Romantisme dalam seni rupa adalah aliran yang mengedepankan unsur emosi suatu
karya dengan cara penggambaran dan pembangunan citra yang dramatis, teatrikal dan
memiliki suasana seperti dalam mimpi. Ciri-ciri aliran seni rupa romantisme adalah lebih
memainkan warna cerah dan mencolok pada objek dan benda disekitar objek. Umumnya,
aliran ini menggambarkan objek yang lebih sedikit. Aliran ini mengambil objek manusia
seperti objek pria dan wanita dalam situasi yang penuh dengan romantisme.
Untuk tokoh aliran romantisme di Indonesia adalah Raden Saleh. Sedangkan, tokoh
luar negeri aliran romantisme adalah Eugene Delacroix, Victor Marie Hugo, Theoborre
dan Ferdinand Victor.
4. Aliran Seni Rupa Impresionisme
Impresionisme dalam seni rupa adalah aliran yang mengusung keakuratan warna pada
pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan teori proses terjadinya warna melalui sapuan
kuas kecil namun berwarna. Aliran impresionisme melukis di alam terbuka dalam kurun
waktu yang singkat, sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk, namun sebagai
imbalannya mereka dapat menangkap keakuratan cahaya yang terjadi pada kurun waktu
tertentu. Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Biasanya lukisan
kabur atau blur disebabkan oleh lukisan harus dilukis dengan cepat, karena
mengandalkan pencahayaan dari matahari.
Tokoh aliran seni rupa impresionisme di Indonesia adalah Kusnadi, Zaini, Solichin
dan Affandi. Tokoh luar negeri aliran impresionisme adalah Claude Monet, Edward
Degas, Mary Cassat dan Casmile Pissaro.
Konstruktivisme dalam seni rupa adalah aliran seni yang cenderung memberikan
penekanan kuat terhadap penggambaran objek seni rupa yang berbentuk bangunan. Ciri-
ciri aliran seni rupa konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis adalah bangunan
dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis. Objek dalam aliran ini
bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apapun. Tokoh aliran seni
konstruktivisme di Indonesia adalah Supankat, Jim Nyoman Nuarta, Angelina P dan
Sprinka. Sedangkan dari luar negeri adalah Oscar Schlemmer dan Naum Gabo.
Abstraksionisme dalam seni rupa adalah aliran yang menggunakan bentuk dan warna
dalam cara non-representasional. Aliran ini juga dikenal aliran yang menghindari
peniruan objek secara mentah, memberikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan
unsur bentuk dan porsinya. Ciri-ciri aliran seni rupa abstraksionisme adalah memiliki 2
aliran, yakni abstraksionisme geometri dan abstraksionisme nonfiguratif.
Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni. Sedangkan,
abstraksionisme nonfiguratif berbentuk garis dan warna. Tokoh aliran abstraksionisme di
Indonesia adalah Fajar Sidik dan Zaini. Sedangkan, tokoh luar negeri adalah Wassily
Kadinsky, Naum Goba dan Alexander Rodchenko.
13. Aliran Seni Rupa Populer Art/Pop Art
Pop Art dalam seni rupa adalah aliran yang menggambarkan sebuah budaya yang
lebih berkaitan dengan hiburan, komersial, dan sifatnya non formal.
Pop Art adalah gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari
budaya populer dan media massa; seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah.
Ciri-ciri aliran seni rupa pop art adalah sebagian besar berupa seni rupa karikatur yang
menggambarkan kritik, humor, ataupun sindiran. Biasanya objek berupa manusia yang
digambarkan secara perspektif lain. Tokoh aliran seni rupa pop art di Indonesia adalah
Nyoman Nuarta dan Ris Purnomo. Sedangkan, tokoh luar negeri adalah Claes Oldenburg,
George Segal, Cristo, Tom Wasselman dan Yoseph Benys.
Neo-Klasik dalam seni rupa adalah aliran seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan
rasional. Aliran seni rupa ini muncul pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.
Neo-Klasik sendiri bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik. Ciri-ciri aliran seni rupa neo-klasik adalah digambar dalam wujud
hiperbolis, seimbang, dan menggunakan batasan warna yang bersih dan statis. Objek
yang digambar pada aliran ini biasanya berlatar istana sentris dan akademisTokoh aliran
neo-klasik di Indonesia belum diketahui pastinya. Sedangkan, di luar negeri adalah
Dominique Ingres dan Jean August.
16. Aliran Seni Rupa Primitif
Primitif dalam seni rupa adalah aliran yang menggambarkan sebuah objek
berdasarkan gaya penggambaran primitif di dinding goa-goa. Seni primitif berkembang
pada jaman pra-sejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat
sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama. Ciri-ciri aliran seni rupa primitif
adalah objek yang digambar berupa manusia, hewan, dan tumbuhan dalam bentuk garis
sederhana. Detail tidak di tonjolkan, hanya penggambaran minimalis berupa garis
sederhana. Tokoh aliran primitif di Indonesia adalah S. Sudjojono. Sedangkan, tokoh luar
negeri yang mempopulerkan aliran ini adalah Ricardo Ponce.
Pittura Metafisica dalam seni rupa adalah aliran dimana objek diperlihatkan melalui
goresan maupun sentuhan metafisica. Aliran ini adalah penentang aliran futuristik serta
kubisme. Ciri-ciri aliran seni rupa pittura metafisica adalah objek biasanya berbentuk
boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisica dan biasanya berupa manusia yang
sedang melakukan aktifitas dengan latar belakang tertentu. Tokoh aliran ini di Indonesia
adalah belum diketahui. Sedangkan, tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran seni
rupa ini adalah Giorgio de Chirico dan Carlo Carra.
Gotik dalam seni rupa adalah aliran yang memperlihatkan suatu objek dengan garis
tebal dan bentuk ramping serta menekankan sesuatu berdasarkan pemilihan warna. Ciri-
ciri aliran seni rupa gotik adalah objek yang digambarkan biasanya adalah tokoh suci,
raja, ratu, ataupun ksatria. Biasanya, lukisan ini ada di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah
dan kastil. Tokoh aliran seni rupa gotik di Indonesia belum diketahui. Namun, di luar
negeri adalah Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.