Anda di halaman 1dari 19

PENDAPATAN NASIONAL DAN ANALISIS ANGKA

PENGGANDA

Dosen Pengampu :
Putu Laksmita Dewi Rahmayanti,SE.MM

Oleh : Kelompok 1

Ayu Diah Harisuci (2102014378)


Made Anggitha Mey Natasya (2102014377)
I Gede Agus Mahesa Wedananta (2102014380)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2022

i
KATA PENGANTAR

“ Om Swatyastu”
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada tuhan yang maha esa atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan tugas makalah
pengantar ekonomi makro.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya


kepada bapak dosen pengampu.

“Om Santhi Santhi Santhi Om “

10 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
2.1 Variabel Ekonomi Agregatif .................................................................... 4
2.2 Pendapatan Nasional Kesimbangan ......................................................... 6
2.2.1 Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor ....... 9
2.2.2 Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor ....... 9
2.2.3 Persamaan Keseimbangan .................................................................... 10
2.3 Angka Pengganda dan Efeknya Terhadap pendapatan keseimbangan ... 10
2.3.1 Pengertian Angka Pengganda ............................................................... 11
2.3.2 Tujuan Analisis Angka Pengganda ....................................................... 11
2.3.3 Angka Pengganda dan Efek Terhadap Sektor Lain dalam Perekonomian
yang Dianalisis ............................................................................................... 11
2.3.4 Angka Pengganda Pendapatan dan Efek Pendapatan ........................... 12
2.4 Kasus ...................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perekonomian dapat dikatakan berkembang apabila pendapatan


perkapita dalam jangka panjang cenderung naik. Namun bukan berarti bahwa
pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi
ekonomi, kekacauan politik dan penurunan ekspor dapat mengakibatkan
menurunnya tingkat kegiatan perekonomian suatu negara. Jika keadaan
demikian hanya bersifat sementara dan kegiatan ekonomi secara rata-rata
meningkat dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapatlah dikatakan
menjalankan pembangunan ekonomi
Bagi negara– negara berkembang termasuk Indonesia yang ingin
mempercepat laju pertumbuhan ekonominya yang kemudian dapat mengenai
tingkat hidup di negara-negara maju, investasi dalam jumlah yang besar perlu
dijalankan. Sehingga hasilnya tidak hanya diserap oleh pertambahan penduduk
saja. Di negara berkembang umumnya tingkat investasi begitu rendah,
sehingga sering kali terperangkap pada pendapatan yang rendah .
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka
panjang. Di setiap periode suatu masyarakat akan menambah kemampuan
untuk memproduksikan barang dan jasa. Ini disebabkan oleh pertambahan
faktor-faktor produksi yang berlaku. Dalam setiap periode jumlah tenaga kerja
bertambah karena ada golongan penduduk yang akan memasuki angkatan
kerja. Investasi masa lalu akan menambah barang-barang modal dan kapasitas
memproduksi dimasa kini
Disamping itu investasi biasanya diikuti oleh perkembanga n teknologi
alat-alat produksi, dan ini akan mempercepat lagi pertambahan kemampuan
memproduksi. Berbagai negara tidak selalu dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi yang sesuai dengan perkembangan kemampuan memproduksi yang
dimiliki oleh faktor -faktor produksi yang semakin meningkat. Dibanyak

1
negara kerap kali didapati keadaan dimana pertumbuhan ekonomi yang
sebenarnya adalah jauh lebih rendah dari potensi pertumbuhan yang dapat
dicapai. Hal ini adakalanya menyebabkan jumlah dan tingkat pengangguran
menjadi semakin meningkat
Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator perekonomian,
dimana pendapatan nasional ini sebagai tolak ukur penyesuaian upah dan gaji
serta pensiun agar selalu bisa mengikuti perkembangan harga, yang secara
tidak langsung berhubungan dengan laju pertumbuhan uang beredar yang
sering dikaitkan dengan tingkat inflasi .

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan variable agregatif dalam pasar komoditi?


2. Bagaimana pendapatan nasional keseimbangan ?
3. Apa saja penjelasan tentang angka pengganda dan efeknya terhadap
pendapatan keseimbangan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk menjelaskan konsep dasar
pendapatan nasional dan analisis angka pengganda.
2. Manfaat
Manfaat dari mempelajari makalah ini yaitu agar para pembaca dapat
memahami dan menejelaskan apa itu variable ekonomi agregatif,
pendapatan nasional keseimbangan, serta angka pengganda dan efeknya
terhadap pendapatan keseimbangan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Variabel Ekonomi Agregatif

Variabel variabel ekonomi agregatif dalam pasar barang adalah hal penting
sebagai dasar bagaimana ekonomi bekerja. Terutama terkait dengan kebijakan-
kebijakan ekonomi makro yang diambil oleh pemerintah. Ada pasar yang akan
kita analisis,yaitu pasar barang (komoditi).
1. Variabel variabel Ekonomi Agregatif dalam Pasar Komoditi
Di bawah ini diikhtisarkan variabel-variabel ekonomi agregatif yang
relevan bagi analisis ekonomi makro untuk masing-masing struktur
perekonomian tersebut.
2. Perekonomian Tertutup Sederhana
Variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah: C,
S, I , dan Y.
Di mana:
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi
S = saving atau penabung
Y = pendapatan nasional
3. Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Fiskal
Pada konsep perekonomian ini variabel-variabel kegiatan ekonomi
agregatif yang diperhatikan ialah: C, S, I, Y, Tx, G, dan Tr.
Di mana:
Tx = taxes atau pajak
G = pengeluaran pemerintah
Tr = transfer pemerintah

4
4. Perekonomian Terbuka Tanpa Kebijakan Fiskal
Di skema perekonomian ini, variabel-variabel kegiatan ekonomi agregatif
yang diperhatikan ialah: C, S, I, Y, X dan Z.
Di mana:
X = ekspor
Z = impor
5. Perekonomian Terbuka dengan Kebijakan Fiskal Variabel-
variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah: C, S, I, Y, X,
Z, Tx, G, dan Tr. Bahwa dari variabel-variabel kegiatan ekonomi di pasar
barang, yang sebenarnya paling perlu kita perhatikan adalah hanya
variabel I, yaitu variabel pengeluaran investasi saja. Yang mendapatkan
perlakuan berbeda antara peranannya dalam model analisis di mana hanya
diperhatikan pasar komoditi saja dengan peranannya dalam model analisis
IS-LM.

Dalam model analisis di mana hanya diperhatikan pasar komoditi saja, investasi
pada umumnya diperlakukan sebagai variabel eksogen. Secara lebih pasti dapat
dikatakan bahwa dalam model tersebut investasi tidak diperlakukan sebagai
variabel yang nilainya ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam model analisis IS-
LM di lain pihak, investasi secara eksplisit diasumsikan merupakan fungsi tingkat
bunga. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh Gambar di bawah ini.

5
Gambar Fungsi Permintaan Investasi

Pada gambar di atas garis II (I ke I) merupakan kurva permintaan investasi


agregatif dengan persamaan fungsi I = 80-4r, di mana I menunjukkan nilai
investasi per tahun dinyatakan dalam triliun rupiah misalnya, dan r merupakan
tingkat bunga dinyatakan dalam persentase.

Dengan menggunakan contoh tersebut, maka pada tingkat bunga setinggi 15%
besarnya investasi dalam perekonomian adalah sebesar Rp 20 triliun. Apabila
tingkat bunga menurun menjadi 10%, maka besarnya investasi meningkat menjadi
Rp 40 triliun.

Nah, di sini sudah ada gambaran bagaimana kebijakan menurunkan atau


menaikkan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan pemerintah bisa berpengaruh
pada tingkat investasi. Dengan berjalannya waktu (lag time) maka akan ada
perubahan tingkat penawaran agregat yang artinya berpengaruh langsung pada
pertumbuhan ekonomi.

2.2 Pendapatan Nasional Kesimbangan

Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya Equilibrium National


Income adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran
perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya

6
konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta keg0iatan
ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan penawaran barang
dan jasa atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk
menghasilkan barang dan jasa yang meliputi aggregate supply.

Pendapatan nasional merupakan rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh


sektor rumah tangga pada suatu negara dari penerahan berbagai faktor produksi
dalam suatu periode tertentu atau selama satu tahun. Untuk dapat mengukur
lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat dari
suatu negara dari waktu ke waktu maka suatu negara haruslah menghitung
pendapatan nasionalnya sebagai indikator lajunya pembangunan negara.

Salah satu cara untuk menentukan besarnya pendapatan nasional adalah dengan
metode perhitungan pendapatan nasional yang sudah ditetapkan. Pemerintah perlu
menghitungnya agar terlihat indeks pendapatan nasional kian meningkat atau
menurun. Perhitungan pendapatan nasional juga bisa bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja para sumber daya manusia, jadi negara bisa menilai apakah
sumber daya manusia di negara tersebut produktif.

Untuk menghitung jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, maka ada 3 metode
perhitungan yang dapat digunakan dalam menghitung nilai pendapatan nasional. 3
metode perhitungan pendapatan nasional tersebut adalah metode pendekatan
produksi, metode pendekatan pengeluaran, dan metode pendekatan pemasukan.

Masing-masing perhitungan memang berbeda. Untuk lebih jelasnya, kami akan


membahasnya satu persatu metode perhitungan untuk menghitung jumlah atau
nilai pendapatan nasional.

3. Metode Pendekatan Produksi


Metode yang pertama yaitu metode dengan kegiatan produksi, yaitu
kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah. Jadi dengan
perhitungan nilai tambah pada sektor produksi ini mencakup perhitungan
nilai tambah dari berbagai sektor produksi. Cara menghitung pendapatan

7
nasional dengan metode pendekatan produksi yaitu dengan menjumlahkan
nilai tambah (value added) yang didapat dari selisih antara nilai produksi
(nilai output) dengan nilai biaya (nilai input, yaitu seperti bahan baku yang
terlibat dalam proses produksi, bahan penolong, sampai dengan barang
sudah jadi) dari seluruh sektor produksi selama satu periode atau dalam
waktu satu tahun.
4. Metode Pendekatan Pendapatan
Selanjutnya untuk menghitung pendapatan nasional yang kedua adalah
dengan pendekatan pendapatan. Metode pendekatan pendapatan ini
merupakan seluruh pendapatan nasional hasil dari penjumlahan seluruh
penerimaan yang diterima dari pemilik faktor produksi dalam suatu negara
selama periode tertentu atau dalam satu tahun. Cara menjumlahkan dengan
metode pendekatan pendapatan ini yaitu dari berbagai faktor produksi
yang memberikan sumbangan terhadap seluruh kegiatan proses produksi.
Yang termasuk faktor produksi adalah keseluruhan yang menyangkut
dalam kegiatan produksi. Seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian.
Masing-masing dari faktor produksi tersebut menghasilkan pendapatan
dari kegiatannya. Seperti: tenaga kerja memperoleh gaji / upah, pemilik
modal akan mendapatkan profit atau bunga, pemilik tanah akan
mendapatkan sewa, keahlian atau skill yang dimiliki dapat memperoleh
laba
5. Metode Pendekatan Pengeluaran

Metode perhitungan pendapatan nasional yang ketiga yakni dengan


metode pendekatan pengeluaran yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi, yakni sektor rumah tangga,
sektor pemerintah, sektor perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu
negara pada suatu periode tertentu.

8
2.2.1 Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor


rumah tangga dan sektor perusahaan. Dalam perekonomian dua sektor ini,
maka tidaka ada sektor pemerintah berarti tidak ada konsumsi pemerintah,
pajak, subsidi, maupun perdagangan luar negeri. Dalam perekonomian dua
sektor yaitu melibatkan antara dua sektor, sektor rumah tangga
memperoleh pendapatan dari sektor perusahaan dan sektor perusahaan
mendapatkan faktor produksi dari sektor rumah tangga.

Pendapatan yang di dapat yaitu berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan
keuntungan lainnya sama hal nya masuk kedalam pendapatan nasional,
dengan begitu terjadi keseimbangan pendapatan nasional pada
perekonomian dua sektor. Pendapatan yang digunakan oleh sektor rumah
tangga seperti untuk ditabung atau untuk konsumsi. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada penanam modal atau investor yang ingin
menanamkan dana kepada perusahaan, atau perusahaan juga akan
menggunakan dana tersebut untuk membeli barang-barang untuk
kebutuhan modal kerja seperti mesin-mesin atau untuk membayar faktor-
faktor produksi.

2.2.2 Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor

Dalam perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari


sektor rumah tangga, sektor perusahaan, dan sektor pemerintah, atau
dalam hal ini perekonomian 3 sektor masuk kedalam perekonomian
tertutup karena kegiatan ekonominya hanya berkecimpung di negaranya
sendiri. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup
ni dibedakan menjadi dua, yaitu perekonomian dimana sistem pajak adalah
pajak dan dalam perekonomian dimana terdapat pajak yaitu pajak
proporsional. Langkah-langkah pemerintah dalam membuat perubahan
dalam sistem perpajakan atau pembelanjaan untuk mengatasi masalah-
masalah ekonomi disebut dengan kebijakan fiskal.

9
Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 4 Sektor
Perekonomian 4 sektor masuk kedalam perekonomian terbuka yang
memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam
perekonomian terbuka maka sebagian produksi yang diproduksi di dalam
negeri di ekspor atau di jual di luar negeri dan sebaliknya terdapat pula
barang luar negeri yang di impor ke Indonesia. Jenis perekonomian
tersebut adalah perekonomian terbuka atau perekonomian 4 sektor.

Model perekonomian 4 sektor terlihat dengan adanya kegiatan dalam


bentuk ekspor impor dan pertukaran dari faktor produksi sehingga muncul
istilah perdagangan internasional. Dalam perekonomian 4 sektor, kita akan
melihat dua pelaku ekonomi yaitu pelaku ekonomi dalam negeri dan
pelaku ekonomi luar negeri, mereka saling berhubungan sehingga
menghasilkan kegiatan ekonomi yang aktif.

2.2.3 Persamaan Keseimbangan

Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa akan diperjualbelikan dari


yang sudah diproduksi di dalam negeri yaitu berupa pendapatan nasional
dan yang di impor dari negara-negara lain. Dengan demikian dalam
perekonomian terbuka penawaran agregat terdiri dari pendapatan nasional
di tambah dengan impor.Demikian informasi yang kami sampaikan
mengenai Keseimbangan Pendapatan Nasional Dari Berbagai Sektor.
Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi Anda dalam
menambah ilmu pengetahuan Anda semua.

2.3 Angka Pengganda dan Efeknya Terhadap pendapatan keseimbangan


Angka pengganda pendapatan Merupakan istilah yang tidak asing pada
pembahasan mengenai pendapatan nasional karena angka pengganda
pendapatan merupakan gambaran antara hubungan beberapa variabel dalam
pendapatan nasional.Pendapatan nasional sendiri merupakan jumlah
keseluruhan pendapatan negara yang diterima masyarakat melalui berbagai
macam kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

10
Dalam ilmu ekonomi, angka pengganda memiliki berbagai macam jenis
analisis atau perhitungan, salah satunya angka pengganda pendapatan.Untuk
memahami apa yang dimaksud dengan angka pengganda pendapatan,maka
dari itu simak penjelasan berikut ini.

2.3.1 Pengertian Angka Pengganda

Dikutip dari buku Get Success UN Ekonomi yang diterbitkan oleh PT Grafindo
Media Pratama, angka pengganda atau multiplier effect adalah angka yang
menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan atau pengurangan
dalam pendapatan nasional dan jumlah pertambahan atau pengurangan agregat
yang dapat menimbulkan perubahan terhadap pendapatan nasional itu sendiri.

2.3.2 Tujuan Analisis Angka Pengganda

Angka pengganda dilakukan karena beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut


ialah:
Mengidentifikasi besarnya perubahan pendapatan yang disebabkan oleh
variabel-variabel pengeluaran (konsumsi dan investasi)
Mengetahui apakah terjadi beberapa kesenjangan dalam suatu sistem
perekonomian. Kesenjangan tersebut dapat berupa inflasi dan deflasi.
Dapat menjadi pedoman atau rujukan dalam pengambilan kebijakan ekonomi
suatu negara.

2.3.3 Angka Pengganda dan Efek Terhadap Sektor Lain dalam


Perekonomian yang Dianalisis

1. Output multiplier adalah perhitungan nilai pengganda output dari berbagai macam
sektor yang dihasilkan dengan cara menjumlahkan kesuluruhan nilai-nilai pada
setiap kolom matrik kebalikan leontif.
2. Backward linkages merupakan suatu perhitungan yang digunakan sebagai
gambaran hubungan antara suatu sektor dengan input-output sektornya.

11
3. Forward linkage adalah suatu perhitungan untuk melihat korelasi antara suatu
sektor dengan sektor lainnya yang akan memakainya sebagai input dalam proses
produksi.
4. Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto dan Dampak Nilai Tambah Bruto adalah
perhitungan yang berdasarkan besaran balas jasa terhadap faktor produksi yang
tercipta karena adanya kegiatan produksi.
5. Angka Pengganda Pendapatan dan Dampak Pendapatan adalah perhitungan yang
perubahan pendapatan akibat adanya penambahan pada permintaan akhir.
6. Angka Pengganda Tenaga Kerja dan Dampak Tenaga Kerja adalah analisis
perhitungan untuk melihat pengaruh dari suatu faktor untuk meningkatkan jumlah
tenaga kerja.

2.3.4 Angka Pengganda Pendapatan dan Efek Pendapatan

Dalam ilmu ekonomi, angka pengganda pendapatan adalah suatu cara untuk
menganalisis pengaruh dari perubahan permintaan akhir di dalam satu sektor
terhadap pendapatan di sektor tersebut.
Angka pengganda pendapatan suatu sektor dapat menggambarkan besaran jumlah
pendapatan rumah tangga yang tercipta akibat adanya tambahan satu unit
permintaan akhir di sektor tersebut.
Melalui analisis ini, besaran tambahan pendapatan akibat dari penambahan
permisi akhir dapat diidentifikasi.
Penggambaran sifat angka pengganda pendapatan dapat dilihat dari kondisi suatu
perusahaan yang tidak hanya membeli bahan baku di perusahaan lainnya, tetapi
juga di masyarakat.
Dengan begitu, dalam kondisi tersebut terdapat hubungan linear antara perubahan
output dan perubahan pendapatan, maka jika permintaan akhir berubah
pendapatan pun akan berubah.
Besaran dampak pendapatan suatu suatu sektor dan sektor-sektor lainnya didasari

pada besarnya angka pengganda pendapatan itu sendiri.

12
2.4 Kasus

Pembangunan Jalan Tol


Beberapa tahun terakhir Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun
insfrastruktur jalan dengan membangun jalan Tol Cikopo-Palimanan. Hal ini
menyebabkan jalur puncak yang menjadi jalur arteri yang menghubungkan dua
kota besar yaitu Jakarta dan Bandung berangsur angsur ditinggalkan masyarakat,
demikian juga halnya dengan jalur nasional Pantura. Sisi ekonomi masyarakat di
beberapa daerah pantura seperti daerah Indramayu dan Subang terkena dampak
baik secara ekonomi maupun bisnis. Masyarakat yang daerahnya dilalui Tol
Cipali khususnya kedua daerah tersebut belum tentu merasakan banyak manfaat
dari kehadiran tol sepanjang 116,7 km tersebut. Bahkan, ada daerah yang justru
“mati” dengan kehadiiran tol tersebut. Manfaat akan dirasakan apabila daerah
yang dilewati adalah daerah tujuan perjalanan atau daerah industri, karena
kemungkinan hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun
karena jalan tol bukan merupakan akses lokal maka daerah-daerah yang
dilewatinya justru akan “mati”. Dapat dipastikan sisi ekonomi usaha mulai dari
pedagang hingga angkutan umum di sekitaran Pantura akan terganggu akibat
dioperasikannya Tol Cipali tersebut.

