Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan sempitan jalan nafas
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme
c. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas
2. Intervensi Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sempitan jalan nafas
Tujuan: pasien mempertahankan pola nafas efektif
Kriteria hasil:
- Tidak ada suara wheezing maupun dada terasa sesak
- Suara napas yang sesuai mengindikasikan aliran udara yang lebih baik
- Sesak berkurang atau hilang, RR berkisar 12-24/mnt
- Frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan
- Tidak ada retraksi otot pernapasan
Intervensi:
- Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan pernapasan : dispnea, penggunaan otot-otot
pernapasan
- Pantau tanda- tanda vital dan gas- gas darah arteri
- Baringkan pasien dalam posisi fowler tinggi untuk memaksimalkan ekspansi dada
- Berikan terapi oksigen sesuai pesanan
- Pertahankan patensi jalan nafas
- Berikan obat sesuai pesanan
Evaluasi:
Pasien mempertahankan pola pernafasan efektif yang ditunjukkan oleh:
- Frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan
- Tidak terdapat atau dyspneu berkurang
- Analisa gas darah dalam rentang normal
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme
Tujuan: GDA dalam batas normal
Kriteria Hasil:
- Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat
- GDA dalam rentang normal
- Bebas gejala distress pernafasan
Intervensi:
- Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan, catat penngunaan otot aksesori
- Tinggikan kepala tempat tidur,bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah
dalam bernafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Palpasi fremitus
- Awasi tanda vital
- Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi hasil GDA
- Bantu intubasi dan pindahkan ke ICU
Evaluasi:
Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam
batas normal