Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun pelajaran 2020-2021 memenuhi kedua dimensi tersebut.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:


1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai- nilai
kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawahkoordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar
dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


1
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan

2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan


Pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen


Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan,
potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik.

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan
Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan


dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan
pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


2
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan
pendidikan.

Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum sekolah ini


mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan
pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai
melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat


dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh
sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


3
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade
Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi
dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadipembelajaran
berbasis alat multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


4
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum
2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut :

1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.

f. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar matapelajaran; kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
5
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan Dokumentasi 1 Kurikulum 2013 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang–Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
4. Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemeritah Nomor 47 tahun 2008 tentang wajib belajar.
6. Peraturan Pemeritah Nomor 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan Dasar dan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 tentang
pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan
dasar dan menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2016 tentang
standar kompetensi lulusan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang
standar Isi pendidikan dasar dan menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang\
standar proses.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar penilaian.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dan Ujian
Nasional.
15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


6
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
16. Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019 tentang
penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 3 tahun 2020 tentang
pencegahan corona virus disease (COVID-19) pada satuan pendidikan.
18. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19).
19. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus
20. Surat Edaran Bupati Tanggamus Nomor 800/7748/40/2020 tentang Pembatasan
Belajar Tatap Muka dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19) di Kabupaten Tanggamus
21. Undang-undang no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
22. Peraturan Gubernur Lampung no. 35 tahun 2019 tentang implementasi pendidikan anti
Korupsi
23. Peraturan Bupati Kabupaten Tanggamus No. 54 tahun 2020 tentang penyelenggaraan
pendidikan anti korupsi di kabupaten tanggamus.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), dan
mendorong Sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secarapartisipatif dalam
pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik
dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama pandemi
covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar pembelajaran di.....................ini dapat
terlaksana dengan baik dan efektif
3. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah dalam
mengembangkan kurikulum
4. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


7
5. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan Sekolah
6. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang tua.

D. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KURIKULUM


Pengembangan Kurikulum ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.

a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta


didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan Terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan


seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
8
isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,


nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


9
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut kejenjang berikutnya.

B. Visi Pemerintah Kabupaten Tanggamus


Berdasarkan kondisi yang ada dan aspirasi rakyat yang berkembang dengan
tetap memperhatikan kebijakan pada tingkat propinsi dan nasional mala
dirumuskan cita-cita dan komitmen daerah untuk mencapai kondisi dan suasana
yang lebih baik dimasa yang akan datang, terutama untuk jangka waktu 20 tahun
mendatang dalam bentuk visi daerah
Visi Tanggamus tahun 2005-2025 dalah ”Terwujudnya Masyarakat Yang
Sejahtera dan Tanggamus Sai Tanggom”
Kata kunci visi ini adalah masyarakat yang sejahtera dan daerah sai tanggom.
Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang menjalankan agamanya
secara taat dalam suasana budaya yang kreatif dan didukung manusia yang
berkualitas. Daerah sai tanggamus adalah daerah yang maju, indah dan
berwibawa.
C. Visi Satuan Pendidikan / Sekolah

Sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan dan Acuan operasional


penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan maka, Visi, sekolah, SDN 3
Simpangkanan Produksi adalah sebagai berikut :

“Mewujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, berbudi luhur,


sehat jasmani rohani dan mandiri dalam mengisi pembangunan
menghadapi era globalisasi”

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


10
Indikator Visi :

1) Terwujudnya peserta didik yang memiliki kompetensi sesuai standar


kompetensi yang tercantum dalam standar isi pendidikan dasar.

2) Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat jasmani


dan rohani, kreatif, dan kompetitif.

3) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi


dan berkualifikasi standar;

4) Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan standar yang mendukung


proses pembelajaran,

5) Terwujudnya manajemen sekolah yang efektif dan efisien,

6) Terwujudnya standar penilaian sesuai standar kompetensi lulusan

D. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi dirumuskan misi SDN 3 Simpangkanan sebagai berikut:

1) Melaksanakan Kurikulum Sekolah Dasar untuk menghasilkan tamatan yang


berkualitas.
2) Meningkatkan kualitas dan kwantitas murid menuju jenjang yang lebih tinggi.
3) Meningkatkan SDM melalui pembinaan guru, peningkatan daya serap untuk
pencapaian target kurikulum.
4) Menanamkan dan meningkatkan disiplin warga sekolah.
5) Meperdalam budi pekerti melalui ajaran agama, menghayati dan
melaksanakannya.
6) Meningkatkan prestasi anak melalui aktivitas anak, murid teladan dan lomba
mata pelajaran.
7) Melaksanakan pakem dengan memaksimalkan alat-alat pelajaran.
8) Menjadikan Sekolah sebagai pusat kebudayaan
9) Menciptakan suasana aman dan tentram
10) Penataan lingkungan sekolah yang bersih, rapi, indah dan asri.
11) Memantapkan peran serta masyarakat melalui Komite Sekolah dalam
pendidikan.
12) Memberikan rasa tanggung jawab kepada guru-guru.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


11
13) Melaksanakan Pendidikan Inklusi
E. Tujuan Satuan Pendidikan / Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, maka tujuan
SDN 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo kabupaten Tanggamus Ke dalam
mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan


komunikatif, dan demokratis.
a. Menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)
 Melaksanakan proses pembelajaran berorientasi PAKEM
b. Mengkondisikan pengembangan proses pembelajaran di sekolah secara
berkelanjutan.
 Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan
 Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

2. Mewujudkan peserta didik dan lulusan yang berakhlak mulia, disiplin,


cerdas, terampil, kreatif, jujur, bertanggung jawab, sehat jasmani dan rohani,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Melaksanakan pengembangan kegiatan pembelajaran bidang akademik dan non
akademik
 Merealisasaikan kegiatan akademik sesuai dengan SNP
 Merealisasikan kegiatan non akademik
b. Memberikan keteladanan berperilaku santun
 Melaksanakan pembiasaan berperilaku santun dalam bekerja, berinteraksi
dengan rekan sejawat, peserta didik, dan masyarakat sekitar
c. Melaksanakan kegiatan olahraga untuk menghasilkan peserta didik yang sehat
jasmani rohani dan tangguh serta kompetitif
 Merealisasikan kegiatan olah raga

3. Mewujudkan pendidik yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang


dipersyaratkan BSNP
a. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kompetensi pendidik agar memiliki
kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian yang tangguh.
b. Merealisaskan peningkatan kompetensi pendidik melalui IHT dan mengikut
sertakan dalam berbagai pelatihan
c. Melaksanakan standar profesionalitas pendidik

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


12
d. Merealisasikan peningkatan profesionalisme pendidik
e. Meningkatkan kompetensi pendidik
f. Merealisasikan peningkatan kompetensi pendidik
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Pendidik.
h. Merealisasikan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pendidik.

4. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai standar


a. Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran
 Menambah sarana pembelajaran
 Merehab dan membenahi prasarana pembelajaran
b. Mengembangkan media pembelajaran berbasis local materials
 Melaksanakan pengembangan /pembuatan media pembelajaran berbasis
local material
c. Memelihara prasarana pendidikan
 Merealisasikan upaya-upaya pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
d. Menciptakan lingkungan K7 (keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan,
kerindangan, kedisiplinan, kesehatan, dan kekeluargaan)
 Merealisasikan upaya keamanan sekolah
 Merealisasikan ketertiban di lingkungan sekolah
 Merealisasikan kebersihan sekolah
 Menjaga keindahan sekolah
 Merealisasikan kerindangan pepohonan di lingkungan sekolah
 Menegakkan kedisiplinan bagi setiap warga sekolah
 Merealisasikan UKS
 Memelihara kekeluargaan

5. Mewujudkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien


a. Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh
 Merealisasikan manajemen berbasis sekolah
b. Melaksanakan pengembangan administrasi sekolah
 Merealisasikan pengembangan administrasi sekolah

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


13
6. Mewujudkan jalinan kerja sama yang harmonis dengan masyarakat dan
lembaga yang terkait dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu
sekolah.
a. Mengembangkan kerja sama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid
dan lembaga terkait
 Melaksanakan kegiatan penyusunan kurikulum sekolah bersama sama antara
guru, komite sekolah,dan tokoh pendidikan dari lembaga terkait
b. Musyawarah dengan komite sekolah tentang :
 Penggunaan dana BOS
 Perbaikan sarana dan prasarana sekolah
 Pembelian buku penunjang koleksi perpustakaan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


14
BAB III
KERANGKA DASAR STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


15
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


16
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan (Knowledge-Based Society).

3. Landasan Psikologis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi


pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini
sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum
tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang
sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
17
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis penyusunan Dokumentasi 1 Kurikulum 2013 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) ,Tujuan Pendidikan Dasar,Visi,Misi dan Tujuan Satuan

pendidikan.

3. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang Muatan Nasional

4. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

5. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Pendidikan

Dasar Menengah

6. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Penilaian dan Panduan

Penilaian

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


18
7. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

8. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen;

9. Permendikbud N0 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada

Dikdasmen;

10. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013

11. Surat Edaran Mendikbud No.14 Tahun 2019 tentang Penyerderhanaan RPP

12. Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020 tentan Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID.19

B. STRUKTUR KURIKULUM

1) Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk
setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai
Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas I, II, dan III

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


19
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya

2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan


jujur, disiplin, perilaku jujur, perilaku jujur,
tanggung jawab, disiplin, tanggung disiplin, tanggung
santun, peduli, dan jawab, santun, jawab, santun,
percaya diri dalam peduli, dan percaya peduli, dan percaya
berinteraksi dengan diri dalam diri dalam
keluarga, teman, dan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
guru keluarga, teman, dan keluarga, teman,
guru guru dan
tetangganya

3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, melihat, [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
membaca] dan membaca] dan 4. membaca] dan
menanya menanya menanya
berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ingin tahu tentang ingin tahu tentang
dirinya, makhluk dirinya, makhluk dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di dijumpainya di dijumpainya di
rumah dan di sekolah rumah dan di sekolah rumah dan di sekolah

4. Menyajikan 4. Menyajikan 5. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
karya yang estetis, karya yang estetis, logis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan mencerminkan tindakan yang
perilaku anak perilaku anak mencerminkan
beriman dan beriman dan perilaku anak
berakhlak mulia berakhlak mulia  beriman dan
berakhlak mulia

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


20
Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, dan VI

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya. dianutnya.
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
peduli, dan percaya dan percaya diri dan percaya diri
diri dalam dalam berinteraksi dalam berinteraksi
berinteraksi dengan dengan keluarga, dengan keluarga,
keluarga, teman, teman, guru, dan teman, guru, dan
guru, dan tetangganya serta tetangganya serta
tetangganya cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dan konseptual
mengamati dan dengan cara dengan cara
menanya mengamati, mengamati,
berdasarkan rasa menanya dan menanya dan
ingin tahu tentang mencoba mencoba
dirinya, makhluk berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ciptaan Tuhan dan ingin tentang dirinya, ingin tahu tentang
kegiatannya, dan makhluk ciptaan dirinya, makhluk
benda-benda yang Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di kegiatannya, dan kegiatannya, dan
rumah, di sekolah benda-benda yang benda-benda yang
dan tempat bermain dijumpainya di dijumpainya di
rumah, di sekolah rumah, di sekolah
dan tempat bermain dan tempat bermain

4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dan konseptual
jelas, sistematis dan dalam bahasa yang dalam bahasa yang
logis, dalam karya jelas, sistematis, logis jelas, sistematis, logis
yang estetis, dalam dan kritis, dalam dan kritis, dalam
gerakan yang karya yang estetis, karya yang estetis,
mencerminkan anak dalam gerakan yang dalam gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
tindakan yang
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
21
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
mencerminkan tindakan yang mencerminkan
perilaku anak mencerminkan perilaku anak
beriman dan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia beriman dan berakhlak mulia
berakhlak mulia

2) Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata
pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh
Kementerian Agama.

STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI 3 SIMPANGKANAN KEC. SUMBEREJO


TAHUN PELAJARAN 2021/2022 UNTUK KELAS I, II, III, IV, V DAN VI

NO MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU


I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama K K K K K K
1.
dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan U U U U U U
2. Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia R R R R R R

4. Matematika I I I I I I

5. Ilmu Pengetahuan Alam K K K K K K

6. Ilmu Pengetahuan Sosial U U U U U U


Kelompok B (Umum)

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


22
1. Seni Budaya dan Prakarya L L L L L L
Pendidikan Jasmani, U U U U U U
2.
Olahraga, dan Kesehatan
Muatan Lokal M M M M M M
1. Bahasa Daerah Lampung 2 2 2 2 2 2
2. Bahasa Inggris 1 1 1
3. Pendidikan Anti Korupsi 1 1 1 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 16 16 17 18 18 18

Keterangan:
 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 20 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


23
C. MUATAN KURIKULUM
1. MUATAN NASIONAL DAN MUATAN LOKAL
a. Muatan Nasional

Muatan KTSP terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan KTSP diwujudkan
dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan dan penjelasannya.

Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A,
kelompok mata pelajaran B, dan khusus untuk SMA/MA/SMK/MAK ditambah dengan
kelompok mata pelajaran C (peminatan), termasuk bimbingan konseling dan
ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan

Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI- 1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan


pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I, II, III, IV, V sampai Kelas VI. Mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang


mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


24
Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III

1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan hewan


dan tumbuhan

2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan teknologi


lingkunganku

3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam

4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan

5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan 5. Permainan tradisional


sehat

6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan 6. Indahnya persahabatan


sehat, dan asri matahari

7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan perubahannya


tanaman di sekitarku tumbuhan

8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta


dan perjalanan

Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk hidup


lingkungan sekitar

2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam perbedaan


kehidupan

3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu


lingkungan hidup bermasyarakat

4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 4. Globalisasi

5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha


indonesia

6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia 6. Kesehatan masyarakat


Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
25
KELAS IV KELAS V KELAS VI

dan hewan

7. Cita-citaku 7. Sejarah peradaban 7. Organisasi di sekitarku


indonesia

8. Tempat tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku

9. Makananku sehat dan 9. Lingkungan sahabat 9. Menjelajah angkasa luar


bergizi kita

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari berbagai


mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner.

Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.

Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan
menjaga keselarasan pembelajaran.

Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap mata


pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang


ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar
sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian,
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin
pada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun berdasarkan gabungan
proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik
seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
26
satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.

Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi
DasarKompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain
(integrasi interdisipliner).

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke


Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke


Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
27
daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.

b. Muatan Lokal

Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau


kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat
berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya yang menjadi:

1) bagian mata pelajaran kelompok B; dan/atau


2) mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran
muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan.

Bimbingan konseling dapat diselenggarakan melalui tatap muka di kelas sebagai


muatan kurikulum yang ditetapkan pada tingkat satuan pendidikan.

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman
nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang
dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi,
kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam


proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap
dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SDN 2 Sumbermulyo Kecamatan Sumberejo ini


adalah sebagai berikut.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


28
Alokasi Waktu
No Jenis Muatan Lokal
I II III IV V VI
1. Bahasa Daerah Lampung 2 2 2 2 2 2
2. Bahasa Inggris 1 1 1
3. Pendidikan Anti Korupsi - - 1

2. PENGATURAN BEBAN MENGAJAR


1. Pembelajaran Tatap Muka
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam


pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 16 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 16 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 17 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV adalah 18 jam pembelajaran.
e. Beban belajar satu minggu Kelas V adalah 18 jam pembelajaran.
f. Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 18 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 20 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.

Berdasarkan permen no 22 tahun 2006 tentang standart isi, Jam pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum
yang tercantum di dalam Standar Isi.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


29
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Oleh karena itu pengaturan Beban Belajar di SD Negeri 3 Simpangkanan Kec. Sumberejo
adalah sebagai berikut :
Minggu Jam Waktu
Satu Jumlah Jam
Satuan Jumlah Efektif Pembela Pembela
JP Tatap Per Tahun
Pendi Kelas JP Per Per jaran jaran
Muka (@ 60
Dikan Minggu Tahun Per Per
(Menit) Menit)
Pelajaran tahun Tahun

320x20
16x20
I 20 16 18 6.400 6.400:60
320
menit 106,6 Jam

320x20
II 16x20
20 16 18 6.400 6.400:60
320
menit 106,6 Jam

340x20 6.800:60
17x20
17 6.800 113,3 Jam
SD III 20 18 340
menit

360x20
18x20 7.200:60
IV 20 18 18 7.200
360 120 Jam
menit

360x20
18x20 7.200:60
V 20 18 18 7.200
360 120 Jam
menit

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


30
360x20
18x20 7.200:60
VI 20 18 18 7.200
360 120 Jam
menit

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh
persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya
pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan
pelaksanaan kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok
yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

BEBAN BELAJAR TAMBAHAN

Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan


kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban
pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya (Lampiran Permen
Nomor 61 th 2014 ttg KTSP)

KETUNTASAN BELAJAR

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal


dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat
kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal


(KBM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh
karena itu, maka ditetapkan KBM sebagai berikut ini:

KETUNTASAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) SD NEGERI 3 SIMPANGKANAN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022 REVISI KURIKULUM 2013
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
31
KBM
No Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
I II III IV V VI
1 Pend. Agama 70 70 70 70 70 70
2 PKn 65 65 65 65 65 65
3 Bahasa Indonesia 65 65 65 65 64 64
4 Matematika 69 62 62 60 60 60
5 IPA - - 63 63 65 65
6 IPS - - 62 62 60 64
7 SBK 63 70 70 70 70 70
8 Penjaskes 70 70 70 70 70 70
9 Muatan Lokal
a. Bhs.Lampung 60 60 65 60 60 60
b. Bhs. Inggris - - - 60 60 60
c. Pend Anti Korupsi - - - - - 60

Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,pengetahuan,


dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasanbelajar
dalam konteks kurun waktu belajar.

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan


belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajarterdiri atas ketuntasan dalam setiap
semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.

Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi darisejumlah matapelajaran yang diikutinya dalamsatu semester.
KetuntasanBelajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahunajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan
pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata
pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat
Sangat Baik (SB), Baik(B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel
berikut.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


32
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat
Baik (B).

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk


angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai
dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D

Ketuntasan Belajaruntuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk


keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.

3. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


33
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam
bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut.

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang  Upacara Bendera (setiap hari senin)


dilakukan terjadwal  Piket kelas
 Ibadah
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
di kelas
 Senam pagi (setiap jum’at)
Spontan, adalah kegiatan  Memberi dan menjawab salam
tidak terjadwal dalam  Mencium tangan terhadap orangtua dan
kejadian khusus guru
 Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
 Membiasakan menegur, melerai
pertengkaran
Keteladanan, adalah kegiatan  Performa guru
dalam bentuk perilaku sehari-  Mengambil sampah yang berserakan
hari  Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


34
Kegiatan Contoh

 Menghargai pendapat orang lain


 Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang
tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang
yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
 Antri
 Mendamaikan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


35
a. Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK )
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendy menyampaikan Pengutan
Pendidikan Karakter (PPK) merupakan proses utama perbaikan pendidikan naasional yang
berkaitan erat dengan berbagai program prioritas pemerintah. Sejatinya Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) ini merupakan kebijakan dari meneteri Kemendikbud sejak
tahun 2017. Dalam kebijakan tersebut terdapat 5 nilai utama karakter yang menjadi
prioritas pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), berkaitan erat dengan berbagai
program prioritas Kemendikbud di bidang pendidikan dan kebudayaan. 
Adapun 5 nilai utama pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)  sebagai berikut;
1. Religius
2. Nasionalis
3. Mandiri
4. Integritas
5. Gotong Royong

Dari kelima nilai utama tersebut dalam Pengutan Pendidikan Karakter (PPK) diharapkan
menjadi ruh dari pendidikan nasional. Nilai utama karekter PPK tidak hanya menyasar pada
peserta didik, tetapi juga pada pendidik, dan orang tua sebagai pendidik utama dan pertama.

Salah satu rencana penguatan peran guru dan kepala sekolah yang saat ini disiapkan
Kemendikbud adalah dorongan revitalisasi peran dan fungsi kepala sekolah sebagai manajer
dan guru sebagai inspirator Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dengan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) diharapkan pula dalam pembelajaran berbasis penguatan karater
dapat terintegritasi dengan baik, baik itu di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Selain itu
menjadikan seorang peserta didik menjadi generasi muda berdaya saing dan memiliki karakter
positif.
Dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pula keluarga, masyarakat dan sekolah
merupakan tripusat pendidikan yang memiliki peranan penting didalamnya. Untuk itu antara
ketiga komponen tersebut haruslah saling bersinergi satu sama lain, sehingga menghasilkan
kualitas generasi muda Indonesia. Dalam Aplikasi Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) disekolah, melalui pembiasaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dapat
diintegritasikan melalui tema maupun mata pelajaran, pengolaan kelas, metode belajar dan
media pembelajaran. Adapun hal lain, sekolah dapat pula bekerja sama dengan Komita
sekolah dan masyarakat misalnya sekolah dapat bekerja sama dengan pusat budaya, museum,
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
36
atau warga sekitar masyarakat yang memiliki keunggulan untuk menjadi bagian
dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dengan demikian kearifan lokal dapat
dikembangkan dan pada akhirnya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dapat menjadi
landasan bagi tripusat pendidikan dalam mengembangkan generasi muda Indonesia.
“Saat kita memasuki milenium baru, ingatlah baik-baik bahwa ukuran kemajuan suatu
negara bukanlah besarnya pendapatan nasional, kemajuan teknologi, atau kekuatan
militernya, melainkan karakter penduduknya” (Thomas Lickona, 2008)

Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan


Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang
berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila;
keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila;
bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
memudarnyakesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi
bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa (Sumber: Buku Induk Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025). Untuk mendukung perwujudan cita-cita
pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah
menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan
nasional.

Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai
landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila.” Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter
sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu
sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


37
(Sumber: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional --UUSPN).

Dengan demikian, RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk
melaksanakan secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai
prioritas program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan
dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter
disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah
untuk memberikan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, 2011 keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik &
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Atas dasar apa yang telah diungkapkan di atas, pendidikan karakter bukan hanya
sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan
karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation)
sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang
telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus
melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving
good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk
perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan


melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota
legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri (Sumber: Buku Induk
Pembangunan Karakter, 2010).

Sebagaimana diketahui, wadah untuk pendidikan karakter adalah keluarga, sekolah,


media masa, dan masyarakat (lingkungan sosial). Khusus sekolah: Apa yang dapat
dilakukan sekolah (baca: guru, kepala sekolah, siswa, dan warga sekolah lainnya) untuk
pengembangan karakter tersebut? Kita menyadari bahwa pengembangan karakter
memerlukan waktu lama. Karena itu, pengembangan karakter harus dilakukan sedini
mungkin. Sekolah sebagai pusat pembudayaan berbagai perilaku baik yang ingin kita
lihat di masyarakat nanti menjadi wadah yang sangat strategis.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


38
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-
nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP,
silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada
dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah
sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang
peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya,
perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki
kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan
sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan
proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang
biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke
Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk
menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika
seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record
(catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai
yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau
kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai
yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
39
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

b. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah pengembangan potensi peserta didik,
dapat memberikan dampak positif dalam penguatan pendidikan karakter. Peserta
didik diharapkan dapat mengembangkan karakter profil Pelajar Pancasila yaitu : (1)
berkebinekaan global, (2) bergotong royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5)
mandiri, dan (6) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Satuan pendidikan memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler sebagai wahana memfasilitasi pengembangan bakat dan minat
peserta didik. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler harus dikelola secara
sistematis dan terpola agar bermuara pada pencapaian tujuan yang dimaksud. Agar
dapat menyusun dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang tersistem dan
terpola sekolah perlu memahami cara dan tahapan diperlukan panduan yang dapat
membimbingsatuan pendidikan dalam menyelenggarakannya.
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter
dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja
sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal yang dilakukan di luar jam
belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan.
Dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan
atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Ekstrakurikuler  Kepramukaan (Ekstrakurikuler Wajib)
 UKS
 Olah raga

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


40
Kegiatan Pelaksanaan
 Kerohaniaan (BTA)
 Seni budaya

Sekolah perlu menentukan pilihan prioritas kegiatan ekstrakurikuler yang akan


diselenggarakan berdasarkan analisis potensi dan minat peserta didik,serta
kemampuan sekolah dalam memenuhi sumberdaya yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dapat mengembangkan bentuk
kegiatan selain daripada yang tersebut di atas berdasarkan kearifan lokal dan kondisi
sosial masyarakat di lingkungan sekolah dengan tetap memerhatikan tujuan
ekstrakurikuler di sekolah dasar.
Satuan pendidikan juga perlu memikirkan daya dukung lain untuk kesinambungan
pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan. Daya dukung lain misalnya
menyediakan kegiatan yang bersifatkompetitif-prestatif bagi peserta didik yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan kompetitif-prestatif yang dapat dilakukan
misalnya menyelenggaraan perlombaan/kompetisi keterampilan ekstrakurikuler di
tingkat satuan pendidikan, mengikutsertakan peserta didik yang dibina melalui
ekstrakurikuler dalam kegiatan festival, lomba, olimpiade, atau kegiatan kompetitif-
prestatif lainnya.
Kegiatan kompetitif-prestatif dapat menjadi salah satu bentuk evaluasi
pelaksanaan ekstrakurikuler di satuan pendidikan. Dengan melihat prestasi
peserta didik dalam sebuah kompetisi, tim pembina dapat melakukan evaluasi
terhadap program ekstrakurikuler serta mengembangkannya menjadi lebih baik
pada masa berikutnya. Di sisi lain, melalui kegiatan kompetitif dapat
meningkatkan rasa percaya diri anak terhadap hasil usaha latihannya dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
A. Kegiatan  Demokratis  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler:  Disiplin (kepemimpinan,
1. Kepramukaan  Kerja sama berorganisasi)

 Rasa Kebangsaan
 Toleransi

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


41
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Peduli sosial dan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. UKS  Peduli sosial  Latihan terprogram
 Toleransi
 Disiplin
 Komunikatif
3. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan rutin
 Menghargai prestasi (antara lain: bola
 Kerja keras voli, basket, tenis

 Cinta damai meja, badminton,

 Disiplin pencak silat,

 Jujur outbond)
 Perlombaan olah
raga
4. Kerohanian  Religius  Beribadah rutin
 Rasa kebangsaan  Peringatan hari
 Cinta tanah air besar agama
 Kegiatan keagamaan

5. Seni budaya/Sanggar  Disiplin  Latihan rutin


seni  Jujur  Mengikuti vokal
 Peduli budaya grup
 Peduli sosial  Berkompetisi
 Cinta tanah air internal dan

 Semangat eksternal

kebangsaan  Pagelaran seni

6. Kepemimpinan  Tanggung jawab  Kegiatan OSIS


 Keberanian  Kepramukaan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


42
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Tekun  Drum Band
 Sportivitas  Kegiatan kerohanian
 Disiplin  Kegiatan UKS
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama
7. Festival sekolah  Kreativitas  Pasar seni
 Etos kerja  Pagelaran seni atau
 Tanggung jawab musik
 kepemimpinan  Pameran karya
 Kerja sama ilmiah
 Bazaar
 Pasar murah
 Karya seni
 Peringatan hari-hari
besar
agama/nasional

c. Layanan Konseling
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan
konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


43
konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis
layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis
layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah
mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem
pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan sebelas jenis
layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.
Berikut sebelas jenis-jenis layanan BK:
1) Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari,
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada
setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2) Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan,
karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta
didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang
pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya
yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman.
3) Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi
belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4) Layanan Penempatan dan Penyaluran

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


44
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra
kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan
tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap
potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
5) Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
6) Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya
dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar
peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling
perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
7) Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan
dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi
untuk pemahaman dan pengembangan.
8) Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
(masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang
dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
9) Layanan Konsultasi
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
45
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian
konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan
teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta
didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
10) Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik
dengan konselor sebagai mediator.
11) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan konseling.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas

Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
B. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian

 Demokratis  Pemberian motivasi

 Peduli sosial  Bimbingan karier

 Komunikatif

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


46
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Jujur

d. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai kentuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). KKM harus ditetapkan di awal tahun ajaran dimulai, melalui
musyawarah dewan guru pada satu sekolah. Penetapan KKM pada satuan pendidikan
yaitu:
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus
diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah KKM,
remedial, dan pengayaan.
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
standar kompetensi lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus
merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah, pendidik, dan tenaga
kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3
(tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung)
pada proses pencapaian kompetensi.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan
dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut.
 Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat
kelas dalam satu tahun  pelajaran.
 Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen
berikut :
1. Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII)
antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah
SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai
rapor semester-semester sebelumnya.
2. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan
dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain
melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan
memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan
KD, dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
3. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1)
kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji Kompetensi Guru); (2)
jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah;
dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah.

e. Ketentuan Nilai Rapor


Proses pengolahan nilai ada tiga ranah penilaian sebagai berikut :
1. Penilaian Sikap
Proses perekaman nilai sikap peserta didik baik itu dilakukan oleh guru mata
pelajaran, wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling (B/K) dapat dilakukan
melalui observasi yang ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental
record), dan informasi lain yang valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada
apa yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi
lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber. Selain itu, penilaian
diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu
data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
2. Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (HPH), hasil penilaian tengah
semester (HPTS), dan hasil penilaian akhir semester (HPAS) yang dilakukan dengan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
48
beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan
angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
3. Penilaian Keterampilan
a) Hasil Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
Kalau masing-masing teknik penilaian memiliki banyak nilai misalnya pada teknik
penilaian produk telah dilaksanakan sebanyak 3 kali maka yang diambil menjadi
nilai akhir produk adalah nilai dengan besaran yang paling tinggi.
b) Predikat

f. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas dilaksanakan padasetiap akhir tahun ajaran. Untuk satuan
pendidikan SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis (Permendikbud
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar pada Dikdasmen).
1. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan
melalui pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya.

2. Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas/belum
baik

g. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) dan PP Nomor 32 tahun
2013 tentang SNP,peserta didik dinyatakan lulus darisatuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruhmata pelajaran
kelompokmata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok matapelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaranjasmani,olahraga,dankesehatan;
3. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


49
dan teknologi;
4. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan;
5. Standar Kompetensi Lulusan meliputi Kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau mata kuliah;
6. Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan Peserta Didik dari satuan
pendidikan;
8. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata
pelajaran dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan
Peserta Didik dari satuan pendidikan; dan
9. Kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan
yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

h. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup Selama Pandemi Covid-19 meliputi pembiasaan rutin:
- Siswa sudah terbiasa memakai masker
- Siswa sudah terbiasa mencuci tangan
- Siswa sudah terbiasa menerapkan protocol kesehatan
i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global meliputi kriya anyam dan seni dan
batik
j. Pendidikan Berbasis Keunggulan Satuan Pendidikan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


50
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di SD Negeri 3 Simpangkanan kecamatan Sumberejo mengacu pada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran adalah sebagai berikut.

A. Pengaturan Tentang Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari senin minggu kedua bulan Juli. Awal
minggu pertama sekolah selama 2 (dua ) hari untuk kelas 1, perkenalan lingkungan
sekolah. Untuk kelas 2 s.d 6 melaksanakan kebersihan kelas, pembenahan lingkungan
sekolah, dan mencatat jadwal pelajaran.

B. Perhitungan Minggu Efektif


Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan, adalah sebagai berikut:

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


51
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Semester Ganjil

  HARI  JUMLAH
SEMESTER

Mingg KEGIATA
Selasa Hari Hari Mingg

Kamis

Jumat

Sabtu
Senin

u N
Rabu
BULAN Seluru Efekti u
Seluru
h f Efektif
h
12 Juli / Hari
pertama TP
2021/2022
19 Juli / Cuti
Bersama Hari
Raya Idul
Juli 4 4 4 5 5 5 27 17 5 3 Adha 1442
Hijriyah
20 Juli / Hari
Raya Idul
Adha 1442
Hijriyah
10 Agustus /
Tahun Baru
Islam 1443
Hijriyah
Agustus 5 5 4 4 4 4 26 24 5 4 17 Agustus /
Hari
Kemerdekaan
NKRI
S E M E S T E R I

September 4 4 5 5 4 4 26 26 5 5

29 Oktober /
Maulid Nabi
Muhammad
Oktober 4 4 4 4 5 5 26 25 4 4 SAW 1443
Hijriyah

Nopember 5 5 4 4 4 4 26 26 4 4

24 Desember /
Cuti Bersama
Hari Raya
Natal
25 Desember /
Desember 4 4 5 5 5 4 27 26 5 3 Hari Raya
Natal
20 Desember
s.d 2
Januari/Libur
Semester Ganjil
JUMLAH 158 144 28 23  

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


52
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Semester Genap

  HARI  JUMLAH
SEMESTER

Selasa Hari Hari Minggu Mingg KEGIATAN

Kamis

Jumat

Sabtu
Senin

Rabu
BULAN Seluru Efekti Seluru u
h f h Efektif
01 Januari /
Tahun Baru 2022
Januari Masehi
5 4 4 4 4 4 25 23 4 4

1 Februari /
Tahun Baru Imlek
2573 (Macan)
Februari 4 4 4 4 4 4 24 23 4 4

1 Maret / Isra
Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
Maret 4 5 5 5 4 4 27 25 5 4 1443 Hijriyah
3 Maret / Hari
Suci Nyepi Tahun
S E M E S T E R II

Baru 1944 Saka


15 April / Wafat
Isa Al Masih
April 4 4 4 4 5 5 26 25 4 4 (Yesus Kristus)
Pelaksanaan US

01 Mei / Hari
Buruh
Internasional
26 Mei / Kenaikan
Isa Al Masih
Mei 5 5 4 4 4 4 26 22 4 3 2-3 Mei / Hari
Raya Idul Fitri
1443 Hijriyah
16 Mei / Hari
Raya Waisak
2566
01 Juni / Hari
Lahir Pancasila
30 Juni / Cuti
Bersama Hari
Juni 4 4 5 5 4 4 26 15 5 2 Raya Idul Adha
1443 Hijriyah
20 Juni s.d 11 juli
2022 / libur
semester genap
JUMLAH 154 133 26 21  

C. Pengaturan Waktu pembelajaran efektif

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


53
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
WAKTU BELAJAR
HARI
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS IV KELAS IV

Senin 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.45

Selasa 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.45

Rabu 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.45

Kamis 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.45

Jumat 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.00

Sabtu 07.30 - 08.30 09.00 - 10.00 10.30 - 11.45

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 ( satu) dan semester 2 ( dua)

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, seperti pada tabel di bawah
ini.

Table : Kegiatan Pembelajaran

D. Pengaturan Waktu Libur


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur,baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Hari libur sekolah ditetapkan oleh sekolah sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan
oleh Dinas Pendidikan Kabubaten Tanggamus untuk tidak diadakan proses
pembelajaran di sekolah.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


54
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini.
- Libur awal puasa (2 hari) Sesuai dengan kalender pendidikan
- Libur semester 1 (13 hari) Sekitar bulan Desember minggu terakhir
- Libur semester 2 (2 minggu) Sekitar bulan Juni minggu terakhir

Hari Belajar Efektif Semester I = 145 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 23 minggu
belajar efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 146 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 24 minggu
belajar efektif).

Catatan:
semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel berikut ini.

Tabel : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar reguler 36 minggu Digunakan untuk
setiap tahun (Kelas I-V) kegiatan
2. Minggu efektif semester ganjil 23 minggu pembelajaran
tahun terakhir setiap satuan Efektif pada setiap
pendidikan (Kelas VI) satuan pendidikan
3. Minggu efektif semester genap 12 minggu
tahun terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI )
4. Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap
semester
5. Jeda 2 minggu Antara semester
Antar semester I dan II
6. Libur akhir 3 minggu Digunakan untuk
tahun ajaran penyiapan kegiatan
dan administrasi
akhir dan awal

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


55
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan 2 minggu Daerah khusus yang
memerlukan
liburkeagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya
sendiri tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran
efektif

8. Hari libur umum/ nasional 3 minggu Disesuaikan dengan


Peraturan
Pemerintah
9. Hari libur khusus 1 minggu Untuk satuan
pendidikan sesuai
dengan ciri
kekhususan
masing-masing
10. Kegiatan 3 minggu Digunakan untuk
khusus satuan pendidikan kegiatan yang
diprogramkan
secara khusus oleh
satuan pendidikan
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
pembelajaran
efektif

BAB V
PEDOMAN PENYUSUNAN SILABUS

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


56
A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan
pengelolaan kelas. Menurut Kunandar (2011, hlm. 244) “silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar”. Untuk itu, pengembangan silabus ini minimal harus
menjawab pertanyaan “kompetensi apa yang harus dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara
mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi tersebut” (BSNP,
2006, hlm. 2).

B. Prinsip Penyusunan Silabus

Prinsip pengembangan silabus, antara lain:

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus


harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi


dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional


dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,


materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.

5. Memadai
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus
57
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan


sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, serta peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta


didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, yakni


kognitif, afektif, dan psikomotor.

 Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang


disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi
waktu yang tersedia pada struktur kelompok.

 Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP) atau pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas pendidikan.

C. Langkah Penyusunan Silabus

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


58
Langkah-langkah pengembangan silabus, antara lain:

1. Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar

Mengkaji standar kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana

tercantum pada standar isi, dengan memperhatikan sejumlah hal berikut:

a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada pada standar isi.
b) Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c) Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi

dasar dengan mempertimbangkan:

a) Potensi peserta didik.

b) Relevansi dengan karakteristik daerah.

c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual

peserta didik.

d) Kebermanfaatan bagi peserta didik.

e) Struktur keilmuan.

f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.

g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.

h) Alokasi waktu.

3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


59
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui

penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, antara

lain:

a.      Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran

secara profesional.

b.      Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh

peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep

materi pembelajaran.

d.      Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua

unsur perinci yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu

kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur, mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


60
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,

satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang

terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk

menyusun alat penilaian.

5. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis

maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa

tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian, di antaranya:

a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa

dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk

menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis

untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


61
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa

perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik

yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program

pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada

proses, misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi

lapangan berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu

efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan

jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat

kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus

merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang

dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar serta
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


62
BAB VI
PEDOMAN PENYUSUNAN RPP
A. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran


peserta didik dalam upaya pencapaian Kompetensi Dasar (KD).

RPP menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran di dalam


mencapai sebuah Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti
(KI) dan dijabarkan dalam silabus.

B. Komponen Penyusunan RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri atas komponen-komponen
berikut.

1. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan.

2. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema.

3. Kelas dan semester.

4. Materi esensial atau pokok.

5. Alokasi waktu.

6. Tujuan pembelajaran.

7. Kompetensi inti.

8. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

9. Materi pembelajaran.

10. Metode pembelajaran.

11. Media pembelajaran.

12. Sumber belajar

13. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran.

14. Penilaian hasil belajar.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


63
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ditentukan komponen dan
Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.

1. Identitas, meliputi mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu waktu


yang ditetapkan.

2. Kompetensi Inti (KI).

3. Kompetensi Dasar (KD).

4. Indikator Pencapaian Kompetensi.

5. Materi Pembelajaran.

6. Kegiatan Pembelajaran.

7. Penilaian, Pembelajaran, dan Remidial.

8. Media/alat. Bahan, dan Sumber Belajar

C. Prinsip Penyusunan RPP


Berikut ini prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1. Perbedaan individual peserta didik, antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,

emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, latar belakang budaya, norma,

nilai, dan lingkungan peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik.

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,

minat, kreativitas, inspirasi, inovasi, dan kemandirian.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


64
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut, memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara Kompetensi Dasar

(KD), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata

pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,

sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. Langkah Penyusunan RPP


Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

1. Menuliskan Identitas Mata PelajaranPenulisan identitas mata pelajaran,

meliputi identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu,

dan materi atau tema.

2. Menuliskan Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


65
kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi

Dasar. Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang mencerminkan :

(1) sikap spiritual; (2) sikap sosial; (3) pengetahuan; (4) dan

keterampilan.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan

indikator kompetensi.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


66
1. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan

penilaian mata pelajaran.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar.Tujuan pembelajaran dibuat

berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang telah

ditentukan.

3. Materi Ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis

dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi.

4. Alokasi Waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

Kompetensi Dasar dan beban belajar.

5. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai Kompetensi Dasar atau

indikator yang telah ditetapkan.

6. Penilaian Hasil Belajar

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


67
Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan dengan indikator

pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

7. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

8. Merumuskan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.Di

dalam kegiatan inti, peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif,

memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.

c. Kegiatan Penutup

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


68
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau

simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


69
BAB V
PENUTUP

Untuk mengembangkan kurikulum yang bersifat operasional dan sesuai dengan situasi
dan kondisi satuan pendidikan, setiap satuan pendidikan perlu melakukan penyusunan
Dokumen 1 sesuai dengan langkah-langkah yang diperlukan. Dengan melakukan
penyusunan sesuai dengan langkah-langkah yang diperlukan diharapkan Buku I KTSP
( Kurikulum era new normal ) yang disusun menggambarkan visi, misi dan tujuan
sekolah sehingga menjadi acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan,SDN 3 Simpangkanan.
Penyempurnan pedoman ini kan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahn pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa.Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan
budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian,terutama dalam membelajarkan
peserta didik.oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari semua pihakpemerhati,pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang
akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan ditingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas prodak peserta didik yang memiliki akhlak budi yang mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar akan tercapai.

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


70
LAMPIRAN

1. PROGRAM UNGGULAN KSN (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)


SD NEGERI 3 SIMPANGKANAN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN
TANGGAMUS.

2. PROGRAM UNGGULAN KOSN (Bola Voly, Bulu Tangkis dan Karate) SD


NEGERI 3 SIMPANGKANAN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN
TANGGAMUS.

3. PROGRAM UNGGULAN PAI (Pildacil) SD NEGERI 3 SIMPANGKANAN


KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS.

4. PROGRAM UNGGULAN FLS2N (Solosong, Pantonim) SD NEGERI


SIMPANGKANAN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS.

5. PROGRAM PRAMUKA SD NEGERI 3 SIMPANGKANAN KECAMATAN


SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
KALENDER AKADEMIK
SDN 3 SIMPANGKANAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kegiatan Umum Tahun Pelajaran 2021/2022 sebagai berikut :

2. Kegiatan Tahun 2021


 Tanggal 19 Juli / Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah
 Tanggal 20 Juli / Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah
 Tanggal 10 Agustus / Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah
 Tanggal 17 Agustus / Hari Kemerdekaan NKRI
 Tanggal 29 Oktober / Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah
 Tanggal 24 Desember / Cuti Bersama Hari Raya Natal
 Tanggal 25 Desember / Hari Raya Natal

3. Kegiatan Tahun 2022


 Tanggal 01 Januari / Tahun Baru 2022 Masehi
 Tanggal 1 Februari / Tahun Baru Imlek 2573 (Macan)
 Tanggal 1 Maret / Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah
 Tanggal 3 Maret / Hari Suci Nyepi Tahun Baru 1944 Saka
 Tanggal 15 April / Wafat Isa Al Masih (Yesus Kristus)
 Tanggal 01 Mei / Hari Buruh Internasional
 Tanggal 26 Mei / Kenaikan Isa Al Masih
 Tanggal 2-3 Mei / Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah
 Tanggal 4-6 Mei / Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah
 Tanggal 16 Mei / Hari Raya Waisak 2566
 Tanggal 01 Juni / Hari Lahir Pancasila
 Tanggal 30 Juni / Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
NO KOMPETISI
KOMPETISI
FESTIVALSAINS
LOMBA
OLAHRAGA
PAINASIONAL
SENI SISWA
SISWA
(KSN) PEMBINA
NO
1 Pildacil NASIONAL
NASIONAL (FLS2N)
Matematika (KOSN) .........................................................(Guru)
.......................................................(Guru)
1
2 Solosong
Bulu Tangkis
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .......................................................(Guru)
.........................................................(Guru)
2 Volly Mini
Pantonim ........................................................(Guru)
.......................................................(Guru)

LAMPIRAN
PROGRAM UNGGULAN SD NEGERI ...................... KECAMATAN SUMBEREJO
KABUPATEN TANGGAMUS

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
LAMPIRAN
Program Pramuka SD NEGERI..................................... KECAMATAN SUMBEREJO
KABUPATEN TANGGAMUS

Lampiran:
Program Pramuka SD NEGERI .................................... KECAMATAN SUMBEREJO

Rincian Minggu Efektif dan jumlah jam Efektif


Latihan Rutin Pramuka
Tahun Pelajaran 2019 / 2020

l. Jumlah Minggu dalam satu tahun.

NO BULAN JUMLAH MINGGU KETERANGAN

1 Juli 3 Minggu 1 Minggu, 1 kali Pertemuan


2 Agustus 3 Minggu -
3 September 3 Minggu —
4 Oktober 4 Minggu 2 kali pertemuan
5 November 5 Minggu 3 kali pertemuan
6 Desember 2 Minggu 1 kali pertemuan
7 Januari 3 Minggu 2 kali pertemuan
8 Februari 4 Minggu 2 kali pertemuan
9 Maret 5 Minggu 3 kali pertemuan
10 April 4 Minggu 2 kali pertemuan
11 Mei 3 Minggu - kali pertemuan
12 Juni - Minggu - kali pertemuan
JUMLAH 39 Minggu 17 kali pertemuan

NO BULAN JENIS KEGIATAN JUMLAH KETERANGAN

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
MINGGU
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
PBB dan Sejarah Pukul 07.30– 08.05 untuk
1 Juli 3 Minggu
Gerakan Pramuka kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Pukul 07.30– 08.05 untuk
2 Agustus - -
kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Pukul 07.30– 08.05 untuk
3 September - -
kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Salam pramuka,
Pukul 07.30– 08.05 untuk
4 Oktober Struktur Organisasi 4 Minggu
kelas 1, 2 dan 3.
GP, PBB
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Lambang GP, PBB, Pukul 07.30– 08.05 untuk
5 November 5 Minggu
Kompas kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
6 Januari Dasa Dharma dan Dwi 3 Minggu Latihan dilaksanakan
Dharma setiap hari Sabtu mulai
Pukul 07.30– 08.05 untuk

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
PBB, Simaphore, Pukul 07.30– 08.05 untuk
7 Februari 4 Minggu
sandi kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Pukul 07.30– 08.05 untuk
8 Maret Salam Pramuka, 5 Minggu
kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.
Latihan dilaksanakan
setiap hari Sabtu mulai
Jeda Tengah Semester Pukul 07.30– 08.05 untuk
9 April 4 Minggu
2 kelas 1, 2 dan 3.
Sedangkan 07.30– 08.40
untuk kelas 4, 5 dan 6.

Jumlah Efektif dalam Satu Tahun


4 x 9 = 36

Jumlah jam latihan efektif dalam satu tahun.


36 kali pertemuan X 1 kali latihan 2 jam = 72 jam

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Simpangkanan. Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus


47
1
Program Pramuka
PANGKALAN SD NEGERI .......................................... KECAMATAN SUMBEREJO
GUDEP SD NEGERI ....................................................... KECAMATAN SUMBEREJO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

JULI AGUST. SEPT. OKT. NOV. DES.


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 PBB
Sejarah Gerakan
Pramuka
2 Ketajaman Indra
Mencium (KIM)
PBB
3 PBB
Sandi
4 Struktur Organisasi
GP, PBB
5 PBB
Kompas
6 Lambang GP 2
Salam pramuka

JULI AGUST. SEPT. OKT. NOV. DES.


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7 Pengetahuan Umum
Permainan
8 PBB
Kiasan dasar lambang
GP
9 Dasa Dharma dan Dwi
Dharma
10 PBB
Sandi Morse
PBB
Evaluasi
Perkemahan Sabtu
Minggu ( Persami )

Mengetahui
Kamabigus SDN ............................ ................................., Juli 2020
Pembina
3

............................................................ ..............................................
NIP. NIP.
4

Anda mungkin juga menyukai