Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen Pembimbing:
Ns. Rizkiani Istifada,S.Kep.,M.Kom

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Dinda Fitrianingsih (1814201070)


2. Rizki Difa Raafialdy (1814201060)
3. Wahyu Nur Hidayah (1814201067)
4. Fitria Alfiyanita (1814201068)
5. Trisna Ardiningrum (1814201079)

Program Studi Sarjana S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2020/2021
Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian data inti komunitas


a. Sejarah
Poshandu sumber indah merupakan salah satu poshandu di Kabupaten kediri yang
terletak di lereng bukit pada ketinggian 400m di atas permukaan laut dengan luas
wilayah 47.999 ha.

b. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah Poshandu sumber indah adalah 28.247 jiwa, laki-laki
13.777 jiwa dan perempuan 14.460 jiwa, dengan jumlah KK 8.588 jiwa, laki-laki
6.964 jiwa dan perempuan 1.624 jiwa.

c. Etnis
Mayoritas masyarakat disitu bersuku jawa.

d. Nilai dan Keyakinan


Nilai dan keyakinan masih bersumber dari agama islam dan agama lain dan juga dari
orang orang tua.

2. Subsistem
a. Lingkungan Fisik
Tipologi tanahnya berbukit sedang dan sebagian dataran. Disamping itu keadaan
tanahnya merupakan tanah yang sebagian besar untuk kegiatan pertanian seperti
menanam sayuran dan buah-buahan lain.
- wilayah tersebut merupakan Desa yang cukup subur. Kesuburan ini, terutama karena
sifat tanahnya yang berhumus, berupa bebatuan, serta didukung ketersediaan air yang
cukup.
- Karakteristik rumah penduduk di wilayah tersebut jarak dari rumah kerumah saling
berdekatan
- Tempat pembuangan sampah warga sebagian menggunakan tempat sampah yang
terbuat dengan galian tanah untuk mengumpulkan sampah.

b. Kesehatan dan Pelayanan Sosial


Terdapat 1 puskesmas yang berada di wilayah sumber indah yang mempunyai visi
yaitu “Terwujudnya Puskesmas sebagai sarana untuk mencapai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.”. Puskesmas sumber indah memiliki sumber daya ketenagaan guna
mendukung pelaksanaan tugas pokok yaitu, 3 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 sarjana
kesehatan masyarakat, 1 sarjana gizi, 11 bidan, 7 perawat, 1 perawat gigi, 1 sanitarian,
2 analis Laboratorium, 2 Apoteker, 6 Tata Usaha, dan 1 Psikolog. Di Puskesmas
sumber indah terdapat program Skrinning HIV AIDS yang di adakan setiap 1 minggu
sekali pada hari Rabu dan Sabtu.
c. Ekonomi
Rata-rata pekerjaan masyarakat disitu adalah sebagai pekerja seks komersial.

d. Transportasi dan Keamanan


- Adanya poskamling di wilayah tersebut
- Bisa dijangkau oleh ambulans dll bila terjadi sesuatu di wilayah tersebut
- Pemukiman di wilayah tersebut jaraknya sangat berdempetan sehingga transportasi
yang sering digunakan adalah kendaraan roda dua.

e. Politik dan Pemerintahan


Adanya pembinaan kesejahteraan keluarga, kader Kesehatan keluarga, dan posyandu.

f. Komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan menggunakan pengeras suara masjid atau
kentongan poskamling untuk menyampaikan suatu berita atau pesan.

g. Pendidikan
Rata-rata Pendidikan masyarakat disitu hanya sampai tingkat SD-SMP jadi sangat
minim pengetahuan.

h. Rekreasi
Di wilayah tersebut sangat minim tempat untuk berekreasi.

3. Persepsi
a. Penduduk
- Sebagaian besar warga menganggap jika sakit tidak perlu memeriksakan dirinya ke
tempat kesehatan
- Mereka Sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang terhadap penyakit yang
mereka alami
- Sebagian besar warga yang memiliki penyakit DM tidak tahu bagaimana
pencegahan terhadap penyakit DM.

b. Persepsi Tenaga Kesehatan


Perawat komunitas melihat masyarakat di daerah tersebut sangat minim pengetahuan
dan Pendidikan mengenai masalah Kesehatan terutama DM dan Hipertensi,
masyarakat tersebut Sebagian besar memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap
tekanan darah yang tinggi dan obesitas akibat DM.
4. Kajian Masalah Kesehatan Terfokus (disusun berdasarkan hasil angket yang
disusun)
- Lengkapi dengan diagram/tabel (ditulis berdasarkan dengan kaidah deskriptif statistik)
- Tabel/diagram dideskripsikan hasilnya
Selain melakukan skrining, perawat juga melakukan pengkajian dengan
menyebarkan survei angket:
- 35% kelompok terdeteksi gula darah sewaktu > 200 gr/dL, sebagian besar
diantaranya memiliki tekanan darah tinggi atau > 160/100 mmHg
- 60% kelompok masyarakat tidak pernah ke fasilitas kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan rutin (tekanan darah dan gula darah).
- Pengkajian yang dilakukan pada kelompok DM mengatakan bahwa 20% diantaranya
tidak melakukan pemeriksaan kesehatan kembali setelah obatnya habis
- Ketika dilakukan pengkajian, 65% kelompok memiliki pengetahuan kurang
mengenai DM dan perawatannya.
- 45% kelompok mengkonsumsi sedikitnya teh manis 2 kali/hari
- Perawat juga melakukan pemeriksaan antropometri dan hasilnya menunjukkan 25%
kelompok memiliki berat badan berlebih.
- Sebagian besar kelompok mengakui kurang melakukan aktivitas fisik.
- Kader mengatakan beberapa kelompok masyarakat di wilayah ini sudah
mendapatkan terapi insulin.
- Hasil observasi perawat juga menunjukkan kegiatan pelayanan kesehatan lansia
hanya berfokus pada pelaksanaan posbindu, tidak ada dukungan sosial kegiatan
lainnya seperti senam bersama, dukungan sarana untuk melaksanakan kegiatan
aktivitas fisik bersama.
5. Data Sekunder (Laporan data Puskesmas, Profil Tahunan, dll)

FORMAT ANALISA DATA

Masalah
No. Analisis Data
Keperawatan
1. Wawancara: KETIDAKPATUHAN
TERHDAPAT DIIT
Hasil wawancara sebagain besar kelompok mengakui bahwa
MASYARAKAT
mereka kurang melakukan aktifitas fisik
PENDERITA DM DI
Hasil Angket/Data Sekunder: POSHANDU
SUMBER INDAH
- 45% kelompok mengkonsumsi sedikitnya teh manis 2 (D.0114)
kali/hari
- Perawat juga melakukan pemeriksaan antropometri dan
hasilnya menunjukkan 25% kelompok memiliki berat
badan berlebih.
- Ketika dilakukan pengkajian, 65% kelompok memiliki
pengetahuan kurang mengenai DM dan perawatannya.
Observasi :
Hasil observasi perawat juga menunjukkan kegiatan pelayanan
kesehatan lansia hanya berfokus pada pelaksanaan posbindu,
tidak ada dukungan sosial kegiatan lainnya seperti senam
bersama, dukungan sarana untuk melaksanakan kegiatan
aktivitas fisik bersama.

2. Wawancara : KETIDAKPATUHAN
MASYARAKAT
Hasil wawancara bahwa sebagaian masyarakat mengatakan
PENDERITA DM
mereka tidak melakukan pemeriksaan rutin Kembali ke fasilitas
Kesehatan setelah obat habis. MELAKSANAKAN
CHECK UP
Angket/Data Sekunder : KESEHATAN DI
POSHINDU
- 60% kelompok masyarakat tidak pernah ke fasilitas SUMBER INDAH
kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rutin (tekanan (D.0114)
darah dan gula darah).
- Pengkajian yang dilakukan pada kelompok DM
mengatakan bahwa 20% diantaranya tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan kembali setelah obatnya habis
- 35% kelompok terdeteksi gula darah sewaktu > 200
gr/dL, sebagian besar diantaranya memiliki tekanan
darah tinggi atau > 160/100 mmHg
Observasi :
Hasil observasi Kader mengatakan beberapa kelompok
masyarakat di wilayah ini sudah mendapatkan terapi insulin.
SKORING PENAPISAN MASALAH
Menurut Stanhope dan Lancaster (2016) prioritas masalah dilakukan dengan membuat skoring menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel Skoring Masalah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Total Jumlah skor
No Diagnosa keperawatan
Skor x 4 Skor x 5 Skor x 8 Skor x 8 Skor x 7 Skor x 4 (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+(6)
KETIDAKPATUHAN 3x4= 12 5x5= 25 7x8= 56 7x8= 56 10x7= 70 9x4= 36 255
TERHADAP DIIT
1. MASYARAKAT PENDERITA
DM DI POSHANDU SUMBER
INDAH (D.0114)

KETIDAKPATUHAN 2x4= 8 3x5= 15 5x8= 40 8x8=64 10x7=70 9x4= 36 233


2. MASYARAKAT PENDERITA
DM MELAKSANAKAN
CHECK UP KESEHATAN DI
POSHINDU SUMBER INDAH
(D.0114)

Skor 1 (terendah) – 10 (tertinggi)

Keterangan:

(1) Kesadaran masyarakat mengenai masalah


(2) Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
(3) Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
(4) Ketersediaan ahli/pihak terhadap solusi masalah
(5) Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
(6) Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. KETIDAKPATUHAN TERHADAP DIIT MASYARAKAT PENDERITA DM DI POSYANDU SUMBER INDAH (D.0114)
2. KETIDAKPATUHAN MASYARAKAT PENDERITA DM MELAKSANAKAN CHECK UP KESEHATAN DI POSHINDU
SUMBER INDAH (D.0114)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa SLKI SIKI


Data
Keperawatan Kode Hasil Kode Intervensi
Wawancara : Ketidakpatuhan Setelah dilakukan 3x kunjungan diharapkan Prevensi Primer
terhadap diit indah dapat teratasi dengan kriteria hasil:
Hasil wawancara Prevensi Primer 1. Konseling (I.10334)
masyarakat
sebagain besar kelompok 1. Kontrol gejala (L.14127) Observasi :
penderita DM
mengakui bahwa mereka - Kemampuan memonitor keparahan - Identifikasi perilaku keluarga
di posyandu
kurang melakukan gejala meningkat yang mempengaruhi pasien.
sumber indah
aktifitas fisik - Kemampuan memonitor frekuensi gejala Terapeutik :
meningkat - Bina hubungan terapeutik
- Kemampuan memonitor tindakan berdasarkan rasa percaya dan
Angket/Data Sekunder : pencegahan meningkat penghargaan
- 45% kelompok - Berikan empati kehangatan
mengkonsumsi dan kejujuran
sedikitnya teh - Tetapkan tujuan dan lama
manis 2 kali/hari konseling
- Fasilitasi untuk
- Perawat juga Prevensi Sekunder mengidentifikasi masalah
melakukan Tingkat kepatuhan(L.12110) Edukasi :
pemeriksaan - Merbalisasi kemauan memenuhi - Anjurkan mengganti
antropometri dan program perawatan atau pengobatan kebiasaan maladaptif dengan
hasilnya meningkat adaptif
menunjukkan - Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat
- Risiko komplikasi penyakit menurun
25% kelompok
- Perilaku mengikuti program
memiliki berat
perawatan/pengobatan meningkat
badan berlebih. - Perilaku menjalankan anjuran meningkat Prevensi Sekunder
- Ketika dilakukan 2. Dukungan tangggung jawab pada
pengkajian, 65% diri sendiri (I.09227)
kelompok
Prevensi Tersier Edukasi :
memiliki
Tingkat pengetahuan (L.12111)
pengetahuan - Perilaku sesuai anjuran cukup meningkat - Diskusikan konsekuensi tidak
kurang mengenai - kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang melaksanakan tanggung jawab
DM dan suatu topik cukup meningkat
perawatannya Terapeutik :
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan
meningkat - Berikan kesempatan merasakan
Observasi : memiliki tanggung jawab

Hasil observasi perawat - Tingkatkan rasa tanggung jawab atas


juga menunjukkan prilaku sendiri
kegiatan pelayanan - Hindari berdebat atau tawar menawar
kesehatan lansia hanya tentang perannya diruang perawatan
berfokus pada
pelaksanaan posbindu, - Berikan penguatan dan umpan balik
tidak ada dukungan sosial positif jika melaksanankan tanggung
kegiatan lainnya seperti jawab atau mengubah prilaku
senam bersama,
dukungan sarana untuk Observasi :
melaksanakan kegiatan
- Identifikasi persepsi tenatng masalah
aktivitas fisik bersama.
kesehatan
- Monitor pelaksanaan tanggung jawab

.
Prevensi Tersier
Promosi koping (I.09312)
Observasi :
- Identifikasi pemahaman proses
penyakit
- identifikasi kebutuhan dan keinginan
terhadap dukungan sosial
- identifikasi metode penyelesaian
masalah
terapeutik :
- diskusikan perubahan peran yang
dialami
- gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
- diskusikan risiko yang menimbulkan
bahaya pada diri sendiri
- fasilitasi dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan
- perkenalkan dengan orang atau
kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman yang sama
Edukasi :
- Anjurkan menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan keluarga terlibat
Wawancara : Prevensi Primer Prevensi Primer
Hasil wawancara bahwa Setelah dilakukan 3x kunjungan diharapkan Promosi kesadaran diri (I.09311)
sebagaian masyarakat indah dapat teratasi dengan kriteria hasil:
mengatakan mereka tidak Observasi :
Prevensi Primer
melakukan pemeriksaan 1. Kontrol gejala (L.14127) - Identifikasi respons yang ditunjukan
rutin Kembali ke fasilitas - Kemampuan memonitor keparahan berbagai situasi
Kesehatan setelah obat gejala meningkat
habis. - Kemampuan memonitor frekuensi gejala Terapeutik :
meningkat - Diskusikan tentang pikiran,prilaku
Angket/Data Sekunder : - Kemampuan memonitor tindakan
atau respons terhadap kondisi
- 60% kelompok pencegahan meningkat
masyarakat tidak - Diskusikan dampak penyakit pada
pernah ke konsep diri
fasilitas - Motivasi dalam meningkatkan
kesehatan untuk kemampuan belajar
melakukan Prevensi Sekunder
pemeriksaan rutin Tingkat pengetahuan (L.12111) Edukasi :
(tekanan darah - Perilaku sesuai anjuran cukup meningkat - Anjurkan meminta bantuan orang
dan gula darah). - kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
- Pengkajian yang suatu topik cukup meningkat lain sesuai kebutuhan
dilakukan pada - Perilaku sesuai dengan pengetahuan
meningkat - Ajarkan cara membuat prioritas
kelompok DM
hidup
mengatakan
bahwa 20%
diantaranya tidak
Prevensi Tersier Prevensi Sekunder
melakukan
Tingkat kepatuhan(L.12110)
pemeriksaan Dukungan tangggung jawab pada diri
- Merbalisasi kemauan memenuhi
kesehatan program perawatan atau pengobatan sendiri (I.09227)
kembali setelah meningkat
obatnya habis Edukasi :
- Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat
- Risiko komplikasi penyakit menurun - Diskusikan konsekuensi tidak
- 35% kelompok
- Perilaku mengikuti program melaksanakan tanggung jawab
terdeteksi gula
perawatan/pengobatan meningkat
darah sewaktu > - Perilaku menjalankan anjuran meningkat Terapeutik :
200 gr/dL,
sebagian besar - Berikan kesempatan merasakan
diantaranya memiliki tanggung jawab
memiliki tekanan - Tingkatkan rasa tanggung jawab atas
darah tinggi atau prilaku sendiri
> 160/100 mmHg
- Hindari berdebat atau tawar menawar
tentang perannya diruang perawatan
- Berikan penguatan dan umpan balik
positif jika melaksanankan tanggung
Observasi : . jawab atau mengubah prilaku

Hasil observasi Kader Observasi :


mengatakan beberapa - Identifikasi persepsi tenatng masalah
kelompok masyarakat di
wilayah ini sudah kesehatan
mendapatkan terapi
- Monitor pelaksanaan tanggung jawab
insulin.

Prevensi Tersier
Dukungan kepatuhan program
pengobatan (I.12361)
Observasi :
- Identifikasi kepatuhan menjalani
program kesehatan
Terapeutik :
- Buat komitmen menjalani
program pengobatan
- Buat jadwal pendampingan
keluarga untuk bergaantian
menemani pasien selama
menjalani program pengobatan
jika perlu
- Diskusikan hal hal yang dappat
mendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan
- Libatkan keluarga untuk
mendukung program
pengobatan yang dijalani
Edukasi :
- Informasikan program
pengobatan yang harus dijalani
- Informasikan manfaat yang
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan

PLANNING OF ACTION (POA)

Masalah Tujuan Waktu dan Bentuk Kegiatan Sumber


Sasaran Kegiatan PJ
Keperawatan Umum tempat (daring/luring) Dana

Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


No Tanggal Implementasi Evaluasi Analisis Rencana Tindak
Faktor Pendukung Faktor Penghambat Lanjut
1 1. Evaluasi Struktur   Diagnosa Keperawatan
Kriteria evaluasi struktur
meliputi laporan Kriteria Hasil
pendahuluan, persiapan
Rencana Kegiatan
materi intervensi yang
diberikan, persiapan alat Waktu/Tempat
dan bahan, tempat yang
kondusif, serta rangkaian PJ
waktu intervensi yang
efisien.

2. Evaluasi Proses
mencakup rangkaian
kegiatan sesuai dengan
waktu yang
direncanakan,
keterlibatan kelompok,
jumlah kehadiran
masyarakat, serta
kemampuan mahasiswa
untuk mengarahkan
masyarakat

3. Evaluasi Hasil
Meliputi peningkatan
status kesehatan yang
diambil dari NOC/SLKI

Anda mungkin juga menyukai