek landscape atau pemandangan alam.
Salah satu tokoh aliran seni rupa naturalisme di Indonesia adalah Basuki Abdullah,
yang melukis seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari.
Tokoh yang mempopulerkan naturalisme lainnya di Indonesia selain beliau adalah
Raden Saleh, Gambir Anom dan Abdullah Sudrio Subroto. Kalau untuk saat ini mungkin
Choirun Saleh. Untuk tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa
naturalisme adalah Franss Hall, William Bliss Baker, Theodore Rousseu, dan William
Hogart.

2. Aliran Seni Rupa Realisme


Realisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan subjek dalam suatu karya
sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau
interpretasi tertentu. Di daam aliran ini penekanannya ada pada suasana saat kejadian
berlangsung, tidak spesifik pada objek tertentu. Ciri-ciri aliran seni rupa realisme ada di
penggambaran objek harus sangat diperhatikan dan detail. Khususnya, untuk
menciptakan kesan dan suasan dari objek tersebut. Aliran realisme mengambil objek
seperti manusia ataupun hewan dengan ekspresi yang terlihat hidup.
Tokoh aliran realisme seni rupa di Indonesia adalah Tarmizi dan Basuki Abdullah.
Sedangkan, tokoh yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Charles
Prancois, Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.

3. Aliran Seni Rupa Romantisme

Romantisme dalam seni rupa adalah aliran yang mengedepankan unsur emosi suatu
karya dengan cara penggambaran dan pembangunan citra yang dramatis, teatrikal dan
memiliki suasana seperti dalam mimpi. Ciri-ciri aliran seni rupa romantisme adalah lebih
memainkan warna cerah dan mencolok pada objek dan benda disekitar objek. Umumnya,
aliran ini menggambarkan objek yang lebih sedikit. Aliran ini mengambil objek manusia
seperti objek pria dan wanita dalam situasi yang penuh dengan romantisme.

Untuk tokoh aliran romantisme di Indonesia adalah Raden Saleh. Sedangkan, tokoh
luar negeri aliran romantisme adalah Eugene Delacroix, Victor Marie Hugo, Theoborre
dan Ferdinand Victor.
4. Aliran Seni Rupa Impresionisme
Impresionisme dalam seni rupa adalah aliran yang mengusung keakuratan warna pada
pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan teori proses terjadinya warna melalui sapuan
kuas kecil namun berwarna. Aliran impresionisme melukis di alam terbuka dalam kurun
waktu yang singkat, sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk, namun sebagai
imbalannya mereka dapat menangkap keakuratan cahaya yang terjadi pada kurun waktu
tertentu. Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Biasanya lukisan
kabur atau blur disebabkan oleh lukisan harus dilukis dengan cepat, karena
mengandalkan pencahayaan dari matahari.
Tokoh aliran seni rupa impresionisme di Indonesia adalah Kusnadi, Zaini, Solichin
dan Affandi. Tokoh luar negeri aliran impresionisme adalah Claude Monet, Edward
Degas, Mary Cassat dan Casmile Pissaro.

5. Aliran Seni Rupa Ekspresionisme


Ekspresionisme dalam seni rupa adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni
merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia.
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari jiwa. Ciri-ciri
aliran ekspresionisme menggambarkan tentang kekerasan, hal mengerikan, kemiskinan,
kesedihan serta beberapa maksud lain di balik sesuatu yang dilakukan oleh manusia.
Tokoh aliran seni rupa ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi, Srihadi Soedarsono
dan Popo Iskandar. Sedangkan, di luar negeri adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, dan
Paul Gaugiuin.

6. Aliran Seni Rupa Fauvisme


Fauvisme dalam seni rupa adalah aliran yang menekankan kualitas unsur-unsur seni
rupa seperti garis, bentuk dan warna yang kuat diatas nilai-nilai realistis yang masih
dipertahankan oleh Impresionisme. Bisa dikatakan, aliran ini merupakan versi yang lebih
radikal daripada impresionisme. Fauvisme menggunakan gaya yang mirip impresionisme,
namun menolak ide dasar peniruan alam tersebut. Ciri-ciri aliran seni rupa fauvisme
adalah wujud yang digambar tidak terlalu penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan,
dan memiliki warna yang imajinatif. Tokoh aliran fauvisme di Indonesia belum
diketahui, namun kalau tokoh aliran fauvisme di luar negeri adalah Rauol Dufi, Andre
Dirrain, dan Kess Van Dongen.
7. Aliran Seni Rupa Kubisme
Kubisme dalam seni rupa adalah seni rupa yang memuat beberapa sudut pandang dari
suatu objek atau figur di dalam satu gambar yang sama, sehingga menghasilkan lukisan
yang terfragmentasi dan terdeformasi. Aliran ini juga seakan memecah gambar melalui
penyederhanaan objek hingga menyerupai bentuk geometris. Objek yang digambar
biasanya manusia dan hewan dengan background alam atau bangunan. Ciri-ciri aliran
seni rupa kubisme adalah di dalam penggambarannya, objek diubah dalam kombinasi
bidang-bidang, semisal persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Tokoh aliran
kubisme di Indonesia adalah Srihadi Sudarsono dan Fajar Sidik. Kalau, tokoh luar negeri
aliran kubisme adalah Francis Picabia, Juan Gris, Gezanne, Metzinger dan Pablo Ruiz
Picasso.

8. Aliran Seni Rupa Futurisme


Futurisme dalam seni rupa adalah aliran yang sangat menekankan keindahan gerak,
garis, visual, dan warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.
Futurisme sendiri lahir pada tahun 1990 dengan mengedepankan gerak. Karena fokus
utama adala gerak, maka memungkinkan ditemukan kuda berkaki lebih dari 4 dalam
karya seni yang dihasilkan. Ciri-ciri aliran seni rupa futurisme adalah objek yang
digambarkan dalam bentuk sedang bergerak, sehingga memiliki gerak bayang
disekitarnya. Tokoh aliran futurisme di Indonesia sampai saat ini belum diketahui, namun
jika dari luar negeri ada Boccioni, Umberto, Gioccomo Ballad dan Carlo Cara.

9. Aliran Seni Rupa Dadaisme


Dadaisme dalam seni rupa adalah aliran yang tidak ingin membuat suatu karya indah
secara fisik, namun bermuatan kritik tajam, pesan perdamaian, hingga ungkapan
provokatif terhadap kaum negatif yang memberikan dampak buruk kepada manusia.
Aliran ini juga diperkenalkan dengan metode kolase menggunakan barang bekas,
rongsokan, dan/atau bahkan menggunakan sampah. Ciri-ciri aliran seni rupa dadaisme
adalah gambar suatu objek cenderung berbau kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan,
sindiran ataupun plesetan. Tokoh aliran dadaisme di Indonesia adalah Hendra Gunawan.
Sedangkan, di luar negeri adalah Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, Juan Gross,
dan Picabia.
10. Aliran Seni Rupa Surealisme
Surealisme dalam seni rupa adalah aliran yang menghadirkan kontradiksi antara
mimpi dan realita menjadi nyata dalam gambar yang memperlihatkan objek nyata dalam
keadaan yang tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpi atau alam bawah sadar.
Surealisme bersifat tidak realistis dan tidak mungkin berwujud dalam kehidupan nyata.
Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda mati/hidup, asalkan menjadi unik. Ciri-
ciri aliran seni rupa surealisme adalah penggabungan antara dua objek nyata yang
berbeda wujud dan terkesan aneh. Tokoh aliran surealisme di Indonesia adalah Gusti
Putu Saderi dan Abdul Rahman. Sedangkan, di luar negeri adalah Andre Masson dan
Salvador Dali.

11. Aliran Seni Rupa Konstruktivisme

Konstruktivisme dalam seni rupa adalah aliran seni yang cenderung memberikan
penekanan kuat terhadap penggambaran objek seni rupa yang berbentuk bangunan. Ciri-
ciri aliran seni rupa konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis adalah bangunan
dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis. Objek dalam aliran ini
bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apapun. Tokoh aliran seni
konstruktivisme di Indonesia adalah Supankat, Jim Nyoman Nuarta, Angelina P dan
Sprinka. Sedangkan dari luar negeri adalah Oscar Schlemmer dan Naum Gabo.

12. Aliran Seni Rupa Abstraksionisme

Abstraksionisme dalam seni rupa adalah aliran yang menggunakan bentuk dan warna
dalam cara non-representasional. Aliran ini juga dikenal aliran yang menghindari
peniruan objek secara mentah, memberikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan
unsur bentuk dan porsinya. Ciri-ciri aliran seni rupa abstraksionisme adalah memiliki 2
aliran, yakni abstraksionisme geometri dan abstraksionisme nonfiguratif.
Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni. Sedangkan,
abstraksionisme nonfiguratif berbentuk garis dan warna. Tokoh aliran abstraksionisme di
Indonesia adalah Fajar Sidik dan Zaini. Sedangkan, tokoh luar negeri adalah Wassily
Kadinsky, Naum Goba dan Alexander Rodchenko.
13. Aliran Seni Rupa Populer Art/Pop Art
Pop Art dalam seni rupa adalah aliran yang menggambarkan sebuah budaya yang
lebih berkaitan dengan hiburan, komersial, dan sifatnya non formal.
Pop Art adalah gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari
budaya populer dan media massa; seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah.
Ciri-ciri aliran seni rupa pop art adalah sebagian besar berupa seni rupa karikatur yang
menggambarkan kritik, humor, ataupun sindiran. Biasanya objek berupa manusia yang
digambarkan secara perspektif lain. Tokoh aliran seni rupa pop art di Indonesia adalah
Nyoman Nuarta dan Ris Purnomo. Sedangkan, tokoh luar negeri adalah Claes Oldenburg,
George Segal, Cristo, Tom Wasselman dan Yoseph Benys.

