Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ginjal merupakan sepasang organ retroperitoneal yang berhubungan
dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan. Ginjal
memiliki fungsi sebagai pengatur volume dan osmolalitas cairan tubuh,
pengatur keseimbangan elektrolit, pengataur keseimbangan asam basa,
penyekresi sisa metabolism, toksin dan zat asing serta memproduksi dan
menyekresi hormone. Ginjal dapat mengalami kerusakan yang disebabkan
oleh gaya hidup, faktor pekerjaan/ aktivitas, penyakit hipertensi dan diabetes
mellitus 3.
Gagal ginjal kronik merupakan terjadinya penurunan fungsi ginjal secara
progresif, terdiri dari gagal ginjal kronik ringa, sedang, berat sampai gagal
ginjal terminal atau tahap akhir1. Gagal ginjal kronik adalh suatu penurunan
fungsi ginjal yang cukup berat terjadi perlahan dalam waktu yang lama
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal, bersifat progresif dan
umumnya tidak dapat pulih. Pada tahap awal gagal ginjal kronik sering kali
tidak menunjukkan gejala, sampai 75 % fungsi ginjal hilang 2.
Menurut data yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) Penyakit
gagal ginjal telah merenggut nyawa 155 juta penduduk dunia tahun 2002
mengidap gagal ginjal kronik. Jumlah ini akan meningkat hingga melebihi 200
juta pada tahun 2025. Data lain yang didapatkan dari The United States Renal
Data System (USRDS) tahun 2009 prevalensinya sekitar 10-13%. Di Amerika
Serikat jumlahnya mencapai 25 juta orang, di Indonesia diperkirakan 12,5 %
atau sekitar 18 juta orang 4,5.
Triase gagal ginjal kronik sebagai berikut anemia, hipertensi, azotemia.
Anemia dikarenakan terjadinya eritropoetin yang menurun, intake makanan
kurang, defisiensi asam folat, dan bahkan terjadinya anemia berat akibat
hiperuremia berat 6. Hipertensi ialah kompensasi dari ketidakseimbangan
elektrolit terkait adanya masalah asidosis metabolik. Azotemia merupakan
kejadian dimana ada peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah
mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerular. Secara garis besar masalah
kegawatdaruratan diantaranya terjadinya asidosis metabolik, overhidrasi,
hiperkalemi, perdarahan, kejang uremik dan infeksi 7.
Perawat sebagai care giver, memiliki peran dalam usaha menolong
nyawa seseorang, tidak memperparah keadaan pasien, meminimalkan
kemungkinan terjadinya cedera lain. Selain peran sebagai care giver, perawat
dalam hal ini juga berperan sebagai educator, dan advokat. Educator dalam hal
memberikan pengetahuan kepada keluarga dan pasien tentang masalah pasien,
tindakan dan resiko tindakan. Advokat dilakukan dengan memberikan hak
pasien, ataupun melakukan tindakan sesuai dengan kondisi pasien sesuai
standar operasional yang berlaku.

B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gawat darurat pada
kasus gagal ginjal kronis.
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan Triase CKD
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan primer pada gagal ginjal
kronis
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sekunder pada gagal ginjal
kronis.
4. Mahasiswa mampu mengatasi masalah yang telah ditemukan pada gagal
ginjal kronis.
5. Mahasiswa mampu melakukan peran care giver, educator, dan advokat
pada kasus gagal ginjal kronis.
Dapus
1. Rigden SPA. The management of chronic and end stage renal failure in
children. In Webb N, Postlethwaite Eds. Clinical Paediatric Nephrology
3rd ed. Oxford University Press Inc, 2003; 427-46.
2. Alam, Syamsir, dkk. (2007). Gagal Ginjal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
3. Baradero, Mary. 2008. Klien gangguan ginjal/Mary Baradero, Mary
Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswadi; editor, Monica Ester, Esty
Wahyuningsih. Jakarta: EGC.
4. Suhardjono. Penyakit Ginjal Kronik adalah suatu wabah baru (global
epidemic) diseluruh dunia. Annual Meeting Perhimpunan Nefrologi
Indonesia. 2009:1-9.
5. Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D. Gagal Ginjal Kronik. Dalam
Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO Eds. Buku Ajar
Nefrologi Anak 2nd ed. Bali penerbit FKUI Jakarta, 2002; 509-30.
6. Matthews,Bev. 2008. A WEST MIDLANDS STRATEGIC
FRAMEWORK FOR MANAGING CHRONIC KIDNEY DISEASE
(CKD) IN PRIMARY CARE. Birmingham : West Midlands Renal
Network.
7. Brunner & Suddarth. 2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8,
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai