Anda di halaman 1dari 250

Laporan Tahunan

PT Bank Syariah Mandiri

better ways
for better Indonesia
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id 1
fakta bsm Alhamdulillah, BSM mencatatkan
pertumbuhan aset sebesar Rp16,19
Laba bersih meningkat sebesar
Rp132,55 miliar atau 31.67%, semula

tahun 2011 triliun atau 49.84%, semula sebesar


Rp32,48 triliun di tahun 2010 menjadi
Rp418,52 miliar di tahun 2010 menjadi
Rp551,07 miliar di tahun 2011.
Rp48,67 triliun di tahun 2011.
Nilai komposit GCG dalam
Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat pelaksanaan selft assessment GCG
sebesar Rp13,62 triliun atau 46.97%, Bank Indonesia mencapai skor 1,72
semula Rp29,00 triliun di tahun 2010 atau kategori “Baik”
menjadi Rp42,62 triliun di tahun 2011.
Penghargaan (Award) dalam berbagai
Penyaluran pembiayaan meningkat bidang dari beragam institusi sebanyak
sebesar Rp12,76 triliun atau 53.23%, 29 Penghargaan dari dalam dan luar
semula Rp23,97 triliun di tahun 2010 negeri. Prestasi ini mencerminkan
menjadi Rp36,73 triliun di tahun 2011. tingkat kepercayaan dan apresiasi
masyarakat yang sangat tinggi kepada
BSM.

Aset

49,84% Rp48,67
triliun

Pembiayaan

53,23% Rp36,73
triliun

Dana Pihak
Ketiga
46,97% Rp42,62
triliun

Laba Bersih

31,67% Rp551,07
miliar

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


2 www.syariahmandiri.co.id
Kinerja BSM terus tumbuh dan semakin
membaik dari tahun ke tahun. Kondisi ini
menunjukkan bahwa BSM semakin
diterima oleh masyarakat.

Rp Triliun Aset Rp Triliun Pembiayaan

60 40 36.73

50 48.67
30
40
32.48 23.97
30 20 16.6
22.04

20
10
10

- -
2009 2010 2011 2009 2010 2011

Rp Triliun Dana Pihak Ketiga Rp Miliar Laba Bersih

50 600 551.07
42.62
40 500
418.52
400
30 29.00
290.94
300
20 19.34
200
10 100

- -
2009 2010 2011 2009 2010 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 3
daftar
isi

2 Fakta BSM 2011


2 4
6
Daftar Isi
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan - For Better Indonesia
Halaman 8 Better Ways for Better Indonesia
Judul 9 Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan
10 Ikhtisar Keuangan
14 Laporan Dewan Komisaris
20 Laporan Dewan Pengawas Syariah
22 Laporan Direksi

30 32
33
34
A. Identitas Perusahaan
B. Struktur Organisasi
C. Sejarah Singkat
Identitas 36 D. Corporate Events
Perusahan 38 E. Daftar Penghargaan dan Rating
42 F. Visi dan Misi
44 G. Nilai-nilai Perusahaan
46 H. Sasaran dan Strategi
48 I. Bidang Usaha
54 J. Profil Dewan Komisaris
58 K. Profil Dewan Pengawas Syariah
60 L. Profil Direksi
64 M. Informasi Pemegang Saham
66 N. Profil Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
67 O. Kronologis Pencatatan Saham
67 P. Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
68 Q. Lembaga Profesi Penunjang Perseroan
70 R. Profil Pejabat Eksekutif
72 S. Testimoni

75 76
80
98
A.
B.
C.
Tinjauan Bisnis Perbankan
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Tinjauan Kinerja Keuangan Perusahaan
Analisa 106 D. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas Bank
­Perusahaan 106 E. Struktur Modal
­Manajemen 107 F. Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas
Atas Kinerja 108 G. Ikatan yang Material Untuk Investasi Barang Modal
­Perusahaan 108 H. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
108 I. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain
108 J. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
108 K. Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi
Perusahaan Selama 2 Tahun Terakhir
108 L. Informasi yang Terjadi Setelah Tanggal Neraca
108 M. Metode Penghitungan Bagi Hasil
109 N. Prospek Usaha Perusahaan
110 O. Aspek Pemasaran
111 P. Kebijakan Dividen
112 Q. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
112 R. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
112 S. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan
112 T. Pengaruh Peraturan Perundang-undangan Terhadap Perusahaan
113 U. Perubahan Kebijakan Akuntansi

116 A. Pendahuluan
115 117
119
B. Self Assessment GCG Tahun 2011
C. Kelengkapan Kebijakan dan Manual GCG
Laporan Good 119 D. Mekanisme GCG
Corporate 119 E. Struktur GCG
Governance 121 I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
122 II. Dewan Komisaris
133 III. Direksi
140 IV. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
142 V. Komite-komite
156 VI. Corporate Secretary
159 F. Assessment Dewan Komisaris dan/atau Direksi
160 G. Kebijakan Remunerasi Direksi
161 H. Akses Informasi
162 I. Hubungan Keluarga di antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham
162 J. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi
162 K. Kerjasama dengan Mitra

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


4 www.syariahmandiri.co.id
162 L. Perkara Hukum Tahun 2011
162 M. Perubahan Strategik Penting
163 N. Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi serta Prospek Usaha 2012
163 P. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
164 P. Benturan Kepentingan
165 Q. Pendapatan Non-Halal dan Penggunaannya
165 R. Pengembangan GCG
170 S. Code of Conduct (COC)
173 T. Nilai-nilai Perusahaan
174 U. Whistle Blowing System
175 V. Praktik Bad Corporate Governance

178 A. Manfaat Penerapan Manajemen Risiko


177 178
179
B.
C.
Organisasi Manajemen Risiko
Sistem Manajemen Risiko
Laporan 179 D. Sertifikasi Manajemen Risiko
180 E. Penerapan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
182 F. Profil Risiko
183 G. Pengembangan Sistem Manajemen Risiko

185 186
187
189
A.
B.
C.
Komitmen Bank terhadap Perlindungan Konsumen
Kegiatan CSR
Kebijakan CSR terkait Sosial Kemasyarakatan dan Pro Lingkungan Hidup
Laporan Corporate 193 D. Kebijakan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sosial Responbility

195
196 A. Jumlah Pegawai
197 B. Rekrutmen
198 C. Organisasi dan Jabatan
Laporan 198 D. Sistem Remunerasi
Sumber Daya 199 E. Kebijakan Reward dan Punishment
Manusia 199 F. Kompetensi
199 G. Penilaian Kerja Pegawai
200 H. Perlakuan Adil dan Kesetaraan
200 I. Pengembangan Pegawai
200 J. Pendidikan dan Training
204 K. e-Learning
205 L. Implementasi Knowledge Management

207
208 A. Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2011
209 B. Indek Kepatuhan (Compliance Index)
209 C. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) I
Laporan 210 D. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) II
Kepatuhan 210 E. Sistem Kepatuhan
212 F. Monitoring dan Supporting
212 G. Pengujian Kepatuhan
213 H. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)

217 218
220
221
A.
B.
C.
Sistem dan Prosedur
Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart
Kinerja & Pengawasan Pembiayaan
Laporan Sistem 223 D. Sistem Teknologi Informasi
Prosedur dan
Teknologi Informasi

227 228
228
228
A.
B.
C.
Piagam Audit Internal
Tujuan dan Fungsi Unit Kerja Audit Internal
Visi dan Misi Unit Kerja Audit Internal
Laporan 228 D. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit Internal
Pengendalian 229 E. Pelaksanaa Kegiatan Unit Kerja Audit Internal
Internal 230 F. Pengembangan Sumberdaya Auditor
231 G. Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM Auditor
233 H. Sistem Pengendalian Internal Bank
234 I. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
234 J. Jumlah Penyimpangan Internal
234 K. Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal

237 Jaringan Kantor


252 Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
253 Laporan Keuangan Audited

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 5
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
6 www.syariahmandiri.co.id
kesinambungan tema
laporan tahunan bsm

for better Indonesia


For better Indonesia merupakan
perwujudan semangat nasionalisme
seluruh insan BSM. BSM memandang
bahwa seluruh prestasi dan kinerja
merupakan bagian dari upaya bersama
untuk meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 7
tema

better ways better ways


for better Ways adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak cara dan

Indonesia
jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah
ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi,
strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi dan pengelolaan
pegawai. Inilah yang BSM maksud dengan better ways.

for better Indonesia


BSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti:
entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan spirit
dakwah. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik,
agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa
yang akan datang.

1 2 3
2009 2010 2011
cares better legacy better ways
for better Indonesia for better Indonesia for better Indonesia

BSM terus berupaya memberikan Better Legacy sebagai BSM mencanangkan banyak
kontribusi terhadap peningkatan bentuk komitmen BSM untuk cara dan jalan yang akan
kesejahteraan masyarakat memberikan warisan yang dibangun lebih baik daripada
Indonesia. Hal ini tercermin baik kepada generasi penerus yang selama ini sudah ditempuh.
dalam fokus penyaluran di BSM. Komitmen ini kami Ada cara atau jalan yang terkait
pembiayaan BSM yang tidak implementasikan dalam dengan paradigma, filosofi,
hanya disalurkan kepada sektor prinsip-prinsip bekerja dengan strategi bisnis, operasional
korporat besar, akan tetapi justru kemampuan terbaik, prudent, bisnis, struktur organisasi, dan
sebagian besar untuk pengusaha dan taat azas dimanapun insan pengelolaan pegawai.
mikro, kecil dan menengah. BSM bertugas.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


8 www.syariahmandiri.co.id
Surat Pernyataan Tentang
Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan
tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan
masing-masing di bawah ini:

Dewan Komisaris

Achmad Marzuki
Komisaris Utama/Komisaris Independen

Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih


Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris

Direksi

Yuslam Fauzi
Direktur Utama

Hanawijaya Amran Nasution Zainal Fanani


Direktur Direktur Direktur

Sugiharto Achmad Syamsudin


Direktur Direktur

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 9
ikhtisar Uraian

keuangan
A.   Neraca
1. Aset
2. Aktiva Produktif
3. Penempatan SBIS/SWBI
4. Pembiayaan yang Diberikan
5. Kewajiban
6. Dana Syirkah Temporer
7. Surat Berharga Yang Diterbitkan
8. Dana Pihak Ketiga
a. Giro
b. Tabungan
c. Deposito
9. Ekuitas

B.   Laba Rugi

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih
Fee Based Income
Laba Usaha
Laba Sebelum Beban Pajak
Laba Neto Periode Berjalan
Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rp satuan)

C.   Rasio - Rasio Penting
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA)
Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE)
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT)
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS)
Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM)
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar
Kewajiban 
Terhadap 
Ekuitas 
(DER)
Kewajiban 
Terhadap 
Aset 
(DAR)

Jaringan Kantor
Pegawai
Jaringan ATM  (BSM,  Bank  Mandiri, ATM  Bersama, ATM  Prima,  MEPS)

Catatan:
1. Sampai dengan akhir tahun 2011, BSM belum melakukan aktivitas
perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat
informasi yang memuat harga saham tertinggi, terendah dan tertutup
serta volume saham yang diperdagangkan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


10 www.syariahmandiri.co.id
Rp Miliar

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011


1.622 3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672
1.496 3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.947
269 795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850
1.141 2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727
205 575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041
979 2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858
- 200 200 200 200 400 200 200 200 700
1.117 2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618
147 298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669
336 753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424
634 1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525
438 450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073

163 279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768 3.771
71 148 269 386 455 512 768 902 1.162 1.781
92 131 315 479 479 685 968 1.169 1.606 1.990
35 52 102 94 145 210 301 347 567 1.082
242 23 141 137 101 167 283 426 580 761
243 25 150 137 95 168 284 418 569 748
130 16 103 84 65 115 196 291 419 551
421 221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179 2.379


39,29% 20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60% 14,57%
3,58% 1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21% 1,95%
7,40% 3,61% 22,28% 23,39% 18,27% 32,22% 46,21% 44,20% 63,58% 64,84%
74,55% 82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54% 86,03%
1,10% 2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29% 0,95%
3,45% 2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52% 2,42%
8,22% 7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57% 7,48%
318,85% 427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90% 262,62%
47,23% 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 229,11%
12,66% 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 14,47%

44 88 134 164 212 270 313 390 507 669


959 1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902 11.788
1.300 2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000 65.118

2. Sampai dengan akhir tahun 2011, BSM belum melakukan aktivitas


penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel. Sehingga tidak ada
informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/obligasi kon-
versi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat
obligasi/sukuk.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 11
ikhtisar
keuangan

Jumlah Aset Pendapatan Pengelolaan Dana


60.00 4.000 oleh Bank Sebagai Mudharib 3.771
Rp Triliun
50.00 48.67 3.500 Rp Miliar

3.000
40.00 2.768
32.48 2.500
2.071
30.00 2.000
1.736
22.04 1.500
20.00 17.07 1.197
1.000 865 934
12.89 584
10.00 9.56
6.87 8.27 500 279
1.62 3.42 163
- -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Pembiayaan Pendapatan Pengelolaan Dana


40.000 2.500 oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih
Rp Triliun 36.73
35.000 Rp Miliar
2.000 1.990
30.000
23.97 1.606
25.000 1.500
20.000 1.169
16.06
15.000 1.000 968
13.28 685
10.24
10.000 7.42
5.30 5.85 500
315
479 479
5.000
1.14 2.17 92 131
- -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Dana Pihak Ketiga Laba Usaha


45.000 Rp Triliun 800 Rp Miliar 761
42.62
40.000 700
35.000 600 580
29.00
30.000
500
25.000 426
400
20.000 19.34
14.90 300 283
15.000
11.11
10.000 8.22 200 141 167
5.73 7.04 137 101
5.000 100 42
1.12 2.63 23
- -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


12 www.syariahmandiri.co.id
Jumlah Ekuitas Laba Bersih
3.500 600
Rp Miliar Rp Miliar 551
3.073
3.000 500
419
2.500
2.021 400
2.000
1.600 300 291
1.500
1.208 196
811 200
1.000 130
697 103 115
549 633 100
84
65
500 138 450
16
- -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Jaringan Kantor Jumlah Pegawai


800 14.000
700 669 11.788
12.000
600 10.000
507
500 7.902
8.000
400 390
313 6.000 4.554
300 270
212 4.000 3.493
200 164 3.003
134 1.913 2.127 2.032
100 88 2.000 959 1.377
44
- -
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Jaringan ATM BSM


70.000 65.118
60.000
50.000 47.000
45.000
40.000
34.924
35.000 27.199
30.000 27.199
25.000 22.187
20.000
15.000 13.709 13.291
10.000
5.000 1.300 2.133
-
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 13
laporan
dewan
komisaris

Achmad Marzuki Komisaris Utama | Komisaris Independen

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) pada tahun 2011 telah berhasil


meraih pencapaian terhadap target yang ditetapkan
dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2011 secara signifikan
baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif, antara lain
penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas
aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


14 www.syariahmandiri.co.id
Assalamu’alaikum Wr. Wb. manajemen risiko dan penerapan Good secara rutin setiap bulan dan menjadi
Corporate Governance. fokus pengawasan serta perhatian
Para Pemangku Kepentingan yang Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
Terhormat, Dalam menjalankan fungsi pengawasan telah meminta agar inisiatif-inisiatif
dan pemberian nasehat, Dewan proyek corporate plan dilaksanakan
Secara umum Dewan Komisaris Komisaris mengkomunikasikannya sesuai dengan timeline.
berpendapat bahwa selama tahun melalui berbagai forum rapat formal,
2011, manajemen telah menunjukkan informal dan masukan atau rekomendasi Pembahasan tentang implementasi
upaya serius untuk mencapai kinerja secara tertulis kepada Direksi, Direktur dan pencapaian corporate plan
terbaik dan merealisasikan rencana Bidang maupun unit kerja. Dewan dilakukan secara rutin setiap bulan dan
bisnis bank yang telah ditetapkan. Komisaris melaksanakan amanatnya menjadi perhatian Dewan Komisaris.
Bank secara umum berhasil mencapai dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Dewan Komisaris telah meminta agar
target yang ditetapkan. Dewan Audit, Komite Pemantau Risiko dan inisiatif-inisiatif proyek corporate plan
Komisaris juga berpendapat bahwa Komite Remunerasi dan Nominasi. dilaksanakan sesuai dengan timeline.
Bank telah menerapkan tatakelola Sejalan dengan tugasnya komite-komite
perusahaan yang baik, memiliki sistem tersebut juga melaksanakan interaksi
pengendalian intern yang cukup, dan secara rutin dengan manajemen dan unit Laporan Kinerja Bank 2011
Satuan Kerja Audit Intern yang telah kerja terkait.
berjalan efektif dan independen. Laporan Kinerja bank membahas
Pelaksanaan fungsi Pengawasan pencapaian target financial maupun
Di tahun 2011, sesuai dengan hasil oleh Dewan Komisaris dilaksanakan non financial. Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham Luar melalui: Rapat Direksi dan Dewan memberikan pendapat, saran dan
Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Juni 2011 Komisaris (Radirkom), Rapat Dewan nasehat mengenai laporan kinerja
telah diangkat kembali Saudara Achmad Komisaris dan Direksi (Rakomdir). dan masalah yang terjadi, termasuk
Marzuki sebagai Komisaris Utama/ memberikan nasehat dan masukan
Komisaris Independen, Saudara Abdillah untuk pelaksanaan masa kerja
sebagai Komisaris Independen, Saudara Radirkom berikutnya.
Tardi dan Saudari Lilis Kurniasih masing
masing sebagai Komisaris, sedangkan Radirkom adalah rapat dimana inisiatif Laporan kinerja bank antara lain
Saudara Ramzi A. Zuhdi telah diangkat rapat berasal dari Direksi, dengan membahas pencapaian realisasi
sebagai Komisaris Independen pada mengundang Dewan Komisaris yang dibandingkan target serta faktor-
RUPSLB tanggal 29 Juni 2010, sehingga membahas antara lain: faktor yang menentukan pencapaian
jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah atau tidak tercapainya target. Kinerja
5 (lima) orang. finansial yang dibahas antara lain aset,
Rencana Bisnis Bank (RBB) dan kualitas aktiva produktif, pembiayaan,
Corporate Plan surat berharga, dana pihak ketiga,
Penerapan Tatakelola pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya
Perusahaan Dewan Komisaris secara aktif overhead, laba, fee based income,
melaksanakan fungsi pengawasan CAR dan rasio keuangan lainnya.
Dewan Komisaris senantiasa baik dalam proses perumusan,
melaksanakan tugas dan penyusunan dan implementasi RBB. Pencapaian target dan realisasi
tanggungjawabnya secara profesional Dewan Komisaris menyetujui RBB non financial serta faktor-faktor
dan independen dengan berlandaskan tahunan dengan tetap mengingatkan yang menentukan pencapaian atau
pada tata kelola perusahaan yang agar dalam pelaksanaan kegiatan tidak tercapainya target. Kinerja
baik. Dewan Komisaris berkomitmen kerja untuk mencapai sasaran usaha non financial yang dibahas antara
untuk proaktif dalam melaksanakan dilakukan berdasarkan prinsip kehati- lain perkembangan jaringan kantor,
fungsi pengawasan bank, baik pada hatian, selektif, dan memperhatikan jaringan atm, dan jumlah karyawan.
proses perumusan rencana strategis aspek risiko.
perusahaan, penyusunan dan PT Bank Syariah Mandiri (Bank)
implementasi rencana bisnis Bank, Pembahasan tentang implementasi dan sampai dengan akhir tahun 2011
pemantauan kinerja, serta penerapan pencapaian corporate plan dilakukan telah berhasil mencapai sebagian

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 15
laporan
dewan komisaris

besar target yang ditetapkan dalam Namun pada bulan Oktober 2011 dan
Rencana Bisnis Bank tahun 2011 Desember 2011 rasio kecukupan modal
secara baik, antara lain pencapaian naik menjadi di atas 12% yaitu masing-
aset, penghimpunan dana pihak masing 12,12% dan 14,57%, sehingga
ketiga, penyaluran dana, kualitas peringkat naik menjadi 1 (peringkat 1
aktiva produktif dan pencapaian laba menunjukkan tingkat modal berada
bersih bank. Target yang belum dicapai signifikan lebih tinggi dari ketentuan
antara lain rasio BOPO dan Cost to yang berlaku). Kenaikan rasio ini
Income ratio yang sedikit lebih tinggi disebabkan Bank Mandiri sebagai
dari target. Pelampauan rasio tersebut pemilik saham sudah merealisasikan
seiring dengan perkembangan jaringan tambahan modal disetor sebesar
kantor dan jumlah karyawan yang Rp300 miliar dan penerbitan sub debt
cukup signifikan di tahun 2011. baru oleh Bank sebesar Rp500 miliar.

Pencapaian financial di atas didukung Rasio Kualitas aset selama tahun 2011
Selama tahun 2011, juga oleh berbagai usaha non berada pada peringkat 2. Rasio kualitas
financial antara lain perbaikan dan aset bulan Desember 2011 sebesar
secara keseluruhan
penyempurnaan pengendalian dan 0,98% atau berada pada peringkat 2.
Tingkat Kesehatan Bank pengawasan intern, penyempurnaan Peringkat 2 perdefinisi menunjukkan
memperoleh peringkat 2. indikator-indikator risiko, peningkatan kualitas aset baik namun terdapat
Peringkat 2 mencerminkan pelayanan nasabah dan peningkatan kelemahan yang tidak signifikan.
kompetensi human capital dengan Kebijakan dan prosedur pemberian
Bank tergolong baik dan
pencapaian secara umum sesuai target. pembiayaan dan pengelolaan risiko
manajemen mampu dari pembiayaan telah dilaksanakan
mengatasi pengaruh negatif dengan baik dan sesuai dengan skala
kondisi perekonomian dan Tingkat Kesehatan Bank usaha bank serta mendukung kegiatan
industri keuangan. operasional yang aman dan sehat.
Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007
tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Rasio rentabilitas selama tahun 2011
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank berada pada peringkat 2 kecuali pada
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, bulan Februari yang berada pada
Bank melakukan penilaian Tingkat peringkat 1. Predikat 2 menunjukkan
Kesehatan secara self assessment. kemampuan rentabilitas tinggi.
Tingkat kesehatan Bank digunakan
untuk mengukur kemampuan Rasio likuiditas selama tahun 2011
manajemen dalam mengelola bank cenderung berfluktuatif antara peringkat
dalam suatu periode tertentu dibawah 2 dan peringkat 3 kecuali pada bulan
kondisi perekonomian dan industri Oktober dan bulan November yang
keuangan. Adapun penilaian self berada pada peringkat 1. Pada bulan
assesment Tingkat Kesehatan Bank Desember 2010 rasio utama likuiditas
pada tahun 2011 sebagai berikut: adalah peringkat 2. Peringkat tersebut
mencerminkan kemampuan likuditas
Rasio kecukupan modal Bank selama Bank untuk mengantisipasi kebutuhan
periode Januari 2011 sampai dengan likuiditas dan penerapan manajemen
September 2011 tingkat kesehatan risiko likuiditas kuat.
bank berada pada peringkat 2 dengan
rasio kecukupan modal di bawah Selama tahun 2011 rasio sensitivitas
12,00% (peringkat 2 menunjukkan terhadap risiko pasar sangat tinggi
tingkat modal berada lebih tinggi dengan penilaian peringkat 1. Rasio
dari ketentuan KPMM yang berlaku). tersebut menunjukkan risiko sangat

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


16 www.syariahmandiri.co.id
rendah dan penerapan manajemen to moderate antara lain: risiko kredit dan
risiko pasar efektif dan konsisten risiko likuiditas. Hal ini mencerminkan
Nilai peringkat komponen manajemen pengelolaan risiko kredit dan manajemen
umum, dan manajemen kepatuhan risiko likuiditas Bank baik.
selama periode tahun 2011 adalah
A. Hal ini menunjukkan manajemen Pengelolaan Risiko Operasional
Bank memiliki track record yang sangat mencapai predikat moderate.
memuaskan, independen dan solid Sedangkan Risiko Hukum, periode
sehingga mampu beradaptasi dengan Januari 2011 sampai dengan April 2011
perubahan kondisi ekstern dan memiliki berpredikat low, namun pada periode
sistem pengendalian risiko yang kuat. Mei 2011 sampai dengan Desember
2011 berpredikat low to moderate.
Peringkat manajemen risiko selama Risiko Reputasi mencapai predikat
periode tahun 2011 adalah B. Hal ini low to moderate periode Januari 2011
terutama diakibatkan oleh peningkatan sampai dengan November 2011,
jumlah sumber daya insani dan namun reputasi membaik menjadi low Profil risiko posisi Desember
jaringan kantor yang cukup signifikan. pada bulan Desember 2011.
2011 menunjukkan predikat
Namun peningkatan risiko-risiko
tersebut dapat diiringi Bank dengan Risiko Stratejik pada periode Januari risiko komposit Bank secara
memperkuat infrastruktur manajemen 2011 sampai dengan Oktober 2011 keseluruhan adalah low
risiko dan sistem pengendalian intern. berpredikat low dan pada bulan to moderate dengan trend
November sampai dengan Desember
stabil.
Selama tahun 2011, secara 2011 berpredikat low to moderate.
keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank
memperoleh peringkat 2. Peringkat 2
mencerminkan Bank tergolong baik Laporan Pelaksanaan Audit Intern
dan manajemen mampu mengatasi Pelaksanaan audit intern dilakukan
pengaruh negatif kondisi perekonomian secara rutin oleh unit kerja audit intern.
dan industri keuangan. Target pelaksanaan audit, temuan
pelanggaran, dan kualitas hasil audit
menjadi beberapa hal yang ditelaah
Perkembangan Profil Risiko Bank oleh Dewan Komisaris melalui Komite
Profil risiko memuat gambaran tentang Audit setiap triwulanan.
tingkat risiko yang melekat pada
seluruh aktivitas bank dan kecukupan
sistem pengendalian risiko. Profil risiko Rakomdir
posisi Desember 2011 menunjukkan
predikat risiko komposit Bank secara Dalam tahun 2011, agenda khusus
keseluruhan adalah low to moderate oleh Dewan Komisaris dan Direksi atau
dengan trend stabil. Direktur Bidang terhadap pengelolaan
bisnis Bank adalah:
Hasil pengukuran risiko BSM pada
tahun 2011 dengan predikat risiko Operational Risk
low antara lain: risiko pasar dan risiko
kepatuhan. Hal ini karena Bank tidak Dewan Komisaris memberi dukungan
memiliki exposure yang tinggi atau asset penuh terhadap pengembangan
dan liabilities yang mengandung risiko Infrasuktur Sistem Teknologi dengan
pasar dan Bank selalu concern untuk core banking sytem (CBS) Bank
mematuhi ketentuan yang berlaku. yang baru dengan selalu memonitor
Sedangkan risiko dengan predikat low setiap prosesnya secara rutin. Dewan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 17
laporan
dewan komisaris

Komisaris telah meminta Direksi untuk APU & PPT Index, Code of Conduct
memastikan bahwa seluruh potensi yang berpredikat moderat, serta PKP
dan sumber daya difokuskan untuk Performance dengan predikat rendah.
mensukseskan implementasi CBS baru
dan mengoptimalkan CBS dengan Secara umum tingkat kepatuhan
mengaktifkan fitur-fitur yang tersedia. relatif baik dengan tren meningkat dari
92,88% pada Desember 2010 menjadi
93,07% di bulan Desember 2011
Credit Risk (predikat tingkat kepatuhan tinggi).

Dewan Komisaris memberikan


perhatian terhadap portofolio Laporan Harian
pembiayaan koperasi dan gadai emas
yang cukup besar. Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan
meminta manajemen untuk melakukan monitoring secara rutin (harian)
penguatan terhadap kebijakan, SOP, terhadap neraca harian dan Posisi
pengendalian intern dan mitigasi risiko. Devisa Netto (PDN). Selama periode
tahun 2011 tidak terdapat pelanggaran
Dewan Komisaris telah meminta atau pelampauan PDN.
manajemen untuk membuat crash
Secara umum tingkat
program dalam menyelesaikan
kepatuhan relatif baik pembiayaan bermasalah serta Hal-hal yang Perlu Mendapat
dengan tren meningkat dari pengendalian NPF dengan membentuk Perhatian Manajemen
92,88% pada Desember organisasi remedial account/financing
recovery. Berdasarkan pengawasan atas realisasi
2010 menjadi 93,07% di bulan
kinerja, pelaksanaan program kerja
Desember 2011 (predikat bank, dan dalam rangka mendukung
tingkat kepatuhan tinggi). Laporan Kinerja Kepatuhan pertumbuhan yang berkelanjutan
(suistainable growth), Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan menyampaikan beberapa hal yang perlu
monitoring terhadap kinerja kepatuhan terus-menerus mendapat perhatian
melalui laporan kinerja dan hasil manajemen dalam upaya perbaikan dan
pengawasan kepatuhan yang dilakukan peningkatan kinerja bank antara lain
unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio sebagai berikut:
yang menjadi perhatian adalah index Permodalan Bank harus mampu
kepatuhan, penerapan prinsip kehati- mendukung rencana ekspansi bisnis
hatian, tingkat kesehatan bank dan dan pertumbuhan yang ingin dicapai.
indikasi fraud. Pada index kepatuhan Walaupun posisi permodalan (CAR)
yang menjadi perhatian Dewan masih dalam kondisi aman, namun
Komisaris antara lain pencapaian Bank perlu mengupayakan hal-hal
beberapa parameter seperti Corporate sebagai berikut, yaitu merealiasikan
Compliance Index (CCI), Compliance rencana penambahan modal pemegang
Certificate (CC), Compliance Self saham sesuai target waktunya dan
Assessment (CSA), Zero Defect menyalurkan dana pada aktiva produktif
Index (ZD), Regulation index (RI), dengan bobot ATMR yang rendah.
Division Compliance Index (DCI), ,
dan GCG Index. Selain Compliance Dalam upaya meningkatkan
Certificate yang mempunyai predikat pertumbuhan pembiayaan yang
sangat tinggi, parameter lainnya berkesinambungan (suistainable
mendapat predikat tinggi, kecuali growth) dan meningkatkan kualitas
Branch Compliance Index (BCI), aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


18 www.syariahmandiri.co.id
langkah-langkah secara lebih kongkrit tidak dimiliki bank; memastikan perekonomian ke depan, kebijakan
dan berkesinambungan dalam hal, kelancaran pembayaran kewajiban pemerintah, dukungan owner,
antara lain: me-review kembali dengan monitoring pembiayaan yang peningkatan dan penguatan organisasi,
organisasi pembiayaan, termasuk efektf; meningkatkan pendapatan jaringan, human capital, manajemen
penguatan four eyes principle dalam fee based income; mengendalikan risiko, dan teknologi yang tersedia.
memutus pembiayaan, segregation of overhead dengan menjaga disiplin Semangat, pengabdian, serta
duty, proses supervisi, dan pemberian anggaran dan efisiensi pada seluruh kebulatan visi yang telah dituangkan
wewenang; meningkatkan fungsi aktivitas. oleh segenap jajaran pegawai dan
pengawasan dan kepatuhan prosedur, Direksi dalam pencapaian kinerja 2011
ketertiban administrasi pembiayaan, Dalam rangka menjaga tingkat risiko menjadi kebanggaan khusus bagi
dan efektivitas pengendalian intern bank tetap pada risiko rendah dengan Dewan Komisaris. Kami menyadari,
pada proses pemberian pembiayaan; tren stabil maka Bank perlu melakukan pencapaian yang sangat baik tahun
membuat crash program untuk hal-hal sebagai berikut: meningkatkan 2011 merupakan hasil jerih payah
menyelesaikan pembiayaan bermasalah pemahaman pengendalian dan dedikasi dari setiap Karyawan
dengan membentuk organisasi intern kepada seluruh pegawai; dan Direksi. Atas kinerja yang baik
remedial account/financing recovery; meningkatkan pembiayaan secara tersebut, akhir kata Dewan Komisaris
menyempurnakan early warning signal/ prudent dan penguatan four eyes menyampaikan penghargaan dan
system (watch list) per segmen dan principle, khususnya dalam memutus terima kasih kepada segenap jajaran
sektor untuk mengantisipasi penurunan pembiayaan; memperkuat kompetensi pegawai dan Direksi BSM, serta
kolektibilitas nasabah lancar. dan capability pegawai; memperkuat kepada para pemangku kepentingan
infrastruktur teknologi atas dukungan dan kepercayaan pada
Bank agar mempertahankan sekaligus BSM selama ini.
meningkatkan rentabilitas, melalui
hal-hal sebagai berikut: memberikan Prospek Usaha Demikian Laporan Dewan Komisaris
pembiayaan/piutang secara prudent atas pelaksanaan program pengawasan
dan sehat; memberikan pembiayaan Terhadap prospek dan pengembangan selama tahun 2011. Semoga Allah SWT
kepada sektor ekonomi yang sangat Bank yang disusun oleh manajemen, senantiasa meridhoi dan memberikan
menarik atau menarik; menghidari Dewan Komisaris berpendapat bahwa kekuatan kepada kita semua.
memberikan pembiayaan yang prospek tersebut telah menyesuaikan
memerlukan keahlian khusus yang dan memperhatikan kondisi Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PT Bank Syariah Mandiri


Dewan Komisaris

Achmad Marzuki
Komisaris Utama/Komisaris Independen

Abdillah Lilis Kurniasih


Komisaris Independen Komisaris

Ramzi A. Zuhdi Tardi


Komisaris Independen Komisaris

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 19
laporan
dewan
pengawas
syariah

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Ketua

Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan


operasional PT Bank Syariah Mandiri (Bank) telah mendapat
persetujuan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk
menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


20 www.syariahmandiri.co.id
Assalamu’alaikum Wr. Wb. e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel
pemeriksaan. Pada tahun 2011 DPS telah melakukan
Bismillaahirrahmaanirrahiim uji petik/pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang
BSM yaitu KC Bandung Utama, KC Surabaya,
Operasional BSM telah diawasi oleh DPS yang independen yang KC Makassar dan KC Bogor. Uji Petik dilakukan
anggota-anggotanya ditetapkan oleh DSN, sebuah badan di terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek
bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito),
dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan
menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul
yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi
Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2011 mencakup: hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh),
1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi
telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. persengketaan.
2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman
kerja operasional dan manual produk. Kami mengharapkan BSM tetap membangun akhlak yang
3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu,
Indonesia, Direksi dan DSN MUI setiap semester pada kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk
tahun 2011, yang memuat antara lain: rapat-rapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan berbagai aspek operasional perusahaan dapat terus
produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad ditingkatkan agar juga seirama dengan prinsip-prinsip GCG
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- (Good Corporate Governance).
MUI, review system dan prosedur produk baru.
b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja BSM
pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa; termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas
analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan dan pengembangan service maupun produk dalam rangka
pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review memenuhi kebutuhan masyarakat.
terhadap SOP terkait aspek syariah.
c. Opini Umum DPS terhadap operasional bank per Kami menganggap sangat penting manajemen tetap
periode. Periode I yaitu 1 Januari 2011 s.d. 30 Juni 2011 berkomitmen untuk benar-benar menjaga ketaatan pada prinsip-
dan periode II yaitu 1 Juli 2011 s.d. 31 Desember 2011. prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundang-
d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, undangan yang berlaku, agar pertumbuhan dan pengembangan
penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Dengan BSM ke depan sesuai dengan harapan semua pihak.
menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data
pembiayaan serta opini DPS atas produk baru bank. Pada Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
tahun 2011 DPS telah mengeluarkan 10 opini syariah.

PT Bank Syariah Mandiri


Dewan Pengawas Syariah

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.


Ketua

Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec


Anggota Anggota

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 21
laporan
direksi

Yuslam Fauzi Direktur Utama

Tahun 2010 s.d. 2011 merupakan tahun dengan kompetisi


terberat sepanjang sejarah perbankan syariah di Indonesia. Di
tengah situasi kompetisi tersebut, pada tahun 2011, Perseroan
masih dapat mencapai kinerja yang baik dengan tumbuh
49,84 % di sisi aset, 53,23% dari sisi pembiayaan, dan
46,97% dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan tetap
mempertahankan market share.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


22 www.syariahmandiri.co.id
Assalaamualaikum Wr Wb mana rasio penyaluran kredit terhadap mengalami pertumbuhan yang tinggi
dana terhimpun (Loan to Deposit Ratio) yaitu 49,84% untuk aset, 53,23%
Kami panjatkan puji syukur kehadirat meningkat dari 75,21% di tahun 2010 untuk pembiayaan, dan 46,97%
Allah SWT atas segala berkah dan menjadi 78,77% di tahun 2011. Ini untuk DPK. Dengan demikian, aset
rahmat-Nya sehingga Bank Syariah berpengaruh positif terhadap kinerja tumbuh dari Rp32,48 triliun menjadi
Mandiri dapat melalui tahun 2011 perekonomian. Rp48,67 triliun. Pembiayaan tumbuh
dengan hasil yang menggembirakan. dari Rp23,97 triliun menjadi Rp36,73
Dengan perkembangan yang ada, kami triliun. Pendanaan atau DPK tumbuh
semakin yakin dengan masa depan Perkembangan dari Rp29,00 triliun menjadi Rp42,62
perseroan yang gemilang. Kami atas Perbankan Syariah triliun. Posisi aset, pembiayaan, dan
nama Direksi beserta seluruh jajaran pendanaan tersebut kesemuanya
PT Bank Syariah Mandiri melaporkan Masyarakat memiliki kepercayaan yang melampaui target yaitu masing-masing
kinerja Perseroan pada tahun 2011. tinggi terhadap perbankan syariah. mencapai 106,51%, 102,15%, dan
Bank Indonesia mencatat bahwa 105,78% dari target yang ditetapkan.
89% masyarakat Indonesia bersedia Pertumbuhan yang baik ini juga diikuti
Kondisi Perekonomian menerima prinsip syariah. Indikator dengan tingkat keuntungan yang baik,
dan Perbankan perbankan yang sejalan dengan itu yaitu ROE (Return on Equity) sebesar
adalah meningkatnya pangsa pasar 64,84%.
Ekonomi nasional tumbuh 6,5% di perbankan syariah terhadap total
tahun 2011, lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional. Sejak tahun 2000, Selain itu, perseroan juga dapat
tahun 2010 sebesar 6,1%, dan tahun pangsa pasar perbankan syariah selalu menjalankan fungsi intermediasi
2009 sebesar 4,5%. Pertumbuhan meningkat, baik dari sisi aset, dana dengan baik dengan Financing to
ekonomi tahun 2011 ini disertai pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan. Deposit Ratio (FDR) sebesar 86,03%
dengan pencapaian inflasi pada level Per Desember 2011, pangsa pasar di akhir tahun 2011. Ini relatif stabil
yang rendah sebesar 3,79%, jauh perbankan syariah di sisi aset adalah dengan FDR perseroan di tahun-tahun
lebih rendah dibandingkan dengan 3,98%, dari sisi DPK sebesar 4,14%, sebelumnya.
inflasi dua tahun sebelumnya sekitar dan dari sisi pembiayaan sebesar
7%. Nilai tukar Rupiah juga stabil di Rp4,67%. 1. Pangsa Pasar
kisaran Rp8.500,- – Rp9.500,- per Jumlah pelaku perbankan syariah
USD. Bank Indonesia mencatat Perbankan syariah juga telah di akhir tahun 2011 tidak berbeda
bahwa kinerja ekonomi yang baik menjalankan fungsi intermediasi dengan jumlah pelaku perbankan
tersebut disertai dengan peningkatan dengan baik. Financing to Deposit syariah di akhir tahun 2010, yaitu
kualitas pertumbuhan, yang tercermin Ratio (FDR) – di perbankan 11 Bank Umum Syariah (BUS)
dari tingginya peran investasi dan konvensional dikenal dengan dan 24 Unit Usaha Syariah
ekspor sebagai sumber pertumbuhan, istilah Loan to Deposit Ratio (LDR) (UUS). Namun demikian, secara
penurunan tingkat pengangguran – perbankan syariah mencapai umum, kondisi persaingan tahun
dan kemiskinan, serta pemerataan 88,94% di akhir tahun 2011, lebih 2011 merupakan kelanjutan dari
pertumbuhan ekonomi antardaerah tinggi dibandingkan LDR perbankan meningkatnya persaingan di tahun
yang semakin membaik. secara umum di angka 78,77%. Rasio 2010. Hal ini terjadi karena 6 BUS
pembiayaan bermasalah di perbankan baru yang didirikan pada tahun
Kondisi perekonomian yang kondusif syariah juga baik, yaitu 2,52% di akhir 2010 telah mulai tumbuh di tahun
tersebut mendorong perkembangan 2011, jauh di bawah batas maksimal 2011.
perbankan nasional secara positif. dari Bank Indonesia sebesar 5%.
Pendanaan perbankan nasional Perseroan sebagai bank syariah
tumbuh 19,07%. Pertumbuhan terbesar di Indonesia mendapatkan
kredit perbankan mencapai 24,59%. Perkembangan Bank tantangan untuk mempertahankan
CAR 2010 17,18% dan CAR 2011 Syariah Mandiri pangsa pasar. Alhamdulillah,
sebesar 16,05%. NPL Gross menurun pangsa pasar Perseroan dapat
(membaik) dari 2,56% menjadi 2,17%. Alhamdulillah, di tahun 2011, kinerja bertahan dengan baik. Pangsa
Fungsi intermediasi perbankan Perseroan menunjukkan hasil pasar Perseroan di bidang aset
nasional juga mengalami perbaikan, di yang menggembirakan. Perseroan tahun 2011 berfluktuasi dari

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 23
laporan direksi

33,46% hingga 35,84%. Di akhir pembiayaan ke sektor non


2011, pangsa pasar perseroan di korporasi, yaitu dari 66,62% di
bidang aset sebesar 33,46%. Di akhir 2010 menjadi 74,67% di
bidang pembiayaan, pangsa pasar akhir 2011. Meningkatnya porsi
perseroan berfluktuasi dari 35,55% pembiayaan non korporasi ini
hingga 36,80%. Di akhir 2011, diharapkan dapat menurunkan
pangsa pasar perseroan di bidang risiko pembiayaan sehingga
pembiayaan sebesar 35,78%. Di akan menyehatkan perusahaan
bidang pendanaan (DPK), pangsa dalam jangka panjang.
pasar perseroan berfluktuasi dari
36,93% hingga 40,46%. Di akhir Kami juga menaruh perhatian
2011, pangsa pasar perseroan yang tinggi dalam aspek kehati-
bidang DPK sebesar 36,93%. hatian. Untuk itu, kami berupaya
untuk menurunkan rasio
2. Kinerja Keuangan Utama pembiayaan bermasalah atau
Alhamdulillah, di tahun 2011, a. Pendanaan NPF (Non Performing Financing).
Pada tahun 2011, dana pihak Alhamdulillah, NPF netto
perolehan FBI Perseroan
ketiga BSM tumbuh 46,97% perseroan berhasil diturunkan
sangat baik. FBI yang dicapai atau Rp13.62 triliun dari Rp29,00 dari semula 1,29% di akhir 2010
tahun 2011 mencapai triliun di tahun 2010 ke Rp42.62 menjadi 0,95% di akhir 2011.
Rp1,08 triliun, lebih tinggi triliun di tahun 2011. Perseroan
juga terus menjaga rasio dana c. Layanan Jasa Perbankan
dibandingkan target yang
konsumer dan dana murah. Total Lainnya
ditetapkan sebesar Rp725 pendanaan Perseroan sejak 6 Mengikuti perkembangan
miliar, serta lebih tinggi tahun terakhir selalu didominasi industri perbankan yang
dibandingkan kinerja tahun oleh dana konsumer (dana yang semakin moderen, kami
2010 sebesar Rp567 miliar. berasal dari nasabah individual) melakukan berbagai inovasi
dan dana murah (giro dan guna terus meningkatkan
tabungan). Per akhir Desember modernitas jasa-jasa perbankan
2011, dana konsumer yang Perseroan. Upaya ini telah
dihimpun berkontribusi 46,05% menghasilkan kontribusi positif
terhadap total dana pihak ke tiga terhadap kinerja keuangan,
sedangkan dana murah yang yaitu berupa pendapatan
dihimpun berkontribusi 44,80% berbasis jasa atau fee based
terhadap total dana pihak ke tiga. income (FBI).

b. Pembiayaan Alhamdulillah, di tahun 2011,
Pertumbuhan pembiayaan BSM perolehan FBI Perseroan
tahun 2011 tercatat meningkat sangat baik. FBI yang dicapai
sebesar 53,23% atau sebesar tahun 2011 mencapai Rp1,08
Rp12,76 triliun, dari Rp23,97 triliun, lebih tinggi dibandingkan
triliun menjadi Rp36,73 triliun. target yang ditetapkan sebesar
Ini merupakan pertumbuhan Rp725 miliar, serta lebih tinggi
tertinggi sejak 6 tahun terakhir. dibandingkan kinerja tahun
Pertumbuhan ini melebihi 2010 sebesar Rp567 miliar.
pertumbuhan pembiayaan di Dengan demikian, FBI tahun
industri perbankan syariah 2011 telah meningkat 90,83%
sebesar 50,56%. dari FBI tahun 2010.

Pertumbuhan ini diiringi dengan Pendapatan Usaha Lainnya


meningkatnya penyaluran tersebut dikontribusi dari

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


24 www.syariahmandiri.co.id
berbagai sumber pendapatan, dan pengendalian biaya
baik pendapatan berbasis operasional.
aktiva produktif, berbasis
produk pendanaan, maupun 3. Kesehatan Bank
berbasis transaksi. Selama tahun 2011, secara
keseluruhan Tingkat Kesehatan
d. Profitabilitas Bank memperoleh peringkat 2.
Sejak tahun 2007, Perseroan Peringkat 2 mencerminkan Bank
selalu dapat melampaui target tergolong baik dan manajemen
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas mampu mengatasi pengaruh
(ROE). Khusus tahun 2011, negatif kondisi perekonomian
Perseroan berhasil mencapai dan industri keuangan. Penilaian
ROE sebesar 64,84%, lebih ini didasarkan pada PBI Nomor
tinggi dari kinerja ROE tahun 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari
2010 sebesar 63,58%, jauh 2007 tentang Sistem Penilaian
lebih tinggi dibandingkan rerata Tingkat Kesehatan Bank Umum Selama tahun 2011,
ROE Bank Umum Syariah Berdasarkan Prinsip Syariah.
secara keseluruhan
(BUS) sebesar 15,73%.
Bank melakukan penilaian Tingkat Tingkat Kesehatan Bank
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva Kesehatan secara self assessment. memperoleh peringkat 2.
(ROA) Perseroan sedikit Tingkat Kesehatan Bank digunakan Peringkat 2 mencerminkan
menurun dari 2,21% di tahun untuk mengukur kemampuan
Bank tergolong baik dan
2010 menjadi 1,95% di manajemen dalam mengelola
tahun 2011. Ini terjadi akibat bank dalam suatu periode tertentu
manajemen mampu
meningkatnya persaingan dibawah kondisi perekonomian dan mengatasi pengaruh negatif
industri perbankan syariah di industri keuangan. kondisi perekonomian dan
mana sejak tahun 2010, terjadi industri keuangan.
penambahan Bank Umum 4. Good Corporate Governance
Syariah (BUS) sebanyak (GCG)
83% dari 6 buah menjadi Penerapan GCG merupakan
11 buah. Namun demikian, proses jangka panjang yang
walaupun ROA Perseroan memberikan hasil berupa
mengalami sedikit penurunan, sustainable values. Aktualisasi
pencapaiannya masih lebih GCG sebagai sebuah sistem
besar dibandingkan rata-rata dilakukan melalui proses internal
ROA Bank Umum Syariah yang melibatkan Dewan Komisaris,
(BUS) sebesar 1,79%. Direksi, Dewan Pengawas Syariah
dan seluruh pegawai.
e. Efisiensi Usaha
Dari sisi efisiensi, Rasio Sejalan dengan ketentuan Bank
Beban Operasional Terhadap Indonesia tentang pelaksanaan
Pendapatan Operasional GCG Bank Umum Syariah (BUS)
(BOPO) cenderung stabil pada Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen
level 76,44%. Sejak tahun pelaksanaan GCG diwujudkan
2005 hingga 2011, BOPO dalam:
Perseroan bergerak fluktuatif a. Pelaksanaan tugas dan
dengan rerata sebesar 79,24%. tanggung jawab Dewan
BSM terus menjaga efisiensi Komisaris dan Direksi;
ini dengan mengoptimalkan
pendapatan operasional

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 25
laporan direksi

b. Kelengkapan dan pelaksanaan poin dibandingkan dengan periode


tugas komite-komite dan hasil assessment yang sama
fungsi yang menjalankan pada tahun 2010, dimana Bank
pengendalian intern BSM; Indonesia memberikan nilai 1.72.
c. Pelaksanaan tugas dan Dengan demikian, Perseroan
tanggung jawab Dewan masuk dalam kategori “baik” atas
Pengawas Syariah; pelaksanaan Good Corporate
d. Penerapan fungsi kepatuhan, Governance (GCG) di tahun 2011
audit intern dan audit ekstern; dan 2010.
e. Batas maksimum penyaluran
dana; dan Selain itu, terdapat penghargaan
f. Transparansi kondisi keuangan yang dapat digunakan untuk
dan non keuangan BSM. menilai kualitas implementasi GCG
Perseroan, yaitu Annual Report
Untuk meninjau seberapa jauh Award. Berdasarkan penliaian
BSM memperoleh praktek GCG berjalan, tahun 2011, terhadap Laporan Tahunan 2010,
BSM telah melaksanakan self Perseroan mendapatkan predikat
hasil penilaian sebesar
assessment. Self assessment ini Juara Pertama Annual Report
92,94 dengan predikat meliputi Self Assessment Internal Award untuk kategori Swasta
“Lebih Baik”, meningkat BSM maupun Self Assessment Keuangan Non Listed. Salah satu
dibandingkan dengan tahun Eksternal Bank Indonesia (vide aspek penilaian yang memiliki porsi
Peraturan Bank Indonesia No. penilaian tertinggi adalah aspek
2010 sebesar 90,67. Hal ini
11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember Tata Kelola Perusahaan yang Baik
menunjukkan bahwa terjadi 2009 Pasal 66 tentang self (GCG). Ajang penghargaan ini
peningkatan implementasi assessment pelaksanaan GCG dan diselenggarakan atas kerjasama
GCG di lingkungan Bank/ Surat Edaran Bank Indonesia SE beberapa lembaga, yaitu Bapepam-
Perseroan. BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April LK dengan Direktorat Jenderal
2010). Pajak, Kementerian BUMN, Bank
Indonesia, Bursa Efek Indonesia,
Self Assessment Internal Komite Nasional Kebijakan
BSM mengacu pada aspek Governance, dan Ikatan Akuntan
penilaian antara lain Penerapan Indonesia.
Governance Structure, Kebijakan
Corporate Governance, 5. Corporate Social Responsibility
Pengungkapan (Disclosure) Perseroan terus berkomitmen
Corporate Gorvernance dan untuk menjadi warga korporasi
Audit dan Sistem Pengendalian yang bertanggung jawab (corporate
Intern. BSM memperoleh hasil citizenship). Perseroan berupaya
penilaian sebesar 92,94 dengan agar kegiatan bisnis yang dilakukan
predikat “Lebih Baik”, meningkat memiliki dampak positif yang
dibandingkan dengan tahun 2010 maksimal terhadap pihak eksternal
sebesar 90,67. Hal ini menunjukkan (sosial, ekonomi, lingkungan).
bahwa terjadi peningkatan Dengan sendirinya, kegiatan
implementasi GCG di lingkungan seperti ini dapat disebut sebagai
Bank/Perseroan. salah satu bentuk CSR. Kegiatan
ini kami upayakan menjiwai seluruh
Untuk Self Assessment Eksternal kegiatan bisnis Perseroan.
Bank Indonesia, Perseroan Pada tahun 2011, Perseroan
mendapatkan 1.60 pada tahun melakukan beberapa kegiatan
2011, meningkat/membaik 0.12 bisnis, yaitu pembiayaan komersial,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


26 www.syariahmandiri.co.id
yang berorientasi CSR, seperti: 3. Rating BSM Jangka Panjang
1) Pembiayaan yang mendukung Naik dari AA- ke AA (Outlook:
Millenium Development Goals Stabil) dari Fithc Ratings;
(MDGs) sebanyak 5 kegiatan, 2) 4. Indonesia Service to Care
Sosialisasi dan Pembiayaan Mikro Award (Islamic banking) dari
Sambungan Air Bersih, sebanyak 8 Markplus dan Marketeers;
kegiatan, dan 3) Pembiayaan Mikro 5. Deals of The Year dari
Pro Lingkungan Hidup, sebanyak Redmoney/Islamic Finance
17 kegiatan. News;
6. Indonesia Sharia Bank Loyalty
Selain itu, Perseroan juga Index dari Markplus dan
menjalankan kegiatan CSR dengan Infobank;
cara menjalin kerjasama dengan 7. Service Quality Award dari
LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Majalah Service Excellence dan
Nasional) BSM, yaitu melalui Carre Customer Satisfaction
tiga bentuk program, yakni Mitra and Loyalty; Pada tahun 2011,
Umat, Didik Umat, dan Simpati 8. Corporate Image Award 2011
Perseroan mendapatkan
Umat. Pada tahun 2011, melalui dari Bloomberg Indonesia dan
kerja sama ini, Perseroan berhasil Frontier Consulting; 29 penghargaan dari
menggulirkan bantuan kepada 9. Word of Mouth Marketing Award pihak eksternal, baik dari
18.305 individu dan 328 institusi dari SWA dan Onbee Marketing dalam maupun luar negeri.
dengan total bantuan senilai Research;
Penghargaan ini kami nilai
Rp15,47 miliar, meningkat 220% 10. Banking Service Excellence
dari pengguliran tahun 2010 Awards 2011 dari MRI dan
sebagai penilaian objektif
sebesar Rp6,5 miliar. Infobank sekaligus sebagai pendorong
11. Indonesia Best Brand Award bagi Perseroan untuk terus
6. Penghargaan (Platinum) dari SWA dan Mars meningkatkan kinerja di masa
Kami mengucapkan terima kasih 12. Infobank Platinum Trophy dari
majalah Infobank
yang akan datang.
kepada seluruh pihak yang
memberikan apresiasi kepada 13. ABFI Banking Award 2011 dari
Perseroan. Pada tahun 2011, ABFI Institute Perbanas dan
Perseroan mendapatkan 29 Majalah Tempo
penghargaan dari pihak eksternal, 14. Best Syariah 2011 dari Berita
baik dari dalam maupun luar negeri. Satu Group (Majalah Investor);
Penghargaan ini kami nilai sebagai 15. The Best Islamic Bank in
penilaian objektif sekaligus sebagai Indonesia dari The Asset, Hong
pendorong bagi Perseroan untuk Kong;
terus meningkatkan kinerja di masa 16. The Best Islamic Retail Bank in
yang akan datang. Penghargaan- Indonesia dari The Asset, Hong
penghargaan tersebut yaitu: Kong;
1. Indonesia Brand Champion 17. The Best Islamic Trade Finance
Award (Islamic Banking) Bank in Indonesia dari The
dari Markplus dan Majalah Asset, Hong Kong;
Marketeers; 18. The Best Islamic Deals 2011 in
2. Indonesia Brand Equity Indonesia dari The Asset, Hong
Champion (Islamic Banking) Kong;
dari Markplus dan Majalah 19. Annual Report Award 2010 dari
Marketeers; BI, Bapepam LK, Dirjen Pajak,
KNKG, IAI, BEI, Kementerian
Keuangan;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 27
laporan direksi

20. The Best Islamic Bank dari b. Perbaikan efisiensi (BO/PO


Asiamoney; maks. 82,60%);
21. Net Promotor Score (Leader) c. Peningkatan CASA (Low
dari majalah SWA; Cost Fund min. 43%);
22. The Most Expansive Third d. Perbaikan kualitas aset
Party Fund dari Karim Business (NPF maks. 2,91%);
Consulting; e. Penagihan Debitur Write-off
23. The Most Expansive FInancing (Recovery rate di atas 30%)
dari Karim Business Consulting; 2. Peningkatan pangsa pasar
24. The Most Prudent dari Karim melalui pertumbuhan:
Business Consulting; a. Aset (target growth Rp14,37
25. The Most Profitable dari Karim triliun atau posisi Rp63,04
Business Consulting; triliun);
26. The Best Islamic Bank dari b. Pembiayaan (target growth
Karim Business Consulting; Rp14,45 triliun atau posisi
Strategi dalam menghadapi 27. The 2nd Most Efficient dari Rp50,59 triliun);
Karim Business Consulting; c. DPK (Target Growth
tantangan bisnis yang ada,
28. Museum Rekor Dunia Indonesia Rp14,91 triliun atau posisi
Perseroan telah menetapkan dari Museum Rekor Indonesia; Rp54,10 triliun).
rencana bisnis bank tahun 29. Rating BSM Jangka Panjang 3. Peningkatan Kualitas Layanan
2012 yang kami tuangkan Naik dari AA ke AA+ (Outlook: menjadi 3 besar di Perbankan
Stabil) dari Fitch Ratings. Syariah, meningkat dari
di sini lima fokus utama dan
peringkat 6 di tahun 2011;
sepuluh prioritas. 7. Tantangan Bisnis Berikutnya 4. Implementasi proyek Corporate
Perekonomian tahun 2012 Plan dan CBS Tahun 2012;
diperkirakan akan lebih baik 5. Penguatan implementasi shared
dibandingkan tahun 2011. Di sisi values ETHIC (Excellence,
lain, persaingan di perbankan Teamwork, Humanity, Integrity,
syariah juga diprediksi akan Customer Focus).
meningkat. Dalam kondisi bisnis
yang semakin menantang, Sedangkan sepuluh prioritas kerja
Perseroan harus semakin Perseroan pada tahun 2012 adalah:
merapatkan barisan, terus 1. Mencapai laba bersih sekurang-
berupaya meningkatkan nilai bagi kurangnya Rp800 miliar;
seluruh pemangku peran. 2. Menghimpun dana pihak ketiga
sekurang-kurangnya Rp14,91
Untuk menghadapi tantangan triliun serta mempertahankan
bisnis yang ada, Perseroan telah porsi dana konsumer min. 50%
menetapkan rencana bisnis bank dan porsi low cost fund min.
tahun 2012 yang kami tuangkan 43,00%;
di sini Lima Fokus Utama dan 3. Mengembangkan pembiayaan
Sepuluh Prioritas. dengan hati-hati sekurang-
kurangnya Rp14,45 triliun
Lima fokus utama Perseroan tahun dengan porsi pembiayaan
2012 adalah: UMKM min. 74%;
1. Pencapaian profitabilitas 4. Mengendalikan kualitas
sebesar Rp800 miliar melalui: pembiayaan sehingga NPF
a. Peningkatan produktifitas gross maks. 2,91%, NPF nett
(min. Rp126 juta/pegawai); maks. 1,19% dan APYD/AP
maks. 2,35%;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


28 www.syariahmandiri.co.id
5. Meningkatkan efisiensi usaha 10. Memperkuat competency- Selanjutnya, kami akan menguraikan
sehingga cost to income ratio based human resource melalui laporan kinerja BSM tahun 2011,
maks. 59,00%; pengembangan kompetensi, sebagaimana tertuang dalam buku
6. Memperoleh fee based income kualitas dan produktifitas Laporan Tahunan ini, termasuk
min. Rp1,51 triliun; pegawai serta internalisasi Laporan Keuangan berupa Neraca
7. Meningkatkan kualitas budaya perusahaan (ETHIC). dan laporan Laba Rugi BSM untuk
layanan melalui peningkatan tahun buku 2011. Laporan Keuangan
peringkat servis menjadi 3 Akhir kata, kami atas nama Direksi Bank tahun 2011 tersebut telah diaudit
besar di perbankan syariah ingin menyampaikan penghargaan oleh Kantor Akuntan Purwantono,
dan pembukaan outlet: 6 KC, dan terima kasih kepada pemerintah, Suherman & Surja (anggota dari firma
75 KCP, 75 KCP Khusus gadai regulator, alim ulama, masyarakat, Ernst & Young Global Limited) dengan
(kerjasama dengan Bank pemegang saham, nasabah, mitra opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 usaha serta seluruh pegawai dan
outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, keluarga besar BSM atas seluruh Semoga Allah SWT senantiasa
79 PP, 250 sales outlet gadai di dukungan dan kepercayaan yang telah meridhoi setiap upaya kita.
PT Pos, 285 sales outlet gadai diberikan. Semoga dengan dukungan
di Bank Mandiri, dan 294 ATM; yang tiada henti tersebut, BSM akan Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
8. Mengimplementasikan Core terus berperan dalam menyejahterakan
Banking System baru; masyarakat dan mewujudkan diri
9. Mengimplementasikan proyek sebagai bank syariah kebanggaan
Corporate Plan 2012; bangsa Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri


Direksi

Yuslam Fauzi
Direktur Utama

Hanawijaya Amran Nasution Zainal Fanani


Direktur Direktur Direktur

Sugiharto Achmad Syamsudin


Direktur Direktur

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 29
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
30 www.syariahmandiri.co.id
profil
perusahaan

BSM terus meningkatkan kualitas


layanan melalui diversifikasi
produk, peningkatan kapasitas
teknologi, perluasan jaringan, dan
pengembangan sumber daya manusia.

669
Kantor Layanan BSM seluruh Indonesia

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 31
profil
perusahaan

identitas Nama
PT Bank Syariah Mandiri

perusahaan Alamat
Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia.

Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting).

Faksimili
(62-21) 3983 2989.

Homepage
www.syariahmandiri.co.id

Email
dkh@syariahmandiri.co.id

Tanggal Berdiri
25 Oktober 1999

Mulai Beroperasi
Sejak 1 November 1999

Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000 ,-

Modal Disetor
Rp1.158.243.565.000,-

Ekuitas
Rp3.073.264.468.871,-

Kantor Layanan
669 kantor layanan di seluruh Indonesia

Jaringan ATM
Total ATM sebanyak 65.118 jaringan meliputi:
n ATM Syariah Mandiri,

n ATM Mandiri unit,

n ATM Bersama,

n ATM Prima, dan

n Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

Jumlah Pegawai
11.788 orang

Pemeringkatan
AA+ (idn), Fitch Rating 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


32 www.syariahmandiri.co.id
struktur
organisasi
RUPS

Dewan Pengawas Dewan


Direksi
Syariah Komisaris

Dewan Pengawas Syariah: Dewan Komisaris:


1. Komaruddin Hidayat, Ketua 1. Achmad Marzuki, Komut/Kom. Independen
2. M. Syafii Antonio, Anggota Direktur Utama 2. Abdillah, Komisaris Independen
3. M. Hidayat, Anggota Yuslam Fauzi 3. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen
4. Tardi, Komisaris
5. Lilis Kurniasih, Komisaris

Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


Pembiayaan Mikro Kecil Pembiayaan Menengah Pembiayaan Korporasi & Tresuri Kepatuhan Manajemen Risiko
Hanawijaya Sugiharto Amran Nasution Zainal Fanani Achmad Syamsudin

Komite Audit
Pembiayaan Mikro, Pembiayaan Pembiayaan Korporasi Manajemen
Kepatuhan Audit Intern 1. Abdillah, Komisaris Inde-
Kecil & Program Komersial & Investasi Risiko
Priyo Prakoso Priyono penden, Ketua
Andri Vendredi Subki Matsyah Hadi Purnomo M. Fanny Fansyuri
2. Ramzi A. Zuhdi,
Komisaris Independen,
Pembiayaan Pembiayaan Sistem
Restrukturisasi Jaringan TPMO Anggota
Konsumer Korporasi Cabang & Teknologi
Sulistyo Budi Edwin Iswan Siregar Putu Rahwidhiyasa 3. Tjeppy Kustiwa, Pihak
Rustanti Rachmi Hadi Purnomo Roosita Abdullah
Independen, Anggota
Penyelesaian Pembiayaan Khusus Human Captal 4. Ferry Firmansyah, Pihak
Pegadaian (Desk) Operasi Independen, Anggota
Pembiayaan & Indikasi (Desk) Eka Bramantya
Jefry Pranaya Agus Tri Widodo
Edy Suryadi Siti Nurdiana Danuwirana

Hubungan Korporasi Komite Remunerasi


Mass Banking (Desk) Tresuri Training (Desk) Akuntansi & Nominasi
& Hukum
Dewa Bagus Ivan Baruna Tutuy Guntara Helmi Huseno Musdar Ayub
Achmad Fauzi 1. Achmad Marzukii,
Komisaris Inde-

Pengembangan Bisnis Perencanaan, Pengembangan Sisdur & penden, Ketua


Sarana & Logistik & Manajemen Kinerja 2. Abdillah, Komisaris
& Produk Pengawasan
Taufik Machrus Firman Jatnika
Dewa Bagus Ivan Baruna Muslihan Independen, Anggota
3. Tardi, Komisaris,
Anggota
Business & Remittance Alternate Channel (Desk)
4. Eka B. Danuwirana,
Setyobudi Tariadi Zul Ikbal
Anggota
5. Achmad Fauzi,
Anggota

Kanwil I-V
Komite Pemantau
Risiko
1. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris
Independen, Ketua
2. Abdillah, Komisaris
Independen, Anggota
3. Lilis Kurniasih, Komisaris,
Anggota
Cabang 4. Edyanto Rachman, Pihak
Independen, Anggota
5. Tjeppy Kustiwa, Pihak
Independen, Anggota

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 33
profil
perusahaan

sejarah Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun


1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah

singkat sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank


konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah
berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat
menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang
berkepanjangan,

Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara


global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan
penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu
Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan
Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999.
Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT
Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu
bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan
Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota
Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga
melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem


ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun
1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani
transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta
membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa


pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat
untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank
konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim
Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT
Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta
Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum


syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999.
Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


34 www.syariahmandiri.co.id
Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-
nilai spiritual inilah yang menjadi salah
satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak


Tonggak Sejarah
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999.
PT Bank Syariah Mandiri
l 1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi
idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah
l 1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim
Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan
Indonesia
keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya.
Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah
l 1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT
yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
Bank Susila Bakti
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

l 1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi menjadi PT Bank


Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 35
profil
perusahaan

corporate 29
event Januari
Sosialisasi Transformasi
II diikuti oleh seluruh
pegawai se Jabodetabek
beserta istri.
Sepanjang tahun 2011, BSM
melaksanakan beragam corporate
events, diantaranya kegiatan
perjanjian kerjasama, penyaluran
KUR, promo corporate, serta kegiatan
CSR.
8
April
Perjanjian kerja sama
Perum Pegadaian dengan
BSM.

21
Juli
Penyerahan fasilitas
Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Bank Mandiri dan
Bank Syariah Mandiri.

19
Oktober
Pelaksanaan dzikir
bersama anak yatim di
kantor pusat.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


36 www.syariahmandiri.co.id
16 29
Februari Maret
Penyerahan beasiswa BSM terpilih sebagai Bank
kepada anak jalanan Syariah Terbaik 2011 versi
pemain film “Rindu majalah Investor.
Purnama”.

11-13 21
Mei Juni
Indonesia Banking Company Visit
Expo. BSM sebagai Kementerian Komunikasi
koordinator dan informatika dan
penyelenggara event. Jurnalis dari 18 Negara.

11 5
Agustus September
Penjualan sembako BSM meraih Juara I
murah kepada para Annual Report Award
pegawai dasar oleh istri (ARA) 2010 kategori
pegawai. Private Keuangan Non
Listed.

1 29
November Desember
Doa pagi dan Penyerahan hadiah
Tasyakuran Milad BSM kepada para juara lomba
ke 12. memperingati Milad BSM
ke-12.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 37
profil
perusahaan

daftar NO
1
AWARD
Indonesia Brand Champion Award (Islamic Banking)

penghargaan 2 Indonesia Brand Equity Champion (Islamic Banking)

3 Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA- ke AA (Outlook: Stabil)

4 Indonesia Service to Care Award (Islamic Banking)


5 Deals of The Year
6 Indonesia Sharia Bank Loyalty Index

7 Service Quality Award

8 Corporate Image Award 2011

9 Word of Mouth Marketing Award

10 Banking Service Excellence Awards 2011


11 Indonesia Best Brand Award (Platinum)

12 Infobank Platinum Trophy

13 ABFI Banking Award 2011

14 Best Syariah 2011

15 The Best Islamic Bank in Indonesia


16 The Best Islamic Retail Bank in Indonesia
17 The Best Islamic Trade Finance Bank in Indonesia
18 The Best Islamic Deals 2011 in Indonesia
19 Annual Report Award 2010

20 The Best Islamic Bank


21 Net Promotor Score (Leader)

22 The Most Expansive Third Party FUnd


23 The Most Expansive FInancing
24 The Most Prudent
25 The Most Profitable
26 The Best Islamic Bank
27 The 2nd Most Efficient
28 Museum Rekor Dunia Indonesia
29 Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA ke AA+ (Outlook: Stabil)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


38 www.syariahmandiri.co.id
KRITERIA PEMBERI TANGGAL
Penghargaan untuk bank yang meraih top of mind awareness tertinggi. BSM memperoleh poin 41,25. Bank Muamalat Markplus dan Majalah Marketeers 12 Jan 2011
memperoleh poin 22,02 dan Bank BRI Syariah 13,73
Penghargaan untuk bank yang berhasil meraih indeks brand equity tertinggi berdasarkan ukuran indeks brand awareness, Markplus dan Majalah Marketeers 12 Jan 2011
brand image, dan brand loyalty
Penghargaanataskinerjakeuangandansokonganyangkuatdariindukperusahaansehingga FitchRatingmeningkatkanrating Fithc Ratings 13 Jan 2011
jangka panjang BSM dari AA- menjadi AA. Adapun obligasi syariah BSM naik semula A+ menjadi AA-(idn)
Penghargaan untuk lembaga keuangan yang memberikan layanan dengan sentuhan Caring (Kepedulian). Markplus dan Marketeers 27 Jan 2011
Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai satu-satunya bank syariah agen penjual sukuk ritel SR002. Redmoney/Islamic Finance News 24 Feb 2011
Penghargaan atas loyalitas nasabah bank yang dilihat dari aspek sebagai berikut: Markplus dan Infobank 28 Feb 2011
1). Customer satisfaction index. 2). Customer transaction index. 3). Customer relationship index. 4). Customer partnership
index
Award diberikan berdasarkan pengukuran Indonesia Service Satisfaction Index yg terdiri atas dimensi Perceive Majalah Service Excellence dan Carre 11 Mei 2011
Service Value (PSV) dan Perceive Service Quality (PSQ). PSV diukur berdasarkan product delivery. PSQ diukur Customer Satisfaction and Loyalty
berdasarkan parameter branch accessibility, service process, people, dan service complaint handling. Survey
dilakukan di Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Semarang dgn jumlah responden sebanyak 3 ribu orang yg terdiri
atas 1.600 responden random dan 1.400 responden booster.
Penghargaan untuk The Best In Building and Managing Corporate Image. Penghargaan didasarkan pada survey yang digelar Bloomberg Indonesia dan Frontier 8 Juni 2011
di Jakarta, Medan dan Surabaya.Aspek yang dinilai adalah Quality, Performance, Attractiveness, dan Responsibility. Mereka Consulting
yang disurvey adalah public, manajemen, jurnalis dan investor.
Penghargaan marketing dari mulut ke mulut berdasarkan survey yang digelar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, SWA dan Onbee Marketing Research 9 Juni 2011
Denpasar dan Makassar. Aspek yang disurvey adalah talking, promoting, selling dan social network.
The 1st Best ATM Sharia Bank MRI dan Infobank 16 Juni 2011
Penghargaan untuk popularitas brand BSM di tengah masyarakat. Indikator yang dinilai: SWA dan Mars 21 Juli 2011
1). Brand awareness (popularitas merek). 2). Ad awareness (popularitas iklan). 3). Brand value (tingkat kualitas merek). 4).
Satisfaction and Loyalty Index (tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan). 5). Pangsa pasar.
6). Gain index (potensi pertumbuhan merek di masa mendatang)
Bank berkinerja bagus selama di atas 10 tahun berturut-turut. BSM memperoleh predikat Sangat Bagus selama 11 tahun 22 Juli 2011
berturut-turut. Indikator penilaian:
l CAR. l Aktiva produktif (NPL dan PPAP). l Rentabilitas (ROE dan ROA). l Likuiditas (LDR dan pertumbuhan kredit).
l Efisiensi (BOPO dan NIM)

Pengukutan kinerja keuangan berdasarkan metode CAMEL dan DEA . Penilaian berdasarkan laporan keuangan 2010. ABFI Institute Perbanas dan Majalah 28 Juli 2011
Kategori: Bank Syariah Tempo
Kategori: Bank syariah Berita Satu Group (Majalah Investor) 3 Agt 2011
Kriteria penilaian menggunakan 17 parameter kinerja keuangan seperti CAR, BOPO, NPF, ROE dan ROA, dll termasuk
penyaluran DPK dan dana zakat.
Kategori bank syariah dengan pengukuran kinerja keuangan 2010. The Asset of Hong Kong 6 Sep 2011
BSM dinilai sebagai bank syariah terbaik dalam transaksi retail bank The Asset of Hong Kong 6 Sep 2011
BSM dinyatakan sebagai bank syariah terbaik di Indonesia dalam transaksi trade finance. The Asset of Hong Kong 6 Sep 2011
As a Join placing agent for gov Indonesia retail sukuk issuance The Asset of Hongkong 6 Sep 2011
Penghargaan atas keterbukaan informasi yang ditampilkan pada buku laporan tahunan perusahaan. BSM memperoleh BI, Bapepam LK, Dirjen Pajak, KNKG, IAI, 14 Sep 2011
peringkat 1 untuk kategori perusahaan swasta, keuangan, nonlisted. BEI, Kementerian Keuangan
Penghargaan atas performa bank syariah di Indonesia. Penepatan pemenang diperoleh berdasarkan polling. Asiamoney 29 Sep 2011
Penghargaan berdasarkan su rvey customer loyalty yang dikaitkan dengan promosi yang dilakukan oleh customer yang loyal Swa 27 Okt 2011
dan kemudian bersedia merekomendasikan produk kepada komunitasnya.
Bank syariah dengan pertumbuhan DPK tertinggi Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank Syariah dengan Pertumbuhan Pembiayaan tertinggi Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank syariah paling prudent. Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank syariah dengan tingkat keuntungan tertinggi Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank syariah dengan kinerja keuangan terbaik Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank Syariah dengan tingkat efisiensi paling tinggi ke-2 Karim Business Consulting (KBC) 10 Nov 2011
Bank yang menyelenggarakan kegiatan bedah buku dengan peserta jumlah cabang terbanyak Museum Rekor Indonesia (MURI) 11 Nov 2011
Penghargaan atas kinerja keuangan dan sokongan yang kuat dari induk perusahaan sehingga Fitch Rating meningkatkan Fitch Ratings 12 Des 2011
rating jangka panjang BSM dari AA menjadi AA+. Adapun obligasi syariah BSM naik AA-(idn) menjadi AA.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 39
profil
perusahaan

award
Selama tahun 2011, BSM telah
meraih beragam penghargaan
dari berbagai lembaga, baik dalam
maupun luar negeri. Penghargaan-
penghargaan tersebut mencerminkan
kepercayaan masyarakat kepada
PT Bank Syariah Mandiri.

29
2011
16

2010
12

2009
10

2008
8

2007
5

2006
5

2005

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


40 www.syariahmandiri.co.id
Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
keunggulan Bank Syariah Mandiri.

rating
BSM senantiasa meningkatkan kualitas
dalam berbagai bidang. Pada tahun
2011 FitchRating memberikan nilai
AA+(idn).
AA+(idn)

2011

FitchRating
AA-(idn) AA-(idn)

2009 2010

A+(idn) A+(idn) FitchRating FitchRating

2007 2008

A(idn)
FitchRating FitchRating
2006

id BBB+ FitchRating

2005

id BBB
2004

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 41
profil
perusahaan

visi dan misi Visi dan Misi Perusahaan

BSM Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan,


maka BSM memandang perlu untuk menetapkan Visi dan
menguatkan Misi Perusahaan. Penguatan Misi perusahaan
dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan Misi yang ada
sebelumnya dengan kondisi saat ini.

Direksi BSM melalui Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal


30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values
“ETHIC” telah mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM
Shared Values kepada seluruh jajaran BSM. Lebih lanjut,
diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami dan
melaksanakan Visi, Misi dan BSM Shared Values.

Visi
Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

Misi
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan.
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan
penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional
dalam lingkungan kerja yang sehat.
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar
perbankan yang sehat.

Penjelasan Visi dan Misi


a. Bank Syariah Terpercaya
Untuk menjadi bank syariah terpercaya kami lakukan
dengan terus menjaga kompetensi dan integritas
1) Kompetensi
Kami implementasikan dengan meningkatkan keahlian
sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi
bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif
diantaranya sbb:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


42 www.syariahmandiri.co.id
Untuk menjadi bank syariah terpercaya
BSM terus menjaga kompetensi dan
integritas.

 “Dan janganlah kamumengikuti apa yang kamu 2) Aspek Syariah


tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah,
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan kami implementasikan dengan menjalankan fungsi
dan hati, semuanya itu akan diminta Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang
pertanggungawabannya.” (Al Isra (17): 36) berlaku.

2) Integritas Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya


Kami implementasikan dengan menaati kode etik sbb:
profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini  “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari
sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
 “Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan
kerusakan” (Al Maidah (5): 64) kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
b. Pilihan Mitra Usaha kesayanga-Nya.“ (An Nisaa (4): 125)
Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha kami lakukan
dengan senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis
maupun aspek syariah
1) Aspek Bisnis
Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek
bisnis, kami implementasikan dengan menyediakan
diantaranya: produk yang menarik, pricing yang
kompetitif, business process yang prudent dan efisien,
serta infrastruktur yang memadai.

Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya
sbb.
 “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit
dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan
orang lain menjauh” (H.R. Al Bukhari dan
Muslim)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 43
profil
perusahaan

nilai-nilai Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan,


BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values)

perusahaan perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui Surat


Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008
tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”.

Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork,


Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir
dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up.
Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam
kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan
dalam perilaku-perilaku utama sebagai berikut:

Core Values
Nilai Utama
Excellence
(Imtiyaaz):
Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan
berkesinambungan.

Teamwork
(‘Amal Jama’iy):
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

Humanity
(Insaaniyah):
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.

Integrity
(Shidiq):
Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

Customer Focus
(Tafdhiilu Al-‘Umalaa):
Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk
menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


44 www.syariahmandiri.co.id
Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas
Excellence, Teamwork, Humanity,
Integrity dan Customer Focus.

Core Behaviour Perilaku yang Sesuai Contra Behavior


Perilaku Utama
1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. l Penyesuaian kompetensi dengan l Kurang kompetensi
2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang pekerjaan. l Minim pengalaman
positif. l Memperkaya pengalaman dan l Kurangnya pelatihan

3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu benchmarking l Pendekatan top-down terlalu dominan

memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan l Pendekatan dua arah l Rendahnya akses ke informasi

tindakan yang dilakukan. l Pengelolaan pengetahuan di

4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan Perusahaaan (Knowledge Management)
dan tuntutan profesi banker.
1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari l Mengerti serta memahami visi, misi, nilai l Tidak peduli pada tujuan perusahaan
pikiran dan perilaku positif. serta strategi perusahaan l Buruk sangka, negative thinking
2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi l Selalu positive thinking l Bersikap subjektif (like and dislike)

stakeholders. l Bersikap objektif l Menganggap tugas sebagai beban

3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. l Menganggap tugas sebagai amanah dan l Rendahnya motivasi kerja

4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-lintas pesan tantangan l Materialistis

yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan l Motivasi bekerja untuk kebaikan

selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi


1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. l Sederhana l Pamrih
2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara l Ikhlas l Egois
umum diterima oleh seluruh umat manusia. l Berbagi pada sesama l Tidak peduli pada orang lain

3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap l Peduli pada sesama l Tidak Amanah

lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan. l Dapat menjaga amanah

1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku l Jujur l Pembohong


2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan l Sedikit bicara yang tidak berguna l Banyak bicara kosong
ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah. l Amanah l Munafik

3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan l Dapat menerima kritik l Mudah tersinggung

menjalankannya dengan penuh tanggung jawab l Bekerja sebaik mungkin untuk l Perilaku cari muka

menghasilkan sesuatu yang positif


1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang l Memisahkan kepentingan pribadi dan l Conflict of interest
sehat. perusahaan. l Tidak responsive
2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide l Responsive l Tidak ada atau lambat follow up

baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat l Cepat dan tanggap l Lempar tanggung jawab

dibandingkan competitor. l Mengerjakan secara tim l Mental ikut-ikutan

3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan l Inovatif dan out of the box

pelanggan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 45
profil
perusahaan

sasaran dan Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan


bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi

strategi yang berkesinambungan, Sasaran dan strategi BSM tersebut


tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.

Lima Program Kerja Utama BSM


Tahun 2011:
1. Peningkatan Market Share Asset, Dana Pihak Ketiga dan
Pembiayaan;
2. Penghimpunan Dana Konsumer dan Penyaluran
Pembiayaan, dengan High Yield pada Segmen Usaha
Mikro (termasuk gadai), kecil dan konsumer;
3. Pengendalian Kualitas Asset (APYD & NPF);
4. Peningkatan Fee Based Income;
5. Penguatan Infrastruktur (jaringan, core banking system,
shared values (ETHIC), manajemen risiko, kepatuhan, dan
pengawalan).

10 Prioritas Tahun 2011


1. Mencapai laba bersih sekurang-kurangnya Rp525M;
2. Menghimpun dana pihak ketiga sekurang-kurangnya
Rp8,84T serta meningkatkan porsi dana konsumer min.
61% dan porsi low cost fund min. 50%;
3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-
kurangnya Rp8,31T dengan porsi pembiayaan UMKM
min. 65%;
4. Memperoleh fee based income min. Rp742M;
5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income
ratio maks. 49,97%;
6. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross
maks. 3,91%, NPF nett maks. 1,32% dan APYD/AP maks.
3,50%;
7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan SQI
(service quality index) min. 90, pembukaan outlet: 13 KC,
136 KCP, 20 KCP Khusus, 19 KK, 65 PP, 335 outlet gadai,
230 outlet mikro dan 269 ATM;
8. Mengimplementasikan core banking system baru;
9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2011-2015
dengan target selesai 15 proyek di tahun 2011;
10. Memperkuat competency-based human resource melalui
pengembangan kualitas dan utilisasi e-learning dengan
mencapai sekurang-kurangnya penambahan 12 modul,
rata-rata 6.000 user per bulan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


46 www.syariahmandiri.co.id
Mengembangkan pembiayaan
dengan hati-hati sekurang-kurangnya
Rp14,45 triliun dengan porsi
pembiayaan UMKM min. 65%;

Lima Program Kerja Utama BSM 10 Prioritas Tahun 2012


Tahun 2012:
1. Mencapai laba bersih dengan pertumbuhan sekurang-
1. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp800 miliar melalui: kurangnya Rp800 miliar;
a. Peningkatan produktifitas; 2. Menghimpun dana pihak ketiga dengan pertumbuhan
b. Perbaikan efisiensi (BO/PO sebesar 82,60%); sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta
c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund sebesar 46,47%); mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan
d. Perbaikan Kualitas Aset (NPF sebesar 2,18%); porsi low cost fund min. 40,00%;
e. Penagihan Debitur Write-off (recovery rate di atas 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-
30%). kurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan
2. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan: UMKM min. 65%;
a. Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp16,95 triliun; 4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross
b. Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp14,45 maks. 3,00%, NPF nett maks. 2,00% dan APYD/AP maks.
triliun; 2,50%;
c. DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp14,91 triliun. 5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income
3. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di ratio maks. 62,00%;
Perbankan Syariah 6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun.
4. Implementasi Proyek Corporate Plan dan Core Banking 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan
System (CBS) Tahun 2012 peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah
5. Penguatan implementasi share values ETHIC dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP Khusus
gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos
50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet
gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri,
dan 294 ATM;
8. Mengimplementasikan Core Banking System baru;
9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012;
10. Memperkuat competency-based human resource melalui
pengembangan kompetensi, kualitas dan produktifitas
pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 47
profil
perusahaan

bidang Produk Pendanaan

usaha l

BSM Tabungan
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat
tertentu yang disepakati.

l BSM Tabungan Berencana


Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk
memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan
perlindungan asuransi gratis.

l BSM Tabungan Simpatik


Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip
wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

l BSM Tabungan Mabrur


Tabungan untuk membantu masyarakat untuk
merencanakan ibadah haji & umrah.

l BSM Tabungan Dollar


Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai
ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.

l BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)


Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat
dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya
pendidikan bagi putra/putri.

l BSM Deposito
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya
dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan.

l BSM Deposito Valas


Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
dalam bentuk valuta asing.

l BSM Giro
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah
bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


48 www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa melakukan
pengembangan dan menciptakan
inovasi produk perbankan syariah.

l BSM Giro US Dollar


Produk Pembiayaan
Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
l BSM Pembiayaan Mudharabah
wadiah yad adh-dhamanah.
Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan
nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang
l BSM Giro Singapore Dollar
diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
l BSM Pembiayaan Musyarakah
wadiah yad adh-dhamanah.
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari
bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan
l BSM Giro Euro
keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad
l BSM Pembiayaan Murabahah
adh-dhamanah.
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank
dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan
l BSM Obligasi
dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok
Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.
yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk
Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi,
membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar
modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
l BSM Pembiayaan Talangan Haji
l BSM Tabungan Perusahaan
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung
nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk
kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/
memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan
fasilitas autosave.
l BSM Pembiayaan Istishna
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna
adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan
panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa
angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in
process financing) dan bank mengakui pendapatan yang
menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat
pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang,
maupun setelah barang selesai dikerjakan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 49
profil
perusahaan

l
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah l Pembiayaan Dana Berputar
Bittamliik) Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan
pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan
yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah. l BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka
l
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai
Sheet pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet bekas, di lingkungan developer maupun non developer,
adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di dengan sistem murabahah.
mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent),
sehingga Bank tidak menanggung risiko. l BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan
l
BSM Customer Network Financing pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya
BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil
fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas
nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya
persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service
produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin ratio nasabah.
kerjasama dengan Bank.
l Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah
l BSM Pembiayaan Resi Gudang Bersubsidi
Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana
transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang
diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah,
berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap
dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara (pegawai/karyawan).
independen.
l Pembiayaan Umrah
l BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk
Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti
digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh
sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau lainnya dengan akad ijarah.
uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/
semester baru berikutnya dengan akad ijarah. l BSM Pembiayaan Griya DP 0%
Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya
l PKPA uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah.
Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada
koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan l BSM Sistem Pembayaran Off Line
konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat
pembiayaan kepada koperasi karyawan. digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang
banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan
l BSM Implan institusi di seluruh konter BSM.
Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan
oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota
Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal
(kolektif).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


50 www.syariahmandiri.co.id
Dalam memenuhi harapan nasabah,
BSM menawarkan 14 jenis produk
pendanaan dan 22 jenis produk
pembiayaan.

l Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah


Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash
collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan
batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek
investasinya.

l Pembiayaan kepada Pensiunan


Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk
pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan
pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan
langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan
(pensiun bulanan).

l Pembiayaan Peralatan Kedokteran


Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional
di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian
peralatan baru penunjang kerja.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 51
profil
perusahaan

l BSM Pertukaran Valas


Layanan
Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing
atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya
l BSM Card
yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
l BSM Bank Garansi
ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card.
Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak
Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat
ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi
digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant
kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud
yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.
apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan
pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi
l BSM Sentra Bayar
kewajibannya.
Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran
tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom,
l BSM Electronic Payroll
Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi
dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening
terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet
secara bulanan.
l BSM SKBDN
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
l BSM Mobile Banking
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
membayar kepada penerima atau menerima dan membayar
teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan
wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima,
kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi
atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan
perbankan di mana saja, kapan saja.
pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan
wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan
l BSM Net Banking
dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui
l BSM Letter of Credit
jaringan internet dengan sarana komputer.
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka
l BSM Mobile Banking GPRS
untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo
teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan
yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank
kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai
lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima,
transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh
penerima atas penyerahan dokumen.
l PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di
ATM)
l BSM Transfer Western Union
Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga
Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara
pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan
cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau
non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.
dalam satu negara (domestik).
l BSM Pooling Fund
l BSM Kliring
Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank
memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara
otomatis sesuai keinginan nasabah.
l BSM Inkaso
Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri,
hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


52 www.syariahmandiri.co.id
Terkait produk layanan, BSM
menawarkan 25 jenis produk.

l BSM Intercity Clearing l BSM Referensi Bank


Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar
di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro
tersebut pada keesokan harinya. l BSM Standing Order
Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah
l BSM RTGS yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan
(Real Time Gross Settlement) dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan
satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real instruksi ke bank hanya satu kali saja.
time.
l BSM Autosave
l Transfer Dalam Kota (LLG) Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo
kliring lokal. tertentu.

l Transfer D.U.I.T. l BSM Transfer Valas


(Dana Untuk Indonesia Tercinta) Transfer valas terdiri dari:
Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat n Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah
ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar
Malaysia. negeri.
n Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah
l BSM Pajak Online bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk BSM.
membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka
pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan
mendebet rekening atau secara tunai.

l BSM Pajak Impor


Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar
pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai
syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor
bea dan cukai.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 53
profil
perusahaan

profil
dewan
komisaris

Tardi Ramzi A. Zuhdi


Komisaris Komisaris Independen

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


54 www.syariahmandiri.co.id
Achmad Marzuki
Abdillah Lilis Kurniasih
Komisaris Utama/
Komisaris Independen Komisaris
Komisaris Independen

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 55
profil
perusahaan

Achmad Marzuki Abdillah


Komisaris Utama | Komisaris Independen Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Lahir di Warga Negara Indonesia. Lahir di Brebes, 21


Palembang, 25 Juli 1939. Alumnus Februari 1947 Alumnus Universitas Indonesia
Universitas Gajah Mada Tahun 1964 dan Tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris
Universitas Indonesia Tahun 1980. Menjabat sejak tanggal 19 Juni 2008.
sebagai Komisaris Utama sejak tanggal 19
Juni 2008.

Training yang diikuti: Training yang diikuti:


l Business Workshop l Supervised l Kursus Financial Accounting l Kursus
Achievement Motivation Training & Audit Inspection and Control l Seminar
Consultant l Insurance and Development Management Accounting l Kursus Asset
Banking l Course on Development and Liability Management l Top Management
Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD Program l SESPI BI l Sertifikat Qualified
l Aplikasi Systematic Managerial Analysis Internal Auditor (QIA)
l Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang
Perbankan l Top Management Program
of Asian Institute l The Executive Risk
Management Refresher Programme l Risk
Management in Retail Banking

Perjalanan karir: Perjalanan karir:


l Senior Advisor Dewan Komisaris PT Bank l Anggota Komite Audit PT Bank Syariah
Syariah Mandiri l Komisaris Utama PT Bumi Mandiri l Ketua Pengawas Yayasan
Daya Plaza l Komisaris Utama PT Estetika Kesejahteraan PT Bumi Daya l Komisaris
Jasatama (Consultants & Broker Insurance) PT Estika Sedaya Finance l Ketua Badan
l Direktur Utama PT Bank Pembangunan Pengawas Yayasan THT Bank Bumi Daya
Indonesia (Persero) l Direktur PT Bank (Persero) l Kepala Urusan Pengawasan
Bumi Daya (Persero) l Direktur PT Bank Intern PT Bank Bumi Daya (Persero)
Pembangunan Indonesia (Persero).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


56 www.syariahmandiri.co.id
Ramzi A. Zuhdi Lilis Kurniasih Tardi
Komisaris Independen Komisaris Komisaris

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jambi, 5 Mei Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung, Warga Negara Indonesia. Lahir di Sukoharjo,
1952 Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas 13 Januari 1958 Alumnus Institut Pertanian 12 Mei 1964 Alumnus Universitas Negeri
Gajah Mada tahun 1978 dan Meraih gelar Bogor 1981. Menjabat sebagai Komisaris Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di
Master tahun 1989 dari Lowa State University. sejak tanggal 19 Juni 2008. Universitas Padjajaran.. Menjabat sebagai
Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Juni 2010.

Training yang diikuti: Training yang diikuti: Training yang diikuti:


l Islamic Banking l Program Eksekutif l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities l Kursus kredit l Seminar Modal Ventura
l Sertifikasi Manajemen Risiko l Leadership l Investment Management l Advance l Loan Syndication Workshop l Pendidikan
Program l Refreshment Risk Management Financial Analysis l Quality Service Delivery ketrampilan Manajerial l Training Debt.
l Sertifikasi Management Risiko-1 Restructuring and Loan SYN l Credit
l Assesment Perkreditan Training for Lending l Pelatihan Asuransi
l Integrated Economic & Risk Analysis on Kerugian Agunan l Marketing Analysis,
Downstream Oil & Gas industry l Analisa Strategy & MPD l Sertifikasi Manajemen
Laporan Keuangan level III l Negotiation Risiko-1 l Workshop Optimalisasi
Skill l SOS Implementasi Basel II & ERM. Penyelesaian Kredit l Sertifikasi Manajemen
l Operation Risk Management Risiko-2 l Risk Management in Banking
l Leaders Forum l Workshop Asuransi & l Leaders Forum l MRB Forum Leaders
Pembiayaan Kapal l Workshop Advertisy
Quotient l Assesment Commercial Banking
l Workshop Coaching for Leadership
l Leadership and Decision Making

Perjalanan karir: Perjalanan karir: Perjalanan karir:


l Direktur DPbS Bank Indonesia l Direktur l Commercial Banking Center Manager PT l Group Head Credit Recovery II PT Bank
Keuangan PT Mekar Prana Indah. Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Operations Mandiri (Persero) Tbk. l Dept. Head Loan
Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
l Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi l Dept. Head Loan Disbursement PT
PT Bank Syariah Mandiri l Wakil Kepala Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Dep. Head
Cabang Kebayoran, PT Bank Exim l Kepala Consumer Loan Disbursement PT Bank
Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Mandiri (Persero) Tbk. l Credit Operation
Raya PT Bank Exim l Pejabat Pimpinan Biro & Control Loan Operations Development
Kecil Perkebunan PT Bank Exim. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Group
Head pada Credit Operation & Control Credit
Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 57
profil
perusahaan

dewan
pengawas
syariah

M. Syafii Antonio Komaruddin Hidayat Mohamad Hidayat


Anggota Ketua Anggota

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


58 www.syariahmandiri.co.id
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Ketua Anggota Anggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta,
18 Oktober 1953. Menjabat sebagai Ketua 12 Mei 1967. Menjabat sebagai Dewan 3 Mei 1968. Menjabat sebagai Dewan
Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 28 Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001. Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001.
Juni 2011.

Riwayat Pendidikan: Riwayat Pendidikan: Riwayat Pendidikan:


l Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. dari University of Melbourne Australia tahun tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta
l Gelar Magister dan PhD di bidang 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Philosophy diperolehnya dari Midle East International Islamic University (IIU), Malaysia IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah
Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1992. menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang
tahun 1995. l Meraih gelar doctoral di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas
Research Program dari McGill University, Trisakti, Jakarta.
Canada tahun 1995 dan dari Hartfort
Seminary Connecticut, USA tahun 1997.

Perjalanan karir: Perjalanan karir: Perjalanan karir:


l Merupakan salah seorang cendekiawan l Sebelum menjabat sebagai Anggota l Sebelum menjabat sebagai Anggota
muslim yang berpengaruh di Indonesia serta Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau
produktif dalam menulis karya-karya ilmiah. pernah menjabat sebagai Komite Ahli pernah menjabat sebagai Anggota Badan
l Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengembangan Perbankan Syariah pada Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional
Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini Bank Indonesia. l Anggota Badan Pengurus MUI. l Dosen S-2 Program PSTTI
menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Harian Dewan Syariah Nasional MUI. Universitas Indonesia. l Dosen S-2 Program
Negeri (UIN) Jakarta. l Dosen Tazkia. IEF Universitas Trisakti.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 59
profil
perusahaan

profil
direksi

Achmad Syamsudin Zainal Fanani Hanawijaya


Direktur Direktur Direktur

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


60 www.syariahmandiri.co.id
Yuslam Fauzi Amran Nasution Sugiharto
Direktur Utama Direktur Direktur

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 61
profil
perusahaan

Yuslam Fauzi Sugiharto Zainal Fanani


Direktur Utama Direktur Direktur Kepatuhan

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi,
Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, November 1960. Lulusan dari Universitas 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik
Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi
gelar MBA (Finance/Investment Banking) pasca sarjana dari Universitas 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.
tahun 1992 dari Arizona State University, Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19
USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Juni 2007.
di Universitas Indonesia. Menjabat sebagai 17 Agustus Surabaya. Menjabat sebagai
Direktur Utama sejak tanggal 22 Juni 2005. Direktur sejak tanggal 19 Juni 2008.
Training yang diikuti:
Training yang diikuti: Training yang diikuti: l Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan
l Correspondent Banking di American l Credit Analysis Training l Core Credit Sertifikasi Manajemen Risiko l Conference
Express Bank, New York l Pricing Training l Development of Management on Islamic Economic, Middle East Global
Methodology l Capital Market Instruments Skills Training l Selling International Advisors (MEGA) di Bahrain l Emotional
in Asia l Valuation, Pricing & Using Capital Banking Product & Service l Spirit Risk Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ
Market Instruments l Corporate Finance Management l Targeted Selection Training Training l Balanced Scorecard Worldclass
Course l Chartered Financial Analyst Review l Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Perform, The Jakarta Consulting Group
l Global Custody & Portfolio Administration Syariah pada berbagai perguruan tinggi l Good Corporate Governance, Risk
l Advanced Project Finance & Financial antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Management & Compliance l Pelatihan
Modelling l Shari’a Banking & Supervisory Sunan Ampel Surabaya, Universitas Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank
Aspect l Sertifikasi Manajemen Risiko Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan Susila Bakti l Kursus Perkreditan, Bank
l 3th Annual Asian Islamic Banking & PT Permodalan Nasional Madani. Dagang Negara l Kursus Pemimpin Cabang
Finance Summit l Middle Eastern Investor Angkatan 106, IBI l Kursus Manajemen
Forum for Indonesia l Bank Indonesia Perjalanan karir: Perkreditan Angkatan XII, IBI.
Annual International Seminar l Aktif l Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT
sebagai pembicara tentang ekonomi dan Bank Syariah Mandiri l Regional Manager Perjalanan karir:
perbankan syariah di berbagai seminar, of East Java, Bali dan Mataram PT Bank l Kepala Divisi Perencanaan,
simposium,workshop sejak tahun 1999 Syariah Mandiri l Regional Manager of Pengembangan dan Manajemen Kinerja
Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Bagian
Perjalanan karir: l Coordinator of Corporate Business Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran
l Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Restructure Financing Unit PT Bank & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah
Bank Mandiri l Direktur Kepatuhan dan Muamalat Indonesia l Branch Manager Mandiri l Kepala Cabang Surabaya PT
Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri l di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Bank Syariah Mandiri l Kepala Cabang
Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Indonesia l Head of Commercial Financing Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti
Daya. di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia. l Kepala Operasi KCP Rawamangun,
Bank Susila Bakti l Staff Badan Penelitian
& Pengembangan Perhubungan Darat,
Departemen Perhubungan RI.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


62 www.syariahmandiri.co.id
Achmad Syamsudin Hanawijaya Amran Nasution
Direktur Direktur Direktur

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta,
27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas
Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas
gelar MBA tahun 1998 dari International Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Trisakti, Jakarta tahun 1989. Menjabat
University Of Japan, Nigata, Japan. Menjabat Institut Pendidikan Manajemen Prasetya sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007.
sebagai Direktur sejak tanggal 29 Juni 2010. Mulya (Jakarta, 1999). Menjabat sebagai
Direktur sejak tanggal 22 Juni 2005.

Training yang diikuti: Training yang diikuti: Training yang diikuti:


l Optimizing Company Value Through l Officer Development Program Bank l Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila
BCM & ERM l Implementasi Resi Gudang Dagang Negara (BDN) l Training Kredit Bakti l Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia
dan Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Analisis Bidang Agribisnis, IPB l Training Customer Oriented Leadership, Dale
Komoditas l Transformational Leadership for l Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Carnegie l Workshop Management Perbankan
Within l Internalisasi Culture (Change Agent) Lanjutan, LPPI l Effective Cash Flow Syariah, Tazkia Institute l Good Corporate
l Forum International ICC Management l Corporate Valution Modelling Governance, Risk Management & Compliance
l Advanced Leadership Program - Euromoney Training l Executive Workshop Management, Arthur Andersen l Workshop
(International Diploma) l Euromoney on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA) Proactive Risk Management In Banking, Institute
Risk Mg. Master Series l Small Medium l Selling Commercial & Corporate Bank of Finance & Banking, Sahid Jaya l Program
Enterprise Financing l Credit Portfolio Risk Services Course l Leadership Course Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat
Management l Marketing Analysis, Strategic INSEAD-Mandiri, USAID University Advance VIII, Center Of Corporate Leadership
Marketing & Product Development l Selling l Internship Program USA l Program l Islamic Commercial Law In Banking & Finance
Commercial & Corporate Bank Services Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen l Islamic Finance Forum l ESQ Angkatan 39,
l Credit Risk Analysis Training l Credit Risk Risiko-Program BSMR Bank Indonesia. ESQ Centre l Workshop Risk Management &
Masterclass l International Trade Finance Compliance, Novotel Coralia
l Credit & Operational Risk l Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan
Sertifikasi Manajemen Resiko.

Perjalanan karir: Perjalanan karir: Perjalanan karir:


l Regional Risk Management III & V, Bank l Hub Manager Jakarta Fatmawati PT l Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah
Mandiri l Dept. Head, Commercial Risk Mgt Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Departemen Mandiri l Kepala Divisi Pembiayaan &
Group, Bank Mandiri l Dept. Head, Retail Head Front End Collection PT Bank Mandiri Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri
Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri l (Persero) Tbk. l Group Head Credit l Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank
Group Head CRM Retail, Bank Mandiri l Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Syariah Mandiri l Kepala Divisi Pembiayaan
Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, Tbk. l Analis kredit perusahaan berskala Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri
BDN menengah Bank Dagang Negara. l Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti
Bandung l Account Officer Bank Susila Bakti
Bandung.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 63
profil
perusahaan

informasi Struktur Kepemilikan Saham

pemegang saham Sesuai dengan Akta No. 42, tanggal 29 Desember 2011,
Bank Mandiri selaku Pemegang Saham melakukan
penambahan modal disetor sebesar Rp300.000.000.000,00,
sehingga Modal Disetor meningkat menjadi sebesar
Rp1.158.243.565.000. Struktur kepemilikan saham BSM
tahun 2011 sebagai berikut:

Struktur Kepemilikan Saham BSM 2011

Pemegang Saham Jumlah Rupiah Persentase Lembar Saham


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.158.243.560.000 99,9999996% 231.648.712
PT Mandiri Sekuritas Rp 5.000 0,0000004% 1

Tabel Kepemilikan Saham Periode 2009-2011

Tahun Kepemilikan Saham

2009 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank


Syariah Mandiri, atau sebanyak 131.648.712 lembar saham.
2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,000001% saham Bank Syariah
Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.

2010 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank


Syariah Mandiri, atau sebanyak 171.648.712 lembar saham.
2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,000001% saham Bank Syariah
Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.

2011 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999942% saham


Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 231.648.712 lembar saham.
2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000058% saham Bank Syariah
Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.

Profil Pemegang Saham:


1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2
Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan
Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan
yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


64 www.syariahmandiri.co.id
Tahun 2011, Bank Mandiri selaku
Pemegang Saham melakukan
penambahan modal disetor kepada
Bank Syariah Mandiri.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.memiliki bidang usaha


perbankan.

Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri


dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik
(40%).

2. PT Mandiri Sekuritas
Merupakan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan
penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli
2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi
Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp
Securindo.

BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang


saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang
berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Dikarenakan Bank Syariah Mandiri belum menjadi public


listed company, baik masyarakat, direktur maupun Dewan
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai
kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 65
profil
perusahaan

profil perusahaan Profil Perusahaan Anak dan


­Perusahaan Afiliasi
anak dan ­perusahaan PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak perusahaan,
afiliasi tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu anak
perusahaan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain:
a. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL);
Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999.
BMEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih
kegiatan bisnis Bank Exim cabang London.

b. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara


Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah
beroperasi sejak 29 Oktober 1971.

c. PT Bumi Daya Plaza


Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah
beroperasi sejak 22 Desember 1978.

d. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)


Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perbankan dan telah beroperasi sejak 3 November 1992.

e. PT AXA Mandiri Financial Services


Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi
jiwa patungan antara Bank Mandiri dan AXA beroperasi
sejak Desember 2003.

f. PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi)


Merupakan anak perusahaan dari PT Mandiri Sekuritas
dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. beroperasi sejak
Desember 2004.

g. PT Mandiri Tunas Finance


Merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada
pembiayaan kendaraan bermotor, berdiri sejak tahun 1989
dan diakuisisi Bank Mandiri bulan Februari 2009.

h. PT Mandiri AXA General Insurance


merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi
umum, patungan antara Bank Mandiri dan AXA.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


66 www.syariahmandiri.co.id
PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak
perusahaan, tetapi memiliki sejumlah
perusahaan afiliasi.

Kronologis Pencatatan Saham


PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup
yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak
tersedia informasi kronologis pencatatan saham dan jenis
tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah
saham tersebut.

Kronologis Pencatatan Efek


­Lainnya
PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup
yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak
tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya dan
jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan
jumlah efek lainnya tersebut.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 67
profil
perusahaan

lembaga profesi Nama dan Alamat Notaris,


Konsultan Hukum dan Kantor
penunjang ­perseroan Akuntan Publik
Bank telah menunjuk dan menetapkan beberapa notaris dan
konsultan hukum dalam rangka membantu penyelesaian
hukum terkait dengan proses bisnis bank. Berikut notaris dan
konsultan hukum Bank:

a. Notaris di Kantor Pusat


 Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn.
Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl.
Raya Condet No. 27, Jakarta 13760
 Notaris: Efran Yuniarto, SH, MKn.
Alamat: Casablanca Mansion GF 10 Jl. Raya
Casablanca Kav.9 Jakarta Selatan
 Notaris: Sutjipto, SH.
Alamat: Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman
Kav. 60, Jakarta 12190

b. Konsultan Hukum
 Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa &Partners.
Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1,
Jakarta 10220
 Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean
Advokat & Penasehat Hukum.
Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870

c. Kantor Akuntan Publik


 Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman &
Surja.
Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2,
Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.

d. Kantor Akuntan Publik Perseroan


Pemilihan KAP didasarkan pada daftar KAP di Bank
Indonesia. KAP baru terpilih selama 2 (dua) tahun. Proses
pemilihan KAP telah dibakukan dengan menerbitkan
SE No.10/012/UMM, tanggal 24 Desember 2008 perihal
Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kantor Akuntan Publik.
Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses
seleksi antara Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan
Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.

BSM telah menunjuk Akuntan Publik (AP) Drs.


Hari Purwantono dan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Purwantono, Suherman & Surja afiliasi dengan auditor
internasional Ernst & Young (E&Y) dengan Akuntan Publik:
Drs. Hari Purwantono (Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065),

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


68 www.syariahmandiri.co.id
KAP telah menyampaikan management
letter tepat waktu dan mampu bekerja
secara professional memenuhi
kepentingan BSM sesuai standar profesi
dan ketentuan BI.

yang beralamatkan Gedung Indonesia Stock Exchange letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional
Building Tower 2, Lt.7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi dan
Jakarta 12190 untuk melakukan audit kinerja keuangan ketentuan BI. Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk
tahun buku 2011 dengan jasa audit dan jasa atestasi biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan
lainnya sebesar Rp770.000.000,-. Penunjukan AP dan penugasan audit (out of pocket expenses).
KAP berdasarkan keputusan RUPS PT Bank Syariah
Mandiri No. 18 Notaris Harun Kamil, SH tanggal 28 Juni Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit
2011. Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap
pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang
Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat pendapat undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
dari DPS bahwa BUS mentaati terhadap pelaksanaan
prinsip syariah. KAP telah menyampaikan management

Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik Periode 2009 – 2011

Periode Akuntan KAP Alamat Audit Fee Opini Jasa di Luar Audit keuangan
2009 Drs. Hari Purwantono, Purwantono, Suherman Indonesia Stock Exchange Rp 630.000.000 Wajar dalam semua hal Laporan Evaluasi Kinerja
Izin Akuntan Publik No. & Surja, Izin KAP Nomor Building, Tower 2, 7th floor, yang material
98.1.0065 KEP-122/KM.5/2006 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-
53 Jakarta 12190, Indonesia.

2010 Drs. Hari Purwantono, Purwantono, Suherman Indonesia Stock Exchange Rp 690.000.000 Wajar dalam semua hal Laporan Evaluasi Kinerja
Izin Akuntan Publik No. & Surja, Izin KAP Nomor Building, Tower 2, 7th floor, yang material
98.1.0065 381/KM.I/2010 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-
53 Jakarta 12190, Indonesia.

2011 Drs. Hari Purwantono, Purwantono, Suherman Indonesia Stock Exchange Rp 770.000.000 Wajar dalam semua hal - Audit Kepatuhan Terhadap
Izin Akuntan Publik No. & Surja, Izin KAP Nomor Building, Tower 2, 7th floor, yang material Pengendalian Internal dan
98.1.0065 381/KM.I/2010 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- Undang-undang
53 Jakarta 12190, Indonesia. - Audit Kinerja

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 69
profil
perusahaan

profil Achmad Fauzi, Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum


(DKH).Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965.

pejabat eksekutif Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister
Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.

Agus Tri Widodo, Kepala Divisi Operasi (DOP). Lahir di


Solo tanggal 15 Oktober 1959. Lulus dari jurusan Manajemen
Informatika, STIMK, Jakarta tahun 1980. Menyelesaikan
Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, tahun
1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2010.

Andri Vendredi, Kepala Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro &


Program (DKM). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968.Lulus
dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2005.

Dewa Bagus Ivan Baruna, Kepala Divisi Pengembangan


Bisnis dan Produk (DPP).Lahir di Denpasar tanggal 29
September 1965.Lulus dari Fakultas Teknik Universitas
Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun
1999.

Edwin Iswan Siregar, Kepala Divisi Jaringan (DJN). Lahir di


Jakarta tanggal 23 Februari 1960.Lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1994. Bergabung dengan
BSM sejak tahun 1999.

Edy Suryadi, Kepala Divisi Penyelesaian Pembiayaan (DPB).


Lahir di Tanjung Raja tanggal 6 Februari 1965. Lulus dari
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya tahun 1989 dan
Magister Management dari Universitas Admajaya tahun 2005.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.

Eka Bramantya Danuwirana, Kepala Divisi Human Capital


(DHC).Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969.Lulus dari Fakultas
Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master
dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.

Dewa Bagus Ivan Baruna, Kepala Desk Mass Banking


(DMB).Lahir di Muara Enim tanggal 29 Agustus 1968.Lulus
dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila tahun 1990
dan Magister Managemen Universitas Trisakti tahun 2006.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.

Firman Jatnika, Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan


dan Manajemen Kinerja (DPM). Lahir di Jakarta tanggal
26 Februari 1970.Lulus Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari
Universitas Indonesia tahun 2005.Bergabung dengan BSM
sejak tahun 1999.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


70 www.syariahmandiri.co.id
Hadi Purnomo, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi dan Putu Rahwidhiyasa, Kepala TPMO. Lahir di Jakarta tanggal
Investasi (DKI).Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966.Lulus 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut
dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance &
1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. dengan BSM sejak tahun 2008.

Hadi Purnomo, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi Cabang Roosita Abdullah, Kepala Divisi Sistim & Teknologi (DST).
(DKR). Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966.Lulus dari Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961.Lulus dari Fakultas MIPA
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari
dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. sejak tahun 2002.

Helmi Huseno, Kepala Desk Training (DTR). Lahir di Rustanti Rachmi, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer
Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas (DPK). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967.Lulus dari
Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung
Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun dengan BSM sejak tahun 1999.
1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah
Siti Nurdiana, Kepala Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi
Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak
(DKS).Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966.Lulus
tahun 2005.
dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991.
Jefry Pranaya, Kepala Desk Pegadaian (DPG). Lahir di Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik
Subki Matsyah, Kepala Divisi Pembiayaan Komersial (DKC).
Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca
Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964.Lulus dari Fakultas
Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur
Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung
Tengah Islam, Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2003.
dengan BSM sejak tahun 2000.
Sulistyo Budi, Kepala Divisi Restrukturisasi (DRS). Lahir di
M. Fanny Fansyuri, Kepala Divisi Manajemen Risiko
Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2
(DMR). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967.Lulus
dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985
dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991.
dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Taufik Machrus, Kepala Divisi Sarana & Logistik (DSL).Lahir
Musdar Ayub, Kepala Divisi Akuntansi (DAK). Lahir di
di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta
Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM
tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
sejak tahun 2001.
Muslihan, Kepala Desk Sisdur & Pengawasan (DSP). Lahir di
Tutuy Guntara, Kepala Divisi Tresuri dan Perbankan
Pati tanggal 18 Oktober 1959.Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu
Internasional (DTI). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957.
Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung
Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun
dengan BSM sejak tahun 2001.
1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Priyono, Kepala Divisi Audit Intern (DAI). Lahir di Surabaya,
Setyobudi Tariadi, Kepala Divisi Business Remittance
Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi
(DBR). Lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung tanggal 21
Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM
Desember 1958.Lulus dari Fakultas Teknik Institut Teknologi
sejak 1999.
Bandung 1984 dan Magister Manajemen University of
Priyo Prakoso, Kepala Divisi Kepatuhan (DKN). Lahir di Wiconsins, USA tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak
Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari tahun 2003.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988, meraih
Zul Ikbal, Kepala Desk Alternate Channel (DAC). Lahir di
Master Ekonomi dari Universitas Ohio tahun 1997. Bergabung
Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas
dengan BSM sejak tahun 1999.
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1988w. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2009.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 71
profil
perusahaan

testimoni Gede Sumadi


(Nasabah)

“Saya awalnya datang di developer perumahan untuk


mengambil rumah dengan KPR. Disana saya ditawari
berbagai program KPR dari beberapa bank. Salah satunya
dari BSM. Saya tertarik dengan BSM karena bisa memberikan
dana KPR yang sesuai dengan kebutuhan saya dan
cicilannya sangat murah dibandingkan dengan bank lainnya.
Saya beragama Hindu, namun di BSM saya melihat BSM
bisa memenuhi kebutuhan saya yang tadinya saya pikir BSM
khusus untuk kaum muslim ternyata saya pun bisa dilayani
dan terpenuhi”.

Lim Mochammad Yusuf


(Nasabah)

“Setahu saya BSM itu bank syariah yang berdiri belum lama.
Dimana manajemennya beda dengan mandiri konvensional.
Di bank syariah memakai sistem bagi hasil yang sampai
sekarang sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan
bank konvensional. Dari sisi servisnya sangat memuaskan
saya dengan memberikan layanan yang baik dan ramah.
Beda ketika saya datang ke bank lainnya”.

Setijabudi W.
(Unit Jasa Koperasi Sejahtera Surabaya)

“Saya sudah berhubungan dengan BSM sejak tahun 2003.


Alhamdulillah saya puas dengan pelayanan pembiayaan
di BSM. Saat ini Bank Syariah Mandiri saya lihat sudah
berkembang cukup pesat, sudah banyak otlet yang terdapat
di Sidoarjo dan Surabaya. Saya berharap perkembangan
perbankan syariah semakin pesat terutama Bank Syariah
Mandiri”.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


72 www.syariahmandiri.co.id
Piagam Penghargaan Museum Record
Dunia Indonesia nomer 5193, bukan
hanya sebagai record Indonesia, tapi ini
record dunia. Saya yakin Bank manapun
belum pernah melakukan bedah buku
secara serentak di tempat terbanyak
di 124 tempat selain BSM.

Jayasuprana Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia nomer


(Pemilik Museum Rekor Indonesia) 5193, bukan hanya sebagai record Indonesia, tapi ini record
dunia. Saya yakin Bank manapun belum pernah melakukan
“Saya punya kebiasaan, dalam 5192 kali saya menyerahkan bedah buku secara serentak di tempat terbanyak di 124
Rekor MURI, selalu datang tepat waktu, kemudian tempat selain BSM.*
saya datang hanya untuk menyerahkan dan langsung
*) Disampaikan pada saat acara pemberian rekor MURI di BSM tanggal 11
pulang. Ternyata pada upacara yang ke 5193 saya tidak
November 2011
pulang, karena record ini adalah record pertemuan yg
diselenggarakan oleh Bank yang paling memberikan
kecerdasan peradaban.

Pilar peradaban/kebudayaan adalah pilar ekonomi. Nabi


yang saudagar satu-satunya adalah Nabi Muhammad.
Saya belakangan ini sedang menyusuri peradaban tentang
kebudayaan islam mulai dari Yordania, Syria, Turki, Maroko,
Uni Emirate Arab, China. Saya belajar soal Islam dari Cak Nur
dan terus terang setelah jadi almarhum saya kehilangan. Saya
melanjutkan upaya saya mempelajari salah satu peradaban
kebudayaan terbesar di dunia ini melalui BSM.

Pada tahun 1998 waktu krisis ekonomi melanda sebagian


besar dari dunia ini, saya sudah mengatakan akar
permasalahan ternyata pada sistem perbankan dan pada
waktu itu sistem perbankan masih sangat dikuasai oleh
sistem perbankan yang bukan syariah, Saya bilang yang bisa
menyelamatkan dunia dari masalah krisis ini hanya sistem
perbankan syariah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 73
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
74 www.syariahmandiri.co.id
analisa
pembahasan
manajemen atas
kinerja perusahaan
Bank Syariah Mandiri menunjukkan kinerja
yang semakin baik sebagai bank syariah
dengan market share terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan Aset BSM mencapai
49,84% dan pertumbuhan laba bersih
mencapai 31,67% .

Rp48,67 triliun
Total aset BSM tahun 2011 menguasai
33,46% pangsa pasar perbankan syariah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 75
analisa &
pembahasan
manajemen

Pada tahun 2011, kinerja Bank Syariah Mandiri menunjukkan tahun 2011. Pelemahan tersebut relatif sejalan dengan
performance yang semakin baik sebagai bank syariah dengan pergerakan nilai tukar kawasan yang secara rata-rata juga
market share terbesar di Indonesia. Aset BSM menunjukkan terkoreksi, kecuali Yen Jepang. Di sisi lain, walaupun rupiah
pertumbuhan sebesar Rp16,19 triliun atau 49,84%, mengalami tekanan, namun volatiliasnya menurun. Kebijakan
sedangkan laba bersih tumbuh sebesar Rp132,55 miliar atau stabilisasi yang dilakukan BI mampu meredam volatilitas
31,67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini pergerakan rupiah di akhir tahun 2011.
menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten
dari tahun ke tahun. BI Rate di akhir tahun 2010 berada di level 6,50%, kemudian
BI Rate naik di Februari 2011 menjadi 6,75% sampai dengan
September 2011. Kinerja ekomoni Indonesia yang relatif
A. Tinjauan Bisnis Perbankan membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI
Rate di akhir tahun 2011 berada pada level 6,00%. Bank
Pemulihan ekonomi global sampai dengan akhir tahun 2011 Indonesia memandang bahwa Rate 6,00% masih konsisten
masih diselimuti ketidakpastian di pasar keuangan global dan dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk
perlambatan ekonomi dunia. Terdapat berbagai sentimen menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi
negatif yang mempengaruhi kinerja pasar keuangan global perbankan, sehingga sisi suplai dapat merespon akselerasi di
dan mengakibatkan tertahannya tren penguatan di pasar sisi permintaan secara memadai.
keuangan global. Sentimen negatif tersebut muncul karena
adanya indikasi kuat perlambatan ekonomi global diantaranya:
1. Penurunan peringkat utang AS; I. Perbankan Nasional
2. Berlarut–larutnya penyelesaian krisis utang di Eropa;
3. Penurunan peringkat utang Negara-negara PIIGS Aset perbankan nasional tahun 2011 adalah Rp3.652 triliun,
(Portugal, Ireland, Italy, Greece, and Spain); tumbuh sebesar Rp644 triliun atau 21,40% (yoy) terhadap
4. Krisis politik di MENA (Midle East and North Africa). posisi aset tahun 2010 sebesar Rp3.008 triliun. Pertumbuhan
aset perbankan tersebut lebih baik dari pertumbuhan aset
Perekonomian Indonesia tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5%, tahun 2010 yaitu 18,73% (yoy). Penghimpunan dana pihak
meningkat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 ketiga (DPK) tumbuh Rp446 triliun atau 19,07% (yoy)
yang sebesar 6,1%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dari Rp2.339 triliun di 2010 ke Rp2.785 triliun di 2011.
kinerja investasi yang terus meningkat dan kinerja ekspor Pertumbuhan DPK sampai dengan Desember 2011 tersebut
yang masih tetap solid serta kondisi stabilitas makro ekonomi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2010
yang membaik. sebesar 18,54% (yoy).

Tekanan inflasi sampai dengan tahun 2011 relatif rendah. Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai dengan tahun
Secara tahunan, inflasi IHK di tahun 2011 mencapai 3,79% 2011 adalah Rp2.200 triliun, tumbuh sebesar Rp434 triliun
(yoy) atau lebih rendah dari inflasi di tahun 2010 yang atau 24,59% (yoy) dari posisi kredit di tahun 2010 sebesar
mencapai 6,96% (yoy). Penurunan tersebut terutama Rp1.766 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit
disebabkan adanya koreksi dari sisi volatile food. Sementara modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan kredit
itu tekanan inflasi dari faktor fundamental yang terlihat pada tahun 2011. Pertumbuhan kredit modal kerja menurun dari
inflasi inti menunjukkan peningkatan namun masih terkendali. 25,21% (yoy) tahun 2010 ke 21,41% (yoy) tahun 2011.
BI memperkirakan selama tahun 2012 inflasi IHK berada pada Sementara itu, pertumbuhan kredit investasi dan kredit
kisaran 4,5±1% pada tahun 2012. konsumsi di tahun 2011 tercatat masing-masing sebesar
33,21% (yoy) dan 24,21% (yoy).
Nilai tukar rupiah secara rata-rata di tahun 2011 mengalami
apresiasi sebesar 3,87% (ytd) dari Rp9.080 per dolar AS di Secara sektoral, pertumbuhan kredit masih ditopang oleh
tahun 2010 ke level Rp8.742 di tahun 2011. Namun, secara sektor lainnya. Pada tahun 2011, pertumbuhan sektor
point-to-point rupiah di tahun 2011 terdepresiasi sebesar lain-lain tercatat sebesar 24,41% (yoy) turun dibandingkan
1,10% dari level akhir tahun 2010 yang tercatat sebesar dengan periode yang sama pada tahun 2010 yaitu 37,17%
Rp9.010 per dolar AS ke level Rp9.110 per dolar AS di akhir (yoy). Dengan pangsa sebesar 34,04% dari total kredit,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


76 www.syariahmandiri.co.id
sektor tersebut masih menjadi penopang pertumbuhan Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan
total kredit yaitu memberikan kontribusi sebesar 33,84% perbankan syariah di tahun 2011 sebesar 50,56% (yoy)
dari pertumbuhan kredit yang sebesar RP434 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2010
meskipun telah menunjukkan perlambatan sejalan dengan pada periode yang sama yaitu 45,42% (yoy). Perkembangan
perkembangan kredit konsumer. Sementara itu, sektor pembiayaan perbankan syariah di tahun 2011 naik sebesar
produktif lainnya khususnya perindustrian serta perdagangan, Rp34,48 triliun atau 50,57%, dari Rp68,18 triliun di tahun
restoran dan hotel memberikan kontribusi sebesar 15,93% 2010 ke Rp102,66 triliun di tahun 2011. Pangsa pasar
dan 15,15% dari pertumbuhan kredit tahun 2011 sebesar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum
Rp434 triliun, meningkat dibandingkan kontribusi di tahun adalah 4,67% di tahun 2011. Sementara itu rasio Non
2010. Performing Financing (NPF) membaik semula 3,02% di tahun
2010 menjadi 2,52% di tahun 2011.
Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikator-
indikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah
(Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan III. Pelaku Perbankan syariah
Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan
yang positif. NPL Gross di tahun 2011 menurun dibandingkan Pada tahun 2011 terdapat penambahan 1 Unit Usaha Syariah
dengan NPL Gross di tahun 2010 dari 2,56% ke 2,17%, yang baru namun tidak terdapat penambahan Bank Umum
sedangkan Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin Syariah baru sehingga pemain di industri perbankan syariah
(NIM) relatif stabil pada kisaran 3,03% dan 5,91%. Rasio terdiri atas 11 bank umum, 24 unit usaha syariah dan 155
permodalan (CAR) perbankan nasional per Desember 2011 BPRS.
mencapai 16,05% lebih rendah dibandingkan CAR periode
bulan sebelumnya yang mencapai 17,18%. 27
26
25
23 24

II. Perbankan Syariah 20


19

Sampai dengan tahun 2011, jumlah bank yang melaksanakan 15


kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 189 11 11
bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 155 BPRS. Sejalan 8

dengan hal tersebut, jaringan kantor bank syariah telah 6 6


5
2 2 3 3 3 3
mencapai 2.066 kantor dan 1.277 office channeling (OC).

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Aset perbankan syariah di tahun 2011 tumbuh Rp47,95 triliun
# Bank Umum Syariah # Unit Usaha Syariah
atau tumbuh 49,17% (yoy) dari Rp97,52 triliun di tahun 2010
ke Rp145,47 triliun di tahun 2011. Dengan pertumbuhan aset
tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset IV. Market Share Aset
perbankan nasional meningkat dari 3,24% di tahun 2010 ke
3,98% di tahun 2011. Di tengah industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar
Rp47,95 triliun dari Rp97,52 triliun tahun 2010 ke Rp145,47
DPK perbankan syariah tahun 2011 naik sebesar Rp39,38 triliun tahun 2011 atau meningkat 49,17%, BSM adalah
triliun atau 51,79% (yoy), dari Rp76,04 triliun di akhir tahun pemegang pangsa pasar industri perbankan syariah yang
2010 ke Rp115,42 triliun di tahun 2011. Pertumbuhan DPK terbesar. Dari sisi total aset per 31 Desember 2011 BSM
tahun 2011 adalah 51,79% (yoy) lebih tinggi dibanding menguasai 33,46% pangsa pasar perbankan syariah atau
pertumbuhan DPK dengan tahun 2010 yaitu 45,47% (yoy). naik 0,15% dari penguasaan market share tahun 2010
Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2011 adalah sebesar 33,31%.
4,14%.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 77
analisa &
pembahasan
manajemen

Table Perkembangan Market Share Aset Table Perkembangan Market Share Dana Pihak Ketiga
250.000 50,00% 250.000 50,00%
45,00% 45,00%
39,76% 39,65% 40,18%
38,14% 36,93%
200.000 40,00% 200.000 36,67% 40,00%
35,8% 35,3% 34,4%
33,3% 33,31% 33,46% 35,00% 35,00%
150.000 30,00% 150.000 30,00%
25,00% 25,00%
100.000 20,00% 100.000 20,00%
15,00% 15,00%
50.000 10,00% 50.000 10,00%
5,00% 5,00%
0 0,00% 0 0,00%


2006 2007 2008 2009 2010 2011
2006 2007 2008 2009 2010 2011

BSM Market Share Market Share BSM BSM Market Share Market Share BSM
Perbankan Syariah Perbankan Syariah

Selama tahun 2011 total aset BSM meningkat 49,84% atau Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar dana pihak
Rp16,19 triliun dari Rp32,48 triliun tahun 2010 ke Rp48,67 ketiga BSM terhadap perbankan syariah menurun dari 38,14%
triliun tahun 2011. Dengan demikian BSM memberikan pada tahun 2010 ke 36,93% pada tahun 2011. Pangsa pasar
kontribusi sebesar 33,76% terhadap pertumbuhan industri dana pihak ketiga BSM menurun akibat penurunan pangsa
perbankan syariah di tahun 2011. pasar deposito dan giro BSM.

Market Share Aset BSM dan Perbankan Syariah Market Share DPK BSM dan Perbankan Syariah
(dalam Rp Miliar) (dalam Rp Miliar)
Aset 2010 2011 Growth Share DPK 2010 2011 Growth Share
BSM 32.482 48.671 16.189 33,76% BSM 28.998 42.617 13.619 34,58%
Non BSM 65.037 96.796 31.759 66,24% Non BSM 47.038 72.798 25.760 65,42%
Perbankan Syariah 97.519 145.467 47.948 100,00% Perbankan Syariah 76.036 115.415 39.379 100,00%

Perbandingan Market Share Growth Aset periode 2010-2011 DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2011 tumbuh
sebesar Rp13,62 triliun berkontribusi sebesar 34,59%
terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar
Rp39,38 triliun.
Perbandingan Market Share Growth DPK periode 2010-2011
2010
BSM 2011
BSM
NON 33,24% NON 33,76%
BSM BSM
66,67% 66,24%

DPK BSM DPK BSM


NON 2010 40,65% NON BSM 2011 34,58%
BSM 65,42%
59,35%

V. Market Share Dana Pihak Ketiga

Pada tahun 2011, dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp13,62


a. Market Share Growth Tabungan
triliun atau 46,97% dari Rp29,00 triliun di tahun 2010 ke
Rp42,62 triliun tahun 2011. Pada saat yang sama dana pihak
Sementara itu pangsa pasar tabungan BSM terhadap tabungan
ketiga perbankan syariah tumbuh 51,79% dari Rp76,04 triliun
perbankan syariah meningkat dari 43,08% di tahun 2010 ke
tahun 2010 ke Rp115,42 triliun tahun 2011.
44,23% di tahun 2011. Tabungan BSM meningkat Rp4,55
triliun atau 46,10% dari Rp9,87 triliun pada tahun 2010 menjadi
Rp14,42 triliun pada tahun 2011. Pertumbuhan tabungan BSM
memberikan kontribusi 46,95% dari pertumbuhan tabungan
perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp9,69 triliun.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


78 www.syariahmandiri.co.id
DPK BSM sampai dengan bulan
Desember 2011 tumbuh sebesar
Rp13,62 triliun berkontribusi sebesar
34,59% terhadap pertumbuhan DPK
Perbankan Syariah sebesar Rp39,38
triliun.

Market Share Growth Tabungan Market Share Growth Deposito


BSM dan Perbankan Syariah BSM dan Perbankan Syariah
(dalam Rp Miliar)
(dalam Rp Miliar)
Deposito Des-10 Des-2011 Share
Tabungan Des-10 Des-2011 Share
BSM 5.526 8.415 31,48%
BSM 2.710 4.551 46,95%
Non BSM 8.951 18.319 68,52%
Non BSM 3.723 5.143 53,05%
Perbankan Syariah 14.477 26.734 100,00%
Perbankan Syariah 6.433 9.694 100,00%

Perbandingan Market Share Growth Tabungan Perbandingan Market Share Growth Deposito
periode 2010-2011 periode 2010-2011

Non BSM Des BSM Non BSM Des BSM Des BSM Des BSM
57,94% 2010 42,06% 53,05% 2011 46,95% Non BSM 2010 38,17% Non BSM 2011 31,48%
61,83% 68,52%

b. Market Share Growth Deposito c. Market Share Growth Giro


Deposito BSM tumbuh Rp8,42 triliun dari Rp15,11 triliun di Giro BSM tumbuh Rp654 miliar dari Rp4.015 miliar di tahun
tahun 2010 ke Rp23,53 triliun di tahun 2011 atau tumbuh 2010 ke Rp4.669 miliar di tahun 2011 atau tumbuh 16,29%.
55,69%. Pertumbuhan deposito BSM tersebut memberikan Pertumbuhan giro BSM tersebut memberikan kontribusi
kontribusi 31,50% dari pertumbuhan deposito perbankan 22,17% dari pertumbuhan giro perbankan syariah sebesar
syariah yang mencapai Rp26,73 triliun. Akibatnya pangsa Rp2.950 miliar. Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar
pasar deposito BSM terhadap deposito perbankan syariah giro BSM terhadap giro perbankan syariah turun dari 44,34%
turun dari 34,29% di tahun 2010 ke 33,23% di tahun 2011. di tahun 2010 ke 38,89% di tahun 2011.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 79
analisa &
pembahasan
manajemen

Market Share Growth Giro BSM dan Perbankan Market Share Pembiayaan BSM dan Perbankan Syariah
Syariah (dalam Rp Miliar)
(dalam Rp Miliar) Pembiayaan 2010 2011 Growth Share
Giro Des-10 Des-2011 Share BSM 23.968 36.726 12.758 37,02%
BSM 1.424 654 22,17% Non BSM 44.213 65.925 21.712 62,98%
Non BSM 1.430 2.296 77,83% Perbankan Syariah 68.181 102.655 34.474 100,00%
Perbankan Syariah 2.854 2.950 100,00%

Pembiayaan BSM sampai dengan bulan Desember 2011


Perbandingan Market Share Growth Giro tumbuh sebesar Rp12,76 triliun berkontribusi sebesar 37,02%
periode 2010-2011 terhadap pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah
sebesar Rp34,47 triliun.

Perbandingan Market Share Pembiayaan


Lainnya Des BSM Non BSM Des BSM
50,11% 2010 49,89% 77,83% 2011 22,17% periode 2010-2011

BSM BSM
2010 2011
Non BSM 37,12% Non BSM 37,02%
62,88% 62,98%

VI. Market share Pembiayaan

Sepanjang tahun 2011, pembiayaan BSM tumbuh 53,23%


atau Rp12,76 triliun dari Rp23,97 triliun di tahun 2010
ke Rp36,73 triliun tahun 2011. Pada saat yang sama B. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
pembiayaan perbankan syariah tumbuh 50,56% dari Rp68,18
triliun pada tahun 2010 ke Rp102,66 triliun pada tahun BSM senantiasa berkomitmen untuk memenuhi harapan
2011. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui nasabah dalam bisnis perbankan syariah. Tahun 2011, BSM
pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang.
mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:
terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,16% tahun 1. Pendanaan dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan
2010 ke 35,78% tahun 2011. giro), dana konsumer dan dana murah (low cost fund).
2. Pembiayaan meliputi pembiayaan per skim, pembiayaan
Table Perkembangan Market Share Pembiayaan per sektor ekonomi dan pembiayaan per segmen.
250000 50,00% 3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan
45,00% jasa investasi.
200000
36,27% 36,95% 40,00% 4. Layanan meliputi syariah mandiri priority.
34,76% 35,78%
34,26% 35,15% 35,00%
150000 30,00%

25,00%
100000 20,00%

15,00%
50000 10,00%

5,00%
0 0,00%


2006 2007 2008 2009 2010 2011

BSM Market Share Market Share BSM


Perbankan Syariah

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


80 www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa berkomitmen untuk
memenuhi harapan nasabah dalam bisnis
perbankan syariah. Tahun 2011, BSM
menawarkan produk-produk inovatif
yang terus berkembang.

Uraian produk BSM adalah sebagai berikut: Jumlah Nasabah Dana Pihak
Ketiga (DPK) 2010-2011
I. Pendanaan Keterangan 2010 2011
Nasabah Nasabah
Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Giro 32.537 40.284
Tabungan 2.108.940 2.978.110
Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Deposito 68.565 81.294
Desember 2011 mencapai Rp42,62 triliun, tumbuh sebesar Total 2.210.042 3.099.688
Rp13,62 triliun atau 46,97% terhadap total DPK tahun 2010
sebesar Rp29,00 triliun.
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan
Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga periode 2006-2011 pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 889.646 rekening
atau naik 40,25% semula 2.210.042 rekening di tahun
45 Posisi Rp Triliun 42,62
2010 menjadi 3.099.688 rekening di akhir 2011. Rata-rata
40
pertumbuhan DPK perbulan pada tahun 2011 sebesar 74.198
35 rekening.
29,00
30

25 Komposisi Dana
20 19,34

14,90
Pada tahun 2011, porsi pendanaan untuk konsumer
15
8,22 11,11
mengalami penurunan menjadi 53,94% dibandingkan tahun
10
sebelumnya sebesar 57,03%. Sedangkan pendanaan untuk
0
institusi meningkat menjadi 46,06%, dibandingkan tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011
sebelumnya sebesar 42,97%.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga


(dalam Rp Miliar)
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan 2010-2011
Nominal %
a. Tabungan 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 4.551 46,10
b. Giro 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 654 16,29
c. Deposito 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 8.415 55,69
Jumlah 8.22 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 13.620 46,97

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 81
analisa &
pembahasan
manajemen

Meningkatnya porsi pendanaan institusi dan deposito Dana Pihak Ketiga (DPK)
adalah upaya untuk mendukung pembiayaan BSM yang
pertumbuhannya sangat cepat sehingga harus diimbangi a. Tabungan
dengan ketersediaan sumber pendanaan.
Sampai dengan akhir tahun 2011 pencapaian
penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan
Komposisi Dana Periode 2010-2011 adalah sebesar Rp14,42 triliun, meningkat sebesar
(dalam Rp Miliar) 46,10% atau Rp4,55 triliun dari Rp9,87 triliun di tahun
Keterangan Tahun Pertumbuhan
2010. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM,
2010 Share 2011 Share Nominal %
Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM,
Komposisi Dana 28,998 100.00% 42,618 100.00% 13,620 46.97%
Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dollar, Tabungan
Konsumer 16,539 57.03% 22,990 53.94% 6,451 39.00%
Qurban BSM, Tabungan BSM Investa Cendikia dan
Institusi 12,459 42.97% 19,628 46.06% 7,169 57.54%
Tabunganku.

Komposisi Dana Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM


yaitu sebesar Rp3,58 triliun. Jumlah NoA Tabungan
sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai 2.978.110
61,59% rekening, meningkat sebanyak 869.170 rekening atau
57,29% 57,03%
55,10% 53,94% 41,21% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 2.108.940.
51,40%
48,60% Growth tabungan pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan
44,90% 46,06%
42,71%
sebesar 46,10% apabila dibandingkan dengan posisi
42,97%
38,41%
tahun 2010 yang sebesar Rp9,87 triliun. Kenaikan Growth
tabungan pada tahun 2011 didukung juga oleh beberapa
program yang dibuat oleh Divisi Mass Banking diantaranya
program Sahabat yang memberikan perolehan tabungan

2006 2007 2008 2009 2010 2011 sebesar Rp193 miliar, program Fantasi memberikan
Konsumer Institusi perolehan tabungan sebesar Rp223 miliar dan program
Cash Management memberikan perolehan tabungan
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund) sebesar Rp305 miliar.

Komposisi dana murah mengalami penurunan menjadi


44,80% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 47,89%. Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar 46,95%
Sedangkan pendanaan untuk deposito meningkat menjadi terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan syariah yang
55,20%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 52,11%. tumbuh sebesar Rp9,69 triliun.

Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund) Rincian produk tabungan di BSM diantaranya adalah
sebagai berikut:

1) Tabungan BSM (Mudharabah)


Tabungan BSM sampai dengan Desember 2011
57,44%
51,49% 52,37% 50,44% 52,11% 55,20% mencapai Rp11,79 triliun. Kenaikan Growth tabungan
49,56%
42,56% 48,51% 47,63% 47,89% 44,80% Mudharabah sebesar Rp3,58 triliun. Program BSM
Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta
beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor
yang menyebabkan meningkatnya tabungan BSM.

Jumlah NoA Tabungan BSM sampai dengan akhir



2006 2007 2008 2009 2010 2011
bulan Desember 2011 adalah sebesar 1.830.982
Low Cost Fund Deposito

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


82 www.syariahmandiri.co.id
Tabungan BSM memberikan
kontribusi sebesar 46,95% terhadap
pertumbuhan Tabungan Perbankan
Syariah yang tumbuh sebesar Rp9,69
triliun.

Jenis Produk Tabungan 45,07% dibanding tahun 2010 sebesar


(dalam Rp Juta) 396.220 rekening.
No Jenis Produk 2010 2011 Growth 2011 % Growth 2011
1 Tabungan Berencana BSM 96.251 125.515 29.264 30,40% 3) BSM Tabungan Berencana
2 Tabungan Investa 160.172 196.340 36.168 22,58% Selama tahun 2011, kinerja Tabungan
3 Tabunganku 81.219 197.246 116.027 142,86% Berencana mencapai sebesar Rp125,52
4 Tabungan BSM Simpatik 163.324 315.094 151.770 92,93% miliar. Growth tabungan Berencana pada
5 Tabungan Mabrur 1.166.790 1.800.534 633.744 54,32%
tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar
6 Tabungan Mudharabah 8.205.536 11.789.098 3.583.562 43,67%
Rp29,26 miliar atau 30,40%, dibandingkan
Total 9.873.292 14.423.827 4.552.908 46,10%
dengan tahun 2010 sebesar Rp96.25 miliar.
Jumlah NoA Tabungan Berencana mencapai
rekening. Jumlah NoA Tabungan BSM meningkat
38.770 rekening, tumbuh sebesar 5.869
sebesar 400.954 rekening atau 28,04% dibandingkan
rekening atau 17,84% dibandingkan tahun
tahun sebelumnya sebesar 1.430.028 rekening.
2010 sebesar 32.901 rekening.

Jumlah Rekening Produk Tabungan 4) BSM Tabungan Investasi Cendikia
(dalam Rp Juta)
Tabungan Investasi Cendikia mengalami
No Jenis Produk 2010 2011 Growth 2011 % Growth 2011 pertumbuhan yang baik selama tahun 2011
1 Tabungan Berencana BSM 32.901 38.770 5.869 17,84%
antara lain dikarenakan adanya program
2 Tabungan Investa 42.511 48.058 5.547 13,05%
“BSM Ceria” yaitu program bundling produk
3 Tabunganku 66.308 163.125 96.817 146,01%
antara Tabungan Investasi Cendikia dengan
4 Tabungan BSM Simpatik 139.925 320.770 180.845 129,24%
5 Tabungan Mabrur 396.220 574.778 178.558 45,07%
tabungan BSM. Kinerja Tabungan Investasi
6 Tabungan BSM (Mudharabah) 1.430.028 1.830.982 400.954 28,04% Cendikia pada tahun 2011 mencapai sebesar
Total 2.108.970 2.978.149 869.179 41,21% Rp196,34 miliar, tumbuh sebesar Rp36,17
miliar atau 22,58% dibandingkan dengan
tahun 2010 sebesar Rp96.25 miliar.
2) BSM Tabungan Mabrur
Selama 2011, kinerja Tabungan Mabrur mencapai
Jumlah NoA Tabungan Investasi Cendikia
sebesar Rp1.80 triliun. Growth tabungan Mabrur
mencapai sebanyak 48.058 rekening, tumbuh
pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar
sebesar 5.547 rekening atau sebesar 13,05%
Rp634 miliar atau sebesar 54,32% terhadap Posisi
terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar
tahun 2010 yang sebesar Rp1,17 triliun. Jumlah
42.511 rekening.
NoA Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 574.778
rekening, tumbuh sebesar 178.558 rekening atau

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 83
analisa &
pembahasan
manajemen

5) BSM Tabungan Simpatik Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir Desember
Kinerja Tabungan Simpatik pada tahun 2011 mencapai 2011 mencapai 81.340 rekening. NoA deposito pada
Rp315,09 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebanyak 12,761
dengan tahun 2010. Growth tabungan Simpatik pada rekening atau sebesar 18.61% terhadap Posisi tahun 2010
tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp151,77 sebanyak 68.565 rekening.
miliar atau sebesar 92,93% terhadap Posisi tahun
2010 yang sebesar Rp163,32 miliar.
Jumlah Rekening Produk Deposito
(dalam Rp Juta)
Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan
No Jenis Produk 2010 2011 % Growth
berperan dalam peningkatan tabungan simpatik.
1 Deposito Rupiah (IDR) 65.481 78.122 19,30%
Jumlah NoA Tabungan Simpatik sampai akhir bulan 2 Deposito Valas (USD) 3.098 3.218 3,87%
Desember 2011 mencapai 320.770 rekening, tumbuh Total 68.579 81.340 18,61%
sebesar 180.845 rekening atau 129,24% dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar 139.925 rekening.
Deposito BSM berkontribusi sebesar 31,48% terhadap
6) BSM TabunganKu
pertumbuhan deposito Perbankan Syariah yang tumbuh
Kinerja Tabungan TabunganKu pada tahun 2011
sebesar Rp26,73 triliun.
mencapai Rp197,25 miliar, mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2010. Growth tabungan
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai
TabunganKu pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan
berikut:
sebesar Rp116,03 miliar atau sebesar 142,86%
1) BSM Deposito Rupiah
terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp81,22
Selama 2011, kinerja BSM Deposito Rupiah mencapai
miliar. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan
Rp22,29 triliun. Growth deposito rupiah pada tahun
berperan dalam peningkatan TabunganKu. Jumlah
2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp7,59 triliun
NoA TabunganKu sampai akhir bulan Desember 2011
atau sebesar 51,65% terhadap Posisi tahun 2010 yang
mencapai 163.125 rekening, meningkat sebesar
sebesar Rp14,70 triliun.
96.817 rekening atau 146,01% dibandingkan tahun
2010 sebesar 66.308 rekening.
Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan
Desember 2011 sebanyak 78.122 rekening, meningkat
b. Deposito
sebanyak 12.641 rekening atau 19,30% dibandingkan
tahun 2010 sebanyak 65.481 rekening.
Sampai akhir tahun 2011 pencapaian penghimpunan

dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar
2) BSM Deposito Valas
Rp23,53 triliun, tumbuh sebesar 55,69% atau Rp8,42
Selama 2011, kinerja BSM Deposito Valas mencapai
triliun dari sebesar Rp15,11 triliun di tahun 2010. Deposito
Rp1,23 triliun. Growth deposito valas pada tahun 2011
BSM memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan
memiliki pertumbuhan sebesar Rp821 miliar atau
Dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung
sebesar 200,38% terhadap Posisi tahun 2010 yang
oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan
sebesar Rp409,88 miliar. Jumlah NoA BSM Deposito
meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Pertumbuhan
sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 3.218
deposito yang besar ini didukung oleh program MGMP
rekening, meningkat sebanyak 120 rekening atau
yang memiliki kontribusi sebesar Rp651 miliar dan juga
3.87% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 3.098
program spesial nisbah yang memberikan bagi hasil yang
rekening.
sangat kompetitif di mata konsumen.

Jenis Produk Deposito


(dalam Rp Juta)
No Jenis Produk 2010 2011 % Growth
1 Deposito Rupiah (IDR) 14.700.523 22.293.536 51,65%
2 Deposito Valas (USD) 409.879 1.231.175 200,38%
Total 15.110.402 23.524.712 55,69%

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


84 www.syariahmandiri.co.id
c. Giro Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp3,05 triliun. Jumlah
NoA Giro BSM sampai akhir bulan Desember 2011
Sampai akhir tahun 2011 pencapaian penghimpunan dana sebanyak 33.892 rekening, meningkat sebanyak
masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp4,67 7,341 rekening atau 27,65% dibandingkan tahun 2010
triliun. Growth giro pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebanyak 26.551 rekening.
sebesar Rp653,91 miliar atau sebesar 16,29% terhadap
Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp4,02 triliun. Produk 2) Giro BSM Euro
Giro BSM terdiri dari Giro BSM, Giro BSM Euro, Giro BSM Selama 2011, Kinerja Giro BSM Euro mencapai
Dollar dan Giro BSM Singapore Dollar. Rp3,30 triliun. Growth giro Euro pada tahun 2011
memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,54 miliar atau
Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan sebesar 87,44% terhadap Posisi tahun 2010 yang
meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM yang sebesar Rp1,76 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro
didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp753 miliar. sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 25
rekening, meningkat sebanyak 1 rekening atau 4,17%
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 24 rekening.
Jenis Produk Giro
(dalam Rp Juta)
3) Giro BSM Dollar (USD)
No Jenis Produk 2010 2011 % Growth
Selama 2011, Kinerja Giro BSM USD mencapai
1 Giro Wadiah Yad Dhamanah 3.050.938 3.830.517 25,55%
2 Giro Euro 1.759 3.297 87,44%
sebesar Rp495 miliar. Kinerja Giro BSM USD
3 Giro Dollar 961.127 833.901 -13,24% mengalami penurunan sebesar 13,24% dibandingkan
4 Giro Singapore Dollar 1.391 1.409 1,29% tahun sebelumnya sebesar Rp580 miliar. Jumlah
Total 4.015.215 4.669.124 16,29% NoA Giro BSM USD sampai akhir bulan Desember
2011 sebanyak 977 rekening, meningkat sebanyak
196 rekening atau 25,10% dibandingkan tahun 2010
Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2011
sebanyak 781 rekening.
mencapai 41.795 rekening, meningkat dibandingkan tahun
2010 sebanyak 32.537 rekening.
4) Giro BSM Singapore Dollar
Selama 2011, Kinerja Giro BSM Singapore Dollar
Jumlah Rekening Produk Giro mencapai sebesar Rp1,41 miliar. Kinerja Giro
Singapore Dollar meningkat sebesar Rp18 juta atau
No Jenis Produk 2010 2011 % Growth
1,29% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
1 Giro Wadiah Yad Dhamanah (IDR) 26.551 33.892 27,65%
2 Giro Euro 24 25 4,17% Rp1,39 miliar. Sedangkan jumlah NoA Giro BSM
3 Giro Dollar (USD) 781 977 25,10% Singapore Dollar sampai akhir bulan Desember
4 Giro Singapore Dollar 51 59 15,69% 2010 sebanyak 59 rekening, meningkat sebanyak
Total 27.407 27.407 27,53% 8 rekening atau 15.69% dibandingkan tahun 2010
sebanyak 51 rekening.

