Laporan Asuhan Keperawatan Ini Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas
Di susun Oleh :
SRIWIDYA NINGSIH
(20175017)
2021
LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA LAMTEUBE GEUPULA
KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR
Mahasiswa
SRIWIDYA NINGSIH
20175017
Mengetahui,Ketua
Universitas Abulyatama
Pendahuluan
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat
yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua.
Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi pada
karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi pengalaman inti
anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan
dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia sekolah merupakan masa
untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.
development is the pattern of change that begins at conception and continues through the life span,
yang artinya perkembangan adalah perubahan pola yang dimulai sejak masa konsepsi
sedangkan pertumbuhan lebih berorientasi pada peningkatan ukuran dan struktur. Jika
surut mulai lahir sampai mati. Tetapi jika pertumbuhan contohya seperti, pertumbuhan
tinggi badan dimula sejak lahir dan berhenti pada usia 18 tahun (Desmita, 2017).
Beberapa komponen yang termasuk dalam perkembangan yaitu :
1) Perkembangan Kognitif
aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan penglohan
masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan
2) Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg, perkembangan moral terjadi melalui tiga tingkatan dan terdiri
dari enam stadium, dan masing-masing stasium akan dilalui oleh setiap anak walaupun
tidak pada usia yang sama namum perkembangan selalui melalui urutan ini, yaitu :
1) Sekolah
Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam pengaruh pembentukan
dalam sekolah. Selan dari terciptanya kedisiplinan ,yakni juga dari kebiasaan
2) Keluarga
Keluarga adalah sebagai lingkungan pertama dan yang utama bagi perkembangan
anak. Anak usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses identifikasi diri
menurut jenis kelamin, sehingga peran ibu dan ayah atau orang tua pengganti
(seperti nenek, kakek, dan orang dewasa, dan lainnya) sangat besar. Apabila proses
identifikasi ini tidak berjalan dengan lancer, maka dapat timbul proses identifikasi
yang salah
3) Media Masa
Abad ini adalah abad informasi, yang ditandai oleh kemajuan yang pesat di bidang
wawasan luas. Kemajuan media elektronik yang sedang melanda saat ini membuat
anak atau remaja dipenuhi dengan tayangan dan berita yang kurang mendidik.
Dikhawatirkan akan muncul nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan kehidupan
yang ada. Selan itu juga nila yang diserap akan mempengaruhi perilaku dan gaya
hidupnya sehari-hari.
B. Pengertian Diare
Secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar)
lebih dari biasanya/ lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten
tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam
sindrom diare yaitu diare cair akut, disentri dan diare persisten. Diare dibedakan menjadi
2 macam :
a. Diare Kronis
diare kronis yang terjadi lebih dari dua atau bahkan empat pekan adalah kondisi
yang lebih jarang terjadi. Kondisi semacam ini dianggap sebagai penyakit serius,
terutama bagi mereka yang sistem kekebalan tubuhnya sedang melemah. Penyebabnya
b. Diare Akut
Buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lebih
lembek dan cair, bersifat mendadak datangnya dan berlangsung kurang dari 2 minggu
C. Patofisiologi Diare
Wabah diare pada bayi, anak-anak dan dewasa biasanya disebabkan oleh
mikroorganisme yang menyebar melalui air atau makanan yang sudah tercemar oleh
tinja yang terinfeksi. Infeksi juga dapat ditularkan dari orang ke orang, yaitu bila
seorang penderita diare tidak mencuci tangannya dengan bersih, setelah buang air
Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, reaksi obat-obatan, dan juga
faktor psikis. Klasifikasi dan patofisologi diare akut yang disebabkan oleh proses
berdasarkan proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare akut atas
manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (disebut juga
Bloody diarrhea). Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal
seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, sertagejala dan tanda
bagian proksimal. Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama
sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak
a) Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi,
b) Gangguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan hipovelemik atau pra renjatan sebagai
akibat diare dengan atau tanpa dehidrasi dengan muntah, pendarahan otak dapat
terjadi, kesadaran otak menurun dan bila tidak cepat ditangani penderita dapat
meninggal dunia.
c) Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan yang berlebihan karena diare dan
mutah.
D. Etiologi Diare
Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor infeksi, malabsorpsi
(gangguan penyerapan zat gizi), makanan dan faktor psikologis. Ada 5 Faktor Infeksi
internal yaitu infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada
anak. Jenis-jenis infeksi internal bisa disebakan oleh bakteri, virus, parasit, serta jamur.
Infeksi oleh bakteri dapat disebabkan oleh Escherichia coli, Salmonella thyposa, Vibrio
cholerae (kolera), dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan patogenik
seperti pseudomonas. Infeksi virus yakni Rotavirus yang merupakan etiologi paling
penting yang menyebabkan diare pada anak dan balita. Mikroorganisme Giardia lambia
dan Cryptosporidium sp. merupakan parasit yang paling sering menimbulkan diare
infeksius akut. Untuk cacing biasanya adalah cacing Ascaris lumbricoides. Kebanyakan
atau air yang terkontaminasi atau ditularkan antar manusia dengan kontak yang erat.
(Wong, 2016). Selain itu infeksi jamur seperti Candida albicans juga dapat menyebabkan
terjadinya diare.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan tinja: makroskopis dan mikrokopis, pH dan kadar gula jika diduga ada
penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotik (pada diare persisten)
(terutama Na, K, Ca, dan P serum pada diare yang disertai dengan kejang) c.
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal d.
G. Pencegahan
1. Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging
yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
2. Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
H. Pengobatan
Andrianto, P.1995. Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut, Edisi II, 21-32,
EGC, Jakarta.
Rahmawati, Elfi.2008. Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada
Anak Berusia Di Bawah Dua Tahun. Berita Kedokteran Masyarakat,
Vol. 24, No. 3, September 2017 Hal 111-118.. UGM Yogyakarta.
Tangka, Jon W.2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada
Anak Balita di Puskesmas Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara. JUIPERDO, VOL 3, N0. 2 September 2014 Hal 10-18. Poltekkes
Kemenkes Manado.
SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE
Waktu : 50 menit
A. Tujuan Umum
Peserta yang mengikuti kegiatan promosi kesehatan dapat memahami materi yang di
sampaikan.
B. Tujuan Khusus
Seluruh peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang :
1. Apa itu diare.
Mengetahui tanda dan gejala diare
3. Menjelaskan pencegahan diare salah satunya dengan cuci tangan yang benar
C. Kegiatan Pengajaran
No Tahap Kegiatan Media
1. Pembukaan Perkenalan
( 5 menit ) Menjelaskan tujuan dari
pertemuan
2. Pelaksanaan Menjelaskan materi diare
( 25 menit ) Tanya Jawab
LCD + Laptop
3. Penutup Menyimpulkan materi
+ Leaflet
( 20 menit ) Mengevaluasi ulang
materi yang telah
diberikan
Mengakhiri pertemuan
D. Metode pengajaran
1. Ceramah
E. Pengorganisasian
F. Kriteria Evaluasi
1. Standart Persiapan
b) Menyiapkan tempat
2. Strandart Proses
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta penyuluhan dapat mengetahui apa itu diare dan pentingnya cuci
tangan.
dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan
kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal itu membuat tubuh
tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak
a. Penyebab diare :
1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air
minum
3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu)
4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
b. Pencegahan diare
1. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun (sebelum makan, setelah makan dan
3. Pengelolaan makanan yang baik supaya makanan tidak tercemar oleh serangga
4. Membuang air besar dan kecil pada tempatnya, dan sebaiknya menggunakan jamban
yang bersih agar terhindar dari virus atau bakteri penyebab diare.
c. Penanganan diare
Cuci tangan adalah kegiatan yang sangat mudah. Kebiasaan cuci tangan sampai
saat ini belumlah menjadi tradisi di antara kita. Sehingga sering kita lupa untuk mencuci
Mencuci tangan dengan air dan sabun akan banyak mengurangi jumlah
mikroorganisma dari kulit dan tangan. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum :
memeriksa pasien, memakai sarung tangan, atau sesudah : terjadi kontaminasi pada
tangan seperti memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir,
darah atau cairan tubuh lain (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif
4. Handuk/lap sekali pakai (kertas, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai)
c. Menggosok telapak tangan, punggung tangan, sela jari, ibu jari dan pergelangan
tangan dan bilas dengan air dan keringkan degan menggunakan tisu, dan kain
yang bersih.
Tips-tips cuci tangan yang benar berikut ini:
1. Biasakan mencuci tangan bukan hanya pada saat tangan kita kotor saja. Idealnya,
cucilah tangan setelah batuk, bersin, membuang ingus pada sapu tangan atau tissue,
benda-benda yang kotor, setelah memegang binatang dan yang paling penting adalah
tangan menggunakan air hangat. Riset menyarankan untuk menggunakan air hangat
3. Lepaskan perhiasan yang melekat pada jari. Perlu diketahui nih, cincin indah yang
melingkari jari manis kita ternyata sasaran tepat bagi berkumpulnya banyak bakteri.
Menurut riset, mencuci tangan dengan benar mampu mengurangi hanya sekitar 29%
bakteri yang ada. Nah, sebaiknya lepaskan cincin dari jari manis dan cucilah tangan
seperti biasa. Kemudian, cucilah cincin tersebut dengan sabun. Bilas dan kenakan
kembali.
4. Gunakan sabun cair. Sabun padat bisa menjadi sarang bakteri yang berasal dari
tangan-tangan pengguna lain. Jangan lupa rutin mencuci tempat sabun cair (liquid
soap dispenser) agar bebas kuman! Pilih sabun yang lembut dan memiliki kandungan
5. Cucilah tangan dengan teliti. Suatu penelitian menyimpulkan bahwa mencuci tangan
dengan air dan sabun selama 30 detik mampu membasmi bakteri dari tangan kita.
Gosolkan kedua tangan dan sabuni seluruh telapak tangan dengan sabun. Jangan lupa
6. Bilas sampai bersih. Gunakan air bersih dan mengalir langsung bersihkan sabun dari
tangan
7. Keringkan tangan dengan baik. Bila memungkinkan, pilih paper towel karena
handuk atau kain yang lain dapat menjadi sarang kuman yang berasal dari pengguna
sebelumnya. Gunakan paper towel atau kertas tissue untuk mengeringkan tangan yang
basah selama kurang lebih 10 detik, kemudian biarkan udara membantu mengeringkan
A. Persiapan
Pada saat pertemuan dengan masyarakat telah diberitahukan jadwal untuk mengikuti
B. Proses
Kegiatan penyuluhan diare pada hari dan tanggal: Senin, 05-Juli -2021 pada jam
13:30 WIB di Gampong Lamteube Geupula, yang dihadiri oleh anak-anak dari gampong
Lamteube Geupula.
kegiatan dan strategi pelaksaanan yang telah direncanakan. Hal ini tampak dari
mengikuti penyuluhan diare untuk mencegah terjadinya penyebab dari diare. Sriwidya
Ningsih sebagai PJ terlebih dahulu membuka acara dan melakukan penyuluhan diare. Di
akhiri dengan tanya jawab dan pembagian Leaflet diare. Sebagian besar anak-anak dan
mahasiswa bekerja sama sesuai dengan kegiatan dan tempat yang di tentukan oleh
penanggung jawab kegiatan. Kegiatan penyuluhan tentang diare berakhir pada jam
14:30 WIB.
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
b. Alat-alat telah di persiapkan oleh Fasilitator yaitu Leaflet, Power Point, LCD,
Laptop
c. Tempat dan kegatan penyuluhan diare sesuai dengan yang telah di rencanakan
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan diare dilaksanakan pada Hari dan Tanggal: Senin, 05 Juli 2021
Keperawatan Senior
3. Evaluasi Hasil
penyebab diare
pencegahan diare
e. Anak-anak gampong Lamteube Geupula mampu mengetahui cara
penanganan diare
penyuluhan diare
D. SARAN
memperhatikan saat memilih makanan atau jajanan yang sehat agar terhindar dari
diare dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan supaya