Anda di halaman 1dari 7

4 ANALISIS MENENTUKAN STRATEGI

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan kemampuan dalam memahami analisis menentukan

strategi.

Bahan Kajian

Bahan kajian Mata Kuliah Manajemen Strategi Pertemuan ke-5 adalah sebagai berikut:

1) Analisis faktor strategi SWOT

2) Matriks IE

3) Matriks SPACE

4) Matriks BCG

Tujuan Instruksional Khusus

Sub capaian pembelajaran mata kuliah (Sub-CPMK), Mahasiswa setelah mempelajari bahan kajian

Manajemen Strategi Pertemuan ke-5 diharapkan mampu:

1) Mendemonstrasikan kemampuan dalam memahami analisis faktor strategi SWOT.

2) Mendemonstrasikan kemampuan dalam memahami Matriks IE.

3) Mendemonstrasikan kemampuan dalam memahami Matriks SPACE.

4) Mendemonstrasikan kemampuan dalam memahami Matriks BCG.

Peraturan Manajemen Strategi Pertemuan ke-5

Peraturan Mata Manajemen Keuangan Pertemuan ke-5 adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa wajib membaca dan memahami seluruh bahan kajian yang tersedia dalam

materi ini.

2. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang tersedia dalam materi ini sesuai arahan dosen

penanggung jawab mata kuliah.


4.1 Analisis Faktor Strategi SWOT
Analisis “SWOT” merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila

digunakan dengan tepat. Telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT” merupakan

akronim untuk kata-kata “Strengths” (Kekuatan), “Weaknesses” (Kelemahan),

“Opportunities” (Peluang), dan “Threats” (Ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan

terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu sedangkan peluang

dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau

perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwa analisis “SWOT”

dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan

tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk

memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus

berperan sebagai alat untuk minimalisasi kelemahan yang terdapat pada tubuh organisasi

dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk

memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang diharapkan.

Faktor-faktor Berupa Kekuatan. Yang disebut dengan faktorfaktor kekuatan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuansatuan bisnis didalamnya adalah antara lain

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan

keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan

bisnis memiliki sumber, keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuat lebih

kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan

akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-contoh bidang-bidang

keunggulan itu antara lain ialah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan

kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan

kepercayaan para berbagai pihak yang berkepentingan. Faktor-faktor Kelemahan. Jika

orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang

dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan. Alam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut

bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan

manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,

produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan

tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.


Faktor Peluang. Definisi sederhana tentang peluang ialah “berbagai situasi lingkungan

yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis”. aktor Ancaman. Pengertian ancaman

merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ancaman “adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan

bisnis”. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi “ganjalan” bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan.

Pengalaman banyak perusahaan menunjukkan bahwa analisis “SWOT” dapat

diterapkan dalam paling sedikit tiga bentuk untuk membuat keputusan yang sifatnya

stratejik pula. Pertama: Analisis “SWOT” memungkinkan para pengambil keputusan kunci

dalan suatu perusahaan menggunakan kerangka berpikir yang logis dalam pembahasan

yang mereka lakukan yang menyangkut situasi dalam mana organisasi berada, identifikasi

dan analisis berbagai alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan, akhirnya,

menjatuhkan pilihan pada alternatif yang diperkirakan paling ampuh.

Gambar 1. Diagram analisis SWOT

4.2 Matriks IE
Matriks IE (internal external) merupakan matriks portofolio yangmemposisikan

perusahaan dalam tampilan sembilan sel. Posisi suatu perusahaan dalam matriks IE

ditentukan dari matriks EFE dan matriks IFE. Hasil skor total dariIFE Matrix berada pada

sumbu X dan skor total dari EFE Matrix berada padasumbu Y. Matriks IE dapat

mengidentifikasikan 9 (sembilan) sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya


kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: Pertama, Posisi

perusahaan yang berada pada sel I, II, dan IV dapat digambarkan sebagai ”Grow” dan

”Build”. Strategi yang cocok bagi perusahaan yang berada pada sel-sel tersebut Intensive

(market penetration, market development, dan product development) atau integration

(backward integration, forward integration, dan horizontal integration. Kedua, Posisi

perusahaan yang berada pada sel III, V, VII paling baik dikendalikan denga strategi-strategi

”Hold” dan ”Maintain”. Strategi yang umum dipakai yaitu strategi market penetration, dan

product development. Ketiga, Posisi perusahaan yang berada pada sel VI, VIII, dan IX dapat

menggunakan strategi ”Harvest” atau ”Divestiture.”

Gambar 2. Internal Ekternal (IE) Matrix

4.3 Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi (SPACE)


Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action

Evaluation- SPACE) adalah salah satu matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan

untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk dijalankan. Analisa ini merupakan

pendekatan yang digunakan untuk menentukan posisi strategi perusahaan dan individu

bisnisnya. SPACE merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi

agresif, konservatif, defensif atau kompetitif yang paling cocok untuk organisasi tertentu.

Sumbu-sumbu Matriks SPACE menunjukkan keempat faktor yang merupakan penentu

terpenting dari strategi keseluruhan suatu organsisasi:


 Dimensi internal yaitu: Kekuatan Keuangan (financial strength – FS) dan

Keunggulan Kompetitif (competitive advantage – CA)

 Dimensi eksternal yaitu: Stabilitas lingkungan (environment stability-ES) dan

Kekuatan industri (industry strength- IS).

Jadi sebelum kita menentukan strategi apa yang cocok untuk perusahaan kita, maka kita

perlu mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnisnya, setelah kita mengetahui

posisi perusahaan maka baru kita dapat menentukan strategi – strategi apa yang cocok

untuk diterapkan.

Gambar 3. SPACE matriks

Kuadran agresif dari Matriks SPACE, organisasi berada pada posisi yang baik untuk

menggunakan kekuatan internalnya guna (1) memanfaatkan peluang eksternal, (2)

mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian,

penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang,

integrasi ke depan, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik,

diversifikasi horizontal, atau strategi kombinasi semuanya bisa layak digunakan,

tergantung pada kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan.

Kuadran konservatif dari Matriks SPACE, yang mengimplikasikan untuk tetap berada

dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil risiko yang berlebihan.
Strategi konservatif sering kali memasukkan penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik.

Kuadran defensif dari Matriks SPACE, yang menyarankan bahwa perusahaan seharusnya

berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Strategi defensif mencakup retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik.

Kuadran kompetitif dari Matriks SPACE, mengindikasikan strategi kompetitif. Strategi

kompetitif mencakup integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal; penetrasi pasar;

pengembangan pasar; pengembangan produk; dan joint venture.

4.4 Matriks Boston Consulting Group (BCG)


Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk

membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan

perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut

agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan

produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian

sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk,

manajemen strategis dan analisis Portofolio.

Kuadran I (Question Marks) memiliki posisi pangsa pasar yang relative rendah,

namun mereka bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Pada umumnya,

kebutuhan kas perusahaan ini tinggi sementara pendapatan kas mereka rendah. Bisnis ini

dinamakan Tanda Tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat

bisnis dengan strategi yang intensif atau menjualnya.

Kuadran II (Stars) dinamakan dengan Bintang, yang menggambarkan peluang

pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi. Divisi dengan pangsa

pasar relative tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus memperoleh

investasi yang substansial untuk mempertahankan atau memperkuat posisi mereka.

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal, penetrasi pasar,

pengembangan pasar serta pengembangan produk merupakan strategi yang sesuai untuk

dipertimbangkan oleh berbagai divisi.

Kuadran III (Cash Cows) disebut Sapi Perah Kas karena memiliki posisi pangsa pasar

relatif yang tinggi tetapi bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang rendah.

Dinamakan Sapi Perah Kas karena divisi ini menghasilkan kas melebihi kebutuhannya dan

sering “diperah”. Pengembangan produk / diversifikasi bisa menjadi strategi yang menarik

Cash Cows.
Kuadran IV (Dogs) dinamakan Anjing karena memiliki posisi pangsa pasar relative

yang rendah dan bersaing dalam industri yang tumbuh lambat atau sama sekali tidak

tumbuh. Oleh karena posisi internal dan eksternal mereka yang lemah, bisnis ini seringkali

di likuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui penciutan.

Anda mungkin juga menyukai