Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Lembaga keuangan

Mata kuliah: Hukum Pembiayaan kelas C


Disusun oleh:
1. Aqil Mufid 1903101010207
2. Nurfahlita dewi rambe 1903101010004
3. Ghea Harmayani Putri Z 1903101010261
4. Nadya Maysara 1903101010
5. Tegar yudistira 1903101010

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


BANDA ACEH
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lembaga keuangan adalah lembaga yang memberikan fasilitas dan produk di bidang
keuangan serta memutar arus uang dalam perekonomian. Umumnya kegiatan operasional
dari sebuah lembaga keuangan meliputi proses pengumpulan dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. terbentuknya lembaga keuangan
menjadi penting bagi masyarakat karena Lembaga keuangan mampu memberikan jaminan
hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga
keuangan tersebut. Menciptakan dan memberikan likuiditas. Lembaga keuangan mampu
memberikan keyakinan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan
pada waktu jatuh tempo.

Lembaga keuangan khususnya perbankan telah menjadi peran utama dalam perekonomian
negara di Indonesia. Di Indonesia, perbankan mempunyai pangsa pasar sebesar 80 persen
dari keseluruhan sistem keuangan yang ada (Zainal Abidin, 2007).
Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam perekonomian
suatu negara, yaitu bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana
(surplus unit) yang menyimpan kelebihan dananya di bank dengan pihak yang kekurangan
dana (deficit unit) yang meminjamkan dana ke bank.

Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri usaha sangat
membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, unuk mendukung dan
memperlancar aktivitasnya. Dalam masyarakat sederhana peran Bank dan lembaga keuangan
lainnya sangatlah penting, khususnya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki
dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat moderndengan
peran bank dan lembaga keuangan Lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan?


2. Apasaja jenis-jenis lembaga keuangan?
3. Apasaja contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank?
4. Apa perbedaan dan persamaan Lembaga Pembiayaan dan Lembaga
Keuangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan Bank adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan dimana
kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dan memberikan berbagai jasa
keuangan kepada masyarakat luas.
Berdasarkan UU RI No. 10 tahun 1998 Tentang Perbankan, pengertian Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Adapun beberapa layanan jasa perbankan yang diberikan oleh lembaga keuangan Bank adalah
sebagai berikut:
 Jasa pemindahan uang (transfer)
 Jasa penagihan (inkaso)
 Jasa kliring (clearing)
 Jasa penjualan mata uang asing (valas)
 Jasa safe deposit box
 Travelers cheque
 Bank card
 Bank draft
 Letter of credit (L/C)
 Dan berbagai jasa Bank lainnya

A. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bank


Dilihat dari fungsinya, lembaga keuangan Bank dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Adapun jenis
lembaga keuangan Bank adalah sebagai berikut:
 Bank Sentral
Bank Sentral adalah lembaga keuangan yang memiliki tanggungjawab untuk menstabilkan
harga-harga dan nilai mata uang suatu negara. Di Indonesia, Bank Sentral adalah Bank Indonesia
yang berpusat di Jakarta dan mempunyai kantor bacang di beberapa daerah di Indonesia. Bank
Sentral menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter yang akan diberlakukan di suatu negara
untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank
lainnya. Adapun tugas pokok Bank Sentral adalah:Menetapkan dan menjalankan kebijakan
moneter sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikontrol. Mengatur dan
mendorong kelancaran sistem pembayaran produksi. Misalnya dengan memproduksi uang lebih
banyak atau menaikkan tingkat suku bunga untuk menarik uang yang beredar di masyarakat.

 Bank Umum
Definisi Bank umum adalah Bank yang melakukan kegiatan usaha di bidang jasa keuangan, baik
secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Fungsi utama dari suatu Bank umum adalah
lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan. Pada praktiknya, dana yang masyarakat
dihimpun dan disalurkan kembali kepada masyarakat, baik individu maupun perusahaan yang
membutuhkan modal. Bank umum memiliki peran sebagai lembaga keuangan yang
menjembatani pihak-pihak yang punya dana lebih (unit surplus) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (unit defisit).

 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang memberikan jasa keuangan dalam bentuk
tabungan, simpanan berbentuk deposito berjangka, dan lainnya yang bentuknya sama, lalu
menyalurkan dana tersebut untuk keperluan modal usaha masyarakat. Umumnya Bank
Perkreditan Rakyat ini berlokasi di dekat tempat masyarakat yang membutuhkan modal. Adapun
status BPR tersebut diberikan kepada;
1) Bank desa
2) Bank pasar
3) Bank pegawai
4) Lembaga perkreditan desa (LPD)
5) Badan kredit desa (BKD)
6) Dan lembaga lainnya sesuai UU Perbankan No. 7 tahun 1992
Adapun tugas pokok Bank Prekreditan Rakyat adalah:
 Menghimpun dana masyarakat berupa deposito berjanka, tabungan, dan lainnya yang
dipersamakan.
 Memberikan kredit modal kepada masyarakat, baik individu maupun badan usaha.
 Memberikan jasa perbankan dalam bentuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil sesuai
Peraturan Pemerintah.
 Menempatkan dana tersebut dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia )SBI), tabungan
pada bank lain, deposito berjangka, dan sertifikat deposito.

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)


Lembaga keuangan bukan bank atau LKBB adalah sebuah badan yang bergerak di bidang
keuangan dengan tugas menghimpun dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat. Uang
yang dihimpun tidak dalam bentuk deposito, tabungan, atau giro. Tetapi LKBB menerbitkan
surat-surat berharga. Sedangkan dana disalurkan kepada masyarakat melalui layanan investasi
dan kredit. Lembaga ini diresmikan oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.
KEP-38/MK/IV/1972. Sehingga Anda tidak perlu khawatir terhadap jaminan keamanannya
karena aktivitasnya diakui dan dilindungi secara hukum.
a. Perbedaan Antara Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Meskipun keduanya mempunyai kesamaan tugas, tetapi terdapat beberapa perbedaan.
Adapun perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank adalah berikut ini.
Tujuan : Poin pertama perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank adalah
ditinjau dari aspek tujuan. Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah menghimpun
dana dari masyarakat secara tidak langsung melalui penerbitan surat berharga. Sementara
itu, bank berfungsi mengumpulkan dana dari masyarakat secara langsung melalui produk
keuangan perbankan, seperti deposito, giro, atau tabungan.
Peran : Perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank berikutnya yakni
dilihat dari segi peran. Perbankan berperan sebagai perantara nasabah untuk melakukan
transaksi keuangan, misalnya transfer uang, penjualan valas, pembelian, dan
sejenisnya.Sementara itu, peran lembaga keuangan bukan bank adalah penghubung
antara perusahaan dalam dan luar negeri yang saling memerlukan bantuan modal dalam
pengembangan dan ekspansi bisnis.
Bentuk Kegiatan : Meskipun sama-sama berasal dari bidang keuangan, bank dan LKBB
mempunyai aktivitas berbeda. Kegiatan perbankan melayani nasabah dalam pembayaran
kartu kredit, pembukaan rekening giro/tabungan/deposito, setoran tunai, dan sebagainya.
Sedangkan aktivitas LKBB adalah pemberian pinjaman modal, penjualan saham, hingga
transaksi keuangan yang harus disetujui oleh menteri keuangan.

b. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank


Setelah membahas perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank, kali ini
kita akan membahas bagaimana peran LKBB dalam pelaksanaan siklus perbankan
negara. Selengkapnya tentang fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai
berikut. Memberi Bantuan Modal Pertama, fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah
menyediakan bantuan modal untuk pelaku usaha. Pihak LKBB mempunyai berbagai
penawaran fasilitas kredit baik jangka pendek atau panjang. Adanya layanan ini mampu
membantu para pelaku usaha untuk mendapatkan modal dalam berbisnis.
Menghimpun Dana Masyarakat
Fungsi berikutnya lembaga keuangan bukan bank adalah mengumpulkan uang
masyarakat melalui penerbitan surat berharga, pembukaan layanan deposito, dan banyak
lagi. Dana yang sudah dihimpun selanjutnya akan didistribusikan ke sektor produktif
seperti unit bisnis kecil masyarakat.
Membantu Likuidasi Kas Bisnis
Selanjutnya, fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah membantu likuidasi kas bisnis.
Selain memberi bantuan pada UMKM, LKBB juga memberikan kredit kepada pelaku
usaha menengah agar kas perusahaan suatu usaha dapat terjaga likuidasi keuangannya.
Menjamin Risiko Finansial Masyarakat
LKBB juga berfungsi dalam menjamin risiko finansial masyarakat dengan melakukan
pengawasan terhadap sektor-sektor perbankan lainnya. Dengan adanya LKBB penjamin
risiko, masyarakat tidak perlu khawatir mengalami kejahatan-kejahatan dunia perbankan
seperti penipuan dan kebocoran data.
Menjadi Perantara Transaksi
Adanya LKBB sangat membantu perusahaan di Indonesia memperoleh sumber modal
berupa kredit dari luar atau dalam negeri. Sebab salah satu fungsi lembaga keuangan
bukan bank adalah penghubung dalam mempertemukan pemilik modal dengan pelaku
usaha yang memerlukan dana.
Mendirikan Usaha Bidang Keuangan
LKBB memiliki hak untuk mendirikan usaha baru di bidang keuangan dengan
persetujuan dari Menteri Keuangan. Biasanya usaha tersebut didirikan sebagai solusi atas
masalah keuangan yang ada atau membantu masyarakat dalam hal finansial. Contoh
usaha keuangan yang didirikan LKBB diantarana penjaminan kredit, lembaga
penyelenggara jaminan sosial, dan badan penyediaan ekspor.

A. Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank


Di Indonesia banyak dijumpai contoh lembaga keuangan bukan bank. Selengkapnya tentang
jenis lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut.
 Asuransi, Jenis lembaga keuangan bukan bank yang pertama adalah asuransi, yaitu jasa
perbankan yang memberikan layanan penanggulangan risiko melalui premi dari nasabah.
Perusahaan asuransi mengumpulkan dana dari masyarakat melalui tagihan premi setiap
periode tertentu.
 Leasing, Jenis berikutnya lembaga keuangan bukan bank adalah leasing, perusahaan yang
menawarkan layanan sewa guna melalui pembayaran kredit atau tunai dalam transaksi
barang-barang tertentu. Nantinya, nasabah leasing akan mengangsur setiap periode yang
telah disepakati.
 Kreditur Pinjaman, Kreditur pinjaman adalah jenis lembaga keuangan bukan bank yang
memberikan fasilitas kredit bagi pelaku usaha untuk kepentingan bisnisnya. Suku bunga
kreditur pinjaman diberikan beragam sesuai pengajuan nasabah.
 Pasar Modal, Pasar modal merupakan instrumen investasi untuk pemodal yang ingin
menanamkan modalnya dalam jangka waktu panjang. Beberapa produk investasi paling
umum di pasar modal seperti saham, reksadana, obligasi, surat utang, dan sejenisnya.
 Koperasi, Contoh lembaga keuangan bukan bank yang banyak dikenali yaitu koperasi.
Koperasi merupakan badan keuangan berasas keanggotaan. Lembaga ini menghimpun
dana dari anggotanya yang kemudian disalurkan kembali kepada anggota melalui
berbagai penawaran produk koperasi.
 Pegadaian, Pegadaian memberikan layanan pinjaman dana dengan jaminan aset tertentu
dari nasabah. Besaran kredit yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan nilai agunan
atau aset yang dijadikan jaminan.

Perusahaan Dana pensiun


Poin ketujuh contoh lembaga keuangan bukan bank adalah perusahaan dana pensiun, yaitu
perusahaan jasa pengelolaan dana pensiun tenaga kerja, baik bersifat profit atau non-profit.
Ketika pekerja telah mencapai usia pensiun, maka perusahaan dana pensiun akan memberikan
tabungan sesuai dana yang ditabungkan nasabah selama masa kerjanya.
Perusahaan Modal Ventura
Terakhir, jenis lembaga keuangan bukan bank adalah modal ventura. Modal ventura adalah
lembaga yang bergerak dalam aktivitas pembiayaan perusahaan yang mendapatkan bantuan
modal. Biasanya kegiatan modal ventura ini meliputi aktivitas penyertaan saham, obligasi,
hingga pembiayaan bagi hasil suatu bisnis.

D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN


LEMBAGA KEUANGAN

Perbedaan lembaga keuangan bank dan lembaga pembiayaan adalah lembaga keuangan bank
dapat menghimpun dana secara langsung dari masyarakat berupa tabungan, deposito. Sedangkan
pada lembaga pembiayaan tidak dapat menghimpun dana secara langsung dari masyarakat.
Menurut Pasal 2 ayat (1) Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, kegiatan
lembaga pembiayaan meliputi antara lain bidang usaha:
1) Sewa guna usaha; (leasing company) adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun
operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.
2) Modal ventura; Perusahaan Modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
3) Perdagangan surat berharga; Perusahaan perdagangan surat berharga adalah badan usaha
yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga.
4) Anjak piutang; Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transasksi perdagangan dalam dan luar
negeri.
5) Usaha kartu kredit; Perusahaan kartu kredit adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit.
6) Pembiayaan konsumen; Perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang
melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem
pembayaran angsuran atau berkala.

Keenam kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh bank, lembaga keuangan bukan bank dan
perusahaan pembiayaan. Bentuk hukum dari perusahaan pembiayaan adalah Perseroan Terbatas
(PT) berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Koperasi
yang diatur dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Sebagai bagian
dari lembaga keuangan bukan bank, lembaga pembiayaan sebelum mengadakan perjanjian
dengan nasabah wajib melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip mengenal nasabah ini
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tentang Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah Pada Lembaga Keuangan Non Bank.Menutut Pasal 1 angka (5) PMK No.
74?PMK.012/2006, Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan lembaga keuangan
non bank untuk mengetahui identitas dan latar belakang nasabah serta memantau kegiatan
transaksi nasabah. Peran lembaga pembiayaan:
1. sebagai sumber alternatif pembiayaan,
2. menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif
dalam pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. Dr. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya, edisi 1, Jakarta Rajawali Pers, 2013.
Tn.Hendro dan Conny Tjanam, Bank dan Instimasi Keuangan Non Bank di Indonesia, 2014.
Yogyakarta: STIM YKPN.
Subagyo, dkk., Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, edisi 2. Yogyakarta: Penethit STIE
YKPN, 2005
Lembaga Keuangan Bank: Pengertian, dan Jenis-Jenisnya (maxmanroe.com)
Perbedaan lembaga keuangan bank dan lembaga pembiayaan adalah lembaga keuangan | Course
Hero

Anda mungkin juga menyukai