Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Biology Education Volume 8 No.

2 Oktober 2020

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA


MATERI HEREDITAS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
SISWA KELAS XII-IPA 1 SMAN 1 DARUSSALAM
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh:
1Rahmadani, 2Jalaluddin
1
Guru SMA Negeri 1 Darussalam, 2Dosen Universitas Serambi Mekkah
1
rahmadani@gmail.com, 2jalaluddin@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Biologi pada materi Hereditas siswa kelas XII-IPA1 SMAN 1 Darussalam Tahun
Pelajaran 2018/2019. Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah media gambar. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas
XII-IPA 1 SMAN 1 Darussalam. Jumlah siswa adalah 20 siswa dengan jumlah
siswa laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan 8 orang. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu dari bulan Oktober 2018 sampai
dengan Desember 2018 pada semester ganjil. Metodologi penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua
kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian terdiri dari pra penelitian,
perencanaan siklus satu, pelaksanaan tindakan siklus satu, pengamatan siklus satu,
refleksi siklus satu, perencanaan siklus dua, pelaksanaan tindakan siklus dua,
pengamatan siklus dua dan refleksi siklus dua. Teknik pengumpulan data yaitu
mengumpulkan nilai tes yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran pada
setiap siklus dengan menggunakan instrument soal (tes tertulis). Data observasi
dilakukan dengan melihat keaktifan siswa proses pembelajaran. Data dianalisis
dengan cara statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 40% pada pra penelitian
meningkat menjadi 70% pada siklus I dan meningkat menjadi 85% pada siklus II.
Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi baik
dan kategori baik meningkat menjadi sangat baik. Penerapan media gambar dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Biologi pada materi Hereditas siswa
kelas XII-IPA 1 SMAN 1 Darussalam Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: Hasil belajar, aktivitas, media gambar, Hereditas.

PENDAHULUAN
Pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran di sekolah, keterlibatan
guru dan siswa merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses

Jurnal Biology Education Page 62


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

pembelajaran. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik akan


menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik
awal keberhasilan pengajaran. Disamping menguasai materi-materi seorang guru
dituntut memiliki ketrampilan menyampaikan materi yang akan diberikan, cara guru
menciptakan suasana yang sangat menyenangkan di kelas sangat mempengaruhi pada
reaksi yang ditampilkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Slameto (1991)
menyatakan bahwa tugas guru adalah” mendidik anak dengan menitik beratkan
memberi arah dan motivasi, memberi fasilitas mencapai tujuan melalui
pengalaman belajar yang memadai dan membantu perkembangan-perkembangan
aspek pribadi seperti nilai, sikap dan penyesuaian diri.
Pemilihan dan penggunaan sebuah media dalam proses belajar mengajar
dapat dilakukan oleh guru yang akan mengajarkan materi kepada para siswa.
Pemilihan dan penggunaan media yang tepat diharapkan dapat membantu proses
belajar mengajar dengan baik dan efektif. Penggunaan media mengajar yang tepat
oleh guru dilakukan untuk memudahkan para siswa dalam memahami dan
mengerti ilmu yang diajarkan oleh guru
Dalam hal ini, penulis sebagai guru bidang studi Biologi pada kelas XII-
IPA 1 di SMAN 1 Darussalam ingin menggunakan media gambar dalam proses
pembelajaran biologi pada materi hereditas. Selama ini proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional. Penggunaan metode
konvensional dalam proses pembelajaran, hanya sedikit membantu pemahaman
siswa terhadap materi hereditas. Hal ini membuat aktivitas belajar siswa menjadi
kurang aktif. Ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran, mengakibatkan
hasil belajar siswa menjadi rendah. Pada proses pembelajaran dengan
menggunakan metode secara konvensional, siswa tidak memiliki semangat untuk
memberikan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang tidak dimengerti,
sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung terlihat guru yang lebih aktif
jika dibandingkan dengan siswa.
Media adalah suatu alat yang tepat untuk memperjelas atau membuat
pelajaran lebih konkrit. Media yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar untuk memudahkan para siswa dalam memahami materi pelajaran yang
diajarkannya. Fungsi media merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

Jurnal Biology Education Page 63


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

diinginkan, hal ini berlaku bagi guru dalam menggunakan media mengajar untuk
meningkatkan daya ingat (kemampuan) para siswa. Media gambar adalah salah
satu media dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda atau
objek dapat dibawa ke kelas, untuk ini gambar dapat mengatasinya. Dengan
penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran, siswa akan mengalami
peningkatan aktivitas dalam belajar. Hal ini dikarenakan oleh ketertarikan mereka
terhadap gambar yang ditampilkan oleh guru. Dengan meningkatnya aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran, maka hasil belajar siswa juga akan mengalami
peningkatan yang lebih baik pula.
Digunakannya gambar sebagai media belajarbagi siswa karena melalui
gambar dapat memperlihatkan langsung contoh dari suatu permasalahan yang
dijadikan studi kasus bagi siswa .sehingga degan media ini dapat merangsang
siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman serta penguasaan bidang ilmu
yang dipelajarinya.pemilihan dan pengunaan sebuah media dalam proses belajar
mengajar dapat dilakukan oleh guru yang akan mengajarkan materi kepada para
siswa .
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan
tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara . menurut sadirman Arief s,
(2003:21)Media gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan degan materi
pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan dari guru.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas degan judul “
Peningkatan Aktivitas dan hasil belajar Biologi pada materi Hereditas Melalui
penggunaan media gambar Siswa kelas XII- IPA 1 SMAN Darussalam Kabupaten
Aceh besar Tahun pelajaran 2018 /2019 .
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom,
kromosom terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel
penyusun tubuh. Sel-sel seluruh tubuh manusia mengandung kromosom yang
berasal dari kedua orang tuanya, artinya individu tersebut mendapatkan DNA
sebagai materi genetik yang hanya berasal dari kedua orang tuanya. Hal inilah
yang menjadi alasan mengapa dilakukan tes DNA. DNA anak akan dicocokkan

Jurnal Biology Education Page 64


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

dengan DNA kedua orang tuanya karena anak mendapat materi genetik dari kedua
orang tuanya.
Teknologi yang sedang marak saat ini adalah tes DNA untuk memastikan
identitas seseorang yang dikaitkan dengan hubungan keluarga, terutama ayah dan
ibunya. Tes tersebut umumnya dilakukan untuk memastikan identitas mayat pada
kasus kriminal tertentu, mengetahui orang tua biologis seorang anak dalam suatu
keluarga, atau mengidentifikasi korban perang yang tidak dikenal. Mengapa
menggunakan tes DNA? DNA (dioxyribonucleic acid) adalah subtansi pembawa
informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya. DNA memeiliki
beberapa sifat, yaitu sebagai berikut.
(1) Berupa makromolekul asam nukleat.
(2) Bersifat kekal karena dapat bereplikasi (mengganda) sehingga dapat
diperbanyak dan diwariskan kepada keturunannya.
(3) Dapat mencetak kode-kode genetik untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi
asam-asam amino penyusun protein.
(4) Memiliki pola urutan nukleotida yang berbeda-beda pada setiap orang,
kecuali kembar identik.
Iilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik
minat belajar siswa secara efektif .media gambar merupakan salah satu teknik
media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan
secara jelas ,kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata –kata.
Media merupakan saluran komunikasi atau media yang digunakan untuk
membawa atau menyampaikan suatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan
atau alat untuk lalulintas suatu pesan antara komunikator dengan komunika
Amiruddin, (1996). Menurut Mukhtar (2003) media pembelajaran secara umum
dapat di artikan sebagai sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan pembelajaran, sedangkan secara khusus media pendidikan
adalah berupa alat metode, atau tehnik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah. Media Gambar sebagai salah satu gambar yang dapat
menyampaikan pesan, membantu mengatasi perbedaan belajar, minat, daya

Jurnal Biology Education Page 65


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

belajar dan laian-lain. Dalam hal ini media gambar dapat berfungsi sebagai
penunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Penggunaan media pendidikan yang secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sifat pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk
menimbulkan gairah dalam belajar, memungkinkan adanya interaksi yang
berlangsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataannya, serta
memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya
(Sukmadi, 1984). Sebagai media yang baik, gambar harus memenuhi syarat-
syarat yaitu dapat dimengerti, sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit
dan diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap baru dan juga tak kehilangan
daya tarik (Sadiman, 1984).

2.3.2. Kedudukan media gambar dalam pembelajaran


Kedudukan media gambar dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
1) Sebagai alat bantu dalam penggunaan metode pengajaran.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru harus
menggunakan berbagai macam metode, misalnya metode ceramah, metode
tanya jawab dan metode demonstrasi. Penggunaan media tersebut tidak
dapat berlangsung efektif tanpa adanya bantuan, misalnya media gambar
atau media lukisan.
2) Sebagai sumber materi pelajaran.
Proses belajar mengajar tidak dapat dilakukan dengan baik apabila tidak
ada materi yang diajarkan. Maka dalam hal ini sebelum mengajar
hendaknya lebih dahulu memilih dan materi pelajaran dari sumbernya.
3) Sebagai alat menjelaskan materi.
Media pengajaran berfungsi untuk memperjelas suatu materi pelajaran.
4) Sebagai alat pembangkit minat atau perhatian.
Dalam proses belajar mengajar harus didasari dengan minat dan perhatian
karena belajar yang penuh minat dan perhatian akan mempermudah dan
mempercepat pemahaman terhadap objek yang dipelajari.

Jurnal Biology Education Page 66


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

Sukmadi (1984) mengatakan bahwa dengan menggunakan media


pendidikan yang secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sifat pasif anak didik.
Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan gairah dalam
belajar, memungkinkan adanya interaksi yang berlangsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataannya, serta memungkinkan anak didik belajar
sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Macam-macam media gambar
Media gambar sering terdapat dalam buku-buku pelajaran dan materi
pelajaran lainnya. Arsyad Azhar mengemukakan bahwa “ada beberapa macam
gambar diantaranya gambar klasifikasi yang pada umumnya digunakan untuk
menjelaskan atau mengelompokkan objek, pariwisata atau spesies”. Salah satu
jenis gambar pengelompokan adalah gambar yang menunjukkan jenis-jenis
gambar yang mengelompokkan binatang berdasarkan taksonomi binatang dan
tumbuhan menurut ciri-ciri alamiahnya. Garis (alur) waktu menggambarkan
hubungan kronologis antara peristiwa-peristiwa yang terjadi. Gambar seperti ini
sering digunakan untuk menunjukkan kaitan waktu peristiwa-peristiwa bersejarah
atau hubungan orang-orang terkenal dengan peristiwa itu. Gambar atau lukisan
biasanya pula menyertai peristiwa penting itu. Garis waktu amat bermanfaat untuk
meningkatkan urutan waktu dari serangkaian peristiwa (Arsyad, 1997).
Penggunaan media gambar memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan media
gambar adalah:
1. Gambar suatu benda yang sifatnya konkrit. Gambar atau foto
menunjukkan pokok masalah dibandingkan media ferbal semata.
2. Media gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda atau objek dapat dibawa ke kelas, untuk ini gambar dapat
mengatasinya.
3. Media dapat mengamati pengamatan kita.
4. Dapat digunakan untuk memperjelas suatu masalah.
5. Murah harganya dan mudah digambar sendiri.
Kelemahan media gambar adalah :
1. Gambar hanya menekan persepsi indera mata.

Jurnal Biology Education Page 67


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

2. Gambar yang berupa benda-benda yang terlalu komplek kurang efektif


untuk kegiatan pembelajaran.
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Media gambar merupakan suatu media yang sangat diperlukan dalam
pelajaran fisika sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
menunjang prestasi belajar siswa kearah yang lebih baik. Secara umum
media gambar dalam pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu fisual
(perumpamaan) dalam kegiatan belajar mengajar, yang berupa suatu
sarana yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa
sehingga mendorong motivasi belajar, mempermudah dalam menjelaskan
konsep yang abstrak, media gambar juga dapat mempertinggi daya serap
atau retensi belajar dan untuk dapat menghindari verbalisme (Sadiman,
1984).
Langkah – langkah penerapan media gambar dalam pembelajaran
1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok
2. Guru menyiapkan media gambar
3. Guru menunjukkan Gambar – gambar materi Herditas ( kromosom ) gen
4. Guru Menerangkan menyangkut degan materi pembelajaran
5. Masing – masing peserta didik mencermati gambar
6. Guru membagi lembar kerja kepada peserta didik .

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakkan Kelas (PTK).Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model kurh dan lewing (2007;17) yang
terdiri dari 4tahap yaitu perencanaan (planning ), pelaksanaan tindakan kelas
(acting) ,Pengamatan (observasing) dan refleksi(reflecting),dalam setiap
siklus.Dengan penelitian ini diperoleh manfaat berupa perbaikan praktis yang
meliputi penanggulangan berbagai masalah belajar siswa dan kesulitan mengajar
oleh guru .untuk mengevaluasi ada tidaknya dampak positif terhadap tindakan,
diperlukan kriteria keberhasilan,yang ditetapkan sebelum tindakan dilakukan .
dari kegiatan refleksi ini, diperoleh ketetapan hal –hal yang telah tercapai menjadi
bahan dalam merencanakn kegiatan siklus berikutnya.

Jurnal Biology Education Page 68


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

Tindakkan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus sebab setelah


diakukan refleksi yang meliputi analisis dan penilaian terhadap proses tindakan
akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu dilakukan
perencannan ulang , pengamatan ulang ,Tindakan ulang serta dilakukan refleksi
ulang.penelitian ini dilaksanakn pada tanggal 01oktober sampai dengan 22
desember 2018,pada semester ganjil bertempat pada SMAN 1 Darussalam .
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII SMAN
1 Darussalam dengan jumlah siswa yaitu 20 orang yang terdiri dari 7 perempuan
dan 13 laki – laki.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik observasi. dengan instrukmen yang digunakan berupa soal pretes dan
postes.Analisis Data terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi
.dianalissis dengan dengan menggunakan analisis deskriptif teknik
persentase..Hasil belajar siswa diketahui dari tes masing – masing siklus. Data
peningkatan hasil belajar siswa didapat dengan mengguna kan selisih yaitu
membandingkan rata – rata nilai tes siklus 1dan tes siklus II.
Sklus ke -1Bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep
hereditas ,yang selanjutnya digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan
tindakan pada siklus ke 2.sedangkan siklus ke -2 dilakukan untuk mengetahui
peningkatan pemahaman konsep hereditas dalam pembelajaran biologi setelah
dilakukan perbaikan terhadap pelakasaanaan proses pembelajaran yang didasarkan
pada refleksi siklus ke -2 yang dilanjutkan degan siklus ke -3 .
Kesimpulan diambil atas dasar perubahan hasil tes dan non tes antara
siklus ke- 1 ke siklus berikutnya jika menujukkan kenaikan positif secara
signifikan bearti terjadi penngkatan aktivitas belajar .tetapi jika sebaliknya maka
perlu refleksi dan perbaikan sistem pembelajaran yang di terapkan selanjutnya
.hasil non tes,baik dari wawancara ,angket,diungkap apa adanya sesuai hasil yang
terkumpul antara siklus 1 dan siklus berikutnya .
Indikataor dalam penelitian ini adalah
1.Meningkatkan Hasil belajar siswa terhadap materi genetika
2.presentasi ketuntasan belajar klasikal siswa yang mencapai ketuntasan
kriteriaminimal kkm yang telah ditetapkan yaitu >75 sebesar 80 %

Jurnal Biology Education Page 69


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil
belajar biologi siswa kelas XII- ipa pada materi hereditas . jadi hasil penelitian
yang akan di bahas yaitu hasil Belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus
yaitu siklus 1 dan siklus II dengan indicaTor kinerja .sehingga dapat diambil
keputusan diterima atau ditolaknya suatu hipotesis Tindakkaan yang di ajukan
dalam penelitian ini
Dari hasil analisis diperoleh bahwa hasil belajar siswa terjadi peningkatan dari
kondisi Awal, siklus 1 Ke siklus II.Rekapitulasi hasil belajar siswa pada kondisi
awal ,siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut.
Perbandingan persentase hasil belajar siswa pada Siklus I dan II dapat dilihat pada

Gambar 4.1. Perbandingan persentase hasil belajar siswa pada Siklus I dan II

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


85.00%
80.64%
80.00%
75.00%
70.00% 67.74%
65.00%
60.00%
Siklus I Siklus II

Gambar 4.1 Perbandingan persentase hasil belajar siswa pada Siklus I dan II

Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar

siswa dari Siklus I ke Siklus II. Pada Siklus I, penggunaan media gambar telah

mampu memberikan persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 67.74 % dan

telah mengalami peningkatan menjadi 80.64 % pada Siklus II. Secara rinci

perbandingan peningkatan hasil belajar siswa Siklus I dan II dapat dilihat pada

Tabel 4.6.Tabel 4.6. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus

Jurnal Biology Education Page 70


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

Kategori Nilai Siswa Siklus I Siklus II


Nilai 65 5 siswa -
Nilai 70 2 siswa 5 siswa
Nilai 75 1 siswa -
Nilai 80 4 siswa 4 siswa
Nilai 85 4 siswa 3 siswa
Nilai 90 - 2 siswa
Nilai 95 - 3 siswa
Jumlah siswa tuntas 8 12
Jumlah siswa tidak tuntas 12 8
Nilai Rata-rata
Persentase ketuntasan 67.74 % 80.64 %

Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
Siklus. Pada Siklus I, nilai terendah adalah 65 dan nilai tertinggi adalah 85. Pada
Siklus II, nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 95. Peningkatan hasil
belajar siswa pada setiap Siklus menandakan bahwa penggunaan media gambar
telah memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara keseluruhan, penggunaan media gambar telah memberikan peningkatan
hasil belajar pada siswa dan telah mencapai indikator ketuntasan hasil belajar
Siklus I dan Siklus II yang ditetapkan oleh peneliti.
Penggunaan media gambar telah meningkatkan aktivitas belajar siswa
antar Siklus. Perbandingan aktivitas siswa antar Siklus dapat dilihat pada Tabel
4.7.
Tabel 4.7. Perbandingan Aktivitas Siswa Antar Siklus

Nilai Nilai Nilai Nilai


Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II
No Aspek Yang Diamati Pertemua Pertemua Pertemua Pertemuan
n 1 n2 n1 2
A B C D AB C D AB C D A B C D
1. Siswa memperhatikan
√ √ √ √
penjelasan guru
2. Siswa saling berdiskusi
√ √ √ √
dalam kelompok
3. Siswa memiliki
keberanian untuk
√ √ √ √
bertanya dan menjawab
pertanyaan
4. Siswa mampu √ √ √ √

Jurnal Biology Education Page 71


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

mengerjakan soal
secara individu
5. Siswa mengikuti
pembelajaran dengan √ √ √ √
aktif dan tertib
(Sumber: Data hasil penelitian tahun 2018).
Keterangan:
A :Sangat baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang

Berdasarkan pada Tabel 4.7, terlihat bahwa adanya peningkatan kategori


aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dari Siklus I ke Siklus II. Hal ini
menandakan bahwa penggunaan media gambar telah memberikan pengaruh yang
positif terhadap peningkatan hasil aktivitas belajar siswa menjadi lebih baik.
Secara keseluruhan penggunaan media gambar telah dapat meningatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini
,maka dapat disimpulkan sebagai berikut : dengan penggunaan media gambar
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Biologi pada materi hereditas siswa
kelas XII-IPA 1SMA Negeri 1Darussalam dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini terbukti dari hasil observasi pada siklus 1 menjadi 67.74 %,. Pada
siklus II dan data hasil belajar siswa yang juga menujukkan adanya peningkatan
yaitu siklus I sebesar 70%, Pada siklus II menjadi 80 %.

B.SARAN
Berdasarkan hasil penelitian,maka saran yang dapat peneliti sampaikan
adalah :.hendaknya hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan perbaikan bagi
guru dalam melakukan pembelajaran dikelas,agar guru bisa mengadakan inovasi
inovasi baru dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan agar siswa dapat lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran.dan hendaknya guru meningkatkan penguasaan terhadap berbagai

Jurnal Biology Education Page 72


Jurnal Biology Education Volume 8 No. 2 Oktober 2020

jenis model pembelajaran degan mengikuti berbagai kegiatan seperti diklat atau
seminar pendididkan sehingga dapat memilih dan menentukan model
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2003


Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Cemerlang.

Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.

Mulyasa, E. 2006. Imlementasi Kurikulum. 2004. Panduan Pembelajaran KBK.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Prawoto. 1992. Pemahaman guru-guru Biologi SMA Kota Madya Yogyakarta


Terhadap Prestasi Be ajar Mengajar. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Rachmawati, Faidah. dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Program IPA.
Jakarta. Kepala Pusat Perbukuan Depdiknas.
Sardiman, A. M. 2004. Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta:

Rajawali.

Soekamto, T. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,


Universitas Terbuka.

Sanajaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: kencara Prenada Media Group.

Sudijono, A. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Syafaruddin. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Winarno, S. (1989). Teknik Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Jemmars.

Wuryadi. 1999. Konsep Pendidikan Biologi dan Implementasinya dalam


Penelitian. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Jurnal Biology Education Page 73

Anda mungkin juga menyukai