14. Aliran Seni Rupa Pointilisme


Pointilisme dalam seni rupa adalah aliran yang menggambarkan sebuah objek
menggunakan titik-titik. Saat dilihat dari jarak tertentu, titik-titik pada lukisan pontilisme
benar-benar tercampur dengan titik lainnya. Untuk pencampuran warna, maka warna baru
yang dihasilkan bisa menjadi lebih jernih dan kuat dibanding pencampuran langsung
pada palet, sebab yang bergabung adalah warna, bukan pigmen. Ciri-ciri aliran seni rupa
pointilisme adalah ketika objek digambar maka akan terlihat jelas dari kejauhan, dan
agak membaur jika dinikmati dari dekat. Titik yang digunakan terdiri dari berbagai
macam variasi, baik tebal tipis, besar kecil ataupun berwarna hitam putih. Tokoh aliran
pointilisme di Indonesia adalah Keo Budi Harijanto dan Rijaman. Sedangkan, dari luar
negeri adalah Vincent van Gogh dan Serat’s La Parade.

15. Aliran Seni Rupa Neo – Klasik

Neo-Klasik dalam seni rupa adalah aliran seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan
rasional. Aliran seni rupa ini muncul pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.
Neo-Klasik sendiri bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik. Ciri-ciri aliran seni rupa neo-klasik adalah digambar dalam wujud
hiperbolis, seimbang, dan menggunakan batasan warna yang bersih dan statis. Objek
yang digambar pada aliran ini biasanya berlatar istana sentris dan akademisTokoh aliran
neo-klasik di Indonesia belum diketahui pastinya. Sedangkan, di luar negeri adalah
Dominique Ingres dan Jean August.
16. Aliran Seni Rupa Primitif

Primitif dalam seni rupa adalah aliran yang menggambarkan sebuah objek
berdasarkan gaya penggambaran primitif di dinding goa-goa. Seni primitif berkembang
pada jaman pra-sejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat
sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama. Ciri-ciri aliran seni rupa primitif
adalah objek yang digambar berupa manusia, hewan, dan tumbuhan dalam bentuk garis
sederhana. Detail tidak di tonjolkan, hanya penggambaran minimalis berupa garis
sederhana. Tokoh aliran primitif di Indonesia adalah S. Sudjojono. Sedangkan, tokoh luar
negeri yang mempopulerkan aliran ini adalah Ricardo Ponce.

17. Aliran Seni Rupa Pittura Metafisica

Pittura Metafisica dalam seni rupa adalah aliran dimana objek diperlihatkan melalui
goresan maupun sentuhan metafisica. Aliran ini adalah penentang aliran futuristik serta
kubisme. Ciri-ciri aliran seni rupa pittura metafisica adalah objek biasanya berbentuk
boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisica dan biasanya berupa manusia yang
sedang melakukan aktifitas dengan latar belakang tertentu. Tokoh aliran ini di Indonesia
adalah belum diketahui. Sedangkan, tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran seni
rupa ini adalah Giorgio de Chirico dan Carlo Carra.

18. Aliran Seni Rupa Optik


Optik dalam seni rupa adalah aliran yang memperlihatkan objek manipulasi visual
yang bisa menipu penglihatan mata. Ciri-ciri aliran seni rupa optik adalah objek yang
digambar hanya berupa bidang, garis, ataupun objek yang hanya berwarna hitam putih.
Gambar memiliki bentuk sederhana dan tidak mempunyai detail yang rumit.Tokoh aliran
seni rupa optik di Indonesia adalah Agus Djaja. Sedangkan, di luar negeri adalah Walter
Gropius dan Bridget Louise Riley.

19. Aliran Seni Rupa Gotik

Gotik dalam seni rupa adalah aliran yang memperlihatkan suatu objek dengan garis
tebal dan bentuk ramping serta menekankan sesuatu berdasarkan pemilihan warna. Ciri-
ciri aliran seni rupa gotik adalah objek yang digambarkan biasanya adalah tokoh suci,
raja, ratu, ataupun ksatria. Biasanya, lukisan ini ada di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah
dan kastil. Tokoh aliran seni rupa gotik di Indonesia belum diketahui. Namun, di luar
negeri adalah Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

Anda mungkin juga menyukai