Terbentuknya Pemerintahan Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Terbentuknya Pemerintahan Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
PEMERINTAHAN DAN
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
Nama kelompok:
-Olivya Layla Rachma
-Sayidah Magfiroh
-Nabila Putri Dirawatul L
-Maiva Aliya Putri
-Cariasa Nailah Andini
-Fahrida Rosalina Putri
Pengesahan UUD dan Pengakatan
Pada pukul 15.00 dilakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihan
awalnya akan dilakukan melalu pemungutan suara, tapi atas usul dari Otto
Iskandardinata Sukarno dan dan Moh. Hatta dipilih sebagai Presiden dan
Sidang Pengesahan UUD 1945 PPKI
Wakil Presiden secara aklamasi.
Sukarno, Hatta, dan beberapa tokoh lain berkumpul di Jalan Gambir Selatan
(Merdeka Selatan) No. 10 untuk membahas calon-calon anggota Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP). Mereka menyepakati KNIP akan berapat pada 29 Agustus.
PPKI kembali mengadakan sidang pada 22 Agustus 1945 untuk membentuk Komite
Nasional Seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite Nasional dibentuk
sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk
menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan rakyat.
KNIP bersidang pada 16 Oktober 1945 di Gedung Balai Muslimin Indonesia. Dalam
sidang tersebut KNIP mengusulkan pada Presiden agar KNIP diberikan wewenang
legislatif selama DPR/MPR belum terbentuk untuk menegakan kewibawaan
kehidupan bernegara. Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin mengusulkan
pembentukan Badan Pekerja KNIP (BPKNIP) untuk mengerjakan tugas-tugas
operasional KNIP dalam situasi genting. Usul tersebut diterima pemerintah
dengan mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden No. X Tahun 1945
Dalam sidang PPKI 22 Agustus 1945 pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR),
sebuah lembaga bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), dengan
tujuan memelihara keselamatan masyarakat dan keamanan di berbagai wilayah.
Pembentukan BKR menimbulkan pro dan kontra di kalangan pemuda. Mereka tidak puas
terhadap kebijakan pemerintah membentuk BKR, kemudian membentuk badan-badan
perjuangan. Badan-badan perjuangan juga dikenal dengan laskar, yaitu suatu organisasi
perjuangan, yang tidak memiliki senjata, kurang disiplin, dan tidak memiliki pemimpin yang
berpengalaman.
Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi. Di Surabaya muncul BBI (Barisan Buruh
Indonesia), Angkatan Muda yang dibentuk oleh Sumarsono dan Ruslan Wijayasastra. Kedua
tokoh ini kemudian membentuk PRI (Pemuda Republik Indonesia) bersama Bung Tomo. Di
Semarang berdiri Angkatan Muda dan Pemuda Semarang, di Bandung berdiri Pemuda
Republik Indonesia, dan sebagainya. Kelahiran berbagai laskar barisan perjuangan itu
menunjukan kesiapan rakyat menggelorakan revolusi
Pada 1 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan Penetapan Pemerintah No.
2/SD 1946 yang berisi perubahan nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi
Tentara Keselamatan Rakyat, dan Kementrian Keamanan Rakyat menjadi
Kementrian Pertahanan. Pada 26 Januari 1945 Tentara Keselamatan
Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). TRI dilengkapi dengan
pembentukan TRI Angkatan Laut (ALRI) dan TRI Angkatan Udara (AURI).