Anda di halaman 1dari 5

BUSINESS ETHICS

GROUP ASSIGNMENT

Case Study: Aaron Beam and the Heath South Fraud

DISUSUN OLEH:

ADE HERMAWAN 20/470865/PEK/26592


ENDRA HARSAYA 20/470929/PEK/26656
MUHAMMAD REISSA 20/470985/PEK/26712
YAMA BELLATRIXIANA 20/471051/PEK/26778

MASTER IN MANAGEMENT
FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
Case building

Pada tahun 1983 Aaron Beam bergabung di start up HealthSouth, sebuah perusahaan
dengan layanan rehabilitasi medis untuk rumah sakit dan pasien rawat jalan di Birmingham,
Alabama. Walaupun bisnis berjalan dengan baik, namun partner Aaron, Richard Scrushy
menghendaki laporan keuangannya menjadi lebih baik lagi dan menghendaki Aaron
melakukan manipulasi pada laporan keuangan perusahaan. Aaron akhirnya melakukan
pemindahan nilai biaya dari akun “pengeluaran” ke “investasi modal” sehingga nett profitnya
terlihat besar. Awalnya Aaron merasa laporan ini sedikit menyesatkan, tetapi ia berpikir ini
masih dalam batas aturan akuntansi dan investor akan dengan sendirinya memahami
kondisi sebenarnya, sehingga tidak masuk dalam kategori fraud.

Bisnis HealthSouth berkembang pesat dalam waktu 10 tahun. Beam tetap melakukan
manipulasi di laporan keuangan dengan memindahkan pengeluaran menjadi kapitalisasi
biaya, dan juga kadang-kadang pendapatan dari lokasi bisnis barunya dicatat sebagai
pertumbuhan pendapatan dari lokasi bisnis yang lama. Piutang yang sudah dibayar tidak
dihapus namun tetap dicatat sebagai “aset” perusahaan. Sejauh ini Beam masih merasa hal
ini adalah wajar dan investor memahami kondisi sebenarnya dan tidak masuk dalam
kategori fraud.

Di kuartal ke-2 1996, Scrushy dan Beam pertama kalinya menyadari bahwa perusahaan
gagal memenuhi ekspektasi analis Wall Street atas pendapatan senilai $50 juta. Saat itu
perusahaan sedang mencari pinjaman ke kumpulan lender, dan Bank sudah menyetujui
pinjaman sejumlah $12,5 T dengan syarat bahwa perusahaan harus memberikan laporan
keuangan yang bagus. Jika bank mengetahui informasi bahwa perusahaan kekurangan
pendapatan, maka pinjaman ini akan ditarik dan berdampak pada bisnis perusahaan. Beam
harus melakukan sesuatu atas laporan keuangan perusahaan dan Scrushy yakin bahwa
semua akan baik-baik saja sampai kuarta in terlewati. Mereka sepakat untuk melakukan
fraud atas laporan keuangan sekali ini saja, serta mulai merekrut beberapa pegawai di
internal perusahan untuk melakukan manipulasi atas laporan keuangan. Nilai yang
dimanipulasi adalah di laporan keuangan di level klinik dan skala kecil-kecil sehingga tidak
terlihat karena auditor akan mengaudit laporan keuangan di kantor pusat. Mereka berdua
menyadari ini fraud tetapi merasa bahwa langkah ini adalah untuk menyelamatkan
perusahaan.

Ternyata kuartal berikutnya, perusahaan masih gagal memenuhi ekspektasi analis Wall
Street atas pendapatan senilai $70 juta. Hal ini menyebabkan kedua founder perusahan
mengulangi manipulasi atas laporan keuangan, dan karena di kuartal-kuartal selanjutnya
pendapatan perusahaan masih terus gagal memenuhi ekspektasi analis Wall Street, maka
manipulasi semakin sering dilakukan dan semakin banyak orang internal perusahaan yang
terlibat dalam kegiatan ini. Tahun 1997, Beam pensiun dari bisnis HealthSouth.

Fraud terus terjadi sampai enam tahun kemudian, sampai pada tahun 2003 FBI mulai
melakukan investigasi atas kemungkinan keterlibatan Scrunchy pada skema perdagangan
internal. Kondisi Fraud di internal perusahaan dilaporkan oleh Smith yang menggantikan
Beam sebagai CFO. ketika frau ini mulai diinvestigasi, posisi pendapatan perusahaan telah
kelebihan $2,7 T. Scrushy tidak terbukti terlibat di kegiatan fraud pada laporan keuangan
HealthSouth, tetapi didakwa menyuap gubernur Alabama dan didenda $500,000. Selain itu
para pemegang saham melakukan gugatan perdata kepada Scrushy yang
mengharuskannya membayar denda sebesar $2,8 T. Beam dan rekan-rekan yang terlibat
menjadi terdakwa, dan dipenjara serta diharuskan membayar denda.

Uraian keberadaan dilema etika, atau it’s just a business like usual. Pada level apakah
dilema etika tersebut terjadi ?

Level individu :

Masalah etika yang terjadi dalam kasus ini diawali adanya tekanan dari CEO kepada Beam
untuk mampu menghasilkan laporan keuangan yang menarik agar perusahaan mampu
menarik minat investor maupun kreditor. Pada awalnya Beam hanya menggunakan sistem
akuntansi/ metode akuntansi yang “common practice” dan tidak menyalahi aturan
akuntansi. Hal tersebut belum melanggar etika yang berlaku, dan sejalan dengan waktu,
perusahaan tetap sustain.

Level korporasi :

Kemudian ketika muncul masalah lain terkait kurangnya pendapatan perusahaan, Beam
mengalami dilema karena perusahaan dituntut untuk dapat memberikan laporan keuangan
yang baik/menguntungkan. Jika tidak, maka akan menurunkan kepercayaan pasar modal
kepada perusahaan. Kemudian Beam memutuskan untuk melakukan tindak kecurangan
beserta anggota lainnya di departemen keuangan dengan memasukan akun-akun palsu
untuk meningkatkan laba perusahaan dan tentunya hal ini telah melanggar kode etik
akuntan serta melanggar prinsip akuntansi berlaku umum. Tindakan ini dilakukan berulang
kali dan semakin melibatkan banyak karyawan. Oleh karena itu masalah etika berada pada
tingkat korporasi, karena dalam melaksanakan praktik kecurangan ini dilakukan pada
tingkat departemen tertentu dalam suatu korporasi.

Siapakah stakeholders yang terdampak pada kasus tersebut?

Stakeholder yang terdampak yaitu :

● Wall Street atau pasar modal


● Shareholder atau pemegang saham
● Karyawan perusahaan baik yang terlibat kecurangan maupun tidak terlibat
● Aaron Beam sebagai CFO
● Richard Scrushy sebagai CEO.
Diskusikanlah kasus tersebut dengan menggunakan sudut pandang prinsip etika
berikut ini: (a) utilitarian, (b) right, (c) justice, dan (d) caring.

a. Dari kasus ini, menurut sudut pandang Utilitarian,

Adapun manfaat yang diberikan dari tindakan tersebut yaitu perusahaan bisa
ekspansi dan mendapatkan pinjaman yang lebih banyak dari investor, selain
itu para eksekutif mendapatkan apresiasi jika berhasil mengembangkan
perusahaan.

Namun, kerugian yang ditimbulkan yaitu setelah kasus ini diketahui


menyebabkan karyawan tidak bisa bekerja kembali karena adanya
penutupan perusahaan oleh otoritas terkait.

Jika dilihat dari pandangan utilitarian, dalam kasus tersebut menyebabkan


kerugian yang lebih besar daripada manfaat yang didapatkan karena
mengakibatkan perusahaan tidak bisa beroperasi kembali dan banyak
karyawan yang tidak bisa bekerja.

b. Right (Hak)

Dari sudut pandang etika right, dalam kasus tersebut, Beam masih
menggunakan haknya dalam pengaturan laba perusahaan sehingga dari
sudut etika Beam masih berada dalam garis hak yang dapat dia lakukan
karena memiliki kewenangan tertentu. Penjelasan mengenai hak dalam
konteks ini masih sebatas hak yang dimiliki individu. Akan tetapi kegiatan
Beam saat memanipulasi laba perusahaan disebut sudah melanggar etika
dari sudut pandang right karena berdasarkan kategori imperatif dari Kant
menjelaskan bahwa seseorang dikatakan tidak memiliki nilai moral, apabila
setiap kegiatannya hanya dimotivasi oleh kepentingan pribadi atau kelompok
tertentu. Beam dan Scrushy sebagai pihak manajemen memiliki kewajiban
untuk mengelola perusahaan dengan baik dan jujur serta memenuhi hak-hak
para stakeholder, akan tetapi mereka melakukan aktivitas-aktivitas yang
merugikan dan melanggar hak-hak stakeholder.

c. Justice (Keadilan)

Dari kasus tersebut dalam proses penegakan keadilan menggunakan tipe


keadilan kompensatoris, dimana pada keadilan kompensatoris
(compensatory justice), seorang pengusaha memiliki kewajiban secara moral
mengganti rugi atau kompensasi kepada individu atau organisasi yang
digunakannya. Dalam kasus tersebut disebutkan bahwa para pemegang
saham melakukan gugatan perdata kepada Scrushy yang mengharuskannya
membayar denda sebesar $2,8 T. Beam dan rekan-rekan yang terlibat
menjadi terdakwa, dan dipenjara serta diharuskan membayar denda.

d. Caring (Perhatian)

Konsep ethics of Caring tidak relevan pada kasus tersebut karena kasus
fraud yang terjadi pada perusahaan Healthsouth murni terkait hubungan
profesionalitas Richard Scrushy, Aaron Beam, para karyawan dan kinerja
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai