Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Media merupakan sarana komunikasi bagi masyarakat, yang terletak di

antara dua pihak sebagai perantara atau penghubung. 1 Media massa meliputi media

cetak, media elektronik dan media online. Media cetak terbagi menjadi beberapa

macam diantaranya seperti koran, majalah, buku, dan sebagainya, begitupula

dengan media elektronik terbagi menjadi dua macam, diantaranya radio dan
televisi, sedangkan media online meliputi media internet seperti website, dan

lainnya.2

Di era teknologi informasi, berbagai bentuk media informasi telah mampu

mempermudah manusia dalam melakukan interaksi sosial lingkungannya. Bahkan

melalui media informasi, berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan

suatu pemberitaan kepada khalayak ramai, sangat mudah dikomunikasikan secara

massal.
Media massa, baik itu media elektronik maupun media cetak telah menjadi

salah satu bagian yang penting dalam kehidupan modern. Salah satu media

informasi yang memberikan peran penting dalam penyebaran informasi atau suatu

pemberitaan adalah media penyiaran, dalam hal ini radio. Meskipun pada awalnya

media penyiaran dipandang sebelah mata oleh banyak orang, namun hal tersebut

berubah pada saat radio menyelamatkan banyak orang yang berada dalam sebuah

kapal dan akhirnya pada tahun 1925 – 1930, sebanyak 17 juta pesawat radio terjual

pada masyarakat dan di mulailah era menjadi media massa.3

1
Risa, Agustin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Serba Jaya, 2011, h. 413.
2
Syarifuddin, Yunus, Jurnalistik Terapan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 27.
3
Morrisan, Op. Cit., h.3.

1
2

Radio berfungsi sebagai alat penghibur, penyampai informasi serta sebagai

sarana pendidikan bagi masyarakat dan memiliki berbagai macam program siaran.4

Berkaitan dengan hal tersebut, radio sejatinya memiliki program siaran yang terdiri

dari siaran yang berisi musik, informasi seputar gaya hidup, berita, hingga siaran

tentang kebudayaan yang termuat dalam radio, yang setidaknya dapat memiliki

manfaat atas informasi yang disampaikan kepada pendengarnya. Sebuah radio

harus memiliki segmentasi yang jelas, karena hal tersebut akan menentukan format

siaran yang meliputiupemilihan program dan gaya siaran

sesuaiudenganutargetupendengar yang dituju.


Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam QS.An-Nahl/16:125 :

َ ‫ج ا ِد لْ هُ مْ ب ِ ال َّ ت ِ ي ه‬
‫ِي‬ َ ْ ‫ك ب ِ ال ْ ِح كْ َم ةِ َو الْ َم ْو ِع ظَ ةِ ال‬
َ ‫ح س َ ن َ ةِ ۖ َو‬ َ ِ ‫ا دْ ع ُ إ ِ ل َ ٰى سَ ب ِ ي ِل َر ب‬
‫ك ه ُ َو أ َعْ ل َ مُ ب ِ َم ْن ضَ َّل ع َ ْن س َ ب ِ ي لِ هِ ۖ َو ه ُ َو أ َعْ ل َ مُ ب ِ الْ ُم ْه ت َ ِد ي َن‬ َ َّ ‫أ َ ْح س َ ُن ۚ إ ِ َّن َر ب‬
Terjemahan :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.5
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwauserulah, yaituulanjutkanuusahamu

untuk menyeru semua yang engkau sanggup seru, kepada jalan yang ditunjukkan

Tuhanmu, yaitu ajaran Islam, dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan

bantahlah mereka, yaitu siapa pun yang menolak atau meragukan ajaran Islam,
dengan cara yang terbaik.

4
Effendy. Onong Uchana. 1991. Radio Siaran:Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.
hal 18
5
Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahannya, Bandung: CV Dipenegoro, 2004,
h.383.
3

Tiga cara berdakwah yang hendaknya engkau tempuh menghadapi manusia

yang beraneka ragam peringkat dan kecenderungannya, jangan hiraukan tuduhan-

tuduhan tidak berdasarkan kaum musyrikin, dan serahkan urusanmu dan urusan

mereka pada Allah Swt. karena sesungguhnya Tuhanmu yang selalu membimbing

dan berbuat baik kepadamu. Dia-lah sendiri yang lebih mengetahui dari siapapun

yang menduga tahu tentang siapa yang bejat jiwanya, sehingga tersesat dari jalan-

Nya dan Dia-lah juga yang lebih mengetahui orang-orang yang sehat jiwanya

sehingga mendapatkan petunjuk.6

Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa yang
berjumlah 1.340 suku bangsa menurut data sensus BPS tahun 2010. Maka dari itu

Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan yang meliputi kepercayaan,

bahasa, dan adat istiadat. Kebudayaan sendiri merupakan unsur penting dalam

proses pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Indonesia juga memiliki

beranekaragam budaya yang diwariskan secara turun temurun oleh berbagai macam

suku dan etnis.

Mewariskan budaya kepada khalayak muda sangat penting karena mereka

yang akan menyampaikan budaya tersebut pada generasi berikutnya. Khalayak

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan media

massa, termasuk media radio siaran. Tanpa keberadaan pendengar, maka siaran

radio juga tidak akan mengalami perkembangan dalam menyampaikan pesan.

Dimana sebagai salah satu bentuk implementasinya adalah siaran

kebudayaan yang diusung oleh Insania FM Radio Network sebagai alat pelestari

kebudayaan. Kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan asli milik bangsa

Indonesia, yang merupakan kebudayaan yang beragam dan memiliki nilai luhur

dalam membentuk kepribadian dan jati diri bangsa.

6
Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Cet.IV,
Jilid 6, Jakarta: Lentera Hati, 2011, h.774.
4

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul, “Efektivitas Program Siaran

Indonesiana Radio Insania FM Makassar Dalam Memberikan Informasi

Kebudayaan Indonesia Pada Khalayak di Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana efektivitas program

siaran Indonesiana Radio Insania FM Makassar dalam memberikan informasi

mengenai kebudayaan Indonesia pada khalayak di Kota Makassar?”.


C. Hipotesis

Hipotesis menjadi salah satu indikator untuk memperjelas arah pengujian

penelitian. Hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian

dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.7

Hipotesis ini merupakan pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu

kebenarannya, masih harus di uji terlebih dahulu dan karenanya bersifat sementara

atau dugaan awal.8

Hipotesis dimaksudkan sebagai dugaan sementara yang pada prinsipnya

membantu proses penelitian agar lebih terarah. Sehingga peneliti merumuskan

masalah yang diajukan pada hipotesis ini adalah:

1. H0 : Program siaran Indonesiana tidak efektif signifikan dalam memberikan

informasi kebudayaan Indonesia pada khalayak di Kota Makassar.

2. H1 : Program siaran Indonesiana efektif dalam memberikan informasi

kebudayaan Indonesia pada khalayak di Kota Makassar.

7
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik SertaIlmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), h.75.
8
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2010), h.28.
5

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian dalam penelitian merupakan bentuk

operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi

konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara

mengkur) dan penilaian alat ukur.9

1. Variabel Indepenen/bebas (X)

Variabel bebas (variable indpendent) adalah variabel yang menjadi sebab

atau berubah/memegaruhi suatu variabel lain (variable dependent). Juga sering

disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksogen atau antecendent.


Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu program siaran Indonesiana, indikatornya

adalah:

a. Frekuensi : Kekerapan mendengar program siaran Indonesiana

b. Durasi : Lamanya aktivitas mendengarkan program siaran

Indonesiana

c. Waktu : Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau

keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini mendengarkan program

siaran Indonesiana

d. Atensi : merupakan ketertarikan individu melakukan suatu aktivitas

(mendengarkan program siaran Indonesiana) yang sesuai dengan minatnya

2. Variabel dependen/terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruh atau menjadi akibat

karena adanya variabel lain (variabel bebas). 10 Variabel ini juga sering disebut

variabel terikat, variabel respons atau endogen.

9
Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Cet. V Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016, h. 121.
10
Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Cet. V Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016, h. 110.
6

Variabel terikat dalam penelitian ini yakni pemahaman informasi

kebudayaan Indonesia,indikatornya adalah:

a. Kognitif : Akibat yang ditimbulkan pada diri khalayak yang bersifat

informatif bagi dirinya.

b. Afektif : Akibat yang ditimbulkan pada diri khalayak yang berhubungan

dengan sikap, yang merupakan gambaran dari sesuatu kesiapan atau

kesediaan individu untuk bertindak.

c. Behavioral : Akibat yang ditimbulkan pada diri khalayak dalam bentuk

perilaku, tindakan, atau kegiatan.


Untuk ruang lingkup penelitian, peneliti memberikan batasan dalam

penelitian ini untuk menghindari kesalahpahaman dan pemahaman baru sehingga

tidak keluar dari batasan dan cakupan penelitian. Peneliti hanya fokus pada

efektivitas program siaran Indonesiana dalam memberikan informasi kebudayaan

Indonesia pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan tahun 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020

sebagai responden penelitian ini.

E. Kajian Pustaka

Penelitian terhadap radio telah banyak dilakukan. Untuk melakukan

penelitian dan analisa mendasar terhadap efektivitas program siaran indonesiana

radio insania FM Makassar dalam memberikan informasi budaya indonesia di Kota

Makassar, maka peneliti melihat beberapa hasil penelitian yang berupa skripsi yang

mendukung terhadap penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Nurfadilah mahasiswi Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung 2019, Dengan Judul “Efektivitas Program Siaran Mutiara Qalbu

Sebagai Media Dakwah Radio BKM 100.1 FM Oku Timur Sumatera


7

Selatan”. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang bagaimana

efektivits program siaran Radio BKM 100.1 FM sebagai media dakwah.

Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

Analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Farikhatul Jannah mahasiswi jurusan

Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya 2015, Dengan judul

“Efektivitas Program Siaran Radio Suara Pendidikan Dalam

Menningkatkan Kualitas Pendidikan (Studi di Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang)”. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang bagaimana


efektivitas program siaran Radio Suara Pendidikan dalam meningkatkan

kualitas pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Metode yang

digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis datanya

menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Deby Novia mahasiswi jurusan Jurnalistik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2016. Dengan judul

“Efektivitas Siaran Berita Televisi Sebagai Sumber Informasi Bagi

Masyarakat Pedesaan (Studi pada Warga Desa Girimakmur, Kecamatan

Malangbong, Kabupate Garut, Jawa Barat)”. Dalam penelitian ini peneliti

membahas efektivitas siaran berita televisi sebagai sumber informasi.

Metode yang digunakan adalah metode survey yang merupakan salah satu

varian dari metodologi kuantitatif.


8

Berikut tabel perbandingan dengan penelitian terdahulu :


Tabel 1.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu
No. Perbedaan Penelitian
Nama Peneliti, Judul Persamaan
Penelitian Rencana
Skripsi/Jurnal Penelitian
Terdahulu Penelitian
1. Dinda Nurfadilah Fokus Fokus Objek
“Efektivitas Program Penelitian Penelitian penelitian pada
Siaran Mutiara Qalbu terdapat pada terdapat pada efektivitas
Sebagai Media efektivitas efektivitas program siaran
Dakwah Radio BKM program siaran dalam radio
100.1 FM Oku Timur radio sebagai memberikan
Sumatera Selatan”. media dakwah informasi
kebudayaan
indonesia
2. Silvi Farikhatul Fokus Fokus Objek
Jannah, Penelitian Penelitian penelitian pada
“Efektivitas Program terdapat pada terdapat pada efektivitas
Siaran Radio Suara efektivitas efektivitas program siaran
Pendidikan Dalam untuk dalam radio
Meningkatkan meningkatkan memberikan
Kualitas Pendidikan kualitas informasi
(Studi di Dinas pendidikan kebudayaan
Pendidikan Kabupaten indonesia
Jombang)”.
3. Deby Novia, Fokus Fokus Menggunakan
“Efektivitas Siaran Penelitian Penelitian pendekatan
Berita Televisi terdapat pada terdapat pada kuantitatif
Sebagai Sumber efektivitas efektivitas untuk
Informasi Bagi siaran berita program mengukur
Masyarakat Pedesaan televisi siaran radio realitas sosial
(Studi pada Warga yang objektif
Desa Girimakmur, dan dapat
Kecamatan diukur
Malangbong,
Kabupate Garut, Jawa
Barat)”.

Sumber: Data Sekunder Peneliti, April 2021


9

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka tujuan

dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas program siaran Indonesiana

terhadap pemahaman kebudayaan Indonesia pada khalayak di Kota Makassar.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari peneltian ini adalah:

a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu komunikasi penyiaran khususnya efektivitas


program siaran radio dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

b. Secara praktis penelitian ini diharapkan sumbangan pemikiran

pengetahuan, gambaran dan informasi tentang program siaran radio

khususnya pada program siaran Indonesiana dalam memberikan

informasi kebudayaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai