Anda di halaman 1dari 11

Nama : Faizatul Mufidah

NIM : 20/455549/PN/16449
Kelas : Tanah dan Irigasi Perikanan

Tugas Resume Minggu 1

Tanah terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu mineral (45%), bahan organik 5%, air
(25%), dan udara (25%), komponen utama tanah (Zuhaida dan Kurniawan, 2018):

1. Mineral (bahan padatan). Bahan padat penyususn tanah yaitu berupa batu-batuan yang
mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah yang terbentuk secara
alami yang tersusun atas mineral dan senyawa lainnya. Bahn - bahan yang terkandung
dalam mineral tersebut mengandung ion-ion negatuf dan positif yang merupakan nutrisi
bagi tumbuhan yang ada disana. Ion negatif berupa NO3- (nitrat) dan H2PO42- (fosfat).
Sedangkan, ion positif berupa K+ (kalium) dan Ca2+ (Kalsium), serta Mg2+
(Magnesium). Komponen mineral tanah : Tanah pasir, memiliki pori-pori kasar yang
lebih banyak, sulit untuk menahan air (Basir, 2019),tanah silt, dan tanah clay.
2. Organik atau Humus, bahan-bahan organik tanah terdiri dari bahan sisa-sisa jasad renik
tumbuhan dan hewan yang mati, maupun kotoran yang terurai oleh bakteri. Proses
penguraian menghasilkan humus, yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Bahan
organik merupakan sumber senyawa organik untuk pertumbuhan tanaman.
⚫ Sifat fisik bahan organik :
- Dapat mempengaruhi warna tanah
- Dapat menyebabkan granulasi
- Dapat mengurangi plastisitas, kohesi tanah
- Memperbaiki struktur tanah
- Meningkatkan daya tahan air
⚫ Sifat kimia bahan organik :
- Meningkatkan jumlah ion-ion
- Menghasilkan humus
- Meningkatkan kadar basa dalam tanah
3. Komponen gas (udara), gas yang terkandung dalam tanah berupa O2, CO2, dan N2, dann
lainnya. Gas-gas dalam tanah digunakan sebagai sumber gas, dengan adanya aerasi
yang baik proses pertukaran gas-gas dalam tanah dengan gas O2 yang terkandung dalam
atmosfer lebih mudah, dan dapat membantu berlangsungnya aktivitas mikrobia autrofik
dalam tanah.
4. Komponen cairan, air dalam tanah berperan dalam membantu keberlangsungan hidup
organisme tanah dan tumbuhan. Jika tanah mengandung kadar air rendah maka dapat
menyebabkan tanah mengalami defisiensi hara.
(komponen gas dan cairan menempati ruang pori – pori tanah, sedangkan komponen
mineral dan organik membentuk padat tanah).

Struktur Tanah :
1. Tanah Butir (Granular), terbentuk karena gabungan antara struktur primer tanah, dan
terdapat rongga. Struktur tanah granular baik untuk pertumbuhan tanaman, karena
memiliki nanyak rongga (ruang). Struktur tanah granular biasanya ditemukan umumnya
pada permukaan tanah (lapisan horizon A).
2. Tanah Blocky, merupakan struktur tanah yang memiliki bentuk vertikal dan horizontal
sama maupun berbeda. Dapat dijumpai dibawah tanah, pada lapisan horizon A dan horizon
B. Namun kebanyakan di horizon B.
Soil Formation Processes :
⚫ Weathering
⚫ Organic matter accumulation
⚫ Structure formation
⚫ Eluviation and illuviation
⚫ Pan formation
⚫ Formation of concretions, nodules, and other special features
⚫ Specific environmental process such as gleization, calcification and decalcification,
salinization, and desalinization.

Faktor - faktor pembentukan tanah (factors effecting soil formation) :


1. Iklim (Climate), merupakan faktor utama dan penting dalam pembentukan tanah,
komponen yang paling berpengaruh yaitu curah hujan dan suhu. Suhu mempengaruhi
kecepatan reaksi kimia tanah, setiap kenaikan suhu 10°C dapat mempercepat reaksi kimia
tanah 2 kali lebih cepat. Selanjutnya, curah hujan sangat berpengaruh dalam proses
pelarutan dan pengangkutan (pencucian koloid dan kation). Di Indonesia, khususnya di
daerah tropis, kenaikan suhu dan curah hujan cukup tinggi, sehingga proses pencucian
dapat berjalan lebih cepat. Sedangkan, pada daearah kering pencucian berjalan cenderung
lambat.
2. Organisme (Organism), organisme tanah dapat membantu siklus hara, menstabilkan
struktur tanah, dan dapat menghambat proses erosi tanah.
3. Bahan Induk (Parent Material), merupakan bahan asal terbentuknya tanah, sifat bahan
induk sangat mempengaruhi sifat tanah yang dibentuk. Bahan induk dibedakan menjadi 3
:
⚫ Batuan beku, dihasilkan dari magma yang membeku. Dibedakan menjadi : batuan
beku atas, batuan beku gang, batuan beku dalam.
⚫ Batuan sedimen (endapan), dibedakan menjadi : batuan endapan tua dan batuan
endapan baru.
⚫ Batuan metamorfosa, merupakan batuan beku maupun batuan sedimen yang
mengalami perubahan karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi, dan bertekstur
lembar. Dibedakan menjadi : batuan metamorfosa dengan lembaran halus, batuan
metamorfosa dengan lembaran kasar, beberapa batuan metamorfosa tidak
menunjukkan tekstur lembar.
4. Topografi (Topography or relief), merupakan perbedaan tinggi dan bentuk suatu area.
Topografi mempengaruhi pembentukkan tanah :
⚫ Mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan tanah
⚫ Mempengaruhi kedalaman air tanah
⚫ Mempengaruhi erosi
⚫ Mengatur gerakan air tanah dan partikel terlarut didalamnya.
5. Waktu (Time), proses pencucian tanah dan pelapukan tanah terus berlangsung seiring
berjalannya waktu. Hal ini menyebabkan tanah semakin tua dan semakin kurus.
Berdasarkan waktunya tanah dibedakan menjadi : tanah muda, tanah dewasa, tanah tua.
(Gusmara et al,. 2016).

Profil Tanah :
⚫ Horizon O, tanah jenis horizon O dapat ditemukan pada tanah hutan yang belum
mengalami kontaminasi dari tanah lain. Horizon O terbentuk di atas lapisan tanah mineral.
⚫ Horizon O1, jenis tanah ini memiliki bentuk asli sisa-sisa tanaman masih dapat dibedakan
secara jelas.
⚫ Horizon O2, jenis tanah ini memiliki bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak lagi dapat
dibedakan secara jelas
⚫ Horizon A, merupakan horizon yang dapat ditemukan di permukaan tanah, yang terdiri
dari campuran antara bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon
pencucian (eluviasi) dari bahan-bahan seperti liat, asam-asam organik, serta kation tanah
terutama Ca2+, K+, Na+, dan Mg2+.
⚫ Horizon A1, bahan mineral pada horizon A1 telah tercampur dengan bahan organik
(humus), sehingga memiliki warna gelap.
⚫ Horizon A2, telah mengalami pencucian (eluviasi) maksimal atas bahanbahan seperti liat,
bahan organik, dan kation. Warna horizon A2 lebih terang dibandingkan dengan horizon
A1
⚫ Horizon A3, merupakan horizon peralihan dari A ke B namun, masih memiliki sifat yang
lebih menyerupai horizon A (terutama struktur tanahnya).
⚫ Horizon B merupakan horizon penimbunan (iluviasi) bahan-bahan tercuci dari horizon A.
⚫ Horizon B1, merupakan peralihan dari horizon A ke B, namun sifatnya lebih condong ke
horizon B.
⚫ Horizon B2, merupakan horizon penimbunan (iluviasi) yang maksimum terhadap bahan-
bahan seperti liat, kation, Fe, Al, dan bahan organik.
⚫ Horizon peralihan dari B ke C, namun lebih menyerupai horizon B
⚫ Horison C, merupakan lapisan bahan induk tanah yang telah mengalami pelapukan. Proses
pelapukan yang terjadi pada horizon ini baru pada tahap pelapukan fisik dan belum
mengalami perubahan secara kimiawi. Pengaruh makhluk hidup belum mencapai horizon
ini.
⚫ D/R Lapisan ini merupakan hamparan batuan yang belum mengalami pelapukan, baik
secara fisik maupun kimia. Horizon ini merupakan sumber bahan penyusun tanah yang
sangat menentukan sifat tanah yang terbentuk.

Taksonomi Tanah :
1. Inceptisols, merupakan jenis tanah yang berada pada lingkungan semiarid hingga humid
yang umumnya menunjukkan tingkat pelapukan dan pengembangan tanah yang yang
hanya sedang moderate. Jenis tanah ini memeiliki rentang karakteristik yang luas dan
terjadi dalam berbagai iklim, dan mencakup hampir 17% permukaan lahan dunia yang
bebas es.

2. Alfisols, merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan bahwa mineral
resapan tanah liat dan unsur-unsur lain dari lapisan permukaan dan masuk ke bawah tanah,
sehingga mereka bisa memasok kelembaban dan nutrisi untuk tanah. Tanah Alfisols
berada pada semi kering ke daerah kutub, dan terbentuk di bawah hutan, tanah ini membut
sekitar 10% permukaan tanah bebas es di dunia.
3. Andisols, merupakan jenis tanha yang terbentuk karena terjadi proses yang menghasilkan
mineral dengan sedikit struktur kristal pelapukan. Mineral tersebut dapat mengakibatkan
air yang tinggi. Tanah ini cenderung lebih produktif, umumnya ditemyukan di daerah
dingin dengan curah hujan tinggi. Tanah andisols membuat 1% permukaan tanah bebas es
di dunia.

4. Gelisols, merupakan jenis tanah yang memiliki lapisan es dekat dengan permukaan tanah.
Gelisols terjadi di ketinggian tinggi. Tanah gelisols membuat sekitar 9% permukaan tanah
bebas es di dunia.

5. Ardisols, merupakan jenis tanah kering dan untuk pertumbuhan tanaman mesophytic. Jenis
tanah ini memupuk gipsum, garam, kalsium karbonat, dan bahan lain yang mudah tercuci.
Ardisols membuat sekitar 12% permukaan tanah bebas es di dunia.
6. Entisols, terjadi pada daerah yang tersusun dari bahan induk baru atau pada daerah yang
memiliki laju erosi atau deposisi lebih cepat dari laju pengembangan tanah. Tanah entisols
mencakup sekitar 16% permukaan lahan dunia uang bebas es.

7. Oxisols, merupakan jenis tanah yang sangat lapuk dari daerah tropis dan subtropis, dan
didominasi dengan mineral yang rendah. Terjadi karena permukaan tanah yang stabil
dalam waktu yang relatif lama, memiliki tingkat kesuburan rendah. Exisols membuat
sekitar 8% permukaan tanah dunia bebas es.
8. Spodosols, merupakan jenis tanah yang terbentuk karena pelapukan yang jalus organik
dikombinasikan dengan alumunium dari lapisan permukaan tanah. Terjadi pada daerah
deposit bertekstur kasar di bawah hutan konifer yang lembab. Spodosols membuat sekitar
4% dari permukaan tanah bebas es.

9. Ultisols, merupakan jenis tanah di daerah lembab. Terbentuk dari pelapulkan dan
pencucian yang cukup intens dan menghasilkan lapisan tanah liat yang kaya akan mineral.
Tanah ultisols membuat sekitar 8% permukaan tanah bebas es di dunia.

10. Vertisols, merupakan jenis tanah yang memiliki kandungan mineral lempung
mengembang yang tinggi, dan memiliki kesuburan alami yang tinggi juga. Jenis tanah ini
mencakup 2% permukaan lahan dunia yang bebas es.
11. Millisols, merupakan jenis tanah yang memiliki permukaan berwarna gelap cakrawala
yang relatif tinggi kandungan organiknya. Jenis tanha ini sekitar 7% permukaan lahan
bebas es di dunia.

12. Histosols, merupakan jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi dan tidak
ada lapisan es. Terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang membusuk (terdekomposisi) yang
menumpuk di dalam air maupun sampah di hutan ataupun lumut. Tanah histosols
mencakup sekitar 1% permukaan tanah dunia yang bebas es.
DAFTAR PUSTAKA

Basir, M. I,. 2019. Pemanfaatan Lahan Bekas Penggalian Tanah Pembuatan Batu Bata Untuk
Persawahan di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Jurnal
Environmental Science. Vol. 1, No. 2, Hal. 18 - 27.
Gusmara, H et al,. 2016. Dasar - dasar Ilmu Tanah. Diakses, 12 Februari 2022.
Zuhaida, Anggun dan Wawan Kurniawan. 2018. Deskripsi Saintek Pengaruh Tanah Pada
Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Thabiea. Vol. 01, No. 02, Hal. 61 - 69.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan%20Kehidupan_IK/
Komponen-penyusun-tanah.html.

Anda mungkin juga menyukai