Hamka 2021
Hamka 2021
31 AGUSTUS 2021
1. Tidak semua negara punya MK, tetapi seluruh negara yang memiliki MK pasti punya
fungsi pengujian undang-undang
2. MK di Indonesia punya 5 kewenangan, ada di pasal 24C UUD 1945
VERFASSUNGSGERICHSHOFT
1. Hans Kelsen yang memelopori pendirian MK di Austria pada tahun 1920
2. Hans Kelsen mendirikan MK karena ia juga yang menciptakan Stufenbau Theorie.
jadi peraturan yang di bawah harus berpegang pada peraturan yang lebih tinggi
3. MK tidak merujuk kepada MA. MK menguji undang-undang terhadap UUD.
Latar Belakang: Menjalankan wewenang judicial review & upaya mewujudkan check and
balances
1. Hakim MK dipilih dengan pengajuan 3 dari MA, 3 dari DPR, dan 3 dari Presiden
Gagasan MK di Indonesia
- Dulu MK dianggap tidak dibutuhkan, tapi setelah ada UU Kehakiman yang
menggagas judicial review maka kelamaan dibutuhkan eksistensi MK.
- judicial review ttp ada di MA, tapi menguji suatu peraturan terhadap undang-
undang → ini jadi problem sebenernya, kalau di luar negeri semua judicial review
di MK
Kewenangan MK
1. Memutus tentang perselisihan hasil pemilihan umum
2. Memutus pembubaran partai politik
3. Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
4. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 1945
5. MK wajib memberikan eh ngentot eh kasar
Fungsi MK
1. Pelindung konstitusi, ideologi, dan demokrasi
2. Penjaga hak asasi manusia dan hak konstitusi rakyat
3. Penentu akhir dalam menginterpretasikan konstitusi
→ setiap orang boleh mengintepretasikan konstitusi, tapi yang berwenang untuk
memaknai dengan konkret ya MK
Asas-Asas Hukum Acara MK. pengadilan ada 3 putusan → ditolak, diterima, dan
apa
1. Ius curia novit (pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan
memutus)
2. Persidangan terbuka untuk umum
→ tidak ada satu pun pengadilan di MK yang tertutup
3. independen dan imparsial
4. peradilan dilaksanakan secara cepat, sederhana, dan biaya ringan
→ tidak ada biaya di MK
5. Audi et alteram partem (hak untuk didengar secara seimbang)
→ hakim itu harus mendengarkan semua warga negara
6. Hakim aktif dan juga pasif dalam persidangan
→ aktif mencari keadilan, pasif ??????
7. Presumption iustae causa (praduga keabsahan): tindakan penguasa dianggap sah
sesuai aturan hukum sampai ada pembatalannya
Objek Sengketa
1. PUU = pengujian undang2
2. SKLN = sengketa lembaga negara
3. P3 = Konstitusionalitas suatu partai politik
4. PHPU = perselisihan hasil Pemilihan Umm
5. Impeachment = pendapat DPR
Proses Persidangan MK
Permohonan > BRPK > Persidangan > Putusan
HAMKA II (Kuliah Umum Prof. Jimly)
7 SEPTEMBER 2021
pengujian tentang apa saja yang bukan materiil, bisa mengandung format,
kerugian konstitusional, misal pasal, satu kata, satu huruf, titik koma, dll.
HAMKA IV
21 SEPTEMBER 2021
Sejarah Perubahannya
● Awal kewenangan: menyelesaikan hasil sengketa pemilihan umum secara kuantitatif
● Perkembangan kewenangan: menyelesaikan hasil sengketa pemilihan umum secara
kualitatif. MK sekarang melihat proses, tidak hanya hasil akhir
TSM
● Terstruktur: melibatkan pejabat-pejabat mulai dari RT/RW sampai Presiden
● Sistematis: pelanggaran sudah direncanakan terlebih dahulu. Hal ini yang membuat
sulit pembuktian oleh MK
● Masif: Dilakukan di wilayah luas. Kalau kayak 1 RT doang, itu tidak termasuk masif
Asas Rahasia, Jujur, dan Adil harus diimplementasikan oleh MK dalam memutus
sengketa Pemilu
Perkembangan pelanggaran
● Pelanggaran dalam proses yang tidak berpengaruh terhadap hasil suara, cth:
pemasangan baliho. tapi kalau ini, putusannya tidak membatalkan hasil pemilu, tetapi
diadakan pemilihan ulang
● Pelanggaran dalam proses pemilu atau pemilukalda, cth: money politic. Kalau ini,
hasil suara bisa dibatalkan sepanjang terjadi secara TSM
● Pelanggaran tentang persyaratan menjadi calon yang bersifat prinsip dan dapat
diukur dapat dijadikan dasar untuk membatalkan hasil pemilu atau pemilukalda
karena ada pesertanya yang tidak memenuhi syarat sejak awal. cth: ada calon yang
pernah dipidana yang pidananya lebih dari 5 tahun seharusnya
Jenis Putusan
● Tidak dapat diterima (N/O) → soal legal standing
● Ditolak →
Putusan Sela
● Kalau dulu, putusan sela hanya ada di SKLN. Gunanya supaya masing-masing
lembaga tidak menjalankan kewenangan yang sedang disengketakan
● Kalau dalam PHPU, sebelum 2014, belum ada putusan sela yang dikeluarkan oleh
MK untuk PHPU karena awalnya putusan sela bertujuan untuk menghentikan
sementara kewenangan.
● MK memerintahkan KPU untuk melakukan kewenangan tertentu terlebih dahulu
supaya MK bisa menentukan putusan akhir
● Sebenarnya putusan sela di PHPU mirip dengan putusan akhir. Misal di putusan sela
MK memutus kalau perkara ini tidak bisa diteruskan. Kalau dilihat, ini bisa dianggap
seperti putusan menolak. MK berargumen kenapa hal ini termasuk ke dalam putusan
sela karena belum masuk ke dalam tahap peradilan. Putusan sela ini pun masih dikaji,
apakah memang putusan sela atau putusan akhir. Karena walaupun MK bilang
putusan sela, proses peradilannya tidak dilanjut, kalau di SKLN dilanjut.
Apa bedanya pemungutan suara ulang, penghitungan suara ulang, dan pemilukada
ulang?
● pemilukada ulang = semua prosesnya, mulai dari pendaftarran, kampanya, hingga
penghitungan suara
Proses perselisihan di MK
● MK tidak bisa mengeluarkan sanksi pidana ataupun perdata
HAMKA VI
5 OKTOBER 2021
PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
Persidangan
● Tahapan: Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Persidangan, Pembuktian,
Keterangan Saksi & Ahli, Rapat Permusyawaratan Hakim, Putusan
● Harus ada kepastian hukum sehingga tidak boleh berlarut-larut waktu
penyelesaiannya
dengan sisa orang yang ada setelah suatu partai politik dibubarkan.
Tapi kalau Menteri, itu bukan merupakan representasi dari suatu Parpol karena dipilih
langsung oleh Presiden sehingga tidak membuat Menteri yang parpolnya dibubarkan
akan turut dilepas jabatannya.
Pelarangan hak hidup parpol tidak absolut. Ia masih bisa memilih tetapi tidak bisa
dipilih
HAMKA VII
12 OKTOBER 2021