Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 39-366

JurnalSekolah
LPPM Ilmiah Permas: Jurnal
Tinggi Ilmu Ilmiah STIKES
Kesehatan KendalKendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395 - 400 p-ISSN 2089-0834
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134

HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP PENURUNAN CEMAS PADA PASIEN


DIABETUS MELLITUS
Endah Wahyuningsih, Eni Hidayati*
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedung Mundu Raya
No.18, Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273
*eni.hidayati@unimus.ac.id

Diabetus mellitus merupakan penyakit yang disebabkan bisa dari faktor keturunan maupun berasal
dari pola hidup yang tidak baik dimana penyakit ini bersifat menahun biasanyanditandai
dengannbertambahnya kadarnglukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Hipnosis Lima Jari terhadap penurunan cemas pada pasien Diabetus Mellitus yang mengalami cemas
di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang. Rancangan penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan
desain quasy eksperiment, pendekatan yang digunakan adalah pre test and post test equivalent control
group. Responden penelitian ini pasien DM yang mengalami cemas kurang dari 2 tahun dalam
PROLANIS yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang, jumlah
sampel 60 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden kelompok intervensi hipnosis
lima jari dan 30 responden kelompok kontrol. Uji statistik menggunakan uji paired sample T-Test.
Hasil uji statistik pada kelompok intervensi hipnosis lima jari didapatkan hasil yaitu terdapat pengaruh
penurunan cemas pada pasien diabetus mellitus (p value=0,000). Sedangkan pada kelompok kontrol di
dapatkan hasil p value 1.000 > 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh hipnosis lima jari terhadap
penurunan cemas pada pasien diabetus mellitus karena tidak diberikan hipnosis lima jari.

Kata kunci: DM, cemas, hipnosis lima jari

HYPNOSIS FIVE FINGER AGAINST ANXIETY DECREASE IN PATIENTS WITH


DIABETUS MELLITUS

ABSTRACT
Diabetus mellitus is a disease that can be caused by hereditary factors or comes from a bad lifestyle
where the disease is chronic usually marked by increasing glucose levels in the blood. This study aims
to determine Hypnosis Five Finger against anxiety reduction in patients with diabetes who have
anxiety in Tlogosari Wetan Public Health Center, Semarang. The design of this study is a quantitative
study with quasy experimental design, the approach used is the pre test and post test equivalent
control group. Respondents in this study were DM patients with anxiety less than 2 years in
PROLANIS which was conducted every 1 month at the Tlogosari Wetan Public Health Center in
Semarang, the number of samples 60 respondents were divided into 2 groups: 30 respondents in the
five-finger hypnosis intervention group and 30 respondents in the control group. Statistical tests using
paired sample T-Test. The results of statistical tests in the five-finger hypnosis intervention group
showed that there was an effect of anxiety reduction in patients with diabetus mellitus in Puskesmas
Tlogosari Wetan Semarang (p value = 0,000). Whereas in the control group, the result was p value
1,000> 0.05, which means that there was no effect of five-finger hypnosis on anxiety reduction in
patients with diabetes mellitus because no five-finger hypnosis was given.

Keywords: DM, anxiety, five finger hypnosis

PENDAHULUAN menjadi stress, kemudian dari stress berlanjut


Diabetus melitus merupakan satu dari sekian menjadi perasaan cemas yang dapat terjadi pada
macam penyakit yang dapat mengancam jiwa keadaan kesehatan jiwa individu pada segi
seseorang serta memiliki angka kematian cukup kesehatan fisik, psikologi, maupun keadaan
tinggi berada pada urutan nomor tujuh dengan sosial dilingkungannya. Kecemasan (ansietas)
prevalensi 1,9% penderita sebanyak 382 juta yang bisa berlanjut pada status kesehatan jiwa
jiwa dengan presentase sebesar 95% mengalami akibat dari rasa takut dan khawatir mengenai
diabetes mellitus tipe 2 di dunia (Pranata, terjadinya sesuatu hal yang akan menimpa
2017). Tekanan secara terus menerus akan bisa kehidupan serta bisa berlanjut secara terus
395
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395-400
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

menerus dalam diri individu tersebut (Stuart & Teknik hipnosis lima jari ini sangat efektif
Sundeen, 2017). diberikan pada penderitan DM
Berdasarkan kategorinya cemas dibagi dalam denganncemasnya dalam mengontrol keadaan
empat golongan yaitu terdiri dari cemas ringan, kadar gula darah yang dapat digunakan pada
sedang, berat. (Eni Hidayati, 2015). Teknik tingkat penurunan cemas ringan hingga sedang.
hipnosis lima jari ini sangat efektif diberikan Karena teknik hipnosis lima jari ini dapat
kepada penderita DM dengan cemasnya dalam meningkatkan rasa rileks bagi penderitanya
mengontrol keadaan kadar gula darah yang berupa respirasi yang dapat memperlancar
dapat digunakan pada tingkat penurunan cemas system pernafasan dan penurunan tingkat cemas
ringan hingga sedang. Karena teknik hipnosis pada penderita DM akan kadar gula darahnya
lima jari ini dapat meningkatkan rasa rileks (Widyanti & Wardani, 2013).
bagi penderitanya berupa respirasi yang dapat
memperlancar system pernafasan dan METODE
penurunan tingkat cemas pada penderita DM Penelitian dengan desain semu dengan bentuk
akan kadar gula darahnya (Widyanti & quasy eksperiment ditentukan dengan jenis
Wardani, 2013). sampel teknik non probality sampling dengan
purposive sampling yaitu suatu bentuk teknik
Pasien diabetes melitus yang khas yaitu sudah atau cara untuk penetapan sampel dengan cara
pasti mengalami gangguan pada kondisi memilih suatu sampel sesuai dengan kehendak
psikologis biasanya berupa rasa cemas akan peneliti yang telah dibuat dan ditentukan yaitu
penyakit yang dideritanya serta depresi tentang adanya hubungan antara pre dan post
terhadap kadar gula darah yang sewaktu-waktu diberikan tindakan hipnotis lima jari dibagi
melakukan kontrol bisa naik berkisar 400 mg/dl menjadi dua buah kelompok yaitu kelompok
berupa hiperglikemi maupun turun secara tiba- eksperimental yang akan diberikan perlakuan
tiba sehingga menimbulkan komplikasi lain hipnosis lima jari. Langkah awal yaitu akan
akibat dari kurangnya manajemen cara/ teknik diberikan pre test dan post test (Bungin, 2017).
untuk menghadapi permasalahan yang Populasi dalam penelitian ini ialah pasien
dihadapi(Mahmuda, Thohirun, & Prasetyowati, diabetus mellitus kurang dari dua tahun yang
2016). Sedangkan para tenaga medis tidak termasuk dalam kategori mengalami cemas di
memperhatikan pasien diabetes yang mudah Puskesmas Tlogosari Wetan. Jumlah populasi
merasa cemas dan depresi, karena mereka juga penderita diabetus mellitus sebanyak 60
sudah terlalu sibuk dengan pasien lain sehingga penderita dalam program PROLANIS (Program
hanya terfokus pada penyakitnya saja. Menurut Pengendalian Penyakit Kronis) dilaksanakan
data hasil penelitian di Amerika bahwa setiap satu bulan sekali yaitu pada minggu
penderita DM usia dewasa dengan cemas ketiga. Alat pengumpulan berupa lembar
19,5% dan 10,9% penderita tanpa DM kuisioner terdiri atas 3 lembar kuisioner yaitu
(Wulandari & Martini, 2013). kuisioner data demografi, kuisioner tentang
pengetahuan DM, dan kuesioner tentang
kecemasan serta satu lembar ceklist.

HASIL
Tabel 1.
Karakteristik responden (n=60)
Kelompok intervensi Kelompok kontrol p
Jenis Kelamin f % F % value*
Jenis kelamin
Laki-laki 11 36,7 14 46,7 0,182*
Perempuan 19 63,3 16 53,3
Pendidikan
Tidak sekolah 0 0 3 10
SD 7 23,3 4 13,3
SMP 7 23,3 9 30 .424*
SMA 10 33,3 7 23,3
Perguruan Tinggi 6 20 7 23,3
Karakteristik responden pada kelompok berjenis kelamin perempuan. Sedangkan tingkat
intervensi maupun kelompok kontrol mayoritas pendidikan responden pada kelompok

396
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395-400
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

intervensi mayoritas SMA, sedangkan kelompok kontrol mayoritas SMP.

Tabel 2.
Uji homogenitas karakteristik responden (n=60)
Karakteristik responden Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Pekerjaan .119 1 58 .731
Pengetahuan .007 1 58 .935
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan normal dan dapat disimpulkan bahwa variants
menjelaskan bahwa uji homogenitas pada data pre test karakteristik responden adalah
karakteristik pekerjaan dan tingkat pengetahuan sama atau homogen.
didapatkan hasil > 0,05, sehingga data bersifat

Tabel 3.
Cemas responden sebelum diberikan hipnosis lima jari (n=30)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.989 1 58 .089
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa variants
menjelaskan bahwa uji homogenitas didapatkan data pre test adalah sama atau homogen.
hasil dengan nilai signifikan 0,89 > 0,05,

Tabel 4.
Cemas responden sesudah diberikan hypnosis lima jari (n=30)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
6.494 1 58 .013
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa variants
menjelaskan bahwa uji homogenitas didapatkan data post test dengan pre test adalah sama atau
hasil dengan nilai signifikan 0,13 > 0,05, homogen.

Tabel 5.
Perbedaaan kondisi cemas responden sebelum dan setelah dilakukan hipnosis lima jari n = 60
Cemas Intervensi Kontrol
Cemas Sebelum 23 (±7592) 23 (±9261)
Cemas Sesudah 17 (±6266) 23(±9261)
p value* 0.000* 1.000*
Hasil uji paired sample T-Test didapatkan nilai PEMBAHASAN
cemas pada kelompok intervensi yaitu terdapat Karakteristik responden
pengaruh yang efektif sesudah diberikan Berdasarkan penjelasan pada tabel 1 terkait
intervensi hipnosis lima jari nilai p value = karakteristik pasien DM yang mengalami cemas
0,000 < 0,05 yang artinya Ha= ada perbedaan di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang
pengaruh tingkat cemas pada pasien diabetus kelompok intervensi berdasarkan yaitu jenis
mellitus setelah dilakukan intervensi hipnosis kelamin didapatkan mayoritas responden yang
lima jari di Puskesmas Tlogosari Wetan mengalami cemas berjenis kelamin perempuan
Semarang.,. Pada responden yang tidak baik pada kelompok intervensi maupun
diberikan perlakuan skor cemas yang kedua kelompok kontrol. Hal tersebut sesuai dengan
tidak berbeda dengan skor cemas pada penelitian (Setyowati, 2015) didapatkan hasil
pengukuran pertama, nilai p value= 1,000 yang homogeny atau sama dalam perhitungan
>0,05 yang artinya H0= tidak ada perbedaan bahwa kualitas hidup yang rendah terdapat pada
pengaruh tingkat cemas pada pasien diabetus perempuan terutama dalam aspek mental dan
mellitus setelah dilakukan intervensi hipnosis psikologi dimana perempuan akan lebih mudah
lima jari di Puskesmas Tlogosari Wetan mengalami cemas apabila sedang menderita
Semarang. penyakit kronis yang selalu dijadikan beban
dalam hidupnya.

Berdasarkan tabel 1 terkait pendidikan terakhir


pada pasien DM yang mengikuti PROLANIS

397
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395-400
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

(Program Pengendalian Penyakit Kronis) di seseorang dengan pemikiran positif, perasaan


Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang berserah diri, lingkungan yang tenang dan
kelompok intervensi, pada kelompok intervensi posisi yang rileks saat melakukan hipnosis lima
responden terbanyak adalah SMA/SMK. jari.
Sedangkan pada kelompok kontrol responden
terbanyak adalah pada tingkat pendidikan SMP. Pengaruh Hipnosis lima jari terhadap
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian penurunan cemas pada pasien DM
(Lukman, 2013) menyatakan responden dengan Hasil penelitian membuktikan hasil korelasi
pendidikan tinggi sebanyak 40 responden lebih yaitu dengan uji parametrik paired sample T-
banyak dari pada responden berpendidikan Test pada kelompok intervensi dihasilkan yaitu
rendah yaitu sebesar 20 responden. bermakna ada pengaruh hipnosis lima jari
terhadap penurunan cemas pada pasien DM
Berdasarkan tabel 2 terkait pekerjaan pada yang mengikuti PROLANIS di Puskesmas
penderita DM yang mengikuti PROLANIS di Tlogosari Wetan Semarang. Berdasarkan
Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang. Hasil penelitian (Rizkiya, 2017) penurunan tingkat
dari penelitian yang telah dilakukan ansietas sesudah pemberian teknik 5 jari, hasil
menjelaskan bahwa uji homogenitas didapatkan penelitian tersebut dikarenakan teknik 5 jari ini
hasil dengan nilai yang signifikan, sehingga memberikan efek rasa rileks atau nyaman
data bersifat normal dan dapat disimpulkan sehingga responden merasakan dirinya lebih
bahwa variants data pekerjaan adalah sama atau baik dari sebelumnya. Pada penelitian ini
homogen. Hasil penelitian ini sama dengan responden yang diberikan hipnosis lima jari
(Wizna Choirul Amalia, 2016) menyatakan memiliki cemas sesudah yang lebih rendah
bahwa pekerjaan dapat berpengaruh terhadap daripada sebelum diberikan hipnosis lima jari
kesehatan jiwa seseorang. Didapatkan hasil rerata cemas sebelum (68,8%) dan sesudah
bahwa variants data pekerjaan bersifat homogen dilakukan hipnosis lima jari (41,2%).
atau sama.
Relaksasi hipnosis lima jari merupakan rencana
Kondisi Pikologis (Cemas sebelum diberikan yang terorganisasi untuk membimbing tubuh
hipnosis lima jari) dan jiwa berespon terhadap perintah verbal
Hasil penelitian menunjukkan cemas sebelum dengan cepat dan efisien untuk tenang dan
diberikan hipnosis lima jari pada kelompok kembali pada kondisi seimbang dan normal,
intervensi menjelaskan bahwa uji homogenitas bertujuan untuk menstabilkan hemodinamik (
didapatkan hasil dengan nilai yang signifikan TD, RR, dan N), menurunkan sistem saraf
atau normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa simpatis, metabolisme, meningkatkan kerja
variants data pre test adalah sama atau parasimpatis. Kondisi tersebut membuktikan
homogen. Hasil ini sama dengan penelitian relaksasi hipnosis lima jari dapat memberikan
(Widyanti, 2013) tingkat kecemasan sebelum perasaan rileks, nyaman, ketenangan,
diberikan hipnosis lima jari adalah bersifat mengurangi cemas serta dapat menurunkan
homogen atau sama. ketegangan (Setyawati, 2010).

Kondisi Pikologis (Cemas sesudah diberikan Tujuan hipnosis lima jari untuk mengurangi
hipnosis lima jari) ansietas yang dirasakan oleh klien dapat
Hasil penelitian menunjukkan cemas sesudah menurunkan tingkat ketegangan otot,
diberikan hipnosis lima jari pada kelompok membantu memusatkan perhatian, mengurangi
intervensi yaitu bahwa uji homogenitas ketakutan, mengurangi nyeri, dan mengurangi
didapatkan hasil dengan nilai yang signifikan tingkat kecemasan (Rizkiya, PH, & Susanti,
atau normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa 2018). Teknik dalam pelaksanaan relaksasi
variants data post test adalah sama atau yang pertama yaitu dengan deep breathing
homogen. Menurut (Wijayanti, 2016) merupakan cara menganjurkan klien untuk
menyatakan peningkatan pada pemikiran positif menutup mata dalam keadaan rileks dan tenang
terhadap pribadi, integritas diri, mekanisme kemudian menarik napas sebanyak tiga kali
koping dan tanggapan emosi positif, pertahanan kemudian dihembuskan, langkah tersebut
diri dan rasa ketenangan serta menurunkan diulang sebanyak tiga kali dapat menyatakan
kerja saraf simpatis yang dapat meminimalkan peningkatan pada pemikiran positif terhadap
sekresi hormon norepinefrin-katecolamin, pribadi, integritas diri, mekanisme koping dan
vasodilatasi dan vaskularisasi pembuluh darah tanggapan emosi positif, pertahanan diri dan
meningkat membuat emosi menurun diciptakan rasa ketenangan serta menurunkan kerja saraf
398
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395-400
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

simpatis yang dapat meminimalkan sekresi DAFTAR PUSTAKA


hormon norepinefrin katecolamin, vasodilatasi Bungin, B. (2017). metodelogi penelitian
dan vaskularisasi pembuluh darah meningkat, kuantitatif (2nd ed.). Jakarta: Kencana.
membuat emosi menurun yang diciptakan
seseorang dengan pemikiran positif, perasaan Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2015). Profil
berserah diri, lingkungan yang tenang dan Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2015.
posisi yang rileks saat melakukan relaksasi Semarang: Dinas Kesehatan Jawa
napas dalam dengan hipnosis lima jari Tengah.
(Wijayanti, 2016).
Hestiana, D. W. (2017). Faktor-Faktor yang
Langkah selanjutnya yaitu sugesti cuntuk Berhubungan dengan Kepatuhan dalam
membantu tubuh membawa perintah melalui Pengelolaan Diet pada Pasien Rawat
autosugesti untuk dapat rileks sehingga napas Jalan DIabetes Mellitus Tipe 2 di Kota
teratur, TD, N, serta suhu tubuh. Imajinasi Semarang. Journal of Health Education,
secara visual dan kalimat-kalimat positif yang 2(2), 138–145. Retrieved from
diucapkan dalam diri sendiri sesuai yang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jh
diucapkan oleh pemandu dalam pelaksanaan ealthedu/
hipnosis lima jari sehingga dapat menciptakan
tubuh menjadi hangat, berat, santai dan tenang Hidayati, Eni., R. (2015). Efektivitas Terapi
hal ini merupakan standart dari hipnosis lima Thought Stopping Terhadap Ansietas
jari relaxation. Tubuh terasa hangat, merupakan Klien Dengan Hiv/Aids Di Wilayah Kota
efek vasodilatasi pembuluh darah perifer serta Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa ,
kekuatan otot yang menurun dan menjadi berat 51-56.
mengakibatkan munculnya efek ringan
(Varvogli & Darviri, 2011). Sehingga pikiran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
yang membebani diri perlahan-lahan berkurang (2015). HEALTH STATISTICS (Katalog
dan menjadi rileks sehingga cemas berkurang. Da). Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Retrieved from
Keberhasilan terapi didukung karena beberapa http://www.depkes.go.id/resources/downl
faktor yaitu adanya kerjasama kelompok oad/pusdatin/profil-kesehatan-
responden yang baik, suasana yang tenang, indonesia/profil-kesehatan-indonesia-
kondusif karena dilakukan pada jam kosong 2014.pdf
(saat tidak ada pemeriksaan) sehingga klien
dapat berkonsentrasi dan dapat melakukan Lukman, N., Kanine, E., & Wowiling, F.
teknik 5 jari dengan baik . Pelaksanaan hipnosis (2013). Hubungan Tindakan
lima jari membutuhkan kondisi psikologis yang Hemodialisa Dengan Tingkat Depresi
tenang dan tingkat keyakinan spiritual yang Klien Penyakit Ginjal Kronik Di BLU
baik. Muatan Auto-sugesti yang dilakukan RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado, 1.
dalam hipnosis lima jari dapat dimodifikasi
dengan ucapan do’a sesuai keyakinan sehingga Lumongga, N. (2016). Depresi: Tinjauan
mengoptimalkan fase penerimaan alam bawah Psikologis.
sadar. Pada reaksi sosial, pasien diharapkan
memiliki mekanisme koping positif yang Mahmuda, N. L., Thohirun, & Prasetyowati, I.
menciptakan kecemasan menurun dan memiliki (2016). Faktor yang Berhubungan
efek terhadap interaksi sosial positif baik dengan Tingkat Kecemasan Penderita
dengan keluarga, teman, tetangga dan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit
masyarakat (Wijayanti, 2016). Nusantara Medika Utama. Artikel Ilmiah
Hasil Penelitian Mahasiswa.
SIMPULAN
Ada pengaruh hipnosis lima jari terhadap Pranata, S. (2017). Perbedaan Tingkat
penurunan cemas pada kelompok intervensi (p Kecemasan Pada Pasien Diabetes
value=0,000) dan tidak ada pengaruh hipnotis Melitus Dengan Neuropati Perifer Yang
lima jari terhadap penurunan cemas pada Diberikan Intervensi Tens Dan Intervensi
kelompok kontrol (p value = 1,000). Nafas Dalam Saat Dilakukan Perawatan
Ulkus Kaki Diabetik Di Rsud Kota
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Dan
Pemikiran Ilmiah, 11–19.

399
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 395-400
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Rizkiya, K., Ph, L., & Susanti, Y. (2018).


Pengaruh Tehnik 5 Jari Terhadap
Tingkat Ansietas Klien Gangguan Fisik
Yang Dirawat Di RSU Kendal. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 2(1), 1–9.
https://doi.org/10.30651/jkm.v2i1.908

400

Anda mungkin juga menyukai