Oleh :
minyak bumi dan krisis bahan bakar minyak (BBM) sehingga muncul beberapa
program diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar batu bara.
ton merupakan cadangan terbukti (proven coal reserves) di seluruh dunia yang
tersebar di lebih dari 70 negara. Dengan asumsi tingkat produksi pada tahun
2004 yaitu sekitar 4.63 milyar ton pertahun untuk produksi batu bara keras
(hard coal) dan 879 juta ton pertahun untuk batu bara muda (brown coal),
maka cadangan batu bara diperkirakan dapat bertahan hingga 164 tahun.
Sebaliknya, dengan tingkat produksi pada saat ini, minyak diperkirakan akan
habis dalam waktu 41 tahun, sedangkan gas adalah 67 tahun, dimana sebaran
cadangannya pun terbatas yaitu 68% cadangan minyak dan 67% cadangan gas
bakar batu bara dapat menjadi solusi sebagai salah satu alternatif terbesar
limbah dari hasil pembakaran batubara tersebut yaitu berupa fly ash (abu
terbang) dan bottom ash (abu dasar). Salah satu penghasil limbah dari proses
fly ash sebesar 17.292 ton/tahun. Selanjutnya dikabarkan dari surat kabar yang
dari salah satu perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di daerah
pembakaran batu bara PLTU milik PT Sepoetih Daya Prima itu tidak dibuang,
bara ternyata juga sangat berbahaya bagi kesehatan. Debu batubara adalah
campuran kompleks berbagai mineral, trace metal dan bahan organik dengan
tinggal di dekat atau jauh dari lokasi banyaknya limbah batubara. Hal itu
sifat debu yang mudah terbawa oleh angin. Pencemaran udara akibat proses
Oleh sebab itu perlu adanya solusi yang tepat dalam menangani limbah
sisa pembakaran batu bara di PLTU. Limbah hasil pembakaran batu bara
memiliki potensi bahaya yang sangat besar apabila tidak ditangani dengan
B. TUJUAN PENULISAN
hazard yang ditimbulkan oleh sisa pembakaran batu bara pada PLTU adalah
sebagai berikut :
C. MANFAAT PENULISAN
perusahaan PLTU sebagai salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk
KAJIAN PUSTAKA
A. LIMBAH BATUBARA
melepaskan jutaan ton polusi setiap tahunnya. Dari waktu ke waktu PLTU-
merkuri, timbal, arsenik, kadmiun dan partikel halus namun beracun, yang
terbesar polusi ini. Polusi udara menyebabkan peningkatan risiko kanker paru-
estimasi kematian dini akibat PLTU Batubara yang saat ini sudah beroperasi
Batubara menyumbang 44% dari total emisi CO2 global. Pembakaran Batubara
adalah sumber terbesar emisi gas GHG (green house gas), yang memicu
utama dalam pembentukan hujan asam dan polusi PM2.5. Masyarakat ilmiah
dan medis telah mengungkap bahaya kesehatan akibat partikel halus (PM2.5)
dari emisi udara tersebut. PLTU Batubara juga memancarkan bahan kimia
penelitian yang ada dapat diketahui bahwa batubara memiliki potensi bahaya
tetap menjadi primadona sebagai bahan bakar utama pada PLTU yang ada di
Batu bara pada PLTU berfungsi sebagai kompnen bahan bakar utama.
Ada tiga type pembakaran batubara pada industri listrik yaitu dry bottom
dengan type dry bottom boiler, maka lebih kurang 80% dari abu meninggalkan
pembakaran sebagai fly ash dan masuk dalam corong gas. Apabila batubara
pembakaran dan 50% lainnya masuk dalam corong gas. Pada cyclon furnace,
di mana potongan batubara digunakan sebagai bahan bakar, 70-80 % dari abu
sebagai dry ash pada corong gas. Type yang paling umum untuk pembakaran
ash maupun bottom ash karena penggunaan batu-bara sebagai bahan bakar
lingkungan, karena seluruh hasil sisa pembakaran berupa abu terbang dapat
ditangkap sehingga tidak terjadi pencemaran udara. Namun abu terbang yang
pemanfaatan limbah abu terbang tersebut maka jumlah yang menumpuk akan
batubara adalah PLTU. Pembangkit listrik tenaga uap ini menggunakan batu
bara sebagai bahan bakar utama. Sisa pembakaran dari batu bara PLTU
Merkuri, CO2, SO2, NO2, dan masih banyak kandungan zat berbahaya lainnya.
dapat terjadi akibat bahan-bahan kimia tersebut adalah kematian nasional dini yang
diakibatkan oleh hirupan udara kotor oleh manusia, hujan asam, dan perubahan iklim
global. Selanjutnya bahaya abu sisa pembakaran batu bara apabila terhirup oleh
zat kimiapada sisa pembakaran batu bara diantaranya adalah paru-paru, sistem
peredaran darah, otak, jantung dan gangguan kehamilan. Gangguan yang dapat
Pada sistem peredaran darah dapat terjadi peradangan, pengentalan darah, dan
gangguan pada tekanan darah. Pada organ otak dapat terjadi stroke, penurunan
IQ, serta penurunan fungsi sistem syaraf. Pada organ jantung dapat
Selanjutnya bagi wanita yang sedang hamil dapat terjadi penurunan beratbadan
pada pria.
pembakaran batubara pada PLTU. Oleh sebab itu perlu adanyasolusi yang
tepat untuk masalah ini. PLTU Bandar Lampung memerlukan solusi yang tepat
adanya penambahan PLTU dengan menggunakan energi batu bara. Hal ini
tentunya akan meningkatkan jumlah abu hasil pembakaran batu bara atau fly
ash. Apabila limbah ini tidak dimanfaatkan tentunya akan sangat banyak
saat ini fly ash mulai mendapat perhatian lebih dari kalangan peneliti. Sebagai
contoh, saat ini material fly ash mulai digunakan sebagai campuran komposisi
Namun penggunaannya belum maksimal, untuk PLTU Tarahan sendiri saja fly
ash yang dimanfaatkan hanya 1/3 dari total produksi fly ash perbulan.
Oleh karena itu perlu dicoba untuk mengangkat masalah fly ash
sehingga sifat-sifat fisik dan mekanik yang ada pada fly ash dapat
dimanfaatkan untuk keperluan dunia industri. Walaupun fly ash adalah material
campuran atau bahan penguat komposit. Komposit adalah material yang dibuat
dengan penggabungan dua atau lebih bahan penyusun yang berbeda dalam
bentuk dan komposisi bahannya, masing-masing dari bahan tidak larut satu
sama lain. Tujuan dari penggabungan ini adalah untuk memperbaiki sifat-sifat
FGD. Dalam FGD ini kemudian disemprotkan udara sehingga SO2 dalam
gas buang akan teroksidasi oleh oksigen yang kemudian menghasilkan
hasil akhirnya adalah gipsum (gypsum). Hasil samping dari FGD disebut
dipercepat di tabung akselator yang bertegangan dua juta volt. Gas buang
dalam suatu tempat yang mengandung gas amonia, sehingga sulfur dan
gas amonia dan dialirkan dalam tabung pereaksi (vessel). Senyawa yang
berupa asam sulfat dan asam nitrat. Produk antara ini kemudian bereaksi
baku pupuk sulfat dan pupuk nitrogen dengan wujud fisik berupa
kristal/partikel.
Hasilnya adalah 95% gas SOx dan 85% gas NOx dirubah dengan
singkat, prosesnya pun adalah proses kering dalam satu tingkat dan hasil
akhirnya berupa bahan baku pupuk yang dapat dimanfaatkan dalam sektor
pertanian.
terdapat pada limbah cair batubara agar dapat secara aman dibuang ke
KESIMPULAN
Green Palace. (2015). Ancaman Maut PLTU Batubara. Green Palace: Jakarta.
Hafsari Duta,dkk. (2015). debu batu bara dan kejadian infeksi saluran pernafasan
akut pada pekerja pertambangan batu bara. Jurnal Volume 4
Nomor 9 , Desember 2015.
Iswan. (2010). Penanggulangan Limbah PLTU Batubara. Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin. Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817.
Lantara Feru. (2017). UI ciptakan limbah batubara jadi bahan bakar. Surat kabar
online : Antaranews.com.
Munir Misbachul. (2008). Pemanfaatan Abu Batubara (Fly Ash) Untuk Hollow
Block Yang Bermutu Dan Aman Bagi Lingkungan. UNDIP :
Semarang.
Subagyo Triono. (2018). Limbah batu bara PLTU Lampung resahkan warga.
Surat kabar online : Antaranews.com.
Yunita Eka. (2017). Analisis potensi dan karakteristik limbah padat fly ash dan
bottom ash hasil dari pembakaran batubara pada pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) PT. Semen tonasa. UIN Allaudin
:Makassar.