Hal serupa juga terjadi bagi pengusaha rumah makan di kawasan Pantura dan
sekitarnya yang “collapse” akibat pembangunan infrastruktur jalan tol tersebut.
Selain itu omzet SBPU yang ada di daerah sekitar Pantura terkena dampak
penurunan omzet sekitar 50%. Secara pelan tapi pasti, kelompok masyarakat yang
memiliki usaha mikro kecil menengah akan merasakan dampaknya dan terancam
usahanya. Kelompok usaha itu terdiri dari pengusaha rumah makan atau restoran,
penyedia jasa penginapan, pusat oleh oleh khas daerah, pengusaha SPBU, dan
lain-lain. Dampaknya pun bervariasi, mulai dari omzet yang menurun drastic
hingga gulung tikar. Selain pembangunan jalan Tol Cipali, contoh lainnya adalah

13
pembangunan Tol Brebes Timur-Grinsing yang juga memberikan dsmpak yang
sama bagi daerah-daerah yang dilewati oleh jalan tol tersebut.

Pada kasus pembuatan jalan tol tersebut tujuan pemerintah membangun jalan tol
tersebut adalah secara aspek geografi mendekatkan jarak dan memudahkan akses
baik untuk masyarakat sekitar pembangunan tol maupun masyarakat yang jauh
dari pembangunan tol. Adanya pembangunan jalan tol ini akan mampu
memperlancar kendaraaan dan arus barang (keterbukaan perdagangan) dengan
tujuan utama tentunya pada pengembangan ekonomi. Namun dampak ini tidak
maksimal diraskan karena kelembagaan yang dibangun tidak memikirkan usaha-
usaha yang sudah berkembang lebih dahulu hilang (mati) khususnya para UMKM
yang berada disekitaran pembangunan jalan tol tersebut. Pembangunan jalan tol
oleh pemerintah tersebut tidak seutuhnya dirancang untuk dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat. Dengan kata lain dampak yang diharapkan dari pembangunan
jalan tol tersebut tidak masimal diperoleh manfaatnya bagi pertumbuhan
perekonomian dikarenakan pemerintah mengabaikan peran kelembagaan yang
mengatur keterlibatan masyarakat dalam pembangunan jalan tol tersebut. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukan oleh Rodrik et al (2004) bahwa kualitas dari
institusi sebagai penentu utama dari tingkat pendapatan masyarakat suatu negara
(perekonomian negara)

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Variabel- variabel ekonomi agregatif dalam pasar barang adalah


hal penting sebagai dasar bagaimana ekonomi bekerja. Terutama terkait
dengan kebijakan-kebijakan ekonomi makro yang diambil oleh pemerintah
Dan Pendapatan nasional merupakan rata-rata pendapatan yang diterima
oleh seluruh sektor rumah tangga pada suatu negara dari penerahan
berbagai faktor produksi dalam suatu periode tertentu atau selama satu
tahun. Untuk dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan
perkembangan kesejahteraan masyarakat dari suatu negara dari waktu ke
waktu maka suatu negara haruslah menghitung pendapatan nasionalnya
sebagai indikator lajunya pembangunan negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Maglearning.2020. Variabel-variabel ekonomi agregatif dalam pasar


barang.Jakarta Indonesia
Coursehero .2016.Variabel makro.Saint Louis Park,Minnesota
Kumparan.2021.Memahami angka pengganda dan dampak pendapatan.
Surabaya
Yuli SE,MM.2021.Keseimbangan pendapatan nasional dari berbagai
sektor.Indonesia
Selly Novela,ST.M.M.2019. Kasus Peningkatan pendapatan perekonomian di
Indonesia .Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai