Anda di halaman 1dari 60

PANDUAN

PENGEMBANGAN PERIZINAN BERUSAHA

ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)


BERBASIS RISIKO

Panduan ini dapat diakses secara gratis melalui http://oss.go.id/panduan,


dapat digandakan dan disebarluaskan, namun tidak untuk diperjualbelikan. Konten
dirumuskan per tanggal 3 Agustus 2021 dan merupakan subjek terhadap perubahan.
Jika terdapat perubahan konten akan dituangkan dalam panduan baru dan
mengakibatkan tidak berlakunya panduan ini.
Online Single Submission (OSS) adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang dikelola
dan diselenggarakan oleh Lembaga OSS (Kementerian Investasi/BKPM). Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko melalui Sistem OSS merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja.

Dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja, kini sistem OSS melayani Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Mulai tanggal 4 Agustus 2021, Pelaku Usaha dapat mengakses Sistem OSS berbasis risiko melalui laman
https://oss.go.id/.

OSS Berbasis Risiko wajib digunakan oleh Pelaku Usaha, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
Pelabuhan Bebas (KPBPB).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah diimplementasikan dalam Sistem OSS Berbasis
Risiko. Sementara itu 353 KBLI yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 akan
diterapkan dalam sistem selambat-lambatnya akhir Agustus 2021.
Daftar Istilah

AHU Administrasi Hukum Umum

API Angka Pengenal Importir

AOA Article of Association

BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BUJKA Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing

BUPM Bidang Usaha Penanaman Modal

BULN Badan Usaha Luar Negeri

CAPTCHA Completely Automated Public Turing test to tell Computers and


Humans Apart

CV Commanditaire Vennootschap
Daftar Istilah

Ditjen Direktorat Jenderal

KEK Kawasan Ekonomi Khusus

KBLI Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

KKPR Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

KKKPR Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

KP3A Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing

KP3A - PMSE Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing - Perdagangan


Melalui Sistem Elektronik

KPPA Kantor Perwakilan Perusahaan Asing

NIB Nomor Induk Berusaha


Daftar Istilah

NIK Nomor Induk Kependudukan

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

PKKPR Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

PSE Penyelenggara Sistem Elektronik

PT Perseroan Terbatas

RDTR Rencana Detail Tata Ruang

SS Sertifikat Standar

UU CK Undang-Undang Cipta Kerja

UMK Usaha Mikro dan Kecil

WLKP Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan


Kategori Pelaku Usaha

Orang - Persyarikatan atau Persekutuan


Perseorangan - Yayasan
UMK - Perseroan Terbatas (PT)
- Persekutuan Komanditer
Badan Usaha - Badan Hukum Lainnya
- Persekutuan Firma
Orang - Persekutuan Perdata
Perseorangan
OSS - Koperasi
- Perusahaan Umum
Badan Usaha
- KPPA
Kantor - KPPA (Jasa Penunjang Tenaga
Non UMK
Perwakilan
Perwakilan Listrik Asing)
- KP3A
- KP3A - PMSE
Online Single Submission Badan Usaha - BUJKA
Badan Usaha
Luar Negeri
(OSS)
Luar Negeri - Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
berbasis risiko memberikan
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi - Pedagang Berjangka Asing
ke dalam kedua kelompok besar, yaitu - PSE Asing
Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Non Usaha - Bentuk Usaha Tetap
Mikro Kecil (Non UMK)
Skala Usaha UMK (Usaha Mikro dan Kecil)

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang
perseorangan maupun badan usaha, dengan modal usaha maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:

< Rp 1 Miliar > Rp 1 Miliar s/d Rp 5 Miliar

MIKRO KECIL

Sebelum UU CK: Sebelum UU CK:


< Rp 50 juta > Rp 50 juta < 500 juta
Skala Usaha Non UMK (Non Usaha Mikro dan Kecil)

Usaha milik Warga Usaha milik Warga


Negara Indonesia, Negarausaha
Badan Indonesia,
milik Orang
baik orang Badan usahaModal
Penanaman milik perseorangan
warga negara Badan usaha asing
perseorangan Penanaman
Asing (PMA)Modal
atau
Indonesia atau asing, yang didirikan di
maupun badan Asing (PMA)Modal
Penanaman atau
atau badan usaha luar wilayah
usaha, dengan Penanaman Modal
Dalam Negeri
yang merupakan Indonesia dan
modal usaha lebih Dalam dengan
(PMDN) Negeri
perwakilan pelaku melakukan usaha
dari Rp5 miliar (PMDN)
modal dengan
usaha lebih
usaha dari luar dan/atau kegiatan
sampai dengan modal usaha
dari Rp10 lebih
miliar
negeri dengan pada bidang
paling banyak Rp10 dari
tidakRp10 miliar
termasuk
persetujuan tertentu.
miliar tidak tidak
tanah termasuk
dan bangunan
termasuk tanah dan tanah dan bangunan
tempat usaha. pendirian kantor di
bangunan tempat tempat usaha. wilayah Indonesia.
usaha.

KANTOR
MENENGAH BESAR PERWAKILAN BULN
Tingkat Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan
usaha dan tingkat risiko tersebut menentukan jenis perizinan berusaha. Pemerintah telah
memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia) yang dapat dicek di tautan ini. KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI tahun 2020 dengan
angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian tingkat risiko usaha dan jenis
perizinan berusahanya :

TINGKAT Risiko Rendah Risiko Menengah Risiko Menengah Risiko Tinggi (T)
RISIKO (R) Rendah (MR) Tinggi (MT)

PERIZINAN Nomor Induk Nomor Induk Nomor Induk Nomor Induk


BERUSAHA Berusaha Berusaha (NIB) dan Berusaha (NIB) Berusaha (NIB),
(NIB) Sertifikat Standar dan Izin yang harus
(SS) berupa Sertifikat Standar disetujui oleh
Pernyataan Mandiri (SS) yang harus Kementerian/Lemba
diverifikasi oleh ga/Pemerintah
Kementerian/Lemba Daerah, dan/atau
ga/Pemerintah Sertifikat Standar
Daerah (SS) jika dibutuhkan
Tingkat Risiko
Untuk usaha dengan tingkat Risiko Rendah (R) dan Menengah Rendah (MR), proses perizinan
berusaha cukup diselesaikan melalui sistem Online Single Submission (OSS) tanpa membutuhkan
verifikasi atau persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, sedangkan usaha
dengan tingkat Risiko Menengah Tinggi (MT) dan Risiko Tinggi (T) membutuhkan verifikasi atau
persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Langkah Mudah Pengembangan Perizinan Berusaha

1. Pastikan Anda telah memiliki hak akses 11. Periksa Data Produk/Jasa

2. Kunjungi https://oss.go.id/ 12. Periksa Data Usaha

3. Pilih MASUK 13. Periksa Daftar Kegiatan Usaha

4. Masukkan Username dan Password 14. Periksa dan Lengkapi Dokumen


beserta CAPTCHA yang tertera, lalu klik Persetujuan Lingkungan
tombol MASUK
15. Pahami dan Centang Pernyataan
5. Klik Menu Perizinan Berusaha dan pilih Mandiri
Pengembangan
16. Periksa Draf Perizinan Berusaha (NIB)
6. Klik tombol Tambah Bidang Usaha
17. NIB telah terbit
7. Klik tombol Pilih Bidang Usaha
Lanjutkan langkah-langkah Pemenuhan
8. Lengkapi Data Pemilihan Bidang Persyaratan (langkah ke 18 sampai langkah
Usaha ke 22) dalam proses mendapatkan NIB (untuk
operasional dan komersial) dan Sertifikat
9. Lengkapi Data Detail Usaha Standar terverifikasi/ Izin terbit

10. Lengkapi Data Produk/Jasa


1 Pastikan Anda telah memiliki hak akses

Hak akses berupa username dan


password dikirimkan ke e-mail
yang digunakan saat pendaftaran
2 Kunjungi https://oss.go.id/
3 Pilih MASUK
4 Masukkan username dan password beserta Kode CAPTCHA
yang tertera, lalu klik tombol MASUK
5 Klik Menu Perizinan Berusaha dan pilih Pengembangan
6 Klik tombol Tambah Bidang Usaha
7 Klik tombol Pilih Bidang Usaha

● Tampilan untuk
Orang
Perseorangan

● Tampilan untuk
Badan Usaha
8.a Lengkapi Data Pemilihan Bidang Usaha (Orang Perseorangan)

● Sistem akan menampilkan Formulir


Pemilihan Bidang Usaha

● Data yang harus Anda pilih:


1. Bidang Usaha
(Jika termasuk ketentuan BUPM,
maka akan muncul pilihan dan
pilih kegiatan pada bidang usaha
sesuai KBLI yang tertera.)
2. Uraian Bidang Usaha (terisi
otomatis)
3. Ruang Lingkup Kegiatan

● Klik tombol SIMPAN.


8.b Lengkapi Data Pemilihan Bidang Usaha (Badan Usaha)

● Sistem akan menampilkan Formulir


Pemilihan Bidang Usaha

● Data yang harus Anda pilih:


1. Jenis Kegiatan Usaha
(Pilih Utama atau Pendukung)
2. Bidang Usaha
(Jika termasuk ketentuan BUPM,
maka akan muncul pilihan dan pilih
kegiatan pada bidang usaha sesuai
KBLI yang tertera.)
3. Uraian Bidang Usaha (terisi otomatis)
4. Ruang Lingkup Kegiatan

● Klik tombol SIMPAN.


9.a Lengkapi Data Detail Usaha (UMK)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Luas Lahan Usaha
2. Alamat Usaha
3. Provinsi
4. Kabupaten/Kota
5. Kecamatan
6. Kelurahan/Desa
7. Kode Pos
8. Apakah kegiatan ini sudah berjalan?
9. Nama Usaha/Kegiatan
10. Apakah Anda akan melakukan
pembangunan gedung?
(Jika Orang Perseorangan,
pertanyaan ini tidak muncul.)
9.a Lengkapi Data Detail Usaha (UMK) - Lanjutan

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Pembelian dan Pematangan Tanah
2. Mesin/Peralatan Dalam Negeri
3. Mesin/Peralatan Impor
4. Investasi Lain-Lain
5. Modal Kerja 3 Bulan

● Klik tombol VALIDASI RISIKO,


untuk mengetahui skala usaha dan
tingkat risiko setelah dilakukan
perubahan data.
9.b Ubah Data Detail Usaha (Non UMK)
● Data yang harus Anda lengkapi:
1. Apakah sudah memiliki perizinan berusaha yang
sebelumnya?
(Jika Sudah, akan muncul form berisi Nama Pejabat
Penerbit Izin, Nomor, Lampiran File, Tanggal Terbit,
Apakah butuh perpanjangan izin, Tanggal habis masa
berlaku)
2. Nama Usaha / Kegiatan
Jika mengajukan lebih dari 1 bidang usaha/KBLI, maka
pada proyek kedua dan seterusnya akan muncul pilihan
Apakah Kegiatan Usaha ini berada di lokasi yang sama
dengan kegiatan usaha sebelumnya?, lalu pilih yang
sesuai.
3. Lokasi Kegiatan Usaha
4. Luas Lahan Usaha dan Satuannya
5. Apakah Anda sudah menguasai lahan tersebut?
(Setelah memilih, akan muncul pilihan terkait Status
Lahan Usaha dan pilih yang sesuai)
6. Apakah memerlukan bangunan untuk kegiatan usaha
ini?
(Jika Ya, akan muncul form pilihan terkait Bangunan
dan pilih yang sesuai)
(Jika Milik Sendiri, akan muncul form Detail
Bangunan seperti jumlah bangunan, PBG/IMB, dan
SLF lalu lengkapi yang sesuai)
9.b Ubah Data Detail Usaha (Non UMK) - Lanjutan
● Data yang harus Anda lengkapi:
1. Apakah lokasi usaha berada dalam lintas
provinsi/kabupaten/kota?
2. Alamat Usaha
3. Provinsi
4. Kabupaten / Kota
a) Jika Kabupaten/Kota terpilih ada Kawasan, akan
muncul pilihan terkait Apakah lokasi usaha
berada di Kawasan (KI, KEK, KPBPB) dan Nama
Kawasan.
b) Jika Kabupaten/Kota terpilih tidak ada
Kawasan, akan muncul Kecamatan dan
Kelurahan/Desa, lalu pilih yang sesuai.
5. Kecamatan
6. Kelurahan / Desa
7. Kode Pos
8. Tipe Gambar Peta
a) Jika Point, maka isilah titik Latitude dan
Longitude sesuai dengan lokasi usaha.
b) Jika Polygon, maka unggah file polygon dalam
format SHP Complete.
9.b Ubah Data Detail Usaha (Non UMK) - Lanjutan

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Apakah kegiatan usaha merupakan rencana pembangunan
dan pengembangan Objek Vital Nasional?
(Jika Ya, maka unggah File Keputusan Objek Vital Nasional.)

● Lalu klik tombol CEK RDTR dan Kegiatan. (jika ada)


a) Jika lokasi usaha tersedia RDTR, kegiatan usaha dan lokasi
sesuai RDTR, maka akan muncul notifikasi
ketentuan-ketentuan dalam RDTR yang Anda pilih dan jika
sudah sesuai maka dapat klik tombol LANJUT.
b) Jika lokasi usaha tersedia RDTR, sedangkan kegiatan usaha
dan lokasi TIDAK sesuai RDTR, maka Anda harus mengubah
KBLI atau lokasi usaha dengan klik tombol BELUM.
c) Jika lokasi usaha TIDAK tersedia RDTR, maka akan muncul
pertanyaan terkait dengan Pasal 181 Peraturan Pemerintah
Nomor 5 Tahun 2021. (unggah rencana teknis bangunan/
rencana induk kawasan jika tidak
memenuhi kondisi Pasal 181).
9.b Ubah Data Detail Usaha (Non UMK) - Lanjutan

• Data yang harus Anda lengkapi:


1. Pembelian dan Pematangan Tanah
2. Bangunan/Gedung
3. Mesin/Peralatan Dalam Negeri
4. Mesin/Peralatan Impor
5. Investasi Lain-Lain
6. Modal Kerja 3 Bulanan

• Klik tombol VALIDASI RISIKO, untuk


mengetahui skala usaha dan tingkat
risiko.
9.b Ubah Data Detail Usaha (Non UMK) - Lanjutan

● Sistem akan otomatis menampilkan


skala usaha dan tingkat risiko pada
usaha Anda berdasarkan pengisian
data.

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Deskripsi Kegiatan Usaha
2. Jangka Waktu Perkiraan
Beroperasi/Produksi
3. Tenaga Kerja Indonesia (Laki-Laki)
4. Tenaga Kerja Indonesia (Perempuan)
5. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia
(otomatis terisi)
6. Jumlah Tenaga Kerja Asing
10 Lengkapi Data Produk/Jasa

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Jenis Produk/Jasa
(Jika pilih “Lainnya”, akan muncul kolom free text dan isi sesuai produk/jasa
yang dilakukan pada bidang usaha/KBLI terpilih.)
2. Kapasitas (per Tahun)
3. Satuan Kapasitas

● Klik tombol SIMPAN.


11 Periksa Daftar Produk/Jasa

• Sistem akan menampilkan data:


1. Kapasitas
2. Satuan
3. Jenis Produksi

• Klik tombol SELESAI.


12 Periksa Data Usaha

● Sistem akan menampilkan


data:
1. Bidang Usaha (KBLI)
2. Lokasi Usaha
3. Data Usaha (Jumlah
tenaga kerja dan Modal
Usaha)

● Klik kotak centang/checkbox

● Klik tombol SELANJUTNYA.


13.a Periksa Daftar Kegiatan Usaha

● Sistem akan menampilkan:


1. KBLI
2. Lokasi Usaha
3. Data Usaha
4. Skala Usaha
5. Tingkat Risiko
6. Pernyataan Mandiri
7. Status

● Jika KKPR diterbitkan otomatis atau


telah diverifikasi dan disetujui, Anda
dapat melanjutkan proses permohonan
dengan klik tombol ikon “V”.

● Lalu klik tombol PROSES PERIZINAN


BERUSAHA.

a) Untuk Perizinan dengan Risiko Rendah lanjut ke langkah 15..

b) Untuk Perizinan dengan Risiko Menengah Rendah, Menengah Tinggi, dan Tinggi lanjut ke langkah 14..
Periksa Daftar Kegiatan Usaha (untuk Lokasi Usaha yang
13.b
perlu verifikasi KKPR)

● Jika lokasi usaha yang dimohonkan tidak berada pada wilayah yang sudah memiliki RDTR atau bukan di Kawasan Industri/ KEK/
KPBPB atau tidak memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam isian terkait Pasal 181 PP 5/2021, maka sistem akan
mengirimkan notifikasi permohonan Persetujuan KKPR (PKKPR) kepada Kementerian ATR/Pemerintah Daerah sesuai kewenangan,
sehingga status di sini tertulis “PKKPR dalam proses verifikasi” dan Pelaku Usaha perlu melalui proses Pemenuhan Persyaratan
pada menu yang sudah disediakan (dapat dilihat pada langkah 14).

● Tahapan ini juga berlaku sama untuk lokasi usaha di Hutan dan Laut, dengan kondisi berikut:
a) Untuk lokasi usaha di Hutan dimana memerlukan pemenuhan persyaratan dan verifikasi (Persetujuan Penggunaan Kawasan
Hutan/Pelepasan Kawasan Hutan) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(Dalam hal memerlukan rekomendasi Gubernur, dapat diajukan ke OPD LHK Provinsi dan DPMPTSP Provinsi terlebih
dahulu).
b) Khusus untuk KBLI Pemanfaatan Hutan, proses pemenuhan persetujuan lokasi hutan dilakukan bersamaan dengan
pemenuhan persyaratan perizinan berusaha oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
c) Untuk lokasi usaha di Laut dimana memerlukan pemenuhan persyaratan dan verifikasi (KKPR Laut)
oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
14 Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu)

• Sistem akan menampilkan pertanyaan konfirmasi “Apakah sudah memiliki


Dokumen Persetujuan Lingkungan atas kegiatan ini?” yang harus Anda pilih:
a. Jika pilih Sudah, lanjut ke langkah 14.a untuk memilih jenis dokumen persetujuan
lingkungan yang dimiliki.
b. Jika pilih Belum, lanjut ke langkah 14.b untuk lengkapi formulir parameter kewajiban
persetujuan lingkungan sesuai dengan kondisi pada kegiatan usaha terpilih.

• Klik tombol LANJUT.


14.a Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu) - Lanjutan

• Jika pilih Sudah, akan muncul kolom pilihan dan pilihlah jenis dokumen persetujuan lingkungan
yang dimiliki.

• Klik tombol LANJUT, untuk ke langkah selanjutnya (langkah 15) tanpa melalui proses pemilihan
parameter
14.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu) - Lanjutan

• Jika pilih Belum, sistem akan menampilkan konfirmasi “Pilih Jenis Usaha dan/atau Kegiatan” yang
harus Anda pilih berdasarkan KBLI/Bidang Usaha terpilih.

• Klik tombol LANJUT.


14.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu) - Lanjutan

● Jika Anda belum memiliki Dokumen Persetujuan


Lingkungan, maka data yang harus Anda lengkapi:
1. Parameter Lingkungan, pilihlah kondisi parameter
yang tertera pada formulir sesuai dengan kegiatan
usaha yang dilakukan.
(Kemudian sistem akan menampilkan jenis
kewajiban dokumen lingkungan yang harus
dipenuhi, seperti SPPL, UKL/UPL, atau AMDAL.)
2. Uraian Usaha, isilah sesuai dengan uraian kegiatan
usaha yang dilakukan.

● Klik tombol LANJUT.


15 Pahami dan Centang Pernyataan Mandiri

• Sistem akan menampilkan berbagai macam Pernyataan Mandiri berdasarkan UU


CK Nomor 11 Tahun 2020 sesuai dengan data dan informasi yang tersimpan
sebelumnya.

• Baca, pahami, dan klik kotak centang/checkbox pada setiap Pernyataan Mandiri
yang tertera.

• Klik tombol LANJUT.


16 Periksa Draf Perizinan Berusaha (NIB)

● Sistem akan
menampilkan draf NIB,
lalu klik kotak
centang/checkbox.

● Klik tombol TERBITKAN


PERIZINAN BERUSAHA.

● Proses Pengembangan Perizinan Berusaha berhasil sampai proses penerbitan NIB.


Selanjutnya:
a) Untuk Perizinan Risiko Rendah dan Menengah Rendah lanjut ke langkah 21.
b) Untuk Perizinan Risiko Menengah Tinggi dan Tinggi lanjut ke langkah 17..
17.a NIB telah terbit (untuk Sertifikat Standar belum terverifikasi)

● Perizinan Berusaha telah


terbit, meliputi:
1. NIB, klik tombol CETAK NIB
(hanya untuk persiapan
usaha).
2. Pernyataan Mandiri, klik
tulisan Cetak.
3. PKKPR/KKKPR, klik CETAK
PKKPR/KKKPR (jika ada)..
4. PKPLH/SKKL, klik CETAK
PKPLH/SKKL (jika ada).

● Anda dapat melihat, mengunduh,


dan mencetak produk perizinan
berusaha tersebut.
● Khusus risiko Menengah Tinggi, untuk mendapatkan NIB dan Sertifikat Standar terverifikasi maka
lakukan Pemenuhan Persyaratan (setelah mendapatkan persetujuan KKPR dan persetujuan
lingkungan yang telah disetujui oleh instansi sesuai kewenangannya) dengan:
a) Klik tulisan “di sini”, atau
b) Pilih Menu Pemenuhan Persyaratan (dapat dilihat pada langkah ke 18).
17.b NIB telah terbit (untuk Izin belum terbit)
● Perizinan Berusaha telah
terbit, meliputi:
1. NIB, klik tombol CETAK NIB
(hanya untuk persiapan
usaha).
2. Pernyataan Mandiri, klik
tulisan Cetak.
3. PKKPR/KKKPR, klik CETAK
PKKPR/KKKPR (jika ada)..
4. PKPLH/SKKL, klik CETAK
PKPLH/SKKL (jika ada).

● Anda dapat melihat,


mengunduh, dan mencetak
produk perizinan berusaha
tersebut.
● Khusus risiko Tinggi, untuk mendapatkan NIB dan Izin terbit maka lakukan pemenuhan persyaratan
(setelah mendapatkan persetujuan KKPR dan persetujuan lingkungan yang telah disetujui oleh
instansi sesuai kewenangannya) dengan:
a) Klik tulisan “di sini”, atau
b) Pilih Menu Pemenuhan Persyaratan (dapat dilihat pada langkah ke 18).
18

PEMENUHAN PERSYARATAN
(Khusus Risiko Menengah Tinggi
dan Tinggi)
Langkah Mengurus Pemenuhan Persyaratan

18. Buka Menu Permohonan, pilih Pemenuhan Persyaratan

19. Klik tombol Proses Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan

20. Lengkapi Dokumen Pemenuhan

21. Tunggu Proses Verifikasi dan Persetujuan Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan

22. Perizinan Berusaha Terbit


18 Buka Menu Permohonan, pilih Pemenuhan Persyaratan
Tingkat Risiko
MENENGAH TINGGI
Klik tombol Proses Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan
19.a
(risiko Menengah Tinggi)
20.a Lengkapi Dokumen Pemenuhan (risiko Menengah Tinggi)

● Klik tombol PILIH FILE dan


unggah dokumen yang
sesuai. (Maksimal upload file:
5 MB)

● Klik kotak
centang/checkbox
pada disclaimer.

● Klik tombol LANJUT.


Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
21.a
perizinan berusaha (risiko Menengah Tinggi)

● Perubahan status
pemenuhan setelah
mengunggah dokumen
persyaratan.

● Perubahan status
pemenuhan setelah
dokumen persyaratan yang
diajukan telah disetujui oleh
kewenangan terkait.
Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
21.a
perizinan berusaha (risiko Menengah Tinggi) - Lanjutan

● Status pemenuhan setelah diverifikasi dan disetujui oleh kewenangan terkait,


sehingga perizinan berusaha telah terbit.
Tingkat Risiko
TINGGI
19.b Klik tombol Proses Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan
(risiko Tinggi)
19.b Lengkapi Dokumen Pemenuhan (risiko Tinggi)

● Klik tombol PILIH DOKUMEN dan


unggah dokumen yang sesuai.
(Maksimal upload file: 5 MB)

● Klik kotak
centang/checkbox pada
disclaimer.

● Klik tombol LANJUT.


Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
21.b
perizinan berusaha (risiko Tinggi)

● Perubahan status
pemenuhan setelah
mengunggah dokumen
persyaratan.

● Perubahan status
pemenuhan setelah
dokumen persyaratan yang
diajukan telah disetujui oleh
kewenangan terkait.
Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
21.b
perizinan berusaha (risiko Tinggi) - Lanjutan

● Status pemenuhan setelah diverifikasi dan disetujui oleh kewenangan terkait,


sehingga perizinan berusaha telah terbit.
22

PERIZINAN BERUSAHA
TELAH TERBIT
22.a Perizinan Berusaha telah terbit otomatis (untuk risiko
Rendah dan Menengah Rendah)

● Perizinan Berusaha telah


terbit, meliputi:
1. NIB, klik tombol CETAK NIB.
2. Sertifikat Standar, klik
tombol CETAK SERTIFIKAT
STANDAR (khusus risiko
Menengah Rendah).
3. Pernyataan Mandiri, klik
tulisan Cetak.
4. PKPLH/SKKL, klik CETAK
PERSETUJUAN PKPLH/SKKL
(jika ada).

● Selanjutnya Anda dapat melihat, mengunduh, dan


mencetak produk perizinan berusaha tersebut.
Perizinan Berusaha telah terbit dan perlu pemenuhan
22.b
persyaratan (untuk risiko Menengah Tinggi dan Tinggi)

● Perizinan Berusaha telah


terbit, meliputi (contoh
risiko Tinggi):
1. NIB, klik tombol CETAK NIB.
2. Sertifikat Standar/ Izin, klik
CETAK SERTIFIKAT
STANDAR/CETAK IZIN
yang telah terverifikasi/
disetujui (tergantung risiko
usaha)
3. Pernyataan Mandiri, klik
tulisan Cetak.
4. PKPLH/SKKL, klik CETAK
PERSETUJUAN PKPLH/SKKL
(jika ada).

● Anda dapat melihat, mengunduh, dan mencetak produk


perizinan berusaha tersebut.
22.c Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan NIB)
22.d Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan SS)
22.e Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan Izin)

Anda mungkin juga menyukai