Anda di halaman 1dari 8

GAYA FLUIDA

KAPAL SELAM

OLEH :
MANDA RAHMADANI SYAWALANDA
(2113511044)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

BAB II ISI

A. Hukum yang Bekerja pada Kapal Selam ............................................. 4

B. Cara Kapal Selam Dapat Mengambang atau Mengapung ................... 5

C. Mengapa Kapal Selam Dapat Menyelam ke Dasar Perairan ............... 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8


BAB I

PENDAHULUAN

Kapal selam adalah sebuah wahana yang unik karena bisa mengapung dan

menyelam di air sesuai kebutuhan. Pembuatan kapal selam pertama kali digunakan

untuk keperluan perang dan bentuknya masih sangat sederhana. Namun zaman

sekarang, selain difungsikan untuk perang, kapal selam juga digunakan sebagai

wahana rekreasi dan penelitian bawah air.


BAB II

ISI

A. Hukum yang Bekerja pada Kapal Selam

Kapal selam menggunakan prinsip penerapan hukum Archimedes yang terkait

dengan terapung, melayang dan tenggelam. Bunyi hukum Archimedes “Jika suatu

benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat

tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh

benda tersebut”.

Gaya Archimedes adalah gaya angkat ke atas pada suatu benda jika

dimasukkan ke dalam fluida (zat cair atau gas). Gaya Archimedes ditemukan oleh

seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes. Penemuannya ini kemudian

menjadi hukum yang berlaku di bidang fisika hingga saat ini yang kita kenal dengan

sebutan hukum Archimedes.

FA = pa × Va × g K

Keterangan rumus hukum Archimedes :

FA = Gaya ke atas yang dialami benda ( N )

pa = Masa jenis zat cair ( kg/m3 )

Va = Volume air yang terdesak ( m3 )

G = Percepatan gravitasi (m/det2 )


B. Cara Kapal Selam Dapat Mengambang atau Mengapung

Inti dari prinsip kapal selam ketika terapung adalah massa jenis total kapal

selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam, massa jenis total kapal selam

lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan

udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar.

Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam.

Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam

lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut

dipompa ke luar.

Maka dapat di terapkan dengan rumus sebagai berikut:

𝒎
𝛒=
𝒗

Keterangan :

ρ = Massa Jenis (kg/m³atau g/cm³)

m = massa benda (kg atau gram)

v = volume benda (m³ atau cm³)


C. Mengapa Kapal Selam Dapat Menyelam ke Dasar Perairan

Saat kapal selam akan menyelam, tangki pemberat diisi air dan udara di tangki

pemberat dikeluarkan dari kapal selam, sampai berat kapal selam meningkat dan

menjadi lebih besar dari air di sekitarnya dan kapal selam itu mulai tenggelam (gaya

angkat lebih kecil dari gaya gravitasi). Selain tangki pemberat, kapal selam juga

memiliki tangki khusus berisi udara terkompresi (dipadatkan) yang digunakan

untuk menyediakan oksigen untuk pernafasan awak kapal.

Di dalam kapal selam, awak kapal bertahan hidup dengan menjaga kualitas

udara untuk bernapas, persediaan air bersih, dan suhu di dalam kapal. Di kapal

selam ada tangki bertekanan yang mengeluarkan oksigen dalam kapal. Ada pula

sistem komputer yang memantau untuk mengetahui banyaknya udara yang harus

dipompa ke dalam kapal. Kemudian, karbondioksida sisa pernapasan juga harus

dikeluarkan. Ada juga alat dehumidifiers yang berfungsi untuk menyerap uap air

yang dikeluarkan saat bernapas.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kapal selam adalah transportasi laut yang dahulu digunakan untuk keperluan

perang, kini digunakan untuk rekreasi dan penelitian. Hukum yang digunakan kapal

selam adalah hukum Archimedes. Kapal selam juga dapat mengatur besarnya gaya

ini dengan memiliki tangki pemberat (ballast tank), yang dapat diisi bergantian

dengan air atau udara, tergantung di mana kapal selam ingin berada.
DAFTAR PUSTAKA

Rochman Ikhsan Pamuji, Deddy Chrismianto, dan Kiryanto. 2014. ANALISA

STABILITAS DAN EQUILIBRIUM KAPAL SELAM MIDGET 150 UNTUK

PERAIRAN INDONESIA. Jurnal Teknik.

Anda mungkin juga menyukai