Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUSN KE 5 BAB 10 Mendesain Struktur Organisasi-Desain Dasar

1. Berbagi Tugas (Mendelegasi)


 Jelaskan tugas yang akan diberikan.
 Spesifikasikan tingkat keluwesan karyawan Anda.
 Berikan kesempatan pada karyawan Anda untuk berpartisipasi.
 Informasikan kepada karyawan lain tentang penugasan itu.
 Bangun kendali umpan balik untuk memantau perkembangan pekerjaan yang didelegasikan.
 Apresiasi kejadian-kejadian penting dan capaian kinerja karyawan Anda.

Pengorganisasian (organizing):
Menyusun dan menstrukturisasi pekerjaan, untuk mencapai sasaran organisasi.

Tujuan pengorganisasian
 Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas dan departemen yang spesifik.
 Munugaskan pekerjaan dan tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan individu
 Mengkoordinasikan beragam tugas organisasi.
 Menghimpun berbagai pekerjaan ke dalam unit-unit.
 Menjalin hubungan diantara individu, kelompok dan departemen.
 Membuat hierarki wewenang yang formal
 Mengalokasikan dan menempatkan sumber-sumber daya organisasi.

Struktur Organisasi
• Struktur organisasi (organizational structure): Susunan formal pekerjaan-pekerjaan di dalam
suatu organisasi
– Bagan organisasi (organizational chart): Representasi visual dari suatu struktur
organisasi.
– Desain organisasi (organizational design): Menciptakan atau mengubah struktur
organisasi.
Desain Organisasi
• Elemen-elemen penting dalam desain organisasi adalah:
1. Spesialisasi kerja
2. Rantai komando
3. Rentang kendali
4. Departementalisasi
5. Sentralisasi-desentralisasi
6. Formalisasi
• Secara tradisional, spesialisasi kerja dipandang sebagai cara untuk membagi kegiatan kerja ke
dalam tugas-tugas terpisah.
1. Sudut pandang sekarang memandang spesialisasi kerja sebagai mekanisme organisasi
yang penting, tetapi ini bisa mengakibatkan berbagai masalah (ekonomi dan
disekonomi).
• Departementalisasi (departmentalization): Dasar pengelompokan bersama dari beragam tugas
kerja.
1. Sudut pandang sekarang:
• Tim lintas-fungsional (cross-functional team) adalah tim kerja yang terdiri dari
para spesialis dari berbagai fungsi kerja.
Bentuk-bentuk Departementalisasi
a. Kelompok fungsional (fungsi-fungsi yang dikerjakan)
 Manfaat
a. Efisiensi yang berasal dari penempatan segala hal dan semua orang yang memiliki
kemampuan, pengetahuan, serta orientasi yang sama
b. Koordinasi dalam area fungsional
c. Spesialisasi yang kuat
 Kerugian
d. Komunikasi yang terbatas lintas area fungsional
e. Pemahaman yang terbatas akan tujuan organisasi

b. Kelompok produk (lini produksi)

+ Memungkinkan spesialisasi dalam produk dan jasa tertentu

+ Manajer dapat bertambah ahli dalam industrinya

+ Lebih dekat kepada konsumen

– Fungsi yang ganda

– Pemahaman terbatas akan tujuan organisasi

c. Kelompok geografis (wilayah geografis)


 Manfaat
a. Lebih efektif dan efisien dalam menangani permasalahan regional yang muncul
b. Memenuhi kebutuhan pasar dalam kondisi geografis yang khusus dengan lebih baik
 Kerugian
c. Adanya fungsi yang ganda
d. Dapat merasa terisolasi dari area organisasi lainnya

d. Kelompok proses (aliran produk atau pelanggan)


+ Aliran kegiatan pekerjaan menjadi lebih efisien
– Hanya dapat digunakan dengan jenis produk tertentu

e. Kelompok pelanggan (kelompok konsumen yang khas dan spesifik)


+ Kebutuhan dan masalah pelanggan dapat diketahui oleh spesialis
- Terdapat fungsi yang ganda
- Pemahaman yang terbatas atas tujuan organisasi

Desain Organisasi:
Rantai Komando

• Rantai komando (chain of command): Hierarki wewenang dari tingkat organisasi yang tinggi ke
yang rendah, menegaskan siapa melapor kepada siapa.
• Rantai komando dan konsep penyertanya—wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan
komando—dipandang sebagai cara-cara yang penting dalam menjaga kendali organisasi.
• Sudut pandang kontemporer menganggap bahwa hal-hal tersebut kini kurang relevan
lagi di dalam organisasi.
• Wewenang adalah hak mutlak dalam posisi manajerial untuk:
• Memerintahkan kepada orang-orang tentang apa yang harus dilakukan
• Mengharapkan mereka itu melakukannya
• Teori pengakuan terhadap wewenang:
Wewenang berasal dari kesediaan bawahan.
• Perintah yang diberikan itu dipahami
• Perintah itu terasa konsisten dengan tujuan organisasi
• Perintah itu tidak bertentangan dengan kepercayaan pribadi
• Tugas yang diarahkan itu mampu dilakukan
• Wewenang lini:
Wewenang manajer untuk mengarahkan pekerjaan karyawan.
• Wewenang staf: Tanggung jawab:
Kewajiban atau ekspektasi untuk melakukan tugas-tugas yang diemban.
• Kesatuan komando:
Seorang pekerja hendaknya melapor kepada satu orang manajer saja.
Terkait fungsi yang mendukung, membantu, memberikan nasihat, dan (biasanya) mengurangi
sebagian beban manajer.

Rentang Kendali (Span of Control)

• Jumlah pegawai yang dapat diawasi oleh seorang manajer secara efektif dan efisien.
• Luasnya daya kendali dipengaruhi oleh :
• Kemampuan dan keahlian manajer
• Karakteristik pegawai
• Karakteristik pekerjaan yang dilakukan
• Kesamaan dalam tugas
• Kompleksitas dalam tugas
• Kedekatan secara fisik dengan bawahan
• Standardisasi dalam tugas

 Sudut pandang tradisional:


Manajer seharusnya mengawasi secara langsung maksimal lima atau enam bawahan.
 Sudut pandang kontemporer:
Rentang kendali bergantung pada kemampuan dan keterampilan manajer dan pekerja serta
karakteristik situasi yang dihadapi.

Sentralisasi-desentralisasi:
Keputusan struktural tentang siapa yang membuat keputusan—manajer level atas atau pekerja level
bawah.
• Sentralisasi (centralization):
Kadar di mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada tingkat level organisasi yang lebih
tinggi.

• Desentralisasi (decentralization):
Kadar di mana pekerja level bawah bisa memberikan input atau bahkan membuat keputusan.

Anda mungkin juga menyukai