Anda di halaman 1dari 5

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang setelah ia

memenuhi kewajiban. Sedangkan kewjiban adalah sesuatu yang seharusnya dan

wajib dilakukan seseorang dengan legitimasi yang berlaku dalam masyarakat

ataupun dalam hukum. Hak dan kewajiban warga negara terhadap negara diatur

dalam UUD 1945 dan aturan hukum lainnya yang merupakan tindak lanjut dari UUD

1945.

Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari

negaranya, seperti hak untuk hidup secara layak dan aman, pelayana dan hak lain

yang diatur dalam UU.

Kewajiban warga negara terhadap negaranya adalah kewajiban untuk membela

negara dan mentaati UU. Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga

negara adalah terlibatnya warga negara, baik secara langsung maupun tidak

langsung, melalui perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut,

sehingga warga negara sadar dan memperlakukan hak dan kewajiban sebagai

bagian dari kehidupannya.

Hak warga Negara

Hak warga negara dari negaranya diatur dalam UUD 1945, yaitu :

1. Pasal 27 ayat 2 pekerjaan yang layak

2. Pasal 27 ayat 3 membela negara

3. Pasal 28 hak berpendapat

4. Pasal 29 kemerdekaan memeluk agama


5. Pasal 30 ayat 1 hak dalam pertahanan keamanan negara

6. Pasal 31 ayat 1 hak mendapat pengajaran

7. Pasal 32 ayat 1 hak mengembangkan dan memajuka kebudayaan

8. Pasal 33 hak ekonomi atau untuk mendapatkan kesejahteraan sosial

9. Pasal 34 fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara

Kewajiban warga Negaraa

Kewajiban warga negara tehadap negaranya diatur pula dalam UUD 1945 yaitu :

1. Pasal 27 ayat 1 wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.

2. Pasal 27 ayat 3 kewajiban membela negara

3. Pasal 30 ayat 1 kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

negara.

2.2 Status Kewarganegaraan

Kedudukan warganegara dalam Negara

Hubungan warga negara dengan Negara terwujud dalam bentuk hak dan kewajiban

antara keduanya. Warga negara punya hak dan kewajiban terhadap negara.

Sebaliknya negara punya hak dan kewajiban terhadap warganya.Jadi warga negara

dengan negara punya hubungan timbal balik yang sederajat. Hubungan warga

negara dengan negara ini bersifat khusus, sebab mereka yang menjadi warga

negaralah yang memiliki hubungan timbal balik. (Winarno, 2009 : 50)

1. Penentuan warga Negara

Penentuan kewaganegaraan didasarkan atas kelahiran yaitu Ius Soli dan Ius

Sanguinis. Ius Soli artinya kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat


mana orang tersebut dilahirkan. Sedangkan Ius Sanguinis adalah

kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari orang

tersebut.

Selain dari ketentuan diatas, dapat juga kewarganegaraan seseorang ditentukan

persamaan derajat.

a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah

suatu ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. Dalam hidup

bersama suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk

dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status

kewarganegaraan suami dan istri adalah sama an satu.

b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak

menyebabkan status kewarganegaraan suami atau istri. Keduanya memiliki

hak yang sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka

dapat berbeda kewarganegaraan seperti hak ketika belum berkeluarga.

(Winarno, 2009 : 51)

Jadi suami-istri yang berbeda kewarganegaraan melakukan ikatan perkawinan

yang syah menurut hukum negara, tidak serta merta kehilangan warga negara

masng-masing. Jadi mereka kebebasan apakah mau disatukan

kewarganegaraannya atau tetap masing -masing kewarganegaraan asal. Jadi

jelas disini masalah kewarganegaraan merupakan hak asasi, sehingga


undangundang tidak bisa memaksakan peralihan kewarganegaraan salah satu
pihak

dalam ikatan suami-istri tersebut.

Yang menjadi masalah kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan


bipatride. Apatride adalah orang kehilangan kewarganegaraan. Bipatride

adalah orang yang mempunyai dua kewarganegaraan. Bahkan dapat muncul

multipatride yaitu orang yang punya kewarganegaraan lebih dari dua negara.

Hal ini semuanya dapat terjadi karena penentuan warganegara berdasarkan Ius

Soli dan Ius Sanguinis, tiap-tiap negara tidak sama ada yang Ius Solidan ada Ius

Sanguinis. Mungkin ada negara yang menganut kedua teori ini.

2. Warga Negara Indonesia

Indonesia telah menentukan siapa yang menjadi WNI, yaitu (pasal 26 UUD 1945)

Yakni :

a. Orang-orang Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan dengan

undang-undang menjadi Warga Negara Indonesia.

b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan warga negara asing.

Ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 dan UU lainnya

asalkan tidak bertentangan ( atau belum diganti) dengan UU 12/2006. Seperti

peraturan pelaksanaan UU No. 62/1958 jo UU No./1976.

2.3 Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

Yang dimaksud kewarganegaraan Indonesia menurut UU o. 12 Tahun 2006 tentang

kewarganegaraan RI adalah : Pasal 4

Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau

berdasarkan perjanjian pemerintah Indonesia dan negara lain sebelum UU 12

Tahun 2006 berlaku sudah menjadi WNI.

Sebaliknya WNI yang dimaksud pasal 4 UU No.2 Tahun 2006 bisa kehilangan status

WNI-nya disebabkan pasal 23 yaitu :


Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri.

Orang asing (WNA) dapat menjadi WNI berdasarkan Pasal 8 yaitu


KewarganegaraanRepulik Indonesia dapat juga diperoleh melalui kewarganegaraan tata
cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan
cara ajukan permohonan pewarganegaraan sesuai ketentuan yang diatur dalam pasal 9.

Anda mungkin juga menyukai