Giro BSM berkontribusi sebesar 22,17% terhadap
Selama tahun 2011, BSM melakukan beberapa program
pertumbuhan giro Perbankan Syariah yang tumbuh
dalam rangka meningkatkan kinerja Dana Pihak Ketiga
sebesar Rp2,95 triliun.
(DPK) sehingga mampu memenuhi harapan nasabah
antara lain:
Uraian mengenai produk Giro BSM adalah sebagai
1. Cash Management
berikut:
Cash Management adalah program untuk
1) Giro BSM Wadiah Yad Dhamanah (IDR)
memudahkan nasabah Institusi untuk mengelola
Selama 2011, kinerja Giro BSM Wadiah Yad
dananya. Produk yang ditawarkan adalah Pooling
Dhamanah (IDR) mencapai sebesar Rp3,83 triliun.
Fund, Multi Level Acount, Batch Transfer dan
Growth giro IDR pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan
Payroll. Kerjasama lain yang bisa dilakukan adalah
sebesar Rp779,58 miliar atau sebesar 25,55% terhadap
Cobranding, Multi bank Payment dan Multi Chanel

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 85
analisa &
pembahasan
manajemen

Payment. Sampai dengan tahun 2011 nasabah yang 7. Gathering Jamaah Haji melalui KBIH dan PIHK
mengikuti program ini sebanyak 1.138 nasabah, Pada tahun 2012 akan dilakukan gathering melalui
dengan kontribusi dana sebesar Rp305 miliar. KBIH dan PIHK di 100 KC dan 150 KCP. Pada
BSM Sahabat merupakan program member get pelaksanaannya kami akan memperioritaskan
member, dimana peserta program mengajak orang gathering di cabang-cabang potensial haji dan umrah.
lain menjadi nasabah BSM. Peserta program (pemberi Biaya gathering jamaah haji menggunakan anggaran
referensi) mendapatkan insentif uang berdasarkan DMB. Target program gathering jamaah haji adalah
volume dana dari nasabah yang tereferensi. BSM mendukung growth BSM Tabungan Mabrur sebesar
Sahabat juga merupakan upaya pemasaran berbasis Rp1,2 triliun.
word of mouth. Selama 2011 Program BSM Sahabat
Memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp193 8. Program BSM You & Friends
miliar tumbuh sebesar Rp140 miliar atau 266% dari Program BSM You & Friends adalah program akuisisi
sebesar Rp52 miliar. Program ini berlaku untuk semua nasabah baru BSM Priority dengan cara referral.
produk tabungan, giro dan deposito. Setiap nasabah BSM Priority yang memberikan
referensi maupun nasabah baru BSM Priority hasil
2. BSM Mitra Kerja referral dengan penempatan dana minimal Rp250 juta
BSM Mitra Kerja merupakan program komunitas yang akan mendapat hadiah berupa voucher. Selama 2011
bekerjasama dengan BSM. Selama 2011 Program Program BSM You & Friends memberikan kontribusi
BSM Mitra Kerja memberikan kontribusi Pendanaan Pendanaan sebesar Rp651 miliar tumbuh sebesar
sebesar Rp4.9 miliar. Rp333 miliar atau 105% dari sebesar Rp317 miliar.

3. BSM Fantasi 9. Direct Sales Force


BSM Fantasi termasuk program pemberian direct gift. Program Direct Sales Force adalah program akusisi
Program berlaku untuk produk tabungan (Tabungan nasabah ritel yang dilakukan dengan cara merekrut
BSM, BSM Tabungan Simpatik, BSM TabunganKu) tenaga kerja yang berpotensi untuk mencari dana yang
dan BSM Giro. Selama 2011 Program BSM Fantasi kita sebut dengan Sharia Funding Executive. Selama
memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp223 2011 Direct Sales Force ini memberikan kontribusi
miliar tumbuh sebesar Rp180 miliar atau 424% dari pendanaan sebesar Rp131 miliar.
sebesar Rp42 miliar.

4. BSM Giro Prima II. Pembiayaan


BSM Giro Prima merupakan fasilitas keringanan biaya
transaksi kepada nasabah BSM Giro dengan syarat Selama tahun 2011, BSM telah menyalurkan pembiayaan
saldo rata-rata tertentu. BSM Giro Prima terutama untuk semua segmen usaha sebesar Rp36.73triliun,
ditujukan kepada komunitas pedagang yang cukup meningkat sebesar Rp12.76 triliun atau tumbuh 53,23%
sensitif terhadap biaya transaksi bank. Selama dibanding total pembiayaanRp23,97 triliun di tahun 2010.
2011 Program BSM Fantasi memberikan kontribusi
Pendanaan sebesar Rp106 miliar. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui
pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut
5. BSM Rejeki Sembako (BSM Direct Gift) mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM
BSM Rejeki Sembako termasuk program pemberian terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,16% tahun
direct gift dengan hadiah spesifik, yaitu Sembako. 2010 ke 35,78% tahun 2011.
Program hanya berlaku untuk pembukaan rekening
baru Tabungan BSM, akan mendapatkan Gift. Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2006-2011
(dalam Rp Miliar)

6. Marketing Luar Negeri Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Growth (%)
Marketing luar negeri merupakan upaya BSM dalam 2010-2011
Pembiayaan 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 53,23
menarik pembukaan rekening TKI di luar negeri,
khususnya di negara yang BSM memiliki mitra kerja
(remiten ataupun SFE).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


86 www.syariahmandiri.co.id
Produk pembiayaan BSM dikelompokkan dalam beberapa Porsi Pembiayaan Korporat dan Non Korporat
bagian antara lain: 75,00%
74,67%

1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan


67,00% 66,62%
murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. 61,45%
2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: pembiayaan 60,00%
55,81% 56,70%
53,64%
pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, 53,00%
46,36%
konstruksi, perdagangan, transportasi komunikasi, jasa 44,19% 43,30%
46,00%
dunia usaha, jasa sosial dan lain-lain.
39,00% 38,55%
3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan 33,38%
korporasi, komersial, usaha mikro kecil dan konsumer. 32,00%
25,33%

25,00%


2006 2007 2008 2009 2010 2011
Grafik Perkembangan Pembiayaan Periode 2006-2011
Korporat Non-Korporat
40 Posisi Rp Triliun 36,73

35
Pembiayaan porsi debitur inti untuk 15 debitur menurun
30 semula 9,53% menjadi 7,45%, untuk 25 debitur menurun
25 23,97
semula 13,35% menjadi 10,59% dan untuk 50 debitur
menurun semula 19,94% menjadi 16,25% di tahun 2011.
20
16,06
15 13,28
10,33
10 7,42 Porsi Debitur Inti
0


2006 2007 2008 2009 2010 2011
39,92%

33,96%

31,37%
Porsi Produk Pembiayaan 24,90%
19,94%
26,36% 16,25%
23,34%
BSM senantiasa menjaga komitmennya untuk mendukung 20,75% 16,10%
pengembangan sektor industri kecil dan menengah di 13,35% 10,59%

tahun 2011. Porsi pembiayaan non korporat meningkat 18,19% 16,79% 14,46% 11,46% 9,53% 7,45%
menjadi 74,67% dibandingkan tahun 2010 sebesar 66,62%.
Sedangkan porsi pembiayaan korporat mengalami penurunan
2006 2007 2008 2009 2010 2011

menjadi 25,33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 15 Debitur 25 Debitur 50 Debitur


33,38%.

Pembiayaan dan Komposisi

1. Pembiayaan Per Jenis Skim


Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2011 didominasi
pembiayaan dengan skim murabahah (jual-beli berbasis
margin) sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%, meningkat
dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah
pada akhir tahun 2010 sebesar 52,91%. Komposisi
pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah
(investasi berbasis bagi hasil) mengalami penurunan dari
semula sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010
menjadi sebesar 12,72% dan 14,78% pada akhir tahun 2011.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 87
analisa &
pembahasan
manajemen

Pembiayaan Per Skim Periode 2010-2011 Pembiayaan Per Segmen


(dalam Rp Juta)

Keterangan Tahun
2010 Share 2011 Share
Pembiayaan per Skim 23.968.469 100,00% 36.726.679 100,00%
36,73 T
Murabahah 12.681.133 52,91% 19.773.813 53,84%
Mudharabah 4.240.923 17,69% 4.671.140 12,72%
23,97 T
Musyarakah 4.590.191 19,15% 5.428.201 14,78%
Lainnya 2.456.223 10,25% 6.853.525 18,66%

2. Pembiayaan Per Sektor Ekonomi


2010 2011
Portofolio pembiayaan per sektor ekonomi meningkat
sebesar Rp12,76 triliun atau 53,23%, semula Rp23,97
Pembiayaan Per Segmen Periode 2010-2011
triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 36,73 triliun di
(dalam Rp Miliar)
tahun 2011. Komposisi pembiayaan di sektor Jasa Dunia
Keterangan Tahun Pertumbuhan
Usaha dari 29,37% tahun 2010 menjadi 21,34% di tahun
2010 2011 %
2011. Sementara itu komposisi pembiayaan di sektor-
Pembiayaan per Segmen 23.968.469 36.726.679 53,23%
sektor lainnya rata-rata mengalami penurunan kurang
Korporasi 7.999.607 9.302.732 16,29%
dari 2%. Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan Komersial (Menengah) 5.073.128 6.254.763 23,29%
adalah sektor Lain-lain meningkat sebesar 15,25% dan Usaha Mikro dan Kecil 4.082.481 5.128.505 25,62%
sektor Pertambangan meningkat sebesar 0,02%. Konsumer 6.813.253 16.040.679 135,43%

Pembiayaan Per Sektor Ekonomi Periode 2010-2011


tahun 2011 sebesar Rp6,25 triliun dengan porsi 17,03%,
(dalam Rp Juta)
menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun
Keterangan Tahun
2010 sebesar 21,17%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil
2010 Share 2011 Share
di tahun 2011 sebesar Rp5,13 triliun dengan porsi 13,96%,
Pembiayaan per Sektor Ekonomi 23.968.469 100.00% 36.726.679 100,00%
Pertanian 1.023.723 4.27% 1.330.609 3,62% menurun dibandingkan porsi pembiayaan usaha mikro dan
Pertambangan 311.289 1.30% 484.555 1,32% kecil tahun 2010 sebesar 17,03%. Pembiayaan konsumer
Industri 1.216.132 5.07% 1.669.965 4,55% di tahun 2011 sebesar Rp16,04 triliun dengan porsi 43,68%,
Listrik, Gas dan Air 304.116 1.27% 338.607 0,92% meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun
Kontruksi 2.455.385 10.24% 3.064.580 8,43% 2010 sebesar 28,42%.
Perdangan 2.705.814 11.29% 3.866.272 10,53%
Transportasi & Komunikasi 1.358.852 5.67% 1.249.741 3,40%
Uraian pembiayan per segmen usaha adalah sebagai berikut:
Jasa Dunia Usaha 7.039.188 29.37% 7.839.274 21,34%
Jasa Sosial 740.718 3.09% 842.398 2,29%
Lain-lain 6.813.253 28.43% 16.040.679 43,68% a. Pembiayaan Korporasi
Bentuk dukungan BSM dalam meningkatkan pertumbuhan
bank syariah nasional adalah dengan membantu nasabah
3. Pembiayaan Per Segmen korporasi melalui penyaluran pembiayaan untuk ekspansi
Tahun 2011, pembiayaan per segmen usaha mencapai bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-
sebesar Rp36,73 triliun, meningkat sebesar Rp12,76 triliun sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan
atau 53,23%, dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp23,97 menarik sesuai dengan risiko yang diterima.
triliun. Porsi pembiayaan per segmen usaha selama
tahun 2011 meliputi Rp9,30 triliun untuk pembiayaan Tahun 2011, BSM menfokuskan pembiayaan terutama
korporasi dengan porsi 25,33%. Porsi tersebut menurun untuk sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik
jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik,
tahun 2010 sebesar 33,38%. Pembiayaan komersial di gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan
dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain
itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


88 www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa menjaga komitmennya
untuk mendukung pengembangan
sektor industri kecil dan menengah di
tahun 2011, dengan porsi penyaluran
pembiayaan di sektor non korporasi
sebesar 74,67% dari total pembiayaan.

melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan dan
yang terus berkembang. integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan
korporasi ditujukan kepada 3 (tiga) sektor besar antara lain:
BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang sektor jasa dunia usaha sebesar Rp7,84 triliun atau 21,34%,
berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif sektor perdagangan sebesar Rp3,87 triliun atau 10,53% dan
dengan nasabah korporasi dalam upaya Upaya BSM sektor konstruksi sebesar Rp3,06 triliun atau 8,34%.
menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi yang
telah berjalan, sehingga permasalahan yang dihadapi
dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan Pembiayaan Khusus dan Sindikasi
dengan baik.
Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM
menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan
Kinerja Pembiayaan Korporasi sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency
profesional yang dapat memberi kontribusi kepada
Selama tahun 2011, BSM telah menyalurkan pembiayaan pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan
korporasi dengan pertumbuhan sebesar Rp1,30 triliun atau sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak
16,29%, semula Rp8,00 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan
Rp9,30 triliun. yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip
kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM.
Pembiayaan Korporasi
Pembiayaan Sindikasi

3.851 M

9,30 T

8,00 T

647 M

2010 2011

2010 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 89
analisa &
pembahasan
manajemen

BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2011 dengan yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen
pertumbuhan sebesar Rp3,20 miliar atau 495,21%, semula tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan
Rp647 miliar di tahun 2010 menjadi Rp3,85 miliar di tahun portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
2011. Ditengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap
berusaha untuk dapat mencapai target. BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama
tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,05
Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah triliun atau 25,62%, semula Rp4,08 triliun di akhir
diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. tahun 2010 menjadi Rp5,13 triliun di akhir tahun 2011.
Demikian juga peran BSM terhadap dunia perbankan Syariah
khususnya dalam pembiayaan sindikasi. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil

b. Pembiayaan Komersial (Menengah)


Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan perbankan
syariah dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat,
BSM menyalurkan pembiayaan komersial (menengah). 5,13 T
Pembiayaan komersial juga memberikan kontribusi positif 4,08 T
bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara
keseluruhan.

BSM menyalurkan pembiayaan komersial selama tahun


2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,18 triliun atau
2010 2011
23,29%, semula Rp5,07 triliun di akhir tahun 2010 menjadi
Rp6,25 triliun di akhir tahun 2011.
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama
Pembiayaan Komersial
tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp446
miliar atau 84,95%, semula Rp525 miliar di akhir
tahun 2010 menjadi Rp971 miliar di akhir tahun 2011.

6,25 T
Pembiayaan Usaha Mikro
5,07 T

971 M
2010 2011
525 M

c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil


1) Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil
2010 2011
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di
sektor riil dan membantu program pemerintah dalam
penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen
untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan
kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan
kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk
meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.

Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan


kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


90 www.syariahmandiri.co.id
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Kecil selama sama dengan beberapa lembaga pendamping
tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp587 LKM/S dalam bentuk pelatihan, pendampingan
miliar atau 16,50%, semula Rp3,56 triliun di akhir dan supervisi.
tahun 2010 menjadi Rp4,16 triliun di akhir tahun 2011. c) Melakukan kerjasama pembiayaan program
dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas
penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk
Pembiayaan Usaha Kecil
meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil.
d) Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana
BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-kecil
dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan
Inti-Plasma, di mana perusahaan inti menjamin
pasar dan pendampingan teknologi.
4,16 T
e) Membuka outlet khusus yang melayani Usaha
3,56 T
Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang
berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro.
f) Mengembangkan sistem monitoring
pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk
2010 2011 mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring
pembiayaan.
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil
sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha
segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal 2) Skim Pembiayaan Mikro-Kecil
maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan
lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank
mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk
serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan
bisa disediakan oleh pengusaha mikro-kecil. Faktor usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan
eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian program.
skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikro-
kecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM
tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi
yang tersebar di banyak lokasi, sektor dan komunitas pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian
terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan
demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah Kementerian Lingkungan Hidup.
pemberdayaan oleh perbankan.
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan
Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi oleh BSM selama tahun 2011 terdiri atas:
yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio a) Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah
pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro
berikut: dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197
a) Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan
BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga Keuangan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan
Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM perkuatan akses permodalan usaha mikro dan
untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang lokasi kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan
usahanya diluar jangkauan outlet BSM. salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan
b) Meningkatkan capacity building nasabah mikro- kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai
kecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema
dapat berkembang dalam melayani nasabah pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi
mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro
mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim
pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 91
analisa &
pembahasan
manajemen

b) Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), d) Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan
dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan
ini sebesar Rp87,316 miliar. Skema pembiayaan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini
ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program merupakan program kerjasama BSM dengan
kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Departemen Pertanian untuk membantu petani/
Koperasi dan UKM dalam memberdayakan usaha kelompok tani yang feasible usahanya namun
mikro melalui program Perkuatan Permodalan tidak bankable karena agunannya kurang dengan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran
Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga jasa penjaminan pembiayaan.
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola
Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk
untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro pembiayaan investasi dan pembiayaan modal
bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi kerja dengan target dan sasaran petani/peternak
yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil.
skema ini adalah sebanyak 993 koperasi; Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/
peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha
c) Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau
pembiayaan program kerja sama antara BSM perkebunan diantaranya yang tergolong:
dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (1) Perorangan/Individu;
(KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan (2) Berkelompok/Kelompok usaha;
kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature (3) Gabungan kelompok yang berbadan hukum
Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan maupun bukan berbadan hukum.
pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk
pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang e) Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha
dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan
Rp89,39 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun
158 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi 2007 untuk meningkatkan akses pembiayaan dan
yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah: mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah,
(1) Peralatan pencegahan pencemaran: dan koperasi dalam rangka penanggulangan/
l Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensi pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan
dan perubahan teknologi; kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya
l Peralatan pencegahan lapisan ozon. yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran
(2) Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan Pembiayaan KUR BSM tahun 2011 adalah Rp1,49
yang dapat digunakan untuk menghemat triliun dengan jumlah 16.792 Nasabah.
sumber daya alam dan mengurangi limbah
(daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu); 3) Warung Mikro BSM
(3) End-of-pipe technologies: Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di
l Instalasi pengolahan air limbah; kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah
l Instalasi pengendalian pencemaran udara; kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan
l Instalasi pengolahan sampah. kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah
(4) Peralatan laboratorium: Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum
l Peralatan untuk analisis emisi untuk kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan
perbaikan kendaraan bermotor; Desember 2011, Outlet Warung Mikro yang telah
l Peralatan laboratorium untuk analisa dibuka berjumlah 438 Outlet tersebar di seluruh
kualitas lingkungan. wilayah Indonesia.
(5) Pergantian bahan baku yang lebih ramah
lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro
lingkungan. selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar
sebesar Rp605 miliar, semula Rp307 miliar di akhir
tahun 2010 menjadi Rp912 miliar di akhir tahun 2011.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


92 www.syariahmandiri.co.id
Warung Mikro 5) BSM UMKM Award
Untuk semakin mengenal profil debitur UMKM
912 M
(SMME: Small, Medium, and Micro Enterprises),
BSM memberikan penghargaan BSM UMKM Award
kepada UMKM yang telah menjadi nasabah/mitra
BSM dalam membantu pencitraan BSM sebagai Bank
yang melayani nasabah dengan kategori UMKM.
307 M BSM UMKM Award diselenggarakan setiap tahun dan
dimulai tahun 2008.

Adapun kategori UMKM Award yang diselenggarakan


pada tahun 2011 terbagi menjadi 2 kategori yaitu
2010 2011
Umum dan Khusus. Kategori Umum memiliki 8
kriteria yaitu nasabah dengan kategori BPRS, KJKS/
Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/ KSU/ BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah), Koperasi
badan usaha yang membutuhkan pembiayaan Kopkar Kategori TNI, POLRI, PNS, Koperasi Kopkar
investasi/Modal Kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan Kategori BUMN, BUMD, Koperasi Kopkar Kategori
produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah Swasta, Sektor Riil Mikro, Sektor Riil Kecil dan
pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda Sektor Riil Menengah. Sedangkan kategori Khusus
motor, industri rumah tangga, pedagang klontong dan merupakan penghargaan kepada nasabah BSM yang
sebagainya. mendapatkan fasilitas pembiayaan program DNS
KLH, SUP 005 dan KUR. Untuk mendukung dan ikut
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga serta dalam pelestarian lingkungan hidup, pada tahun
dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 2010 BSM menambah satu kategori yang dilombakan
juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro berupa kategori spesial yaitu kategori Green UMKM.
disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut.
Saat ini Usaha mikro mempunyai 3 kategori produk 6) Pembiayaan Gadai BSM
yaitu: BSM menyalurkan pembiayaan gadai selama tahun
a) Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,37 triliun,
juta) semula Rp587 miliar di akhir tahun 2010 menjadi
b) Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 Rp2,95 triliun di akhir tahun 2011. Seiring dengan
juta) pertumbuhan pembiayaan gadai, fee gadai juga
c) Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar
juta) Rp265,79 miliar, semula Rp36,83 miliar di akhir tahun
d) Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond 2010 menjadi Rp302,62 miliar di akhir tahun 2011.
maksimum Rp20 juta) Faktor peningkatan Fee gadai salah satunya karena
e) Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 adanya percepatan pelunasan produk gadai.
juta.)
Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan
Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses dengan tumbuh sebanyak 156 outlet, semula 162
usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM outlet di akhir tahun 2010 menjadi 318 outlet di akhir
akan semakin terbuka. tahun 2011.

4) Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Perkembangan bisnis gadai emas BSM pada tahun
Total pembiayaan program BSM saat ini sejumlah 2011 mencatat hasil yang cukup baik. Omzet gadai
15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama emas BSM mencapai Rp10,90 triliun, meningkat
dengan berbagai Departemen/Kementerian, NGO dan sebesar Rp9,39 triliun dibandingkan tahun 2010
Pemerintah Daerah. sebesar Rp1,51 triliun. Dengan demikian, gadai emas
BSM mengalami pertumbuhan omzet sebesar 724%,
baki debet sebesar 447% dan fee based sebesar 891%.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 93
analisa &
pembahasan
manajemen

a) Program Pengembangan Bisnis ketiga untuk membuka layanan gadai. Hal ini
BSM mencanangkan program-program untuk dilakukan untuk mempercepat pengembangan
meningkatkan portofolio pembiayaan gadai, antara jaringan pada daerah yang tidak terjangkau oleh
lain: outlet-outlet BSM.
(1) Program Mitra Gadai Emas (MGE) yaitu
program yang diperuntukkan bagi perorangan Untuk mengawal pertumbuhan bisnis yang sehat
maupun institusi yang dapat mereferensikan dan menjaga non performing financing, BSM
nasabah untuk menggadai di BSM. mengembangkan risk management dan quality
(2) Program Gadai Emas bagi pegawai BUMN Assurance yang senantiasa memastikan kualitas
yaitu program yang diperuntukkan khusus jaminan, memastikan pelaksanaan sesuai proses
bagi pegawai BUMN yang menjadi nasabah & prosedur, kelengkapan peralatan, survey potensi
gadai BSM. Keuntungan bagi peserta program pasar & persaingan sekitar cabang.
BUMN antara lain memperoleh keringanan
biaya gadai. Program ini berlaku t.m.t. 1 Juli d. Pembiayaan Konsumer
s.d. tanggal 31 Desember 2011. Salah satu bisnis BSM yang dikembangkan
(3) Program Gadai Emas Merdeka yaitu program dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
yang dibuat untuk menyambut hari kemerdekaan masyarakat adalah Pembiayaan konsumer.
RI. Peserta program adalah seluruh nasabah Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi
gadai yang menggadai di bulan Juli–Agustus positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis
2011. Keuntungan bagi peserta program antara BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan
lain bebas biaya asuransi dan administrasi serta dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi
bebas biaya satu periode (15 hari) terakhir hasil yang baik.
bila nasabah menggadaikan emasnya selama
4 bulan. Program ini berlaku t.m.t. 1 Juli s.d. BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama
tanggal 31 Agustus 2011. tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp9,23
triliun atau 135,43%, semula Rp6,81 triliun di akhir
b) Aliansi tahun 2010 menjadi Rp16,04 triliun di akhir tahun
Pada tahun 2011 BSM juga menjajaki kerjasama 2011.
dengan pihak lain untuk membuka konter
layanan gadai. Hal ini ditandai dengan telah Pembiayaan Konsumer
ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS)
16,04 T
dengan PT. Pos Indonesia dan Bank Sinar
Harapan Bali (BSHB). Selain itu, Bank Mandiri
sebagai pemilik BSM juga men-support BSM
dengan membuka konter layanan gadai di unit
bisnis Bank Mandiri.
6,81 T

c) Pelayanan Gadai
BSM senantiasa memperbaiki pelayanan dengan
tagline bank yaitu ”Mitra untuk Dana Cepat dan
Mudah.” Tidak sampai 20 menit pembiayaan dapat
2010 2011
langsung dinikmati dengan menggadaikan emas.
Jaminan dapat berupa perhiasan atau logam
mulia. Biaya yang dikenakan relatif kompetitif. Pada tahun 2011 pembiayaan konsumer semakin
Biaya sudah termasuk asuransi terhadap barang nyata mendorong pertumbuhan Bank Syariah
jaminan. Sistem IT terus disempurnakan seiring Mandiri. Porsi pembiayaan konsumer terhadap
dengan kebutuhan fitur produk yang terus total pembiayaan BSM meningkat menjadi 43,61%
dikembangkan. Untuk meningkatkan jangkauan dari semula 28,43% pada akhir tahun 2010.
layanan gadai, BSM tidak menutup kemungkinan
akan membuka channnel distribusi dengan pihak

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


94 www.syariahmandiri.co.id
Jumlah outlet gadai juga mengalami
peningkatan dengan tumbuh
sebanyak 156 outlet, semula 162 outlet
di akhir tahun 2010 menjadi 318 outlet di
akhir tahun 2011.

Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2) Pembiayaan Pensiunan


2011 di antaranya: Fasilitas pembiayaan kepada pensiunan yang
1. Pengembangan produk pembiayaan bidang memiliki manfaat pensiun setiap bulan. Porsi
pendidikan (Eduka), pembiayaan untuk para pembiayaan pensiunan sebesar Rp4,27 miliar atau
pensiun, pembiayaan perumahan dll. sebesar 0,03% dari total pembiayaan konsumer.
2. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja
sama dengan dealer, developer dan 3) Pembiayaan Kendaraan/Oto
Universitas/Perguruan Tinggi. Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor.
3. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat. Porsi pembiayaan kendaraan sebesar Rp162,27
4. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara miliar atau sebesar 1,01% dari total pembiayaan
tersentralisasi dengan dukungan teknologi konsumer.
informasi.
5. pengelolaan CFBC (Consumer Financing 4) Pembiayaan Talangan Haji
Business Center). Fasilitas talangan pendaftaran haji kepada jamaah
dan fasilitas talangan pelunasan haji kepada
Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih perusahaan penyelenggara ibadah haji khusus.
menekankan pada pola penerapan bussines to Porsi pembiayaan talangan haji sebesar Rp3,58
bussines. Koperasi karyawan merupakan salah triliun atau sebesar 22,36% dari total pembiayaan
satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan konsumer.
pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di
Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan 5) Pembiayaan Multifinance
pembiayaan konsumer ke lebih dari 2.500 koperasi Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan
karyawan. BSM akan terus mengembangkan motor yang diberikan kepada end user melalui
pembiayaan konsumer melalui pola perluasan kerjasama dengan perusahaan multifinance.
jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk Porsi pembiayaan multifinance sebesar Rp906,32
mengakomodir kebutuhan konsumer. miliar atau sebesar 5,56% dari total pembiayaan
konsumer.
Tahun 2011, Pembiayaan Konsumer disalurkan dalam
berbagai segmen antara lain: 6) Pembiayaan Implan
Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan
1) Pembiayaan Perumahan/Griya oleh bank kepada karyawan tetap instansi
Fasilitas pembiayaan pemilikan/renovasi rumah pemerintah maupun perusahaan swasta. Porsi
dan apartemen. Porsi pembiayaan perumahan pembiayaan implan sebesar Rp4,45 triliun atau
sebesar Rp2,14 triliun atau sebesar 13,32% dari sebesar 27,75% dari total pembiayaan konsumer.
total pembiayaan konsumer.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 95
analisa &
pembahasan
manajemen

7) Pembiayaan Alat kesehatan Pembiayaan CFBC


Fasilitas pembiayaan kepada bidang profesi
kesehatan untuk pengadaan barang/jasa yang
tidak bertentangan dengan syariah. Porsi
pembiayaan alat kesehatan sebesar Rp1,07
miliar atau sebesar 0,01% dari total pembiayaan
390 M
konsumer.

Porsi Pembiayaan Konsumer Tahun 2011


70,66 M
Jenis Pembiayaan Porsi Pembiayaan
Konsumen Perorangan 68,07%
Alat Kedokteran 0,01% 2010 2011
Implan 27,75%
Kendaraan 1,01%
Konsumer Lainnya 3,60% Tresuri dan Perbankan Internasional
Pensiunan 0,03%
Perumahan 13,32% Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan
Talangan Haji 22,36%
pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking.
Koperasi 26,27%
Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh
BUMN 4,44%
pelayanan transaksi di cabang-cabang yang profesional serta
PNS 8,13%
Swasta 11,34%
biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah
TNI / POLRI 2,36% terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu
Multifinance 5,65% pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room.
Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang
asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR
Consumer Financing Business Center (CFBC)
Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama
CFBC merupakan “mesin pembiayaan” yang fokus membantu pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer
cabang dalam meningkatkan pertumbuhan pembiayaan D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk
konsumer berbasis business to consumer, khususnya segmen ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di
perumahan dan kendaraan. berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary
secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya adalah
Sampai dengan akhir tahun 2011, sudah bertambah 5 CFBC, tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki
1 CFBC Jakarta dibangun pada tahun 2010 dan 4 CFBC rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone
dibangun pada tahun 2011 yaitu di kota Surabaya, Bandung, dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat.
Makassar dan Medan. Portofolio sudah mencapai sebesar
Rp390 miliar atau berkontribusi sebesar 3,30% terhadap BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western
total pembiayaan konsumer dari semula pada akhir tahun Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang
2010 adalah Rp70,66 miliar dengan kontribusi terhadap total menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat.
pembiayaan konsumer adalah 0.70%
Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi
Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam
perumahan, yaitu sebesar Rp365 miliar dari total portofolio proses negosiasi L/C sight.
pembiayaan CFBC yang sebesar Rp 390 miliar.
Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan
nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM.
Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru
dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah
BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan
trade line facility hampir tidak mengalami perubahan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


96 www.syariahmandiri.co.id
dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan
performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2011. BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan
Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji
naik pada awal tahun 2011 berangsur-angsur turun dan kembali dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah
mendekati normal mulai pertengahan tahun 2011. Haji (KBIH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional
ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti
L/C Usance Payable At Sight (UPAS) merupakan salah satu dengan peningkatan jumlah nasabah BSM.
produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang
dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income Murni)
tahun 2011 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, adalah sebagai berikut:
kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri 1. Fee Haji
kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp324,98 miliar
importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2011, tumbuh sebesar Rp183,43 miliar atau
impor barang dengan biaya yang relative murah karena BSM 129.59%dibanding tahun 2010 sebesar Rp141,55 miliar.
menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai Komponen fee haji memberikan kontribusi terhadap total
financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama pendapatan FBI sebesar 37,82%. Realisasi fee Haji
ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya tersebut melampaui target sebesar Rp178,5 miliar atau
berdampak positif bagi nasabah BSM. 182,3%. Perolehan FBI haji pada bulan Desember 2011
didominasi oleh pencairan talangan haji regular baru dan
Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang perpanjangan fasilitas talangan haji.
cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21
bank konvensional maupun bank syariah yang menangani 2. Fee Operasional
aktifitas haji menyediakan bank note SAR untuk calon jemaah Realisasi fee operasional sebesar Rp465,37 miliar
haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan pada tahun 2011, tumbuh sebesar Rp307,28 miliar atau
haji tahun 2011, konter-konter layanan SAR BSM dibuka 194,37%dibanding Tahun 2010 sebesar Rp158,09 miliar.
di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM Pendapatan dari fee operasional menempati urutan
menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 pertama sebesar 54,15% dari total penerimaan FBI.
sampai dengan SAR100.
3. Fee TLN (Transaksi Luar Negeri)
Realisasi fee TLN sebesar Rp45,53 miliar pada tahun
III. Jasa (Fee Based Income) 2011,tumbuh sebesar Rp9,39 miliar atau 25,98%dibanding
tahun 2010 sebesar Rp36,14 miliar. Komponen fee TLN
Sampai akhir tahun 2011, realisasi pendapatan dari sektor memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI
jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi sebesar 5,30%.
Rp859,35 miliar, tumbuh sebesar Rp488,41 miliar atau
131,67% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp370,94 miliar. TLN merealisasi fee sebesar Rp45,53 miliar dengan
Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh kontribusi terbesar berasal dari fee SKBDN (Rp14,3 miliar)
sebesar Rp183,43 miliar, fee operasional tumbuh sebesar dan selisih kurs transaksi spot (Rp14,08 miliar). Fasilitas
Rp307,28 miliar dan fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar pengambilalihan piutang Usance SKBDN menyebabkan
Rp9,39 miliar. SKBDN berkontribusi sebesar 31,91% terhadap total FBI
TLN.
Fee Based Income Periode 2010-2011
(dalam Rp Miliar) 4. Fee pembiayaan mikro
FBI 2010 2011 Pertumbuhan Kontribusi Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp14,25 miliar
Nominal % % pada tahun 2011, turun sebesar Rp472 juta atau 3,26%
International Banking 36,14 45,53 9,39 25,98 5,30 dibanding tahun 2010 sebesar Rp14,73 miliar. Komponen
Haji 141,55 324,98 183,43 129,59 37,82 fee pembiayaan mikro memberikan kontribusi terhadap
Pembiayaan Mikro 14,73 14,25 -0,48 -3,26 1,66
total pendapatan FBI sebesar 1,66%. Fee pembiayaan
Sindikasi Dan Obligasi 20,43 9,22 -11,21 -54,87 1,07
mikro didukung oleh adanya fee Mudharabah Muqayadah
Operasional 158,09 465,37 307,28 194,37 54,15
SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan
Total 370,94 859,35 488,41 131,67 100,00

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 97
analisa &
pembahasan
manajemen

pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana


C. Tinjauan Kinerja Keuangan
komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005.
Perusahaan
5. Fee Obligasi
Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir Desember 2011 BSM membukukan pertumbuhan Laba Bersih sebesar
mencapai sebesar Rp1,11 miliar, mengalami penurunan Rp132,55 miliar atau 31,67% semula Rp418,52 miliar di tahun
sebesar Rp185 juta atau 19,96% dibanding akhir Desember 2010 menjadi Rp551,07 miliar di tahun 2011.
2010 sebesar Rp927 juta. Komponen fee obligasi memberikan
kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,13%. Berdasarkan data share laba bersih BSM terhadap perbankan
syariah menunjukkan bahwa share laba bersih BSM
6. Fee Sindikasi cenderung stabil pada kisaran 37% - 40%.
Realisasi fee sindikasi mencapai Rp19,51 miliar pada
tahun 2010, mengalami penurunan sebesar Rp11,40 miliar Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama
atau atau 58,43% dibanding tahun 2011 sebesar Rp8,11 didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan
miliar. Komponen fee sindikasi memberikan kontribusi dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp12,76 triliun atau
terhadap total pendapatan FBI sebesar 2,27%. 53,23%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp23,97 triliun di
akhir tahun 2010 menjadi Rp36,73 triliun di akhir tahun 2011.
7. Fee Remittance
Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp1,91 Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen
miliar pada tahun 2011, mengalami pertumbuhan sebesar mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2011.
Rp771 juta atau 67,81% dibanding tahun 2010 sebesar Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan
Rp1,14 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Rp2,70 miliar pada tahun 2011, mengalami pertumbuhan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat
sebesar Rp47 juta atau 1,77% dibanding tahun 2010 Wajar Tanpa Pengecualian.
sebesar Rp2,65 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance
cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa
nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM. I. Perkembangan Neraca

8. Fee Gadai Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang


Realisasi fee gadai mencapai Rp302,62 miliar pada berkesinambungan menjadi bagian dari misi BSM yang
tahun 2011, mengalami pertumbuhan sebesar Rp265,79 terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BSM adalah
miliar atau 721,67% dibanding tahun 2010 sebesar dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat,
Rp36,83 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM
meningkatnya jumlah volume pembiayaan gadai terutama mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi
dengan program angsa emas dan kerjasama dengan seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas dan
komunitas (Enterpreneur University) dalam bentuk memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko
seminar investasi emas. yang dapat diterima.

Neraca Periode 2006 - 2011


(dalam Rp miliar)
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Aktiva 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672
Aktiva Produktif 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.947
Kewajiban 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041
Dana Syirkah Temporer 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858
Surat Berharga yang Diterbitkan 200 400 200 200 200 700
Dana Pihak Ketiga 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618
Giro 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669
Tabungan 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424
Deposito 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525
Ekuitas 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


98 www.syariahmandiri.co.id
a. Aset Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan
Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan
Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Penghapusan Aset Produktif selama tahun 2011
Aset produktif BSM meliputi: pembiayaan, Sertifikat Bank mengalami perbaikan:
Indonesia Syariah (SBIS), penempatan pada bank lain, a) NPF Gross dari 3,52% ke 2,42%
surat berharga, dan rekening administratif. Sedangkan b) NPF Nett dari 1,29% ke 0,95%
aktiva non produktif meliputi kas, giro pada Bank c) Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib dibentuk dari
Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. 127,64% ke 107,66%
d) Cash PP Aset Produktif dari 106,99% ke 103,42%
Aset e) Cash PP Pembiayaan dari 104,71% ke 109,81%

60 Posisi Rp Triliun
Perkembangan NPF Gross dan NPF Netto
48,67
50 Periode 2005-2011
40
32,66
30
22,15
20 17,15 6,96%
12,95
9,60 4,64% 5,64% 5,66%
10 8,31 4,84%
6,91 3,50%
1,63 3,44 3,52% 2,42%
2,68% 3,39%
0
2,45%
0,95%
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1,34% 1,29%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Selama kurun waktu tahun 2010-2011, total aset BSM NPF Netto NPF Gross
meningkat semula Rp32,48 triliun di tahun 2010 menjadi
Rp48,67 triliun tahun 2011 atau meningkat rata-rata 49,84%. 3). Kas
1). Aset Tetap Posisi kas per 31 Desember 2011 adalah Rp1,05 triliun
Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2011 sebesar atau naik sebesar 52,17% dibanding posisi kas akhir
Rp511 miliar, tumbuh sebesar Rp146 miliar atau tahun 2010 sebesar Rp692 miliar.
40,00% dari akhir tahun 2010 sebesar Rp365 miliar.
Pada tahun 2011 terjadi peningkatan investasi tetap 4). Penempatan pada Bank Indonesia
sejalan dengan pembukaan jaringan. Hal tersebut Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember
terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM 2011 adalah Rp2,04 triliun naik 45,71% dibandingkan
untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra dengan giro posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp1,40
ekonomi di seluruh Indonesia. triliun.Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah
pada tahun 2011 sebesar 5,08%turun dibandingkan
2). Aset Produktif posisi akhir tahun 2010 sebesar 5,11%.Persentase GWM
Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh valuta asing pada tahun 2011 sebesar 1,21%, turun
aktiva produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar 5,98%.
terhadap total aset 92.35%. Nilai aset produktif meningkat Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) per
sebesar Rp14,21 triliun atau 46,23%, semula Rp30,74 31 Desember 2011 sebesar 100 miliar atau turun
triliun di tahun 2010 menjadi Rp44,95 triliun di tahun 2011. dibandingkan posisi akhir tahun 2010 Rp 1,25 triliun.
.
Perkembangan Aset Produktif BSM Periode 2006-2011
(dalam Rp miliar)
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pembiayaan 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727
Surat Berharga 200 400 200 200 200 700
SBIB/FASBIS 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850
Penembatan Pada Bank Lain 60 303 336 492 721 767
Rekening Administratif 155 166 206 339 460 431
Total Aset Produktif 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.947

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 99
analisa &
pembahasan
manajemen

Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp23,93 triliun.
dana pada aset produktif yang lebih memberikan imbal Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan
balik yang tinggi. porsi portofolio pembiayaan UMKM. Komposisi
pembiayaan UMKM per 31 Desember 2011 mencapai
Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 72,93% dari akhir tahun 2010 sebesar 65,01%.
(FASBIS) Per 31 Desember 2011 sebesar Rp4,75
triliun atau naik119,91% dibandingkan posisi akhir Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk
tahun 2010 sebesar Rp2.16 triliun. mengembangkan sektor industri kecil dan menengah
dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada
5). Giro dan Penempatan pada Bank Lain segmen UMKM.
Posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain per
31 Desember 2011 adalah adalah Rp768 miliar, 8). Pembiayaan yang Dihapusbukukan
meningkat sebesar Rp103 miliar atau 15,66% Selama tahun 2011, BSM melakukan
dibandingkan dengan posisi Giro dan Penempatan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp277 miliar.
pada Bank lain posisi tahun 2010 sebesar Rp664 Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2010 sebesar
miliar. Rp228 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan
sebelum tahun 2011 dan telah diterima kembali
Giro pada bank lain meningkat sebesar Rp112 miliar selama tahun 2011 adalah Rp31 miliar.
atau 23,63%, semula Rp474 miliar di tahun 2010
Pembiayaan yang Dihapusbukukan
menjadi Rp586 miliar di tahun 2011. Penempatan pada periode 2010-2011
Bank lain menurun dari Rp190 miliar di tahun 2010 (dalam Rp miliar)
menjadi Rp182 miliar di tahun 2011. Uraian 2010 2011
Saldo Awal 408 609
Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain Penghapusbukuan 228 277
dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau Penerimaan Kembali 28 31
tabungan mudharabah serta bentuk-bentuk lainnya Saldo Akhir Tahun 609 855
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

6). Surat Berharga 9). Kualitas Pembiayaan


Posisi surat berharga per 31 Desember 2011 adalah Aset Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Rp2,19 triliun atau naik sebesar 0,46% dibandingkan Produktif (APYD/AP) per 31 Desember 2011 mencapai
surat berharga posisi tahun 2010 sebesar Rp2,18 2,44% dari rasio semula 2,90% di akhir tahun 2010.
triliun. Porsi terbesar surat berharga yang dimiliki Rasio NPF gross membaik semula 3,52% di akhir
BSM adalah Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) tahun 2010 menjadi 2,42% di tahun 2011. Demikian
sebesar 47,85%. juga rasio NPF netto membaik, semula 1,29% di akhir
tahun 2010 turun menjadi 0,95% di akhir tahun 2011.

Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2011

Keterangan Dimiliki Hingga Tersedia Untuk Nilai Wajar Total Porsi


Jatuh Tempo dijual Melalui Pelaporan
Kurang dari 1 Tahun 365.463.995.613 52.218.194.175 5.702.000.000 423.384.189.788 19,33%
1 Tahun - - - - 0
1-5 Tahun 1.521.938.052.442 99.540.000.000 - 1.621.478.052.442 74,04%
5-10 Tahun 145.000.000.000 - - 145.000.000.000 6,63%
Total 2.000.988.682.997 151.758.194.175 5.702.000.000 2.158.448.877.172 100,00%

7). Pembiayaan yang Diberikan


Pembiayaan per 31 Desember 2011 mencapai Rp36,73
triliun atau tumbuh 53,23% atau Rp12,76 triliun dari
posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp23,97 triliun dari

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


100 www.syariahmandiri.co.id
Realisasi pendapatan dari sektor jasa/fee
based income (FBI) meningkat menjadi
Rp859,35 miliar, tumbuh sebesar
Rp488,41 miliar atau 131,67%
dibandingkan tahun 2010 sebesar
Rp370,94 miliar.

BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas c. Sumber Dana dan Komposisi Dana Pihak Ketiga
pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha
debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama
terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun, tumbuh sebesar
atas debitur bermasalah. Rp13,62 triliun atau 46,97% dari semula Rp29,00 triliun
pada tahun 2010.

b. Kewajiban Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam


bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan
Jumlah kewajiban mengalami kenaikan di tahun 2011 akad wadiah dan mudharabah.
sebesar Rp2,03 triliun atau 40,52% yaitu dari Rp5,01
triliun pada tahun 2010 menjadi Rp7,04 triliun pada tahun Giro meningkat sebesar Rp654 miliar atau tumbuh
2011. Peningkatan ini disebabkan kenaikan simpanan 16,29%, semula sebesar Rp4,02 triliun di tahun 2010
Wadiah dan kewajiban segera. Simpanan Wadiah menjadi Rp4,67 triliun di tahun 2011. Tabungan meningkat
meningkat Rp921 miliar atau 22,06%, semula sebesar sebesar Rp4,55 triliun atau tumbuh 46,10%, semula
Rp4,17 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp5,09 triliun sebesar Rp9,87 triliun di tahun 2010 menjadi Rp14,42
di tahun 2011. Sedangkan Kewajiban Segera meningkat triliun di tahun 2011. Deposito meningkat sebesar Rp8,42
sebesar Rp161,60 miliar atau 33,94%, semula sebesar triliun atau tumbuh 55,69%, semula sebesar Rp15,11
Rp476,19 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp637,79 triliun di tahun 2010 menjadi Rp23,53 triliun di tahun 2011.
miliar di tahun 2011.Kewajiban Segera mengalami
kenaikan disebabkan oleh kenaikan Cadangan Bonus Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan
dan tantiem untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 889.646 rekening
sebesar Rp50,88 miliar, Titipan Dana Nasabah sebesar atau naik 40,25% semula 2.210.042 rekening di tahun
Rp6,57 miliar. 2010 menjadi 3.099.688 rekening di akhir 2011.

Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan


bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana d. Simpanan dari Bank lain
yang dihasilkan dari customer get customer. Kenaikan ini
sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2011 mencapai
low cost fund khususnya tabungan. Rp78,83 miliar, naik sebesar Rp64,91 miliar atau 466,31%
terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun
2010 sebesar Rp13,92 miliar.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 101
analisa &
pembahasan
manajemen

e. Obligasi Subordinasi a. Pendapatan Operasional

BSM menerbitkan Obligasi Subordinasi dalam rangka Realisasi Pendapatan Operasional sampai dengan akhir
memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Obligasi tahun 2011 mencapai Rp4,85 triliun, tumbuh sebesar
Subordinasi per 31 Desember 2011 adalah Rp700 miliar, 45,21% atau Rp1,51 triliun dibandingkan pencapaian
meningkat sebesar Rp500 miliar atau 250% dibandingkan Pendapatan Operasional akhir tahun 2010 sebesar
tahun 2010 sebesar Rp200 miliar. Obligasi ini diterbitkan Rp3,34 triliun.
pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.
1.) Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
Mudharib
f. Ekuitas Selama tahun 2011, BSM membukukan pendapatan
Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
Ekuitas per 31 Desember 2011 mencapai Rp3,07 triliun, sebesar Rp3,77 triliun meningkat 36,10% atau Rp1,00
tumbuh sebesar Rp1,05 triliun atau 51,98%terhadap triliun dari perolehan pendapatan Pengelolaan Dana
posisi ekuitas di akhir tahun 2010 sebesar Rp2,02 triliun. oleh Bank sebagai Mudharib di tahun 2010 sebesar
Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun Rp2,77 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan
2010 dan perolehan laba tahun berjalan. Dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun
2010 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan
ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar
g. Modal Disetor 53,23%dengan NPF gross yang terjaga pada level
2,42% dan NPF netto sebesar 0,95%.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar
Rp1.158.243.565.000 untuk jumlah saham sebanyak 2.) Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah
231.648.713 lembar pada 31 Desember 2011 dan Temporer
131.648.713 saham pada 31 Desember 2010. Sedangkan Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan
Modal Dasar sebanyak 200.000.000 lembar saham Dana oleh Bank sebagai Mudharib, kewajiban bank
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dengan nilai untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana
nominal modal saham sebesar Rp5.000 per saham. syirkah temporer juga meningkat semula dari Rp1,16
triliun di tahun 2010 menjadi Rp1,78triliun di tahun
2011, naik Rp619 miliar atau 53,27%.
II. Realisasi Laba Rugi
3.) Pendapatan Usaha Lainnya
Selama tahun 2011, BSM berhasil membukukan laba bersih Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee based
sebesar Rp551,07 miliar, naik 31,67% dari laba bersih tahun income), sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai
2010 yang tercatat sebesar Rp418,52 miliar. Pencapaian ini Rp1,08 triliun, tumbuh sebesar 90,83% atau Rp515
disebabkan, BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan miliar dibandingkan pencapaian tahun 2010 sebesar
dan menjaga kualitas aset produktif khususnya pembiayaan Rp567 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee
serta meningkatkan Fee Based Income. Haji yang meningkat sebesar Rp183,43 miliar dan fee
operasional yang tumbuh sebesar Rp307,28 miliar.
Ringkasan Laporan Laba Rugi
Periode 2010-2011
(dalam Rp miliar)
b. Beban Operasional
Laporan Laba Rugi 2010 2011
1. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank 2.768 3.771
Sebagai Mudharib Realisasi beban operasional meningkat semula dari
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana 1.162 1.781 Rp2,76 triliun tahun 2010 menjadi sebesar Rp4,09 triliun
Syirkah Temporer pada akhir tahun 2011 atau naik sebesar 48,19%.
3. Laba Usaha 580 761
4. Laba Sebelum Zakat 583 767
5. Laba Setelah Pajak/Laba Bersih 419 551

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


102 www.syariahmandiri.co.id
BSM secara terus menerus berupaya
menjaga kualitas pembiayaan dengan
memantau perkembangan usaha
debitur secara berkesinambungan
dengan melakukan program perbaikan
dan penyelesaian atas debitur bermasalah.

Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan e. Laba Bersih


pembangunan infrastruktrur bisnis yang signifkan di tahun
2011. Pada 2011 BSM membuka 162 outlet dengan Pada tahun 2011, realisasi laba bersih mencapai
penambahan pegawai sebanyak 2.222 orang (termasuk Rp551,07 miliar tumbuh sebesar Rp132,55 miliar atau
outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 31,67% dibandingkan realisasi laba bersih selama
2011 adalah sebanyak 4.490 orang. tahun 2010 sebesar Rp418,52 miliar. Kenaikan
tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi
pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi
c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.

Dalam tahun 2011, BSM mencatat beban penyisihan


penghapusan aset (PPA) sebesar Rp346,34 miliar III. Laporan Arus kas
meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2010 yang
tercatat sebesar Rp306,79 miliar. Peningkatan cadangan Kas dan setara kas meningkat sebesar Rp2,60 triliun atau
yang cukup besar ini merefleksikan sikap prudent BSM 42,21%, semula sebesar Rp6,17 triliun di tahun 2010 menjadi
untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. sebesar Rp8,77 triliun di tahun 2011. Peningkatan ini terutama
Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash disebabkan kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan.
PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan)
meningkat semula 104,71% di tahun 2010 menjadi Laporan Arus Kas Periode 2010-2011
109,81% di tahun 2011. (dalam Rp miliar)
Uraian 2010 2011 Growth Prosentase
Arus Kas Aktivitas Operasi 2.220,37 1.091,43 (1.128,94) -50,84%
Arus Kas Aktivitas Investasi (330,31) (237,59) 92,72 28,07%
d. Laba Usaha
Arus Kas Aktivitas Pendanaan - 1.750,00 1.750,00 100,00%
Kenaikan Kas & Setara Kas 1.890,06 2.603,84 713,78 37,76%
Pada tahun 2011, realisasi laba usaha mencapai
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 4.278,97 6.169,03 1.890,06 44,17%
Rp760,82 miliar tumbuh sebesar Rp181,14 miliar atau
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 6.169,03 8.772,86 2.603,84 42,21%
31,67% dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun
2010 sebesar Rp579,67 miliar.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi


selama Tahun 2011 sebesar Rp1,09 triliun turun sebesar
Rp1,13 triliun dari Tahun 2010 sebesar Rp2,22 triliun. Hal
ini disebabkan karena kenaikan aset usaha.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 103
analisa &
pembahasan
manajemen

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode 2010-2011 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2010-2011
(dalam Rp Juta) (dalam Rp miliar)
Uraian 2010 2011 Uraian 2010 2011
Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli 2.669.860,36 3.714.216,46 Setoran modal - 500,00
dan sewa Pembiayaan diterima - 750,00
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (1.130.809,15) (1.779.926,26) Surat berharga subordinasi - 500,00
Penerimaan pendapatan usaha lainnya 573.628,65 1.081.747,76 yang diterbitkan
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang 27.540,16 31.763,27 Arus kas bersih diperoleh dari - 1.750,00
yang dihapusbukukan aktivitas pendanaan
Pembayaran beban karyawan (510.645,73) (896.088,09)
Pembayaran tansiem (12.452,34) (17.912,65)
Pembayaran beban usaha selain beban (607.198,30) (903.943,47)
karyawan IV. Rasio Keuangan Utama
Pembayaran pajak (197.792,48) (227.814,62)
Pembayaran zakat (15.768,45) (0,39)
Penyaluran dana kebajikan (1.570,63) (1.073,55)
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Penerimaan pendapatan/(pembayaran) (410,80) 1.231,21
beban non-usaha
Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 14.57%
Penurunan/(kenaikan) aset usaha (8.465.345,15) (13.740.510,46)
pada tahun 2011 meningkat dibandingkan pada tahun
Kenaikan/(penurunan) kewajiban usaha 1.223.615,66 1.647.521,70
Kenaikan dana syirkah temporer 12.606.122,72 8.243.814,25
2010 sebesar 10.60%. Peningkatan ini disebabkan
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 2.220.372.09 1.091.427,59 adanya penerbitan subordinasi sebesar Rp500 miliar dan
peningkatan modal disetor pemegang saham secara tunai
pada tahun 2011 sebesar Rp300 miliar. Pada tahun yang
sama, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
sebesar 16,63%.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi


selama Tahun 2011 sebesar Rp(237,59) miliar menurun CAR BSM dan Perbankan Syariah
sebesar Rp92,72 miliar atau 29,03% dari Tahun 2010 20.00%
sebesar Rp(330,31) miliar. Hal ini terutama disebabkan 18.00%
16.63%
turunnya Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual 16.00% 16.25%
14.57%
dan dimiliki hingga jatuh tempo. 14.00 % 13.73%
12.81% 12.39%
12.00 % 12.43%
12.56%
12.41% 12.66%
10.00 % 10.77% 10.60%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2010-2011 11.88% 10.67%
8.00%
(dalam Rp miliar)
6.00 %
Uraian 2010 2011 Growth Prosentase
4.00 %
Pembelian surat berharga (145,77) (8,85) 136,92 1546,84%
2.00 %
tersedia untuk dijual dan dimiliki
0.0 %
hingga jatuh tempo
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pembelian aset tetap (188,23) (233,80) (45,57) -19,49% BSM Perbankan Syariah
Hasil penjualan aset tetap 3,69 5,06 1,37 27,14%
Arus kas bersih digunakan (330,31) (237,59) 92,72 39,03%
untuk aktivitas investasi b. ROE dan ROA

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Trend kinerja Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM
menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2011 sebesar
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 64,84% berada di atas rata-rata ROE Bank Umum Syariah
2011 sebesar Rp1,75 triliun, meningkat dibandingkan (BUS) sebesar 27,02%. Peningkatan tersebut terutama
tahun 2010 yang belum ada arus kas dari aktifitas disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan
pendanaan. Aktifitas pendanaan meliputi setoran modal, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
pembiayaan diterima dan surat berharga subordinasi yang
diterbitkan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


104 www.syariahmandiri.co.id
ROE BSM dan Perbankan Syariah dari 74,97% ke level 76,44%. Kenaikan tersebut
70.00 % disebabkan BSM ekspansi jaringan dan penambahan
60.00 % 58.51%
63.58%
pegawai di tahun 2011 yang belum menghasilkan. BO/
64.84%
50.00 % 46.45% PO BSM tahun 2011, lebih rendah dari rata-rata BO/PO
46.21%
Perbankan Syariah sebesar 78,41%.
40.00%
29.65% 44.20%
30.00 % 39.25% 27.02%

20.00 %
32.22% 30.14% BOPO BSM dan Perbankan Syariah
23.39%
20.00%
10.00 % 18.27% 120.00 %

0.0 % 100.00%
85.70% 83.84% 81.34% 84.39%
80.76% 80.54%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 80.00% 78.41%

Perbankan Syariah 78.91% 78.71%


BSM 76.77% 76.54% 73.76% 74.97% 76.44%
60.00 %

40.00 %
Sedangkan ROA BSM sedikit menurun dari 2,21% pada
tahun 2010 ke 1,95% pada tahun 2011. Ini disebabkan 20.00 %

pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2011.


00.0 %

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011


ROA BSM dan Perbankan Syariah BSM Perbankan Syariah
2.50 % 2.23% 2.21%
2.07%
1.95%
e. Financing Deposit Ratio (FDR)
2.00% 1.83% 1.83%
1.55% 1.67%
1.50 % 1.79% Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR)
1.53% 1.48%
1.35%
1.42% BSM mengalami peningkatan dari 82.54% pada tahun
1.00 % 1.10%
2010 ke 86.03% pada tahun 2011. Kondisi ini terjadi
0.50 % karena pertumbuhan pembiayaan yang ekspansif sebesar
53,23% selama tahun 2011 melampaui pertumbuhan
0.0 %
pendanaan sebesar 46,97%. FDR BSM tahun 2011, lebih

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
rendah dari rata-rata FDR Perbankan Syariah sebesar
BSM Perbankan Syariah
88,94%.

Namun demikian, ROA BSM tersebut lebih tinggi FDR BSM dan Perbankan Syariah
dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah lainnya 140.00 %
yang mencapai 1,79%. Penurunan tersebut disebabkan 120.00 %
pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2011. 103.65%
100.00 % 98.90% 99.76% 95.49% 88.94%
97.75% 89.67%
80.00% 86.03%
90.21% 92.96% 83.07% 82.54%
89.12%
c. Net Revenue Margin (NRM) 60.00 % 75.55%

40.00 %
Sampai dengan akhir tahun 2011, rasio net revenue
20.00 %
margin mencapai 7,48% pada tahun 2011 meningkat
00.0 %
0,91% dibandingkan rasio NRM tahun 2010 sebesar

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
6.57%. Ini disebabkan pertumbuhan dan kualitas
pembiayaan yang baik pada tahun 2011. BSM Perbankan Syariah

f. Non Performing Financing (Gross NPF)


d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO)


Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) secara gross
Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap
menurun dari 3,52% pada tahun 2010 ke 2,42% pada
Pendapatan Operasional (BOPO) cenderung meningkat
tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 105
analisa &
pembahasan
manajemen

pembiayaan BSM terus menunjukkan perbaikan. NPF Cash PP Pembiayaan dan Cash PP Aktiva Produktif
BSM lebih rendah dari pada NPF Perbankan Syariah 120.00%
111,49%
sebesar 2,52%. 110.00% 104,23% 106,99%
100.00% 109,81%
90.00% 100,97% 104,71%
78,71%
NPF BSM dan Perbankan Syariah 80.00 %
8.00 % 70.00 % 66,20% 59,77%
76,26%
6.94% 60.00 % 52,62%
7.00 %
50.00% 61.83% 57,57%
6.00 % 5.64% 5.66% 50,93%
40.00 %
4.75% 4.48% 30.00 %
5.00% 3.50% 4.05% 20.00 %
4.00 % 3.52% 10.00 %
4.01% 2.52%
0.00%
3.00 % 3.02%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2.82%
2.00 % 2.42% Cash PP Pembiayaan Cash PPAP
1.00 % 1.42%

0.00%
Tingkat Kolektibilitas Bank

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BSM Perbankan Syariah Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen,


kolektibilitas seluruh giro dan penempatan pada bank
g. Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain,
investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh,
Keterangan 2010 2011 pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada
CAR 10,60% 14,57% tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan lancar.
ROA 2,21% 1,95%
ROE 63,58% 64,84% Untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi karena
BO/PO 74,97% 76,44% tidak tertagihnya kredit/pembiayaan dan aktiva produktif, BSM
FDR 82,54% 86,03% selalu mengadakan analisa umur aktiva dan perhitungan
NPF-NET 1,29% 0,95% penyisihan atas kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya
NPF-GROSS 3,52% 2,42% kredit/pembiayaan. Penambahan penyisihan ini diakui sebagai
NRM 6,57% 7,48%
bagian dari biaya operasional selama periode berjalan.
Current Ratio 202,90% 262,62%
DER 247,94% 229,11%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian
DAR 15,42% 14,47%
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat
tidak tertagihnya giro dan penempatan pada bank Indonesia,
giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi
D. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan
Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas mudharabah dan pembiayaan musyarakah serta telah
Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Rasio PPAP Pada tahun 2011, BSM berhasil mencapai tingkat kolektibilitas
piutang dalam kategori lancar sebesar 95,14% total piutang,
Rasio PPAP pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 92,68%.
mengalami peningkatan dari 104,71% pada tahun 2010 ke
109,81% pada tahun 2011. Kondisi ini menunjukkan bank
terus melakukan peningkatan terhadap rasio cash PPAP E. Struktur Modal
dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan
bermasalah dan penurunan kolektibilitas. Pada tahun 2011, aset BSM dibiayai oleh 77,78% dari
dana syirkah temporer, 14,47% dari kewajiban dan 6,31%
dari ekuitas dan 1,44% dari surat berharga subordinasi
yang diterbitkan. Sejalan dengan perkembangan industri
perbankan syariah yang semakin cerah dalam perbankan
nasional, BSM senantiasa berupaya untuk menyediakan dan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


106 www.syariahmandiri.co.id
Struktur Modal Periode 2010-2011 Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen
(dalam Rp miliar) tersebut di atas, Bank memiliki peringkat 2, yang artinya
Struktur Modal Bank 2010 2011 Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif
Nominal Prosentase Nominal Persentase perekonomian dan industri keuangan.
Kewajiban 5.010 15,42% 7.041 14,47%
Surat berharga subordinasi 200 0,62% 700 1,44% Tabel Tingkat Kesehatan BSM 2011
Dana Syirkah Temporer 25.251 77,74% 37.858 77,78%
Ekuitas 2.021 6,22% 3.073 6,31% Uraian 2010 2011
Aset 32.482 100,00% 48.672 100,00% Rasio Peringkat Rasio Peringkat
Faktor Finansial
Capital 10,60% 2 14,57% 1
mengembangkan produk-produk perbankan syariah yang
Asset Quality 0,97% 2 0,98% 2
berdaya saing untuk memenuhi harapan masyarakat.
Earning 2,27% 2 2,02% 2
Liquidity 19,01% 3 22,60% 2
Pada sisi yang lain, BSM juga berperan dalam pengumpulan Sensitivity to Market 18.021,25% 1 55.790,70% 1
dan penyaluran dana masyarakat. Pengumpulan dana Predikat 2 2
masyarakat dan dana pihak ketiga untuk kebutuhan proses Faktor Manajemen
bisnis perbankan syariah dicatat sebagai kewajiban dan Manajemen Umum A 1 A 1
selanjutnya BSM melakukan penyaluran dana kepada Manajemen Risiko B 2 B 2
masyarakat dalam berbagai produk pembiayaan yang Manajemen Kepatuhan A 1 A 1
merupakan aset BSM. Predikat A A
Peringkat Komposit 2A 2A

Sesuai dengan strategi dan kebijakan bank dalam mengurangi


perbedaan selisih periode antara aktiva dan sumber
Tingkat Kecukupan Modal
pendanaan, BSM menerapkan kebijakan bahwa sebagian
besar aset dibiayai dalam bentuk dana syirkah temporer yang
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal
dicatat oleh Bank.
minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat
kecukupan modal BSM tahun 2011 berdasarkan rasio
kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 14,57%,
F. Tingkat Kesehatan Bank dan rasio tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya pada
Solvabilitas Bank tingkat 10,60%. Struktur permodalan BSM tersebut memiliki
kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit
BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara
dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan
self assessment untuk posisi per 31 Desember 2011 dengan
minimum BI dan struktur modal BSM sudah memenuhi
rincian sebagai berikut:
Peraturan BI.

a. Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan, Kualitas


Likuiditas
Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap
Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi
Tingkat Likuiditas Bank pada tahun 2011 mencapai 22,60%
keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung
atau lebih tinggi daripada tahun 2010 yang mencapai 19,01%.
perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan
Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas bank
kondisi perekonomian dan industri keuangan.
untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan
manajemen risiko likuiditas lebih baik dibandingkan dengan
b. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum,
tahun 2010
Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki
peringkat A, yang artinya manajemen Bank memiliki track
Rentabilitas
record yang sangat memuaskan, independen, mampu
beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan
Tingkat rentabilitas bank pada tahun 2011 mencapai 2,02%
memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat,
atau lebih rendah daripada tahun 2010 yang mencapai 2,27%.
serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat
Namun, penurunan rasio tersebut tidak berdampak signifikan
ini maupun di saat yang akan datang.
terhadap peringkat komposit faktor penilaian rentabilitas

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 107
analisa &
pembahasan
manajemen

yaitu tingkat 2. Hal ini mengindikasikan bahwa bank memiliki I. Komponen Substansi dari Pendapatan
kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi dan Beban Lain-lain
kerugian dan meningkatkan modal.
Selama rentang waktu tahun 2010 – 2011, tidak ada
Solvabilitas komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain
yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan
Pada tahun 2011, kemampuan BSM dalam memenuhi maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap
kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank
ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada
level 14,57% meningkat dibandingkan pada akhir 2010 J. Materialitas Peningkatan Pendapatan
sebesar 10,60%. Usaha
Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau Selama tahun 2011, peningkatan terbesar secara nominal
seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Equity Ratio) sebesar 229,11%, menurun dibandingkan Sebagai Mudharib dari pendapatan jual beli sebesar
dengan tahun 2010 sebesar 247,94%. Rp802,01 triliun atau 58,18% dari jumlah Pendapatan Usaha
tahun 2010, sedangkan bisnis non inti yang merupakan
Pendapatan Usaha Lainnya meningkat sebesar Rp515,21
G. Ikatan yang Material untuk Investasi miliar atau 47,63% dari jumlah Pendapatan Usaha lainnya
Barang Modal tahun 2010.

Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran


dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu K. Dampak Perubahan Harga Terhadap
antara lain pada PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Pendapatan Usaha atau Pendapatan
Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Bersih BSM serta Laba Operasi
Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia dengan Perusahaan Selama 2 Tahun Terakhir
nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462
dan Rp491.395.061.503 untuk tahun yang berakhir pada Selama tahun 2011 tidak terdapat dampak signifikan
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau
pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
aset tetap yang diasuransikan.

L. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal


H. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Neraca
Jarang Terjadi
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi
Sampai dengan akhir Desember 2011 tidak terdapat informasi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain
keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan
biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap sebagaimana terlampir.
dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
M. Metode Perhitungan Bagi Hasil

Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik


dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana
tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


108 www.syariahmandiri.co.id
Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2011
(Dalam Rp Ribu)

Jenis Penghimpunan Saldo Rata-Rata Pendapatan yang Porsi Pemilik Dana


Harus Dibagi Hasil Nisbah Jumlah Bonus dan Bagi Hasil Indikasi Rate of Return
1. Simpanan Wadiah 4.315.421.106 33.954.697 2.745.314
a. Bank 23.555.336 185.339 14.827 0,76%
b. Non Bank 4.291.865.770 33.769.358 2.730.487 0,76%
2. Tabungan Mudharabah 12.308.804.979 96.848.427 31.242.141
a. Bank 116.603.740 917.464 34,00% 311.938 3,21%
b. Non Bank 12.192.201.239 95.930.963 32,24% 30.930.203 3,04%
3. Deposito Mudharabah
a. Bank 188.649.535 1.484.337 758.995
• 1 bulan 174.967.316 1.376.682 51,00% 702.108 4,82%
• 3 bulan 5.863.322 46.134 52,00% 23.989 4,91%
• 6 bulan 1.336.839 10.519 52,96% 5.571 5,00%
• 12 bulan 6.482.058 51.002 53,58% 27.327 5,06%
b. Non Bank 23.080.321.373 181.601.123 94.091.685
• 1 bulan 14.529.592.491 114.322.078 51,00% 58.304.260 4,82%
• 3 bulan 3.273.646.615 25.757.783 52,00% 13.394.047 4,91%
• 6 bulan 3.356.930.103 26.413.076 53,35% 14.091.376 5,04%
• 12 bulan 1.920.152.164 15.108.186 54,95% 8.302.002 5,19%
Total 39.893.196.993 313.888.584 41,05% 128.838.135

Kondisi Makro Ekonomi


N. Prospek Usaha Perusahaan
Keterangan 2010 2011
Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi 6,10% 6,50%
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 tumbuh lebih Nilai Tukar 8.991 9.080
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi 2010. Inflasi 6,96% 3,75%
2. Pertumbuhan ekonomi domestik membaik antara lain BI Rate 6,50% 6,00%

disebabkan penurunan tingkat bunga domestik. Kondisi Mikro Ekonomi


3. Sektor perbankan pulih dari imbas krisis global LDR Bank Umum 75,21% 78,77%
sebagaimana tampak pada: Tk Suku Bunga Pinjaman Modal Kerja 12,83% 12,09%
a. Meningkatnya fungsi intermediasi. Tk Suku Bunga Pinjaman Modal Konsumsi 14,53% 14,19%
b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari meningkatnya Base Lending Rate 11,98% 11,92%
pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut. Pertumbuhan Kredit 22,80% 24,59%
4. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh NPL Absolut 45,24% 47,69%
meningkatnya market share aset dan penambahan jumlah NPL Rasio 2,56% 2,38%
Bank Umum Syariah. NPF BUS dan UUS 3,02% 2,52%

Bank Indonesia memproyeksikan kinerja ekonomi nasional Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan
secara umum tahun 2011 diperkirakan masih akan lebih memberikan pengaruh yang positif pada kinerja industri
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama perbankan nasional. BI memproyeksikan kinerja perbankan
didukung oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang masih 2012; aset, kredit dan dana pihak ketiga, akan lebih tinggi
kuat dan kinerja ekspor. dibandingkan dengan kinerja tahun lalu.

Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pada
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2012 dapat mencapai perekonomian nasional dan industri perbankan nasional
kisaran 6,0 – 6,5%.Namun demikian, terdapat beberapa hal tersebut menurut perkiraan BI akan berpengaruh juga
yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan ekonomi global, terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan
terutama yang terjadi di negara-negara mitra dagang Indonesia syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat
serta kecepatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat. pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2011. BI
memproyeksikan bahwa pertumbuhan perbankan syariah di
tahun 2012 dapat mencapai 35% (skenario pesimis) - 55%
(skenario optimis).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 109
analisa &
pembahasan
manajemen

Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM
didukung oleh berbagai faktor yang antara lain meliputi: terusmeningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah,
1. Bertambahnya pemain baru didukung dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan
Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat pengembangan inovasi produk perbankan syariah.
kompetisi di industri perbankan syariah akan semakin
tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk
tetap mempertahankan market share-nya dengan upaya Strategi Perluasan Jaringan
yang lebih tinggi lagi.
Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2011 telah mencapai
2. Kondisi makro yang semakin kondusif 669 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kondisi makro ekonomi pada tahun 2011 yang semakin
kondusif diperkirakan akan menjadi faktor pendorong Pertumbuhan jaringan Kantor
pertumbuhan industri perbakan syariah. 700
669
600
3. Program pengembangan pasar yang semakin
507
terstruktur 500

Program sosialisasi industri perbankan syariah yang 400


363
semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan 300
300 269
masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin 211
200
meningkat dengan skala demografi yang semakin luas.
100

4. Peningkatan kualitas SDM 0


Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang

2006 2007 2008 2009 2010 2011
berkualitas baik dan dengan kuantitas yang cukup akan
berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset perbankan
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk
syariah pada tahun 2011.
BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM
memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan
5. Dukungan otoritas yang semakin kuat
kantor dan jaringan ATM dalam rangka melayani nasabah.
Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan
dan perbankan syariah menjadi bagian dari program
pemerintah secara terpadu. Jaringan ATM BSM

Jaringan ATM 2009 2010 2011


Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang
ATM BSM 220 365 627
secara optimal di tahun 2012, BSM telah meningkatkan
ATM Mandiri 4.795 5.395 8.993
kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis,
ATM Bersama* 20.487 23.609 33.910
merekrut pegawai baru, menambah modal dan meng- ATM Prima** 14.403 17.486 23.773
upgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking MEPS*** 7.435 7.933 7.435
System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM Total Jaringan ATM 42.325 64.470 65.118
mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan
pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.
Pembukaan kantor baru dan perubahan status kantor selama
tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
O. Aspek Pemasaran

Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia


perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan
jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk
mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat
secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan
mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


110 www.syariahmandiri.co.id
Berikut ini adalah produk-produk yang akan diluncurkan BSM
Jaringan Kantor BSM
pada tahun 2012:
Jaringan Kantor 2009 2010 2011 Buka Baru Naik Status 1. Sukuk Negara Ritel Seri-004
2011 Produk Sukuk Negara Ritel Seri-004 merupakan layanan
Kantor Cabang 61 115 125 5 5
jasa untuk penjualan instrumen sukuk ritel Departemen
Kantor Cabang Pembantu 107 254 406 113
Keuangan Republik Indonesia.
Kantor Kas
a. Kantor Kas 95 30 38 7 7
2. Bancassurance (pengembangan)
b. Kantor Layanan Syariah 49 52 15 36
Kegiatan Pelayanan Kas Merupakan aktivitas penambahan produk bancassurance
a. Payment Point 51 56 85 37 8 dimana dalam pelaksanaannya bank berkerjasama
Total Jaringan Kantor 363 507 669 162 56 dengan perusahaan asuransi.

3. Revitalisasi Tabungan BSM Simpatik.


Strategi Pemasaran Produk Merupakan produk revitalisasi produk tabungan simpatik
existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiba bagi
BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line penabung.
(ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line (BTL).
4. Tabungan Siswa
BSM melaksanakan program promosi terkait produk Merupakan program revitalisasi produk tabungan simpatik
perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiwa bagi
promosi sebagai berikut: penabung.
l Koran Nasional (Seputar Indonesia, Media Indonesia,
Koran Tempo, Harian Kontan dsb). 5. Investasi Emas
l Koran Lokal (Analisa, Waspada, Pikiran Rakyat, Radar Merupakan layanan jasa untuk penjualan emas logam
Garut, Kaltim Pos, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Fajar mulia sertifikat PT Antam.
dsb).
l Koran berbahasa Mandarin (Harian Indonesia). 6. Pembiayaan Tagihan Supplier
l Majalah (Majalah TEMPO, Majalah TRUST, Readers Produk pembiayaan yang ditujukan untuk mengalihkan
Digest, iDEA, Kicau Bintaro, Suara Muhammadiyah. piutang atau tagihan supplier secara syariah.
l Tabloid (Tabloid Nova, Tabloid Rumah dsb).
l Radio Nasional (Gen FM).
l Radio Lokal (Radio Sonora Bangka, Radio Palupi).
P. Kebijakan Dividen
l Iklan internet (di situs Okezone.com, Vivanews.com).
l SMS Blast (pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan
nasabah). dividen sebagai berikut:
l Email blast (pesan promosi yang dikirim ke alamat email 1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap
nasabah). tahunnya, yang besarnya akan diputuskan melalui RUPS
l Promosi pada struk ATM BSM. berdasarkan rekomendasi Direksi.
l Sponsorship event. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada
l Business Gathering Tionghoa laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang
Strategi Rencana Produk Tahun 2012 dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh
persetujuan RUPS.
Perkembangan industri perbankan syariah yang semakin
mendapatkan tempat di masyarakat, memunculkan berbagai Tahun 2009, 2010 dan 2011, sesuai dengan Keputusan Rapat
peluang bisnis bagi BSM. Dalam rangka menyambut Umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan
peluang-peluang bisnis tersebut, BSM senantiasa melakukan struktur permodalan bank, BSM tidak mendistribusikan dividen
pengembangan dan inovasi terhadap produk perbankan kepada para pemegang saham.
syariah, yaitu dengan strategi peluncuran produk di tahun
2012 untuk meningkatkan Dana Pihak Petiga serta fee based
income.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 111
analisa &
pembahasan
manajemen

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham


Q. Realisasi Perolehan dan Penggunaan
BSM, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank Sinar
Dana Hasil Penawaran Umum
Harapan Bali, PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara, dan
Mandiri Tunas Finance. Karyawan kunci merupakan orang-
Sampai dengan 31 Desember 2011, BSM belum pernah
orang yang mempunyai hubungan wewenang dan tanggung
memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan
jawab sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi
surat hutang atau obligasi.
2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Pada tanggal 31 Desember 2011 Bank memiliki perjanjian sewa


R. Informasi Material Mengenai Ekspansi,
gedung dengan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (PT
Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
UGBDN) dengan beban sewa sebesar Rp12.809.078.802.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, BSM belum


pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan
Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group
restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun
perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut:
a. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai
S. Informasi Material yang Mengandung
BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management
Benturan Kepentingan
tools dan lain-lain.
b. Bank Mandiri-Audit: pengembangan risk based audit,
Selama tahun 2011 tidak terdapat informasi material yang
magang auditor.
mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang
c. Bank Mandiri-Card Center: penggunaan mesin ATM Mandiri
material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan
d. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah.
saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan
e. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch model
dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta
f. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Identity
kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi,
g. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet BSM
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
h. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop.
i. UG BDN: penggunaan gedung.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
j. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, layanan gadai
k. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan syariah.
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-
pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7
Kerjasama BSM di Luar Mandiri Group
(Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian
Penyediaan Jasa IT Core Banking System dengan PT Anabatic
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-
Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
nilai kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember
dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi
2011 Bank telah melakukan pembayaran senilai AS$1.265.154
normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga,
(2010: AS$993.300) sesuai dengan perjanjian tersebut.
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Mulai 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010)


“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, transaksi antara Bank
T. Pengaruh Peraturan Perundang-
dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan
undangan terhadap Perusahaan
institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia,
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Pemerintah telah menerbitkan
dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan
Undang-undang No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan
sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Kebijakan
Ketiga atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak
akuntansi tersebut telah diterapkan secara retrospektif untuk
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang
atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010.
berakhir pada tanggal tersebut. Dalam kegiatan usahanya, Bank
Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak
dikenai PPN.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


112 www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka menyambut peluang-
peluang bisnis tersebut, BSM senantiasa
melakukan pengembangan dan
inovasi terhadap produk perbankan
syariah, yaitu dengan strategi peluncuran
produk di tahun 2012.

Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Penerapan dini diperkenankan. Penerapan PSAK tersebut
Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan berdampak pada reklasifikasi atas beberapa akun untuk
Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan untuk
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang tahun yang berakhir pada tanggal tersebut seperti yang
berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin disajikan pada Catatan 50.
b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN
atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada
Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut tanggal 1 Januari 2011 yang tidak memiliki dampak yang
jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar material terhadap laporan keuangan Bank:
Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009) - “Laporan Arus Kas”.
Bank sebesar Rp37,65 miliar. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun
STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada pendanaan selama suatu periode.
Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-undang tersebut. 2. PSAK No. 19 (Revisi 2010) - ”Aset Tak Berwujud”.
Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang
tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan
U. Perubahan Kebijakan Akuntansi untuk mengakui asset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria
tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapannya.
tanggal 1 Januari 2011: 3. PSAK No. 25 (Revisi 2009) - “Kebijakan Akuntansi,
1. PSAK No. 5 (Revisi 2009) - “Segmen Operasi”. Informasi Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”.
segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi,
dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
Dengan adanya penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) 4. PSAK No. 57 (Revisi 2009) - “Provisi, Liabilitas
tersebut, pada tahun ini Bank tidak lagi menyajikan Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk
informasi segmen usaha berdasarkan wilayah geografis. mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban
2. PSAK No. 7 (Revisi 2010) - “Pengungkapan Pihak-pihak diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi
Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, serta untuk memastikan informasi memadai telah
transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu,
laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 113
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
114 www.syariahmandiri.co.id
www.syariahmandiri.co.id
tata kelola
perusahaan

BSM berpandangan bahwa aspek Good


Corporate Governance sangat penting
untuk kelangsungan usaha perseroan
yang akan meningkatkan reputasi BSM
sebagai Bank Syariah dengan market
share terbesar dan terpercaya pilihan mitra
usaha.

1,6
Nilai komposit Self Assessment Pelaksanaan
GCG tahun 2011 dengan predikat “Baik” (B)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id
www.syariahmandiri.co.id 115
tata kelola
perusahaan

11. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank


A. Pendahuluan
Syariah Mandiri.
12. Surat Keputusan Bersama (SKB) No.12/002-SKB/Kom.Dir
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
tanggal 27 Desember 2010 tentang Piagam GCG (Good
Governance) telah menjadi salah satu elemen penting bagi
Corporate Governance Charter).
Bank Syariah Mandiri (BSM) di dalam mempertahankan
13. SE Internal No.13/010/UMM tanggal 26 Juli 2011
keberlanjutan pertumbuhan. Lebih lanjut, sebagai salah
perihal Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate
satu Bank Syariah dengan market share terbesar, BSM
Governance (SA GCG).
memiliki komitmen untuk terlibat dalam pertumbuhan
14. SE Internal No.13/018/UMM tanggal 31 Desember 2011
Indonesia dengan berkontribusi secara signifikan terhadap
perihal Kewajiban Melaksanakan Prinsip-Prinsip GCG
perekonomian Indonesia dan menjadi contoh bagi perusahaan
TARProF.
lain, terutama Bank-Bank lain, dalam hal implementasi Good
Corporate Governance (GCG).
Keberhasilan penerapan tata kelola perusahaan yang baik
tidak bisa lepas dari komitmen yang tinggi dari seluruh
Tata kelola perusahaan yang baik akan memastikan
Jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas serta
pengelolaan aset dilakukan secara hati-hati serta perusahaan
peran serta yang aktif dari seluruh pegawai. Sejalan dengan
akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan standar etika
ketentuan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG Bank
yang berlaku serta dengan transparansi dan akuntabilitas
Umum Syariah (BUS) Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen
yang tinggi. BSM berpandangan bahwa aspek tata kelola
pelaksanaan GCG diwujudkan dalam:
perusahaan sangat penting untuk kelangsungan usaha
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
perseroan yang akan meningkatkan reputasi BSM sebagai
dan Direksi;
Bank Syariah yang terpercaya.Dengan reputasi dan predikat
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan
yang baik tersebut, BSM sangat optimis mampu terus
fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM;
memperluas layanan kepada semua lapisan masyarakat.
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Pengawas Syariah
Dalam melaksanakan praktik GCG, BSM senantiasa mengacu
4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern
pada ketentuan dan peraturan baik yang mengatur tentang
5. Batas maksimum penyaluran dana; dan
pelaksanaan GCG maupun yang terkait dengan proses
6. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM.
bisnis Bank, namun selain itu juga bank berpedoman pada
ketentuan internal dan peraturan perundangan- undangan
yang berlaku lainnya seperti:
1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007
Bentuk Apresiasi terhadap Implementasi GCG
tentang Perseroan Terbatas;
Implementasi GCG BSM telah memperoleh pengakuan dari
2. Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008
banyak pihak eksternal baik dari lokal maupun internasional.
tentang Perbankan Syariah;
Hal ini sebagai wujud apresiasi/kepercayaan masyarakat
3. Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 Tentang
terhadap komitmen tinggi seluruh insan BSM dalam
Bank Umum Syariah;
pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun
4. PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan PBI No.5/8/
2011, BSM telah berhasil meraih penghargaan:
PBI/2003 mengenai Implementasi Manajamen Risiko pada
Bank Umum
5. Peraturan Bank Indonesia No. 11/28/PBI/2009 Tentang
Annual Report Award 2010 dan 2009
Penghargaan prestisius yang diraih oleh BSM atas penyusunan
Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan
Laporan Tahunan 2010 dengan predikat Juara Pertama
Pendanaan Terorisme (PPT);
untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed. Salah satu
6. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI
aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah
No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan
aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang
Good Corporate Governance bagi BUS dan UUS.
penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama Bapepam-LK
7. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang
dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
8. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri;
Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
9. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri;
10. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


116 www.syariahmandiri.co.id
memberikan perhatian dan komitmen yang sangat tinggi dalam
B. Assessment Pelaksa­naan GCG
upaya peningkatan implementasi GCG di lingkungan Bank.
Tahun 2011
Tahun 2011, BSM telah melaksanakan Self Assessment Self Assessment Eksternal Bank Indonesia
pelaksanaan GCG baik Self Assessment Internal BSM
maupun Self Assessment Eksternal Bank Indonesia BSM melaksanakan praktek corporate governance yang
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia baik secara konsisten. Hasil penilaian periode 2011 adalah
(PBI) No. 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember 2009 Pasal 66 1.6 meningkat 1.1 dibandingkan dengan periode 2010,
tentang Self Assessment pelaksanaan GCG dan Surat Edaran dimana Bank Indonesia memberikan nilai 1.7 yang masuk
Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS 30 April 2010. dalam kategori “Baik” atas pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) di tahun 2010 kepada BSM.

Self Assessment Internal BSM


Parameter penilaian self assessment Bank Indonesia adalah
Self Assessment Pelaksanaan GCG BSM mengacu pada sebagai berikut:
aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure,
Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Nilai Komposit Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik (SB)
Corporate Gorvernance dan Audit dan Sistem Pengendalian
1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 Baik (B)
Intern. BSM memperoleh hasil penilaian sebesar 92,94
2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik (CB)
dengan predikat “Lebih Baik”, meningkat dibandingkan dengan
3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik (KB)
tahun 2010 sebesar 90,67. Hal ini menunjukkan bahwa BSM
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik (TB)

Hasil penilaian Self Assessment internal BSM


No. Aspek Penilaian Bobot Nilai 2010 Nilai 2011
1. Penerapan Governance Structure 35% 31,42 31,42
2. Kebijakan Corporate Governance 20% 19,17 19,55
3. Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance 25% 22,42 24,24
4. Audit dan Sistem Pengendalian Intern 20% 17,66 17,71
Total Nilai 100% 90,67 92,94
Predikat Lebih Baik (LB) Lebih Baik (LB)

Hasil Penilaian Self Assessment dengan parameter BI


No Faktor Peringkat(a) Bobot(b) Nilai(a)x(b)
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1 12,50% 0,125
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1 17,50% 0,17
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10,00% 0,1
4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10,00% 0,2
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana 2 5,00% 0,1
dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
6. Penanganan benturan kepentingan 2 10,00% 0,2
7. Penerapan fungsi kepatuhan Bank 2 5,00% 0,1
8. Penerapan fungsi audit intern 2 5,00% 0,5
9. Penerapan fungsi audit ekstern 1 5,00% 0,5
10. Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,5
11. ransparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 2 15,00% 0,3
Nilai Komposit 100,00% 1,6*
Predikat : Baik *)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 117
tata kelola
perusahaan

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG

Faktor Nilai Komposit Faktor Kekuatan Pelaksanaan GCG


dan Predikat
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung 0,125 – SB Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ­Dewan Komisaris berjalan dengan sangat baik.
jawab Dewan Komisaris (Dekom) ­Prinsip-prinsip GCG, TARProF, diterapkan dengan sangat baik dalam menjalankan fungsi pen-
gawasan terhadap pengelolaan Bank. Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan jumlah,
komposisi, integritas dan kompetensi sesuai ketentuan BI.
2 Pelaksanaan tugas dan tanggung 0,175 – SB Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BUS berdasarkan prinsip
jawab Direksi kehati-hatian dan Prinsip Syariah. Rapat-rapat Direksi dalam setiap pengambilan keputusan
penting telah berjalan dengan efektif dan transparan.
3 Kelengkapan dan pelaksanaan 0,2 – B Bank telah memiliki Komite yang memenuhi p ­ ersyaratan BI dalam membantu Dewan
tugas Komite Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Pemantau Risiko,Audit serta
RemunerasidanNominasitelahdidukungolehanggotayangmemilikiintegritas,independensi,
reputasi dan kompetensi yang baik.
4 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung 0,200 – B Secara keseluruhan tugas dan tanggung jawab D ­ ewan Pengawas Syariah sudah berjalan
Jawab Dewan Pengawas Syariah ­ engan baik. Pada tahun 2011 DPS telah melakukan k­ unjungan ke beberapa unit kerja
d
cabang dalam rangka p ­ emeriksaan pelaksanaan prinsip syariah.
5 Pelaksanaan prinsip syariah 0,1 – B Secara umum seluruh produk penghimpunan dana, penyaluran dan jasa yang ditawarkan telah
dalam kegiatan penghimpunan sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan peraturan Bank ­Indonesia. Seluruh produk baru yang di
dana dan penyaluran dana serta ­luncurkan telah dimintakan opininya kepada DPS untuk ­kesesuaian dengan prinsip syariah.
pelayanan jasa
6 Penanganan benturan ­ 0,2 – B BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan serta telah menghindari hal-hal yang dapat men-
kepentingan imbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional.
7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 0,1 – B BSM telah memilki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan satuan kerja kepatu-
han/Divisi K
­ epatuhan (DKN) dalam mengawal operasional BSM dari k­ emungkinan timbulnya
risiko kepatuhan.
8 Penerapan fungsi audit intern 0,1 – B BSM telah menjalankan fungsi audit dengan baik. BSM telah menerapkan fungsi audit intern
yang efektif dengan melakukan proses audit yaitu menilai kesesuaian pelaksanaan operasional
Bank dengan ketentuan dan atau kondisi-kondisi yang dapat ­menimbulkan risiko bagi Bank
(berbasis risiko). Fungsi audit intern BSM telah berjalan dengan i­ ndependen terhadap satuan
kerja operasional. Hasil temuan audit dan rekomendasi perbaikan telah ­disampaikan kepada
Direktur Utama serta ditembuskan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan
Dewan Pengawas Syariah atas temuan terkait prinsip syariah secara berkala.Audit intern BSM
telah di dikung oleh personil yang k­ ompeten dibidangnya.

9 Penerapan fungsi audit ekstern 0,05 – SB KAP yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, ­Suherman & Surja afiliasi KAP Ernst & Young
(telah melalui proses seleksi antara Divisi ­Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan K
­ omisaris
sebelum d­ iajukan dalam RUPS).
Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat p ­ endapat dari DPS bahwa BUS mentaati
­pelaksanaan prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.KAP telah menyampaikan manage-
ment letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional.
10 Batas Maksimum 0,05 – SB BSM dalam melakukan manajemen risiko telah m ­ enerapkan prinsip kehati-hatian. Menga-
Penyaluran Dana dopsi ­Peraturan Bank Indonesia dalam kebijakan dan pedoman pembiayaan bank.BSM
secara berkala mengkinikan prosedur penyediaan dana sesuai dengan ketentuan dan
­perundangan-undangan yang berlaku dalam m
­ engawal perkembangan bisnis dan organisasi
bank.
11 Transparansi kondisi keuangan 0,3 – B BSM telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank kepada
dan non keuangan, laporan ­pihak-pihak yang berkepentingan dengan tepat waktu, termasuk publikasi pada website bank.
pelaksanaan GCG dan pelaporan Laporan internal didukung pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga-tenaga
internal ­professional DST.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


118 www.syariahmandiri.co.id
Keberhasilan penerapan GCG di Bank
secara berkelanjutan didukung oleh
berfungsinya perangkat atau organ
GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan
Direksi.

C. Kelengkapan Kebijakan dan D. Mekanisme GCG


Manual GCG
RUPS melakukan pengambilan keputusan penting
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan
penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur perundang-undangan yang berlaku. Bank/perusahaan
sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan telah menetapkan pembagian kewenangan dan tanggung
perbankan syariah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang jawab yang jelas, dimana Direksi bertanggung jawab penuh
semakin efektif. terhadap pengelolaan perusahaan. Dewan komisaris
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kinerja
Kelengkapan kebijakan dan Standard Operating Procedures pengelolaan perusahaan. Sedangkan Dewan Pengawas
(SOP) pendukung GCG diantaranya adalah: Syariah memastikan bahwa produk-produk BSM tidak
1. Surat Pernyataan Independensi Dewan Komisaris (awal melanggar dan bertentangan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Tahun 2011)
2. Surat Pernyataan Independensi Direksi (awal tahun 2011)
3. Pedoman Tata Kelola Perusahaan E. Struktur GCG
4. Pedoman Etika Perusahaan
5. Charter Dewan Komisaris Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan
6. Charter Direksi didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG
7. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
8. Charter Komite Audit Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
9. Charter Komite Pemantau Risiko Organ-organ ini merupakan perangkat utama GCG, di mana
10. Charter Internal Audit dalam pelaksanaannya didukung oleh organ dan perangkat
11. Kebijakan dan SOP yang lain lainnya seperti pedoman Tata Kelola Perusahaan (code of
corporate governance). Pedoman ini merupakan himpunan
pokok-pokok pengelolaan perseroan yang kemudian akan
dijabarkan lebih lanjut dalam piagam, kebijakan dan Standard
Operating Procedures (SOP) yang akan menjadi acuan
implementasi GCG BSM.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 119
tata kelola
perusahaan

Struktur GCG

Good Corporate Governance Structure

Transparency Accountability Responsibility Professional Fairness

Struktur/Organ Inti

RUPS

Dewan Pengawas
Dewan Syariah
Pengawas Syariah Direksi
Direksi Dewan
DewanKomisaris
Komisaris
Boards of Shariah Supervisory Board Of Directors Board of Commissioners

Komite

Struktur/Organ Pendukung

Hubungan Investor Corporate Secretary Komite Audit

Komite
CSR SKAI Pemantau Risiko

Komite
Corporate Values Manajemen Risiko Remunerasi & Nominasi

Communication Compliance

Pedoman dan Pelaporan

Piagam GCG Piagam kepatuhan Piagam Audit Internal

Code of Conduct Prosedur Operasional Surat Edaran Internal

Kebijakan Informasi Kebjakan Manajemen kebijakan Pengendalian


Teknologi Risiko Internal

La-Risywah Self Assessment GCG Annual Report

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


120 www.syariahmandiri.co.id
g. Persetujuan pembayaran zakat sebesar 2,5% dari laba
I. Rapat Umum Peme­gang Saham
bersih tahun 2010.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan
(RUPSLB)
Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja
RUPSLB tanggal 28 Juni 2011 dengan keputusan yang
Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi,
terdiri dari:
mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan
a. Perubahan anggaran dasar atas masa jabatan DPS.
persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi
b. Pemberhentian beberapa pengurus dan pengangkatan
penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta
kembali sebagai pengurus untuk periode 2011-2016,
menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas
sehingga susunan Pengurus menjadi sbb:
pengurus.
c. Pemberhentian dan pengangkatan kembali Anggota
DPS, sehingga susunannya menjadi sbb.:
Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2011 telah dilakukan
1) Pelaksana Tugas Ketua merangkap Anggota: Dr.
pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham
M. Syafii Antonio, M. Ec.
sesuai ketentuan yang berlaku. BSM memiliki tatacara
2) Anggota: Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan bahwa Agenda
acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS.
Dewan Komisaris
No. Jabatan Nama
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 1. Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Achmad Marzuki
tahun 2011
2. Komisaris Independen Abdillah

BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum 3. Komisaris Independen Ramzi A. Zuhdi
Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham 4. Komisaris Tardi
Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada tanggal 28 5. Komisaris Lilis Kurniasih
Juni 2011 yang menghasilkan keputusan yaitu:
a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk
Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku Direksi
2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik No. Jabatan Nama
Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi Ernst & 1. Direktur Utama Yuslam Fauzi
Young) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.
2. Direktur Hanawijaya
b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan
3. Direktur Sugiharto
Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan 4. Direktur Amran P. Nasution

pelunasan dan pembebasan tanggungjawab 5. Direktur yang salah satu bidangnya Kepatuhan Zainal Fanani
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada 6. Direktur yang salah satu bidangnya Manajemen Achmad
Risiko Syamsudin
para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun
buku 2010.
d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman dan Surja
(afiliasi Ernst & Young) yang akan mengaudit Laporan
Keuangan BSM tahun buku 2011.
e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji dan fasilitas/
tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi.
f. Melimpahkan wewenang penetapan remunerasi
Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM kepada Dewan
Komisaris setelah memperoleh masukan dari Direktur
Utama BSM.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 121
tata kelola
perusahaan

7. Didalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris


II. Dewan Komisaris
dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BSM, kecuali dalam hal
Dewan Komisaris
penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau
pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
memastikan BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan
8. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama
dan jenjang organisasi. Namun demikian, Dewan Komisaris
7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran
tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan
keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota
dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan
Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
BSM.
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan
9. Membuat dan menyampaikan laporan
Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan
BSM.
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung
10. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan
jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing
audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern
sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan bank
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainya.

Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung


jawab kepada RUPS. Pertanggung-jawaban Dewan
Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
b. Kepemilikan Saham dan Independensi
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka
Dewan Komisaris
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Sesuai Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia
No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi
a. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan
Komisaris
Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya secara profesional dan independen
1. Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan
dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang
prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi
baik. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris tidak
dibantu oleh unit-unit kerja terkait
memiliki saham baik di BSM maupun di Perusahaan lain.
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5
kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasehat
(lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan
kepada Direksi
60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
3. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha BSM
Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern
memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat
4. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan
kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau
dan rencana pengembangan strategis BSM yang
anggota Direksi.
diajukan Direksi.
5. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan
kepentingan semua pemegang saham.
6. Dalam melakukan pengawasan tersebut,
Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


122 www.syariahmandiri.co.id
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris beserta Keluarga
Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi
Achmad Marzuki Komisaris Utama Nihil Nihil Independen
Abdillah Komisaris Nihil Nihil Independen
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Nihil Nihil Independen
Tardi Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen
Lilis Kurniasih Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen

c. Susunan Anggota Dewan Komisaris d. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan


Komisaris
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih
dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian
dan kelayakan) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui
Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG. berbagai forum rapat formal, informal dan masukan atau
rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Agenda rapat
Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki keahlian yang dilakukan secara reguler dengan Direksi, Direktur
untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang Bidang maupun unit kerja antara lain kinerja bulanan,
diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki profil risiko, tingkat kesehatan bank, audit intern, human
pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi capital, penanganan Non Performing Financing (NPF),
untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul teknologi informasi, penerapan GCG dan lain sebagainya.
dalam usaha, membuat keputusan secara independen,
mendorong peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat
secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan
masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen.

Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM


No. Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
Periode I Periode II
1. Achmad Marzuki Komisaris Utama/Independen • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
2. Abdillah Komisaris/Independen • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
3. Tardi Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
4. Lilis Kurniasih Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
5. Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 s.d.
Juni 2015

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 123
tata kelola
perusahaan

Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan e. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan
Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat
tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan
manajemen dan unit kerja terkait. lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat
Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan
program kerja bank, dan dalam rangka mendukung oleh Bank.
pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris
merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus
mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan f. Rapat Dewan Komisaris
peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut:
1. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal sebulan
ATMR yang rendah. sekali. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa
2. Menerbitkan sub debt. Rapat internal Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris
3. Mereview kembali organisasi di bidang pembiayaan bersama Komite, maupun Rapat Dewan Komisaris
agar terjadi build incontrol dan penerapan four eyes bersama Direksi.
principle, khususnya dalam memutus pembiayaan.
4. Membentuk tim khusus untuk menangani NPF. Rapat internal Dewan Komisaris merupakan forum dan
5. Meningkatkan kualitas service Bank. sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan Dewan
6. Meningkatkan rentabilitas. Komisaris secara kolektif. Selain itu, Dewan Komisaris
7. Meningkatkan pemahaman dan sosialisasi mengenai juga mengadakan rapat gabungan dengan Direksi untuk
pengetahuan syariah, terutama aspek syariah di membahas kinerja BSM.
bidang pembiayaan dan lain-lain.
8. Melakukan pengendalian risiko operasional, Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengikuti
khususnya yang terkait dengan human capital, berbagai rapat antara lain: 1 kali RUPS, 13 kali rapat
jaringan kantor dan pengembangan Core Banking internal Dewan Komisaris, 14 kali rapat gabungan Dewan
System (CBS). Komisaris dan Direksi. Berikut tingkat kehadiran masing-
9. Meningkatkan kompetensi dan pemahaman GCG. masing anggota Dewan Komisaris dalam berbagai rapat
tersebut:

Rapat Dewan Komisaris 2011


Rapat Jumlah Rapat Anggota Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih
Pra RUPS/RUPS 1 kali 1 1 1 1 1
Komisaris* 13 kali 13 13 10 9 7
Komisaris–Direksi** 8 kali 8 8 8 5 3
Direksi–Komisaris*** 14 kali 14 14 14 7 11
Jumlah 36 kali 36 36 33 22 22

Keterangan
* Rapat Komisaris adalah rapat internal Dewan Komisaris
** Rapat Komisaris – Direksi adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi
*** Rapat Direksi – Komisaris adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan mengundang Dewan Komisaris

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


124 www.syariahmandiri.co.id
Dewan Komisaris senantiasa
melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya secara profesional
dan independen dengan berlandaskan
pada tata kelola perusahaan yang baik.

g. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris h. Remunerasi Dewan Komisaris


Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu Remunerasi Dewan Komisaris sebagaimana yang
kepada Keputusan dari pemegang saham sebagaimana telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No.
dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite 10/002/DIR.KOM meliputi: Gaji, Tantiem, THR, Fasilitas
Remunerasi dan Nominasi. Proses penetapan remunerasi Kendaraan, Fasilitas alat komunikasi, Tunjangan Biaya
didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Komunikasi, Tunjangan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut: dan Luar Negeri, Fasilitas Kesehatan Rawat Jalan dan
1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey Rawat Inap, Tunjangan Purna Jabatan, dan Tunjangan
yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank Pakaian.
tahun 2010 tentang biaya remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan
the closest competitor dan salary survey yang sama Komisaris selama tahun 2011 meliputi gaji dan
terhadap bank-bank peer group; kompensasi lainnya termasuk tantiem adalah sebesar
2. Mempertimbangkan kinerja perusahaan; Rp5,47 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada
3. Inflasi tahun 2010 sebesar 6,96%. tahun 2010 sebesar Rp4,03 miliar.

Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Remunerasi Dewan Komisaris


Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun
Dewan Komisaris
Kebijakan BSM atas remunerasi Dewan Komisaris tahun
Orang Rp miliar
2011 yaitu, sebagai berikut:
1. Penetapan Remunerasi Pengurus PT Bank Syariah Gaji (Rp/Tahun) 5 2,31
Mandiri berdasarkan kepada Keputusan RUPS dan Tunjangan (Rp/Tahun) 5 3,16
RUPSLB Tahun 2011. TOTAL 5,47
2. Rincian fasilitas dan tunjangan Pengurus berdasarkan
Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan
Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/
DIR.KOM tentang Fasilitas dan Tunjangan Dewan Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) JumlahDewanKomisaris
Komisaris, Direksi dan Senior advisor Dewan Rp2 milliar ke atas
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri. Rp1 milliar s.d Rp2 milliar
Rp500 juta s.d Rp1 milliar 5
Rp500 juta ke bawah

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 125
tata kelola
perusahaan

Perubahan fasilitas pada tahun 2011 untuk Dewan Komisaris perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan
adalah fasilitas kendaraan operasional Toyota Camry 2,4V dan implementasi Rencana Bisnis Bank, pemantauan
untuk Komisaris Utama dan untuk masing-masing Anggota kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan
Komisaris Independen Perseroan, yaitu Toyota Corolla Good Corporate Governance.
Altis 2.000 cc automatic (maksimum atau setara), dimana Di tahun 2011, sesuai dengan hasil Rapat Umum
sebelumnya hanya disediakan 2 kendaraan operasional: 1 Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2011 telah
Toyota Camry 2,4 V (khusus untuk Komisaris Utama) dan 1 diangkat kembali Saudara Achmad Marzuki sebagai
Toyota Innova. Komisaris Utama/Komisaris Independen, Saudara Abdillah
sebagai Komisaris Independen, Saudara Tardi dan
Saudari Lilis Kurniasih masing masing sebagai Komisaris,
sedangkan Saudara Ramzi A. Zuhdi telah diangkat sebagai
i. Seminar Dewan Komisaris
Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 29 Juni 2010,
sehingga jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 5
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
(lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsi
pengawasan, selama tahun 2011 Dewan Komisaris BSM
Dewan Komisaris
telah mengikuti berbagai seminar, workshop, congress
dan benchmark antara lain: Nama Jabatan
1. Bara Risk Forum 2011, 27 - 28 April 2011, Hotel Achmad Marzuki Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Padma, Bandung Abdillah Komisaris Independen
Memberikan informasi dan pemahaman yang lebih
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
luas mengenai:
Tardi Komisaris
a. Manajemen risiko berbasis Enterprise Risk
Lilis Kurniasih Komisaris
Management
b. Stress testing
c. Komponen utama dan tantangan Basel III Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian
d. Memahami dan mengukur dampak kejadian nasehat, Dewan Komisaris mengkomunikasikannya
catastrophic/bencana – mengimplementasikan melalui berbagai forum rapat formal, informal dan
business continuity management untuk melindungi masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi,
shareholders value. Direktur Bidang maupun unit kerja.
2. Seminar Good Governance
Memberikan pemahaman bahwa prinsip tata kelola Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga
yang baik mutlak harus ditegakkan. Melalui tata kelola komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan
sumberdaya ekonomi dan non ekonomi secara baik, Komite Renumerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya
tentu akan tercapai perbaikan kesejahteraan rakyat. komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara
3. Workshop Asesor Uji Kompetensi Bidang rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait.
Manajemen Risiko
Merupakan program workshop sebagai salah satu
syarat untuk menjadi asesor uji kompetensi bidang 1. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh
manajemen risiko sebagai komitmen bersama dalam Dewan Komisaris
rangka peningkatan kompetensi dan kemampuan
sumberdaya manusia di bidang perbankan. Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris
antara lain dilaksanakan melalui:
a) Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom)
j. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris 1. Laporan Kinerja Bank
l Laporan Kinerja
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan Bank antara lain membahas pencapaian
tanggungjawabnya secara profesional dan independen realisasi dibandingkan target serta faktor-
dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang faktor yang menentukan pencapaian atau
baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam tidak tercapainya target. Kinerja financial
melaksanakan fungsi pengawasan bank, baik pada proses yang dibahas antara lain aset, kualitas,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


126 www.syariahmandiri.co.id
aktiva produktif, pembiayaan, surat berharga, l Permodalan

dana pihak ketiga, pendapatan dan biaya Rasio kecukupan modal Bank selama
bagi hasil, biaya overhead, laba, fee based periode Januari 2011 sampai dengan
income, CAR dan rasio keuangan lainnya. September 2011 berada pada peringkat 2
l Pencapaian Target dengan rasio kecukupan modal di bawah
Realisasi non financial serta faktor-faktor 12,00% (peringkat 2 menunjukkan tingkat
yang menentukan pencapaian atau tidak modal berada lebih tinggi dari ketentuan
tercapainya target. Kinerja non financial KPMM yang berlaku). Namun pada bulan
yang dibahas antara lain perkembangan Oktober 2011 dan Desember 2011 rasio
jaringan kantor, jaringan atm, dan jumlah kecukupan modal naik menjadi di atas
karyawan. 12% yaitu masing-masing 12,12% dan
14,75%, sehingga peringkat naik menjadi
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai 1 (peringkat 1 menunjukkan tingkat
dengan akhir tahun 2011 telah berhasil modal berada signifikan lebih tinggi dari
mencapai sebagian besar target yang ketentuan yang berlaku). Kenaikan rasio
ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun ini disebabkan Bank Mandiri sebagai
2011 secara baik, antara lain pencapaian Pemegang Saham sudah merealisasikan
aset, penghimpunan dana pihak ketiga, tambahan modal disetor sebesar Rp300
penyaluran dana, kualitas aktiva produktif dan miliar dan penerbitan sub debt baru oleh
pencapaian laba bersih bank. Target yang Bank sebesar Rp500 miliar.
belum dicapai antara lain rasio BOPO dan l Kualitas Aset

Cost to Income Ratio yang sedikit lebih tinggi Rasio kualitas aset selama tahun 2011
dari target. Pelampauan rasio tersebut seiring berada pada peringkat 2. Rasio kualitas
dengan perkembangan jaringan kantor dan aset bulan Desember 2011 sebesar 0,98%
jumlah penerimaan karyawan baru yang cukup atau berada pada peringkat 2. Peringkat
signifikan di tahun 2011. 2 perdefinisi menunjukkan kualitas aset
baik namun terdapat kelemahan yang
Pencapaian financial di atas didukung juga tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur
oleh berbagai usaha non financial antara lain pemberian pembiayaan dan pengelolaan
perbaikan dan penyempurnaan pengendalian risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan
dan pengawasan intern, penyempurnaan dengan baik dan sesuai dengan skala
indikator-indikator risiko, peningkatan usaha bank serta mendukung kegiatan
pelayanan nasabah dan peningkatan operasional yang aman dan sehat.
kompetensi human capital dengan pencapaian l Rentabilitas

secara umum sesuai target. Rasio rentabilitas selama tahun 2011 berada
pada peringkat 2 kecuali pada bulan Februari
2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank yang berada pada peringkat 1. Predikat 2
Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 menunjukkan kemampuan rentabilitas tinggi.
Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat l Likuiditas

Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Rasio likuiditas selama tahun 2011
Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat cenderung berfluktuatif antara peringkat 2
Kesehatan secara self assessment. Tingkat dan peringkat 3 kecuali pada bulan Oktober
kesehatan Bank digunakan untuk mengukur dan bulan November yang berada pada
kemampuan manajemen dalam mengelola bank peringkat 1. Pada bulan Desember 2010
dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi rasio utama likuiditas adalah peringkat
perekonomian dan industri keuangan. Adapun 2. Peringkat tersebut mencerminkan
penilaian self assesment Tingkat Kesehatan kemampuan likuditas bank untuk
Bank pada tahun 2011 sebagai berikut: mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan
penerapan manajemen risiko likuiditas kuat.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 127
tata kelola
perusahaan

l Sensivitas terhadap risiko pasar l Likuiditas


Selama tahun 2011 rasio sensitivitas Selama tahun 2011 predikat risiko likuiditas
terhadap risiko pasar sangat tinggi dengan low to moderate. Hal ini menunjukkan
penilaian peringkat 1. Rasio tersebut manajemen risiko likuiditas Bank baik.
menunjukkan risiko sangat rendah dan l Risiko Operasional
penerapan manajemen risiko pasar efektif Selama tahun 2011 predikat risiko
dan konsisten. operasional moderate karena terdapat
l Manajemen kejadian risiko antara lain kegagalan
Nilai peringkat komponen umum, dan transaksi dan manajemen operasional.
manajemen kepatuhan selama periode l Risiko Hukum
tahun 2011 adalah A. Hal ini menunjukkan Selama periode Januari 2011 sampai dengan
manajemen Bank memiliki track record April 2011 predikat risiko hukum low. Namun
yang sangat memuaskan, independen dan pada periode Mei 2011 sampai dengan
solid sehingga mampu beradaptasi dengan Desember 2011 predikat risiko hukum
perubahan kondisi ekstern dan memiliki menjadi low to moderate antara lainkarena
sistem pengendalian risiko yang kuat. bank menghadapi perkara baru di pengadilan.
l Risiko Reputasi
Peringkat manajemen risiko selama periode Selama periode Januari 2011 sampai
tahun 2011 adalah B. Hal ini terutama dengan November 2011 predikat risiko
diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber reputasi low to moderate. Namun pada
daya insani dan jaringan kantor yang cukup bulan Desember 2011 predikat risiko
signifikan. Namun peningkatan risiko- reputasi menjadi low karena tingkat
risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan penyelesaian pengaduan nasabah
memperkuat infrastruktur manajemen risiko membaik.
dan sistem pengendalian intern. l Risiko Stratejik
Selama periode Januari 2011 sampai dengan
Selama tahun 2011, secara keseluruhan Juli 2011 predikat risiko stratejik low. Pada
Tingkat Kesehatan Bank memperoleh periode bulan Agustus sampai Desember
peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan 2011 predikat risiko stratejik menjadi low to
Bank tergolong baik dan manajemen moderate. Hal tersebut karena ada realisasi
mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi biaya yang melampaui target.
perekonomian dan industri keuangan. l Risiko Kepatuhan
Selama tahun 2011 predikat risiko
3. Perkembangan Profil Risiko Bank kepatuhan low. Bank selalu concern untuk
Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat mematuhi ketentuan yang berlaku.
risiko yang melekat pada seluruh aktivitas
bank dan kecukupan sistem pengendalian 4. Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Corporate
risiko. Profil risiko posisi Desember 2011 Plan
menunjukkan predikat risiko komposit Bank
secara keseluruhan adalah low to moderate Rencana kegiatan Bank pada tahun 2012
dengan trend stabil. berisi sarana dan strategi yang mengarahkan
l Risiko Kredit kegiatan operasional Bank untuk mencapai
Selama tahun 2011, predikat risiko kredit target usaha di tahun 2012. Rapat mengenai
low to moderate. Hal ini mencerminkan RBB antara lain membahas tentang perkiraan
pengelolaan risiko kredit Bank baik. perekonomian Indonesia, rancangan RBB
l Risiko Pasar tahun 2012, dan anggaran tahun 2012.
Selama tahun 2011 predikat risiko pasar low.
Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure Dewan Komisaris menyetujui RBB tahun
tinggi yang mengandung risiko pasar. 2012 dengan tetap mengingatkan agar dalam
pelaksanaan kegiatan kerja untuk mencapai

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


128 www.syariahmandiri.co.id
sasaran usaha dilakukan berdasarkan prinsip c) Laporan Kinerja Kepatuhan
kehati-hatian, selektif, dan memperhatikan Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap
aspek risiko. kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil
pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja
Pembahasan tentang implementasi dan kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian
pencapaian corporate plan dilakukan secara adalah indeks kepatuhan, penerapan prinsip kehati-
rutin setiap bulan dan menjadi perhatian hatian, tingkat kesehatan bank dan indikasi fraud.
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian
meminta agar inisiatif-inisiatif proyek corporate Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa
plan dilaksanakan sesuai dengan timeline. parameter seperti Corporate Compliance Index
(CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance
5. Laporan Pelaksanaan Audit Intern Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD),
Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin Regulation index (RI), Division Compliance Index
oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan (DCI), , dan GCG Index. Selain Compliance
audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi,
audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh parameter lainnya mendapat predikat tinggi, kecuali
Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap Branch Compliance Index (BCI), APU & PPT Index,
triwulanan Code of Conduct yang berpredikat moderat, serta
PKP Performance dengan predikat rendah.
b) Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir)
Dalam tahun 2011 agenda khusus oleh Dewan Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik
Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang adalah: dengan tren meningkat dari 92,88% pada
Desember 2010 menjadi 93,07% di bulan
1) Operational Risk Desember 2011 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
Dewan Komisaris memberi dukungan penuh
terhadap pengembangan infrasuktur sistem d) Laporan Harian
teknologi dengan core banking sytem (CBS) Dewan Komisaris melakukan monitoring secara
Bank yang baru dengan selalu memonitor setiap rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi
prosesnya secara rutin. Dewan Komisaris telah Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2011
meminta Direksi untuk memastikan bahwa tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan
seluruh potensi dan sumber daya difokuskan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor
untuk mensukseskan implementasi CBS baru perkembangan asset dan liability melalui laporan
dan mengoptimalkan CBS dengan mengaktifkan keuangan harian.
fitur-fitur yang tersedia.
e) Implementasi Tata Kelola Perusahaan
2) Credit Risk Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan
Dewan Komisaris concern dengan portofolio oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar
pembiayaan koperasi dan gadai yang cukup (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
besar. Dewan Komisaris meminta manajemen profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata
untuk melakukan penguatan terhadap kelola perusahaan antara lain:
kebijakan, SOP, pengendalian intern dan 1) Transparansi: Bank telah mengembangkan
mitigasi risiko. sistem akuntansi berdasarkan standar
akuntansi syariah yang berlaku untuk
Penanganan Pembiayaan Bermasalah dan menghasilkan laporan keuangan yang
Pengendalian NPF. Dewan Komisaris telah berkualitas dan telah melakukan sosialisasi
meminta manajemen untuk membuat crash laporan keuangan Bank, menginformasikan
program dalam menyelesaikan pembiayaan produk-produk bank kepada nasabah,
bermasalah dengan membentuk organisasi menerapkan prosedur pengadaan barang dan
remedial account/financing recovery. jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional
Bank melalui suatu proses dan mekanisme

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 129
tata kelola
perusahaan

yang dilakukan secara adil dan transparan. 3. Kesimpulan Pendapat Dewan Komisaris
Bank telah menggunakan jasa eksternal
auditor yang independen dan profesional. Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun
2011, manajemen telah menunjukkan upaya serius untuk
2) Tata Tertib: Bank telah menetapkan tanggung mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana
jawab yang jelas dari masing-masing organ bisnis bank. Bank secara umum berhasil mencapai target
organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang ditetapkan. Dewan Komisaris juga berpendapat
yang mengakomodasi kebutuhan organisasi, bahwa Bank telah menerapkan tata-kelola perusahaan
Bank telah mempunyai sistem rekruitmen yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang
pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif, cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan
Bank telah mempunyai sistem remunerasi efektif dan independen.
manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja,
kompetitif dan transparan. pelaksanaan program kerja bank, dan dalam rangka
mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan
3) Pertanggungjawaban: Bank telah (suistainable growth), Dewan Komisaris
melaksanakan pelaporan kepada pihak menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-
ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK) dan menerus mendapat perhatian manajemen dalam
memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara
melaksanakan corporate social responsibility lain sebagai berikut:
dan mengelola zakat serta qardhul hasan.
a) Permodalan Bank harus mampu mendukung
4) Profesional: Bank telah mempunyai aturan rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan
yang memisahkan antara kepentingan yang ingin dicapai. Walaupun posisi
kedinasan dan pribadi serta mampu permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman,
mengambil keputusan secara obyektif dan namun Bank perlu mengupayakan hal-hal
bebas dari tekanan pihak manapun. Bank telah sebagai berikut:
memperkuat dan kompetensi dan capability 1) Merealiasikan rencana penambahan modal
pegawai melalui pelatihan (internal dan pemegang saham sesuai target waktunya.
eksternal), kompetensi. 2) Menyalurkan dana pada aktiva produktif
dengan bobot ATMR yang rendah.
5) Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi
telah melaksanakan wewenang dan tangung b) Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan pembiayaan yang berkesinambungan
dalam Anggaran Dasar dan ketentuan- (suistainable growth) dan meningkatkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. kualitas aktiva produktif, Bank perlu
Bank telah memberikan penghargaan (reward) melanjutkan langkah-langkah secara lebih
untuk setiap prestasi dan menjatuhkan konkrit dan berkesinambungan dalam hal:
hukuman (punishment) yang obyektif dan 1) Mereview kembali organisasi pembiayaan,
bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran. termasuk penguatan four eyes principle dalam
memutus pembiayaan, segregation of duty,
proses supervisi, dan pemberian wewenang.
2. Tata Tertib Dewan Komisaris 2) Meningkatkan fungsi pengawasan dan
kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi
Dewan Komisaris telah memenuhi action plan sesuai pembiayaan, dan efektivitas pengendalian
PBI tentang GCG antara lain pembuatan Pedoman intern pada proses pemberian pembiayaan.
dan Tata Tertib Dewan Komisaris BSM yang disahkan 3) Membuat crash program untuk menyelesaikan
tanggal 11 Mei 2010, merupakan penyempurnaan pembiayaan bermasalah dengan membentuk
dari Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris organisasi remedial account/financing
sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur tugas recovery.
pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan
penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


130 www.syariahmandiri.co.id
4) Menyempurnakan early warning signal/ k. Program Pelatihan untuk Meningkatkan
system (watch list) per segmen dan sektor Kompetensi Dewan Komisaris
untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas
nasabah lancar. Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan
c) Bank agar mempertahankan sekaligus perusahaan, selama tahun 2011 Dewan Komisaris telah
meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan
sebagai berikut: talk show baik di dalam maupun luar negeri.
1) Memberikan pembiayaan/piutang secara
prudent dan sehat Berikut program peningkatan kompetensi yang diikuti oleh
2) Memberikan pembiayaan kepada sektor Dewan Komisaris, antara lain:
ekonomi yang sangat menarik atau menarik. 1. BARa Risk Forum 2011, 27 - 28 April 2011
3) Menghidari memberikan pembiayaan yang 2. Workshop Uji Kompetensi Asesor Bidang Manajemen
memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki Risiko (LSPP), 26 s.d 29 Oktober 2011
bank. 3. Seminar “Good Governance” (FEUI-BIMASENA)
4) Memastikan kelancaran pembayaran
kewajiban dengan monitoring pembiayaan
yang efektif. l. Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
5) Meningkatkan pendapatan fee based income.
6) Mengendalikan overhead dengan menjaga Achmad Marzuki Komisaris Utama sekaligus Komisaris
disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh Independen
aktivitas.
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 25 Juli
d) Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap 1939. Alumnus Universitas Gajah Mada tahun 1964 dan
pada risiko rendah dengan tren stabil maka Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980. Menjabat
Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: sebagai Komisaris Utama sejak tanggal 19 Juni 2008.
1) Meningkatkan pemahaman pengendalian
intern kepada seluruh pegawai. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus
2) Meningkatkan pembiayaan secara prudent Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat
dan penguatan four eyes principle, sebagai Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris
khususnyadalam memutus pembiayaan. Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank
3) Memperkuat kompetensi dan capability Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank
pegawai. Bumi Daya (Persero).
4) Memperkuat infrastruktur teknologi.
Terhadap prospek dan pengembangan Training yang pernah diikuti antara lain Business
Bank yang disusun oleh manajemen, Workshop, Supervised Achievement Motivation Training
Dewan Komisaris berpendapat bahwa & Consultant, Insurance and Development Banking,
prospek tersebut telah menyesuaikan dan Course on Development and Promotion Small Enterprises
memperhatikan kondisi perekonomian ke oleh EDI/IBRD, Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang
depan, kebijakan pemerintah, dukungan Perbankan, Top Management Program of Asian Institute,
owner, peningkatan dan penguatan organisasi, Risk Management in Retail Banking.
jaringan, human capital, manajemen risiko, dan
teknologi yang tersedia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 131
tata kelola
perusahaan

Abdillah Komisaris Independen Training yang pernah diikuti antara lain Analisa Kredit,
Asset dan Liabilities, Investment Management , Advance
Warga Negara Indonesia, lahir di Brebes, 21 Februari Financial Analysis, Quality Service Delivery, Sertifikasi
1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977. Menjabat Management Risiko-1, Assesment Perkreditan,
sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008. Negotiation Skill, SOS Implementasi Basel II & ERM,
Operation Risk Management dan Leaders Forum.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM,
beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit BSM, Ketua
Pengawas Yayasan Kesejahteraan Bumi Daya, Komisaris PT Tardi Komisaris
Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan
THT PT Bank Bumi Daya (Persero), dan Kepala Urusan Warga Negara Indonesia, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964.
Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) . Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca
Sarjana di Universitas Padjajaran. Menjabat sebagai
Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Accounting, Kursus Audit Inspection and Control,
Seminar Management Accounting, Kursus Asset Liability Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris
Management, Top Management Program dan Sertifikat BSM, beliau menjabat sebagai Group Head Credit
Qualified Internal Auditor (QIA). Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head
Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept.
Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero)
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan
Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi,5 Mei 1952. Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1978 dan Meraih dan Group Head pada Credit Operation & Control Credit
Master di Iowa State University tahun 1989. Menjabat Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Juni 2010.
Training yang pernah diikuti antara lain Loan Syndication
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, Workshop, Pendidikan Ketrampilan Manajerial, Training
beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Debt Restructuring and Loan SYN, Credit Training for
Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Lending, Marketing Analysis, Strategy& MPD, Sertifikasi
Management Risiko-1 dan 2, Risk Management in
Training yang pernah diikuti antara lain Islamic Banking, Banking dan Leaders Forum.
Program Eksekutif, Sertifikasi Manajemen Risiko,
Leadership Program dan Refreshment Risk Management.
l. Sekretaris Dewan Komisaris
Lilis Kurniasih Komisaris Tahun 2011, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh
Teddy Hidayat. Lahir pada tanggal 26 Agustus 1969.
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 13 Januari Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan
1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Menjabat Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister
sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008. Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 2004.

Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris:
beliau menjabat sebagai Commercial Banking Center 1. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom.
Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations 2. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke
Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi seluruh Komisaris.
Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil 3. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir
Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim dan Kepala Bagian oleh seluruh Komisaris.
Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim. 4. Membuat laporan kepada pihak internal maupun
eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


132 www.syariahmandiri.co.id
Seluruh anggota Direksi mampu
bertindak dan mengambil keputusan
secara independen. Pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi telah
memenuhi prinsip-prinsip GCG.

jawab Dewan Komisaris. a. Tugas dan Tanggung Jawab Utama Direksi:


5. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan
Komite-Komite di bawah Dewan Komiasris sesuai 1. Melaksanakan pengelolaan Bank berdasarkan prinsip
dengan ketentuan yang berlaku. kehati-hatian dan Prinsip Syariah, sesuai dengan
6. Memberikan masukan terhadap permasalahan- wewenang dan tanggung jawabnya sebagaimana
permasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan
Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, perundang-undangan yang berlaku.
dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris 2. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap
terhadap Direksi dan Bank. kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
3. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
III. Direksi satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal,
hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung pengawasan otoritas lain.
jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Setiap 4. Menjalankan visi Bank dengan menetapkan strategi
Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan dan kebijakan Bank.
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, 5. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan
pelaksanaan tugas oleh setiap Direktur tetap merupakan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
tanggung jawab bersama. Kedudukan setiap Direktur 6. Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja
termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Bank agar dapat terwujud hubungan yang saling
Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
kegiatan Direksi.

Direksi diangkat oleh RUPS dan memiliki wewenang serta b. Komitmen Direksi
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-
masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus
dan peraturan perundang-undangan serta dijabarkan lebih ditegaskan. Penerapan corporate governance yang baik
lanjut pada Board Manual. merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM. BSM
telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan
Dalam melaksanakan tugas, Direksi bertanggung jawab Direksi tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance
kepada RUPS. Pertanggung-jawaban Direksi kepada RUPS Charter) No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal 30 April 2007,
merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan. dan telah disempurnakan dengan Surat Keputusan
Bersama Komisaris dan Direksi No. 12/002-SKB/KOM.DIR
tanggal 27 Desember 2010 tentang GCG bagi BUS.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 133
tata kelola
perusahaan

Setiap anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus Terkait hal tersebut, sesuai Surat BI No. 9/363/DPNP/IDPnP
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper tanggal 16 Juli 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi BU,
Test). Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Good menyatakan bahwa Direktur Utama BSM berasal dari pihak
Corporate Governance dalam kegiatan usaha bank, Independen.
antara lain dengan menguatkan Satuan Kerja Audit Intern,
Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Sejalan dengan penerapan praktik tata kelola perusahaan
Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan. yang baik, Direksi telah menandatangani Pakta Integritas
dan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Salah satu Direksi telah mendapat persetujuan BI untuk Negara (LHKPN) maupun Laporan Pajak-Pajak Pribadi
ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau (LP2P) sebagai bentuk komitmen menghindari transaksi
implementasi GCG. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi yang mengandung benturan kepentingan.
Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training, dan Divisi
Perencanaan Pengembangan & Manajemen Kinerja. Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil
keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan
Direksi telah memperhatikan pengarahan dari regulator tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
untuk mematuhi komitmen menjalankan kegiatan Bank
secara prudent, memenuhi GCG, sesuai dengan prinsip
syariah dan senantiasa menindaklanjuti atas setiap hasil d. Susunan Anggota Direksi
audit baik intern maupun ekstern.
Komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam)
orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5
c. Kepemilikan Saham dan Independensi (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS.
Direksi Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and
proper test oleh Pemegang Saham Pengendali.
Selama tahun 2011, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank
Syariah Mandiri dan di Perusahaan lain. Anggota Direksi Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat
berasal dari pihak yang tidak memiliki hubungan dengan melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan,
perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman
Pengendali. yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat
menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha,
Berdasarkan Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS poin C.1. membuat keputusan secara independen dan mendorong
tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan peningkatan kinerja Perusahaan.
Unit Usaha Syariah bahwa Presiden Direktur atau Direktur
Utama yang selanjutnya disebut Presdir, wajib berasal
dari pihak yang independen terhadap pemegang saham
pengendali. Independensi dari seorang Presdir dapat
dipenuhi apabila yang bersangkutan tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali
BUS.

Kepemilikan Saham dan Independensi Direksi


Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi
Yuslam Fauzi Direktur Utama Nihil Nihil Independen
Hanawijaya Direktur Nihil Nihil Independen
Amran P. Nasution Direktur Nihil Nihil Independen
Sugiharto Direktur Nihil Nihil Independen
Zainal Fanani Direktur Nihil Nihil Independen
Achmad Syamsudin Direktur Nihil Nihil Independen

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


134 www.syariahmandiri.co.id
Susunan Direksi
No. Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
Periode I Periode II Periode III
1. Yuslam Fauzi Direktur Utama • Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005 Juni 2005 s.d. Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
2. Hanawijaya Direktur • Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005 Juni 2005 s.d. Juni 2008 s.d Juni 2011 s.d.
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
3. Sugiharto Direktur • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
4. Zainal Fanani Direktur • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 Juni 2015
5. Achmad Syamsudin Direktur • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 s.d.
Juni 2015
6. Amran P. Nasution Direktur • Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 Juni 2015

e. Tata Tertib Direksi Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan


pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Direksi telah memenuhi action plan sesuai PBI tentang dan kehati-hatian. Wewenang dan tanggung jawab Direksi
GCG antara lain pembuatan Pedoman dan Tata Tertib telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM.
Direksi BSM yang disahkan tanggal 22 Juli 2010, yang Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
merupakan penyempurnaan dari Pedoman dan Tata Tertib telah dipertanggung jawabkan melalui mekanisme RUPS.
Direksi sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur Etika
Kerja Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap
Ketentuan lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit
intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur
dalam ketentuan BI; fungsi Manajemen Risiko dan
f. Rangkap Jabatan Direksi Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara
independen.
Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak
pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau ada satupun anggota Direksi yang memberikan kuasa
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan
yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) tugas dan fungsi Direksi.
perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis Direksi
telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai
g. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh
Direksi Direksi sendiri maupun melalui surat edaran, folder publik
internal, majalah internal dan media komunikasi lainnya
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan yang ada di BSM.
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan
untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai
dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai berikut:
Anggaran Dasar. 1. Direktur Utama:
a. Menjalankan visi BSM dengan menetapkan
strategi dan kebijakan BSM.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 135
tata kelola
perusahaan

b. Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga
realisasi pencapaian target dan menetapkan langkah- prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
langkah peningkatan kinerja yang perlu dilakukan
c. Mengkoordinasikan kegiatan kerja seluruh anggota 4. Direktur Pembiayaan Menengah
Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk a. Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat
mencapai hasil yang optimal. Pembiayaan Menengah berdasarkan prinsip
d. Menyelenggarakan aktivitas Divisi Audit Intern dan syariah, serta kebijakan pendukung lain yang
Komite Manajemen Risiko yang berada langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
di bawahnya untuk mencapai rencana kerja yang b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di
ditetapkan Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang
e. Menciptakan hubungan yang harmonis antara Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian
Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan
Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/Bank Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah
Indonesia dalam tatanan pelaksanaan Good ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap
Corporate Governance. menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
f. Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen Risiko di
BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. 5. Direktur Kepatuhan
g. Mengkoordinasikan pembinaan terhadap seluruh a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai
Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan Cabang. dengan visi perusahaan dengan menjalankan
h. Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan,
BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan,
menguntungkan bagi kedua pihak. Pengembangan dan Manajemen Kinerja.
b. Memimpin dan mengkoordinir penetapan
2. Direktur Pembiayaan Korporasi & Tresuri langkah-langkah yang diperlukan di bidang
a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan
pembiayaan korporasi dan tresuri berdasarkan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen
prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam
b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja rangka pelaksanaan prinsip-prinsip syariah dan
di Direktorat Pembiayaan Korporasi & Tresuri kehati-hatian.
meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi,
Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus 6. Direktur Manajemen Risiko
dan Sindikasi, Tresuri dan Perbankan Internasional a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam dengan visi perusahaan dengan menjalankan
rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip- strategi dan kebijakan BSM di bidang Manajemen
prinsip syariah dan kehati-hatian. Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan
Sisdur & Pengawasan.
3. Direktur Pembiayaan Mikro Kecil b. Mengevaluasi perkembangan bank di bidang
a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi,
pembiayaan mikro dan kecil berdasarkan prinsip Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan dan
syariah, serta kebijakan pendukung lain yang merumuskan kebijakan yang diperlukan.
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit Rangkaian event penting yang dilaksanakan dalam
kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam
meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan mengelola BSM antara lain:
Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian,
Mass Banking, Bisnis Remittance &Transfer
dan Pengembangan Bisnis dan Produk dalam
melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


136 www.syariahmandiri.co.id
No Tanggal Kegiatan Kegiatan dan Event Penting Keterangan
1 5 Januari- Sosialisasi Transformasi II 2011-2015 Dilaksanakan di 22 Kota, oleh Direktur Utama dan Direktur Manajemen Risiko yang
5 Maret 2011 diikuti oleh seluruh pegawai BSM.
2 11 Januari 2011 Grand Opening KCP Sunter Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil
3 3 s.d 5 Maret 2011 Grand Opening KC Hayam Wuruk dan KC Luwuk Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan dan Direktur
yang membidangi Pembiayaan Menengah.
4 29 Maret 2011 Peresmian CFBC Bandung Dihadiri oleh Direksi
5 8 April 2011 Perjanjian kerja sama Perum Pegadaian dengan BSM Dihadiri oleh Direksi Perum Pegadaian dan Direksi BSM
6 27 April 2011 Perjanjian kerja sama PT Krakatau Steel dan BSM Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan Direktur yang
membidangi Pembiayaan Menengah
7 28 April 2011 Zikir bersama anak yatim Dihadiri oleh Seluruh Direksi, Komisaris, Pegawai BSM dan Anak Yatim.
8 11 s.d 13 Mei 2011 Indonesia Banking Expo BSM sebagai koordinator KPbS Perbanas
9 14 Mei 2011 Service Awarness Dihadiri oleh Kepala Cabang Barometer
10 25 Mei 2011 Pelatihan Aspek Pidana Kredit/Pembiayaan Perbankan Dihadiri oleh Direksi, Kepala Divisi, Kepala Cabang,Kepala Bagian terkait,kanwil II dan III
11 1 Juni 2011 Bank Service Excellence Monitor Dihadiri oleh Direksi
12 8 Juni 2011 Masyarakat Ekonomi Syariah Dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris Utama.
13 11 Juli 2011 1. KUR BSM dengan Bank Mandiri di Palembang. Dihadiri oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan oleh Direktur yang membidangi
2. CSR pembuatan panti asuhan di Palembang Pembiayaan Mikro-Kecil
14 14 Juli 2011 Grand opening cabang Sampit Dihadiri oleh Direktur Utama.
15 21 Juli 2011 PKS Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Layanan Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan Direktur yang
“Western Union Money Transfer” antara PT Bank membidangi Pembiayaan Menengah.
Victoria Syariah dengan PT Bank Syariah Mandiri
16 27-28 Juli 2011 Rapat Kerja Dihadiri oleh seluruh Direksi dan Kepala Unit Kerja.
17 21 Oktober 2011 Pelantikan pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Dihadiri oleh Direktur Utama, Direksi dan Kepala Divisi.
18 3 November 2011 Pelepasan Action team ke Somalia Dihadiri oleh Direktur Utama
19 22 November 2011 Grand Opening KCP Anambas dan penandatanganan Mou Dihadiri oleh Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
20 11 Desember 2011 Family Gathering Dihadiri oleh seluruh Direksi dan seluruh pegawai beserta keluarga BSM Jabodetabek
21 20 Desember 2011 Challenge Sesion Dihadiri oleh seluruh Direksi.
22 23 Desember 2011 Rakernas RBB 2012 Dihadiri oleh seluruh Direksi dan seluruh Kepala Cabang.

h. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi i. Program Pelatihan untuk Meningkatkan


Kompetensi Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal seminggu sekali.
Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan
Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan perusahaan, selama tahun 2011Direksi telah mengikuti
dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja BSM. berbagai seminar, workshop, conference dan talk show
baik di dalam maupun luar negeri.
Selama tahun 2011, Direksi telah mengikuti berbagai rapat
antara lain: 1 kali Pra RUPS, 48 kali rapat internal Direksi, Berikut program peningkatan kompetensi yang diikuti oleh
14 kali rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. Direksi, antara lain:
Berikut tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi 1. MES CEO Forum, Financial Hall, Graha Niaga lantai 2,
dalam berbagai rapat tersebut: Jl Jend Sudirman Kav 58, Jakarta
2. Seminar Dua Hari “Executive/Board Program For
No. Direksi Pra RUPS/ Rapat Radirkom* Jumlah Indonesian Senior Banking Executives”, 29 Nov-04
RUPS Direksi Des 2011, Hotel Okura, Amsterdam, Belanda
(1 kali) (48 kali) (14 kali) (63 kali)
3. Economy Outlook 2012 (ISEI), 16-Nop-11, Gedung
1. Yuslam Fauzi (Direktur Utama) 1 43 13 57
Syafruddin Prawiranegara, Bank Indonesia
2. Hanawija (Direktur) 1 44 11 56 4. Seminar Net Promoter Customer Loyalty Award
3. Zainal Fanani (Direktur) 1 45 14 60 (Swanetwork), 27 Oktober 2011, Ballroom Hotel
4. Amran Nasution (Direktur) 1 40 10 51 ShangriLa, Jakarta
5. Sugiharto (Direktur) 1 41 14 56 5. Risk Management IBI-Perbanas di Belanda, 29 - 31
November 2011, Belanda
6. Achmad Syamsudin (Direktur) 1 41 12 54

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 137
tata kelola
perusahaan

6. Executive Program in Corporate Strategy in Chicago j. Riwayat singkat


Booth the University School of Bussines, Juni, 13-17,
2011, PT Bank Mandiri Yuslam Fauzi Direktur Utama
7. Seminar “Why Indonesia’s economy will fly as High
as an Eagle in the Next Decades”, Paramadina Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Agustus
Postgraduate Campus, Energy Tower Floor 22, SCBD 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Jakarta, Feb, 23, 2011, Paramadina University & BBVA tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment
8. Workshop Uji KompetensiI Asesor (LSPP) 7-10 Banking) tahun 1992 dari Arizona State University,
Desember 2011, LPPI, Jl. Kemang Raya No. 35, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas
Jakarta Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tanggal
9. Seminar Otoritas Jasa Keuangan (FEUI), 13 Desember 22 Juni 2005.
2011, Hotel Nikko, Jl. M.H. Thamrin 59, Jakarta
10. Seminar FKDKP ke-3 Tahun 2011, 08 Desember 2011, Training yang diikuti antara lain: Aktif sebagai pembicara
Makassar tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai
11. Seminar FKDKP: Pencegahan dan Penanganan seminar, simposium, workshop sejak tahun 1999;
Kejahatan Perbankan, 19 Mei 2011 Hotel Ramada Correspondent Banking di American Express Bank, New
Bintang Bali, Kuta-Bali York; Pricing Methodology; Capital Market Instrumentsin
12. Seminar “Good Governance” (FEUI-BIMASENA), Asia; Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments;
Grand Ballroom The Dharmawangsa Jl. Brawijaya Corporate Finance Course; Chartered Financial Analyst
Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta Review; Global Custody & Portfolio Administration;
13. Workshop Uji Kompetensi Asesor (LSPP), 7-10 Advanced Project Finance & Financial Modelling; Shari’a
Desember 2011, LPPI, Jl. Kemang Raya No. 35, Banking & Supervisory Aspect; Sertifikasi Manajemen
Jakarta Risiko; 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance
14. Temenos Community Forum (TCF) 2011, 23-25 Mei, Summit; Middle Eastern Investor Forum for Indonesia dan
Lisbon, Portugal Bank Indonesia Annual International Seminar.
15. Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko,
Intercontinental Mid Plaza Perjalanan karir: Regional Manager Wilayah IX
16. BSMR tingkat 4 dan 5 - tanpa berjenjang, 30 April 2011 Banjarmasin Bank Mandiri; Direktur Kepatuhan dan
17. Leadership Forum, 5 Agustus 2011 Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri; Kepala Bagian
18. Workshop Perluasan KUR-KorBid Perekonomian, 21 Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Juli 2011, Hotel Aston, Natsepa, Jl. Raya Natsepa No.
36, Ambon 97582
19. Workshop Perluasan KUR-KorBid Perekonomian, 21 Hanawijaya Direktur
Juli 2011, Hotel Aston, Natsepa, Jl. Raya Natsepa No.
36, Ambon 97582. Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember
20. Undangan Forum Komunikasi Perbankan Syariah 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis,
(FKPS) Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut
21. ISEI Executive Seminar on Economics and Banking Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
22. Seminar 1/2 Hari PERBANAS Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 22 Juni 2005.
23. Seminar Dua Hari “Executive/Board Forum Program
For Indonesian Senior Banking Executives” Training yang diikuti antara lain: ­Officer Development
24. Leadership Forum 4 Tahun 2011 Program Bank Dagang Negara (BDN); Training Kredit
25. Leadership Forum “Two Days Strategic Dynamic Analisis Bidang Agribisnis, IPB; Pendidikan Kader
Workshop” Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI; ­ Effective Cash Flow
26. Workshop Forsimpta Management; Corporate Valution Modelling; Euromoney
27. 2nd Asian Payment Card Forum. Training; Executive Workshop on Certified Islamic
28. BSMR tingkat 4 dan 5 Financial Analyst (CIFA); Selling Commercial & Corporate
29. Workshop Service Excellence Bank Services Course; Leadership Course INSEAD-
30. Training Service Quality. Mandiri, USAID University; Internship Program USA;
Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen Risiko-
Program BSMR Bank Indonesia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


138 www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka peningkatan dan
pengembangan kompetensi untuk
menunjang tugas pengelolaan
perusahaan, selama tahun 2011Direksi
telah mengikuti berbagai seminar,
workshop, conference dan talk show
baik di dalam maupun luar negeri.

Perjalanan karir: Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Officer Bank Susila Bakti Bandung
Bank Mandiri (Persero) Tbk.; Departemen Head Front
End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.; Group
Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Sugiharto Direktur
Tbk.; ­ Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank
Dagang Negara. Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November
1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985,
dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas
Amran P. Nasution Direktur Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang
menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 1 Desember Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2008.
1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen,
Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989. Menjabat sebagai
Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007. Training yang diikuti: ­Credit Analysis Training; Core Credit
Training; Development of Management Skills Training; ­
Training yang diikuti: ­Kursus Dasar-dasar Perbankan, Selling International Banking Product & Service; Spirit Risk
Bank Susila Bakti; Kursus Kepala Cabang, Bank Management; Targeted Selection Training; Aktif sebagai
Indonesia; Training Customer Oriented Leadership, Dale pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai
Carnegie; Workshop Management Perbankan Syariah, perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN
Tazkia Institute; Good Corporate Governance, Risk Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas
Management&Compliance Management, Arthur Andersen; Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani.
­Workshop Proactive Risk Management In Banking,
Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya; Program Perjalanan karir: Kepala Divisi Pengembangan Jaringan
Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance PT Bank Syariah Mandiri; Regional Manager of East Java,
VIII, Center Of Corporate Leadership; Islamic Commercial Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri; Regional
Law In Banking & Finance; Islamic Finance Forum n ESQ Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia;
Angkatan 39, ESQ Centre; Workshop Risk Management Coordinator of Corporate Business Restructure Financing
& Compliance, Novotel Coralia; Sertifikasi Manajemen Unit PT Bank Muamalat Indonesia; Branch Manager di
Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko. Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia; Head
of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat
Perjalanan karir: Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Indonesia.
Mandiri; Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking
PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Divisi Treasury dan
Dana PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Divisi Pembiayaan
Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri; Kepala
Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung; Account

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 139
tata kelola
perusahaan

Zainal Fanani Direktur Commercial & Corporate Bank Services; Credit Risk
Analysis Training; Credit Risk Masterclass; International
Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober Trade Finance; Credit &Operational Risk.
1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan
Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya Perjalanan karir: Regional Risk Management III & V, Bank
(ITS) tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal Mandiri; Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank
19 Juni 2007. Mandiri; Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank
Mandiri; Group Head CRM Retail, Bank Mandiri; Ketua
Training yang diikuti: ­Sertifikasi Manajemen Risiko, Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN.
Badan Sertifikasi Manajemen Risiko; Conference on
Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA)
di Bahrain; Emotional Spiritual Quotient Program
Eksekutif, ESQ Training; Balanced Scorecard Worldclass IV. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Perform, The Jakarta Consulting Group; Good Corporate
Governance, Risk Management & Compliance; Pelatihan BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan
Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank Susila Bakti; usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara; Kursus DPS sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan
Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI; Kursus Manajemen syariah bersifat independen. Seluruh pedoman maupun
Perkreditan Angkatan XII, IBI. produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus
disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan
Perjalanan karir: Kepala Divisi Perencanaan, prinsip-prinsip syariah.
Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah
Mandiri; Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi
Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah a. Tugas dan Tanggung jawab
Mandiri; Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah
Mandiri; Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
Susila Bakti; Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia
Susila Bakti; Staff Badan Penelitian & Pengembangan No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank
Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari:
­ 1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Achmad Syamsudin Direktur (GCG);
2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli Syariah atas pedoman operasional dan produk yang
1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian dikeluarkan Bank, sesuai dengan masukan yang telah
Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
International University Of Japan, Nigata, Japan. Menjabat 3. Memberi opini syariah proses pengembangan produk
sebagai Direktur sejak tanggal 29 Juni 2010. baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia;
Training yang diikuti: ­Optimizing Company Value Through 4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-
BCM & ERM; Implementasi Resi Gudang dan Manajemen Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang
Risiko dalam Pembiayaan Komoditas; Transformational belum ada fatwanya;
Leadership for Within Internalisasi Culture (Change 5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip
Agent); Forum International ICC; Advanced Leadership Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan
Program (International Diploma); Euromoney Risk Mg. penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan
Master Series; ­ Small Medium Enterprise Financing; ­ 6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek
Credit Portfolio Risk Management; Marketing Analysis, syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka
Strategic Marketing & Product Development; Selling pelaksanaan tugasnya.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


140 www.syariahmandiri.co.id
b. Pengawasan e) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan pelayanan jasa Bank.
prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat
masukan dari unit kerja terkait meliputi:
1. Melakukan pengawasan terhadap proses c. Komposisi Dewan Pengawas Syariah
pengembangan produk baru BSM berdasarkan
masukan dari unit kerja terkait, berupa: Selama tahun 2011 komposisi DPS mengalami beberapa
a) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang perubahan, sebagai berikut:
berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan
akad yang digunakan dalam produk baru yang Periode Januari 2011 sd. Februari 2011
akan dikeluarkan; Sehubungan dengan pengunduran diri Ketua DPS Prof. KH.
b) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan Ali Yafie berdasarkan surat beliau kepada Direksi BSM pada
dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan tanggal 28 Juli 2010, maka susunan dan jabatan DPS BSM
Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia adalah sebagai berikut:
(DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS
melakukan analisa atas kesesuaian akad produk
No. Nama Jabatan
baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis
1. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota
Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka
2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota
DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi
akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah
Nasional - Majelis Ulama Indonesia. Periode Maret 2011 sd. November 2011
c) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT
akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Bank Syariah Mandiri tanggal 21 Maret 2011, maka susunan
Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait. dan jabatan DPS BSM adalah sebagai berikut:
d) Memberikan pendapat syariah atas produk baru
yang akan dikeluarkan.
No. Nama Jabatan
2. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM 1. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Pelaksana Tugas Ketua
berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: merangkap Anggota
a) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/ 2. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota
atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi
audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk
mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Periode Desember 2011 sd. Sekarang
Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana Berdasarkan Keputusan RUPS PT Bank Syariah Mandiri
dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. tanggal 28 Juni 2011, bahwa RUPS memberikan wewenang
b) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi kepada Dewan Komisaris untuk memilih dan menetapkan
yang akan diperiksa dengan memperhatikan Anggota DPS.
kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah
dari masing-masing kegiatan. Setelah dikeluarkannya Surat DSN-MUI No. U-321/DSn-MUI/
c) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik IX/2011 tanggal 28 September 2011 perihal Rekomendasi
(sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip DPS dan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Syariah
Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP. Mandiri No. 13/001/-KEP/KOM tanggal 22 Desember 2011
d) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek perihal Penetapan Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank
syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian Syariah Mandiri, maka susunan dan jabatan DPS BSM adalah
pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas sebagai berikut:
kegiatan dimaksud.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 141
tata kelola
perusahaan

Susunan Dewan Pengawas Syariah BSM


No. Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
Periode I Periode II Periode III Periode IV
1. Prof. Dr. Komaruddin Ketua • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 22 Desember 2011
Hidayat, MA dan SK Dewan Komisaris No. 13/001 s.d. s.d Juni 2016
KEP/KOM, tanggal 22 Desember 2011
2. Drs. Mohamad Anggota • Akta No. 24, RUPS tanggal 8 September 1999 17 Mei 2006 s.d. 19 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
Hidayat, MBA 8 September 1999 s.d. 17 Mei 2006 19 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
3. Dr. Muhammad Anggota/ • Akta No. 10, RUPS tanggal 3 Juli 2001 3 Juli 2001 s.d. 17 Mei 2006 s.d. 19 Juni 2008 Juni 2011 s.d.
Syafi’i Antonio, MEc. pelaksana • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 17 Mei 2006 19 Juni 2008 s.d. Juni 2011 Juni 2016
tugas ketua • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011

d. Pelaporan Dewan Pengawas Syariah b) Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta
Mekanisme pelaporan terhadap pelaksanaan fungsi pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa
pengawasan DPS adalah sebagai berikut: analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan
1. Dewan Pengawas Syariah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review
pengawasan kepada bank Indonesia paling lambat 2 terhadap SOP terkait aspek syariah.
(dua) bulan setelah periode semester berakhir. c) Opini syariah sebanyak 10 (sepuluh) opini terkait
2. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan dengan produk, transaksi maupun operasional yaitu
yang berakhir pada bulan Juni dan Desember. opini tentang:
3. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain: (1) Denda Keterlambatan (Penalti) Atas Transaksi
a) Kertas kerja pengawasan terhadap proses Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
pengembangan produk baru Bank dan Ekspor dan Impor.
b) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank. (2) Pelaksanaan Akad Mudharabah Musytarakah
Dengan Lekatan Kafalah Dalam Pola Pembiayaan
Bersama Antara Bank Dengan Kemenpera
e. Realisasi Kegiatan Dewan Pengawas Untuk Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Syariah Perumahan (FLPP).
(3) Produk Investasi Emas (PIE).
Selama tahun 2011 DPS telah melakukan pengawasan prinsip (4) Pemanfaatan Jasa Pialang Asuransi (Broker)
syariah sebagai berikut: Dalam Proses Penutupan Asuransi Jiwa Dan
1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM Pengakuan Ujroh Dari Pemanfaatan Jasa Broker
telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. Sebagai Pendapatan Bank.
(5) Arahan dan Penjelasan DPS terhadap fatwa No.
2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh Dengan
kerja operasional dan manual produk. Menggunakan Dana Nasabah.
(6) Rencana Perjanjian Kerjasama (PKS) BSM
3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Dengan PT Sarana Multigriya Financial (PT SMF)
Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2011, yang Berdasarkan Akad Mudharabah.
memuat antara lain: (7) Persetujuan DPS Tentang Pelaksanaan Akad
a) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan Mudharabah Musyarakah Dengan Lekatan Kafalah
produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad Pada Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- (FLPP).
MUI, review system dan prosedur produk baru. (8) Penggunaan Jasa Asuransi Konvensional (Non
Syariah) Untuk Menutup Resiko Pembiayaan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


142 www.syariahmandiri.co.id
(9) Penerbitan Sukuk Subordinate Notes Mudharabah a) Produk Tabungan
BSM Tahun 2011. Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor
(10) Pemberian Layanan Bank Secara Host To Host Pusat, merujuk Fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/ 2000
(H2H) Kepada BPR/BPRS. tentang Tabungan, & Fatwa No. 01/DSN-MUI/IV/2000
e) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel tentang Giro, antara lain:
pemeriksaan. 1) Harus dicantumkan title akad syariahnya.
2) Harus dijelaskan rukun dan syarat akad syariahnya
4. Kendala-kendala di Lapangan. sebagaimana point 1.1.
Dalam melaksanakan Uji Petik/pengawasan DPS belum 3) Perlu pencantuman rasio nisbah bagi hasil pada
memiliki standarisasi format pelaporan hasil uji petik, tabungan dan deposito dengan akad mudharabah
mengingat secara internal terdapat pula unit kerja- pada counter layanan yang selalu update.
unit kerja yang melakukan tugas pengawasan. Oleh 4) Pencantuman “akad mudharabah dengan return
sebab itu diperlukan support yang baik dari Direksi bagi hasil” pada point 3 dan “akad wadi’ah dengan
yang membawahi unit kerja yang berfungsi melakukan return bonus” pada point 4 pada Peraturan
pengawasan (Divisi Audit Internal, Divisi Kepatuhan), dan Ketentuan Tabungan dan Giro adalah
sehingga rekomendasi DPS berupa hasil uji petik tersebut sebaiknya dipisah mengingat akad pada produk
dapat langsung digunakan dalam berkoordinasi dengan ini merupakan pilihan, yaitu akad Wadiah Yad
satuan kerja teknis di Bisnis Unit maupun non Bisnis unit Dhamanah dan Mudharabah Muthlaqah.
dalam mengimplementasikan perbaikan-perbaikan
b) Deposito Syariah Mandiri
5. Hal-hal baru yang dilakukan selama tahun 2011 dalam Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor
upaya meningkatan pengawasan praktek syariah di BSM. Pusat, merujuk Fatwa No. 03/DSN-MUI/IV/2000
a) Melakukan Uji Petik langsung ke Kantor Cabang tentang Deposito & Opini-opini DPS tentang akad
BSM secara semesteran. Pada semester pertama tersebut, adalah: pada Lembar Permohonan Untuk
3 cabang, yaitu KC Bandung Utama, KC Surabaya, Penempatan Deposito Syariah Mandiri harus
KC Makassar. Dan pada semester kedua hanya dicantumkan “Deposito Syariah Mandiri Berdasarkan
satu cabang yaitu KC Bogor. Penekanan Uji Petik Akad Mudharabah”.
adalah kepada dokumen transaksi pendanaan dan c) Giro Syariah Mandiri
pembiayaan. Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor
b) Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada Pusat, merujuk Fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000
cabang ini telah disampaikan kepada Direksi atau unit tentang Tabungan, & Fatwa No. 01/DSN-MUI/
kerja terkait untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna IV/2000 tentang Giro, adalah: pada lembar Syarat-
memenuhi kesesuaian dengan prinsip syariah yang syarat Umum Pemegang Rekening Giro Syariah
telah ditetapkan. Mandiri:
1) Harus dicantumkan “Berdasarkan Akad Wadi’ah”
Secara keseluruhan pada 4 KC tersebut DPS melakukan 2) Pada Ketentuan Umum point 1 ditambahkan istilah
uji petik terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek syariah untuk “penitip yang mempunyai uang/
pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), muwaddi’ “ dan “pihak yang diberi kepercayaan
ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan atau menerima titipan/mustawda’
Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul 3) Klausula tentang ‘athaya/bonus belum
yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, dicantumkan. Dan redaksinya dapat dikutip
bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana dari point 4 tentang Bonus yang terdapat pada
proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan, Peraturan dan Ketentuan Tabungan dan Giro.
termasuk akta-akta notarial pembiayaan.
d) Hal-hal bersifat suplementer yang perlu ditindaklanjuti
Dari hasil uji petik terhadap 4 KC ini DPS memberikan oleh Kantor Pusat, diantaranya pada lembar Aplikasi
rekomendasi kepada Direksi untuk ditindaklanjuti/ Pembukaan Rekening Perorangan Valuta Rupiah
diperbaiki sesuai dengan Unit Kerja terkait, yaitu sebagai terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata,
berikut: yaitu:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 143
tata kelola
perusahaan

1) Pada kolom Akad/contract, Kata pengumuman (d) Penyelesaian sengketa harus melalui
ditulis “pengumamnn” BASYARNAS atau Pengadilan Agama Kelas I
2) Pada kolom Fasilitas/facility, Kata pengganti (untuk (e) Cover asuransi harus menggunakan asuransi
kartu hilang/dicuri) ditulis “Pengganti untuk kartu syariah
hilang/dicuti” 7) Penyeragaman Format Surat SP3.
3) Pada kolom Kuasa Debet/Standing Instruction, 8) Biaya keterlambatan tidak perlu dicantumkan
Kata tagihan pada kalimat Beri tanda V untuk dalam SP3. Karena tidak sesuai dengan “saddudz
rekening tagihan yang dipilih, ditulis “tagihhan” dan dzari’ah” Dan kalaupun terjadi keterlambatan maka
kata pada tabel tujuan Standing Instruction ditulis formula perhitungannya harus didasarkan pada
“Intruction” real lost.
4) Pada point 1.e. Peraturan dan Ketentuan 9) SP3 nasabah restrukturisasi secara format sama
Tabungan dan Giro kata gabungan ditulis dengan point 7 akan tetapi ditambahkan biaya
“gabunggan” denda keterlambatan (ta’widh).

e) Produk Pembiayaan f) Hal lain yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat
Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor dan Kantor Cabang, adalah: perlu dilakukan upgrade
Cabang, merujuk Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000 pemahaman aspek syariah kepada notaris rekanan
ttg Murabahah, Fatwa No. 07/DSN-MUI/IV/2000 ttg hal ini dimaksudkan untuk mitigasi risiko bank terkait
Pembiayaan Mudharabah, Fatwa No. 08/DSN-MUI/ aspek hukum untuk saat ini dan di masa depan.
IV/ 2000 ttg Pembiayaan Musyarakah, Fatwa No. 43/
DSN-MUI/ VIII/2004 ttg Ta’widh dan Fatwa No. 43/
DSN-MUI/ VIII/2004 ttg Ta’widh, adalah: f. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Dewan
1) SP3 harus mencantumkan dasar akad-akad Pengawas Syariah
syariah pembiayaan yang disetujui dan kejelasan
akad-akad syariah tersebut harus lebih ditekankan. Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan
2) Perihal dalam SP3 harus mencantumkan definisi pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 18 kali.
dan syarat/rukun akad yang jelas.
3) “Term Jenis Transaksi” dalam Struktur Pembiayaan Periode Januari 2011 sd. November 2011
dirubah dengan jenis akad
4) Pencantuman Jenis Akad “Mudharabah wal No. Nama Jumlah Rapat (16 kali)
murabahah/Ijarah (wa’ad)” adalah tidak tepat. 1. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 16
Dan akad yang tepat adalah “Mudharabah wal 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 8
murabahah, atau “Akad Mudharabah wal ijarah”.
BSM harus menghindari pembiayaan modal kerja
baik kepada lembaga keuangan/jasa keuangan Periode Desember 2011
non bank konvensional, kecuali bila dapat
dipastikan akad-akad syariah dapat berlaku dalam No. Nama Jumlah Rapat (2 kali)
perjanjian lembaga tersebut dengan end user. 1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA 2
5) Dalam SP3 point 2 tentang syarat 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 1
penandatanganan akad pembiayaan harus 3. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 1
ditambahkan klausul Akad koperasi dengan
anggota koperasi berdasarkan prinsip syariah.
Hal ini untuk menjamin bahwa penyaluran dana
tersebut sesuai aspek syariah. Dan agar BSM tidak
mensupport transaksi-transaksi ribawi.
6) Akte Notaris untuk SP3 harus memuat point-point
penting yaitu:
(a) Penyebutan title akad
(b) Penyelarasan Akad
(c) Definisi Akad yang diikat

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


144 www.syariahmandiri.co.id
Keberhasilan penerapan GCG di Bank
secara berkelanjutan didukung oleh
berfungsinya perangkat atau organ
GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan
Direksi.

g. Rangkap Jabatan Anggota DPS Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk DPS mengacu
kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan
Nama Jabatan Rangkap DPS memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Hanya menjabat sebagai DPS dan Nominasi.
di PT BSM
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 1. PT Asuransi Takaful Indonesia,
2. PT Schroders Investment i. Riwayat Singkat Dewan Pengawas Syariah
Management,
3. Lembaga Pengembangan
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua
Export Indonesia.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 1. Asuransi Manulife Syariah,
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953.
2. Asuransi Allianz Syariah,
3. UUS Bank BTN Syariah. Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 1981. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah
sejak tanggal 28 Juni 2011. Gelar Magister dan PhD di bidang
Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University
h. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Meraih gelar doctoral di
bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun
Total remunerasi yang dibayarkan kepada DPS selama 1995 dan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997.
tahun 2011 meliputi gaji dan kompensasi lainnya termasuk
bonus adalah sebesar Rp836 Juta mengalami peningkatan Merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp772 juta. berpengaruh di Indonesia serta produktif dalam menulis
Proses penetapan remunerasi DPS sama dengan yang karya-karya ilmiah. Selain menjabat sebagai Ketua Dewan
telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai
Komisaris. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Jenis remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas


Syariah adalah sebagai berikut: Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Anggota

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima DPS dalam 1 (satu) tahun Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967.
Orang Rp Juta Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal
Gaji Rp/Tahun 3 511 3 Juli 2001. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari
Tunjangan/Fasilitas lain Rp/Tahun 3 325 University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master
TOTAL 836 di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU),
Malaysia tahun 1992.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 145
tata kelola
perusahaan

Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas V. Komite-komite


Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli
Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia,
Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional
1. Komite Audit
MUI dan Dosen Tazkia.
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance), dengan mengacu
kepada Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota
tanggal 24 September 2004, Direksi dan Dewan Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Audit di
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1968.
PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 1 April 2005.
Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal
3 Juli 2001.Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun
Dalam perkembangan selanjutnya, Bank Indonesia
1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi
melalui Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good
menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic
Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana
and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas
terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan
Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2
dan Unit Usaha Syariah, antara lain telah pula mengatur
Program IEF Universitas Trisakti.
kegiatan Komite Audit. Ketentuan-ketentuan tersebut telah
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Komite
Audit di PT Bank Syariah Mandiri.
j. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah
Pembentukan Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri
Sekretaris Dewan Pengawas Syariah dijabat oleh Rahmat
dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit
Hidayat. Lahir 22 Oktober 1973. Alumnus Fakultas Syariah
(Audit Committee Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada
Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam
tanggal 20 Mei 2005 yang menjadi pedoman utama dan
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Saat ini
acuan pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit.
sedang menempuh S-2 Jurusan SDM di Program Magister
Manajemen STIE Kusuma Negara Jakarta Timur. Karirnya
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas
sebagai Executive Secretary Officer dimulai pada Juli 2010.
pelaksanaan tugas Komite Audit selama periode 1 Januari
Seminar yang pernah diikuti Legal Aspects of Islamic Asset
2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan ini
Securitisation & Insolvency Regims, 5th IFSB.
disampaikan Laporan Komite Audit PT Bank Syariah
Mandiri Tahun 2011.
Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah:
a. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara
semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan
Komisaris dan Direksi BSM.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite
b. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan
Audit
manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik
Tugas pokok Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri,
dan lancar.
sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite
c. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi
Audit, adalah membantu Dewan Komisaris melalui
prinsip dan ketentuan syariah.
pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang
d. Membantu proses percepatan Service Level Agreement
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
(SLA) DPS secara optimal.
mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan
perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas
lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


146 www.syariahmandiri.co.id
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/ Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
PM/2004 tanggal 24 September 2004, Komite Audit PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
bertugas: Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
(1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit
yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan bertugas:
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan (1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern
lainnya, antara lain mengenai kepatuhan terhadap dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia intern termasuk kecukupan proses pelaporan
dan pemenuhan pengungkapan sesuai ketentuan keuangan, yaitu:
perundang-undangan yang berlaku, a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh
(2) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank fungsi Audit Intern,
terhadap peraturan perundang-undangan yang b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
berkaitan dengan kegiatan usaha, hasil temuan audit dan/atau rekomendasi
(3) Melakukan penelaahan atas penerapan tata dari hasil pengawasan Bank Indonesia,
kelola perusahaan yang baik (good corporate auditor intern, Dewan Pengawas Syariah,
governance), dan/atau auditor ekstern, guna memberikan
(4) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
pemeriksaan oleh auditor ekstern (akuntan (2) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan
publik) meliputi rekomendasi penunjukan dan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada
atau pemberhentian, review kontrak kerja, Dewan Komisaris.
review cakupan, perencanaan audit dan fee,
review laporan audit ekstern dan surat kepada
manajemen (management letter), memonitor b. Susunan Anggota Komite Audit
kinerja auditor ekstern dan memastikan
kepatuhan terhadap standar profesional, terutama Sampai dengan 30 Juni 2011 personalia Komite
independensi, serta memonitor tindak lanjut atas Audit PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 4 orang,
hasil audit, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris
(5) Melakukan penelaahan atas tindak lanjut laporan Independen, 1 orang anggota dari Komisaris
hasil audit yang dilakukan oleh otoritas pengawas Independen dan 2 orang anggota yang berasal dari
bank, pasar modal dan instansi lainnya, Pihak Independen di luar bank, sebagai berikut:
(6) Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang n Abdillah, Komisaris Independen, sebagai Ketua.
dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen n Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sebagai
risiko oleh Direksi, Anggota.
(7) Melakukan penelaahan atas pengaduan yang n Kasmadi Adrianto, Pihak Independen, sebagai
berkaitan dengan Bank, Anggota.
(8) Melakukan penelaahan efektivitas sistem n Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, sebagai
pengendalian intern Bank, Anggota.
(9) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor intern, meliputi review Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank
piagam audit intern (internal audit charter), review Syariah Mandiri No. 13/342-KEP/DIR tanggal 27 Juli
rencana kerja audit tahunan, review efektivitas 2011, diputuskan bahwa per tanggal 1 Juli 2011 salah
pelaksanaan audit intern, review laporan audit dan satu anggota Komite Audit yaitu Kasmadi Adrianto
tindak lanjut hasil audit serta review atas struktur dinyatakan berhenti dari keanggotaannya sebagai
fungsi audit intern, Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri, dan
(10) Membuat Piagam, Pedoman Kerja dan Rencana per tanggal 1 Agustus 2011 dilakukan penambahan
Kerja Komite Audit, anggota Komite Audit sebanyak 1 orang yaitu Ferry
(11) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan Firmansyah, Pihak Independen. Sehingga personalia
informasi Bank.
(12) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 147
tata kelola
perusahaan

Komite Audit per tanggal 1 Agustus 2011 menjadi Kualifikasi dan Independensi Komite Audit
sebagai berikut:
Kualifikasi Abdillah Ramzi A. Tjeppy Ferry
n Abdillah, Komisaris Independen, sebagai Ketua.
Zuhdi Kustiwa Firmansyah
n Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sebagai
1. Komisaris Independen v v - -
Anggota, 2. Pihak Independen - - v v
n Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, sebagai • Tidak memiliki - - v v
Anggota. hubungan keuangan
n Ferry Firmansyah, Pihak Independen, sebagai • Tidak memiliki - - v v
Anggota. hubungan kepengu-
rusan
• Tidak memiliki kepe- - - v v
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit
milikan saham
bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
• Tidak memiliki - - v v
hubungan keluarga
dengan pemegang
c. Kualifikasi dan Independensi Anggota saham pengendali
Komite Audit

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ d. Kegiatan Komite Audit Tahun 2011
33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Dalam tahun 2011, Komite Audit telah melakukan
Usaha Syariah, Pasal 36 Ayat (1) bahwa kualifikasi tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup
anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari: a. kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
seorang Komisaris Independen; b. seorang pihak
independen yang memiliki keahlian di bidang 1. Penyusun Telaah
akuntansi keuangan; dan c. seorang pihak independen a) Menyusun telaah Usulan Koreksi Direksi atas
yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah. Draft SKB Komisaris dan Direksi tentang
Piagam Komite Audit (Audit Committee
Penjelasan Pasal 36 Ayat (1), yang dimaksud dengan Charter) (27.01.2011).
“pihak independen” adalah pihak di luar BUS yang b) Menyusun telaah Kebijakan Sistem
tidak memiliki: a. hubungan keuangan, kepengurusan, Pengendalian Intern PT Bank Syariah Mandiri
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga (08.02.2011).
dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan c) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern
Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b. hubungan Triwulan III Tahun 2010 (17.02.2011).
keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham d) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern
dengan BUS. Triwulan IV Tahun 2010 (02.03.2011).
e) Menyusun telaah Laporan Keuangan
Komposisi Komite Audit terdiri dari seorang ketua Audited posisi 31 Desember 2010 (Audited)
yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 3 (tiga) (24.05.2011).
anggota yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 f) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern
(dua) orang dari pihak independen. Triwulan I Tahun 2011 (13.09.2011).
g) Menyusun telaah Laporan Telaah Kualitas
Divisi Audit Intern BSM oleh Pricewaterhouse
Coopers (PwC) (14.09.2011).
h) Menyusun telaah Piagam Audit Intern PT Bank
Syariah Mandiri Tahun 2005 (28.09.2011).
i) Menyusun telaah Laporan Hasil Negosiasi
Harga Jasa Audit Laporan Keuangan Tahun
Buku 2011 Antara Tim Pengadaan Jasa Audit
(TPJA) dengan KAP PSS-EY (06.10.2011).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


148 www.syariahmandiri.co.id
j) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern h) Membahas SOP yang dilengkapi flowchart
Triwulan II Tahun 2011 (12.10.2011). dalam kaitannya dengan pelaksanaan
k) Menyusun telaah Progress Report Project pengendalian intern di BSM (02.08.2011).
Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank i) Membahas Pajak Tangguhan dalam kaitannya
dengan Flowchart (22.08.2011). dengan RBB (24.08.2011).
l) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi j) Membahas Peraturan Bank Indonesia (PBI)
PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30.06.2011 No.11/2009 terkait dengan Penerapan
(23.08.2011). Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan
m) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS
PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30.09.2011 (29.09.2011).
(15.11.2011).
n) Menyusun telaah Pelaporan Update Status 3. Jumlah Rapat internal dan Kehadiran Komite
Project CBS per 31 Oktober 2011 (29.11.2011). Audit tahun 2011
o) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern
Triwulan III Tahun 2011 (22.11.2011). Periode Januari – Juli 2011
p) Menyusun telaah Pelaporan Update
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Status Project CBS per 29 November 2011
Abdillah 16 16
(12.12.2011).
Ramzi A Zuhdi 16 16
Tjeppy Kustiwa 16 16
2. Rapat Komite Audit
Kasmadi Adrianto*) 16 11
Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui
pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM,
RAKOMDIR dan RAKOM serta pada saat Periode Agustus – Desember 2011
membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan Abdillah 16 16
kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Ramzi A Zuhdi 16 16
Rapat-rapat Komite Audit yang diadakan secara Tjeppy Kustiwa 16 16
khusus adalah sebagai berikut: Ferry Firmansyah**) 16 5
a) Membahas Laporan Keuangan per 31 Keterangan: *) Mengundurkan diri pada bulan Juni 2011
Desember 2010 yang akan dilaporkan kepada **) Menjadi anggota Komite Audit semenjak bulan Juli 2011
Dewan Komisaris (01.03.2011).
b) Membahas beberapa hal terkait dengan
Kebijakan dan Pedoman Akuntansi untuk 4. Rapat-rapat yang diikuti oleh Komite Audit di
Software, pengadaaan KAP 2011, Rencanan luar rapat internal antara lain:
Audit DAI 2011, sosialisasi Pengendalian Intern a) Rapat Direksi – Komisaris (RADIRKOM)
oleh DAI dan lain-lain” (15.03.2011). n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan

c) Membahas penggunaan dana Wadiah untuk bank dan profil risiko PT Bank Syariah
Qardh dan Ujrah (04.03.2011) Mandiri bulan Desember 2010 (25.01.2011)
d) Membahas hasil pertemuan dengan n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan

Pricewaterhouse Coopers (PwC) tentang bank dan profil risiko PT Bank Syariah
Review Fungsi DAI oleh PwC (14.04.2011). Mandiri bulan Januari 2011 (24.02.2011)
e) Membahas masalah Pembiayaan (NPF, IRR), n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan

Biaya Dibayar Dimuka (BDD), Pendapatan Fee bank, profil risiko PT Bank Syariah Mandiri
Based (Talangan Haji, Gadai) (02.05.2011). dan lain-lain bulan dan Februari 2011
f) Membahas masalah Pembiayaan Musyarakah, (24.03.2011)
Qardh, Talangan Haji, Gadai, analisis n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan

penggunaan Modal dan Cadangan untuk bank dan profil risiko PT Bank Syariah
mendanai Qardh dan Aset Tetap (24.05.2011). Mandiri bulan Maret 2011 (26.04.2011)
g) Membahas perlakukan akuntansi untuk fee n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan

Talangan Haji (06.06.2011). bank dan profil risiko PT Bank Syariah


Mandiri bulan April 2011 (26.05.2011)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 149
tata kelola
perusahaan

n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan pihak pemberi pinjaman (PT Sarana
bank dan profil risiko PT Bank Syariah Multigriya Finansial – Persero / SMF)
Mandiri bulan Mei 2011 (22.06.2011) (09.09.2011).
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan
bank dan profil risiko PT Bank Syariah d) Rapat Dengan Pimpinan Satuan Kerja
Mandiri bulan Juni 2011 (21.07.2011) n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi dan
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan KAP PSS-EY perihal “Adjustment Audit,
bank dan profil risiko PT Bank Syariah Disclosure dan Managament Letter atas
Mandiri bulan Juli 2011 (25.08.2011) Laporan Keuangan BSM per 31 Desember
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan 2010” (14.02.2011).
bank dan profil risiko PT Bank Syariah n Pertemuan dengan Divisi Sistem &
Mandiri bulan Agustus 2011 (20.09.2011) Prosedur (DSP) perihal “Pembasahan
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan Kebijakan Pengendalian Intern BSM”
bank dan profil risiko PT Bank Syariah (21.02.2011).
Mandiri bulan September 2011 dan lain-lain n Pertemuan dengan Divisi Audit Intern
(20.10.2011) membahas Laporan Kegiatan Divisi Audit
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan Intern Triwulan III dan IV Tahun 2010
bank dan profil risiko PT Bank Syariah (30.03.2011).
Mandiri bulan Oktober 2011 dan lain-lain n Pertemuan dengan Advisor Implementasi
(18.11.2011) NCBS membahas tahapan implementasi
n Pembahasan Rencana Bisnis Bank Tahun NCBS dengan cara parallel run
2012 (24.11.2011) (31.05.2011).
n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank n Pertemuan dengan Divisi Audit Intern
dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan membahas Kinerja DAI s.d. Juni 2011
November 2011 dan lain-lain (20.12.2011) (15.07.2011).
n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi
b) Rapat Komisaris - Direksi (RAKOMDIR) membahas Laporan Hasil Negosiasi Harga
n Membahas masalah Restrukturisasi Jasa Audit Laporan Keuangan Tahun Buku
Pembiayaan dalam kaitannya dengan 2011 Antara Tim Pengadaan Jasa Audit
kebijakan & strategi restrukturisasi dan (TPJA) dengan KAP PSS-EY (06.10.2011).
collection (09.08.2011). n Pertemuan dengan KAP PSS-EY, Divisi
n Membahas perkembangan implementasi Akuntansi dan Divisi Audit Intern perihal
New Core Banking System (NCBS) “Kick off Meeting Audit 31 Desember 2011
(13.12.2011). oleh KAP PSS-EY”. (18.10.2011).
n Membahas Tindak Lanjut Arahan BI n Pertemuan dengan KAP PSS-EY,
Tentang Gadai Emas BSM iB dan Divisi Akuntansi dan Divisi Audit Intern
Pelaksanaan Write Off (16.12.2011). membahas rencana Audit Cabang-Cabang
dan lain-lain (27.10.2011).
c) Rapat Komisaris (RAKOM) n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi
n Membahas Rencana Bisnis Bank PT Bank Membahas mekanisme perhitungan bagi
Syariah Mandiri Tahun 2011 (24.01.2011). hasil Deposito BSM. (10.11.2011).
n RAKOM dengan KAP Ernst & Young
perihal “Laporan Hasil Audit Laporan Kegiatan Lainnya
Keuangan posisi 31 Desember 2010” n Menyusun Rencana Kerja Komite Audit Tahun
(14.02.2011). 2011 (02.01.2011).
n Review Fungsi DAI (Quality Assurance n Menyusun Laporan Kegiatan Komite Audit
Review/QAR) oleh Pricewaterhouse Tahun 2010 (11.01.2011).
Coopers (PwC) (13.04.2011). n Membahas Laporan Komite Audit dalam
n Membahas permintaan persetujuan Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri
Dewan Komisaris oleh Manajemen untuk Tahun Buku 2010 (17.01.2011).
menjaminkan aset (tagihan) BSM kepada

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


150 www.syariahmandiri.co.id
Proyek Master Plan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang
mulai diluncurkan tahun 2011 dan akan
terus berlanjut s.d 2014 memberikan
peluang bagi perbankan syariah untuk
menyalurkan pembiayaan dalam sindikasi.

n Membahas surat Dewan Komisaris kepada Ernst & Young Advisory Services, anggota Komite Audit
Direksi mengenai koreksi Direksi atas Draft PT Bank Rakyat Indonesia dan saat ini sebagai anggota
Revisi Piagam Komite Audit (07.02.2011). Komite Audit BSM.
n Mengikuti workshop “Penyusunan Pedoman
Kerja Komite Auidt dan Komite Pemantau
Risiko untuk Bank Umum dan Bank Syariah” di Ferry Firmansyah
LPPI (13 s.d 14.10.2011). Anggota Komite Audit
n Mengikuti Seminar “Peran Pedoman Good
Governance Bisnis Syariah (GGBS) di Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 29 April
Indonesia” di LPPI (3.11.2011). 1995. Meraih gelar Sarjana (S1) di bidang,Akuntansi ,
n Mengikuti Diskusi Panel “Menelaah Lebih Jauh dari Universitas Indonesia (UI 1983).
Penerapan PSAK Baru Yang Berlaku Di Tahun
2011 dan 2012” Financial Club – Graha CIMB Perjalanan karir: Pejabat Eksekutif di Bank
Niaga, Jakarta (17.11.2011). Mandiri,Pejabat Eksekutif di Bapindo, Senior Akuntan
n Mengikuti pembukaan Raker PT Bank Syariah PT 3M Indonesia.
Mandiri Akhir Tahun 2011 (23.12.2011).

2. Komite Pemantau Risiko


e. Riwayat Hidup Singkat Komite di Luar
Pengurus Dalam rangka mengimplementasikan tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance) sebagaimana
Tjeppy Kustiwa dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
Anggota Komite Audit & Anggota Komite ­Pemantau PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan
Risiko Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah. Dewan Komisaris PT Bank Syariah
Lahir di Bandung tanggal 17 Desember 1957. Lulusan Mandiri telah membentuk Komite Pemantau Risiko di PT
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Bank Syariah Mandiri.
Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister
Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
1994. Berpengalaman mengikuti berbagai training dan pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama
seminar antara lain di bidang yang berkaitan dengan periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember
tugas Komite Audit, Akuntansi, Perbankan, Financial 2011, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite
Restructuring and Go Public Procedure, Consilidation Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
Financial Report dan Information Technology. Memulai
karir di Bank Bumi Daya tahun 1986 hingga 2000,
bekerja di Prasetio Strategic Consulting-Andersen,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 151
tata kelola
perusahaan

a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite c. Kualifikasi dan Independensi


Pemantau Risiko Anggota Komite Pemantau Risiko

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/
tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good 33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit
dan Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum Usaha Syariah, Pasal 34 Ayat (1) bahwa kualifikasi
dalam Pasal 3 Piagam Komite Pemantau Risiko anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri
PT Bank Syariah Mandiri tanggal 9 Februari 2011, dari: a. seorang Komisaris Independen; b. seorang
Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
Komisaris untuk: perbankan syariah; dan c. seorang pihak independen
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
risiko;
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara Penjelasan Pasal 34 Ayat (1), yang dimaksud dengan
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan “pihak independen” adalah pihak di luar BUS yang
kebijakan tersebut; tidak memiliki: a. hubungan keuangan, kepengurusan,
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan
Risiko; agar Dewan Komisaris dapat melakukan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b. hubungan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham
Direksi. dengan BUS.

Komposisi Komite Pemantau Risiko terdiri dari


b. Susunan Anggota Komite Pemantau seorang ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen
Risiko dan 3 (tiga) anggota yaitu seorang Komisaris
Independen dan 2 (dua) orang dari pihak independen.
Sampai dengan akhir Juli 2011 susunan keanggotaan
Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri Kualifikasi dan Independensi Komite Pemantau Risiko
berjumlah 4 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang
Kualifikasi Ramzi A. Abdillah Lilis Edyanto Tjeppy
dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota
Zuhdi Kurniasih Rachman Kustiwa
Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris
1. Komisaris Independen v v - - -
dan 1 orang anggota yang berasal dari pihak
2. Pihak Independen - - - v v
independen di luar pengurus bank, sebagai berikut: • Tidak memiliki - - - v v
n Ramzi A. Zuhdi: Ketua/Komisaris Independen. hubungan keuangan
n Abdillah: Anggota/Komisaris Independen. • Tidak memiliki - - - v v
n Lilis Kurniasih: Anggota/Komisaris. hubungan kepengu-
n Edyanto Rachman: Anggota, Pihak Independen rusan
• Tidak memiliki kepe- - - - v v
milikan saham
Terhitung tanggal 1 Agustus 2011, susunan personalia
• Tidak memiliki - - - v v
Komite Pemantau Risiko mengalami perubahan,
hubungan keluarga
menjadi: dengan pemegang
n Ramzi A. Zuhdi: Ketua/Komisaris Independen saham pengendali
n Abdillah: Anggota/Komisaris Independen
n Lilis Kurniasih: Anggota/Komisaris
n Edyanto Rachman: Anggota, Pihak Independen
n Tjeppy Kustiwa: Anggota, Pihak Independen d. Kegiatan Komite Pemantau Risiko
Tahun 2011
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite
Pemantau Risiko bertangggung jawab kepada Kegiatan Komite Pemantau Risiko dalam tahun 2011
Dewan Komisaris. mencakup hal-hal sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


152 www.syariahmandiri.co.id
1. Penyusunan Telaah Periode Januari - Juli 2011
Pada tahun 2011 Komite Pemantau Risiko
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
telah melakukan beberapa kegiatan serta
Ramzi A Zuhdi 9 9
penyusunan telaah antara lain: Abdillah 9 9
a) Menyelesaikan Piagam Komite Pemantau Lilis Kurniasih 9 9
Risiko yang telah disesuaikan dengan Edyanto Rachman 9 9
peraturan dan perundang-undangan yang
terkini (Peraturan Bank Indonesia No. Periode Agustus - Desember 2011
11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
tentang Pelaksanaan Good Corporate
Ramzi A Zuhdi 9 9
Governance Bagi Bank Umum Syariah Abdillah 9 9
dan Unit Usaha Syariah dan Piagam Good Lilis Kurniasih 9 9
Corporate Governance PT Bank Syariah Edyanto Rachman 9 9
Mandiri No.12/002-SKB/KOM.DIR tanggal Tjeppy Kustiwa* 9 2
27 Desember 2010) (31.01.2011) Keterangan: *) Menjadi anggota Komite Pemantau Risiko semenjak
b) Menyelesaikan pengembangan profil 1 Agustus 2011
risiko versi internal terkait credit risk
3. Rapat-rapat yang diikuti oleh Komite
dan operational risk serta mengkaji
Pemantau Risiko di luar rapat internal
penyempurnaan parameter riskcontrol
antara lain:
system (12.01.2011 dan 22.03.2011).
a) Rapat Direksi– Komisaris (Radirkom).
c) Menyusun telaah pembiayaan yang di
1) Mengevaluasi kinerja, profil risiko
write-off tahun 2010 (02.2011)
dan tingkat kesehatan Bank bulan
d) Menyusun telaah program pembiayaan
Desember 2010 (25.01.2011).
Kredit Usaha Rakyat (KUR) atas dasar
2) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
temuan BI (02.2011)
tingkat kesehatan Bank bulan Januari
e) Menyusun telaah kasus/fraud tahun 2010
2011 (24.02.2011).
temuan DAI (05.2011).
3) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
f) Menyusun telaah risiko reputasi terkait
tingkat kesehatan Bank bulan Februari
kegagalan transaksi ATM (06.2011).
2011 (24.03.2011).
g) Menyusun telaah Laporan uji coba
4) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
pelaksanaan Disaster Recovery Plan
tingkat kesehatan Bank bulan Maret
(DRP) (22.06.2011)
2011 (26.04.2011).
h) Menyusun telaah Risiko Operasional terkait
5) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
keterlambatan penyampaian Laporan
tingkat kesehatan Bank bulan April
Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) ke
2011 (26.05.2011).
Bank Indonesia (08.2011)
6) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
i) Menyusun telaah kasus/fraud Januari-
tingkat kesehatan Bank bulan Mei 2011
September 2011 temuan DAI (12.2011).
(22.06.2011).
7) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
2. Rapat Komite Pemantau Risiko
tingkat kesehatan Bank bulan Juni 2011
Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan
(21.07.2011).
melalui pertemuan dalam rangka mengikuti
8) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
Radirkom, Rakomdir dan Rakom dengan fokus
tingkat kesehatan Bank bulan Juli
pemantauan pelaksanaan manajemen risiko
2011 dan laporan perkembangan New
serta dengan Pimpinan Satuan Kerja.
CoreBanking System (25.08.2011).
9) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
tingkat kesehatan Bank bulan Agustus
2011 (20.09.2011).
10) Mengevaluasi kinerja, profil risiko
dan tingkat kesehatan Bank bulan
September 2011 (20.10.2011).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 153
tata kelola
perusahaan

11) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan (10.10.2011)


tingkat kesehatan Bank bulan Oktober f) Mengikuti workshop “Penyusunan
2011 (18.11.2011). Pedoman Kerja Komite Audit dan Komite
12) Membahas Rencana Bisnis Bank PT Pemantau Risiko untuk Bank Umum dan
Bank Syariah Mandiri Tahun 2012 Bank Syariah” di LPPI (13-14.10.2011)
(24.11.2011). g) Mengikuti pembukaan Rapat Kerja Bank
13) Mengevaluasi kinerja, profil risiko Akhir Tahun 2011 (23.12.2011).
dan tingkat kesehatan Bank bulan
Nopember 2011 (20.12.2011).
e. Riwayat Hidup Singkat Komite di luar
b) Rapat Komisaris Direksi (Rakomdir) Pengurus
1) Membahas Pembiayaan Bermasalah
(Restrukturisasi Pembiayaan) Edyanto Rachman
(09.08.2011). Anggota Komite Pemantau Risiko
2) Membahas perkembangan
implementasi New Core Banking Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon, 27 Maret 1954.
System (NCBS) (13.12.2011) Meraih Gelar Magister di bidang Manajemen di Universitas
3) Membahas perkembangan bisnis Gadai Indonesia (UI 1991), Meraih Gelar Sarjana (S1) di bidang
dan pembiayaan yang di write-off Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB 1978)
Tahun 2011 (16.12.2011).
Perjalanan karir: Komisaris PT Wahana Optima
c) Rapat dengan Pimpinan Satuan Kerja Permai, Pejabat Eksekutif di Bank Mandiri,Pejabat
Komite Pemantau Risiko dalam tahun Eksekutif di Bapindo, Supervisor PT Astra Motor Sales.
laporan melakukan pertemuan secara
khusus dengan pimpinan satuan kerja
antara lain membahas temuan kasus/fraud 3. Komite Remunerasi dan Nominasi
dengan DAI (30.03.2011), pengembangan
parameter inheren risk profil risiko Bank Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk
terkait risiko pembiayaan (credit risk) membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas
dan risiko operasional (operational risk) pengawasan terhadap Perseroan, khususnya untuk
(12.01.2011) serta parameter risk control memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan
system dengan DMR (22.03.2011), nominasi Perseroan telah disusun dan dilaksanakan
risiko pengelolaan likuiditas dengan DTI berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh
(16.8.2011) serta index kepatuhan dengan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DKN (04.11.2011).
a. Tugas dan Tanggungjawab Komite
Kegiatan Lainnya Remunerasi dan Nominasi
a) Menyusun laporan tahunan Komite
Pemantau Risiko Tahun 2010 (07.02.2011). 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
b) Menyusun Rencana Kerja Komite 2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Pemantau Risiko Tahun 2011 (28.01.2010). Komisaris mengenai:
c) Mengikuti Rakom dengan KAP Ernst & a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
Young (14.02.2011) dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
d) Menyusun laporan monitoring analisis b) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pertumbuhan Non Performing Financing pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
(atas dasar umur pembiayaan: 0-6 bulan, kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.
6 -12 bulan, 12 – 24 bulan) berdasarkan 3) Menyusun dan memberikan rekomendasi
segmen Korporasi, UMKM dan Konsumer). mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/
(06.2011) atau penggantian anggota Dewan Komisaris
e) Bersama Komite Audit, mengikuti paparan dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
Divisi Akuntansi perihal “Mekanisme disampaikan kepada RUPS.
Perhitungan Bagi Hasil Deposito di BSM”

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


154 www.syariahmandiri.co.id
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk
untuk membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas pengawasan terhadap
Perseroan, khususnya untuk memastikan bahwa
sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi
Perseroan telah disusun dan dilaksanakan
berdasarkan asas keadilan dan transparansi
serta patuh kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Komposisi Komite Remunerasi & Nominasi terdiri dari
Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan seorang ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. dan 4 anggota yaitu seorang Komisaris Independen,
seorang Komisaris, dan 2 (dua) orang dari Pejabat
b. Susunan Anggota Komite Remunerasi Eksekutif (Kepala Divisi).
dan Nominasi
Kualifikasi dan Independensi Komite Remunerasi dan
Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Nominasi
Kualifikasi Achmad Abdillah Tardi Eka B. Achmad
Nama Jabatan
Marzuki Danuwirana Fauzi
Achmad Marzuki Sebagai Ketua (Komisaris Independen) 1. Komisaris Independen v v - - -
Abdillah Sebagai Anggota (Komisaris Independen) 2. Pihak Independen - - - v v
Tardi Anggota (Komisaris) • Tidak memiliki - - - v v
Eka B. Danuwirana Sebagai Anggota (Kepala Divisi) hubungan keuangan
• Tidak memiliki - - - v v
Achmad Fauzi Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
hubungan kepengu-
rusan
• Tidak memiliki kepe- - - - v v
c. Rangkap Jabatan Anggota Komite milikan saham
Remunerasi dan Nominasi • Tidak memiliki - - - v v
hubungan keluarga
1) Tidak ada Direksi Bank maupun Direksi Bank lain dengan pemegang
yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan saham pengendali
Nominasi.
2) Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak
merangkap sebagai ketua pada Komite Lain. e. Laporan Kerja Komite Remunerasi
dan Nominasi
d. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat
Komite Remunerasi & Nominasi sesuai dengan kebutuhan. Selama tahun 2011, Komite
Remunerasi dan Nominasi telah melangsungkan 4
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ (empat) kali pertemuan dengan beberapa agenda
33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate penting antara lain:
Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit a) Membahas tentang program remunerasi pegawai
Usaha Syariah, Pasal 35 Ayat (1) bahwa kualifikasi Bank.
anggota Komite Remunerasi & Nominasi paling kurang b) Membahas materi RUPS dan RUPSLB.
terdiri dari: a. 2 (dua) orang Komisaris Independen; c) Membahas Tindak lanjut RUPS, antara lain
dan b. seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi membahas fasilitas/tunjangan DPS, tunjangan
sumber daya manusia. purna jabatan anggota DPS, gaji anggota

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 155
tata kelola
perusahaan

Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan yang dirangkapkan kepada Kepala
keanggotaan Komite Audit/Komite Pemantau Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH).
Risiko.
d) Membahas fasiltas/tunjangan Car Ownership Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary
Program Direksi. dibantu oleh fungsi hukum, executive secretary, korporat
event, protokoler, kesekretariatan, komunikasi/promosi, media
f. Rapat Komite Remunerasi dan relations dan institutional relation dalam berhubungan dengan
Nominasi pihak eksternal maupun internal Bank.

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi


1. Tugas dan Tanggung Jawab Corporate
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Secretary
Achmad Marzuki 4 4
Abdillah 4 4
Fungsi dan peran Corporate Secretary di Bank serta
Tardi 4 4
segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat
Eka B. Danuwirana 4 4
Achmad Fauzi 4 4
Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008
dengan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut:
1. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal
g. Riwayat Hidup Singkat Komite di Luar Bank khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di
Pengurus bidang Perbankan Syariah.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
Eka Bramantya Danuwirana pemahaman Bank dan setiap informasi yang
Anggota Kom. Remunerasi & Nominasi dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan
dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang
Adalah Kepala Divisi Human Capital (DHC). Lahir di ingin diketahui publik.
Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, 3. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk
University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku
dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham
1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan
pelaksanaannya.
Achmad Fauzi 4. Memastikan sebagai penghubung antara Bank dengan
Anggota Kom. Remunerasi & Nominasi institusi eksternal yang mewakili masyarakat.
5. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung
Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal
1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989, sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image
dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba
Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak perusahaan secara berkesinambungan.
tahun 2005. 6. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris,
Direksi, Komite-Komite dan DPS.
7. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan
Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI, Ketentuan GCG
VI. Corporate Secretary dan BAPEPAM.
8. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus
Corporate Secretary Bank dijabat oleh Kepala Divisi Hubungan
dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya
Korporasi & Hukum yang mengemban misi untuk mendukung
dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran
terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan
lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi
9. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan
yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
Dewan Komisaris.
10. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum
Direksi Bank dengan Surat Keputusan No.10/014-KEP/
Pemegang Saham.
DIR tanggal 22 Januari 2008, telah mengangkat Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary) dan Pelaksana Harian

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


156 www.syariahmandiri.co.id
Hubungan dengan Stakeholders dilakukan antara lain c. Pameran Pameran Franchise & License Expo,
melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya dan
brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya
keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. d. Indonesia Banking Expo (IBEX)
Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya e. Expo pembiayaan koperasi dan UMKM
juga dapat mengakses informasi mengenai Bank dan f. REI Expo di Jakarta
kegiatannya di situs web: www.syariahmandiri.co.id. g. Kegiatan klinik perbankan
h. Agrinex Expo
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen i. Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya
penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate 4. Mengadakan berbagai acara terkait dengan
Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan program Corporate Social Responsibility (CSR)
informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, antara lain:
termasuk menyampaikan program dan kebijakan a. Acara sunatan massal
manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media b. Santunan anak yatim
internal antara lain: Milis, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian c. Buka puasa bersama 1000 (seribu) anak yatim
Rabuan, dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, temu d. Pembiayaan Qordhul Hasan
pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah, Cabang. e. Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya
jamur
f. Pembangunan sarana ibadah.
2. Struktur Organisasi Corporate Secretary

Kepala
Divisi
Wakil Kepala
Sekretaris Divisi
Divisi

Executive Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Hukum Kabag Hukum


Secretary Kesekretariatan Protokoler & Komunikasi Korporat Event Korporat Pembiayaan
& Kearsipan Rumah tangga Promosi

Ps Anggaran/
Pelaporan

Ps Media Relation

3. Realisasi Kinerja Corporate Secretary


4. Riwayat Singkat Corporate Secretary
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate
Secretary selama tahun 2011, dalam kaitan dengan Achmad Fauzi
hubungan dengan Stakeholders antara lain: Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH).

1. Media Gathering yang Melibatkan Pers dan Insan Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965.
Bank Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989, dan Magister
2. Penandatanganan Memorandum of Understanding Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002.
(MoU) dengan mitra Bank. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
3. Mengadakan berbagai event dalam rangka
membangun citra Bank yang kokoh antara lain:
a. Acara UMKM Award
b. Mengikuti Islamic Book Fair

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 157
tata kelola
perusahaan

5. Daftar Siaran Pers yang Dilakukan BSM


sepanjang Tahun 2011

No Judul Tanggal
1. XL-BSM Sediakan Layanan Transfer Instan 17 Januari 2011
2. BSM Gelar Pelatihan untuk Guru 19 Januari 2011
3. BSM Berikan Beasiswa Pemain Film Rindu Purnama 8 Februari 2011
4. BSM Resmikan Cabang Hayam Wuruk 3 Maret 2011
5. Mandiri Tambah Modal BSM Rp200 M 18 Maret 2011
6. BSM Tandatangani Kerjasama Pembiayaan dengan Pegadaian 8 April 2011
7. Penuhi Kebutuhan SDM, BSM Gandeng Universitas Indonesia 10 April 2011
8. Laba Bersih BSM Tahun 2010 Naik 43,85% 19 April 2011
9. Laba Bersih BSM Triwulan I 2011 Naik 54,35% 24 Mei 2011
10. Bank Syariah Mandiri (BSM) Gelar BSM Gelegar Hadiah III 25 Juni 2011
11. Best Finance – BSM Tandatangani Kerjasama Pembiayaan 27 Juni 2011
12. Dorong Pertumbuhan Usaha Kecil, Mandiri dan BSM Salurkan KUR Rp6,3 T 6 Juli 2011
13. BSM Hadir di Sampit, Kalimantan Tengah 14 Juli 2011
14. BSM dukung Festival Taman Rasuna 16 Juli 2011
15. BSM Canangkan Wakaf Satu Juta Al-Qur’an 12 Agustus 2011
16. Laba Bersih BSM Semester I 2011 Rp270 M 24 Agustus 2011
17. BSM Raih The Best Islamic Bank dari The Asset Hongkong 6 September 2011
18. BSM Raih Penghargaan Annual Report Award 2010 15 September 2011
19. BSM Gandeng Bank Victoria Untuk Pengiriman Uang 27 September 2011
20. BSM Raih The Best Islamic Bank in Indonesia dari Asiamoney 1 Oktober 2011
21. BSM Bantu Korban Kelaparan Somalia 3 November 2011
22. BSM Catatkan Rekor Muri untuk Kegiatan Bedah Buku Serentak 15 November 2011
23. Aset BSM Kuartal III 2010 Naik 55,12% 16 November 2011
24. BSM Gelar UMKM Awards 24 Desember 2011
25. Bank Mandiri Suntik Modal BSM Rp300 Miliar 29 Desember 2011
26. Rating BSM Naik Menjadi AA+(idn) 12 Desember 2011

6. Daftar Media Monitoring sepanjang Tahun


2011
Media 2011

140
128
120
109
100

80
72
60
60
31 37 30 33

40 2
14 2 1
7
20 7 18
11 12 16 11 2
3
2 1 2 1 4 1 1 0
0
SWA
Bisnis Indonesia

Harian Konten

Indo Pos

Infobank

Kompas Cyber
Harian Neraca

Harian Seputar Indonesia

Kedaulatan Rakyat

Jurnal Nasional

Koran Tempo

Marketeers

Radar Banyumas

Rakyat Merdeka

Sharing

Suara Merdeka

Detik
Investor Daily

Jawa Pos

Jakarta Post

Kompas

Media Indonesia

Pikiran Rakyat

Republika

Suara Karya

Sinar Harapan

Suara Pembaruan

Tempo Mag

Trust Magazine

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


158 www.syariahmandiri.co.id
BSM telah melakukan media monitoring terkait dengan Self Assessment Internal Bank bagi Dewan
pemberitaan bank sebanyak 618 pemberitaan. Media Komisaris 2011
monitoring BSM melibatkan sebanyak 29 media cetak Self Assessment Pelaksanaan GCG BSM mengacu
nasional baik berbahasa Indonesia maupun Bahasa pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance
Inggris. Structure, Kebijakan Corporate Governance,
Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan
Audit serta Sistem Pengendalian Intern. Self assessment
6. Data Surat Menyurat BSM tahun 2011 Internal dilaksanakan oleh Komisaris, Direksi dan Kepala
Unit Kerja. Materi yang digunakan untuk melaksanakan
Tahun 2011, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak self assessment GCG berppedoman kepada Undang-
75.884 surat keluar dan mengadministrasikan surat undang, Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
masuk sebanyak 57,101 surat. Biaya yang telah perundang-undangan yang berlaku lainya. Materi self
dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar assessment terbagi menjadi beberapa aspek, yakni:
selama tahun 2011 sebesar Rp554,60 juta. 1. Penerapan Governance structure
2. Kebijakan Corporate Governance
3. Pengungkapan (Disclosure)Corporate Governance
F. Assessment Dewan Komisaris 4. Audit dan sistem pengendalian intern

dan/atau Direksi Hasil self assessment internal atas Pelaksanaan GCG


bagi Dewan Komisaris disajikan dalam tabel di bawah.
Tahun 2011, Bank belum melaksanakan assessment
secara khusus terhadap kinerja Dewan Komisaris, namun
Assessment Balanced Scorecard Direksi 2011
demikian assessment yang melibatkan Dewan Komisaris
Assessment Kinerja Direksi Tahun 2011 berdasarkan
dilakukan dalam pelaksanaan self assessment GCG.
Balanced Scorecard (BSC). Bank menggunakan metode
Sedangkan terhadap kinerja Direksi, telah dilaksanakan
penilaian Balanced Scorecard (BSC) sebagai framework
assessment dengan metode Balanced Scorecard (BSC)
pengelolaan kinerja perusahaan yang diharapkan menjadi
oleh pihak internal Bank (Divisi Perencanaan dan
inti sistem manajemen strategis dalam meningkatkan
Pengembangan Manajemen - DPM).

Hasil self assessment internal atas Pelaksanaan GCG bagi Dewan Komisaris

Nama Jabatan Governance Kebijakan Corporate Audit & Sistem Total


Structure Corporate Governance Pengendalian (∑ a,b,c,d)*100
Governance Disclosure Intern
Ahmad Marzuki Komisaris Utama, merangkap 0.34 0.20 0.25 0.17 95.36
Komisaris Independen
Abdilah Komisaris Independen 0.34 0.20 0.25 0.17 95.52
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 0.33 0.18 0.25 0.17 93.03
Lilis Kurniasih Komisaris 0.33 0.20 0.25 0.17 94.79
Tardi Komisaris 0.33 0.20 0.25 0.17 94.53

Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2011 Berdasarkan BSC

Parameter Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktorat


Utama Kepatuhan Korporasi Manajemen Pembiayaan Pembiayaan
& Tresuri Risiko Mikro Kecil Menengah
Financial 1.03 11.96 83.17 29.79 74.87 49.88
Customer 1.67 17.70 1.05 23.73 4.61 17.95
Internal Process 87.25 17.38 2.54 41.57 10.67 19.13
People Development 6.83 48.34 1.32 3.60 3.93 4.06
Total 96.78 95.38 88.08 98.69 94.08 91.02

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 159
tata kelola
perusahaan

value perusahaan. BSC menunjang penerapan GCG Remunerasi Direksi


secara optimal terutama dalam realisasi dari prinsip
accountability, sehingga akan lebih terbangun fairness dan Remunerasi Direksi sebagaimana yang telah diatur
transparancy bagi stakeholeder internal BSM. dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/DIR.KOM
BSC berdasarkan pada paradigma perlunya meliputi: Gaji, Tantiem, Fasilitas Kendaraan, Tunjangan
keseimbangan aspek finansial dan non finansial sebagai Perumahan, dan Tunjangan Purna Jabatan.
cerminan utama kinerja organisasi. BSC terbagi dalam
empat parameter utama yakni: perspektif Financial, Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama
Customer, Internal Proses, dan Learning & Growth. tahun 2011 meliputi gaji dan kompensasi lainnya termasuk
tantiem adalah sebesar Rp19,793 miliar mengalami
Penilaian kinerja per Direktorat sampai akhir tahun 2011 peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar
disajikan dalam tabel di atas. Rp15,882 miliar. Proses penetapan remunerasi Direksi
sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan
remunerasi Dewan Komisaris.
G. Kebijakan Remunerasi Direksi
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Direksi
mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu
sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
kepada Keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana
Saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Komite Remunerasi dan Nominasi.
dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi. Proses penetapan remunerasi
didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Kebijakan Renumerasi Direksi
Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut:
1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi
yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank Rp2 milliar ke atas 6
tahun 2010 tentang biaya remunerasi (gaji, bonus, Rp1 milliar s.d Rp2 milliar -
tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap
Rp500 juta s.d Rp1 milliar -
the closest competitor dan salary survey yang sama
terhadap bank-bank peer group; Rp500 juta ke bawah -
2. Mempertimbangkan pencapaian kinerja perusahaan
dan KPI; Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah Komisaris,
3. Inflasi tahun 2010 sebesar 6,96%. Direksi dan Pegawai adalah sebagai berikut:

Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan No. Uraian Rasio


Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 1 : 25,26
2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1:1
Kebijakan BSM atas remunerasi Dewan Komisaris tahun
2011 yaitu, sebagai berikut: 3. Rasio Gaji Komisaris yang tertinggian terendah 1:1
1. Penetapan Remunerasi Pengurus PT Bank Syariah 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1 : 3,15
Mandiri berdasarkan kepada Keputusan RUPS dan 5. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah 1 : 73,79
RUPSLB Tahun 2011.
2. Rincian fasilitas dan tunjangan Pengurus berdasarkan
Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/
DIR.KOM tentang Fasilitas dan Tunjangan Dewan
Komisaris, Direksi dan Senior advisor Dewan
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


160 www.syariahmandiri.co.id
H. Akses Informasi Jumlah “Likes” Fan Page BSM Berdasarkan
Negara Periode Tahun 2011
Akses informasi kepada seluruh Stakeholders merupakan
No Negara Jumlah
bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi 1 Indonesia 20.512
secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, 2 United States 69
menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan 3 Malaysia 61
persepsi positif dari para Stakeholders terhadap kebijakan 4 Korea Selatan 49
dan kegiatan Bank. Selain melalui media cetak nasional, 5 Central African Republic 30
penyebaran informasi juga dilakukan dengan: 6 Saudi Arabia 30
1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 7 United Kingdom 31
2. Jejaring sosial (media sosial): facebook dan twitter 8 Jepang 28
3. Majalah internal Bank. 9 Egypt 21
10 Singapore 25
4. Televisi/Radio.
11 Italy 19
5. Forum-forum pengajian
12 Congo 17
6. Media komunikasi antara Bank dengan pegawai melalui
13 Canada 25
berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank 14 Germany 16
SE, forum doa pagi, dan sebagainya. 15 Hongkong 13
16 Australia 15
Selain itu, informasi tentang Bank dapat pula diperoleh pada 17 Spanyol 13
Divisi Hubungan Korporasi dan Hukum yang beralamat pada: 18 Turki 13
Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri, Wisma Mandiri I, 19 Arab Emirates 10
Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. 20 India 11
Telp. (62 – 21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). 21 France 9
Fax (62 – 21) 3983 2989. 22 Rusia 9
23 Netherlands 10
Total 21.036

Perkembangan Media Sosial BSM Tahun 2011

Perkembangan jumlah pengakses jejaring sosial BSM Jumlah “Likes” Fan Page BSM Berdasarkan Gender
menunjukkan peningkatan dari awal tahun sampai dengan dan Umur Periode Tahun 2011
akhir tahun 2011. Selama tahun 2011, total pengakses
Berdasarkan Gender Berdasarkan Umur
facebook likes BSM sebanyak 21.036 orang dan total Twitter
55+ Unknown
Followers BSM sebanyak 5.091 orang. Unknown 2% 1% 13-17
1% 3%
45-54
2%
Sedangkan total pengakses facebook likes BSM berdasarkan
Gender selama tahun 2011 meliputi laki-laki sebanyak 11.940 35-44
7%
orang atau 56%, perempuan sebanyak 9.095 orang atau 43%
Female 18-24
dan tidak diketahui sebanyak 140 orang atau 1%. 43% Male
56% 46%

25-34
Berdasarkan umur, jumlah pengakses facebook likes BSM 39%
meliputi umur 13-17 th sebanyak 588 orang, umur 18-24th
sebanyak 9.838 orang, umur 25-34 th sebanyak 8.345 orang,
umur 35-44 th sebanyak 1.566 orang, umur 45-54 sebanyak
304 orang, umur 55-64 th sebanyak 62 orang dan umur 65+
tahun sebanyak 472 orang.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 161
tata kelola
perusahaan

I. Hubungan Keluarga Diantara Jumlah MOU dan PKS Tahun 2011


Anggota Dewan Komisaris, Bulan MOU PKS
Direksi dan Pemegang Saham Januari 2 42
Pebruari - 43
Maret 3 81
Berdasarkan Data BMPK Pihak Terkait tidak ada hubungan
April 1 145
keluarga antara Dewan Komisaris, Direksi, dan atau
Mei 1 52
Pemegang Saham.
Juni 4 60
Juli 1 68
Agustus 3 40
J. Buy Back Share And Buy Back September - 40
Oktober - 51
Obligation Nopember - 53
Desember - 47
Merujuk pada SEBI No.12/13/DPbS, perihal Pelaksanaan Jumlah 15 722
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, tanggal 30 April 2010 yang dimaksud
dengan Buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya
mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan L. Perkara Hukum Tahun 2011
dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut,
yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan
ketentuan yang berlaku. pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan
dan telah diajukan melalui proses hukum.Selama tahun 2011,
Bank tidak melakukan buy back shares maupun buy back anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank
obligasi selama tahun 2011. Hal yang dilakukan oleh BSM di Syariah Mandiri tidak memiliki permasalahan hukum dan
tahun 2011 antara lain: tidak sedang berperkara hukum baik secara perdata maupun
1. Bank Mandiri menambah modal kepada Bank sebesar Rp pidana.
300 Miliar pada bulan Desember 2011.
Perkara hukum yang dihadapi BSM tahun 2011
2. Bank menerbitkan subdebt sebesar Rp 500 Miliar pada
bulan Desember 2011. Permasalahan Hukum Jumlah
3. Bank menerima pembiayaan dari PT Sarana Multigriya Perdata Pidana
Finansial sebesar Rp 450 miliar dan PT Lembaga Telah selesai (telah mempunyai kekuatan 1 -
Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp 300 Miliar di hukum yang tetap)
tahun 2011.
Dalam proses penyelesaian 4 -
4. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat
jangka panjang Bank dari AA menjadi AA+ dengan Total 5 -
prospek stabil dan peringkat obligasi subordinasi 1/2007
naik dari AA- menjadi AA.
Kronologis proses penyelesaian perkara hukum yang dihadapi
oleh Bank sebagai berikut:

K. Kerjasama dengan Mitra I. Perkara PT AS


1. Nilai Gugatan:
Selama tahun 2011, Bank telah melakukan kerja sama dengan Rp22,9 miliar yang terdiri dari gugatan material dan
mitra kerja dari berbagai kalangan usaha. Kerja sama dengan non material.
mitra kerja dalam bentuk Memorandum of Understanding 2. Kondisi saat ini:
(MOU) sebanyak 15 MOU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) a. Basyarnas telah memutuskan perkara, dengan
sebanyak 722 PKS selama setahun. Mitra kerja sama Bank mengabulkan sebagian gugatan, yaitu Rp878,80
berasal dari berbagai institusi baik pendidikan, konsultan, juta da biaya-biaya lainnya yang harus diverifikasi
kesehatan, media, pengadaan barang dan jasa dan lain-lain. oleh KAP.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


162 www.syariahmandiri.co.id
b. Bank pada tanggal 8 Juni 2011 mengajukan V. Perkara NK
Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah 1. Nilai Gugatan:
Agung. NK menggugat Bank dengan nilai:
c. Untuk menangani Peninjauan Kembali, Bank telah Imateriil sebesar Rp10.000.000.000,-
menunjuk Kantor Hukum WIDIANI-SULISTIONO & Uang paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000,-
Partners. 2. Kondisi saat ini:
Perkara ini telah diputus pada tanggal 12 September
II. Perkara PT TE 2011, dengan putusan:
1. Nilai Gugatan: a. Menyatakan Pengadilan tidak berwenang
BSM dituntut untuk membayar ganti rugi, biaya dan untuk memeriksa dan mengadili perkara No.29/
bunga sebesar USD 484.920,54. Pdt.G/2001/PN.Pkl.
2. Kondisi saat ini: b. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima.
a. Perkara sudah diputus pada tanggal 1 Desember c. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya
2011, Bank memenangkan perkara ini. perkara sebesar Rp346.000,-
b. Pihak Penggugat mengajukan upaya hukum d. Lawyer yang menangani ini adalah kantor hukum
Banding pada tanggal 08 Desember 2011. Budiarto, SH di Pekalongan.
c. Lawyer Bank yang menangani perkara ini adalah
Kantor Hukum Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat &
Penasehat Hukum.
M. Perubahan Strategik Penting
III. Perkara PT MBIP
Tindak lanjut yang dilakukan untuk memperkuat
1. Nilai Gugatan
permodalan,sbb.:
Penggugat (MBIP) meminta dibatalkan sertipikat
1. Merealisasikan tambahan setoran modal dari Bank
Hak Milik no.276/Pemagasari, luas 37.835 m2 a.n.
Mandiri sebesar Rp300 miliar sesuai dengan rencana
B.Burhanudin yang menjadi jaminan di BSM.
pada RBB 2011 (revisi);
2. Kondisi saat ini:
2. Merealisasikan rencana penerbitan subdebt sebesar
a. BSM telah melakukan Kasasi pada tanggal 30
Rp500 miliar sesuai dengan rencana RBB 2011
Januari 2012 atas putusan Pengadilan Tinggi
(revisi).
Tata Usaha Negara Jakarta No.134/B/2011/
3. Meningkatkan perolehan laba tahun berjalan sebagai
PT.TUN.JKT tanggal 15 Nopember 2011 Juncto
komponen modal;
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
4. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot
No.94/G/2010/PTUN-BDG tanggal 5 April 2011.
ATMR yang rendah.
b. MBIP telah mengajukan memori Kasasi.

IV. Perkara AT
1. Nilai Gugatan: N. Hal Penting yang Diperkirakan
AT menggugat Bank dengan nilai: Terjadi Serta Prospek Usaha
a. Materiil Rp15.000.000
b. Imateril Rp1.000.000.000
2012
2. Kondisi saat ini:
1. Kondisi ekonomi di tahun 2012 relatif stabil dengan
a. Penggugat/AT telah melakukan upaya hukum
tingkat pertumbuhan 6,2% - 6,7% (sumber BI);
Banding pada tanggal 23 Agustus 2011.
2. BI memperkirakan perkembangan ekspor menghadapi
b. Tergugat/Bank, telah menanggapi Banding
risiko perlambatan terkait dengan kondisi krisis di
tersebut pada tanggal 24 Oktober 2011.
Amerika dan Eropa. Risiko perlambatan tersebut
c. Putusan Banding sampai dengan tanggal
berdampak pada barang-barang industry;
Desember 2011, belum putus.
3. Pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2012 masih
d. Lawyer BSM yang menangani perkara ini adalah
tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional
Kantor Hukum K.Sarbini, SH & Rekan.
sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah Bank
Syariah baik spin off maupun konversi; Proyek Master
Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 163
tata kelola
perusahaan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mulai diluncurkan Bank telah membuat aturan mengenai kewajiban jajaran
tahun 2011 dan akan terus berlanjut s.d 2014 Bank untuk menghindarkan diri dari kegiatan yang dapat
memberikan peluang bagi perbankan syariah untuk menimbulkan benturan kepentingan.
menyalurkan pembiayaan dalam sindikasi; 1) Setiap tahun jajaran Bank wajib mengisi pernyataan
4. Prospek usaha yang menarik antara lain: tahunan (Annual Disclosure) pada aplikasi GIS (GCG
a. CPO (kelapa sawit) yang menghasilkan minyak Information System)
sawit dimana permintaan dunia masih tinggi. Harga 2) Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang Saham
minyak sawit dunia stabil dan cukup tinggi, dan anggota DPS memiliki tata tertib dalam pelaksanaan
b. Industri batubara, kebutuhan dunia akan batubara tugas dan tanggung jawab
masih tinggi antara lain Cina dan India, 3) Anggota DPS wajib mengungkapkan rangkap jabatan
c. Kredit konsumsi kendaraan bermotor, sebagai anggota DPS pada lembaga keuangan syariah
d. Bisnis pulsa dan telekomunikasi, lainnya (apabila ada) dalam laporan pelaksanaan GCG.
e. Sektor otomotif. 4) Apabila terdapat kegiatan yang mengakibatkan benturan
kepentingan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris,
pihak yang terlibat dilarang mengambil keputusan dan
O. Transaksi yang Mengandung harus mendapat persetujuan RUPS.

Benturan Kepentingan Penanganan kasus benturan kepentingan yang pernah terjadi


di Bank dan telah dilakukan upaya penanganan sbb.:
Pada periode tahun 2011, Bank memiliki transaksi yang
mengandung benturan kepentingan. Namun demikian, telah
dilakukan pencegahan dan penyelesaian segera sesuai
ketentuan yang berlaku sehingga terhindar dari risiko yang
dapat merugikan Bank. Berikut tindakan penyelesaian
transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang telah
dilakukan Bank, antara lain:

Perkara Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan


No. Transaksi yang terjadi Tindakan/pencegahan Keterangan
1 Salah satu Kantor Cabang akan menyewa ruko Cabang meminta opini kepatuhan terkait proses Perjanjian sewa menyewa ruko tersebut
untuk KCP yang baru, pada saat proses akad perjanjian sewa menyewa ruko yang ternyata dibatalkan karena mengandung benturan
ternyata diketahui ruko tersebut milik Pejabat dimiliki oleh salah seorang Pejabat Eksekutif kepentingan.
Eksekutif Bank. Bank

2 Pengajuan pembiayaan oleh pihak terkait. PemberlakuanformulirpersetujuanDewanKomisaris Bank terhindar dari risiko kepatuhan.
bagi pemohon yang memiliki hubungan dengan
Pihak Terkait Bank.

3 Praktek sidestreaming dalam pembiayaan yang Pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut yang Telah diberikan sanksi sesuai dengan
melibatkan pegawai BSM dengan menggunakan dilakukan oleh Internal Audit. ketentuan yang berlaku.
nama nasabah tetapi pencairan digunakan untuk
bisnis yang dikelola pejabat cabang dengan
pihak lain.

P. Benturan Kepentingan
Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran Bank
memiliki kepentingan lain selain kepentingan perusahaan
yaitu kepentingan untuk diri sendiri, keluarga maupun
pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank wajib mengetahui dan
menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


164 www.syariahmandiri.co.id
Benturan Kepentingan Penerimaan Dana Non-Halal per 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp2,43 miliar meningkat dari periode sebelumnya
No. Benturan Upaya Keterangan
sebesar Rp1,81 miliar. dan telah disalurkan sebesar
yang terjadi penanganan
Rp1,07 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar
1 Kasus yang terkait Peraturan mengenai Berupa Surat Rp1,57miliar.
dengan Pengajuan kewajiban Edaran yang
permohonan mengungkapkan berlaku bagi jajaran
Sumber Dana Sosial BSM Tahun 2011
pembiayaan kepada dan mengisi Bank.
Bank dari pihak formulir persetujuan No. Sumber Dana Jumlah
terkait. permohonan 1 Denda (dana sosial ex penalty) Rp 637.436.361,-
pembiayaan yang
2. Pendapatan non halal (dana sosial ex jasa giro) Rp 610.212.905,-
ditandatangani
Dewan Komisaris. 3. Dana sosial lainya Rp 1.183.423.316,-
Jumlah Sumber Dana Kebajikan Rp 2.431.072.583,-
2 Penempatan Pemberlakuan Dalam proses
pegawai yang formulir hubungan penyelesaian,
memiliki hubungan keluarga khususnya yaitu sejak 2011
keluarga dalam satu bagi pegawai baru diperkirakan selesai R. Pengembangan GCG
unit kerja. untuk menghindari pada semester
benturan pertama 2012 Penerapan GCG di BSM pada tahun 2011 semakin membaik
kepentingan. terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk
kedua-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada
periode 2009 dan 2010 atas Laporan keuangan Tahunan
Q. Pendapatan Non-Halal dan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed
Penggunaannya yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian
BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI.
Pendapatan non halal dan penggunaannya dalam bank
syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan Tindak lanjut hasil audit BI memberikan penilaian Baik
pelaksanaan Good Corporate Governance. Ini diatur atas penerapan GCG di BSM. Bank mengkoordinasikan
dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal pelaksanaan Self Assessment (SA) GCG secara khusus,
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum untuk kepentingan internal Bank, memodifikasi format cheklist
Syariah dan Unit Usaha syariah. GCG untuk penilaian secara berkala. Adapun SA eksternal
sesuai kewajiban PBI dan SEBI dalam bentuk laporan
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan tahunan telah berjalan sebagaimana mestinya.
pendapatan non halal dan penggunaanya, Bank telah
mengimplementasikannya dalam surat edaran Bank Bank telah melakukan perubahan Piagam GCG (GCG
No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan Charter) dan ketentuan internal seiring dengan Peraturan
Dana Sosial Bank. Dalam surat edaran internal Bank Bank Indonesia (PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan
pendapatan non halal menjadi sumber dana sosial Bank yang GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah),
terdiri dari: sehingga prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan pada seluruh
1. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari jajaran Bank.
denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran
atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi antar Sosialisasi terus dilakukan kepada seluruh jajaran melalui
pihak Bank dengan pihak ketiga. akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas
2. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal Basic Training maupun program pelatihan intern lainnya yang
dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada diselenggarakan Bank. Hal ini bertujuan agar seluruh jajaran
bank konvensional. Bank memahami dan dapat menerapkan prinsip-prinsip GCG
3. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dalam lingkungan kerja sehari-hari guna menghindari perilaku
dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk menyimpang dari setiap jajaran unit kerja.
lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak
diterima sebagai ketentuan manajemen. Praktek GCG terus menerus ditingkatkan BSM dengan
monitoring dari unit kerja terkait Kantor Pusat atas

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 165
tata kelola
perusahaan

implementasi Code of Conduct (CoC). Apabila ditemukan Guna memelihara konsistensi pelaksanaan GCG Bank
benturan kepentingan atau penyalahgunaan jabatan yang dan menjaga sustainability pada industri perbankan
menimbulkan tindakan fraud dari jajaran Bank, maka akan syariah, dirancang strategi meliputi:
dilakukan reminder kepada unit kerja yang bersangkutan
untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti sesuai ketentuan a. Klinik GCG bagi jajaran Bank
yang berlaku dengan pengawasan melekat dari Divisi terkait 1) Kepala Cabang, hal ini memberikan motivasi bagi
seperti Divisi Audit Intern (DAI), Divisi Manajemen Risiko Kepala Cabang untuk meningkatkan awareness
(DMR), Divisi Jaringan (DJN) dan Divisi Kepatuhan (DKN). pelaksanaan GCG bagi jajaran unit kerja.
2) Klinik GCG lanjutan juga akan diberikan
1. Strategy Jangka Panjang (Roadmap) kepada level Manajerial (Operation Manager
dan Marketing Manager). Klinik GCG dan CoC
Implementasi Prinsip-prinsip GCG TARProF dimaksudkan sebagai sosialisasi penerapan
(Transparency, Accountability, Responsibility, Professional prinsip-prinsip GCG dan pelaksanaan kode etik
dan Fairness) dilakukan secara konsisten guna (Code of Conduct) jajaran pegawai Bank.
meningkatkan corporate image dan daya tarik investor, 3) Koordinasi GCG dengan unit kerja Kantor Pusat
meningkatkan hasil scoring GCG, meningkatkan kualitas untuk memberikan pemahaman yang sama
layanan kepada nasabah, efektifitas biaya (BO/PO), mengenai penerapan prinsip-prinsip GCG.
pertumbuhan bisnis jangka panjang dan penghargaan
asing serta domestik yang diperoleh Bank. b. Menyempurnakan GCG infrastruktur.
1) Menyusun dan merevisi pedoman pelaksanaan
Bank terus melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan GCG di Bank sesuai dengan perkembangan
komitmen kepatuhan terhadap penerapan Peraturan peraturan dari regulator terkini yaitu Bank
Bank Indonesia terkait pelaksanaan GCG di perbankan Indonesia melalui PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal
syariah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan kewajiban 2 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS
menerapkan prinsip-prinsip GCG TARproF di dalam tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari bagi Corporate Governance di Bank Umum Syariah
jajaran Bank. (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
2) Selain itu, diperlukan pemenuhan Komite GCG
Dukungan melalui aplikasi secara sistem juga ditempuh Bank untuk mengawasi pelaksanaan GCG di Bank
Bank untuk memudahkan jajaran Bank menerapkan dan didukung dengan pemenuhan ketentuan yang
prinsip GCG yaitu aplikasi GIS (Good Corporate mengikat Komite GCG.
Governance Information System).
c. Penguatan budaya whistle blowing system
Aplikasi GIS tersebut terdiri dari: Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat
a. Self Assessment pelaksanaan GCG berasal dari pihak internal Bank sendiri dan itu
b. Self Assessment pelaksanaan CoC akan mempengaruhi citra (image) Bank. Untuk
c. Annual Disclosure itu, Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah
d. Index GCG triwulanan dan memberantas fraud bersama-sama melalui
mekanisme sistem pelaporan secara langsung dan
Selain itu, semangat belajar pegawai terus ditingkatkan untuk rahasia (i-Blow system). Pelaporan melalui i-Blow
mewujudkan Bank sebagai perusahaan yang dibangun dibangun untuk menjadi budaya yang dilakukan
berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge base company) jajaran Bank.
melalui refreshment test bagi seluruh pegawai. Refreshment
test ini merupakan salah satu feedback bagi manajemen untuk d. Paperless (pembuatan indeks, Self Assessment
mengetahui kemampuan pegawai Bank terkait pekerjaannya. dan Annual Disclosure)
Pemahaman pegawai menjadi penting bagi manajemen Tahun 2011 ini merupakan tahun paperless dimana
untuk memastikan jajaran pegawai melaksanakan tugas pengisian indeks Good Corporate Governance,
dan tanggung jawab berdasarkan sistem dan prosedur yang pengisian Self Assessment penilaian pelaksanaan
berlaku, bukan berdasarkan kebiasaan. GCG dan pengisian pernyataan tahunan atau Annual
Disclosure dilakukan secara sistem melalui aplikasi

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


166 www.syariahmandiri.co.id
GIS (GCG Information System). Hal ini, untuk efisiensi e) Seminar ‘Why Indonesia’s economy will fly as
dan memudahkan jajaran Bank berperan aktif dalam High as an Eagle in the Next Decades”,
pelaksanaan GCG secara keseluruhan. f) Seminar Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
e. Bank terus mengembangkan aplikasi GCG g) Seminar “Good Governance” (FEUI-
Information System (GIS) untuk mendukung BIMASENA),
pelaksanaan GCG secara menyeluruh. h) Workshop Uji Kompetensi ASESOR (LSPP).
Pengaplikasian Good Corporate Governance 2) Manajemen memberikan kesempatan kepada
Information System (GIS) lebih informatif bagi jajaran pegawai BSM untuk mengembangkan diri
jajaran Bank yaitu dengan menu: dan potensi melalui pelatihan yang diadakan secara
1) ”GCG Menjawab”; dimaksudkan untuk memberikan internal Bank maupun eksternal terkait dengan
ruang bertanya bagi jajaran Bank mengenai tugas dan tanggung jawab jajaran pegawai. Bank
penerapan prinsip-prinsip GCG dan pelaksanaan juga membiayai pendidikan lanjutan (S2 atau S3)
CoC di unit kerja masing-masing. kepada jajaran pegawai yang memenuhi kualifikasi.
2) ”Q&A” atau Question&Answer; dimaksudkan 3) Peningkatan kompetensi awareness GCG pegawai
sebagai menu untuk memperkaya khasanah dan via e-learning.
wawasan jajaran Bank terhadap pelaksanaan BSM terus meng-upgrade kompetensi jajaran
GCG dan CoC. pegawai melalui sistem belajar mandiri yaitu
3) GCG Display berupa ”GCG & CoC Message” program e-learning, dimana jajaran pegawai wajib
atau pesan yang informatif kepada pegawai BSM membaca materi yang kemudian dilakukan tes
melalui PC masing-masing pegawai. Message secara online.
singkat tersebut dilakukan secara berkala untuk 4) Peningkatan skill management (antara lain
menjadi pengingat bagi pegawai BSM mengenai sustainability report) dari pihak internasional yang
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG TARProF dan memiliki kapabilitas terbaik dan sudah diakui dunia.
perilaku Code of Conduct (CoC).
h. Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal
f. Pemilihan ”Duta GCG” di masing-masing yang memiliki hubungan terhadap kelangsungan
Cabang sebagai Person In Charge (PIC) yang usaha Bank untuk mewujudkan BSM “Clean”.
bertugas mensosialisasikan ketentuan mengenai 1) Tahun 2011 Bank telah melakukan sosialisasi
pelaksanaan GCG. Duta GCG dimaksudkan kepada pihak vendor dan rekanan yang telah
sebagai kepanjangan tangan dari unit kerja Kantor melakukan kerja sama dengan Bank dengan
Pusat yang menangani pengembangan GCG Bank, mengundang pihak-pihak tersebut dalam acara
agar pemahaman penerapan prinsip GCG dan CoC Business Gathering. Dalam kesempatan tersebut,
serta perkembangan informasi update di jajaran Bank memberikan informasi dan masukan bagi
Bank dapat berjalan secara efektif. pihak vendor dan rekanan untuk membudayakan
”La Risywah” yang diterapkan Bank yaitu tidak
g. Penguatan Skill dan kompetensi bagi Manajemen memberikan hadiah/imbalan/bingkisan dalam
dan Jajaran Pegawai, bentuk apapun kepada jajaran pegawai Bank.
1) Jajaran manajemen mengikuti seminar, workshop 2) Sosialisasi juga diberikan kepada nasabah untuk
maupun pelatihan untuk meningkatkan skill dan melakukan edukasi bagi pegawai dan nasabah
kompetensi manajerial guna melaksanakan tugas a.l. dalam memahami produk Bank menuju
dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip GCG profesionalisme yang berkelanjutan.
dan aturan regulator antara lain: 3) Manajemen Bank akan memberikan edukasi
a) Seminar Dua Hari “Executive/Board Program berupa workshop dalam rangka meningkatkan
For Indonesian Senior Banking Executive” di profesionalisme nasabah terhadap corporate
Amsterdam Belanda value. Artinya, Bank mengharapkan agar
b) Seminar Net Promoter Customer Loyalty Award nasabah menolak dan melaporkan kepada Bank
(SWANETWORK), apabila terdapat pegawai Bank yang meminta
c) Risk Management IBI-PERBANAS di Belanda dan melakukan tindakan tidak terpuji yang akan
d) Executive Progam in Corporate Strategy merugikan nasabah maupun Bank.
in Chicago Booth the University School of
Bussines,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 167
tata kelola
perusahaan

TARProF F
Pro

R 2014
2013
A a. Klinik GCG kepada Manajemen.
2012 b. Pencapaian GCG Indeks terbaik
T a. Klinik GCG kepada unit kerja KP.
b. Pemenuhan Komite GCG BSM
c. Pemenuhan kettuan Komite GCG.
d. Eksternalisasi(studi banding
a. Klinik GCG level OM dan MM. c. Penguatan CorprteSecretary BSM nasional dan internasional serta
2011 b. Peningkatan Skill Mgt (a.l. Sustain d. Membentuk unit kerja tersendiri yang
khusus menangani CSR & SR BSM.
Q & A nasabah priority).
ability report) pihak Internasional e. Evaluasi dan pemantauan
c. Aplikasi GCG Information System e. Monitoring dengan kunjungan optimalisasi pelaksanaan GCG.
a. Klinik GCG bagi Kepala Cabang BSM d. Duta GCG BSM (branch visiting) f. Penerusan Edukasi GCG bagi
b. Penguatan skill dan kompetensi. e. Peningkatan k­ ompetensiawareness f. Edukasi (Workshop) oleh Manajemen pegawai dan nasabahmenuju
c. MenyempurnakaGCG infrastruktur. GCG pegawai via e-learning dlm rangka profesionalisme profesionalisme yang berkelanjutan.
d. Penguatan budayawhtle blowing f. Optimalisasi p­ eraturan i-Blow nasabah terhadap GCG g. Implementasi GCG sesuai hasil
system dan pembentukan unit kerja g. Awareness publikmemerangi fraud. audit berpredikat ”Sangat Baik”.
e. Paperless (pembuatan indeks, Self khusus investigasi h. BSM ”Clean and go Green”
Assessment dan Annual Disclosure) g. Penguatan Sustainability Report
f. Sosialisasi kepada vendor/
rekanan u­ ntuk tidak memberi
kepada pegawai BSM (Clean). a. Transparency:
g. GCG mendorong penguatan
kepatuhan Bank.
1) Pengelolaan Homepage;
h. Pelaksanaan CSR berkelanjutan. 2) Penggunaan sarana intranet dan forum doa pagi
setiap Senin untuk seluruh jajaran BSM;
i. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank 3) Pengembangan Tim Mediasi Perbankan BSM;
Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/ 4) Publikasi Laporan Keuangan & Self Assessment
PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank pelaksanaan GCG pada media massa, Annual
Umum, GCG mendorong Bank untuk mewujudkan Report dan homepage Bank;
budaya kepatuhan Bank dengan memberikan 5) Publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi
pembinaan kepatuhan atas perilaku patuh pegawai hasil secara berkala melalui brosur/leaflet untuk
cabang. Dengan perilaku patuh dari jajaran Bank nasabah;
tentunya akan terwujud penerapan prinsip-prinsip GCG 6) Pengungkapan remunerasi pengurus BSM dalam
yang terimplementasi dengan baik. laporan GCG;
7) Tata tertib kerja bagi anggota Dewan Komisaris
j. Pelaksanaan CSR menuju BSM Clean dan Go dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS);
Green 8) Up dating ketentuan internal dalam Bank SE di
Program-progam Corporate Social Responsibility intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM;
(CSR) sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap 9) Pengungkapan internal fraud> Rp100 juta dalam
masyarakat dan lingkungan sekitar terus menerus laporan GCG.
dilakukan dan dikembangkan guna kesejahteraan
bersama. Penguatan CSR secara berkesinambungan b. Accountability;
dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan 1) Pelaksanaan RUPS (Tahunan dan Luar Biasa);
dampak positif bagi Bank. Kedepannya, Bank akan 2) Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite,
membentuk bagian tersendiri guna mengoptimalkan Pejabat Eksekutif dan pihak terkait;
peranan CSR menuju BSM ”Clean dan Go Green” 3) Penerapan Balanced Scorecard (BSC) untuk
mendukung negeri tercinta ini untuk mewujudkan pengelolaan kinerja;
”Green Banking” dalam wujud nyata. 4) Cost Efficiency di seluruh unit kerja;
5) Penilaian bulanan dan triwulanan melalui
monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB)
2. Penerapan Prinsip-Prinsip GCG untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang;
6) Performance contract dan Performance Appraisal
Pada hakekatnya optimalisasi dan pengembangan prinsip- untuk seluruh pegawai;
prinsip GCG yang diterapkan BSM mencakup 5 (lima) 7) Pembinaan unit kerja BSM sesuai kinerjanya
azas yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, setiap hari Senin pagi
Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


168 www.syariahmandiri.co.id
c. Responsibility; 6) Pelaksanaan program screening pegawai baru,
1) Pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE internal; terutama terkait hubungan keluarga;
2) Kepatuhan terhadap berbagai ketentuan regulator 7) Penyelenggaraan tender a.l. Program Assessment
(UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN, dsb); Center Pegawai.
3) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) 8) Equal treatment kepada Stakeholders.
yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS
BSM UMAT a.l. Zakat, Infaq, Sodaqoh, Qardhul f. Program Klinik GCG kepada Kepala Cabang
Hassan, kegiatan donor darah pegawai BSM
setiap triwulanan, santunan anak yatim sekali Kepala Cabang
dalam sebulan, beasiswa, khitanan massal untuk
kalangan tidak mampu dan pemberian buku ke Comitmen on Governance
sekolah-sekolah melalui program Smart Parenting, Governance Structure
santunan untuk korban bencana alam; Pedoman Visi & Tanggung
4) Penyelenggaraan SISKOHAT; Misi Values Jawab Organ
Perusahaan
5) Penyaluran pembiayaan UKM & Mikro;
KLINIK
6) Pengiriman ketentuan internal ke BI
7) Pelayanan dan perhatian terbaik kepada nasabah.
GCG

d. Professional; Governance Governance


Outcome Mecihanism
1) Penerbitan Risk Opinion, Compliance Certificate,
TARProF& Profit Strategi,
Compliance Review, Compliance Opinion/Note; System &
2) Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan Control
ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko
(KMR);
3) Penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor 1). Latar Belakang Klinik GCG
Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan a) Pemantauan Unit Kerja Kepatuhan (DKN) atas
Keuangan; implementasi GCG yang terus meningkat sejak
4) Pemeriksaan dari Bank Mandiri, SKAI-BSM; tahun 2003 memerlukan adanya reformasi
5) Penguatan Satuan Kerja Kepatuhan dan pelaksanaan GCG agar Bank mengembangkan
Manajemen Risiko; strategi implementasi GCG terbaik untuk
6) Penyelenggaraan tender melalui Tim Pengadaan & mencapai visi dan misi perusahaan.
Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ); b) Penetapan target perbaikan score GCG.
7) Pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, c) Solusi terhadap kelemahan yang masih terjadi
Auditor Eksternal; melalui peningkatan awareness terhadap
8) Penunjukan Komisaris dan Pihak Independen pentingnya pelaksanaan GCG, leadership
dalam Komite-Komite; pimpinan serta penguasaan ketentuan yang
9) Peningkatan kualitas (skill) pegawai Bank; berlaku.
10) Kompetensi pegawai sesuai Job Description
masing-masing. 2) Tujuan Klinik GCG
a) Memberikan acuan kepada seluruh pejabat
e. Fairness: eksekutif cabang mengenai prinsip-
1) Implementasi Human Capital Strategy; prinsip GCG dan CoC, pelaksanaan serta
2) Pemberian reward pegawai a.l. Tunjangan Prestasi pengendalian.
Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; b) Memberikan pemahaman akan tanggung
3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar jawab dan kewenangan para kepala cabang.
disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, c) Menerangkan manfaat yang akan didapat
SP3) dan PHK bagi karyawan bermasalah (fraud); organisasi dan individu bila GCG terlaksana
4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan dengan baik.
pejabat unit kerja; d) Membangun komitmen dan awarness terhadap
5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/ GCG.
bagi pegawai/Cabang yang berprestasi;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 169
tata kelola
perusahaan

e) Memahami kendala-kendala yang dihadapi


S. Code of Conduct (COC)
cabang dalam implementasi GCG
f) Mencetak bankir Indonesia dengan integritas
1. Keberadaan Code of Conduct
yang kokoh.
g) Meningkatkan kinerja Bank melalui terciptanya
Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good
proses pengambilan keputusan yang lebih
Corporate Governance (GCG) atau merupakan
baik, efisiensi operasional serta lebih primanya
penjabaran GCG dalam praktek berupa etika perilaku
pelayanan kepada segenap Stakeholders;
seluruh jajaran Bank kepada Stakeholders. CoC adalah
aktivitas sehari-hari dan per kasus seseorang berperilaku
3) Ruang Lingkup Klinik GCG
kerja. Tegaknya CoC akan menunjang berjalannya
perusahaan dalam menerapkan prinsip GCG. Prinsip-
prinsip Corporate Governance tidak akan berarti tanpa
Laba didukung oleh konsistensi penerapan CoC yang optimal.
Financing Kasus
Penerapan CoC yang baik merupakan tanggung jawab
seluruh jajaran Bank. Untuk itu, Code of Conduct secara
Funding Performance NPF konsisten ditanamkan dalam budaya kerja sebagai
Cabang pedoman berperilaku dari jajaran Bank, guna menjadikan
jajaran Bank sebagai pribadi yang sehat, profesional,
pribadi yang mandiri, dapat dipercaya dan mampu
BO/PO Assets menghadapi tantangan perusahaan di masa depan.
FBI
CoC dimaksudkan telah didukung oleh suatu pedoman
sebagai acuan agar setiap pelanggaran CoC yang
l Bo/po = biaya operasional/pendapatan operasional dilakukan jajaran Bank dapat cepat terdeteksi. Kepatuhan
l NPF = non-performing-loan terhadap ketentuan ini dapat mencegah berkembangnya
hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah,
4) Metode Klinik GCG rekanan/vendor atau antar sesama pejabat Bank tanpa
a) Visiting mencampuri urusan kehidupan pribadi jajaran Komisaris,
i. Diagnosis Manajemen dan pegawai Bank.
ii. Analisis
iii. Advis dan Himbauan
iv. Komitmen 2. Aspek Code of Conduct
v. Evaluasi &Monitoring
vi. Improvement Penerapan etika perilaku dalam Code of Conduct terdiri
vii. Eksternalisasi & Publikasi dari aspek:
b) Interview a. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest); jajaran
c) Persepsi Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
5) Hasil Klinik GCG b. Penyalahgunaan Jabatan; jajaran Bank dilarang
Rekomendasi untuk melakukan: menyalahgunakan wewenang dan mengambil
a) Pengobatan keuntungan baik langsung maupun tidak langsung
b) Monitoring terkait kegiatan bisnis Bank untuk kepentingan pribadi,
c) Pencegahan keluarga dan pihak lainnya.
d) Pemberian saran-saran c. Kerahasiaan; jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan
informasi yang diterima hanya diperuntukkan bagi
Hasil Klinik GCG menjadi bahan perbaikan pelaksanaan kalangan intern, data nasabah dan memahami
GCG guna menciptakan Performance, Compliance dan prosedur penyebaran informasi kepada pihak lain.
Conformance yang baik.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


170 www.syariahmandiri.co.id
d. Perilaku Insider; jajaran Bank yang memiliki informasi e. Menyebarkan memo kepatuhan selama periode
rahasia dilarang mengambil keuntungan untuk diri tahun berjalan melalui Divisi terkait untuk memberikan
sendiri, keluarga atau pihak lainnya. reminder kepada jajaran Bank terkait pelanggaran
e. Integritas dan Akurasi Data; jajaran Bank dilarang CoC yang telah terjadi dan masukan kepada jajaran
melakukan kecurangan dengan memanipulasi data Bank untuk menghindarinya.
atau informasi untuk mengambil keuntungan bagi f. Membudayakan tujuh belas perilaku utama (core
diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya dan wajib behaviour) shared values BSM ETHIC (Excellence,
menyampaikan data laporan secara benar. Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) pada
f. Integritas Sistem Perbankan; jajaran Bank wajib setiap pelaksanaan doa pagi oleh jajaran BNK. Hal ini,
mencurigai dan melakukan tindakan preventif dan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran (awareness)
tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat melemahkan jajaran Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan
integritas sistem perbankan. penuh tanggung jawab serta bekerja secara profesional.
g. Pengelolaan Rekening Pegawai; rekening pegawai
wajib dikelola dengan baik tanpa ada penyalahgunaan
rekening untuk transaksi yang tidak wajar. 4. Mekanisme CoC
h. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure); jajaran
pegawai terutama minimal setingkat officer wajib Sepanjang tahun 2011 Bank terus mengoptimalkan
mengisi pernyataan tahunan mengenai pelaksanaan penerapan Code of Conduct dengan tetap menekankan
Code of Conduct periode tahunan gerakan La Risywah, No Kick Back dan No Special
i. Pernyataan La Risywah; jajaran Bank dan pihak Payment yang melarang insan Bank untuk menerima
terafiliasi/terkait BSM dilarang menerima hadiah/ imbalan dalam bentuk apapun saat berhubungan dengan
imbalan dan bingkisan dalam bentuk apa pun dari pihak sesama pegawai, nasabah maupun rekanan Bank.
nasabah/ rekanan/pihak ketiga lainnya. Ketentuan Sosialisasi Code of Conduct (CoC) diwujudkan dalam
larangan dalam bentuk surat pernyataan pada proses periode tahun 2011 optimalisasi pelaksanaan CoC Bank
pembiayaan nasabah maupun poster Code of Conduct dengan beberapa hal sbb.:
yang harus ditempatkan pada lokasi strategis. a) Penandatanganan komitmen terhadap CoC yang
diperbaharui secara berkala setiap tahun.
b) Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik di Kantor
3. Penyebaran Code of Conduct Pusat maupun Cabang/outlet Bank, forum Reading
& Discussion serta program Basic Training untuk
Penerapan Code of Conduct harus diberikan secara terus pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan
menerus (kontinyu) untuk mendapatkan pelaksanaan MMDP untuk peningkatan Leadership.
secara optimal dari jajaran Bank. c) Penandatanganan poster ”La Risywah” bagi seluruh
a. Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat Kepala Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran d) Sosialisasi perilaku CoC (gerakan “La Risywah, No
pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah Kick Back dan No Special Payment”) dilakukan pula
dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan dari kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan
kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank, yaitu dengan mewajibkan
pemahaman lebih mengenai CoC pada saat in class nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak
perbankan syariah. memberikan’ imbalan/hadiah kepada jajaran pegawai
b. Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan surat Bank dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus
pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal
akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/ services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari
hadiah dalam bentuk apa pun kepada jajaran Bank. nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses
c. Pelaksanaan klinik GCG yang dilakukan terhadap pembiayaan.
Kepala Cabang untuk memberikan reminder e) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan
penerapan CoC di jajaran Cabang. dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan
d. Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan kepentingan (Conflict of Interest).
dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan (Conflict of Interest).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 171
tata kelola
perusahaan

5. Alur Mekanisme Penegakan CoC

Nasabah Pendanaan/ Proses


Pembuktian Ya
Pembiayaan, Rekanan/
vendor BSM Proses Transaksi Pelanggaran
Nasabah CoC
Pembiayaan

a. La Risywah Ya Punishment bagi


Tidak pegawai
Produk Pembiayaan/ Proses Transaksi
pendanaan Nasabah b. No Kick Back
BSM Pendanaan
Tidak
c. No Special
Payment STOP Proses
Pembuktian Pembiayaan/
proses pemilihan Pendanaan
Pelanggaran
hingga tender Berlanjut
CoC
dengan Rekanan/
vendor

Sejak tahun 2002, Bank telah memiliki Code of Conduct Risywah, no kickback, no special payment. Selain itu,
yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang Bank juga melakukan penandatanganan pernyataan
mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan komitmen terhadap penerapan GCG dan Code of Conduct
pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan terutama oleh Kepala Unit Kerja seluruh Indonesia.
budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional,
dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua Penerapan Code of Conduct di Kantor Cabang antara lain
pihak baik rekan sekerja, kalangan internal Bank maupun dilakukan dengan:
hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator. a) Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam
memberikan teladan, memastikan adanya pemahaman
Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang
Conduct Bank antara lain terkait dengan aspek budaya, disupervisinya, memeriksa kembali (re-check) setiap
benturan kepentingan, kerahasiaan, penyalahgunaan transaksi (posting) operasional yang dilakukan.
jabatan, perilaku insiders, integritas akurasi data bank, b) Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset Bank.
integritas sistem perbankan, pengelolaan rekening c) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
pegawai, komitmen pernyataan kepatuhan pada form dengan jobdesc masing-masing.
annual disclosure, sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan dan d) Menghindarkan diri dari benturan kepentingan
pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhiran. (conflict of interest) dan mengedepankan kepentingan
Perusahaan dari pada kepentingan pribadi.
Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran e) Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan
atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan oleh pegawai melalui media Kotak Pos Fraud
tembusan ke Divisi Human Capital, sedangkan untuk f) Koordinasi DJN dengan DHC untuk memberikan
pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila
laporan disampaikan ke Divisi Human Capital. Seluruh laporan pelanggaran CoC.
tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang
akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Sejalan dengan moto BSM “better ways for better
Indonesia”, insan Bank dituntut memiliki cita-cita panjang dan
Bank selalu melakukan monitoring atas penerapan Code membangun cara-cara yang baik. Membangun BSM menjadi
Of Conduct sepanjang tahun terutama pada jajaran “The Great BSM” berarti pula membangun Indonesia.
pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan,
benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan La

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


172 www.syariahmandiri.co.id
6. Penyimpangan Code of Conduct selama 4) Modul-modul training pegawai
periode tahun 2011 5) BSM Innovation Awards 2011 merupakan ajang
Selama tahun 2011 terdapat beberapa kegiatan/tindakan penghargaan untuk pegawai Bank yang telah melakukan
jajaran Bank yang menimbulkan benturan kepentingan inovasi dan telah mengimplementasikannya di Unit kerja.
sehingga mengakibatkan terjadinya penyimpangan Code Innovation Awards 2011 merupakan penghargaan bagi
of Conduct (CoC), a.l.: inovasi yang telah dilaksanakan ditahun 2010, di ikuti oleh
147 inovator dan akan dilakukan rutin setiap tahunnya.

No. Aspek Code of Conduct (CoC) Kronologis pelanggaran TIndak lanjut/Solusi


1. Benturan Kepentingan (COI) Adanya sidestreaming dari pencairan pembiayaan pegawai yang dilakukan Segera dilakukan tindakan awal yaitu
pejabat cabang, semula diperuntukan renovasi rumah tetapi dibelikan emas mengumpulkan data dan bukti melalui
yang dijadikan jaminan dengan nominal dibawah pencairan. Pengawas Kepatuhan (PKP) unit kerja
Adanya indikasi benturan kepentingan yang dilakukan pejabat Kepala Warung (cabang)untukdilaporkankepadaDirektur
Mikro dimana nasabah pembiayaan yang diajukan dilakukan pengikatan oleh Notaris yang me bawahkan fungsi kepatuhan
yang merupakan orang tua kandung pejabat KWM. untuk disposisi.
2. Penyalahgunaan Jabatan Adanya tindakan meminjam uang hasil pencairan pembiayaan nasabah yang Berdasarkan disposisitersebut dilakukan
dilakukan oleh pejabat Kepala Warung Mikro tindaklanjut investigasi oleh Divisi Audit
Penarikan dana nasabah pembiayaan melalui ATM yang dilakukan oleh Pelaksana Intern (DAI). Punishment diberikan
Marketing Mikro (PMM) dimana yang bersangkutan menguasai dokumen dan Kartu kepada pelaku oleh Divisi Human Capital
ATM milik nasabah. (DHC) mulai Surat Peringatan I sampai
Lapping setoran angsuran nasabah pembiayaan yang dilakukan oleh pegawai Surat Peringatan III yang berakibat PHK
outsourching bagian Tim Khusus Penagihan, hal ini terjadi karena tidak ada bagi pegawai. Untuk kasus tertentu
pendampingan dari pegawai yang berstatus pegawai Cabang. tindakan terhadap pelaku diperlukan
Adanya Risywah yang dilakukan oleh Pelaksana Marketing Support (PMS) dari tahapan investigasi oleh TP (Tim
nasabah pembiayaan Penertiban Pegawai).
3. Pengelolaan Rekening Adanya pemanfaatan rekening pegawai (confidential) untuk melakukan
Pegawai transaksi jual beli emas guna mendapatkan fee dari nasabah.

6) BSM Front Liners Competition


T. Nilai-Nilai Perusahaan
7) Merupakan kompetisi untuk front liners di seluruh
Indonesia dari mulai Teller, Customer Service sampai
Seiring dengan motto BSM “Better Ways for Better Indonesia”
Security. BSM Front Liners Competition memberi
insan Bank dipacu untuk lebih termotivasi melakukan
penghargaan bagi para front liners BSM yang telah
perbaikan serta inovasi membangun BSM menjadi The Great
memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah maupun
BSM untuk Indonesia yang lebih baik.
pihak ke tiga lainnya.
8) BSM Corporate Social Responsibility
BSM shared values “ETHIC” selalu menjadi landasan
9) Wujud kepedulian BSM sebagai perusahaan kepada
dalam berperilaku sehari-hari. ETHIC ini yang akan menjadi
Stakeholders-nya secara luas baik terhadap kemanusiaan
“warna” bagi seluruh insan Bank dalam membangun Budaya
maupun lingkungan.
Perusahaan. Dalam praktek sehari-hari, shared values Bank
10) BSM Club
dituangkan ke dalam 17 perilaku utama.
11) Bank Syariah Mandiri memenuhi kebutuhan pegawainya
untuk mengekspresikan diri. Melalui wadah BSM Club
Selama tahun 2011 Bank telah melakukan sosialisasi dan
pegawai dapat mengembangkan minat/hobi serta bakat
internalisasi Nilai-nilai perusahaan dalam berbagai bentuk
dalam berbagai kegiatan seperti Readers Club, Smiling
kegiatan antara lain:
Club, Photography Club, Adventure Club serta Sports
1) Spirit of the week, Merupakan pembahasan perilaku
dengan berbagai macam cabang olahraga.
utama (core behavior) dari ETHIC yang dilaksanakan
12) BSM Club ini telah mengadakan berbagai macam kegiatan
dalam Forum Doa Pagi setiap Senin yang dihadiri
dengan nilai perusahaan ETHIC sebagai landasannya.
oleh jajaran Direksi serta pegawai Kantor pusat,
Diantaranya adalah Bedah buku setiap satu bulan sekali,
diperdengarkan pula oleh seluruh pegawai Kanwil, Kantor
Public speaking Competition, pelestarian lingkungan,
Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
santunan ke berbagai lembaga sosial dan lain-lain.
2) Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan
13) Penerbitan buku “Memaknai Kerja” oleh Direktur Utama
3) Tema-tema dalam Rapat Kerja dan Kegiatan besar Bank

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 173
tata kelola
perusahaan

14) Sebagai eksternalisasi spirit Direktur utama BSM terhadap yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan non
landasan perjuangan BSM. Buku ini menjadi salah satu finansial.
referensi pengejewantahan nilai-nilai ETHIC, antara lain
Humanity dan Integrity. Dalam rangka memfasilitasi peran aktif seluruh pegawai
tersebut telah disediakan sarana pelaporan melalui Kotak
Nilai-nilai perusahaan (ETHIC) saat ini berkembang dan Pos Fraud yang dapat diakses melalui Public Folder SIK
mengarah menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi dengan alamat http://10.1.30.7/SIK.
identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
2) Mekanisme Whistle-Blowing System
Dengan komitmen seluruh jajaran Bank untuk memerangi
U. Whistle Blowing System fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran
Bank untuk menyampaikan laporannya melalui Kotak
Whistle Blowing System adalah mekanisme sistem pelaporan Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya. Mekanisme
oleh seseorang (pegawai) yang melihat adanya tindakan/ WBS dilakukan melalui:
kejadian fraud yang dilakukan oleh jajaran Bank melalui a) Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan
sarana pelaporan berbasis IT secara confidential yang aplikasi online dan realtime dalam mendukung fungsi
dinamakan i-Blow sehingga memudahkan bagi jajaran Bank kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan
untuk melaporkan setiap kejadian internal fraud tanpa harus Compliance Procedure.
merasa takut karena kerahasiaannya terjaga. b) Operational Risk Management Information System
(ORMIS), merupakan sistem aplikasi untuk
Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat dilakukan dari mengidentifikasi, me-monitor dan memitigasi kejadian
pihak eksternal maupun internal jajaran Bank. Apabila fraud risiko operasional BSM.
dilakukan jajaran Bank dapat menyebabkan kerugian bagi c) Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP),
Bank dan mempengaruhi citra (image) Bank, sehingga dapat merupakan daftar catatan seluruh pelanggaran
berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran Bank maupun yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor
kelangsungan usaha secara keseluruhan. Cabang.
d) Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK,
Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah bahkan ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masing-
“memberantas” fraud secara bersama-sama. Jajaran Bank masing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas
hendaknya melaksanakan komitmen bersama bahwa “fraud laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka
adalah musuh Bank” melalui internal Whistle Blowing System akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit.
(i-Blow). Untuk itu, Bank mewajibkan kepada jajaran pegawai
untuk melaporkan setiap menemukan dan melihat perbuatan 3) Proses Pelaksanaan Whistle-Blowing System:
fraud yang dilakukan oleh jajaran pegawai. a) Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan
fraud dapat melaporkan dengan mengisi data ke
Implementasi pelaporan Whistle Blowing System (i-Blow) dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian
pada aplikasi SIK dengan alamat http://10.1.30.7/SIK terus laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi
digalakkan dan disosialisasikan kepada jajaran pegawai untuk yang memadai.
menumbuhkan awareness dan sikap peduli pada perusahaan b) Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis
yang mengemban amanah Stakeholders. oleh Divisi Kepatuhan (DKN). Laporan yang dianggap
layak akan diproses ke tahap berikutnya.
1) Tujuan Whistle Blowing System (I-Blow) adalah: c) DKN menginformasikan laporan fraud kepada
a) menerapkan Whistle Blowing System (i-Blow) sebagai Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjuti
salah satu bentuk mekanisme pengawasan melekat melalui pemeriksaan.
jajaran Bank. d) PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan
b) meminimalisir terjadinya fraud berulang dalam aktivitas pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil
operasional jajaran Bank. ke DKN.
c) menjaga citra (image) Bank sebagai perusahaan yang e) DKN membuat laporan insidentil dari PKP untuk ke
sehat dan menjalankan GCG di mata Stakeholders. Direktur Kepatuhan.
d) menghindarkan BSM dari berbagai risiko (operasional, f) DST menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud.
pembiayaan, legal, compliance maupun reputasi) g) Divisi Audit Intern (DAI) melakukan investigasi atas

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


174 www.syariahmandiri.co.id
dasar laporan insidentil PKP yang telah mendapat Flowchart Mekanisme Whistle Blowing System
disposisi dari Direktur Kepatuhan.
h) DAI membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk
Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus. Direktur yang Direktur
membawahkan Utama
i) DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur
fungsi
Utama. kepatuhan
Pegawai
j) DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi
Direktur Utama) kepada DHC untuk tindaklanjut (5a)
(2)
terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan (1) iBLOW DKN (5b)
pelanggaran. di SIK (3)
k) DHC bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP)
melakukan rapat dan/atau sidang terhadap pegawai
(4) LHA (6)
yang melanggar kedisiplinan. DAI DHC
Khusus

4) Penggunaan dan Output Whistle Blowing System


a) Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP Keterangan:
atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera 1. Jajaran BSM yang melihat atau menemukan
dilaporkan oleh DKN kepada Direktur Kepatuhan. perbuatanfraud melaporkan (ke sistem) dengan mengisi
b) Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, data ke dalam ;BLOW pada folder SlK. Penyampaian
permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang
mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh KP-DAI. memadai.
c) Pemeriksaan yang dilakukan oleh KP-DAI diharapkan Data pada, BLOW secara periodik dibuka dan dianalisis
akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama oleh DKN. Laporan yang dianggap layak akan diproses ke
yang sesuai dengan ketentuan bank dengan tahap berikutnya.
mengedepankan independensi, profesionalisme dan 2. DKN memproses laporan tersebut dan melakukan
objektifitas. konfirmasi ke pihak terkait.
d) Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri atau 3. DKN meneruskan laporan tersebut ke DAl.
mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi 4. DAI melakukan investigasi atas dasar laporan DKN dan
dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan
atau untuk menghindari hukuman dari TPP. HasilAudit (LHA) Khusus. DAI menyampaikan LHA
Khusus kepada Direktur Utama dengan tembusan ke
5) Implementasi Whistle Blowing System Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan 5. DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur
WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari Utama) kepada Divisi terkait.
Stakeholders di luar Bank sehingga potensi terjadinya 6. DHC menindaklanjuti rekomendasi DAI terkait
risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Bank kepegawaian yang melakukan pelanggaran.
dapat dihindari.

Contoh pelaporan Whistle Blowing System (I-Blow) yang V.Praktik Bad Corporate
disampaikan pegawai antara lain:
a) Penggelapan uang setoran nasabah yang dilakukan
Governance
pegawai dapat dicegah sedini mungkin, sehingga
No Keterangan Praktik
tidak banyak merugikan pihak Bank. Pegawai yang
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari Nihil
menjadi pelaku telah dimintai pertanggungjawaban lingkungan
sepengetahuan pihak keluarga pegawai dan telah
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Nihil
menyelesaikan permasalahan tersebut. entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan
b) Komplain nasabah terkait dengan kegagalan transfer Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap
di mesin ATM yang dilaporkan pegawai pada i-Blow dalam Laporan Tahunan
dapat segera diselesaikan permasalahannya oleh unit 3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Nihil
kerja terkait. 4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan PSAK Nihil

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 175
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
176 www.syariahmandiri.co.id
laporan
manajemen
risiko
Profil risiko per Desember 2011,
menunjukkan predikat risiko komposit
secara keseluruhan adalah low to
moderate dengan kualitas penerapan
manajemen risiko berpredikat satisfactory.

10
Jenis risiko sesuai PBI meliputi risiko
kredit,pasar, likuiditas, operasional,
hukum, reputasi, stratejik, kepatuhan,
imbal hasil dan investasi.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 177
laporan
manajemen risiko

Selama tahun 2011 kondisi ekonomi global masih belum Bank memiliki organisasi (beberapa komite dan unit kerja)
kondusif akibat krisis utang di Eropa dan pelemahan ekonomi yang bertanggung jawab atas penerapan manajemen
AS, namun kinerja perbankan Indonesia termasuk Bank risiko. Organisasi tersebut menetapkan batas wewenang
tetap positif. Salah satu indikator kinerja Bank yang tumbuh dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam
signifikan adalah pembiayaan yaitu sebesar 53% selama perusahaan. Organisasi tersebut meliputi:
tahun 2011. Disamping itu tuntutan nasabah terhadap ragam 1) Komite Pemantau Risiko.
transaksi dan produk keuangan syariah terus meningkat. 2) Komite Manajemen Risiko.
Kondisi tersebut mengharuskan Bank untuk melakukan 3) Direktur Manajemen Risiko.
inovasi dan penyempurnaan produk/aktivitas operasionalnya. 4) Satuan Kerja Manajemen Risiko.
5) Satuan Kerja Operasional.
Kondisi ekonomi global yang belum pulih serta pertumbuhan
ragam produk dan volume transaksi akan mengakibatkan Bank membentuk Komite Pemantau Risiko (KPR) yang
peningkatan eksposur risiko bank. Peningkatan eksposur bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam
risiko tersebut perlu dikelola agar sesuai dengan tingkat memantau dan mengawasi efektivitas penerapan
keuntungan dan permodalan yang dimiliki Bank. Untuk itu manajemen risiko Bank.
Bank perlu melakukan penerapan manajemen risiko yang
akurat dan komprehensif agar dapat tumbuh dan berkembang Komite Manajemen Risiko (KMR) beranggotakan Direksi dan
secara sehat dan menguntungkan serta memberikan nilai pejabat eksekutif. KMR berfungsi merekomendasikan arah
tambah bagi Stakeholders. kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta membahas
seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank kepada Direktur
Utama. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan
A.Manfaat Penerapan Manajemen kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen
risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi,
Risiko misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan. KMR dibantu oleh
Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities
Bank mengharapkan penerapan manajemen risiko yang
Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional.
komprehensif dan integratif dapat memberikan manfaat
WG bertugas melakukan kajian risiko dan memberikan
dalam:
rekomendasi terkait permasalahan dan kondisi usaha yang
1) Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi
dihadapi Bank.
manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis
yang mengandung risiko signifikan bagi bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah unit
2) Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan
kerja yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai
Manajemen Risiko terkait penerapan manajamen risiko.
kegiatan bisnis bank.
Bank terus melakukan penyesuaian struktur organisasi
3) Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik
dan pengembangan proses bisnis agar penerapan
secara transaksional, portofolio maupun bank-wide.
manajemen risiko dapat mendukung perkembangan
4) Pengalokasian modal bank secara efisien pada
bisnis Bank. Pada tahun 2011 Bank telah melakukan
berbagai risiko yang dihadapi Bank.
pengembangan organisasi yaitu pembentukan Financing
5) Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.
Operation Center (FOC). FOC adalah unit kerja yang
dibentuk untuk memproses administrasi pembiayaan
secara terpusat (centralized banking operation). Hal ini
B. Organisasi Manajemen Risiko bertujuan untuk meningkatkan pengendalian internal Bank
pada aktivitas pembiayaan.
Bank menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan
kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja
pendukung (supporting unit) dan satuan kerja manajemen
C.Sistem Manajemen Risiko
risiko (risk management unit). Sedangkan risk owner atas
pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja
Bank memiliki Sistem Manajemen Risiko yang terdiri atas:
terkait. Penerapan prinsip tersebut dimaksudkan untuk
a. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi,
memastikan keputusan yang diambil tidak memiliki unsur
yaitu adanya pengawwasan aktif dewan komisaris
benturan kepentingan.
dalam menyetujui kebijakan manajemen risiko bank

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


178 www.syariahmandiri.co.id
dan memantau/mengevaluasi efektivitas penerapan c) kebijakan kepatuhan;
kebijakan manajemen risiko yang dilakukan direksi. d) contingency plan Core Banking System (CBS);
Sedangkan pengawasan aktif direksi dilakukan e) kerahasiaan data nasabah terkait permintaan data
melalui penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dari pihak ketiga;
manajemen risiko secara efektif, terintegrasi, dan f) pengelolaan priority banking;
berkesinambungan; g) self assessment pelaksanaan Good Corporate
b. Kecukupan Kebjijakan, Prosedur, dan Penetapan Governance;
Limit, yaitu dimilikinya kebijakan manajemen risiko h) penetapan limit komite pembiayaan cabang secara
yang sesuai dengan visi, misi, dan rencana stratejik personal;
Bank serta dimilikinya prosedur dan ketentuan i) rating sektor ekonomi untuk pembiayaan; dan
pelaksanaan atas limit transaksi/aktivitas, produk, dan j) scoring pembiayaan konsumer dan mikro.
portofolio Bank;
c. Kecukupan proses manajemen risiko, yaitu 2) Penetapan Limit
berjalannya proses identifikasi, pengukuran, Dalam upaya mengelola risiko agar sesuai dengan
pemantauan, dan pengendalian risiko serta system permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang
informasi manajemen risiko; dan mencakup:
d. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh, yaitu a) limit wewenang memutus pembiayaan;
adanya system internal yang melakukan fungsi b) limit eksposur 25 debitur terbesar;
pengendalilan dan pengawasan secara melekat dalam c) limit in house BMPK;
transaksi dan aktivitas operasional Bank d) limit portofolio pembiayaan untuk sektor ekonomi &
sub sektor tertentu;
Sejalan dengan perkembangan kompleksitas usaha, e) limit portofolio pembiayaan valuta asing;
produk, dan jaringan bank, eksposur risiko usaha Bank f) limit coverage asuransi pembiayaan;
juga semakin meningkat. Dalam rangka mendukung g) limit transaksi treasury;
pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, h) limit saldo kas;
Bank melakukan pengembangan manajemen risiko i) limit transaksi operasional;
dengan mengimplementasikan konsep Enterprise j) limit Giro Wajib Minimum;
Risk Management (ERM). ERM merupakan inisiatif k) limit Posisi Devisa Neto (PDN);
strategis yang terus dikembangkan oleh Bank dan l) limit secondary reserve; dan
diharapkan mampu meningkatkan kinerja Bank sehingga m) limit pembiayaan gadai emas per individu.
menghasilkan value added bagi stakeholder. Dengan
ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan
risiko yang sistematis dan menyeluruh. Untuk menunjang D. Sertifikasi Manajemen Risiko
implementasi ERM, Bank melakukan konsolidasi dengan
perusahaan induk, penetapan limit, dan peningkatan Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola
kompetensi sumber daya manusia. risiko adalah penting sehingga Bank senantiasa
meningkatkan kemampuan pegawainya. Salah satu upaya
1) Konsolidasi Dengan Perusahaan Induk Bank dalam memenuhi hal tersebut dan untuk memenuhi
Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen ketentuan Bank Indonesia, Bank mengikutsertakan
risiko antara perusahaan anak dan perusahaan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen
induk (Bank Mandiri), Bank melakukan konsolidasi risiko. Jumlah pegawai bank yang memperoleh sertifikasi
penerapan manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko pada tahun 2011 adalah:
manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup
arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools
Sertifikasi Manajemen Risiko
manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based
Audit (RBA), dan risk awareness. Pada tahun 2011 Bank Level Jumlah Pegawai
I 534
melakukan pembaruan kebijakan, prosedur dan tools
II 361
terkait penerapan manajemen risiko antara lain:
III 58
a) arsitektur kebijakan dan prosedur; IV 25
b) kebijakan sistem pengendalian intern;
Total 978

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 179
laporan
manajemen risiko

pembiayaan pada sektor industri tertentu. Pada


E. Penerapan Manajemen Risiko
awal setiap proses pembiayaan, Bank harus
melihat kesesuaian antara kondisi calon nasabah
Penerapan manajemen risiko adalah tanggung jawab
dengan RAC sektor industri yang bersangkutan.
seluruh unit kerja. Bank menerapkan manajemen risiko
RAC untuk beberapa sektor industri adalah:
pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko
1) Perkebunan kelapa sawit;
terkendali secara baik dan memadai sesuai dengan
2) Pertambangan batu bara;
tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat
3) Gas;
permodalan Bank.
4) Jasa kesehatan;
5) Telekomunikasi;
Sesuai PBI No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011
6) Angkutan kapal laut;
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
7) Industri makanan dan minuman;
Syariah, Bank terekspos 10 (sepuluh) jenis risiko. Risiko
8) Perdagangan eceran; dan
tersebut meliputi risiko kredit,pasar, likuiditas, operasional,
9) Multifinance.
hukum, reputasi, stratejik, kepatuhan, imbal hasil dan
investasi.
c. Limit Portofolio Pembiayaan
Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan
Berikut penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko
yang disalurkan guna mengoptimalkan tingkat
utama yang dihadapi Bank.
pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang
dihadapi (risk adjusted return). Selain portfolio
1. Risiko Kredit
guideline, bank juga menetapkan limit untuk
Untuk mendorong ekspansi pembiayaan yang sehat,
portofolio pembiayaan tertentu, yaitu:
berkualitas baik, dan memberikan keuntungan yang
1) Pembiayaan 25 debitur terbesar;
berkesinambungan, Bank harus mengelola risiko kredit
2) Pembiayaan koperasi-konsumer;
secara baik. Bank selalu menjaga kualitas pembiayaan
3) Pembiayaan valuta asing;
tidak menurun dan Non Performing Finance (NPF)
4) Pembiayaan dengan agunan investasi terikat
tidak melampaui limit yang ditetapkan Bank Indonesia.
(mudharabah muqayyadah);
a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools
5) Pembiayaan perumahan;
Dari tahun ke tahun Bank terus membuat, mengkaji
6) Pembiayaan telekomunikasi;
ulang dan memperbarui kebijakan, prosedur,
7) Pembiayaan gas;
dan credit risktools untuk menyesuaikan dan
8) Pembiayaan multifinance;
mengantisipasi kondisi lingkungan eksternal dan
9) Pembiayaan perkebunan kelapa sawit;
internal. Kaji ulang dan pembaruan tersebut meliputi:
10) Pembiayaan tambang batu bara;
1) Kebijakan bisnis Bank yang mencakup
11) Pembiayaan distribusi bbm;
kebijakan investasi dan kebijakan pembiayaan;
12) Pembiayaan jasa kesehatan;
2) Standar prosedur operasional pembiayaan
13) Pembiayaan angkutan umum laut;
untuk masing-masing segmen usaha;
14) Pembiayaan perdagangan ritel; dan
3) Limit pemutusan pembiayaan;
15) Pembiayaan pertanian tanaman pangan.
4) Pedoman penilaian rekanan;
5) Scoring pembiayaan konsumer;
d. Monitoring Kualitas Pembiayaan
6) Scoring pembiayaan mikro;
Bank memantau kualitas pembiayaan dengan
7) Update rating sektor industri;
melakukan:
8) Watch Listtools.
1) pemantauan kondisi usaha dan kinerja
pembiayaan nasabah melalui Watch List tools;
b. Risk Acceptance Criteria (RAC)
2) pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio
Selain menetapkan limit, Bank juga menggunakan
pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor
tools berupa Risk Acceptance Criteria (RAC) untuk
industri, dan skema pembiayaan; dan
berbagai sektor industri. RAC merupakan tools
3) stress test terhadap portofolio pembiayaan
pada front-end dalam proses analisa pembiayaan.
meliputi:
Tujuan penggunaan RAC adalah membantu Bank
a) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi
dalam pemilihan dan penetapan target nasabah
makro dan industri yaitu dengan melakukan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


180 www.syariahmandiri.co.id
simulasi terhadap krisis keuangan berkualitas tinggi yang dapat diagunkan. Likuiditas
global tahun 2011. Untuk mengetahui bank dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset,
dampak pada kualitas pembiayaan, Bank dan komitmen pembiayaan kepada debitur.
menggunakan skenario stress test berupa
penurunan ekspor dan impor. Hasil stress Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada
test tersebut menunjukkan skenario tidak Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas, Pedoman
berdampak signifikan terhadap potensi Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
penurunan kualitas pembiayaan Bank.
b) stress test penurunan harga emas terhadap Bank mengelola risiko likuiditas dengan:
potensi penurunan kualitas pembiayaan a. Memantau kepatuhan bank terhadap limit
gadai. Bank mengukur volatilitas harga risiko likuiditas a.l. Limit secondary reserve,
emas tertinggi menggunakan model deposan terbesar dan saldo kas maksimal. Bank
Exponential Weighted Moving Average menetapkan limit secondary reserve sebesar
(EWMA). 5% dari rata-rata dpk dengan realisasi per 31
desember 2011 sebesar 12,17%;
2. Risiko Pasar b. Menempatkan dana pada instrumen keuangan
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan bank indonesia dan instrumen keuangan jangka
rekening administratif akibat perubahan harga pendek lain sebagai cadangan likuiditas bank;
pasar,antara lain risiko perubahan nilai dari aset c. Mengukur kecukupan likuiditas melalui monitoring
yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin.
menghadapi risiko pasar atas portofolio valuta asing. Dengan demikian bank dapat memanfaatkan
likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan;
Pengelolaan risiko pasar yang dihadapi Bank d. Memelihara akses bank ke pasar uang antar bank
mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko Pasar, syariah melalui perolehan dan pemberian credit
Kebijakan Investasi Surat Berharga, Standar Prosedur line dari dan untuk bank lain;
Operasional Investasi Surat Berharga dan ketentuan e. Memantau rasio likuiditas antara lain melalui
terkait lainnya. Dalam mengukur risiko pasar, Bank monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak
menggunakan pendekatan best practice dan bersifat ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas
risk sensitive a.l. penggunaan Value at Risk. terhadap dana pihak ketiga; dan
Bank mengelola risiko pasar dengan: f. Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara
a. Memantau kepatuhan Bank terhadap limit yang berkala. Stress test dilakukan untuk memperkirakan
ditetapkan a.l. Limit Posisi Devisa Neto (PDN). Per ketahanan likuiditas dan biaya likuiditas yang harus
31 Desember 2011, posisi PDN Bank adalah sebesar dikeluarkan saat kondisi krisis terjadi.
3,19% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan
Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Bank mengkaji 4. Risiko Operasional
ulang limit-limit tersebut secara berkala atau apabila Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian
terjadi perubahan kondisi yang signifikan. eksternal adalah faktor-faktor yang menyebabkan
b. Mengukur potensi kerugian maksimal (Value at terjadinya kejadian (event) risiko operasional. Kejadian
Risk) akibat pergerakan nilai tukar menggunakan tersebut berpontensi memberikan dampak berupa
model Variance Covariance secara harian. kerugian secara finansial maupun non finansial. Oleh
Perkiraan volatilitas nilai tukar maksimal karena itu, Bank harus mengelola risiko operasional
menggunakan modelexponential Weighted Moving sehingga kegiatan operasional terpantau dan
Average (EWMA) dengan confidence level 99%. terkendali dengan baik.
c. Melaksanakan stress test risiko pasar atas a. Pemanfaatan peranti lunak
portofolio valuta asing secara berkala. Stress test Bank melakukan identifikasi, pengukuran,
menggunakan skenario perubahan nilai tukar. pemantauan, dan pengendalian risiko operasional
dengan memanfaatkan peranti lunak berbasis
3. Risiko Likuiditas web yaitu ORMIS (Operational Risk Management
Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan Information System). ORMIS digunakan sebagai:
Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo 1) Alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko
dari sumber pendanaan arus kas atau aset likuid operasional;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 181
laporan
manajemen risiko

2) Early warning system potensi risiko operasional Bank walaupun dalam keadaan darurat,
operasional; dan Bank telah menerapkan BCM yang didalamnya
3) Database kerugian risiko operasional. terdapat pedoman Business Continuity Plan (BCP)
dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP).
Risk Reporter pada ORMIS terdiri atas 3 layer
terdiri atas pejabat cabang, petugas kepatuhan Dalam praktiknya Bank telah melakukan uji coba
dan auditor intern Bank. DRP secara berkala guna memastikan kesiapan
sistem TI cadangan (back up). Selama tahun 2011
Saat ini Bank juga memanfaatkan tools yang Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua
sedang dikembangkan untuk mengelola risiko kali, yaitu pada bulan April dan Desember.
operasional yaitu RCSA (Risk and Control Self
Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Disamping empat risiko di atas, Bank senantiasa
Sepanjang tahun 2011 Bank terus melakukan mengelola risiko lainnya yang meliputi risiko
pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan.
operational risktools. Pengelolaan risiko tersebut dilakukan oleh unit
kerja terkait dengan risiko hukum, reputasi,
b. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi strategik dan kepatuhan.
Informasi (TI)
Bank menerapkan manajemen risiko terhadap Saat ini pengelolaan risiko imbal hasil dan
teknologi informasi (TI) untuk menjaga dan investasi merupakan bagian dari pengelolaan risiko
mengamankan operasional sistem TI. Penerapan pasar dan kredit pada Bank. Bank akan menyusun
manajemen risiko TI bank antara lain melalui kebijakan pengelolaan risiko untuk kedua risiko
suatu desain pengembangan sistem dan User tersebut pada tahun 2012.
Acceptance Test (UAT). Dengan demikian Bank
dapat mengidentifikasi dan melakukan perbaikan
terhadap kelemahan aplikasi yang ditemukan. F. Profil Risiko
Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan
prosedur mengenai pemanfaatan dan penggunaan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi
teknologi informasi baru yaitu: Contingency Plan- risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi
Core Banking System (CBS), dan Standar Manual penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas
Operasional-Core Banking System. penerapan manajemen risiko.

c. Perhitungan kecukupan modal risiko Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang
operasional melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif
Bank Indonesia belum mewajibkan kepada dan kualitatif atas parameter tertentu. Penilaian profil risiko
perbankan syariah untuk mengalokasikan modal bank disusun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
bagi risiko operasional. Namun demikian dalam disampaikan ke Direksi dan Komisaris secara bulanan serta
mengelola risiko operasional, Bank telah menghitung disampaikan ke Bank Indonesia secara triwulanan.
beban modal untuk meng-cover risiko operasional.
Dalam melakukan perhitungan kecukupan modal Satuan Kerja Manajemen Risiko juga menyusun profil
risiko operasional, Bank menggunakan metode Basic risiko cabang. Profil risiko tersebut bertujuan untuk
Indicator Approach (BIA). melihat efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional pada
cabang, serta efektivitas budaya risiko pada cabang.
d. Business Continuity Management (BCM)
Bank menghadapi risiko operasional berupa Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen
gangguan/bencana (disaster) yang dapat risiko yang mencerminkan penilaian terhadap kecukupan
mengganggu bahkan melumpuhkan sebagian sistem pengendalian risiko. Penilaian tersebut dilakukan
bahkan seluruh operasional bank. Disaster dapat secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap
terjadi akibat faktor internal (kegagalan/kerusakan empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif
sistem TI) maupun faktor eksternal (seperti bencana Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan,
alam, kebakaran). Untuk menjaga kesinambungan

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


182 www.syariahmandiri.co.id
Bank melakukan penilaian kualitas
penerapan manajemen risiko yang
mencerminkan penilaian terhadap
kecukupan sistem pengendalian
risiko.

prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses kebijakan, prosedur, dan penetapan limit yang memadai,
identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian terlaksananya proses manajemen risiko yang komprehensif
risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta dan berkesinambungan, dan berfungsinya sistem
sistem pengendalian intern yang menyeluruh. pengendalian intern pada seluruh aktivitas/operasional Bank.

Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir Pengembangan Sistem Manajemen Risiko
tahun 2011 adalah: Pada tahun 2012, Bank akan melakukan kaji ulang dan
menyempurnakan Kebijakan Manajamen Risiko khususnya
Profil Risiko

No. Jenis Risiko Penilaian PosisiDesember 2011 Penilaian Posisi Desember 2010
Tingkat Risiko Kualitas Penerapan Tingkat Risiko Kualitas Penerapan
Inheren Manajemen Risiko Inheren Manajemen Risiko
1. Kredit Low to Moderate Fair Low to Moderate Fair
2. Pasar Low Satisfactory Low Strong
3. Likuiditas Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Satisfactory
4. Operasional Moderate Fair Moderate Fair
5. Hukum Low to Moderate Fair Low Fair
6. Reputasi Low Fair Low to Moderate Fair
7. Stratejik Low to Moderate Strong Low to Moderate Strong
8. Kepatuhan Low Strong Low Strong
Predikat Risiko Bank Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Satisfactory
secara keseluruhan

Berdasarkan profil risiko per Desember 2011, predikat Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko
risiko komposit secara keseluruhan adalah low to Operasional. Sebagai antisipasi pemenuhan PBI No.13/23/
moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
berpredikat satisfactory. Umum Syariah, Bank akan menyusun Kebijakan Manajemen
Risiko untuk Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi.

G.Evaluasi dan Pengembangan Dalam memperkuat internalisasi penerapan manajemen


risiko, Bank membentuk fungsi Financing Assessment
Sistem Manajemen Risiko Unit dalam memutus pembiayaan bersama unit bisnis.
Disamping itu Bank mengembangkan training yang fokus
Evaluasi Sistem Manajemen Risiko pada pengembangan risk awareness seluruh pegawai.
Bank mengevaluasi efektivitas sistem manajemen risiko
Dalam memperoleh pengukuran risiko yang lebih akurat,
melalui penilaian kecukupan terhadap pelaksanaan
Bank terus mengembangkan parameter profil risiko yang
pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, tersedianya
lebih sensitif dengan kondisi Bank.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 183
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
184 www.syariahmandiri.co.id
laporan
corporate social
responsibility
Bank secara konsisten melaksanakan
kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai wujud
kepedulian perusahaan sekaligus
apresiasi kepada masyarakat yang telah
memberikan kepercayaan dan dukungan
atas proses bisnis perbankan syariah.

Rp16,84 miliar
Penyaluran dana sosial dan zakat BSM
dalam rangka kegiatan CSR.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 185
laporan csr

Melalui pendekatan tripple bottom lines yang meliputi 2. Email: callbsm@syariahmandiri.co.id.


kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan 3. Customer service yang berada cabang-cabang
(environmental indicators), dan kinerja sosial (social terdekat.
indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya III. Program Peningkatan Layanan Konsumen
bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi Kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan konsumen
juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih sebagai upaya peningkatan kualitas layanan antara lain:
luas yaitu nasabah/konsumen, masyarakat dan lingkungan. a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah).
Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba b. Sahabat BSM (Customer Get Customer).
perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung).
kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung).
(people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa e. Business Gathering dengan nasabah.
dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung
tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat
(sustaibable development), yaitu kegiatan pembangunan yang atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak.
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. 1. Bank telah membentuk bagian Service Quality Management
(SQM) yang berada di bawah Divisi Operasi yang fokus
Dalam menjalankan roda bisnis perbankan syariah, Bank untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan
juga memiliki berbagai tanggung jawab sebagai timbal balik nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui
dari proses bisnis yang dijalankan. Bentuk tanggung jawab cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/
tersebut, salah satunya adalah tanggung jawab sosial kepada pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan
pegawai (ketenagakerjaan), konsumen/nasabah, masyarakat internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan
(stakeholders di luar nasabah) dan lingkungan sekitar. pengaduannya melalui Call Center Bank.

2. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah


A. Komitmen Bank terhadap adalah sebagai berikut:
a. Nasabah menyampaikan pengaduan melalui Cabang
Perlindungan ­Konsumen atau Call Center;
b. Penerima pengaduan menginput pengaduan
Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan
yang disampaikan nasabah kedalam sistem CMS
memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk
(Complaint Management System);
perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun
c. Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan
juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen
ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di
(product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap
bagian SQM;
perlindungan konsumen, mencakup antara lain:
d. Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja terkait
I. Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah
akan diteruskan kepada penerima pengaduan;
Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
e. Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/
merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas
jawaban atas pengaduan kepada nasabah;
pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila
f. Penerima pengaduan akan merubah status
ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank
pengaduan di CMS menjadi “Selesai”.
dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana
3. Adapun tingkat penyelesaian pengaduan nasabah selama
ketentuan dalam Undang-Undang no. 24 tahun 2004 tentang
tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSM memberikan
jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh Triwulan Jumlah Keluhan
nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan. 2011
II. Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care) Penerimaan Penyelesaian

Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. TW 1 417 418


Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh TW 2 408 408
konsumen melalui beberapa saluran antara lain: TW 3 390 391
TW 4 472 469
1. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam
Jumlah 1687 1686*
melalui Panggilan (021) 5299 7755.
*) 1 (Satu) pengaduan nasabah sedang dalam proses penyelesaian

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


186 www.syariahmandiri.co.id
4. Program Bank dalam upaya peningkatan kualitas layanan: o. Pengembangan sistem pencatatan keluhan nasabah
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang yang lebih lengkap yang dapat digunakan oleh seluruh
diberikan Kepada konsumen, Bank melaksanakan unit kerja di Kantor Pusatdan Kantor Cabang.
program-program antara lain:
a. Penyusunan panduan layanan terkini sesuai dengan
tuntutan dan harapan nasabah. B. Kegiatan CSR
b. Pelaksanaan kegiatan Service Quality Assurance
(SQA) secara konsisten di cabang, yaitu: Misi BSM keempat adalah mengembangkan nilai-nilai
1) Forum komunikasi, minimal 1 bulansekali. syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC”
2) Role Play, minimal 3 kali dalamseminggu. sebagai Value Driven Company yang secara terus menerus
3) Morning briefing, minimal 1 kali dalamseminggu. diimplementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai
c. Forum Service Champion Officer (SCO), yang bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior
merupakan pembekalan kepada petugas SCO Cabang yaitu Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap
yang bertanggung jawab terhadap penerapan standar lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
layanan di Cabang;
d. Pelatihan Service Excellence for Frontliners, yaitu Dalam impelentasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam
knowledge, skill dan attitude frontliners 121 Cabang; penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan
e. Workshop Service Excellence yang dilaksanakan program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja
pada 5 kota barometer (Jakarta, Medan, Bandung, pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama
Surabaya, dan Makassar), dengan salah satu agenda (PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; N0.
dalam kegiatan workshop tersebut adalah sharing 09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang
experience dari Bank Mandiri, mengenai strategi Penyaluran Zakat dan Dana Program.
menghadapi survei BSEM kepada Kepala Cabang,
Kepala KCP, dan Operation Manager; BSM menyadari bahwaTanggung Jawab Sosial Perusahaan
f. Pelatihan Service Leadership untuk Kepala Cabang, (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan hal
sebagai service agent; penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank
g. Pelatihan Service Excellence for Security, yaitu menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan perusahaan. Bank dalam upaya mencapai sustainable
knowledge, skill, dan attitude Security, bekerjasama business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang
dengan Security Departemen Bank Mandiri; optimal untuk para pemegang saham namun juga memikirkan
h. Kerjasama dengan Bank Mandiri melalui asistensi bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam
dalam rangka perbaikan kualitas layanan Bank, aspek sosial dan lingkungan
khususnya kepada tim Customer Care & Services
Group, Cuture Group, dan Security Departement; Dalam pelaksanaan kegiatan CSR Bank menggunakan
i. Kerjasama dengan konsultan pengukur kualitas layanan, pendekatan keseimbangan profit, people dan planet yang
yaitu Marketing Research Indonesia (MRI) dan Frontier; lebih dikenal dengan tripple bottom lines.Bank tidak hanya
j. Koordinasi dengan DSL untuk perbaikan kerjasama semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun
dengan perusahaan pengadaan jasa Security; juga aspek sosial (people) dan lingkungan (planet). Bank
k. Perbaikan panduan dan service tools, antara lain: berusaha mencapai keseimbangan ”tripple bottom lines”
panduan layanan frontliners (CS, Teller, Security), dalam pencapaian tujuaannya sehingga mampu memberikan
panduan aspek fisik Cabang, Frequently Asked nilai lebih kepada Stakeholders-nya.
Question (FAQ) perbankan syariah, dan usulan
pengadaan call center single number kepada DAC; Pencapaian profit yang terus meningkat dan berkelanjutan
l. Perbaikan metode pemantauan penanganan dan sulit tercapai dalam kondisi sosial masyarakat (people)
penyelesaian keluhan, antara lain melalui memo, email yang rendah dan lingkungan yang rusak (planet). Secara
dan telepon; sederhana dapat dijelaskan bahwa bisnis tidak akan
m. Perbaikan metode pencatatan database keluhan nasabah berjalan dalam sebuah kondisi sosial (ekonomi masyarakat)
yang tercatat di Complaint Management System; yang rendah dan lingkungan yang rusak. Untuk itu Bank
n. Melibatkan Call BSM sebagai channel penerimaan menyadari pentingnya CSR sebagai upaya dalam mencapai
keluhan nasabah melalui telepon dan email; keseimbangan ”tripple bottom lines” untuk mendukung

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 187
laporan csr

sustainable business sehingga tujuan akhir dalam memenuhi 2. Penyaluran Dana


kepentingan Stakeholders dapat tercapai.
Bank menyalurkan dana, baik yang bersumber dari Dana
Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional.
Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian
perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana
telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses Sosial, antara lain meliputi:
bisnis perbankan syariah. Keberlangsungan bisnis Bank tidak a. Lingkungan hidup: pengadaan bibit pohon Desa
lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai Cicadas, Subang.
produk perbankan syariah dan layanan yang ditawarkan oleh b. Sarana ibadah: renovasi masjid Umar bin
Bank. Khatab di Cibubur, masjid Abdullah Ibnu Umar
CimoneTangerang, masjid Al Ihsan Bekasi, Jabar,
masjid Miftahul Huda Malang, Jatim, masjid
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kegiatan- Darussalam Kuningan Barat Mampang Prapatan,
kegiatan sosial tersebut, Bank menyediakan anggaran yang Masjid Al-Ghufron Bekasi.
wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR c. Bantuan kesehatan: bantuan biaya pengobatan
yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program masyarakat kurang mampu, khitanan massal.
CSR memiliki 3 (tiga) sumber dana, yakni Dana Sosial, Dana d. Bantuan pendidikan: bantuan komputer & lemari
Zakat, dan Dana Operasional CSR. buku SDN Tamansari 05-Bogor, pembuatan ruang
kelas madrasah, beasiswa anak jalanan pemain film
Rindu Purnama, bantuan perangkat Bank Mini Syariah
1. Sumber Dana kepada Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara,
pencetakan buku Panduan Tartil Griya, pembangunan
Sebagai bentuk komitmen Bank dalam menjadikan Pesantren Putri Ummahatul Munawaroh Magelang,
CSR sebagai bagian dari rencana perusahaan, Bank pembangunan ruang Kelas untuk Pesantren Al Furqon
menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung Tasikmalaya.
program-program CSR. e. Kegiatan sosial: kegiatan Mudik Bareng untuk
pegawai dasar dan masyarakat kurang mampu,
a. Dana Sosial berbagi keceriaan bersama anak yatim.
Sumber dana kebajikan berasal dari pendapatan non-
halal, denda dan dana sosial lainnya. Saldo akhir tahun Pada tahun 2011, BSM telah menyalurkan dana zakat
2011 dana CSR yang bersumber dari dana kebajikan perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui Laznas BSM
mencapai Rp2.431.072.583,- atau meningkat sebesar sebesar Rp15,77 miliar, naik dari penyaluran periode
Rp1.347.072.582,- dari saldo tahun 2010. sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar.

b. Dana Zakat
Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM) 3. Sinergi Bersama Laznas
disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional
Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM). Bank menyalurkan dana zakat perusahaan (Bank),
karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang
c. Dana Operasional CSR berhak dengan bersinergi bersama Laznas BSM.
Dana Operasional CSR bersumber dari biaya Penyalurannya dilakukan melalui program yang berdaya
operasional perusahaan. guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat
dan Simpati Umat. Penyaluran selama tahun 2011 dan
Pada tahun 2011, BSM telah mengeluarkan Dana pertumbuhannya seperti terlihat dalam tabel dibawah ini:
Operasional CSR sebesar Rp136,242.000.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


188 www.syariahmandiri.co.id
Bank bersinergi bersama Laznas BSM
dalam penyaluran dana CSR melalui
program yang berdaya guna dan
bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat
dan Simpati Umat.

Program 2010 2011 Growth a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan
(Rp) Juta % “Bank harus menghindari pembiayaan untuk bidang
usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan
Mitra Umat 24 1.417 5.804
environment/AMDAL sehingga membahayakan
Didik Umat 1.559 5.708 266
lingkungan”
Simpati Umat 2.899 7.397 155
c. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif
Dana Program 2.073 929 -55
Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar
Total 6.555 15.451 136
prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan
dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan
lingkungan hidup
Agar pelaksanaan program-program CSR Bank dapat
d. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan sub
tepat sasaran, seluruh program CSR Bank terlebih dahulu
bab Analisa Pembiayaan Produktif.
diuji melalui survey dan pemetaan dalam lingkungan dan
masyarakat sekitar. Program CSR disusun berdasarkan
Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank
perencanaan serta konsep yang matang yang
dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai
pelaksanaanya bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat
dampak lingkungan, meliputi
Nasional (LAZNAS) BSM. Agar program dapat terlaksana
1) Tingkat pencemaran dalam proses produksi
dengan maksimal, program-program CSR disesuaikan
2) Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan
dengan kondisi lingkungan setempat yang melibatkan
limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum,
pihak-pihak terkait pemerintah dan masyarakat setempat.
3) Komplain dari penghuni di lingkungan tempat
usaha/pabrik.
4) Harus memperhatikan peraturan/ketentuan
C. Kebijakan CSR terkait Sosial pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/
Kemasyarakatan dan Pro nasabah telah memiliki ijin AMDAL dari instansi
yang berwenang
Lingkungan Hidup
3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tgl 26 juli 2007
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR
berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan
terkait sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup yang
Bab VI. Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab
dituangkan dalam:
A.3.b.3). Penilaian prospek usaha nasabah pembiayaan
1. SE No. 8/001/PEM tgl 2 Januari 2006 perihal Revisi
khususnya untuk komponen yang terkait dengan upaya
Pedoman Pembiayaan
nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
2. Buku Kebijakan Pembiayaan tgl 2 April 2007, berisi
antara lain:
Ketentuan tentang kewajiban pengelolaan lingkungan
untuk nasabah pembiayaan diatur dalam:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 189
laporan csr

Program CSR 3) Keagamaan


Program CSR untuk bidang sosial/budaya/
Perseroan meyakini bahwa kinerja Perseroan harus keagamaan diwujudkan dalam bentuk santunan
memiliki dampak positif terhadap peningkatan dhuafa, santunan Ramadhan, dan program-
kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan program lainnya.
masyarakat pada akhirnya akan mendukung
pengembangan bisnis Perseroan secara berkelanjutan. 4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan
Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan melakukan Kegiatan bidang kesehatan masyarakat dilakukan
berbagai aktifitas sosial dan lingkungan antara lain sbb: dalam bentuk bantuan kesehatan, donor darah,
a. Program kemitraan khitanan masal dan lain sebagainya. Sedangkan
Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi bidang pelestarian lingkungan dilaksanakan
umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian antara lain penanaman pohon mangrove. Kegiatan
masyarakat dalam mencapai peningkatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat Bank di
kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di
bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan berbagai daerah.
permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
c. BSM Let’s Read
b. Program Bina Lingkungan Perseroan, pertama kali, menyelenggarakan Bedah
Perseroan, selama tahun 2011, telah melakukan Buku secara serentak di Kantor Pusat dan 123 Kantor
program bina lingkungan sbb.: Cabang. Kegiatan ini diikuti oleh 6.604 pegawai (454
1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan pegawai kantor pusat dan 6.150 pegawai kantor
Program difokuskan pada peningkatan kulitas cabang). Buku yang dibedah adalah Inteligensia
pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian Muslim dan Kuasa; Genealogi Inteligensia Muslim
beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Indonesia Abad Ke-20, karya Yudi Latif dan Islam
Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan karya
lingkungan Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun Ahmad Syafii Maarif.
kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
BSM Let’s Read memperoleh predikat REKOR DUNIA
2) Sarana Umum Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Bedah
Program CSR untuk sarana umum diwujudkan Buku Serentak Di Tempat Terbanyak”. Sertifikat
dalam bentuk bantuan pembangunan dan renovasi diserahkan oleh Pendiri Yayasan Museum Rekor
masjid dan madarasah, bantuan sarana umum dan Indonesia, Jaya Suprana.
program-program lainnya.

Program Kemitraan
No Sub Program Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Pemberdayaan Bantuan sepeda untuk pedagang koran Bogor 55 orang 62.400.000
Ekonomi keliling kerjasama dengan BSM Cibinong
Bantuan budi daya ikan keramba ker- Simeleu 20 orang 20.000.000
jasama BSM Semeleu
Bantuan ternak kambing Etawa untuk Yogyakarta 50 orang 152.833.500
pengungsi bencana merapi
Bantuan modal kerja dan outlet usaha Jakarta 9 orang 50.000.000
minuman The Real Tea
Total 285.233.500

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


190 www.syariahmandiri.co.id
d. BSM Club Cares sebagai alat untuk mengangkat image BSM. Nama
Perseroan, pertama kali, menyelenggarakan BSM guru diusulkan oleh masyarakat dan harus didukung
Club Cares pada tahun 2011. Kegiatan ini merupakan oleh sebanyak-banyaknya orang. Jumlah voting
salah satu wujud kepedulian BSM terhadap dunia adalah 175.000 per periode 10 November s. d. 17
pendidikan dan mendukung perekonomian rakyat. Desember 2011.
Bentuk kegiatan berupa penyerahan bantuan
beasiswa berupa biaya pendidikan SMP kepada 10 g. Menyelenggarakan UMKM Award
siswa untuk bersekolah di Sekolah Peradaban, Banten Untuk mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat,
dan pemberian bantuan alat tenun dan sembako Perseroan terus mendorong pengembangan usaha
kepada masyarakat Badui . UMKM. Perseroan selama empat tahun berturut-
turut telah menyelenggarakan BSM UMKM Award,
e. Organisasi kemasyarakatan lainnya yaitu tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011. Tujuan BSM
Pengurus Perseroan juga aktif dalam berbagai UMKM Award adalah memberikan apresiasi pada
kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain: nasabah UMKM-BSM atas loyalitas dan prestasinya
1. Kompartemen Perbankan Syariah Perbanas selama menjadi debitur UMKM di BSM. Kategori
(KPBS Perbanas). BSM UMKM Award setiap tahun adalah sebagaimana
2. Ikatan Ahli Ekonomi Syariah (IAEI) penjelasan pada tabel di bawah ini.
3. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
4. Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) Kategorisasi BSM UMKM Award
5. Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Kategori 2010 2011
6. Banker Association for Risk Management (BARa)
Umum 1. BPRS 1. BPRS
7. Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Fak. Ekonomi
2. KJKS/KSU/BMT/Koperasi 2. Koperasi Jasa Keuangan
(ILUNI FE)
Syariah (Kopsyah) Syariah (KJKS)/Baitul Mal
8. Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wat Tamwil (BMT)
9. Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
3. Koperasi Kopkar: TNI, 3. Koperasi Kopkar: BUMN,
10. Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan Polri, PNS BUMD
(FKDKP) 4. Koperasi Kopkar: BUMN, 4. Kopkar: TNI, Polri, PNS
11. Ikatan Komite Audit Indonesia BUMD
12. Forum Silaturahmi Perkantoran (Forsimpta). 5. Koperasi Kopkar Kategori 5. Kopkar Kategori Swasta
Swasta
f. Menyelenggarakan BSM Edu Award 2011 6. Sektor Riil Mikro 6. Sektor Riil Mikro
Perseroan menyelenggarakan BSM Edu Award 7. Sektor Riil Kecil 7. Sektor Riil Kecil
pada tahun 2011. Tujuan pemberian award ini adalah 8. Sektor Riil Menengah 8. Sektor Riil Menengah
memberikan penghargaan kepada para pendidik Khusus 1. DNS KLH 1. Program SUP 005
yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan 2. SUP 005 2. Program KUR
masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal. 3. KUR
Green Penghargaan kepada Penghargaan kepada
Edu Award 2011 melibatkan masyarakat melalui UMKM nasabah UMKM yang paling nasabah UMKM dari segi
peduli dan memberi aspek Maqashid Syariah:
penggunaan social media yaitu facebook dan twitter.
kontribusi besar terhadap Dari 10 pemenang terpilih
Sekitar 80 ribuan akun facebook dan 18 ribuan tweet
upaya penyelamatan The Most Sharia Oriented
turut berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan lingkungan SME Leader adalah Koperasi
sehingga menjadikan program Edu Award 2011 BMT bandar Lampung

Pemenang BSM Edu Award


Peringkat Nama Pemenang Asal Voting Total
Sekolah Facebook Tweeter In House Voting Comment Point
1. Ibu Nurliawati SMPN 81 Jakarta 21.811 16.957 1.018 250 11.649
2. Bpk. Zulharmansyah SMAN 1 Majenang 27.400 988 129 102 11.164
3. Bpk. Muryanto SMA Putra Pajajaran Bandung 23.964 132 25 5 9.615

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 191
laporan csr

Program Bina Lingkungan


No Sub Program Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)

1 Pendidikan dan Bantuan beasiswa SD, SMP dan SMU Indonesia 3.000 orang 1.371.660.000
Pelatihan Bantuan beasiswa mahasiswa PPSDMS Jakarta 15 orang 48.000.000
Bantuan beasiswa mahasiswa STIE SEBI Bogor 500 orang 283.778.000
Bantuan beasiswa mahasiswa Universitas Jakarta 5 orang 39.000.000
Muhamadiyah dan YCI Serambi Mekah
Bantuan beasiswa GSM BSM Aceh Aceh 200 orang 20.000.000
Bantuan beasiswa GSM BSM Pekanbaru Pekanbaru 200 orang 20.000.000
Bantuan beasiswa GSM BSM Solo Solo 200 orang 20.000.000
Bantuan beasiswa GSM BSM Cilegon Cilegon 200 orang 20.000.000
Bantuan beasiswa Pemeran Rindu Purnama Jakarta 52 orang 60.000.000
Bantuan beasiswa program gerakan siswa Jakarta 100 orang 10.000.000
menabung BSM
Bantuan pendidikan MI Al-Qomariyah Garut 50 orang 45.000.000
Bantuan pendidikan Griya Bina Kijang Cinere 26 orang 12.000.000
Bantuan pendidikan Mini Bank UMSU Medan 1 lembaga 34.932.200
Bantuan pendidikan Kep. Sek SDN Taman- Rumpin 1 lembaga 7.500.000
sari 05 Bogor
Santunan pendidikan Dhuafa Indonesia 694 orang 183.115.500
Bantuan pelatihan pemberdayaan IMZ Bogor 100 orang 35.050.000
Bantuan operasional LAZNAS BSM Jabodetabek 1 lembaga 1.970.571.965
Bantuan operasional pendidikan Indonesia 831 orang 223.120.000
Bantuan operasional pendidikan MI Al Yogyakarta 1 lembaga 25.000.000
Muhsin I
Bantuan kegiatan Rumah Yatim dan Dhuafa Jabodetabek 1 lembaga 10.002.781.861
(RUHAMA)
Total 14.431.909.932
2 Sarana Umum Pembangunan Masjid Al-Ihsan Bekasi Bekasi 1 lembaga 56.250.000
Pembangunan Masjid Miftahul huda Malang 1 lembaga 11.250.000
Pembangunan Masjid Darussalam Jakarta 1 lembaga 11.250.000
Pembangunan Ponpes Umahatul Muna- Magelang 1 lembaga 5.625.000
waroh
Pembangunan Mushola Pengadilan Agama Jaksel 1 lembaga 11.250.000
Pembangunan Masjid Al-Ghufron Bekasi Bekasi 1 lembaga 5.000.000
Timur
Pembangunan Masjid Abu Bakar Ashidiq Jakarta 1 lembaga 11.250.000
Pembangunan Ponpes Al-Furqon Tasikmalaya 1 lembaga 11.250.000
Pembangunan Mushola Al Mutaqin Boyolali\ 200 orang 22.250.000
Renovasi Masjid Abdullah Bin Umar Cimone 1 lembaga 4.500.000
Renovasi Mushola Ath-Thohirin Jakarta 11 orang 3.375.000
Renovasi Tempat Wudhu Masjid Umar Jakarta 1 lembaga 22.500.000
Penyaluran CSR Yayasan Mutiara Bangsa Jakarta 1 lembaga 3.3750.000
Penyaluran CSR BSM dan serikat pekerja Cilegon 45 orang 84.164.062
Partisipasi CSR Pemkap Pekalongan Pekalongan 100 orang 20.990.270
Partisipasi CSR Semarang Semarang 14 orang 15.750.000
Pembayaran Gedung LAZNAS BSM Jakarta 1 lembaga 141.320.000
Cetak Buku Tartil Griya AL Quran BSM Surabaya 100 orang 10.000.000
Total 451.599.812

Program Keagamaan
No Sub Program Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Keagamaan Bantuan Kegiatan Ramadhan Seluruh 3.291 orang 769.846.000
Indonesia
Total 769.846.000

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


192 www.syariahmandiri.co.id
Program Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
No Sub Program Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Kesehatan Bantuan korban kecelakaan PMMan Palu 1 orang 10.000.000
Masyarakat Biaya rawat inap Annisa Azzahra Jakarta 1 orang 10.732.347
Operasi katarak dg RSMASK Jakarta 151 orang 175.850.900
Operasi bibir sumbing dg RSU Jakarta Jakarta 15 orang 41.997.000
Santunan anak yatim dhuafa Indonesia 1.980 orang 232.099.000
Khitanan massal Indonesia 350 orang 127.710.000
Donor Darah Jakarta 1.150 orang 120.340.000
Dokter keluarga sehat Jabodetabek 525 orang 13.100.000
Total 731.929.247
2 Lingkungan Hidup Penanaman bibit pohon Cicadas Juanda Jakarta 53 orang 4.525.000

D. Kebijakan CSR terkait Manajer membuat memo/mengisi formulir menggunakan


check list (Form: MP.DHC.II.2.1), mencatat sarana
Ketenagakerjaan, Kesehatan lingkungan kerja/kantor yang sudah tidak layak/
dan Keselamatan Kerja (K3) perlu dilengkapi. Apabila ada ketidaklayakan/
kekuranglengkapan sarana, maka dilakukan evaluasi dan
Kesehatan Pegawai untuk diusulkan kepada Kepala Divisi.
Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat
Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal Turn over Pegawai
Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan Jumlah turn over pegawai 2011 sebanyak 439 orang.
pokok-pokok ketentuan: Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun
a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak, 2011, maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2011
pegawai tetap, dan anak pegawai. adalah sebesar 5.33%. Turn over tersebut tidak memiliki
b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan
ke luar negeri.
Turn Over Pegawai Tahun 2011
Kebijakan tentang Contingency Plan tertuang ke dalam
Berhenti Atas Keiginan Sendiri 109
SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang
Berhubungan dengan pekerjaan 1
Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok
pikiran antara lain: Buka Usaha Sendiri 15

a. Organisasi crisis management pusat dan cabang Di Outsource Ke Koperasi 1


b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster
Karena alasan yang tdak jelas 25

Kebijakan tersebut bertuajuan untuk memastikan bahwa Keluarga 43

operasionak bank tetap berjalan pada saat disaster. Kesehatan 3

Masa Kontrak Selesai 18


Keselamatan Kerja
19
Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam Melanjutkan sekolah

Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Manual Prosedur) Mencari tawaran yg lebih baik 7

Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/ Mendapat Pekerjaan diluar 87
SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:
Menikah 4
Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja secara
berkala, khususnya mengenai: Menikah Sesama Pegawai 18

a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan Meninggal 2

kerja.
PHK 2
b. Kebersihan lingkungan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja 63
c. Keserasian lay out ruangan kerja.
d. Ketepatan peletakan sarana kerja. Pensiun 1

e. Kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan Tidak Perform 21

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 193
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
194 www.syariahmandiri.co.id
laporan
sumber daya
­manusia
BSM memastikan setiap pegawainya
memiliki kompetensi yang memadai
dengan tuntutan kerjanya melalui
penyelenggaraan berbagai diklat untuk
meningkatkan knowledge & skill serta
memperbaiki behavior masing-masing
pegawai.

11.788
Jumlah pegawai yang tersebar di 669
kantor cabang BSM.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 195
laporan
sumber daya
manusia

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting ­perusahaan Jenjang Karir 2011 2010
karena perannya sebagai subyek ­pelaksana ­kebijakan dan
Executive Vice President 3 -
kegiatan operasional dalam rangka ­mewujudkan visi dan misi
Senior Vice President 18 17
perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja
Vice President 9 4
usaha secara berkelanjutan, Bank telah mencanangkan
Assistant Vice President 19 19
program pengembangan kualitas sumber daya manusia
General Manager 48 44
­profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan
Assistant General Manager 47 45
sumber daya manusia secara terpadu.
Senior Manager 222 42
Manager 313 233
Human Capital Developing
Deputy Manager 338 341
Assistant Manager 549 425
Sustainable Competitive Associate Manager 959 722
Advantage Senior Executive 1.063 720
Executive 1.581 1.024
Junior Executive 2.510 1.864
Associate Executive 3 5
Non Clerk 68 70
Outsource 5.722 3.454
Acquisition Total Pegawai 7.802 5.580
Retrenchment
Retirement

Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan sampai


Services Development dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:

HC
Tingkat pendidikan 2011 2010
BSM Outsource BSM Outsource

S2 202 4 167 2
Retention Culture S1 6.512 1.196 4.622 174

D3 977 36 680 56

SMA 104 2.684 104 1.668

SMP (lain-lain) 7 66 7 66

Jumlah 7.802 3.986 5.580 1.966
Total Pegawai 11.788 7.546

A. Jumlah Pegawai
Sampai akhir tahun 2011, jumlah pegawai Bank ­mencapai Sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap
11.788 orang, meningkat 56,23 % dari 7.546 orang pada pegawai yang berprestasi di bidang kerjanya masing-
akhir tahun 2010. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai masing, BSM memberikan kenaikan grade dan promosi
tersebut berbanding lurus dengan ekspansi Bank melalui jabatan. Pada tahun 2011, pegawai yang mengalami
jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya ­kenaikan grade b ­ erjumlah 1.523 orang dan pegawai
di berbagai daerah. yang ­dinaikkan jabatan sebanyak 1.182 orang. Pegawai
yang ­dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih
Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan jenjang karir dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji
sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut: kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media
e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui
competency assesment.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


196 www.syariahmandiri.co.id
1. Officer Development Program (ODP) Proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor
ODP adalah program yang dikhususkan bagi Pusat difasilitasi oleh Divisi Human Capital sedangkan
pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level pemenuhan untuk pegawai Kantor Cabang dan Kantor
jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana Cabang Pembantu dapat dilakukan oleh Kanwil maupun
yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Seiring Cabang dengan berkoordinasi dengan Divisi Human
­dengan strategi bisnis perusahaan, pada tahun 2011 Capital.
­dilaksanakan ODP khusus untuk jabatan Priority
Banking Officer dan Officer Gadai (ODP-PBO dan
ODP Gadai). Adapun jumlah pegawai level Pelaksana Program rekrutmen khusus:
yang mengikuti tahap seleksi ODP PBO dan ODP
Gadai sebanyak 437 pegawai. a. Early Recruitment Program (ERP)
Merupakan program rekrutmen pegawai fresh
2. Middle Management Development Program graduates bekerjasama dengan perguruan tinggi/
(MMDP) institusi pendidikan. Peserta program ERP adalah
MMDP adalah program bagi pegawai dari level jabatan mahasiswa yang memenuhi kriteria BSM, mereka
Officer yang dipromosikan ke level jabatan Manager. mendapatkan pelatihan sesuai kompetensi yang
Diprogram ini pegawai dibekali soft skill maupun hard dibutuhkan oleh BSM.
skill serta diberikan materi pengembangan diri seperti
manajemen waktu, kepemimpinan dan kemampuan Pada tahun 2011, Bank Syariah Mandiri telah menjalin
presentasi secara efektif. Jumlah pegawai yang kerjasama dengan 33 (tiga puluh tiga) perguruan tinggi
mengikuti program MMDP sepanjang tahun 2011 negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
sebanyak 414 orang.
b. Management Development Program (MDP)
Merupakan program pendidikan selama 9 bulan
B. Rekrutmen untuk mengembangkan potensi serta talenta calon-
calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini
Pertumbuhan yang pesat dan dinamis membuat calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki
BSM membutuhkan sumber daya manusia yang nilai akademis yang baik tetapi juga harus aktif
berintegritas, inovatif dan berwawasan keilmuan agar dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. MMDP
dapat menjalankan operasional perbankan yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan
dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bank calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa
melakukan proses rekrutmen secara regular maupun mendatang.
program rekrutmen khusus.
Pada tahun 2011, BSM menyelenggarakan program
MDP sebanyak 2 (dua) angkatan, yaitu MDP angkatan
Program rekrutmen regular: 10 dan MDP angkatan 11. Total peserta MDP pada
tahun 2011 sebanyak 83 (delapan puluh tiga) orang.
Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon Sejak BSM berdiri pada tahun 1999, BSM telah
pegawai. Penyaringan dan pemilihan calon pegawai mengadakan program MDP sebanyak 11 angkatan.
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam
pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat,
Kanwil, dan Cabang–cabang BSM di seluruh Indonesia.

Program rekrutmen regular ini dimulai dengan tahapan


seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes
psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi
data ke perusahaan sebelumnya) tes wawancara user dan
tes kesehatan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 197
laporan
sumber daya
manusia

Mekanisme Rekrutmen Pegawai Bank Syariah Mandiri 3. Tes Psikologi


Penerimaan pegawai baru Bank Syariah Mandiri Tahap selanjutnya adalah Tes psikologi. Tes ini
dilaksanakan dalam 5 tahapan seleksi, yaitu: bertujuan untuk mengukur potensi intelektual, sikap
kerja dan kepribadian individu dalam menduduki suatu
jabatan yand dituju.

Seleksi Administrasi
4. Tes Wawancara oleh User
Apabila calon kandidat lolos pada tes terulis maka
calon kandidat akan diundang untuk diwawancara
oleh user. Wawancara ini berguna untuk mengetahui
Tes Kemampuan Umum kesesuaian kompetensi dan perilaku individu dalam
menduduki posisi jabatan tertentu (Organization fit and
job fit). Bersamaan dengan proses ini dilakukan pula
proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke
Tes Psikologi perusahaan sebelumnya).

5. Tes Kesehatan
Tes akhir yang dilakukan oleh calon kandidat sebelum
bergabung dengan BSM adalah tes kesehatan. Tes
Tes Wawancara User
ini dilakukan oleh dokter atau klinik yang ditunjuk oleh
Bank yang bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan
dan kelayakan kandidat dalam melakukan pekerjaan
yang akan ditugaskan.
Tes Kesehatan

C. Organisasi & Jabatan


Uraian tahapan penerimaan pegawai baru, sebagai Organisasi Bank secara berkesinambungan akan
­berikut: disesuaikan mengikuti rencana bisnis dan pengembangan
kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan tata kelola organisasi
1. Seleksi Administrasi yang baik dan seimbang antara strategi dan daya dukung
Adalah proses pemeriksaan dokumen administrasi dalam bentuk infrastruktur yang memadai. Struktur
(surat lamaran/CV) sesuai kualifikasi jabatan yang organisasi, jabatan, dan uraian kerja (job description)
di butuhkan di BSM. BSM mengutamakan kandidat disusun dalam bentuk Pedoman Organisasi yang
memiliki pengalaman organisasi atau aktif dalam disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Bank.
organisasi. Dalam tahap ini setiap data yang masuk
diperbaharui dalam satu bank data yang terintegrasi
dengan job portal, hal ini bertujuan untuk mencegah
adanya kandidat pegawai yang mengalami proses
D. Sistem Remunerasi
berulang.
Bank senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan
pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui
2. Tes Kemampuan Umum
penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian
Setelah lolos dari screening dokumen administrasi,
lainnya. Menghadapi era persaingan yang semakin ketat,
calon kandidat dipanggil untuk mengikuti tes
Bank berupaya untuk menciptakan paket remunerasi
kemampuan Umum. Tes ini bertujuan untuk menyaring
yang atraktif dan kompetitif. Paket remunerasi terus
kemampuan dasar kandidat dengan tes pengetahuan
ditinjau ulang untuk memastikan bahwa pegawai Bank
umum, yaitu tes bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
mendapatkan paket yang kompetitif. Pada tahun 2011
matematika dasar dan pengetahuan agama Islam.
Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai
sebesar rata-rata 14,5%.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


198 www.syariahmandiri.co.id
Adapun urgensi dari penggunaan Model Kompetensi adalah
E. Kebijakan Reward & Punishment
untuk proses rekrutmen pegawai baru, proses rotasi, mutasi
dan promosi pegawai, serta sebagai salah satu indikator
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan
dalam pencapaian kinerja pegawai dalam perusahaan.
pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui
penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian
lainnya. Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja
pegawai, BSM juga menerapkan sistem punishment yang G. Penilaian Kerja Pegawai
adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau
pelanggaran terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang Pelaksanaan manajemen kinerja pegawai secara garis besar
diberikan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang meliputi tahap perencanaan kerja dan evaluasi kinerja.
disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara
Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan Individu dengan
kinerja yang dilakukan setiap triwulan. Berbagai program tahap-tahap sebagai berikut:
reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara
lain dengan program tunjangan prestasi unit kerja, bonus
tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa Tahap pertama:
S2. Selain program promosi dan pemberian beasiswa,
terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang
Pada tahun 2011, Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah
diberikan kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja disetujui oleh Direksi/pemegang saham.
triwulanan. Jumlah TPUK yang diberikan ke pegawai
selama 3 triwulan tahun 2011 sebesar rata-rata 7,05 kali
gaji pokok. Tahap kedua:

Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan


RBB tersebut dalam bentuk BSC. Sasaran Unit Kerja
F. Kompetensi
tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit
Kerja dalam bentuk BSC Divisi/Desk, Kantor Wilayah dan
Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat
KPI Kantor Cabang.
diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan
(knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behaviour)
atau dikenal sebagai Competency-Based Human
Resources Management (CBHRM).
Tahap ketiga:

Unit Kerja Menyusun sasaran kerja untuk masing-masing


CBHRM merupakan pola pendekatan dalam membangun
pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing.
suatu sistem manajemen sumber daya insani yang
Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja
unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal
kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada
ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan
sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran
efektifitas dan konsisten dalam menerapkan sistem
rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description).
rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian
kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir,
Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian
manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di
hasil kerja dengan cara membandingkan antara target
bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum.
terhadap realisasi pencapaian sasaran strategis secara
berkelanjutan. Penilaian bersifat interaktif dan terbuka di
Model Kompetensi Bank Syariah Mandiri meliputi
mana setiap atasan berdiskusi dengan pegawai mengenai
Rumpun Jabatan, Jenis/Tipe Kompetensi serta proses
perkembangan dan kendala-kendala yang ditemui dalam
pemetaan Profil Kompetensi dilakukan pembaharuan
pelaksanaan kerja.
secara berkesinambungan agar tetap sejalan dengan arah
strategi bisnis perusahaan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 199
laporan
sumber daya
manusia

Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu


I. Pengembangan Pegawai
berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong
pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya
Bank memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya
dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan Atasan bertanggung
untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam
jawab untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi
pekerjaannya dan terus mengembangkan karirnya.
berupa coaching, counseling maupun feed back kepada
Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk
bawahan agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari
memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas
kegagalan pencapaian sasaran di akhir tahun.
pegawai Bank berupa in-house training, public training
maupun e-learning. Pada tahun 2010, rata-rata pegawai
Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu:
Bank mengikuti training adalah 3,81 kali, rata-rata jam
a. Target
belajar pegawai BSM adalah 77,04 jam dan rata-rata
Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja
jumlah hari pelatihan pegawai adalah 5,35 hari. BSM
(berorientasi pada hasil)
secara konsisten meningkatkan anggaran pengembangan
bagi pegawai menjadi Rp32,92 miliar meningkat dibanding
b. Proses
tahun 2009 sebesar Rp 21,01 miliar.
Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja
(berorientasi pada cara mencapai hasil)

J. Program Pendidikan dan Training


H. Perlakuan Adil dan Kesetaraan
Kerja BSM memberikan kesempatan belajar yang luas bagi
pegawainya untuk meningkatkan keahlian dan terus
BSM memiliki motto “lebih adil dan menentramkan”. Motto mengembangkan karirnya. Program pendidikan dan
tersebut bermakna untuk lingkungan internal (pegawai) pelatihan disusun untuk memperbaiki kemampuan,
dan external (nasabah). Perlakuan adil tercermin dalam kapasitas dan produktivitas pegawai BSM melalui
pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai pendidikan dan pelatihan berupa in-house training, public
dengan prinsip 3P: training, e-learning dan beasiswa S2.

a. Pay for Performance Pada tahun 2011, rata-rata pegawai BSM mengikuti
Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan in-class training adalah 1,56 kali, rata-rata jam belajar
kinerjanya pegawai BSM di kelas adalah 86,35 jam dan rata-rata
jumlah hari pelatihan pegawai adalah 10,79 hari. Durasi
b. Pay for Position belajar melalui e-learning sebesar 182.737 jam dengan
Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan posisi/ peserta tes on-line sebanyak 104.884. BSM secara
jabatannya konsisten meningkatkan anggaran pengembangan bagi
pegawai menjadi Rp 54,47 miliar dibanding tahun 2010
c. Pay for Person (sebesar Rp 32,92 miliar).
Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
keahlian individunya. Program diklat yang diselenggarakan oleh bank terdiri dari
tiga rumpun sebagai berikut:
BSM memiliki nilai-nilai perusahaan yaitu ETHIC 1. Orientation & Development Program (Program
(Excelence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Pendidikan)
Focus). Nilai-nilai ini menjadi ruh dalam setiap aktivitas 2. Banking Academy
seluruh jajaran pegawai dan pengurus di BSM. 3. Enhancement Program

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


200 www.syariahmandiri.co.id
Pembelajaran melaui E-Learning terus
dikembangkan untuk meningkatkan
kompetensi pegawai. Setiap pegawai
dapat mengakses berbagai modul
pelatihan melalui E-Learning.

Skema Program Diklat

Banking Staff Program


Orientation & Development Program
Leadership Development Program

Micro. Retail & Consumer Banking Academy


Program Commercial & Corporate Banking Academy
Diklat Banking Academy
Operation & Support Academy

Sales & Services Academy

Leadership & Strategic Skills Enhancement

Enhancement Program Business & Operation Banking Competencies Improvement


Public Training, Scholarship & Certification

Selama tahun 2011 Bank telah menyelenggarakan 512 Program Pendidikan


kelas in-house training yang melibatkan 12.346 orang
peserta. Bank juga mengikutsertakan sebanyak 268 orang Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
peserta dalam 190 program public training pada tahun melalui program pendidikan yang ditujukan bagi pegawai
2011. yang baru bertugas di Bank dan akan menjalankan
tugas pada level jabatan yang lebih tinggi dengan skema
pendidikan di Bank sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 201
laporan
sumber daya
manusia

Skema Program Diklat

First-Line manager Banking Officer


(Kacab, kabag, Ka. Unit Fresh Graduate, New Entry
(Officer, Ka. Sie, Ka. KCP)
Kerja)

Banking Staf Program (BSP) Level Staff

BSP-Officer (Banking Staff


Management Development Officer Development
Program for Officer) atau Level Officer
Program (MDP) Program (ODP)
(MDP)

BSP-Manager Middle Management


(Banking Staff Program for Development Program Level Middle
Manager) (MMDP) Manager

Senior Management Level Senior


Development Program (SMDP) Manager

Skema pendidikan tersebut diatas menggunakan metode Seluruh peserta mengikuti evaluasi pembelajaran di akhir
total solution blended learning yang memadukan pendidikan. Bank telah mengembangkan metode evaluasi
pembelajaran melalui e-learning, in-class, on the job yang komprehensif meliputi, antara lain:
training/individual project assignment , coaching dan l Tes on-line melalui e-learning
mentoring untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai l Role Play
oleh peserta pendidikan. Program pendidikan ini l Simulasi
bertujuan untuk memastikan kesiapan dan kehandalan l Interview
pegawai dalam memenuhi tuntutan pekerjaannya l Presentasi
sehingga metode OJT dan penugasan lainnya mengambil l Portofolio review
alokasi waktu yang paling besar di antara metode yang l Competency review
lain. Rancangan OJT disesuaikan dengan kompleksitas
tuntutan kerja di lapangan yang akan dihadapi oleh
pegawai yang bersangkutan.

On The Job Training,


E-Learning In-Class Learning Evaluation
Coaching & Monitoring

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


202 www.syariahmandiri.co.id
Program pendidikan pegawai Bank yaitu: Bank telah melaksanakan program pelatihan in-class dalam
1. Banking Staff Program (BSP) rumpun banking academy 188 jenis program pelatihan, 403
Bank menyelenggarakan Banking Staff Program untuk kelas dan 9.603 peserta.
mempertajam spesifikasi keahlian pegawai yang baru
bergabung. BSP terdiri dari beberapa sub program
yaitu: Enhancement Program
a. Level pelaksana/staff
l BSM BSP for General, Enhancement Program bertujuan memelihara
l BSM BSP for Frontliners, pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai selalu
l BSM BSP for Operation Banking, terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika
l BSM BSP for Business Banking, industri dan global best practice berupa:
l BSM BSP for Retail Banking,
l BSM BSP for Micro Financing Analyst, 1. Workshop
l BSM BSP for Pawning Staff. Workshop merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh
b. BSP for Officer Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam
c. BSP for Manager rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan
lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara
2. Management Development Program (MDP) terstruktur melalui rangkaian kegiatan yang ditentukan.
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin Bank telah melaksanakan 12 jenis workshop, 13 kelas
masa depan Bank. Bank telah melaksanakan MDP dan 509 orang peserta pada tahun 2011.
Angkatan 9, 10 dan 11 yang melibatkan 128 orang
peserta pada tahun 2011. 2. Program Sertifikasi
Program sertifikasi adalah program pengembangan,
3. Officer Development Program (ODP) peningkatan dan pengukuran pengetahuan dan
ODP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai keterampilan pegawai dalam bidang pekerjaan tertentu.
pelaksana yang dipromosikan pada level officer. Bank Bank telah melaksanakan berbagai program sertifikasi
telah melaksanakan ODP yang melibatkan 276 orang seperti sertifikasi manajemen risiko, agen penjual
pegawai pada tahun 2011. reksadana, bancassurance, wealth management, IT,
audit, praktisi SDM dan masih banyak lagi. Program
4. Middle Manageer Development Program (MMDP) ini bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi
MMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai Bank sesuai standar industri. Bank telah
pegawai officer yang dipromosikan pada level Middle mengikutsertakan 1.012 orang pegawai dalam program
Manager. Bank telah melaksanakan MMDP yang sertifikasi selama 2011.
melibatkan 291 orang pegawai pada tahun 2011.
3. Public Training
5. Senior Manager Development Program (SMDP) Public training merupakan diklat yang
SMDP merupakan program yang ditujukan bagi penyelenggaraannya direncanakan dan dikelola oleh
pegawai officer yang dipromosikan pada level Senior pihak eksternal (baik di dalam maupun luar negeri),
Manager. sedangkan Bank hanya mengirimkan peserta untuk
mengikuti diklat. BSM telah mengirimkan 268 pegawai
untuk mengikuti 190 program public training pada
Banking Academy tahun 2011.

Program pelatihan banking academy bertujuan untuk 4. Program Beasiswa S2


meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Progam beasiswa S2 adalah program pendidikan S2
pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui yang dibiayai oleh perusahaan untuk pegawai yang
rangkaian aktivitas yang terprogram berupa: memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh
1. Micro, retail & consumer banking academy Bank. Tujuan dari program beasiswa S2 adalah:
2. Commercial & corporate banking academy l Memberikan kesempatan kepada pegawai-pegawai
3. Operation & support banking academy terbaik Bank untuk meningkatkan keahlian di
4. Sales & service banking academy bidang-bidang yang mendukung pencapaian visi,
misi, dan sasaran bisnis Bank.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 203
laporan
sumber daya
manusia

l Memperluas wawasan pegawai terhadap tren dan 2. Distance Learning


best practices bisnis terkini yang dapat bermanfaat Pelatihan dengan metode distance learning merupakan
bagi perkembangan bisnis Bank. pelatihan yang diperuntukkan pegawai tanpa
l Menarik dan mempertahankan pegawai berprestasi. terintegrasi dengan pelatihan di dalam kelas. Peserta
diberi kesempatan untuk belajar melalui e-learning
Bank telah mengirim 19 orang pegawai untuk mengikuti dan diukur tingkat pemahamannya. Selama tahun
program beasiswa S2 pada tahun 2011 dan 5 orang 2011 BSM menyelenggarakan pelatihan melalui
pegawai pada tahun 2010. e-learning berupa kompetisi pengetahuan teknis
perbankan syariah sebanyak 750 peserta, refreshment
dan tes online. Jumlah pegawai yang mengikuti test
K. e-Learning refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai
kepala cabang/ kepala divisi sebanyak 7626 orang
Pembelajaran melaui e-Learning terus dikembangkan untuk pegawai.
meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat
ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui Proses pembelajaran melalui e-learning dari tahun ke
e-Learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui tahun semakin tinggi. Utilitas e-Learning tahun 2011
e-learning dengan menambah modul berbasis macromedia meningkatkan jumlah modul yang digunakan untuk tes
sebanyak 8 modul pada tahun 2011. Pegawai BSM bisa on-line sebesar 83% dari 41 modul di tahun 2010 menjadi
mengakses 1282 materi dalam bentuk powerpoint melalui 75 modul di tahun 2011. Kunjungan (hits) pegawai ke
e-learning. Proses pembelajaran melalui e-learning e-Learning meingkat 69%, yaitu dari 157.379 hits pada
ditingkatkan dengan memproduksi sendiri video learning tahun 2010 menjadi 266.180 hits pada 2011. Peserta tes
sebanyak 2 materi pada tahun 2011. on-line meningkat dari 34.623 peserta tahun 2010 menjadi
104.884 peserta tahun 2011 (meningkat 203%). Jam
Metode pembelajaran dan pelatihan melalui e-learning kunjungan pegawai BSM ke e-Learning juga meningkat dari
menggunakan beberapa metode, antara lain: 113.738 jam tahun 2010 menjadi 182.737 jam tahun 2011
(meningkat 61%).
1. Blended Learning
Blended Learning adalah metode pembelajaran yang Keterangan 2010 2011 Growth
memadukan metode online di e-learning dengan
1. Pelaksanaan tes 405 474 17%
metode tatap muka di kelas. Kegiatan membaca modul
2. Program pelatihan 29 41 41%
dan tes online juga menjadi bagian pelatihan pra kelas
yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang 3. Modul tes on-line 41 75 83%
kelas. Peserta pelatihan blended learning pada tahun 4. Kunjungan (hits) 157.379 266.180 69%
2011 sebanyak 2.941 peserta atau meningkat 15% 5. Jam kunjungan 113.738 182.737 61%
dibandingkan 2011 sebanyak 2.539.
6. Peserta tes 34.623 104.884 203%

In Class l Field Observation E-Learning l Reading Time


Training l Action Plan Training l Pre and Post Test
Presentation

l Reading
l Tools Simulation
Skill, Attitude, and Knowledge and l Video Based Learning
l Role Play
Competency Driven Skill Driven l Active Flash/Video
l Case Study
based Learning
l Group Discussion
l Forum Discussion

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


204 www.syariahmandiri.co.id
L. Implementasi Knowledge 4. Keikutsertaan dalam Indonesia MAKE (Most
Admired Knowledge Enterprise) Study.
Management Indonesian MAKE Study merupakan inisiatif
pengukuran implementasi knowledge management
Salah satu fokus pengembangan Sumber Daya Manusia
yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization
(SDM) Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 2011 ialah
Services dan Teleos-Inggris. MAKE Study bertujuan
implementasi Knowledge Management.
untuk mengembangkan kegiatan knowledge
management di Indonesia dan mengukur tingkat
Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh
komitmen dan kematangan organisasi-organisasi di
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja pegawai
Indonesia yang berbasis pengetahuan.
menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh
Setiap organisasi yang menjadi peserta kegiatan ini
pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Secara
akan berkesempatan untuk meraih penghargaan
khusus, deskripsi implementasi Knowledge Management
sebagai salah satu organisasi berbasis pengetahuan
(KM) di BSM adalah sebagai berikut:
yang paling dikagumi di Indonesia atau disebut MAKE
Award.
1. Memfasilitasi Implementasi Knowledge
Management (KM) melalui e-learning.
Pada keikutsertaannya yang pertama kali, BSM lolos
Sebagai bagian dari pengembangan knowledge
pada Tahap Nominasi. BSM dinominasikan menjadi
management Bank juga mengoptimalkan E-Learning
salah satu perusahaan yang termasuk kedalam kriteria
sebagai media pembelajaran sehingga setiap pegawai
knowledge enterprise diantara 96 perusahaan lainnya.
dapat saling berbagi pengetahuan (knowledge sharing)
Kemudian, panelis menetapkan 17 perusahaan sebagai
dengan mudah.
finalis dan BSM menjadi salah satu diantaranya.

2. Pelaksana BSM Innovation Award.


5. Knowledge Sharing
BSM meyakini bahwa pengembangan pengetahuan
Knowledge sharing ini menjadi budaya bagi pegawai
pegawai merupakan modal yang kuat bagi
hingga Direksi BSM. Pegawai yang mengikuti pelatihan
pertumbuhan bisnis dan pengembangan organisasi.
internal maupun public training wajib melakukan
Keyakinan ini diwujudkan dalam program BSM
knowledge sharing kepada rekan kerjanya masing-
Innovation Award yaitu penghargaan yang berikan BSM
masing. Kegiatan ini dapat dilakukan di unit kerjanya
kepada pegawai yang menghasilkan karya inovasi dan
masing-masing maupun melalui e-Learning.
telah diimplementasikan selama kurun waktu 2005 –
2010.

BSM melibatkan Juri internal maupun eksternal dalam


seleksi dan penentuan pemenang. Sebagai Juara
Umum, terpilih inovasi dengan judul “SYAMS” (Syariah
Mandiri Switching System) a.n. Erick Suryawan. Sistem
ini memberikan benefit bagi BSM, yaitu meminimalisir
biaya switching. Beberapa pemenang lainnya adalah
BSM Net, BSM Mobile Banking GPRS, Balance Score
Card, dan e-learning.

3. Workshop Knowledge Management (KM).


BSM menyelenggarakan Workshop KM untuk
memandu pejabat dan pegawai BSM dalam
mengimplementasikan KM. Workshop tersebut diikuti
oleh Direksi, pejabat dan perwakilan dari seluruh unit
kerja.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 205
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
206 www.syariahmandiri.co.id
laporan
kepatuhan

Kepatuhan operasional Bank terus


membaik dengan budaya menjalankan
Prosedur Kepatuhan (Compliance
Procedure) dalam rangka memenuhi
seluruh peraturan Bank Indonesia dan
perundang-undangan yang berlaku.

96,19
Indeks Kepatuhan (compliance index)
Bank, tahun 2011 sebesar 96,19 (predikat
tingkat kepatuhan “Tinggi”).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 207
laporan
kepatuhan

Penerapan fungsi kepatuhan telah dilaksanakan Bank sejak


A. Penerapan Kepatuhan BSM
akhir 1999 (sesuai aturan BI No.1/9/PBI/1999) termasuk
pelaporan fungsi kepatuhan mengenai Pokok-Pokok Tahun 2011
Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan ke Bank Indonesia
secara rutin per semester mengikuti ketentuan BI tersebut. Mengiringi terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12
Seiring dengan terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka penerapan Kepatuhan BSM selama
Bank Umum, maka sesuai ketentuan PBI tersebut, BSM tahun 2011 telah berjalan baik berpedoman pada
telah menyampaikan laporan kepatuhan ke Bank Indonesia ketentuan PBI tersebut. Revitalisasi organisasi Unit Kerja
pertama kalinya pada akhir Januari 2012 berupa laporan Kepatuhan telah terealisir mengantisipasi perkembangan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang usaha Bank yang semakin besar. Kepatuhan operasional
membawahi fungsi kepatuhan. Laporan tersebut pada Bank terus membaik dengan budaya menjalankan
hakekatnya mencerminkan kepatuhan Bank terhadap hukum prosedur kepatuhan (Compliance Procedure) dalam
dan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk prinsip rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan
syariah bagi Bank Umum Syariah. perundang-undangan yang berlaku.

Terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 mendorong awareness Bank Indeks kepatuhan (compliance index) Bank tahun 2011
dalam mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi, sehingga sebesar 96,19 (predikat tingkat kepatuhan “Tinggi”). Hal
seluruh potensi risiko kepatuhan yang diperkirakan akan ini, menunjukkan bahwa aktivitas pemastian kepatuhan
terjadi dapat termitigasi dengan baik guna meminimalkan terhadap seluruh operasional Bank (pembiayaan dan non
risiko kepatuhan Bank. pembiayaan) telah optimal dilaksanakan oleh Direktur
Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Unit Kerja
Bank memegang teguh komitmen mematuhi hukum dan Kepatuhan dengan organ-organ Bagian Pengawasan
peraturan perundangan serta menghindari sanksi dari pihak Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem
regulator yang dapat mencemarkan reputasi Bank di mata Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian
stakeholders. Karena itu, Bank selalu menjaga diri agar Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti
terhindar dari segala bentuk sanksi, baik teguran tertulis, Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
penurunan tingkat kesehatan Bank, pembekuan kegiatan Teroris (PPT).
usaha tertentu serta pemberhentian Pengurus Bank.

Karena itu, seluruh jajaran Bank wajib memahami seluruh


ketentuan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi
operasional sehari-hari. Dengan demikian, kepatuhan
merupakan tanggung jawab setiap individu dan tidak semata-
mata tanggung jawab dari Satuan Kerja Kepatuhan (SKK).
Budaya kepatuhan (Compliance Culture) merupakan unsur
penting dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Bank mulai
dari jajaran tertinggi yaitu Direksi sampai pegawai terendah
jajaran Bank.

Unit Kerja Kepatuhan sebagai SKK mengkoordinir


pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memastikan pemahaman
jajaran Bank terhadap seluruh aturan telah terimplementasi
dengan baik melalui praktek perbankan yang sehat sesuai
ketentuan regulasi yang berlaku.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


208 www.syariahmandiri.co.id
B. Indek Kepatuhan (Compliance
Index) 2011
No Parameter Periode Bulan
Ratat-Rata

Okt ‘11 Nov ‘11 Des ‘11 Trw III’ Trw IV’ 11 Target Gap nilai Kriteria
dg target 1 Corporate
1 Compliance Index (CCI) 4,96 4,96 4,98 4,86 4,97 4,94 + 0,03 T
2 Compliance RiskIndex (CRI) 4,80 4,70 4,80 4,67 4,77 5,00 - 0,23 T
3 Compliance Certificate (CC) 100% 100% 100% 100% 100% 98,00% + 2,00 ST
Compliance Self Assessment (CSA) 98,19% 96,69% 99,33% 97,33% 98,07% 94,00% + 4,07 T
4 Zero Defect (ZD) 95,53 96,29 95,92 95,73 95,91 93,00 + 2,91 T
5 Regulation Index (RI) 98,18 98,36 97,16 97,53 97,90 97,00 + 0,90 T
Periode Triwulan
Trw III ’11 Trw IV ’11 Target Gap Nilai
6 Division Compliance Index (DCI) 98,69 99,07 97,00 + 2,07 T
7 Branch Compliance Index (BCI) 88,32 88,90 87,00 + 1,90 M
8 PKP Performance 76,17 78,50 83,00 - 4,50 R
9 APU & PPT Index 83,59 83,81 89,00 - 5,19 M
10 Compliance Procedure Index 96,61 96,19 91,00 + 5,19 T
11 Code Of Conduct (CoC) 81,50 82,54 82,00 + 0,54 M
Periode Tahunan
2011 Target Gap Nilai
12 GCG Index 92,94 89,00 + 3,94 R
Nilai Rata-rata Index 92,23 92,97 92,41 + 0,5 Tinggi

C. Pengawasan Kepatuhan Sarana pengaduan kasus bagi pegawai melalui


Internal Whistle Blowing System (iBlow) dalam SIK,
(Compliance Supervision) I sangat memerlukan pengelolaan administrasi yang
khusus dan tertib serta terjaga kerahasiaannya.
1. Tim Investigasi
a. Tujuan
PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011
Memfokuskan pemisahan fungsi pengawasan
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum,
terhadap cabang/divisi dengan konsentrasi fungsi
mengharuskan Bank memitigasi risiko kegiatan usaha
investigasi prudensialitas kepatuhan terhadap
bank dengan berbagai upaya, baik yang bersifat
kasus/fraud yang terjadi di cabang/divisi sehingga
preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post).
masing-masing fungsi diharapkan dapat berjalan
lebih efektif
Peran dan fungsi kepatuhan mengantisipasi semua
potensi risiko kegiatan usaha bank lebih dini,
b. Tugas Pokok
forward looking dan lebih sensitif terhadap dinamika
1) Menindaklanjuti laporan insidentil PKP terkait
perubahan yang terjadi.
penyimpangan/fraud.
2) Membantu PKP melakukan investigasi
Transformasi peran dan fungsi kepatuhan serta
ke lapangan dalam mendalami kasus
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) menuju kearah yang
penyimpangan/fraud.
lebih strategis.
3) Meneruskan laporan insidentil sesuai disposisi
Direktur Kepatuhan kepada unit kerja terkait
Selain itu, jumlah Unit Kerja yang semakin meningkat,
untuk tindak lanjut sesuai wewenang.
sehingga kemungkinan terjadinya kasus yang mengarah
ke fraud dari tahun ke tahun semakin banyak.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 209
laporan
kepatuhan

4) Memonitor perkembangan tindak lanjut 3. Jaga


penanganan kasus penyimpangan/ fraud Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap
sampai final penetapan sanksi untuk pelaku compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan,
sesuai keputusan Direksi. Reading & Discussion (RD), Compliance On Site
5) Memonitor dan menganalisis kasus-kasus yang Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi &
dilaporkan oleh whislte blower melalui iBlow di Pencegahan (CTKP), internal Whistle Blower System
SIK. (iBlow).
6) Melakukan koordinasi dengan PKP dalam
rangka memastikan kebenaran laporan PKP dalam menjalankan tugas independennya
penyimpangan/fraud pada iBlow. merupakan mitra strategis dari kepala unit kerja
7) Menindaklanjuti pembuatan laporan beserta seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi
penyimpangan/fraud dari iBlow kepada Direktur suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan
Kepatuhan. Bank terukur pada indeks kepatuhan (compliance
8) Me-mapping kasus penyimpangan/fraud untuk index) sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat
langkah-langkah penguatan pengawalan ex- kepatuhan” unit kerja Bank secara keseluruhan.
ante PKP. Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan
9) Menginformasikan langkah-langkah ex-ante ke oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk
seluruh unit kerja agar kejadian penyimpangan/ melakukan langkah perbaikan dan peningkatan
fraud yang pernah terjadi tidak terulang kepatuhan.
kembali.
10) Mengadministrasikan data rekam jejak pegawai Gambaran tingkat kepatuhan Bank selama tahun
berkoordinasi dengan unit kerja terkait sebagai 2011, sebagai berikut.:
tindakan pencegahan promosi pegawai
bermasalah menduduki suatu jabatan strategis. Nilai rata-rata index kepatuhan periode triwulan IV
2011 sebesar 92,79 dengan kriteria tingkat kepatuhan
‘Tinggi’ meningkat 0,56 point bila dibandingkan
D. Pengawasan Kepatuhan dengan nilai rata-rata index kepatuhan triwulan III 2011
sebesar 92,23.
(Compliance Supervision) II
Pelaksanaan Pengawasan Kepatuhan dilakukan oleh
petugas Pengawas Kepatuhan (PKP) yang ada di Kantor E. Sistem Kepatuhan
Pusat maupun Cabang. Pemastian aktivitas operasional
unit kerja Cabang/Divisi terkait pembiayaan maupun Sistem Kepatuhan Bank dilaksanakan melalui serangkaian
non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi, proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan Bank
dilakukan melalui cara: terhadap regulasi yang berlaku, meliputi:

1. Cegah 1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)


Pencegahan ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap Dimaksudkan untuk membangun awareness segenap
regulasi/tidak prudent, dilakukan PKP melalui jajaran Bank terhadap prosedur kerja dan prosedur
Compliance Certificate (CC), Komite Keputusan Sisdur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat
(KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion maupun di Kantor Cabang.
(CO), Regulation Index (RI), GCG dan APU & PPT.
2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review)
2. Pantau
Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar 3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan
tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, Catatan Kepatuhan (Compliance Note)
Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), Laporan, Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), Project Core pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas
Plan BSM 2010-2015, Project Core Banking System kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang
Transformation (CBST) bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Unit

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


210 www.syariahmandiri.co.id
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah
mengalami peningkatan fungsi dari
yang semula berupa sarana kerja telah
meningkat menjadi Compliance
Knowledge Base.

Kerja Kepatuhandapat pula memberikan masukan dengan search engine per kata, sehingga pegawai
kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi
terkait pengambilan keputusan. regulasi.
c. Discrepancy report akan memberitahu kepada
4. Kajian Regulasi Eksternal pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK,
Adalah kajian atas regulasi eksternal yang jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di
disampaikan kepada Direktur Kepatuhan untuk melihat Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor
dampaknya terhadap Bank. Kajian ini merupakan Kas).
wujud dari penerapan Good Corporate Governance, d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email
terutama prinsip Profesional. Hasil kajian ini juga juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi
disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan,
regulasi tersebut agar dapat diimplementasi dengan terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank
baik, termasuk monitoring action plan pemenuhan Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang
ketentuan eksternal oleh Bank. dipublikasikan melalui website, maka SIK akan
segera mengirimkan email kepada pejabat terkait
5. Sistem Informasi Kepatuhan. atas terbitnya peraturan eksternal terbaru.
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah
peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat
kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang
Base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan
(ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate push email kepada petugas yang menangani
Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance pelaporan.
Identification, Sharia Compliance dan Compliance f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara
Management Information System. Aplikasi yang telah lain Laporan Compliance Procedure, Laporan
dikembangkan melalui SIK antara lain: Zero Defect, Laporan Compliance Certificate dan
a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan Laporan PKP Cabang.
menggunakan Key Performance Indicator (KPI)
yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di 6. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)
Cabang. Dengan demikian, kinerja PKP Cabang Prosedur Kepatuhan diimplementasikan BSM untuk
dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah
semesteran dan tahunan. dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan
b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh merupakan perangkat kerja berupa checksheet yang
pegawai Bank dapat mencari ketentuan eksternal dapat membantu cabang untuk me-monitor prosedur
dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 211
laporan
kepatuhan

BSM telah mengimplementasikan 16 Prosedur barang dan jasa serta penempatan dana (investasi).
Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Cakupan pengujian bidang pembiayaan termasuk
Marketing Manager, Operation Manager, Account untuk pembiayaan baru, penambahan, perpanjangan
Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade dan restrukturisasi. Pengujian dilakukan untuk
Service Officer, Gadai Officer, Customer Service memastikan management telah mengambil keputusan
Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, tidak menyimpang (comply) terhadap ketentuan
Customer Service, Teller, Back Office, Kepala Cabang internal (SE, SOP dan Surat yang diterbitkan Bank)
Pembantu, Operation Officer dan Funding Officer. dan eksternal (UU, PBI, Fatwa DSN, dll.) secara
Selain itu terdapat 9 Prosedur Kepatuhan di Unit Kerja. keseluruhan (populasi). Volume objek pengujian yang
tinggi (merata) di seluruh unit kerja dilaksanakan
dengan beberapa mekanisme sebagai berikut:
F. Monitoring & Supporting a. Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate) yang
diproses oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), dan
Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan Bank b. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self
selama tahun 2011, meliputi: Assessment/CSA) yang diproses oleh unit bisnis.
1. Penyusunan laporan rutin kinerja Pengawasan
Kepatuhan baik periode bulanan kepada Direktur Hasil CSA secara berkala di-review kembali
Kepatuhan, periode triwulanan kepada Direktur Utama oleh SKK secara sampling untuk memastikan
dan periode semesteran kepada Bank Indonesia. kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang
2. Pembinaan prudensialitas kepatuhan untuk dilakukan unit bisnis.
memastikan pembinaan kepatuhan Unit Kerja
Kepatuhan kepada unit kerja yang belum 2. Guna mengoptimalkan proses kepatuhan dalam
melaksanakan prudensialitas dengan baik sesuai pemutusan, manajemen menetapkan beberapa
ketentuan berlaku. langkah strategis yang bertujuan agar keputusan
3. Pemantauan terhadap realisasi index-index kepatuhan manajemen tetap comply, sebagai berikut:
yang meliputi Corporate Compliance Index (CCI), a. Meningkatkan kehati-hatian dengan memproses
Compliance Risk Index (CRI), Compliance Certificate pembiayaan dengan limit di atas sama dengan
(CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Rp15 miliar yang diputus oleh Komite Pembiayaan
(ZD), Regulation Index (RI), Division Compliance wajib terbit Compliance Certificate;
Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP b. Melaksanakan Gerakan Maksimalisasi Penerapan
Performance dan Know Your Customer Index (KYC) Sertifikat Kepatuhan (C-Max), yang bertujuan
Index dan Good Corporate Governance (GCG). Selain meningkatkan target coverage pemeriksaan dan
itu me-monitor realisasi rencana kerja Unit Kerja penerbitan Sertifikat Kepatuhan (Compliance
Kepatuhanserta anggaran yang telah ditetapkan dalam Certificate) yang ditetapkan manajemen.
RKAD. Pelaksanaan gerakan dilakukan melalui beberapa
4. Monitoring khusus terkait dengan penerapan New pilar diantaranya pilar Awareness, pilar Coverage,
Core Banking System (NCBS) dan Proyek Corplan, pilar Control, pilar Councelling.
yang merupakan target Market share Bank dalam
industri perbankan syariah dengan target asset 40%. Pemastian bahwa Bank telah melaksanakan
5. Pelaksanaan support administratif, monitoring ketentuan dengan baik selama periode 2011,
anggaran dan laporan kepatuhan Unit Kerja tercermin melalui tercapainya target Sertifikat
Kepatuhan untuk keperluan internal maupun eksternal. Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2011.

3. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan


G. Pengujian Kepatuhan pemahaman Penguji (Reviewer) mengenai ketentuan
internal dan eksternal, SKK telah mengadakan
1. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review)
sertifikasi kompetensi untuk seluruh Penguji
keputusan management Bank terhadap putusan
(Reviewer) yang ada di Kantor Pusat maupun
rencana pemberian pembiayaan, pengadaan
Cabang yang dilaksanakan secara internal oleh SKK.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


212 www.syariahmandiri.co.id
Implementasi APU dan PPT di BSM telah
sesuai dengan UU No.8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU).

Kegiatan ini merupakan tahap awal pelaksanaan b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh
program Compliance License for Officer (CLO) yang seluruh unit kerja dilakukan dengan cara
akan berlaku bagi seluruh jajaran Officer bank yang melakukan scoring atas checklist penerapan CDD
bertujuan untuk mempersiapkan Compliance Agent dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP
pada seluruh unit kerja bank. Tahap awal pelaksanaan masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya
sertifikasi kompetensi ini telah menghasilkan penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas
36 peserta yang berhak mendapatkan sertifikat data nasabah dan cleansing data.
kompetensi. c. Pelaksanaan dan pemantauan program pengkinian
data nasabah untuk laporan kepada Bank
4. Memberikan masukan terhadap materi rencana Indonesia setiap tahun dengan koordinasi dari unit
penerbitan ketentuan internal Bank berupa draft kerja terkait.
Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan Peraturan d. Risk Based Approachmapping data-data nasabah
Perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia priority banking dan Profil Nasabah Berisiko Tinggi
yang berlaku. Memberikan masukan terhadap pada Wilayah I s.d. V berdasarkan jenis pekerjaan.
ketentuan yang dilakukan saat berjalannya Keputusan e. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah
Komite Sisdur (KKS) mencermati berbagai hal aspek didukung dengan pertukaran informasi tentang
kepatuhan dan penerapan prinsip kehatian-hatian implementasi APU dan PPT di masing-masing
yang terkandung didalam draft Kebijakan, SE, SOP, bank melalui AML Questionnaire.
termasuk feedback perbaikan.
2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
H. Satuan Kerja Anti Pencucian a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai
dengan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
Uang (APU) Dan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Pendanaan Terorisme (PPT) Uang (PPTPPU).
(SKAP) b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai
dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi
1. Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang,
dan Enhanced Due Dilligence (EDD) Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai
a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat.
dengan berpedoman pada PBI No.11/28/PBI/2009 c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat
tanggal 1 Juli 2009, UU No. 8 tahun 2010 tentang Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
UU PP TPPU, UU No. 3 tahun 2011 tentang (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan
Transfer Dana dan SE BI No.11/31/DPNP tanggal melalui sistem Gathering Reports and Information
30 November 2009. Procesing System (GRIPS).

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 213
laporan
kepatuhan

d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak f. Telah dilaksanakan forum net meeting Petugas
berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang SKAP wilayah III, IV dan V dan forum Petugas
terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia SKAP Divisi/Desk yang dihadiri oleh seluruh
perbankan. Petugas SKAP dari masing- masing divisi/desk
e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah sebagai bentuk penguatan Petugas SKAP dan
berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan implementasi pada jajaran unit kerja.
melalui pembangunan program Sistem Informasi
APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan
secara khusus oleh seluruh Petugas SKAP
untuk mendeteksi profil dan transakai nasabah
berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada
SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan
secara umum oleh seluruh pegawai Bank untuk
memperoleh informasi seputar APU dan PPT
seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan
internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus
dan informasi lainnya.
f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan
impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan
menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif
dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money
Laundering di Indonesia.

3. Efektifitas Penerapan Know Your Employee (KYE)


a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai
Bank seluruh level pegawai telah dijalankan baik
secara internal (inclass dan e-learning) maupun
eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK,
FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training,
workshop, seminar dan pelatihan.
b. Telah dilaksanakan online tes secara berkala
(triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan
bahwa pegawai telah memahami tentang
impelementasi APU dan PPT dengan baik.
c. Telah dilaksanakan program reward dan
punishment terhadap implementasi APU dan
PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian
oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP
Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan
piagam penghargaan, punishment berupa Surat
Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU).
d. Telah dijalankan proses screening dalam
penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam
jejak kepada pegawai yang mendapat promosi
untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkait
dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan
terorisme.
e. Telah dilaksanakan forum sosialisasi penerapan
APU dan PPT dengan jajaran Kanwil sebagai
program penguatan Petugas SKAP di jajaran
Kanwil.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


214 www.syariahmandiri.co.id
PPATK telah melakukan audit kepatuhan
impelementasi APU dan PPT terhadap
BSM dan menilai bahwa Bank telah
baik dan kooperatif dalam ikut serta
menegakkan rezim Anti Money
Laundering di Indonesia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 215
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
216 www.syariahmandiri.co.id
laporan
sistem prosedur dan
teknologi informasi
BSM senantiasa melakukan
pengembangan terhadap efektifitas
sistem prosedur dan kapasitas
teknologi, sehingga mendukung
tercapainya tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.

763
Ketentuan yang akan dilengkapi dan
disempurnakan dengan flowchart.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 217
laporan
sistem prosedur
dan teknologi
informasi

Sesuai hasil Rapat Tinjauan Manajemen yang


A. Sistem dan Prosedur
dilaksanakan pada bulan Desember 2011, Bank
akan lebih memfokuskan pengelolaan sertifikasi ISO
Dalam menjalankan proses bisnis perbankan syariah,
9001:2008 kepada Unit Kerja pengelola pembina
BSM senantiasa berkomitmen untuk menjalankan sistem
sistem. Hal ini dilakukan agar implementasi sertifikasi
dan prosedur yang telah ditetapkan. BSM melakukan
ISO 9001: 2008 dapat terintegrasi langsung dengan
pengembangan terhadap efektifitas sistem dan prosedur
program kerja corporate.
yang ada. Kegiatan terkait dengan pelaksanaan sistem dan
prosedur selama tahun 2011 antara lain:

II. Pembuatan dan Pemutakhiran Ketentuan


I. Konsistensi Pemenuhan Standar ISO & SOP BSM

Tatanan ketentuan yang tertib dan terstruktur dengan baik


Bank mengadopsi persyaratan ISO 9001: 2008 dalam
dalam pengelolaan perbankan sangat diperlukan.Tidak
mengelola pembiayaan (loan management) dan
hanya terkait dengan penerapan prudensialitas dan Good
pelayanan (frontliner services). Sebagai pengakuan
Corporate Governance (GCG), tetapi juga dalam rangka
atas terpenuhinya persyaratan ini, maka Bank telah
memberikan kejelasan tanggung jawab dan tugas serta
mendapatkan Sertifikasi ISO 9001: 2008 bidang
perlindungan hukum bagi pemegang jabatan.Sehubungan
Pengelolaan Pembiayaan dan Pelayanan yang
dengan hal tersebut Bank menetapkan penataan
dikeluarkan oleh Llyod Register Quality Assurance
ketentuan dalam Arsitektur Kebijakan dan Prosedur
(LRQA). Selama tahun 2011 telah dilakukan surveillance
Bank melalui Surat Edaran No.13/014/UMM tanggal 24
visit oleh LRQA untuk memastikan tetap terpenuhinya
September 2011 perihal Arsitektur Kebijakan dan Prosedur
persyaratan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:
Bank.
2008. Surveillance visit tersebut dilakukan secara
sampling di Cabang.
Disamping penegasan atas implementasi mekanisme
penerbitan ketentuan, dalam Arsitektur tersebut juga
Program Sertifikasi ISO 9001:2008.
mengatur peran penting Unit Kerja yang mengelola Sistem
Pada Bidang Pembiayaan, surveillance dilakukan di
dan Prosedur dalam melakukan Clearance Policy dalam
Kantor Pusat, Kantor Cabang Warung Buncit, Kantor
setiap proses penerbitan ketentuan.
Cabang Pondok Indah, Kantor Cabang Mayestik dan
Divisi Pembiayaan Komersial Cabang. Sedangkan pada
Clearance Policy akan menentukan kelayakan draft
Bidang Pelayanan, surveillance dilakukan di Kantor
Ketentuan Operasional Bank untuk disahkan oleh Direksi
Cabang Saharjo, Kantor Cabang Solo, Kantor Cabang
(go or no go).
Medan dan Kantor Cabang Tanjung Priok.

Tujuan dilakukannya Clearance Policy sendiri adalah


Selain melalui review surveillance visit oleh LRQA,
memastikan:
Bank juga melakukan hal-hal sebagai berikut untuk
1. kesesuaian layout ketentuan;
mempertahankan perolehan sertifikasi:
2. ada/tidaknya redundansi dengan ketentuan lain;
1. Melakukan audit mutu internal rutin pada 13 Kantor
3. kejelasan sifat ketentuan, baru atau melengkapi
Cabang sampling program sertifikasi ISO 9001: 2008.
ketentuan lainnya;
2. Melakukan monitoring dan dan tindak lanjut atas
4. pengakomodiran masukan dari Unit Kerja terkait ke
upaya perbaikan temuan baik yang berasal dari
dalam ketentuan.
pelaksanaan audit mutu internal dan surveillance visit
oleh LRQA.
3. Melakukan Rapat Tinjuan Manajemen setiap tahun
sekali dalam rangka membahas kinerja sistem mutu
dan menentukan upaya perbaikan ke depan (continual
improvement).
4. Melakukan review ketentuan terkait Sistem
Manajemen Mutu dan melakukan up dating apabila
diperlukan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


218 www.syariahmandiri.co.id
Posisi Clearance Policy dalam proses penyusunan Ketentuan
Operasional Bank:

1. Proses Penyusunan Kebijakan

KoordinasiAwal
Penyususnan Draft
Penyususnan Review FinalisasiDraft Review Draft Policy Persetujuan
Draft Materi Clearence

Memastikan
kelayakan
Memastikan untuk Diajukan
apakah Proses Review ­pengeshan
kebijakan baru hingga final termasuk telah
perlu disusun direviewnya
Unit Kerja atau cukup ­semua masukan
­update kebijakan dalam proses
Sisdur yang sudah ada review materi

Produk Menyususn Draft Melakukan Review akhir


finalisasi Draft Draft
Owner

Reveiwer Proses Review


hingga final

Komite
Sisdur Melakukan KKS
Unit kerja
Unit Kerja
Direksi Dan
Perasetujuan
Dewan (Tanda Tangan)
Komisaris

2. Proses Penyusunan Prosedur

KoordinasiAwal
Penyususnan Draft
Penyususnan Review FinalisasiDraft Review Draft Policy Persetujuan
Draft Materi Clearence

Memastikan
kelayakan
Memastikan untuk Diajukan
apakah Proses Review ­pengeshan
kebijakan baru hingga final termasuk telah
perlu disusun direviewnya
Unit Kerja atau cukup ­semua masukan
­update kebijakan dalam proses
Sisdur yang sudah ada review materi

Produk Menyususn Draft Melakukan Review akhir


finalisasi Draft Draft
Owner

Reveiwer Proses Review


hingga final

Komite
Sisdur Melakukan KKS
Unit kerja
Unit Kerja
Direksi Dan
Perasetujuan
Dewan (Tanda Tangan)
Komisaris

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 219
laporan
sistem prosedur
dan teknologi
informasi

3. Proses Penyusunan MPO

Review
PenyususnanPenyususnan Draft FinalisasiDraft Review Akhir Persetujuan
Draft Materi

Memastikan
kelayakan
untuk Diajukan
Proses Review ­pengeshan
hingga final termasuk telah
direviewnya
Unit Kerja ­semua masukan
dalam proses
Sisdur review materi

Produk Menyususn Draft Melakukan


Owner finalisasi Draft

Reveiwer Proses Review


hingga final

Komite
Sisdur
Unit Kerja
Direksi Dan
Perasetujuan
Dewan (Tanda Tangan)
Komisaris

Di samping melakukan clearance policy, Unit Kerja Sisdur


juga menjadi Project Owner atas diterbitkannya ketentuan
B. Project Pelengkapan Ketentuan
sebagai berikut: Operasional Bank dengan
1. Standar Manual Operasional- Financing Origination Flowchart
System (SMO-FOS) Versi 01 Pembiayaan Konsumer.
2. Revisi Pedoman Transaksi Jasa-Jasa. Sesuai rekomendasi Dewan Komisaris dan mengacu pada
3. Revisi Ketentuan Pengelolaan Priority Banking. Kebijakan Sistem Pengendalian Intern bahwa Bank harus
4. Standar Manual Operasional Core Banking System melengkapi seluruh proses operasionalnya dengan flowchart,
(SMO-CBS). maka Unit Kerja Sisdur menindaklanjuti hal tersebut
5. Perpanjangan dan Revisi Memorandum Petunjuk dengan menyelenggarakan Project Pelengkapan Ketentuan
Operasional No.13/005-3/MPO-Unit Kerja Operasional Bank dengan Flowchart.
Sisdur Tanggal 15 Maret 2011 Perihal Ketentuan
Restrukturisasi dan Peninjauan Kembali Keputusan Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan
Pembiayaan (PKKP) Terkait Penerbitan Peraturan Flowchart mulai dilaksanakan pada minggu kedua bulan
Bank Indonesia Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Mei 2011 dengan melakukan mapping seluruh ketentuan
Bagi Bank Syariah dan Usaha Syariah. operasional Bank.

Dari hasil mapping tersebut terdapat 763 ketentuan yang


harus dilengkapi/disempurnakan dengan flowchart, yaitu:
1. 321 ketentuan kategori operasional;
2. 287 ketentuan kategori bisnis; dan
3. 155 ketentuan kategori pengendalian.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


220 www.syariahmandiri.co.id
Project Pelengkapan Ketentuan
Operasional Bank dengan Flowchart
dilaksanakan dengan melakukan mapping
seluruh ketentuan operasional Bank.

Untuk menangani project tersebut, Unit Kerja Sisdur


melakukan langkah dan menetapkan timeline sebagai berikut:


Kegiatan 2011 2012
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1. Pengadaan Pegawai
Pembuatan FlowChart
2. Pembuatan FlowChart
Berdasarkan POB/SE yang ada
3. Review Validitas FlowChart oleh Project
Ownwer & Review
4. Finalisasi dan Penggabungan Flowchart
ke dalam SPO/SE
5. Sosialisasi POB/SE yang dilengkapi
dengan FlowChart

C. Kinerja & Hasil Pengawasan II. Reminder Penagihan


Pembiayaan
Untuk mengantisipasi nasabah menunggak setiap

akhir bulan, Unit Kerja Sisdur mengingatkan Unit Bisnis
I. Monitoring 200 Nasabah Besar Pembiayaan
Pengelola Pembiayaan melalui informasi/ himbauan
Bank
kepada kepala unit kerja/cabang untuk melakukan upaya
penagihan secara terorganisir.
Unit Kerja Sisdur ikut aktif memantau dan menjaga
kualitas pembiayaan Bank dengan cara membuat
Adapun kegiatan mengingatkan/reminder dimaksud
prognosa kualitas pembiayaan sampai dengan posisi akhir
adalah sebagai berikut:
Desember 2011 bersama Unit Kerja Kantor Pusat terkait
1. Penyampaian nasabah berotensi down grade (dari
terhadap 200 besar nasabah (outstanding Rp6.767.756
Lancar ke Unit Kerja Pembiayaan Konsumer dan dari
juta: 19,67% dari portofolio pembiayaan)
Lancar/Unit Kerja Pembiayaan Konsumer ke NPF),
dilakukan setiap bulan untuk posisi tanggal 15 bulan
berjalan. Potensi down grade tersebut disampaikan
langsung kepada Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan
di Kantor Pusat, sedangkan kepada Cabang
disampaikan melalui Kantor Wilayah masing-masing.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 221
laporan
sistem prosedur
dan teknologi
informasi

2. SMS Penagihan, ditujukan kepada Kepala Unit Bisnis IV. Pelaksanaan Watchlist
Pengelola Pembiayaan dimulai dari H-10, H-7, H-1
dan H-0. Sampai dengan Desember 2011 telah berjalan
3. Melakukan monitoring penagihan akhir bulan by namun memerlukan beberapa penyempurnaan dalam
phone, dilakukan langsung kepada Pejabat Unit Bisnis implementasinya.
Pengelola Pembiayaan yang tercantum dalam daftar
potensi down grade. Tujuannya adalah memastikan Adapun upaya yang dilakukan Unit Kerja Sisdur untuk
bahwa dana nasabah untuk angsuran atau kewajiban menyempurnakan implementasi Watchlist adalah:
lainnya sudah tersedia dan segera di-debet. 1. Melakukan reminder kepada unit bisnis pengelola
pembiayaan baik per surat maupun melalui telepon.

III. Forum Pengendalian NPF 2. Melakukan sosialisasi kepada pejabat Cabang dan
Account Officer melalui pelatihan pengawasan dalam
1. Pelaksanaan Forum Pengendalian NPF rangka Klinik Penanganan Pembiayaan Bermasalah.
Forum Pengendalian NPF dilakukan membahas
perkembangan kualitas perkembangan pembiayaan 3. Melakukan sosialisasi kepada para Account Officer
nasabah khususnya pembiayaan yang temasuk dalam atau PMS melalui pelatihan Basic Financing
kategori NPF. Management.

Forum Pengendalian NPF dilakukan minimal 1 (satu) 4. Melakukan pendekatan kepada Kepala Unit DKI untuk
kali dalam sebulan, range waktu masih antara tanggal menyamakan persepsi perihal pentingnya Analisa
20 s.d. 27 bulan berjalan, karena tergantung kesiapan Watch List bagi nasabah Korporasi BSM
olahan data dari Unit Kerja Manajemen Risiko. Rapat
Forum Pengendalian NPF diikuti oleh Unit Bisnis,
Kantor Wilayah. V. Pelaksanaan Review On Site
2. Teleconference/Videoconference dan Pemanggilan Sampai dengan bulan Desember 2011, BSM telah
Kepala Unit Bisnis/Cabang melakukan Review On Site terhadap 11 unit kerja,
Pelaksanaan teleconference/videoconference tetap diantaranya: Kantor Pusat, Cabang Mangga Dua, Cabang
dilaksanakan oleh BSM, dalam rangka memastikan Tanjung Priok, Cabang Pondok Indah, Cabang Cilegon,
kondisi nasabah dan upaya penyelamatan yang akan Cabang Lampung, Cabang Palembang, Cabang Meruya,
dilakukan oleh Cabang/Unit Bisnis. Cabang Aceh, Cabang Bogor, Cabang Bekasi.

Untuk Unit Bisnis Kantor Pusat dan Cabang-Cabang Review dilakukan untuk memastikan berjalannya
Jabodetabek dilakukan pemanggilan langsung pelaksanaan proses pengawasan pembiayaan di Kantor
ke Kantor Pusat. Sedangkan untuk cabang- Cabang.
cabang diluar Jabodetabek menggunakan metode
teleconference/videoconference guna membicarakan
langkah penanganan nasabah-nasabah bermasalah VI. Klinik Pembiayaan Bermasalah
kolektibilitas Unit Kerja Pembiayaan Konsumer dan
NPF Pelaksanaan Klinik Pembiayaan Bermasalah selama
tahun 2011 (s.d. Desember 2011, telah dilakukan di 5
3. Hasil Teleconference/Videoconference (rekomendasi) wilayah dan regionalnya yaitu Makasar, Medan, Bandung,
Dalam rapat konsultatif atau teleconference/ Semarang dan Denpasar)
videoconference seperti tersebut di atas,
menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang
dituangkan dalam bentuk ”Komitmen” Unit Bisnis atau
Cabang untuk melakukan penyelamatan/perbaikan
nasabah-nasabah bermasalah

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


222 www.syariahmandiri.co.id
VII. Pelimpahan Penanganan Pembiayaan 1. Monitoring hasil Raker tengah tahun 2011,
Bermasalah (Kategori NPF) bekerjasama dengan unit kerja terkait melakukan
crash program, antara lain:
Sesuai SE No 12/020/PEM tanggal 20 September 2010 a. Relaksasi ketentuan di bidang pembiayaan,
perihal Revisi Ketentuan Penanganan Pembiayaan diantaranya:
Bermasalah, poin III. D.3, bahwa untuk mempercepat l SE Pembiayaan Linkage Program melalui BPR

penanganan pembiayaan bermasalah kolektibilitas Non dan BPRS


Performing Financing (NPF) dengan limit Rp1 miliar ke l SE Rating Sektor Ekonomi Untuk Pembiayaan

atas, unit bisnis wajib menyerahkan penanganannya ke l Revisi SE Program KUR

Unit Kerja Unit Kerja Restrukturisasi atau DPB melalui Unit l SE Revitalisasi Cover Asuransi Jiwa BSM

Kerja Sisdur. Griya dan BSM PPA


l SE Standar Manual Operasional -Financing

Selama tahun 2011 terdapat 105 nasabah yang telah Original System (SMO-FOS) Versi 01
dialihkan ke Unit Kerja Restrukturisasi atau DPB sesuai Pembiayaan Konsumer
kategori yang ditetapkan. l SE Risk Acceptance Criteria Pembiayaan BSM
b. Ikut aktif dalam Workshop Nota Analisa yang
diselenggarakan oleh DMR untuk perbaikan format
VIII. Kegiatan Pembinaan Cabang nota analisa pembiayaan.
c. Ikut aktif sebagai pembicara dalam Workshop
Kegiatan pembinaan kepada cabang-cabang khususnya Refreshment Proses Pembiayaan pada tanggal 17
dibidang pembiayaan terus kami laksanakan baik melalui Desember 2011 di Hotel Milenium Jakarta
korespondensi tersendiri maupun yang secara kolektif.
Pembinaan dimaksud antara lain berupa: Tetap melanjutkan Project Perlengkapan Ketentuan
1. Analisa Portofolio Cabang Operasional Bank dengan Flowchart terhadap seluruh
Unit Kerja Sisdur melakukan analisa portofolio ketentuan yang diterbitkan oleh divisi-divisi terkait di
terhadap Cabang-Cabang yang mengalami penurunan Kantor Pusat.
kualitas pembiayaan. Mengidentifikasi penyebab dan
mengarahkan Cabang-Cabang untuk melakukan
upaya-upaya konkrit perbaikan. D. Sistem Teknologi Informasi
2. Tindak Lanjut Hasil Audit BSM berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik
Unit Kerja Sisdur melakukan pembinaan berdasarkan bagi nasabah, salah satu upaya yang dilakukan yaitu
temuan audit rutin Unit Kerja Audit Intern melalui surat melalui peningkatan kapasitas teknologi. Dengan upaya
ke cabang-cabang perihal Tindak Lanjut Hasil Audit tersebut, Bank dapat memberikan pelayanan lebih cepat dan
tahun berjalan. kemudahan akses informasi lebih baik lagi.

3. Pembiayaan Yang Akan Jatuh Tempo dan Asuransi


Jatuh Tempo. Penyampaian data pembiayaan yang I. Laporan Sistem Teknologi Informasi
akan jatuh tempo dan asuransi jatuh tempo dilakukan
setiap bulan kepada seluruh unit kerja cabang via Program kerja yang diimplementasian pada tahun
Kanwil 2011 diarahkan guna mendukung rencana kerja
perusahaan dalam mensukseskan program “Corplan”
dan implementasi project “New Core Banking System
IX. Lain-Lain (NCBS)” serta menyempurnakan apa yang dikembangkan
pada tahun 2010. Inovasi yang disesuaikan dengan
Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas, Unit Kerja perkembangan Teknologi Informasi (TI) terkini adalah
Sisdur juga secara simultan melakukan hal-hal sebagai untuk meningkatkan daya saing Bank dalam industri
berikut: perbankan.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 223
laporan
sistem prosedur
dan teknologi
informasi

II. Upaya menuju “BSM Better Way for Better dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum,
Indonesia” dan (2) Surat Edaran BI (SE BI) No.930/DPNP tertanggal
12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko
Dalam upaya menuju “BSM Better Way for Better dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
Indonesia”, Bank berusaha untuk menjamin keamanan
transaksi dan data “go secured system” kepada nasabah Dalam rangka penerapan manajemen risiko tersebut,
melalui: Bank telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengembangkan fitur e-banking secara berkelanjutan, 1. Mengawasi aktifitas oleh Dewan Komisaris dan Direksi
antara lain: atas pelaksanan project TI.
a. Penerapan EDC (cetak PIN, payment dan verifikasi 2. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan
transaksi di seluruh outlet) prosedur penggunaan kebijakan dalam prosedur
b. Notifikasi SMS transaksi nasabah. penggunaan TI dari berbagai aspek manajemen risiko
c. H2H dengan bank Mandiri (payment besama). antara lain:
d. Fitur payment e-banking dengan Garuda a. SE Pengelolaan Kewenangan Akses Sistem.
Indonesia. b. SE Standardisasi Pemakaian Perangkat Keras,
e. Remittance (account to cash). Backup System dan Data Restore di BSM.
f. Mengembangkan pembelian listrik prepaid. c. SOP Job Scheduling.
d. SOP Customer Retention Core Banking System.
2. Melakukan re-engineering IT enviroinment secara e. SOP Parallel Run Strategy.
­bertahap melalui: f. SOP Contingency Plan Implementasi New Core
a. Melaksanakan peningkatan sistem perbankan Banking System.
dengan transformasi CBS yang merupakan g. SOP IT Helpdesk.
kelanjutan serangkaian proses pembangunan h. SOP Penyelesaian Data Cleansing CIF.
sistem core banking baru (iBSM: integrated i. SOP Data Center dan Disaster Recovery Center
banking system modules). (DRC).
b. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data 3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran,
(transformasi infrastruktur) melalui availability pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI.
jaringan internet, availability banwith manager dan 4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan
upgrade bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: (DRP) pada bulan Juni dan Desember 2011
1) Memberikan dukungan optimal pada system sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang
CBS yang baru. mengharuskan Bank melakukan uji coba DRP paling
2) Memeastikan tersedianya jaringan data kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan
24x7 sehingga dapat memberikan layanan end user.
operasional yang memaUnit Kerja Audit Intern. 5. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas
3) Menerapkan LanDesk, Fire-Wall dan penggunaan TI.
standarisasi deskrop secara menyeluruh
sebagai daya dukung terhadap penerapan IT
Security. IV. Strategi Tahun 2012
4) Menerapkan roll-out system jaringan
komunikasi dan aplikasi. Untuk meningkatkan service quality dan mendukung
strategi perusahan melalui program Transformasi II
(transformasi corporate plan dan transformasi new core
III. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia banking sytem), pada tahun 2012 BSM akan melakukan
antara lain:
Penggunaan TI dapat meningkatkan risiko yang dihadapi 1. Mendukung pelaksanaan corporate plan 2012.
perbankan termasuk Bank. Dalam rangka untuk dapat 2. Melanjutkan proses transformasi CBS.
meminimalisir risiko tersebut, Bank meresponnya dengan 3. Membangun middleware CBS.
menerapkan manajemen risiko secara bertahap dan efektif 4. Mengembangan business intelligence system.
sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) 5. Menyamakan dan mengembangkan fitur seluruh ­e-
No.9/15PBI/2007 tentang penerapan Manajemen Risiko Channel.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


224 www.syariahmandiri.co.id
Bank berusaha untuk menjamin
keamanan transaksi dan data “go
secured system” kepada nasabah.

6. Membangun aplikasi e-procurement.


7. Mentransformasi pelayanan IT-Helpdesk.
8. Melanjutkan penguatan IT-security.

Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2012 dan


corporate plan 2011-2015 diharapkan dapat menerapkan
“Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 225
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
226 www.syariahmandiri.co.id
laporan
pengendalian
internal
BSM mewujudkan sistem pengawasan
yang dapat menjaga dan
mengamankan kegiatan usaha sesuai
kebijakan bank dan peraturan yang berlaku
melalui audit intensif.

104,08 jam
Rata-rata jam pelatihan per auditor pada
tahun 2011.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 227
laporan
pengendalian
internal

Dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Intern BSM
Bank dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/ tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis Unit Kerja
PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Audit Intern adalah:
Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan 1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, sejak Bank terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan
awal beroperasinya BSM telah membentuk suatu Unit Kerja yang berlaku melalui analisis di bidang keuangan,
untuk menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya dalam
yang pada awalnya bernama Unit Kerja Pengawasan Intern. pemeriksaan (on-site) maupun pengawasan (off-site);
Sejak bulan Januari 2009 Unit Kerja Pengawasan Intern 2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan
berubah menjadi Unit Kerja Audit Intern, dengan Kepala Divisi penggunaan sumberdaya dan efektivitas hasil yang
yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Kepala maksimal melalui saran perbaikan dan informasi
Divisi Audit Intern bertanggung jawab langsung kepada obyektif untuk melakukan review pada semua
Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung tingkatan manajemen;
dengan Dewan Komisaris. 3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang
bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai
Untuk mewujudkan sistem pengawasan yang dapat menjaga penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai
dan mengamankan kegiatan usaha sesuai kebijakan bank tujuan organisasi melalui identifikasi segala kemungkinan
dan peraturan yang berlaku, Bank melalui Unit Kerja Audit risiko dan penyimpangan untuk memperbaiki dan
Intern telah melakukan audit dengan intensif. Pelaksanaan meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan
audit menggunakan metodologi risk based audit dan Standar dana, sehingga penyimpangan dapat terdeteksi.
Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB).

C. Visi dan Misi Unit Kerja Audit


A. Piagam Audit Internal Intern
Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Unit Kerja Audit a. Visi:
Intern telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Menjadi auditor profesional yang memberikan rasa
Charter) sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang aman kepada stakeholder.
kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode
kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk b. Misi:
mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM. 1) Mendorong pelaksanaan sistem pengendalian
intern di seluruh unit kerja untuk mendukung
Piagam Audit Internal merupakan salah satu pilar terciptanya Good Corporate Governance (GCG).
kebijakan Good Corporate Governance yang penting dan 2) Melaksanakan aktivitas audit dengan sistem yang
telah berjalan efektif terutama terkait dengan penerapan terstandarisasi sesuai ISO 9001:2008 Quality
prinsip akuntabilitas, independensi dan kewajaran dalam Management System.
pelaporan keuangan. 3) Melakukan peningkatan profesionalisme secara
kesinambungan (continuous improvement) agar
setiap penyimpangan dapat terdeteksi.
B. Tujuan dan Fungsi Unit Kerja
Audit Intern
D. Tugas dan Tanggung Jawab
Unit Kerja Audit Intern memiliki tujuan untuk: Unit Kerja Audit Intern
1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam
mengamankan kegiatan operasional bank yang Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Intern PT
melibatkan dana dari masyarakat; Bank Syariah Mandiri tanggal 27 April 2005, tugas dan
2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke fungsi strategis Unit Kerja Audit Intern adalah:
arah perkembangan yang wajar dan sehat.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


228 www.syariahmandiri.co.id
Dalam menjalankan fungsi pengendalian
internal, Unit Kerja Audit Internal
dilengkapi dengan Pedoman/Piagam
Audit Intern dan didukung oleh SDM
Auditor yang handal dan profesional.

a. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang Umum.
berlaku; h. Secara konsisten dan berkesinambungan
b. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan mengembangkan peran kemitraan dengan auditee,
penggunaan sumberdaya yang optimal dan efektivitas melalui komunikasi yang efektif untuk membahas dan
hasil yang maksimal. menindaklanjuti semua temuan audit sehingga auditee
c. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang dapat memahami dengan sebaik-baiknya mengenai
bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai risiko dan mitigasi penyimpangan yang ada.
penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai i. Wajib menyampaikan laporan atas hasil-hasil audit
tujuan organisasi. yang telah mendapat tindaklanjut dari auditee, dan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak-pihak
Selain itu Unit Kerja Audit Intern juga memiliki tanggung yang berkepentingan (pembina sistem) sebagai upaya
jawab profesi, yaitu: berkontribusi dalam perbaikan kinerja dan sistem kerja
a. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan operasional Bank.
mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai j. Wajib memantau setiap tindak lanjut yang unit kerja
dengan profesinya berdasarkan standar audit yang maupun manajemen lakukan.
berlaku umum.
b. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan
dan nama baik Bank. E. Struktur Organisasi Unit Kerja
c. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan
selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan
Audit Intern 2011
seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik
Unit Kerja Audit Intern dipimpin oleh seorang Kepala
auditor dan budaya “ETHIC” Bank.
Divisi. Tahun 2011, Kepala Divisi Audit Intern dijabat
d. Tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan
oleh Priyono melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank
operasional dari unit kerja yang menjadi obyek audit.
Syariah Mandiri No. 11/002-KEP/DIR tanggal 7 Januari
e. Tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang
2009. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Divisi Audit
petugasnya mempunyai hubungan keluarga
Intern dibantu oleh Wakil Kepala Divisi, Kepala Bagian
sampai derajat kedua dengan auditor intern yang
Monitoring & Audit Development, Kepala Bagian Spesial
bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya auditor
Audit, Kepala Bagian Audit, Audit Development & MR,
intern lakukan.
Quality Assurance (AMI), Team Leader Special Audit,
f. Senantiasa meningkatkan kemampuan teknis melalui
Team Leader General Audit, Team Leader Monitoring
pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun.
Auditor, Team Leader External Audit Liaison, Kasie MIS &
g. Secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali pihak
Audit Support dan Pelaksana Administrasi & Sekretaris.
eksternal melakukan review, untuk menjamin bahwa
pelaksanaan fungsi Unit Kerja Audit Intern telah sesuai

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 229
laporan
pengendalian
internal

Struktur Organisasi Unit Kerja Audit Intern

Kepala Divisi Audit Intern

Wakil Kepala Divisi Audit Intern

Kepala Bagian Monitoring &


Kepala Bagian Special Audit Kepala Bagian Audit I Kepala Bagian Audit II Kepala Bagian Audit III
Audit Development

Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader


Special Audit General Auditor I General Auditor II General Auditor II

Team Leader Team Leader Kasie MIS & Audit Support


Audit Development & MR Quality Assurance (AMI)
Monitoring Auditor I External Liaison Officer
Administrasi & Sekretaris

Komposisi Pegawai Unit Kerja Audit Intern F. Pelaksanaan Kegiatan Unit


Sampai dengan akhir tahun 2011, jumlah sumber daya
manusia Unit Kerja Audit Intern sebanyak 78 orang.
Kerja Audit Intern
Aktivitas yang telah dilakukan oleh Unit Kerja Audit
Komposisi Pegawai Unit Kerja Audit Intern
Internal antara lain:
Jabatan Jumlah Pegawai a. Melaksanakan audit umum dan audit teknologi informasi
Kepala Divisi 1 (rutin dan non rutin/khusus) terhadap seluruh unit kerja
Wakil Kepala Divisi 1 Cabang dan Kantor Pusat sesuai dengan target yang
Kepala Bagian General Audit 2 Unit Kerja Audit Intern tetapkan dalam Rencana Audit
Team Leader General Audit 10 Tahunan. Penugasan audit khusus/investigatif kami
General Auditor 27 lakukan bilamana terdapat permasalahan yang dapat
Kepala Bagian Special Audit 1 mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran
Team Leader Special Audit 3
terhadap Kode Etik Perusahaan dan prinsip Good
Special Auditor 3
Corporate Governance di seluruh lingkungan Bank.
Kepala Bagian IT Audit 1
b. Menerapkan mekanisme penilaian dan pengukuran
Team Leader IT Audit 3
IT Auditor 4
terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/
Kepala Bagian Monitoring & Audit Development (MAD) 1 ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact)
Team Leader Monitoring Audit 1 dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood).
Monitoring Auditor 5 Penilaian ICS menjadi salah satu komponen nilai Key
Audit Development Officer 3 Performance Indicator (KPI) unit-unit kerja. Hal ini
AMI/Quality Assurance 1 menunjukkan komitmen yang kuat dalam perbaikan
Team Leader External Audit Liaison 1 efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara
External Audit Liaison Officer 2 berkesinambungan.
Kasie MIS & Audit Support 1 c. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif
Pelaksana Administrasi & Sekretaris 2
melalui aplikasi audit management system (AMS).
Team
d. Mengimplementasikan serta menyempurnakan
RBA 4
pedoman Risk Based Audit.
Status Cuti di luar tanggungan 1
Total 78
e. Melakukan monitoring penyelesaian/tindak lanjut hasil/
temuan audit internal maupun eksternal seluruh unit
kerja.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


230 www.syariahmandiri.co.id
f. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) mendorong SDM Auditor untuk mendapatkan sertifikasi
auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, PT Bank profesi sebagai auditor internal. Pada tahun 2011, SDM
Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Auditor yang telah memperoleh sertifikasi profesi audit
Republik Indonesia (BPK RI), Pusat Pelaporan Dan internal berjumlah 4 (tiga) orang untuk sertifikasi Qualified
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) maupun Kantor Internal Auditor (QIA) dan 9 orang untuk sertifikasi
Akuntan Publik (KAP Akuntan Negara (AK).
g. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang
efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting Pengembangan SDM Auditor
audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik Dalam rangka memastikan kesinambungan
untuk pegawai pelaksana maupun officer. pengembangan SDM, baik sisi kompetensi maupun soft-
skill, Piagam Audit Intern menetapkan standar pelatihan
per auditor minimal 180 jam per 3 tahun (60 jam per
G. Sertifikasi Profesi dan tahun).Selama tahun 2011, rata-rata jam pelatihan per
auditor adalah 104,08 jam atau 173,47% dari target 60
Pengembangan SDM Auditor jam pelatihan per tahun.

Sertifikasi Profesi Auditor


Adapun bentuk pelatihan yang telah dilakukan Unit Kerja
Dalam menunjang profesionalisme kerja dan terpenuhinya
Audit intern selama tahun 2011 meliputi:
kualifikasi SDM Unit Kerja Audit intern, Bank senantiasa

Pelatihan Unit Kerja Audit Intern 2011

No. Nama Training Tujuan Jumlah Peserta Keterangan


1 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 6 orang 17-21 Jan 11
2 Bimbel BSMR Level 2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 30 orang 20-21 Jan 11
3 Sharia Banking Ausit Course Training Dasar Perbankan Syariah 36 orang 2-27 Feb 11
4 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 4 orang 24-25 Feb 11
5 Bimbel BSMR Level 1 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 5 orang 24-Mar-11
6 MMDP 2011 Modul Leaership Batch V Training Kenaikan Jabatan ke Middle Management 2 orang 4-8 April 11
7 Workshop Knowledge Management Training Kepemimpinan 1 orang 27 Apr dan 3 Mei 2011
8 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 2 orang 18-22 April 2011
9 Bimbel BSMR Level IV Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 1 orang 19-21 Apr 2011
10 IAIB One Day on fundamental of RBA Mempelajari Risk Based Audit 1 orang 26-Apr-11
11 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 2 orang 9-13 Mei 2011
12 Risk Based Audit, IT Audit & Audit Quality Assurance Mempelajari Risk Based Audit 18 orang 18-19 Mei 2011
13 Financial Statement Analysis Mempelajari analisa laporan keuangan 2 orang 11-13 jul 11
14 Leadership Forum Training Kepemimpinan 2 orang 21-Jul-11
15 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 20 orang 28-29 Juli 2011
16 Bimbel USMR level 3 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 3 orang 22-23 Juli 2011
17 Workshop Industri Angkutan Umum Laut Mempelajari Industri Angkutan Umum Laut 1 orang 08 - 10 Agustus 2011
18 Leadership forum: 2 Days Strategy Dynamics Workshop Training Kepemimpinan 2 orang 5-Aug-11
19 Bimbel USMR level 3 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 1 orang 26-27 Sept 11
20 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 1 orang 12 - 16 Sept 11
21 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 13 orang 5-6 Okt 2011
22 Pelatihan case writing skill Mempelajari Cara/Teknik Menulis Yang Baik 2 orang 17-18 Okt dan 26 Okt 2011
23 Workshop for Auditors “IT audit: Risk Mapping & Mempelajari Risk Mapping & Audit Planning 2012 2 orang 27-28 Okt 2011
Audit Planning 2012”
24 IAIB Yogyakarta Menghadiri seminar Ikatan Auditor Intern Bank 2 orang 24-25 Nov 2011
25 Workshop Industri Jasa Kesehatan Mempelajari Industri Jasa Kesehatan 1 orang 17 -18 Nop 2011
26 Workshop for IT Auditors Mempelejari teknik audit bidang IT 2 orang 8 Des 11
27 Bimbel USMR Level 1 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 4 orang 15-16 Des 11
28 MMDP 2011 Modul Leaership Training Kenaikan Jabatan ke Middle Management 1 orang 12-24 Des 2011

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 231
laporan
pengendalian
internal

H. Sistem Pengendalian Internal tersedianya prosedur dan penetapan limit risiko,


ketersediaan proses identifikasi, pengukuran,
Bank pemantauan, pengendalian risiko serta sistem
informasi manajemen risiko yang menyeluruh.
Untuk mendukung pengelolaan operasional Bank yang
sehat dan aman, Bank telah menerapkan suatu sistem
e. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi, sistem
pengendalian intern yang tercantum dalam Pedoman
pengendalian intern yang efektif mensyaratkan adanya
Standar sistem pengendalian intern yang pengesahannya
kegiatan pengendalian yang mencakup penetapan
oleh Direksi dalam Surat Edaran No. 6/018/OPS tanggal
kebijakan dan prosedur pengendalian lebih dini untuk
6 Mei 2004. Ketentuan ini mengacu pada Surat Edaran
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September
secara konsisten terlaksana dan menjadi kegiatan
2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan Bank.
Intern bagi Bank Umum.

Penerapan fungsi pengendalian dan kepatuhan


Penerapan sistem pengendalian intern mendapat
telah Bank lakukan dengan keberadaan Direktur
dukungan dari manajemen dengan struktur pengawasan
Kepatuhan dengan bantuan Unit Kerja Kepatuhan dan
dan pengelolaan sebagai berikut:
Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah
a. Dewan Komisaris, menjalankan fungsi pengawasan
(PKP) yang penempatannya di unit-unit kerja Kantor
melalui rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik yang
Pusat dan Kantor Cabang. Infrastruktur dan perangkat
bersifat berkala seperti evaluasi kinerja manajemen
pengendalian kepatuhan akan Bank sampaikan dalam
secara bulanan maupun insidental tentang kondisi terkini
segmen lain pada Laporan Tahunan ini.
Bank. Selain itu, Dewan Komisaris mendapat bantuan
dari 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau
f. Sistem Akuntansi, informasi dan komunikasi, Bank
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
telah memiliki sistem akuntansi dan informasi. hal ini
sejalan dengan implementasi Core Banking System
b. Direksi, melaksanakan kebijakan dan strategi
baru demi menghadapi kompleksitas bisnis Bank yang
sesuai Rencana Bisnis Bank yang telah mendapat
terus meningkat.
persetujuan dari Dewan Komisaris, dan melaporkan
kinerja Bank secara berkala kepada Dewan Komisaris.
Pemeriksaan laporan keuangan Bank secara
Direksi membantu pelaksanaan audit oleh Satuan
transparan oleh Kantor Akuntan Publik yang yang
Kerja Audit Intern yang efektif dan independen.
terdaftar di Bank Indonesia dan telah mendapat
persetujuan RUPS.
c. Budaya Pengendalian, Dewan Komisaris, Direksi
dan seluruh jajaran pegawai Bank telah berkomitmen
Penerapan manajemen risiko dan sistem teknologi
untuk mewujudkan suatu budaya perusahaan yang
informasi Bank bertujuan untuk mendukung
telah mendapat kesepakatan bersama dan memonitor
kemudahan akses bagi nasabah dan pelayanan ’one
penerapannya secara terus-menerus, yang meliputi
stop shopping’ yang tetap mengacu pada PBI No.9/15/
Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan
PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam
Customer Focus (ETHIC).
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

d. Identifikasi dan Penilaian Risiko, Bank terus


Berdasarkan hal tersebut di atas dan berdasarkan
mengembangkan penerapan Enterprise Risk
pengukuran melalui Internal Control Score (ICS) maka
Management (ERM) sebagai upaya mengawal
Sistem Pengendalian Intern BSM telah berjalan efektif.
pertumbuhan Bank yang sehat dan berkesinambungan
(sustainable growth) dan dalam rangka memenuhi
ketentuan Bank Indonesia. Unit Kerja Manajemen
Risiko saat ini telah lengkap dengan kebijakan,

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


232 www.syariahmandiri.co.id
Bank telah menyelenggarakan
pemantauan dan pengevaluasian
kecukupan Sistem Pengendalian
Intern secara terus-menerus dengan
membentuk Satuan Kerja Audit Intern
(dengan nama Unit Kerja Audit Intern)
yang independen terhadap satuan
kerja operasional.

Hal-hal yang perlu dan wajib Unit Kerja Audit Intern


I. Kegiatan Pemantauan
laporkan berkenaan dengan internal audit dan temuan
dan Tindakan Koreksi terutama internal fraud.
Penyimpangan a. Rencana penetapan pemegang fungsi yang menangani
strategi anti fraud yaitu Kepala Unit Kerja Audit Intern.
Bank telah menyelenggarakan pemantauan dan b. Membuat dan menyesuaikan aturan untuk mendukung
pengevaluasian kecukupan Sistem Pengendalian Intern penerapan strategi anti fraud.
secara terus-menerus dengan membentuk Satuan Kerja Audit c. Meningkatkan hasil audit dengan menerapkan
Intern (dengan nama Unit Kerja Audit Internal/Unit Kerja Audit metodologi Risk Based Audit dengan fokus pada risiko.
Intern) yang independen terhadap satuan kerja operasional. d. Meningkatkan upaya persuasif dan/atau tindakan
hukum pada pelaku fraud.
Unit Kerja Audit Intern berkomitmen untuk melaksanakan e. Meningkatkan monitoring penyelesaian kasus secara
fungsinya memastikan efektivitas Sistem Pengendalian tertib dan berkelanjutan.
Intern yang memaadai dengan cara melakukan review dan f. Melaporkan ke Bank Indonesia mengenai penerapan
memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang: strategi anti fraud setiap semester yaitu Juni dan
a. Efektifitas dan efisiensi operasional; Desember terhitung sejak laporan posisi akhir bulan
b. Akuntabilitas; Juni 2012.
c. Kewajaran laporan keuangan; g. Melakukan sosialisasi kepada seluruh insan Bank
d. Kepatuhan terhadap undang-undang dan ketentuan dengan tujuan meningkatkan pemahaman yang
yang berlaku; tepat dan menyeluruh tentang fraud yang Unit Kerja
e. Prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (Good Audit Intern lakukan pada setiap kesempatan (saat
Corporate Governance). pemeriksaan, exit meeting pemeriksaan, workshop
dll.).
Setiap hasil audit telah Unit Kerja Audit Intern sampaikan
kepada Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Direktur
Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya Unit Kerja
Audit Intern telah memiliki Piagam Audit Intern yang
mendapat pengesahan oleh Dewan Komisaris dan Direksi
pada tanggal 27 April 2005 serta telah memiliki Kode Etik
Auditor Intern yang mendapat pengesahan oleh Direksi
pada tanggal 6 Februari 2008.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 233
laporan
pengendalian
internal

6. Pengelolaan database tentang Rekam Jejak pejabat/


J. Jumlah Penyimpangan (Internal
pegawai BSM berkenaan dengan pelanggaran
Fraud) ketidakpatuhan maupun fraud;

Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang BSM berkomitmen menyelesaikan permasalahan


dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap penyimpangan internal sesuai dengan kerangka
(honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair dan
dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
keuangan BSM secara signifikan. Signifikan dalam arti
apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah).
K. Riwayat Singkat Kepala Divisi
Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Audit Intern
Kasus Jumlah Kasus
Priyono
Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai
2010 2011 2010 2011 Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 17 Juli
Total fraud 0 0 3 2 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi,
Telah selesai 0 0 1 0 Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1984.
Dalam proses penyelesaian 0 0 2 2 Menyelesaikan program S-2, Sekolah Tinggi Manajemen
di intern bank “Labora”.
Belum diupayakan 0 0 0 0
penyelesaiannya Training yang diikuti:
Telah ditindaklanjuti 0 0 0 0
l Workshop AMS, 20 September 2010
melalui proses hukum
l IAIB Conference, 2 Agustus 2010
l Workshop Risk Model Validation For Banking, 16 Juni

Untuk meningkatkan pencegahan internal fraud, BSM 2010


berupaya melakukan langkah-langkah sebagai berikut: l Pelatihan APU/PPT FKDKP, 8 Juni 2010

1. Penerapan punishment kepatuhan melalui Surat l Forum Kepala SKAI, 13 Januari 2011

Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU) atas adanya l USMR sampai dengan level 4

potensi fraud; l Lokakarya Manajemen Audit, Aplikasi Manajemen


Audit di Perbankan, Teguh Pujo Mulyono, Partner KAP
2. Penyisipan arahan pencegahan fraud dalam pelatihan Hadori Yunus & Cp , Hotel Sri Varita, Desember 2005,
pegawai antara lain melalui Basic Training maupun l Lokakarya Restrukturisasi Pembiayaan di Bank

Branch Operation; Syariah, Konsultan Syariah, Adiwarman Karim, Hotel


Sri Varita, Desember 2005.
3. Pemantauan optimalisasi ORMIS dan peng-input- l Seminar Risk Based Audit, Implementasi dan

an PKP atas temuan pelanggaran cabang ke dalam Supervisi, Auditor Club Perbanas, Hotel Sahid, Juni
Catatan Tindakan Koreksi dan Pencegahan (CTKP) 2003.
pada SIK;

4. Penyiapan Surat Edaran khusus tentang Internal


Fraud dengan memberlakukan Kotak Pos Fraud;

5. Sosialisasi pendahuluan penggunaan Kotak Fraud


pada SIK sebelum Surat Edaran diberlakukan;

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


234 www.syariahmandiri.co.id
BSM berkomitmen menyelesaikan
permasalahan penyimpangan internal
sesuai dengan kerangka aturan yang
berlaku dan akan diproses secara fair dan
mengedepankan prinsip-prinsip GCG.

Perjalanan karir:
l Pengajar Tetap BSM
l ­Kepala Unit Kerja Audit Intern (Unit Kerja Audit Intern)
- BSM
l ­Kepala Divisi Sarana Logistik (DSL) - BSM
l ­Kepala Divisi Pengawasan Intern (DPI) - BSM
l ­Kepala Cabang Semarang - BSM
l ­Ketua Tim Pengoperasian Kembali Cabang Banda
Aceh dan Pjs. Kacab Banda Aceh – BSM
l ­Kepala Divisi Pengawasan Intern – BSM
l ­Ditugaskan di PT. BSM sebagai – Kepala Divisi
Sumberdaya Insani
l ­Ketua Bidang Pengembangan Audit Bank Syariah,
Ikatan Auditor Internal Bank (IAIB)

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 235
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
236 www.syariahmandiri.co.id
jaringan
kantor

Bank berkomitmen untuk memberikan


kemudahaan layanan kepada nasabah
melalui perluasan jaringan baik jaringan
kantor cabang maupun jaringan ATM BSM.

669
Kantor Cabang BSM yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 237
jaringan

jaringan WILAYAH I

MEDAN
KCP RIMO
Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab.
Aceh Singkil, Aceh.

kantor Gedung BSM Lt. 4


Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara
Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
Telp. (0658) 21588, 21556, 21557
Fax. (0658) 21580

KK TAPAK TUAN
Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar,
ACEH Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh.
Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701
KC ACEH
Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. KC LANGSA
Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945 Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec.
Langsa Kota, Langsa, Aceh.
KCP MEULABOH Telp. (0641) 426135, 21357, 426451
Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Fax. (0641) 426051
Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh.
Telp. (0655) 7551109, 7551558 KCP BIREUEUN
Fax. (0655) 7551184 Jl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh.
Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004
KCP SIGLI
Jl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. KCP PASAR LANGSA
Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh.
Telp. (0653) 7829601, 7829602 Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913
Fax. (0653) 7829603
KCP KUALA SIMPANG
KC : Kantor Cabang KCP ACEH DARUSSALAM Jl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang,
KCP : Kantor Cabang Pembantu Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah
Kuala, Banda Aceh, Aceh.
Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang.
Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433
UPS : Unit Pelayanan Syariah Telp. (0651) 7551743, 7551744
Fax. (0651) 7551745 PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN
KK : Kantor Kas Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-Medan
KCP JANTHO Km. 447, Kota Langsa, NAD.
KLS : Konter Layanan Syariah Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh. Telp. (0641) 7014766
PP : Payment Point Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683
KC LHOKSEUMAWE
KCP CALANG Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat,
Jl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh.
Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148
Baro, Fax. (0645) 41555
Telp. (0654) 2210114, 2210115
Fax. (0654) 2210117
SUMATERA BARAT
KCP MEUREUDU
Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, KC PADANG
Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh. Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat.
Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199 Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768

KCP LAMBARO KCP SOLOK


Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan,
Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh. Solok, Sumatera Barat.
Telp. (0651) 8070130, 8070131 Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960
Fax. (0651) 8070133
KCP PADANG ULAK KARANG
PP ACEH UNMUHA Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan,
Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218
Telp. (0651) 28303 (0651) 28303
KCP PADANG BANDAR BUAT
KC SIMEULUE Jl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02,
Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan,
Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh. Kota Padang, Sumatera Barat.
Telp. (0650) 21557 Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500
Fax. (0650) 21570
KCP PADANG PARIAMAN
KCP BLANGPIDIE Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat.
Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952
Blangpidie, Aceh.
Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386 KCP PULAU PUNJUNG
Jl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo,
KCP SUBULUSSALAM Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya,
Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Sumatera Barat.
Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502 Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


238 www.syariahmandiri.co.id
PP PADANG UNIV. ANDALAS KCP MEDAN KRAKATAU KC PADANG SIDEMPUAN
Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli
Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Utara. Selatan, Sumatera Utara.
Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601 Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121 Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103

KC BUKITTINGGI KCP MEDAN BELAWAN KCP PANYABUNGAN


Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Jl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina,
Sumatera Barat. Medan, Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Telp. (0752) 627633, 627635 Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744 Telp. (0636) 20232, 321500
Fax. (0752) 627637 Fax. (0636) 321617, 321616
KCP MEDAN TOMANG ELOK
KCP PADANG PANJANG Jl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. KCP SIBUHUAN
Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera 81, Medan, Sumatera Utara. Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan,
Barat. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518 Padang Lawas, Sumatera Utara.
Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 Telp. (0636) 421335, 421336,
KCP MEDAN ISKANDAR MUDA Fax. (0636) 421786, 421337
KCP PASAMAN BARAT Jl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara.
Jl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396 KCP GUNUNG TUA
Sumatera Barat. Jl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru -
Telp. (0753) 466778, 466779, KCP MEDAN PULO BRAYAN Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas
Fax. (0753) 466777, 466780 Jl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Utara, Sumatera Utara.
Medan, Sumatera Utara. Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920
KCP LUBUK BASUNG Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784
Jl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk KCP SIPIROK
Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat. KK MEDAN POLONIA Jl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang,
Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464 Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan,
Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Sumatera Utara.
KK BATU SANGKAR Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560
Jl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar,
Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. KLS MEDAN PULO BRAYAN KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN
Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang
Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang
KC PAYAKUMBUH Sumatera Utara. Sidempuan, Sumatera Utara.
Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300
Sumatera Barat.
Telp. (0752) 796640, 796641 KLS TEBING TINGGI KC BINJAI
Fax. (0752) 93167 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec.
Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.
Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440 Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138
SUMATERA UTARA
PP MEDAN UMSU KCP STABAT
KC MEDAN Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Jl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat,
Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Medan, Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Utara. Telp. (061) 6623323 Telp. (061) 8912631, 8912632
Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 8912630
Fax. (061) 4511867 PP MEDAN UISU
Kampus Universitas Islam Sumatera Utara KCP PANGKALAN BRANDAN
KCP TEBING TINGGI Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara. Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan,
Jl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683 Kab. Langkat, Sumatra Utara.
Sumatera Utara. Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767
Telp. (0621) 328125, 328126 KC MEDAN KAMPUNG BARU
Fax. (0621) 328127 Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang
Sumatera Utara. Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek
KCP MEDAN AKSARA Telp. (061) 7869518 Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin
Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Fax. (061) 7869739 No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.
Telp. (061) 7325939, 7325957 Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844
Fax. (061) 7332936 KC RANTAU PRAPAT
Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, PP STABAT PANCA BUDI
KCP MEDAN SETIA BUDI Sumatera Utara. Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung
Kompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan,
Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Fax. (0624) 25278 Sumatera Utara.
Telp. (061) 8220384
Fax. (061) 8221267 KCP KOTA PINANG KC PEMATANG SIANTAR
Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar,
KCP MEDAN PETISAH Batu, Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Jl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Telp. (0622) 435858, 435857,
Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787 Fax. (0624) 496919 Fax. (0622) 435848, 435861

KCP MEDAN SIMPANG LIMUN KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang KCP PERDAGANGAN
Jl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan, Bank Mandiri Hub Rantau Prapat Jl. Sisingamaraja, Perdagangan
Sumatera Utara. A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Kab. Simalungun, Sumatera Utara.
Telp. (061) 7866464, 7864455, Sumatera Utara. Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177
Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611 Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 239
jaringan

KCP KISARAN KLS PEKANBARU AHMAD YANI KCP BATAMINDO


Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. Shophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri
Sumatera Utara. 85, Pekanbaru, Riau. Batamindo, Batam, Kep. Riau.
Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502 Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 Telp. (0770) 612044
Fax. (0770) 612303
KCP TANJUNG BALAI PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMA
Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, KCP BATAM BATU AJI
Sumatera Utara. Pekanbaru, Riau. Komplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6,
Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933 Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358 Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau.
Telp. (0778) 3581312, 3581314
PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE PP PEKANBARU PMC Fax. (0778) 3581313, 3581315
Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga
Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau. KCP BATAM CENTER
Sumatera Utara. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 Komplek Mahkota Raya Blok C No. 12,
Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 Batam, Kep. Riau.
PP PEKANBARU UIR Telp. (0778) 7483291, 7483292
KC MEDAN GAJAH MADA Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau, Fax. (0778) 7483236
Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau.
Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. KLS BATAM RAJA ALI HAJI
Telp. (061) 4550755 KC PEKANBARU HARAPAN RAYA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39,
Fax. (061) 4550766, 4537627 Jl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Batam, Kep. Riau.
Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Telp. (0778) 425925
KC SIBOLGA Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 Fax. (0778) 430240
Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara,
Sibolga, Sumatera Utara. KC DUMAI KLS BATAM SEKUPANG
Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722 Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau. Gedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai
Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379 dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau.
KC LUBUK PAKAM Telp. (0778) 326012, 326013
Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, KCP BAGAN BATU
Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, KC TANJUNG PINANG
Sumatera Utara. Kab. Rokan Hilir, Riau. Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau
Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444 Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893 Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995

KCP BENGKALIS KCP TANJUNG UBAN


Jl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Jl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban,
RIAU Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788 Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau.
Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929
KC PEKANBARU KLS DUMAI SYARIEF KASIM
Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim KCP NATUNA
Telp. (0761) 8499191, 8499192 No. 99, Dumai, Riau. Jl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota,
Fax. (0761) 849190, 31668 Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150 Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna,
Kepulauan Riau.
KCP PEKANBARU PANAM PP DUMAI CPI Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Area Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau.
Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038
Pekanbaru, Riau. WILAYAH II
(0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270 PP DUMAI PERTAMINA UP II
Kompl. Perumahan Pertamina UP II, JAKARTA I
KCP PANGKALAN KERINCI Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau.
Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Telp. (0765) 7011589 Plaza Bumi Daya Lantai 22,
Pekanbaru, Riau. Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat.
Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337 PP DUMAI RSUD Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
Rumah Sakit Umum Daerah,
KCP TEMBILAHAN Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai
Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370 BANTEN
Pekanbaru, Riau.
Telp. (0768) 21935, 21936, 21937 KC DURI KC TANGERANG
Fax. (0768) 21938, 21939 Jl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Ruko Business Park Tangerang City, Blok A
Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993 No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten.
KCP UJUNG BATU Telp. (021) 55781230, 55781231,
Jl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Fax. (021) 55781233, 55781232
Rokan Hulu, Riau. KEPULAUAN RIAU
Telp. (0762) 7363901, 7363902 KCP TANGERANG CILEDUG
Fax. (0762) 7363900, 7363903 KC BATAM Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug,
Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Tangerang, Banten.
KCP PEKANBARU NANGKA Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Telp. (021) 73458147, 73458148
Jl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Batam, Kep. Riau. Fax. (021) 73458150, 73458149
Tampan, Pekanbaru, Riau. Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727
Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064 KCP TANGERANG BSD
KCP TANJUNG BALAI KARIMUN Ruko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo,
KK PEKANBARU RUMBAI Jl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten.
Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0777) 327601, 327605 Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211
Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876 Fax. (0777) 327600 Fax. (021) 53160411

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


240 www.syariahmandiri.co.id
KCP TANGERANG MALABAR KC SERANG KK JAKARTA RS. DHARMAIS
Jl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman
Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Serang, Kab. Serang, Banten. Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat.
(021) 55655016, 55655017, 55655012 Telp. (0254) 222984, 217776 Telp. (021) 56943409, 56943407
Fax. (021) 5910544 Fax. (0254) 222985, 210191 Fax. (021) 56943408

KCP TANGERANG CIKUPA KC TANGERANG BSD KLS JAKARTA S. PARMAN
Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Ruko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl.
Tangerang, Banten. Banten. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat.
Telp. (021) 5963633, 5963634 Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898 Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560
Fax. (021) 5963635
KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN
KCP TANGERANG CIMONE JAKARTA Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala
Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807 KC JAKARTA HASANUDIN Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan.
KCP TANGERANG BALARAJA Telp. (021) 2701515, 2701505 KC JAKARTA WARUNG BUNCIT
Komplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. Fax. (021) 7220362 Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No.
24, Balaraja, Tangerang, Banten. 96, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123 KCP JAKARTA FATMAWATI Telp. (021) 7989007, 7989009
Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Fax. (021) 7989006
KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKA Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362
RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, KCP JAKARTA CILILITAN
Banten. KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDI Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur.
Telp. (021) 55781523, 55780888 Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 80878616, 70982824
Fax. (021) 55781523 Telp. (021) 7226063, 7226067 Fax. (021) 80878617
Fax. (021) 7223044, 7226068
KC CILEGON KCP JAKARTA PASAR MINGGU
Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, KCP JAKARTA PANGLIMA POLIM Jl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan.
Cilegon, Banten. Jl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Telp. (021) 78833626, 7892545
Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645 Jakarta Selatan. Fax. (021) 7806973
Telp. (021) 2701515
KCP LEBAK BANTEN Fax. (021) 2701505 KCP JAKARTA KEMANG
Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Jl. Kemang Raya No. 82, Bangka,
Telp. (0252) 5285411, 5285412 KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Fax. (0252) 5285413 Masjid Agung Al Azhar, Telp. 021) 7193437, 7193439
Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050
KCP SERANG CIKANDE Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381
Komplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo KCP JAKARTA CIRACAS
Ilir, Cikande, Serang, Banten. KLS JAKARTA SUMMITMAS Jl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02,
Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522 Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.
Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Telp. (021) 8704204, 8704164
KCP LABUAN Jakarta Selatan. Fax. (021) 87709405
Jl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan, Telp. (021) 2521728
Pandeglang, Banten. Fax. (021) 2522281 KK JAKARTA PLAZA MANDIRI
Telp. (0253) 802768, 802769 Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto
Fax. (0253) 802767, 802770, 802771 PP JAKARTA PENGADILAN AGAMA Kav 36-38, Jakarta Selatan.
Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2, Telp. (021) 5263466, 5263688
KK PANDEGLANG Tanah Abang, Jakarta Pusat. Fax. (021) 5263566
Jl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (021) 327910
Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034 KLS JAKARTA PASAR REBO
KC JAKARTA MAYESTIK Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP,
KLS SERANG DIPONEGORO Jl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur.
Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475
Serang, Banten. Telp. (021) 7202451, 7202728
Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KLS JAKARTA CILEUNGSI
RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15,
PP CILEGON PT. KBS KCP JAKARTA PALMERAH Limusnunggal, Cileungsi, Bogor.
Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Telp. (021) 82491527, 82491433
Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten. Selatan. Fax. (021) 82494270
Telp. (0254) 8317043 Telp. (021) 5356423, 5356601
Fax. (0254) 8317042 Fax. (021) 5356757 KLS JAKARTA DEPTAN
Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B,
PP CILEGON AL AZHAR KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIR Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3,
Komplek Yayasan Pendidikan Warga Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Ragunan, Jakarta Selatan.
Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten Telp. (021) 5725779, 5703644 Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863
Fax. (021) 57900825
KC TANGERANG BINTARO KC JAKARTA PONDOK INDAH
Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMA Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11
7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang. Jl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II
Telp. (021) 7450120, 7453301 Lama, Jakarta Selatan. Jakarta Selatan.
Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297 Telp. (021) 7210627, 7210634 Telp. (021) 7662029, 7662030
Fax. (021) 7237913, 7210679 Fax. (021) 7662028, 7665391

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 241
jaringan

KCP TANGERANG CIPUTAT KCP JAKARTA GAJAH MADA KC JAKARTA SAHARJO


Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Jl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi,
Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018 Pusat. Jakarta Selatan.
Telp. (021) 6322208 Telp. (021) 8308768, 8292824
KCP DEPOK CINERE Fax. (021) 6322206, 6322207 Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310
Jl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok.
Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032 KK JAKARTA INDOSAT KCP JAKARTA JATINEGARA
Gedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl.
KCP TANGERANG PAMULANG No. 21, Jakarta Pusat. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur.
Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 3519140, 3869969 Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634
Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348 Fax. (021) 3519141
KCP JAKARTA RASUNA SAID
KCP JAKARTA CILANDAK KK JAKARTA DEPAG Ario Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2
Komplek Ruko Haji Madali Gedung Depag, Jl. Lapangan Banteng Kavling 5 Jakarta Selatan.
Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta No.3-4, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5225961, 5225963
Selatan. Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 5225954
Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136 Fax. (021) 3441231
KCP JAKARTA TEBET
KCP TANGERANG CIRENDEU KLS JAKARTA IMAM BONJOL Jl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan.
Jl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Kantor Cabang Bank Mandiri, Telp. (021) 83796551,83796549
Tangerang Selatan, Banten. Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Fax. (021) 83796551, 83792030
Telp. (021) 74713525, 74714033, Telp. (021) 3902394
Fax. (021) 7490208, 74713537 Fax. (021) 3902394 KCP JAKARTA MEGA KUNINGAN
Jl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7,
KCP JAKARTA PONDOK LABU KLS JAKARTA FAKHRUDIN Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan.
Graha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A Kantor Cabang Bank Mandiri, Telp. (021) 57852892, 57852893
No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Fax. (021) 57852737, 57652822
Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788
Telp. (021) 7694434, 75903246 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR
Fax. (021) 7502981, 75910378 PP. JAKARTA BANK INDONESIA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No.
Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 58, Jakarta Timur.
KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR III 3, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2800033 ext 104/105
Bintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1, Fax. (021) 2300637
Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten. KC JAKARTA TANJUNG PRIOK
Telp. (021) 7343970, 7343969, Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, KC JAKARTA RAWAMANGUN
Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920 Jakarta Utara. Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur.
Telp. (021) 43906060,43906055 Telp. (021) 4711987
KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Fax. (021) 43906058, 43906059 Fax. (021) 4711963
Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2
G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. KCP JAKARTA KRAMAT JAYA KCP JAKARTA CAKUNG
Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600 Jl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl.
Telp. (021) 4410348 Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung,
PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UIN Fax. (021) 4410348 Jakarta Timur.
Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Telp. (021) 46802224, 46802225
Tangerang, Banten. KCP JAKARTA SUNTER Fax. (021) 46802228
Telp. (021) 7444472 Jl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5,
Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, KCP JAKARTA PONDOK BAMBU
KC JAKARTA THAMRIN Jakarta Utara. Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu,
Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) Telp. (021) 6411078, 65837827 Jakarta Timur.
2300509, 39839000 Fax. (021) 65837826 Telp. (021) 70332098, 86613848
Fax. (021) 39832939 Fax. (021) 8611927
KCP JAKARTA MUARA KARANG
KCP JAKARTA TANAH ABANG Jl. Muara Karang Blok A.7 No. 173, KCP JAKARTA KLENDER
Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Jl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya,
Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. Telp. (021) 66693079, 6616980 Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur.
Telp. (021) 3917747, 3923030 Fax. (021) 66693108 Telp. (021) 86608551, 86608567
Fax. (021) 3918004 Fax. (021) 8627154
KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOK
KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIH Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, KCP JAKARTA UTAN KAYU
Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021)
Blok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Telp. (021) 43907746, 43907732 85913922, 85913925
Pusat. Fax. (021) 43907733 Fax. (021) 85913209
Telp. (021) 4229015, 4263402
Fax. (021) 4202258 KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH KCP JAKARTA DEWI SARTIKA
Komplek. RSIJ. Cempaka Putih, Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang,
KCP JAKARTA PASAR BARU Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat. Jakarta Timur
Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, Telp. (021) 4251779 Telp. (021) 80872793, 80872794
Jakarta Pusat. Fax. (021) 4251785 Fax. (021) 8017404
Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370
KLS JAKARTA KOTA KCP JAKARTA PULO GADUNG
KCP JAKARTA CIKINI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung,
Jl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat. Jakarta Timur.
Jakarta Pusat. Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314 Telp. (021) 46800746, 46800198
Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900 Fax. (021) 2600513 Fax. (021) 46801198

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


242 www.syariahmandiri.co.id
PP JAKARTA KC JAKARTA CIBUBUR JAWA BARAT
PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBET Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif,
Jl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Cibubur, Jakarta Timur. KC BEKASI
Jakarta Selatan. Telp. (021) 84300107, 84300108 Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center,
Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332 Fax. (021) 84300108, 8449778 Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat.
Telp. (021) 8853990, 8856368
KC JAKARTA MERUYA KC JAKARTA PONDOK KELAPA Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991
Jl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat. Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya
Telp. (021) 58900468, 58900470 Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. KCP BEKASI CIKARANG
Fax. (021) 58900471, 58900469 Telp. (021) 86903501 Ruko Sentra Cikarang
Fax. (021) 86903502 Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2,
KCP JAKARTA KEDOYA Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, KCP BEKASI KALIMALANG Telp. (021) 89902076, 89902077
Jakarta Barat. Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Fax. (021) 89906765
Telp. (021) 58302309, 58351053 Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang),
Fax. (021) 56943609, 58351054 Bekasi, Jawa Barat. KCP KARAWANG
Telp. (021) 8842886, 88853101 Jl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari,
KCP JAKARTA TANJUNG DUREN Fax. (021) 8842355 Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat.
Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Telp. (0267) 418451, 418452
Selatan, Jakarta Barat. KC JAKARTA KRAMAT Fax. (0267) 402070, 402720
Telp. (021) 5632891, 5632995 Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat.
Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964 Telp. (021) 3900349, 3900350 KCP CIKAMPEK
Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715 Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota,
KCP JAKARTA DURI KOSAMBI Karawang, Jawa Barat.
Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. KC JAKARTA MANGGA DUA Telp. (0264) 8385152, 8385154
Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Fax. (0264) 8385227, 8385153
Barat. Jakarta Utara.
Telp. (021) 5450811, 54396002, Telp. (021) 6128715, 6128716 KCP BEKASI TIMUR
Fax. (021) 56984701, 54390485 Fax. (021) 6128615 Ruko Kalimas Blok C-5,
Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021)
KCP JAKARTA KALIDERES KC JAKARTA ROXY 70214078, 88353689
Ruko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Pusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Fax. (021) 8804147, 8803805
Kalideres, Jakarta Barat. Ashari 125, Jakarta Pusat.
Telp. (021) 54392124, 54392132 Telp. (021) 6330939 KCP BEKASI TAMBUN
Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588 Fax. (021) 6337116, 6337113 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun
Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
KK JAKARTA TRISAKTI KC JAKARTA CENGKARENG Telp. (021) 88377632, 88377633
Universitas Trisakti Kampus A Gedung I, Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Fax. (021) 88327079, 88373097
Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat. Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng,
Telp. (021) 56943139, 56943094 Jakarta Barat. KCP BEKASI KEMANG PRATAMA
Fax. (021) 56943140 Telp. (021) 54353515, 54353540 Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN
Fax. (021) 54353155 No. 1B, Bekasi, Jawa Barat.
KLS JAKARTA DAAN MOGOT Telp. (021) 82405246, 82432974
Kantor Cabang Bank Mandiri, KC JAKARTA KALIBATA Fax. (021) 8202884
Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec.
Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907 Pancoran, Jakarta Selatan. KCP CIKARANG JABABEKA
Telp. (021) 7940323, 7940341 Ruko Metro Boulevard Blok A 1-2,
PP. JAKARTA PURI Fax. (021) 7940420, 7940353 Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang,
RS. Puri Mandiri Kedoya, Bekasi, Jawa Barat.
Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. KC JAKARTA GATOT SUBROTO Telp. (021) 89842324, 89842325
Telp. (021) 58303052 Gedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1, Fax. (021) 89840499, 89842326
Fax. (021) 58303052 Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 2523980 KLS JAKARTA PONDOK KELAPA
KC JAKARTA KELAPA GADING Fax. (021) 2523981 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum Barat
Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.
Kelapa Gading, Jakarta Utara. KC JAKARTA HAYAM WURUK Telp. (021) 86900456
Telp. (021) 45874646 Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari, Fax. (021) 86900456
Fax. (021) 45874747 Jakarta Barat.
Telp. (021) 6259000 KCP BEKASI KALIMALANG
KCP JAKARTA RAWASARI Fax. (021) 6297427 Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23,
Jl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang),
Jakarta Pusat. KC JAKARTA SUNTER AGUNG Bekasi, Jawa Barat.
Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114 Perumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24, Telp. (021) 8842886, 88853101
Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Fax. (021) 8842355
KCP JAKARTA GADING ORCHARD Jakarta Utara.
Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Telp. (021) 65302005, 65301550 KC BOGOR
Jakarta Utara. Fax. (021) 65301982 Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251)
Telp. (021) 4534496, 4534497 8350562, 8350563
Fax. (021) 4519899 KC JAKARTA SUDIRMAN Fax. (0251) 8350565
Sequis Plaza Ground Floor
KC JAKARTA CIPULIR Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan. KCP BOGOR TAJUR
Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5204792, 5204793 Jl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 5204802, 5204804 Telp. (0251) 8312169, 8393260
Fax. (021) 72786360, 72786361 Fax. (0251) 8320472, 8323932

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 243
jaringan

KCP BOGOR DRAMAGA KK DEPOK FMIPA – UI KCP PALEMBANG KM 5


Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera
Telp. (0251) 8423026, 8628322 Depok, Jawa Barat. Selatan.
Fax. (0251) 8423027 Telp. (021) 78849007, 77211981 Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068
Fax. (021) 78849614
KCP BOGOR MERDEKA KCP LAHAT
Jl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) KLS DEPOK CIMANGGIS Jl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat,
8386570, 8386571 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Kab. Lahat, Sumatera Selatan.
Fax. (0251) 8362312 Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701
Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15
KCP BOGOR JALAN BARU Fax. (021) 87713957, 8710775 KCP KAYU AGUNG
Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor, Jl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya,
Jawa Barat. PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir,
Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321 NURUL FIKRI Sumatera Selatan.
Yayasan Pendidikan Nurul Fikri Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586
KCP BOGOR CITEUREUP Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa
Jl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor, Barat. KCP SUNGAI LILIN
Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Jl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec.
Telp. (021) 87941450, 87943823 Fax. (021) 8724729 Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Fax. (021) 87941446 Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099
KC BEKASI PONDOK GEDE
KCP BOGOR POMAD Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota KLS PALEMBANG RIVAI
Jl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bekasi, Jawa Barat. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No.
Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 84970255, 84900806 1008, Palembang, Sumatera Selatan.
Telp. (0251) 8660655, 8660677 Fax. (021) 84970265, 84900810 Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567
Fax. (0251) 8660776
KC CIBINONG PP PALEMBANG RADIAL
KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C,
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Palembang, Sumatera Selatan.
No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704 Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444
Telp. (0251) 8348065 Fax. (021) 87919008
Fax. (0251) 8348139 KC PRABUMULIH
JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua,
KC DEPOK Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera
Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. WILAYAH III Selatan.
42, Depok, Jawa Barat. Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565
Telp. (021) 7765231, 7765251 JAKARTA II
Fax. (021) 77202905 KC BATURAJA
Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan
KCP DEPOK MARGONDA Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.
Jl. Margonda Raya No. 349 A-B, Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492 Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555
Depok, Jawa Barat.
Telp. (021) 7865162, 7874604
Fax. (021) 78882141, 77218314 SUMATERA SELATAN JAMBI

KCP DEPOK CIMANGGIS KC PALEMBANG KC JAMBI


Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang, Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi.
Depok, Jawa Barat. Sumatera Selatan. Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733
Telp. (021) 87718007, 87712625 Telp. (0711) 367868, 366733
Fax. (021) 87720017, 87710661 Fax. (0711) 354184 KCP MUARA BUNGO
Jl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21,
KCP DEPOK SAWANGAN KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR Kab. Muara Bungo, Jambi.
Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996
Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Sumatera Selatan.
Telp. (0251) 601771, 70628284 Telp. (0711) 377244, 377322 KCP JAMBI SIPIN
Fax. (0251) 619609 Fax. (0711) 353594 Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi.
Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533
KCP DEPOK DUA KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL
Jl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, KCP SAROLANGUN
Depok, Jawa Barat. Sumatera Selatan. Jl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati
Telp. (021) 77835544, 77824466 Telp. (0711) 360789, 370901 Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang,
Fax. (021) 77835599, 77825588 Fax. (0711) 361311, 361700 Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi.
Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229
KCP DEPOK KELAPA DUA KCP LUBUK LINGGAU
Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau, KLS JAMBI SIPIN
Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sumatera Selatan. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54,
Telp. (021) 87720737, 87707799 Telp. (0733) 322224 Jambi.
Fax. (021) 87720741, 87706916 Fax. (0733) 325668 Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220

KCP DEPOK NUSANTARA KCP PALEMBANG RADIAL PP JAMBI IAIN STS


Jl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya, Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. (Radial), Palembang, Sumatera Selatan. Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi.
Telp. (021) 77218797, 77218870 Telp. (0711) 350160, 350245 Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069
Fax. (021) 77218799, 7776682 Fax. (0711) 351444, 373883

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


244 www.syariahmandiri.co.id
BENGKULU JAWA BARAT KLS BANDUNG ASIA AFRIKA
Kantor Cabang Bank Mandiri,
KC BENGKULU KC BANDUNG Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat.
Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224
Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat.
Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446 PP GARUT DARUL ARQOM
KCP CURUP Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam
Jl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, KCP CIANJUR Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36,
Bengkulu. Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Garut, Jawa Barat.
Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677 Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
Fax. (0732) 325447
KCP GARUT KC CIREBON
KLS BENGKULU S.PARMAN Jl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat.
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137 Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067
No.183, Bengkulu.
Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 KCP BANDUNG BUAH BATU KCP KUNINGAN
Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat.
PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAH Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502
Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301
Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu. KCP JATIBARANG
KCP BANDUNG SETIA BUDI Jl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa
Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat.
LAMPUNG Barat. Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061
Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588
KC BANDARLAMPUNG KCP KADIPATEN
Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, KCP SUMEDANG Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten,
Lampung. Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Kab. Majalengka, Jawa Barat.
Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588 Jawa Barat. Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414
Telp. (0261) 205557, 205559
KCP BANDARLAMPUNG METRO Fax. (0261) 201993, 205544 KCP CIREBON PLERED
Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Jl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon,
Bandarlampung, Lampung. KCP BANDUNG METRO MARGAHAYU Jawa Barat.
Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605 Komplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897
Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta,
KCP PRINGSEWU Bandung, Jawa Barat. KCP INDRAMAYU
Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332 Jl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu,
Lampung. Kab. Indramayu, Jawa Barat.
Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 KCP BANDUNG UJUNG BERUNG Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435
Pertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15,
KCP BANDARLAMPUNG KEDATON Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, KCP CIREBON CILEDUG
Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Jl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage
Lampung. Telp. (022) 87880001, 87880002 Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon,
Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207 Fax. (022) 87880004 Jawa Barat.
Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563
KCP UNIT 2 TULANG BAWANG KCP BANDUNG RANCAEKEK
Jl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2, Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa KLS CIREBON YOS SUDARSO
Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Barat. Kantor Cabang Bank Mandiri,
Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung. Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632 Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat.
Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279 Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005
KCP CIPANAS
KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNG Komplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa PP AL AZHAR CIREBON
MALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Barat. Perguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati
Lampung. KC Bank Mandiri Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399 No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat.
Jl. Laksamana Malahayati No.3 Telp. (0231) 231035
Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668 KCP BANDUNG PAJAJARAN
Jl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMA
PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT Bandung, Jawa Barat. Jl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda,
Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Telp. (022) 6125999, 6011741 Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat.
Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Fax. (022) 6125998, 6011457
Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. KC TASIKMALAYA
Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001 KK BANDUNG JAPATI Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya,
Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jawa Barat.
PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199
Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508
Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. KCP CIAMIS
Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800 KLS BANDUNG BRAGA Komplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji
Kantor Cabang Bank Mandiri, No. 17, Jawa Barat.
KC BANDAR JAYA Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144
Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906
No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung KCP BANJAR
Tengah, Lampung. KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA Jl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar,
Telp. (0725) 529825, 529826 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jawa Barat.
Fax. (0725) 529831 Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434
Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771 Fax. (0265) 743444, 745500

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 245
jaringan

KCP CIAWI PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH PP SURAKARTA ASSALAM


Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, RS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura,
Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Pekalongan, Jawa Tengah. Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah.
Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 Telp. (0285) 421988 Telp. (0271) 737432
Fax. (0271) 737432
KLS TASIKMALAYA RSUD PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
Jl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH I
Telp. (0265) 328613 Jl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Jl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171
KC PURWAKARTA
Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 KC SOLO KC SEMARANG
Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Jl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah.
Kab. Purwakarta, Jawa Barat. Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Telp. (024) 3568891, 3568894
Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761 Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986 Fax. (024) 3568890

KCP SUBANG KCP KLATEN KCP UNGARAN


Jl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang, Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah. Ungaran Square, Jl. Diponegoro No.745,
Jawa Barat. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986 Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077 Telp. (024) 6925868, 6925865
KCP SUKOHARJO Fax. (024) 6925869
KCP SUBANG PAMANUKAN Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo,
Jl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Tengah. KCP MAGELANG
Jawa Barat. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003 Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar
Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500 No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah.
KCP SRAGEN Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283
KC CIMAHI Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah.
Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098 KCP SEMARANG KARANGAYU
Jawa Barat. Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No.
Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212 KCP BOYOLALI 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah.
Jl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah. Telp. (024) 70773184
KC SUKABUMI Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354 Fax. (024) 7603139
Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang,
Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. KCP SUKOHARJO PALUR KCP SEMARANG TIMUR
Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898 Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan,
Jawa Tengah. Semarang, Jawa Tengah.
KCP CICURUG Telp. (0271) 821943, 821944 Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825
Jl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Fax. (0271) 826899
Jawa Barat. KCP PURWODADI
Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855 KCP SOLO PASAR KLIWON Jl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi,
Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah.
KC BANDUNG KOPO Jawa Tengah. Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619
Jl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Telp. (0271) 656300, 652190
Jawa Barat. Fax. (0271) 656300#111 KCP TEMANGGUNG
Telp. (022) 6044881, 6044882 Jl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah.
Fax. (022) 6070100, 6073199 KCP SUKOHARJO KARTASURA Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007
Ruko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura,
KC BANDUNG AHMAD YANI Sukoharjo, Jawa Tengah. KLS SEMARANG PANDANARAN
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514 Kantor Cabang Bank Mandiri,
Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah.
Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334 KCP WONOGIRI Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043
Jl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri,
Jawa Tengah. PP SEMARANG RS. ROEMANI
JAWA TENGAH Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058 Komplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang,
Jawa Tengah.
KC PEKALONGAN KCP SOLO URIP SUMOHARJO Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623
Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Jl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres,
Telp. (0285) 434911, 434912 Solo, Jawa Tengah. KC PURWOKERTO
Fax. (0285) 434894 Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976 Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto,
Jawa Tengah.
KCP PEMALANG KK SURAKARTA PASAR KLEWER Telp. (0281) 641108, 641685
Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Fax. (0281) 625955
Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291 Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336 KCP PURBALINGGA
Jl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga,
KCP BATANG KK SOLO ASSALAAM Jawa Tengah.
Jl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah. Jl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567
Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233 Tengah.
Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682 KCP BANJARNEGARA
KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKES Jl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31,
Muhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, KLS SOLO SLAMET RIYADI Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pekalongan, Jawa Tengah. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi Telp. (0286) 5985994, 5985995
Telp. (0285) 785375 No. 16, Solo, Jawa Tengah. Fax. (0286) 5985998
Fax. (0285) 785375 Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


246 www.syariahmandiri.co.id
PP CILACAP AL AZHAR KK YOGYAKARTA UMY KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Perguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin
04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, KC PANGKAL PINANG
Jawa Tengah. Bantul, Yogyakarta. Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang,
Telp. (0282) 536362 Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655 Kep. Bangka Belitung.
Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
KC TEGAL KK YOGYAKARTA UII
Jl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I,
Telp. (0283) 325300, 325301 Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta. WILAYAH IV
Fax. (0283) 351460 Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
SURABAYA
KCP BREBES KK BANTUL
Jl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah. Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta. Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend
Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577 Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857 Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
KLS TEGAL ARIF RAHMAN PP YOGYAKARTA JIH
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara
Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta. JAWA TIMUR
Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100 Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
KC SURABAYA
KC KUDUS PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur.
Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Telp. (031) 5674848, 5679842
Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta. Fax. (031) 5679841, 5677062
Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274 Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
KCP MOJOKERTO
KC CILACAP PP YOGYAKARTA UAD Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok
Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, R-16, Mojokerto, Jawa Timur.
Telp. (0282) 531015, 531038 Yogyakarta. Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028
Fax. (0282) 535870 Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
KCP SURABAYA AMPEL
KC PATI PP YOGYAKARTA UAD II Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya,
Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Jawa Timur.
Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. Sidikan, Yogyakarta. Telp. (031) 3574850, 3574851
Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799 Fax. (031) 3537102, 3574940

KALIMANTAN BARAT KCP TUBAN


DI. YOGYAKARTA Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur.
KC PONTIANAK Telp. (0356) 333654, 333765
KC YOGYAKARTA Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat. Fax. (0356) 322059
Gedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774
Telp. (0274) 555022, 555024 KCP JOMBANG
Fax. (0274) 555021 KCP SINTANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No.
Jl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat. 1, Jombang, Jawa Timur.
KCP YOGYAKARTA KALIURANG Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232 Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526
Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta.
Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047 KCP NANGAH PINOH KCP SURABAYA SUNGKONO
Jl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Komplek Ruko Darmo Galeria,
KCP WONOSARI Kalimantan Barat. Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa
Jl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757 Timur.
Yogyakarta. Telp. (031) 5632255, 5630380
Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181 KCP PONTIANAK KOTA Fax. (031) 5623496
Jl. Diponegoro No. 95, Pontianak,
KCP YOGYAKARTA KATAMSO Kalimantan Barat. KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANI
Jl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376 Jl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur.
Yogyakarta. Telp. (031) 8411230, 8411250
Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290 KK PONTIANAK POLITEKNIK Fax. (031) 8411260
Kampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52,
KCP YOGYAKARTA AMBARUKMO Pontianak, Kalimantan Barat. KCP SURABAYA MULYOSARI
Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844 Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya,
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Jawa Timur.
Telp. (0274) 484202, 4533873 KLS PONTIANAK SIDAS Telp. (031) 5911284, 5911286
Fax. (0274) 484859 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Fax. (031) 5949222
Pontianak, Kalimantan Barat.
KCP GODEAN Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082 KCP SURABAYA WIYUNG
Ruko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Ruko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24,
Yogyakarta. KC KETAPANG Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798 Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Telp. (031) 7665621, 7673005
Barat. Fax. (031) 7661364
KCP YOGYAKARTA KOTAGEDE Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395
Jl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, KCP SURABAYA DHARMAHUSADA
Kotagede, Yogyakarta. KC SAMBAS Jl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (0274) 4438989, 4439102 Jl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Telp. (031) 5962361, 5966285
Fax. (0274) 4439200 Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat. Fax. (031) 5966281, 5967744
Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 247
jaringan

KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNG KCP BANGKALAN KCP KEDIRI PARE


Jl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Jl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur.
Jawa Timur. Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379 Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804
Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627
KCP SUMENEP KCP NGANJUK
KCP KRIAN Jl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Jl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman,
Jl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo, Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
Jawa Timur. Jawa Timur. Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798
Telp. (031) 8981741, 8981742 Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
Fax. (031) 8981740, 8981743 KC JEMBER
KCP SAMPANG Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa
KCP SURABAYA TANJUNG PERAK Jl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Timur.
Jl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111 Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525
Jawa Timur.
Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917 KC MALANG KCP BONDOWOSO
Jl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Jl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa
KCP SURABAYA BARATA Timur. Timur.
Jl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933 Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844
Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (031) 5024986, 5025150 KCP PASURUAN KCP SITUBONDO
Fax. (031) 5025121, 5025082 Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur.
Jawa Timur. Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121
KLS SURABAYA DIPONEGORO Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro KK JEMBER BALUNG
No. 155, Surabaya, Jawa Timur. KCP PROBOLINGGO Jl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur.
Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748 Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Telp. (0336) 621717 (0336) 621711
Probolinggo, Jawa Timur.
KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530 KK JEMBER PASAR TANJUNG
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. Jl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur.
106, Surabaya, Jawa Timur. KCP MALANG BATU Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833
Telp. (031) 5350157 (031) 5350157 Jl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur.
Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273 PP JEMBER UNMUH
KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Universitas Muhammadiyah Jember,
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. KCP KEPANJEN Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur.
25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806
Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928 Kab. Malang, Jawa Timur.
Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358 PP JEMBER STAIN
PP SIDOARJO UMSIDA Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember,
Universitas Muhammadiyah, KCP PANDAAN Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur.
Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. Pertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500
Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266 KC BANYUWANGI
PP SIDOARJO AL MUSLIM Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan,
Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru KCP LUMAJANG Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur.
Sidoarjo, Jawa Timur. Jl. Panglima Besar Sudirman No.45, Telp. (0333) 418624, 418625
Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386 Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Fax. (0333) 418628, 418626, 418627
Jawa Timur.
PP SURABAYA ITATS Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335 KCP GENTENG
Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Jl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U),
Surabaya, Jawa Timur. KCP LAWANG Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi,
Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381 Perumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III, Jawa Timur.
Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893
PP PONPES QOMARUDIN Lawang, Jawa Timur.
Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419 KC GRESIK
Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur. JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur.
PP MALANG KUCECWARA Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791
PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH Kampus STIE Malang Kucecwara,
Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur. KCP LAMONGAN
Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065 Telp. (0341) 7788979 Jl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11,
Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur.
PP JOMBANG UNIPDU PP MALANG MTS Telp. (0322) 324996, 324997
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Fax. (0322) 322338, 324998
Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur.
Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631 Telp. (0341) 5464532 KC SIDOARJO
Komplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9,
PP SURABAYA AL FITHRAH KC KEDIRI Sidoarjo, Jawa Timur.
Jl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur. Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur. Telp. (031) 8946449, 8947231
Telp. (031) 3761376 Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105 Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129

KC PAMEKASAN KCP TULUNGAGUNG KC BOJONEGORO


Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro,
Telp. (0324) 331223, 331224 Tulungagung, Jawa Timur. Jawa Timur.
Fax. (0324) 331218, 331225 Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130 Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


248 www.syariahmandiri.co.id
KC MADIUN WILAYAH V KLS BANJARMASIN SAMUDERA
Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. Kantor Cabang Bank Mandiri,
Telp. (0351) 454000 MAKASSAR Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin,
Fax. (0351) 458300 Kalimantan Selatan.
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
KC SURABAYA BOULEVARD Sulawesi Selatan.
Jl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069 PP BANJARMASIN POLIBAN
Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya. Komplek Politeknik Negeri,
Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788 Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin,
KALIMANTAN SELATAN Kalimantan Selatan.
KC BLITAR Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372
Jl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, KC BANJARMASIN
Kotamadya Blitar, Jawa Timur. Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAH
Telp. (0342) 816999 Kalimantan Selatan. SD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel
Fax. (0342) 816777 Telp. (0511) 3366408, 3366409 Kertak Baru Ulu, Banjarmasin,
Fax. (0511) 3366426 Kalimantan Selatan.
Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808
BALI KCP BANJARMASIN A. YANI
Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan KC MARTAPURA
KC DENPASAR Selatan. Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura,
Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Telp. (0511) 3250033,3250022 Kalimantan Selatan.
Denpasar, Bali. Fax. (0511) 3252974 Telp. (0511) 4722713, 4722755
Telp. (0361) 231999 Fax. (0511) 4722714
Fax. (0361) 237100 KCP BATULICIN
Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, KC TANJUNG
KCP BULELENG Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58,
Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496 Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak,
Telp. (0362) 32666, 25968 Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan.
Fax. (0362) 27747, 25969 KCP BARABAI Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494
Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan.
KCP DENPASAR GATOT SUBROTO Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909
Jl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. KALIMANTAN TIMUR
Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKA
Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045 Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. KC BALIKPAPAN
Telp. (0511) 3366008, 366009 Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan
KK KUTA Fax. (0511) 3361101 Timur.
Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109
Telp. (0361) 754222 (0361) 763415 KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARI
Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, KCP BALIKPAPAN SEPINGGAN
Kalimantan Selatan. Jl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan,
NUSA TENGGARA BARAT Telp. (0511) 3269969, 3268188 Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan,
Fax. (0511) 3254445 Kalimantan Timur.
KC MATARAM Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509
Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, KCP PELAIHARI
Nusa Tenggara Barat. Jl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. KCP BALIKPAPAN BARU
Telp. (0370) 644888, 622300 Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono,
Fax. (0370) 634999, 622700 Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600 Balikpapan, Kalimantan Timur.
Telp. (0542) 8870125, 8870149
KCP SUMBAWA KCP KOTABARU Fax. (0542) 8870126
Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Jl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec.
Nusa Tenggara Barat. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO
Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300 Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No.
1 Balikpapan, Kalimantan Timur.
KCP MATARAM PANCOR KK BANJARMASIN S. PARMAN Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704
Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama),
Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan KC SAMARINDA
Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773 Selatan. Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan
Telp. (0511) 3366033, 3366034 Timur.
KCP PRAYA Fax. (0511) 33560254 Telp. (0541) 203012, 203013
Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Fax. (0541) 203017
Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. KK BANJARBARU
Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394 Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru, KCP BONTANG
Kalimantan Selatan. Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang,
KCP BIMA Telp. (0511) 4789947, 4789948 Kalimantan Timur.
Jl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square Fax. (0511) 4789949 Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005
A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima,
Nusa Tenggara Barat. KLS BANJARMASIN AHMAD YANI KCP TARAKAN
Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur.
No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051
PP MATARAM IAIN Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN),
Nusa Tenggara Barat.
Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


www.syariahmandiri.co.id 249
jaringan

KCP PAHLAWAN KLS MAKASSAR KARTINI GORONTALO


Jl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini
Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan. KC GORONTALO
Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299 Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789 Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo.
Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURAT PP WATAMPONE STAIN
Jl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Kalimantan Timur. Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, KALIMANTAN TENGAH
Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459 Sulawesi Selatan.
Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050 KC PALANGKARAYA
KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA Jl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya,
Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. PP MAKASSAR RS. IBNU SINA Kalimantan Tengah.
76 Samarinda, Kalimantan Timur. Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Telp. (0536) 3222223
Telp. (0541) 732732 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Fax. (0536) 3227000
Fax. (0541) 732732 Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095
KC KUTAI PP MAKASSAR UNISMUH KC PANGKALAN BUN
Jl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru,
Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat,
Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361 Sulawesi Selatan. Kalimantan Tengah.
Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636

SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH


SULAWESI TENGGARA
KC MAKASSAR KC PALU
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah. KC KENDARI
Sulawesi Selatan. Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108 Jl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba,
Telp. (0411) 833070 Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Fax. (0411) 833069 KCP LUWUK Telp. (0401) 3128822, 3128245
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Fax. (0401) 3127478, 3128897
KCP BONE Kab. Banggai, Sulawesi Tengah.
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
Kab. Bone, Sulawesi Selatan. SULAWESI BARAT
Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 KCP PARIGI MOUTONG
Jl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, KC MAMUJU
KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Sulawesi Tengah. Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju,
Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Telp. (0450) 21345, 21402 Sulawesi Barat.
Makassar, Sulawesi Selatan. Fax. (0450) 21411, 21403, 21409 Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922
Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152
KCP PALU PLAZA
KCP BULUKUMBA Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, NUSA TENGGARA TIMUR
Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Sulawesi Tengah.
Selatan. Telp. (0451) 427769, 426093 KC KUPANG
Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099 Fax. (0451) 426182, 426721 JL. Sudirman No. 33, Kupang,
Nusa Tenggara Timur.
KCP PARE PARE KCP MOROWALI Telp. (0380) 834100, 823466
Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Jl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Fax. (0380) 826150, 828617
Sulawesi Selatan. Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.
Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566 Telp. (0451) 452108
MALUKU
KCP PALOPO KLS PALU SAM RATULANGI
Jl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi KC AMBON
Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929 No. 60 Palu, Sulawesi Tengah. Jl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon,
Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666 Maluku.
KCP SENGKANG Telp. (0911) 355478, 355458
Jl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Fax. (0911) 355468, 355498
Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. SULAWESI UTARA
Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898
KC MANADO MALUKU UTARA
KK MAKASSAR DAYA Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean,
Jl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado, KC TERNATE
Sulawesi Selatan. Sulawesi Utara. Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate,
Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280 Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492 Maluku Utara.
Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336
KLS MAKASSAR SULAWESI
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 PAPUA
Makassar, Sulawesi Selatan. PAPUA BARAT
Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 KC JAYAPURA
Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop KC SORONG
KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat.
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto Jayapura, Papua. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360
No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0967) 550965, 550966
Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464 Fax. (0967) 550968

Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri


250 www.syariahmandiri.co.id

Anda mungkin juga menyukai