Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi program merupakan proses memeriksa apakah proses yang telah


dilakukan dapat mencapai tujuan dan berjalan dengan baik. Kemudian hasil
dari evaluasi program tersebut dibandingkan antara proses pelaksanaan dengan
tolak ukur telah ditetapkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara
pelaksanaan (kenyataan di lapangan) dengan tujuan yang ingin diraih.
Tahapan dalam melakukan evaluasi program dimulai dengan tahapan
persiapan, pelaksanaan evaluasi, dan monitoring dalam evaluasi. Analisis data
evaluasi program termasuk kedalam bagian tahapan persiapan. Analisis data
evaluasi program merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menafsirkan
serta menjabarkan informasi mengenai data yang telah diperoleh dari program
berjalan. Berjalan tersebut memiliki arti yaitu apakah pengimplementasiannya
sudah sesuai dan berhasil dengan apa yang menjadi tujuannya. Informasi yang
termuat dalam hasil analisis data evaluasi program yaitu penjabaran dan
penafsiran dari data yang telah diperoleh menggunakan berbagai macam
teknik yang sesuai dengan data tersebut.
B. Rumusan masalah

1. Apa saja jenis jenis data?

2. Jelaskan bagaimana Prinsip dan Kriteria Menganalisis Data?

3. Bagaimana cara pengorganisasian Data?

4. Pengolahan DataWawancara?

5. Interpretasi Data?
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Data

Kata “data” berasal dari bahasa Latin yang berarti keterangan atau
kumpulan keterangan kata dalam bentuk jamak, sedangkan dalam bentuk
tunggal adalah datum. Data yang merupakan bahan mentah yang jika di tindak
lanjuti bisa menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif.
Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal yang dapat
berupa sesuatu yang diketahui. Jadi data dapat diartikan sebagai sesuatu yang
diketahui (pengetahuan). Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil
pengamatan atau penelitian dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat.
Atas dasar sifat dan bentuknya data dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka sebagai hasil dari
pengamata atau pengukuran yang dapat dihitung dan diukur. Misalnya data
tentang berat badan, harga barang-barang, yang dapat diukur dan dinyatakan
dalam bentuk angka. Misalnya waktu proses pembelajaran siswa adalah 2
jam, jumlah anak kls 6 SD ada 50 anak.
2. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa infomasi verbal dan deskriptif
mengenai suatu objek yang diteliti atau karakteristik yang tidak dapat di ukur
ukurannya. Bisa juga disebut dengan pernyataan atau berupa kata-kata yang
memiliki makna. Biasanya data kualitatif bisa diperoleh melalui kegiatan
wawancara, pengamatan, diskusi, dan lain sebagainya. Misalnya bunga
mawar lebih harum dari pada bunga melati.
Menurut waktu pengumpulannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis
yaitu:
1. Data Berkala (Timeseries).
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
3

memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan. Misalnya, data


perkembangan harga bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan.
2. Data Cross Section.
Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu
untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada
waktu itu. Misalnya hasil ujian semester 1, data sensus penduduk tahun 2021.
Menurut sumber pengambilannya, data dapat dikelompokkan atas dua
jenis yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya. Data
primer disebut juga data asli atau data baru.
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau
laporan- laporan, dokumen peneliti yang terdahulu. Data skunder disebut juga
data tersedia.
Menurut susunannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenisatas 2
jenis yaitu:
1. Data Acak atau Data Tunggal
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
2. Data kelompok
Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi
frekuensi atau tabelfrekuensi.
B. Prinsip dan Kriteria Menganalisis Data
Beberapa prinsip dan kriteria dalam menganalisis data yang harus
4

diketahui seorang evaluator adalah sebagai berikut:


1. Jangan terlalu menyederhanakan
2. Gunakanlah metode yang cocok dengan audien dan tujuan
3. Gunakan teknik yang beragam. Jika memungkinkan gunakanlah analisis
yangberagam
4. Gunakan metode praktis dan terjangkau biayanya
5. Yakinkan diri bahwa asumsi-asumsi untuk mempergunakan teknik analisis
tersebut telah dipenuhi dan sesuai dengan data yang diperoleh
6. Janganlah menuntut yang serba sempurna, setiap teknik analisis
memilikiketerbatasan

C. Pengorganisasian Data

Menurut Purwanto dan Suparman (1999:184) ada tiga kegiatan


utama dalam pengorganisasian data yaitu:

1. Pengkodean atau Pembuatan Daftar Kode Data (Coding).

Setiap variabel dan indikator yang akan dianalisis dibuatkan kodenya


dalam bentuk angka dan menentukan jumlah kolomnya. Berhubung pilihan-
pilihan dalam instrumen terkadang tidak seragam dan ada yang berwujud
nominal, interval ataupun ordinal maka harus menyeragamkannya dalam
bentuk yang sama agar dapat diolah dengan mudah. Artinya harus dilakukan
manipulasi atas variabel dan indikator-indikator tersebut dengan
menggunakan kodel/label.

Tujuan dari pemberian atau pengkodean data adalah untuk memudahkan


pengorganisasian data, terutama apabila data tersebut akan diolah
menggunakan komputer.
2. Prosedur Analisis Data
Prosedur analisis data dalam evaluasi program dikelompokkan menjadi
dua yaitu Prosedur kuantitatif untuk menganalisis data yang berupa angka-
angka, sedangkan prosedur kualitatif untuk menganalisis data yang bersifat
5

naratif. Berikut penjelasannya:


a. Prosedur Kuantitatif
Setidaknya terdapat dua jenis prosedur analisis kuantitatif yang
kerap kali digunakan dalam evaluasi program yaitu statistik deskriptif dan
statistic inferensial. Statistik deskriptif (descriptive statistics) yaitu statistik
yang mempelajari tata cara mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan
menganalisa data penelitian yang berwujud angka-angka, agar dapat
memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu
gejala, keadaan peristiwa, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna
tertentu. Analisis data yang tergolong statistik deskriptif, terdiri dari tabel,
grafik, mean, median, modus, pengukuran variasi data, dan teknik statistik
lain yang bertujuan hanya mengetahui gambaran atau kecenderungan data
tanpa bermaksud melakukan generalisasi.
b. Prosedur Kualitatif
Prosedur analisis data kualitatif bertujuan pada proses penggalian
makna, penggambaran, penjelasan dan penempatan data pada konteksnya
masing-masing. Uraian data jenis ini berupa kalimat-kalimat, bukan
angkaangka atau tabel-tabel. Untuk itu data yang diperoleh harus
diorganisir dalam struktur yang mudah dipahami dan diuraikan.
D. Pengolahan DataWawancara
Data atau informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara
biasanya dicatat atau direkam. Selanjutnya data atau informasi tersebut disebut
catatan lapangan perlu diolah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan. Hasil wawancara berupa catatan atau rekaman tersebut
mula-mula dibuat transkripnya. Pokok-pokok jawaban atas pertanyaan
dikumpulkan dan dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan
sifat dan permasalahannya.
Hasil wawancara pada dasarnya adalah suatu kesimpulan yang akurat dan
dapat dipercaya dan diharapkan dapat dijadikan dasar dan bahan untuk
pembuatan keputusan. Informasi yang akurat tersebut dirumuskan berdasarkan
pengolahan data wawancara. Informasi tersebut disajikan dalam bahasa yang
6

lugas, sederhana, mudah dipahami dan ditafsirkan


E. Interpretasi Data
Hasil pengolahan data selanjutnya perlu diinterpretasikan untuk
memudahkan dalam penyusunan kesimpulan dan rekomendasi. Membuat
interpretasi berarti membuat hasil analisis tersebut menjadi sesuatu yang dapat
dibandingkan dengan standar tertentu. Membandingkan dengan tingkat
signifikansi adalah salah satu cara menginterpretasikan hasil analisis
kuantitatif. Membuat interpretasi juga bermakna menafsirkan temuan dari
kegiatan evaluasi di lapangan. Evaluator perlu mencurahkan segenap
kemampuan analisis dan kritisnya dalam menguraikan dan merangkai
permasalahan yang menjadi fokus evaluasi. Berbagai referensi yang dapat
dijadikan dasar untuk interpretasi data menurut Purwanto dan Suparman
(1999:201) adalah:
1. Pertimbangan ahli
2. Harapan staf
3. Pendapat masyarakat
4. Standar institusi
5. Peraturan, hukum
6. Laporan penelitian
7. Norma

BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal yang dapat
berupa sesuatu yang diketahui. Jadi data dapat diartikan sebagai sesuatu yang
7

diketahui (pengetahuan).
Atas dasar sifat dan bentuknya data dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Data kuantitatif
2. Data kualitatif

Pengorganisasian Data: ada tiga kegiatan utama dalam pengorganisasian


data yaitu:

1. Pengkodean atau Pembuatan Daftar Kode Data (Coding)

Setiap variabel dan indikator yang akan dianalisis dibuatkan kodenya


dalam bentuk angka dan menentukan jumlah kolomnya
2. Prosedur Analisis Data
Prosedur analisis data dalam evaluasi program dikelompokkan
menjadi dua yaitu Prosedur kuantitatif untuk menganalisis data yang berupa
angka-angka, sedangkan prosedur kualitatif untuk menganalisis data yang
bersifat naratif.
Pengolahan data wawancara adalah data atau informasi yang telah
dikumpulkan melalui wawancara biasanya dicatat atau direkam kemudian
informasi tersebut bisa dijadikan sebuah keputusan.
Interpretasi data adalah hasil pengolahan data selanjutnya perlu
diinterpretasikan untuk memudahkan dalam penyusunan kesimpulan dan
rekomendasi. Membuat interpretasi berarti membuat hasil analisis tersebut
menjadi sesuatu yang dapat dibandingkan dengan standar tertentu.

Anda mungkin juga menyukai