Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang setelah ia
ataupun dalam hukum. Hak dan kewajiban warga negara terhadap negara diatur
dalam UUD 1945 dan aturan hukum lainnya yang merupakan tindak lanjut dari UUD
1945.
Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya, seperti hak untuk hidup secara layak dan aman, pelayana dan hak lain
negara dan mentaati UU. Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga
negara adalah terlibatnya warga negara, baik secara langsung maupun tidak
langsung, melalui perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut,
sehingga warga negara sadar dan memperlakukan hak dan kewajiban sebagai
Hak warga negara dari negaranya diatur dalam UUD 1945, yaitu :
Kewajiban warga negara tehadap negaranya diatur pula dalam UUD 1945 yaitu :
1. Pasal 27 ayat 1 wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
3. Pasal 30 ayat 1 kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
Hubungan warga negara dengan Negara terwujud dalam bentuk hak dan kewajiban
antara keduanya. Warga negara punya hak dan kewajiban terhadap negara.
Sebaliknya negara punya hak dan kewajiban terhadap warganya.Jadi warga negara
dengan negara punya hubungan timbal balik yang sederajat. Hubungan warga
negara dengan negara ini bersifat khusus, sebab mereka yang menjadi warga
Penentuan kewaganegaraan didasarkan atas kelahiran yaitu Ius Soli dan Ius
tersebut.
persamaan derajat.
suatu ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. Dalam hidup
bersama suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk
yang syah menurut hukum negara, tidak serta merta kehilangan warga negara
multipatride yaitu orang yang punya kewarganegaraan lebih dari dua negara.
Hal ini semuanya dapat terjadi karena penentuan warganegara berdasarkan Ius
Soli dan Ius Sanguinis, tiap-tiap negara tidak sama ada yang Ius Solidan ada Ius
Indonesia telah menentukan siapa yang menjadi WNI, yaitu (pasal 26 UUD 1945)
Yakni :
a. Orang-orang Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan dengan
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 dan UU lainnya
Sebaliknya WNI yang dimaksud pasal 4 UU No.2 Tahun 2006 bisa kehilangan status