Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL PERKULIAHAN

Penganggaran
Perusahaan
Penganggaran Piutang

Abstract Kompetensi
Anggaran Piutang adalah anggaran Agar mahasiswa mengerti dan
yang merencanakan tentang jumlah memahami proses penyusunan
piutang pada periode yang akan datang Anggaran Piutang yang mengacu
,kepada kegiatan aktivitas perusahaan
agar mahasiswa mampu memahami
dan menjelaskan yang dimaksud
dengan Anggaran Piutang, serta
menyusun Anggaran Piutang

Pengertian Anggaran Piutang

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ekonomi Dan Bisnis Akuntansi F032100006 DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSi.CA
Anggaran Piutang adalah anggaran yang merencanakan tentang jumlah piutang
pada periode yang akan datang. Piutang muncul sebagai akibat kebijakan penjualan
secara kredit. Penjualan secara kredit sangat berperan dalam meningkatkan penjualan
secara total. Penjualan secara kredit akan menimbulkan biaya-biaya seperti biaya bunga,
biaya administrasi piutang dan penghapusan piutang.

Piutang (receivables) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi
pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada waktu
mendatang. Jadi, piutang itu ada karena
(1) terdapat dua pihak, yaitu kreditor dan debitur,
(2) ada kesediaan debitor untuk melunasi kewajibannya kepada kreditor,
(3) ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai saat pelunasannya,
(4) ada hak menagih yang dimiliki kreditor.

Memberikan kredit memiliki beberapa risiko, diantaranya adalah risiko


tertanamnya harta dalam piutang dan risiko tidak tertagihnya sebagain atau seluruh
piutang. Oleh karena itu, perlu ditentukan besarnya piutang tidak tertagih dengan cara
menyediakan cadangna penghapusan piutang sebagai akibat kemungkinan tidak tertagih.
Dengan demikian, kerugian piutang tidak tertagih tidak dianggap sebagai hal yang tidak
terduga. Untuk memperkecil risiko kerugian piutang perlu dilakukan penyaringan
pelanggan yang akan diberikan kredit, misalnya diadakan penyelidikan mengenai 5 C dan
3 S.

Hal –hal yang termasuk dalam 5 C, yaitu:


1. Character (karakter), yaitu tabiat, kejujuran, niat baik calon konsumen (debitur),
2. Capacity (kapasitas) yaitu kemampuan membayar calon debitur,
3. Capital (modal) yaitu posisi keuangan calon debitur,
4. Condition (kondisi), yaitu keadaan politik, ekonomi, social, budaya, perthananan
dan keamanan nasional.
5. Coleteral (jaminan) yaitu adanya jaminan kredit baik jaminan pokok maupun
jaminan tambahan. Jaminan pokok misalnya barang yang dibeli secara kredit
dijadikan sebagai jaminan. Dengan kata lain, jaminan dari usaha yang dibiayai
secara kredit. Jaminan tambahan adalah jaminan selain jaminan pokok.

Hal-hal yang termasuk dalam 3 S, yaitu


1. Soliditas Komersial, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas

2022 Penganggaran Perusahaan


2 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kejujurannya dalam memenuhi kewajibannya secara tepat waktu.
2. Soliditas Financial, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas
kondisi keuangannya untuk mampu melunasi utangnya secara tepat waktu.
3. Moral, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas moralnya yang
baik untuk mampu memenuhi kewajibannya sesuai janji.

Hubungan antara piutang dengan kas adalah sebagai berikut ;

Kas Persediaan Barang Jadi Piutang Kas

Besarnya investasi dalam piutang ditentukan oleh :


1. Volume Penjualan Kredit
2. Syarat pemabayaran kredit, makin longgar atau makin lunak syarat kredit makin
besar piutang dagang
3. Kemampuan mengumpulkan atau menagih piutang
4. Karakter penghutang atau debitur
Pemberian kredit dalam dunia bisnis sebenarnya merupakan kepercayaan, jika
perusahaan kehilangan kepercayaan dari partner bisnis, maka ia kehilngn kesempatan
berbisnis.

Jenis Piutang

Ada beberapa jenis piutang, yaitu piutang surat berharga (contoh:bilyet giro belum
jatuh tempo, bilyet giro kosong, cek kosong , dan cek mundur ) ,beban bayar di muka
(contoh :sewa di bayar di muka ,iklan bayar di muka ,dan bunga bayar di muka),
setoran jaminan ( untuk keperluan garansi (jaminan) bank dan untuk keperluan menjalin
hubungan bisnis lainnya)
Gambar contoh Bilyet Giro

,piutang pajak ( contoh: angsuran pajak, pajak masukan, kelebihan bayar pajak ,dan lain-

2022 Penganggaran Perusahaan


3 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
lain ), pinjaman pekerja, piutang uang muka , piutang wesel , piutang usaha ,dan piutang
lainnya.
Piutang wesel (notes receivable) adalah piutang yang di dukung janji tertulis
dalam bentuk wesel. piutang wesel dan piutang surat berharga dapat terjadi karena
menjual barang secara kredit atau pemberian pinjaman dalam bentuk uang. Piutang uang
muka dapat terjadi sebagai uang muka beli barang atau uanng muka kerja ( seperti :
pasang iklan atau membuat baleho ).
Gambar contoh Piutang Wesel

Piutang usaha ( account receivable ) adalah piutang yang timbul sebagai


akibat menjual barang atau jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan .Piutang
usaha berbeda dengan piutang dagang. Piutang usaha meliputi piutang dagang,
sedangkan piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang yang menjual
barang dagangannya secara kredit. Piutang usaha meliputi seluruh macam /jenis
perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha pokoknya secara kredit .
anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang sejumlah piutang
perusahaan beserta perubahan-perubahanya dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang.
Anggaran piutang menunjukan besarnya piutang dari transaksi-transaksi penjualan
secara kredit yang dilakukan perusahaan.
Anggaran tersebut menerangkan mengenai jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke
waktu, serta menunjukan pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang.
Anggaran piutang yang di maksudkan dalam pembahasan ini adalah anggaran
piutang usaha. Hal ini bukan berarti jenis piutang lainnya tidak penting untuk di anggarkan
melainkan karena piutang usaha timbul oleh kebijakan perusahan untk memperlancar
kegiatan penjualan dan kegiatan penjualan merupakan ujung tombak maju mundurnya

2022 Penganggaran Perusahaan


4 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
suatu perusahaan .

1. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)


Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas,
proses komoditi, penjualan, piutang, kembali kas. Makin cepat perputaran piutang
makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable
turnover) dapat disajikan dengan perhitungan, penjualan bersih secara kredit
dibagi rata-rata piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang
menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period of
accounts receivable ) . Pernyataan itu dapat di sajikan dalam bentuk rumus
sebagai berikut :

Perputaran Piutang = Penjualan Bersih =………kali


Rata-Rata Piutang
Rata-Rata Pengumpulan Piutang = 360 hari =………hari
Perputaran Piutang

Misalnya PT MULIA memiliki informasi mengenai penjualan tahun 2000


sebesar Rp 200 dan tahun 2001 sebesar Rp 180, Piutang awal tahun 2001 Rp 40 dan
akhir tahun Rp60. Sedangkan piutang awal tahun 2001 Rp 50 dan akhir tahun Rp 30.
Perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang dapat di sajikan berikut ;

Perputaran Piutang dan Rata-Rata Pengumpulan Piutang

Keterangan Tahun 2000 Tahun 2001


Penjualan bersih Rp 200 Rp 180
Piutang awal tahun Rp 40 Rp 50
Piutang akhir tahun Rp 60 Rp 30
Rata-Rata Piutang (Average Receivable) (Rp 40 + Rp
60)/2 Rp 50
(Rp 50 + Rp 30)/2 Rp 40
Perputaran Piutang (Receivable turn over) (Rp 200/Rp
5) 4 kali
(Rp 180/Rp 40) 6 kali
Rata-rata Pengumpulan Piutang (Average Collection
Period)
(Rp 200/4) (Rp 180/6) 50 hari
30 hari

2022 Penganggaran Perusahaan


5 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hari rata-rata pengumpulan piutang adalah sangat penting, makin lama makin buruk bagi
kas perusahaan dan sebaliknya. Perputaran piutang yang tinggi sangat baik bagi
perusahaan, karena investasi dalam piutang rendah dan sebaliknya.
Cara lain untuk menentukan perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang dapat
disajikan sebagai berikut ;
PT Mulia memiliki nilai penjualan pertahun Rp 180, seluruhnya dijual kredit 30 hari,
dengan ketentuan, jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 sejak tanggal penjualan,
diberikan potongan tunai 2 %, model ini lazim disebut 2/10, net 30. Dari jumlah tersebut,
60% dibayar dalam waktu 10 hari, dan sisanya dalam waktu 30 hari. Berdasarkan
informasi tersebut dapat dihitung :

1. Jangka waktu penagihan (Days sales out standing/DSO) atau periode penagihan
rata- rata (Average Collection Period/ACP) adalah : 0.60 (10) + 0,40 (30) = 18 hari
2. Penjualan harian rata-rata (Average Daily Sales/ADS) dengan asumsi satu tahun
360 hari kerja (Rp 180/360) = Rp 0,50
3. Piutang PT Mulia sepanjang tahun setiap saat sebesar (jangka waktu
Penagihan x Penjualan Harian rata-rata) = (18 hari x Rp 0,50) = Rp 9
4. Perputaran Piutang = (Penjualan/Piutang) = (Rp 180/Rp 9)
5. Periode Penagihan rata-rata = (360 hari/perputaran piutang) = (360 hari /20) = 18
hari
6. Periode Penagihan rata-rata atau Jangka Waktu Penagihan dapat dihitung
dengan rumus;

Piutang Usaha = Rp 9 = 18 hari (Penjualan/360 hari) (Rp 180/360 hari)

Manajer keuangan harus mengetahui penjualan perhari secara kredit dan jumlah rata-rata
piutang sepanjang tahun di setiap saat. Dengan mengetahui kedua unsur tersebut, ia
dapat mengatur arus kas masuk dari tagihan piutang.

2. Pengendalian Piutang
Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur
piutang (aging schedule of receivables) dimana dalam tabel diketahui, jumlah piutang
yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui penghutang atau
debitur yang baik dan yang buruk. Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah
satu tugas pokok bagian keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara kedalam kas.
Manajer keuangan pada umunya mengharapkan pennualan dapat dilakukan dengan
tunai, atau kredit dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, agar arus kas masuk cepat.
Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik, manajer keuangan harus menyusun

2022 Penganggaran Perusahaan


6 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
anggaran pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk mengendalikan piutang
makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi perusahaan karena makin lama
piutang tersebut menjadi uang tuni (kas). Contoh schedule umur piutang dapat disajikan
sebagai berikut;

Skedul Umur Piutang (Aging Schedule of Receivable)


Umur PT ABC PT ABK
Nilai Piutang % dari total Nilai piutang Nilai Piutang % dari total Nilai piutang
Piutang
0 - 10 640 80 % 400 50 %
11 - 30 160 20 % 160 20 %
31 - 45 0 120 15 %
46 - 60 0 80 10%
Diatas 60 0 40 5%
total 800 100 % 800 100%

PT X dan PT Y kedua perusahaan tersebut mempuyai syarat kredit 2/10/net 30, PT X


lebih baik dari PT Y, karena semua pelanggan membayar tepat waktu 80 % pada hari ke
10, dan sisanya 20 % membayar pada hari ke 30. Sedangkan PT Y pelanggannya tidak
tepat membayar sesuai dengan perjanjian kredit, 30 % yaitu (15% + 10% + 5%)
pelanggannya membayar lewat 30 hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik
seyogyanya mengikuti manajemen piutang PT X.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Piutang


Beberapa hal yang di pertimbangkan dalam penyusunan anggaran piutang adalah
sebagai berikut :
1. Anggaran Penjualan
Besarnya nilai penjualan yang di rencanakan akan menentukan seberapa
besar penjualan yang akan dilakukan secara kredit . Walaupun rencana penjualan
kredit besar nya didasarkan pada waktu yang lalu , sangat di mungkinkan bila
rencana penjualan secara kredit jga akan semakin besar .

2. Tingkat Persaingan
Banyaknya pesaing di pasar akan mempengaruhi kebijakan penjualan yang
akan ditetapkan, untuk mempertahankan tingkat penjualan biasanya sebagian
penjualan dilakukan secara kredit agar konsumen tertarik dan akhirnya melakukan
pembelian. Semakin ketat tingkat persaingannya sebaiknya penjualan secara
kredit semakin besar, sebaliknya semakin tidak ketat penjualan kredit bisa
dikurangi.

3. Syarat Pembayaran

2022 Penganggaran Perusahaan


7 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Syarat pembayaran kredit ini menyangkut lama kredit, potongan harga,
denda dan syarat-syarat yang lain. Semakin mudah syarat pembayaran akan
mendorong penjualan kredit yang semakin besar.

4. Kebijakan Penagihan Piutang


Aktif tidaknya dalam penagihan piutang akan mempengaruhi jumlah
piutang yang dapat tertagih. Sistem penagihan yang ketat biasanya akan
memperbesar biaya penagihan piutang, tetapi piutang yang terkumpul relatif besar
dan cepat.

Contoh penyusunan Anggaran Piutang


Anggaran Penjualan tahun 2002
Triwulan Penjualan (Rp)
I 12.000.000
II 15.000.000
III 13.000.000
IV 20.000.000

- Pada tahun 2002 penjualan kredit diperkirakan akan mencakup 80 %


- Dari penjualan kredit tersebut 60 % nya akan dibayarkan pada triwulan berikutnya
setelah transaksi, sedangkan sisanya yang 40 % dibayarkan satu triwulan
berikutnya dari pembayaran pertama.
- Selama beberapa periode setiap debitur rata-rata tidak melunasi utangnya sebesar 5
% Kemudian anggaran piutang tahun 2002 disusun sebagai berikut ;
Perhitungan piutang neto dan penerimaan per triwulan untuk menyusun anggaran
piutang dilakukan sebagai berikut ;
Penjualan Tunai dan Kredit
TW Penjualan Tunai (20%) Kredit (80%) Debet (5%) Piutang Neto
I 12.000.000 2.400.000 9.600.000 480.000 9.120.000
II 15.000.000 3.000.000 12.000.000 600.000 11.400.000
III 13.000.000 2.600.000 10.400.000 520.000 9.880.000
IV 20.000.000 4.000.000 16.000.000 800.000 15.200.000

Pembayaran per triwulan Penjualan TW I


TW II : 60 % x 9.120.000 = 5.472.000
TW III : 40% x 9.120.000 = 3.648.000
Penjualan TW II
TW III : 60 % x 11.400.000 = 6.840.000
TW IV : 40% x 11.400.000 = 4.560.000

2022 Penganggaran Perusahaan


8 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penjualan TW III
TW IV : 60 % x 9.880.000 = 5.928.000
TW I-03 : 40% x 9.880.000 = 3.952.000
Penjualan TW IV
TW II-03 : 60 % x 15.200.000 = 9.120.000
TW II- 03 : 40% x 15.200.000 = 6.080.000

Anggaran Piutang Tahun 2002


TW Piutang Penerimaan Piutang
TW I TW II TW III TW IV
I 9.120.000 - 5.472.000 3.648.000 -
II 11.400.000 - - 6.840.000 4.560.000
III 9.880.000 - - - 5.928.000
IV 15.200.000 - - - -
5.472.000 10.488.000 10.488.000

Latihan soal
Perusahaan akan menyusun anggaran piutang tahun 2001, data yang ada adalah :
a. Anggaran Penjualan tahun 2001

Keterangan Produk A Produk B


Unit Harga/u Jumlah Unit Harga/u Jumlah
Triwulan I 2000 2000 4.000.000 3000 4000 12.000.000
Triwulan II 3000 6.000.000 5000 20.000.000
Triwulan III 2500 500.000 3500 14.000.000
Triwulan IV 2500 5.000.000 3500 14.000.000
10.000 2000 20.000.000 15.000 4000 60.000.000

b. Kebijakan penjualan
- Penjualan tunai 25%
- Rata-rata piutang tidak tertagih 5 %
- Pembayaran piutang

Sebesar 50 % dibayar pada 1 triwulan setelah transaksi, sisanya pada triwulan berikutnya.
c. Saldo awal piutang sebesar Rp 6.000.000

Diminta ;
Menyusun anggaran piutang tahun 2001

DAFTAR PUATAKA

2022 Penganggaran Perusahaan


9 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
M. Nafirin, Penganggaran perusahaan, Salemba empat,2007
Darsono, Penganggaran perusahaan, Mitra Wacana media,2010
Gunawan A, Anggaran perusahaan, BPFE, edisi baru

2022 Penganggaran Perusahaan


10 DRS. SUHARMADI, AK. MM.MSi.CA
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai