Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi
Energi tidak
tidak akan
akan bisa lepas
lepas dari
dari kehidupa
kehidupan
n manusia,
manusia, pemanfa
pemanfaatan
atan
sumber energi sudah banyak dilakukan oleh manusia, baik energi yg bisa
diperbaharui ataupun tidak bisa diperbaharui.
PT.
PT. Pertamina (Persero) UP (Unit Pengilahan)
Pengilahan) III merupakan
merupakan salah satu
perusah
perusahaan
aan yang
yang mengelol
mengelola
a sumber
sumber energi
energi yang
yang sangat
sangat dibutuhk
dibutuhkan
an oleh
masyarak
masyarakat
at seperti
seperti bahan bakar minyak dan gas.
gas. Minyak
Minyak dan Gas umi
umi
seba
sebaga
gaii sumb
sumber
er ener
energi
gi meme
memega
gang
ng pera
perana
nan
n sang
sangat
at pent
pentin
ing
g dida
didala
lam
m
menun!ang perkembangan dan kema!uan industri pada saat ini. "elain dari
pada
pada itu
itu miny
minyak
ak dan gas
gas bumi
bumi seba
sebaga
gaii sumbe
umberr de#
de#isa
isa neg
negara
ara !uga
!uga
memegan
memegang
g peranan
peranan yang
yang tak kalah
kalah penting
pentingnya
nya di dalam
dalam menun!a
menun!ang
ng la!u
pembangunan nasional. "ektor industri migas merupakan konsumen terbesar 
dalam
dalam memakai
memakai energi
energi dibandi
dibandingka
ngkan
n dengan
dengan sektor
sektor industri
industri lain.
lain. $engan
$engan
demikian biaya yang ditimbulkan akan semakin besar pula. ila tidak dapat
memanfaa
memanfaatka
tkan
n energi
energi dengan
dengan sebaik
sebaik mungkin
mungkin maka akan
akan menimbu
menimbulkan
lkan
kerugian yang sangat besar.
"etiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, terutama industri
yang
yang menge
mengelol
lola
a minya
minyak
k dan
dan gas sangat
sangat membu
membutu
tuhka
hkan
n sumbe
sumberr energ
energii
penun!ang
penun!ang yang sangat memebantu dalam kelan%aran proses produksi
produksi guna
meningka
meningkatkan
tkan hasil
hasil produks
produksiny
inya.
a. PT.
PT. Pertami
Pertamina
na (Perser
(Persero)
o) UP III memiliki
memiliki
beberap
beberapa
a bagian
bagian yang
yang berperan
berperan sangat
sangat penting
penting dalam
dalam kelan%a
kelan%aran
ran proses
proses
produksi, salah satu dari bagian tersebut adalah bagian Utilities.
agian Utilities terutama unit penyedia uap merupakan suatu unit yang
tidak dapat terpisahkan dari proses utama dari suatu kilang minyak maupun
industri yang menggunakan uap sebagai sarana penun!ang. Pertamina UP III
memiliki dua pembangkit tenaga uap yaitu Power Station  I dan Power Station
II. &edua pembangkit tenaga uap itu saling menun!ang untuk menyediakan
uap sebagai salah satu sarana penun!ang operasi. Uap bertekanan yang
dihasilk
dihasilkan
an digunak
digunakan
an untuk
untuk pengger
penggerak,
ak, pemanas
pemanas dan membant
membantu
u dalam
dalam
proses, salah satu peralatan penghasil uap yang dimiliki oleh Pertamina UP
III adalah boiler .
Boiler yang baik adalah boiler  yang
 yang mempunyai
mempunyai efisiensi
efisiensi dan efektifitas
efektifitas
yang tinggi, sehingga dapat di!adikan tolak ukur dalam memilih boiler   untuk
kebutuhan
kebutuhan operasional. "emakin tinggi efisiensi boiler , maka akan semakin
tinggi
tinggi penghe
penghemata
matan
n pemakaia
pemakaian
n bahan
bahan bakar
bakar sehingg
sehingga
a biaya
biaya operas
operasiona
ionall
yang dikeluarkan rendah.

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan kertas ker!a 'a!ib ini mempunyai tu!uan antara lain 
• Memenuh
Memenuhii syarat
syarat untuk
untuk mengiku
mengikuti
ti u!ian
u!ian akhir
akhir Progra
Program
m imbinga
imbingan
n
Praktis hli Teknik (PT) Tahun *++.
• Untuk
Untuk melakuk
melakukan
an e#aluas
e#aluasii kiner!a
kiner!a  package boiler   *+-- U dengan
%ara melakukan perhitungan efisiensinya.

1.3 Batasan Masalah


 gar permasalahan
permasalahan yang dia!ukan tidak terlalu meluas, maka lingkup
masalah yang akan dibahas adalah 
• Efisiensi yang dihasilkan oleh  package boiler  *+--
 *+-- U

• aktor / faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler .


memiliki dua pembangkit tenaga uap yaitu Power Station  I dan Power Station
II. &edua pembangkit tenaga uap itu saling menun!ang untuk menyediakan
uap sebagai salah satu sarana penun!ang operasi. Uap bertekanan yang
dihasilk
dihasilkan
an digunak
digunakan
an untuk
untuk pengger
penggerak,
ak, pemanas
pemanas dan membant
membantu
u dalam
dalam
proses, salah satu peralatan penghasil uap yang dimiliki oleh Pertamina UP
III adalah boiler .
Boiler yang baik adalah boiler  yang
 yang mempunyai
mempunyai efisiensi
efisiensi dan efektifitas
efektifitas
yang tinggi, sehingga dapat di!adikan tolak ukur dalam memilih boiler   untuk
kebutuhan
kebutuhan operasional. "emakin tinggi efisiensi boiler , maka akan semakin
tinggi
tinggi penghe
penghemata
matan
n pemakaia
pemakaian
n bahan
bahan bakar
bakar sehingg
sehingga
a biaya
biaya operas
operasiona
ionall
yang dikeluarkan rendah.

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan kertas ker!a 'a!ib ini mempunyai tu!uan antara lain 
• Memenuh
Memenuhii syarat
syarat untuk
untuk mengiku
mengikuti
ti u!ian
u!ian akhir
akhir Progra
Program
m imbinga
imbingan
n
Praktis hli Teknik (PT) Tahun *++.
• Untuk
Untuk melakuk
melakukan
an e#aluas
e#aluasii kiner!a
kiner!a  package boiler   *+-- U dengan
%ara melakukan perhitungan efisiensinya.

1.3 Batasan Masalah


 gar permasalahan
permasalahan yang dia!ukan tidak terlalu meluas, maka lingkup
masalah yang akan dibahas adalah 
• Efisiensi yang dihasilkan oleh  package boiler  *+--
 *+-- U

• aktor / faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler .


1.4 iste
ste!atika Penu
enulisan
"istematika penulisan dari &ertas &er!a 0a!ib adalah sebagai berikut 
a. Penda
endahu
hulu
luan
an
erisi tentang latar belakang, tu!uan penulisan, batasan masalah, dan
sistematika penulisan.
b. 1rientasi Umum
erisi tentang 
• "e!arah singkat Pertamina Unit Pengolahan III Pla!u

• "truktur 1rganisasi

• "eks
"eksii PPT2
PPT2 3 U terd
terdir
irii dari
dari Boiler
Boiler Feed
Feed Water
Water,, Steam
Steam Generat
Generation
ion
System, Power Generation System,  dan Fuel System.
• Auxiliary  terdiri
terdiri dari unit penyedia
penyediaan
an air baku,
baku, unit
unit pen!ern
pen!ernihan
ihan air,
pengadaan air pendingin, pengadaan udara bertekanan dan nitrogen
 plant .
• &eselamatan ker!a
%. $as
$asar Teori
ori
eris
erisii tenta
tentang
ng dasar
dasar teori
teori mengen
mengenai
ai boiler  dan metode
metode perhitun
perhitungan
gan
efisiensi boiler .
d. Pemba
embaha
has
san
erisi tentang data spesifikasi dan data operasional  package boiler  *+--
 *+--
U serta perhitungan efisiensi.
e. Penutup
erisi
erisi kesimpu
kesimpulan
lan dan saran4sa
saran4saran
ran hasil
hasil pengama
pengamatan
tan 3 penelit
penelitian
ian di
lapangan.
BAB II
"#IENTAI UMUM

2.1 ejarah ingkat


Pertamina UP4III Pla!u adalah salah satu dari tu!uh Unit Pengolahan
yang dimiliki Pertamina. &ilang Pertamina UP4III Pla!u dibangun oleh
Pemerintah 5india elanda pada tahun -6*+ dengan tu!uan untuk mengolah
minyak mentah yang berasal dari Prabumulih dan 7ambi. Pada tahun -689
kilang ini diusahakan oleh PM ( Batavce Petroleum !atscappi" ) . Pada
tahun -6:8 Pertamina membeli kilang Pla!u dari PT. "5E22 ( E;. PM ),
yang terletak di sebelah selatan sungai Musi dan sebelah barat sungai
&omering, oleh karena itu kilang minyak UP4III dikenal !uga dengan nama
&ilang Musi. &ilang "ei Gerong di bangun oleh Stanvac #sso  pada tahun
-6*+ !uga dibeli oleh Pertamina pada tahun -69+. &ilang ini terletak di
persimpangan sungai Musi dan sungai &omering.
"emen!ak Pertamina mengambil alih ke dua kilang tersebut banyak
perubahan yang telah dilakukan sesuai dengan perkembangan dan
kema!uan <aman dan teknologi.
"eiring dengan kema!uan teknologi Pertamina UP III Pla!u telah
melakukan perkembangan yang pesat dengan tidak hanya bergerak pada
industri minyak dan gas bumi sa!a namun !uga pada industri petrokimia.
&ilang Pla!u dan "ei Gerong dioperasikan se%ara integrasi sehingga
diperoleh tingkat efisiensi yang %ukup tinggi dibandingkan apabila kilang4
kilang tersebut beroperasi se%ara terpisah. Untuk itu di bangun 7embatan
Integrasi Pla!u / "ei Gerong sehingga memudahkan transportasi bahan baku
dan produksi antara kedua kilang tersebut.
Pada tahun -69* dibangun  Aspalt Blowing Plant   yang berkapasitas
=8.+++ ton3!am yang kemudian dikelola oleh pihak s'asta dengan sistem
&er!a "ama 1perasi (&"1), dan setahun kemudian (-69>) dibangun !uga
pabrik Polypropylene. Pada tahun -6* dibangun ?Proyek romati% @enter?
bersamaan dengan Proyek &ilang Musi I yang merupakan bangunan
tambahan sarana utilities untuk menun!ang kehandalan operasi kilang.
Pembangunan proyek ini tidak lepas dari persetu!uan Pemerintah sebagai
pemilik perusahaan, karena Pertamina merupakan adan Usaha Milik
Aegara (UMA). Aamun sekarang Pertamina sedang berbenah diri agar 
nanti dapat men!adi suatu perusahaan yang mandiri sehingga dapat men!adi
sebuah Perseroan Terbatas (PT) murni dan mampu bersaing di <aman
globalisasi.
T 3 PT mulai beroperasi pada bulan pril -6: dengan menghasilkan
tepung PT sebagai bahan baku pembuat tekstil dengan kapasitas -8+.+++
ton3tahun, karena adanya peningkatan dari produksi $A % P$A Plant   dari
-8+.+++ ton3tahun men!adi **8.+++ ton3tahun maka dilakukan
&ebottlenecking Pro"ect . Aamun semen!ak bulan Maret *++9 dengan alasan
merugi $A % P$A Plant  stop operasi.
Pada tahun -66* dibangun pabrik Polypropylene  II, dan Pabrik yang
lama (Polypropylene ' ) dibongkar pada tahun -66. $an pada tahun -66>
dilaksanakan Proyek &ilang Musi II (P&M II) di area Utilities Power Station  I
dan II (P" I dan II). Proyek &ilang Musi II ini bertu!uan untuk menambah
beberapa fasilitas unit penun!ang operasi seperti penambahan satu Unit Gas
Turbine (GT *+-8 U@) beserta satu unit 05BU *+-+ U@ serta sarana yang
lainnya.

2.2 truktur "rganisasi


Pertamina Unit Pengolahan III Pla!u di pimpin oleh seorang General 
!anager   (GM) (e)inery  yang dibantu oleh beberapa orang !anager  dan
beberapa orang &epala idang.
"ebagaimana terlampir pada 2ampiran. -adalah sebagai berikut
• !anager  &ilang ( Man &il )

• !anager  Peren%anaan $an &eekonomian ( Man Ben / Ekon )

• !anager  Beliability ( Man Bel )

• !anager #ngenering  $an Pengembangan ( Man En! C ang )

• !anager  &euangan ( Man &eu )

• !anager  5B. rea Unit III

• !anager  Umum ( Man Umum )

• &epala idang &eselamatan, &esehatan $an 2indungan, 2ingkungan


( &a id &>22 )
• *ead People &evelopment ( &a. ag Ben C ang )

• *ead 'ndustrial (elation ( &a. ag 5I& )

•  Analist +rganiation &evelopment ( &a. ag 1 C P )

• *ead +) Payroll Bene)it C 5BI"@ ( &a. ag P C  )

• *ead +) !edical UP ''' ( &a. ag &esehatan )


&husus untuk Mana!er &ilang memba'ahi Mana!er Produksi I (Man
Prod I) yang memba'ahi unit4unit yang ada di kilang termasuk Utilities,
sedangkan untuk unit Polypropylene langsung diba'ahi oleh Mana!er &ilang.
"truktur organisasi Utilities sebagaimana terlampir pada lampiran. *,
dipimpin oleh seorang &epala agian ( &a UT2 ) yang dibantu oleh beberapa
orang 
• &epala Pusat dan Pembangkit Tenaga 2istrik dan Uap
Dang memba'ahi semua Penga'as 7aga yang berada di Power 
Station I dan II ( P" I dan P" II ).
• &epala Auxiliary 
Dang memba'ahi semua Penga'as 7aga yang berada di  Auxiliary 
Pla!u dan "ei Gerong.
• Penga'as Utama $istribusi
Dang memba'ahi semua Penga'as 7aga distribusi Pla!u dan "ei
Gerong dan Penga'as 5arian.
• Penga'as Penun!ang 1perasi
Membantu dalam peme%ahan dan perumusan permasalahan yang
menyangkut operasi Utilities
•  sisten -emical 

•  dministrasi

• Penga'as 7aga regu bergilir , , @ dan $


$i PPT2 3 U,  Auxiliary   dan $istribusi baik yang ada di Pla!u maupun
yang ada di "ei Gerong.

2.3 Utilities
"ebagai unit pendukung utama operasional kilang, Utilities di harapkan
dapat beroperasi dengan baik dan handal. Untuk memenuhi kebutuhan
operasi kilang, utilities bertugas menyediakan kebutuhan seperti  air, udara
bertekanan, nitrogen, listrik, uap bertekanan dan udara instrumentasi.

2.3.1 Tugas $an %ungsi Utilities


Tugas dari pada bagian utilities adalah pendukung utama operasional
kilang agar men!adi kilang yang handal dan ma!u.
"edangkan fungsi utilities adalah menyediakan kebutuhan akan energi
seperti 
• Penyediaan Uap ertekanan

• Penyediaan Energi 2istrik

• Penyediaan ir ersih

• Penyediaan Udara ertekanan


• Penyediaan ir Pendingin

• Penyediaan Aitrogen

• Penyediaan ir akaran


$engan demikian tugas dan fungsi bagian utilities men!adi sangat
penting dalam men!amin kehandalan operasi Pertamina Unit Pengolahan4III
Pla!u, karena apabila ter!adi gangguan pada unit utilities akan mempengaruhi
operasional kilang se%ara keseluruhan.
Mengingat hal tersebut diatas, sangatlah 'a!ar apabila didalam
mengoperasikan unit utilities dibutuhkan tenaga4tenaga yang profesional
(ahli) di dalam bidangnya sehingga kegagalan yang disebabkan oleh
kesalahan manusia ( *uman #rror ) dapat dihindari. &arena kegagalan
operasional utilities berarti kerugian bagi Pertamina.

2.3.2 arana $an %asilitas Utilities


"arana dan fasilitas yang ada di utilities P" II Pla!u terdiri dua seksi
yaitu seksi PPT2 3 U dan  Auxiliary .

2.3.2.1 Penga$aan Ua& Bertekanan


Untuk menghasilkan uap bertekanan terdapat 8 ( lima ) buah boiler 
dengan rin%ian 
• > (tiga) buah 05BU *+-+ U, 05BU *+-+ U, dan 05BU *+-+ U@
yang dapat menghasilkan uap dengan kapasitas : ton 3 !am. Panas yang
dimanfaatkan berasal dari buangan Gas Turbin Generator yang
bertemperatur  =9+ F@. $isamping panas yang berasal dari buangan gas
turbin !uga terdapat fasilitas untuk bahan bakar gas untuk menaikan
produksi. ila beban dari boiler melebihi dari panas yang diserap dari gas
turbin maka di!alankan bahan bakar gas untuk memenuhi kekurangan
tersebut.
• "elain 05BU !uga terdapat * (dua) buah  package boiler  (*+-- U dan
*+-- U) yang mempunyai kapasitas 8+ ton 3 !am dengan temperature
>8 F@ dengan tekanan =* kg 3 %m *.
Package Boiler menggunakan dua pengapian .double )iring/  yang
menggunakan bahan bakar %air dan bahan bakar gas namun dengan
berbagai pertimbangan sekarang yang digunakan hanya bahan bakar gas.
Uap yang dihasilkan dari boiler   tersebut berupa uap dengan tekanan
tinggi (ig press) dengan tekanan =* kg 3 %m * dan temperatur >8 F@. Uap
yang dihasilkan digunakan untuk 
• Penggerak.

• Pemanas.

• Membantu dalam proses kilang.

2.3.2.2 Penga$aan Energi Listrik


2istrik merupakan kebutuhan energi pokok yang digunakan untuk
menggerakan motor4motor listrik, dan !uga untuk penerangan di perkantoran
dan perumahan peker!a Pertamina, yang dihasilkan dari
• > (tiga) unit Gas Turbin Generator ( GT *+-8 U 3 U 3 U@ ) dengan
kapasitas masing4masing generator  >- M0.
• - (satu) unit Steam $urbine Generator  ("T *+-9 U) dengan kapasitas >,-
M0 untuk pengaman  power di Utilities dan $A % P$A Plant .
• - (satu) unit #mergency &iesel Generator  ( E$G *+-: U ) yang
mempunyai kapasitas +,98 M0 untuk keperluan #mergency Power .

2.3.2.3 Penga$aan Air 


 ir merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari4hari, begitu
 !uga untuk kepentingan industri. ir yang digunakan untuk kebutuhan kilang
Pla!u berasal dari air permukaan yaitu "ungai Musi dan "ungai &omering. ir 
yang di olah tersebut di gunakan untuk kebutuhan 
•  ir ersih ( air minum )

•  ir Pendingin

•  ir &emineralier 

•  ir akaran
&ebutuhan air bersih untuk kilang maupun perumahan dan perkantoran
men!adi tanggung !a'ab unit pengolahan air yang terdiri dari satu unit berada
di P"4II dengan kapasitas --++ ton 3 !am di B0@4II dan --++ ton 3 !am di
B0@4I serta satu unit lagi di "ei Gerong dengan kapasitas -8+ ton 3 !am.
"edangkan untuk kebutuhan demin . demineralier /  dioperasikan =
(empat) unit &emineralier   dengan kapasitas masing4masing  >:+ ton 3 !am
yang berada di Power Station  ( P" ) II untuk keperluan air industri, sebagai
air umpan boiler !uga untuk memenuhi kebutuhan air di unit $A % P$A plant 
dan Polypropylene plant  serta untuk kebutuhan utilities sendiri.
$isamping itu !uga dioperasikan satu unit demin yang berada di "ei
Gerong dengan kapasitas  8+ ton 3 !am.
"elain untuk kebutuhan yang telah di!elaskan di atas !uga digunakan
untuk kebutuhan air pendingin ( cooling water ) yang mempunyai kapasitas
-*.++ ton3!am. Untuk keperluan air pendingin terdapat satu unit Menara
Pendingin (**-+ U) yang memiliki lima buah )an  (kipas) serta > (tiga) unit
pompa sirkulasi !enis 0on Positive &isplacement ( centri)ugal pump ) **-+
7T, 7@, 7$ dengan kapasitas :.*++ m >3!am. "elain untuk kebutuhan diatas,
air yang ada !uga digunakan untuk kebutuhan air bakaran.
2.3.2.4 Penga$aan U$ara Bertekanan
Unit ini dioperasikan dengan tu!uan menyediakan udara bertekanan
yang akan digunakan untuk sistem instrumentasi, untuk keperluan pabrik dan
untuk keperluan bahan baku pada unit nitrogen plant .
"arana yang terdapat pada unit ini adalah
• > (tiga) Unit &ompresor yaitu *+*8 7T 3 7 dan 7@ digunakan untuk
menyediakan udara kempa bagi keperluan kilang dan sistem
instrumentasi.
• - (satu) unit air dryer  yang berfungsi sebagai pengering udara agar 
didapat udara kering, bebas minyak dan debu.
• > (tiga) Unit -entri)ugal Air -ompressor  *+*9 7, 7 dan 7@.

• - (satu) Unit 'nstrument Air (eceiver $ank   *+*:  sebagai tempat untuk
menampung udara temperatur yang keluar dari air dryer   sebelum
didistribusikan ke konsumen.

2.3.2.' Nitrogen Plant 


Unit 0itrogen Plant berfungsi untuk memproduksi nitrogen untuk
keperluan diunit $A % P$A plant , blanketing  tanki dan back up  pada air 
instrument system bila ter!adi kegagalan. Pada dasarnya pembuatan nitrogen
adalah pemisahan antara oksigen dan nitrogen yang ada di udara
berdasarkan perbedaan titik didihnya.

2.3.2.( Unit De!ineralisasi


Unit demineralisasi adalah bertu!uan memproduksi air yang bebas
mineral, yang akan dipergunakan untuk kepentingan proses di $A % P$A plant ,
penambahan boiler )eed water, pure water   pada unit idrogen plant . dapun
proses yang digunakan pada demineralisasi untuk menghilangkan garam4
garam mineral yang terdapat di dalam air dilakukan dengan %ara pertukaran
ion .ion excange/1

2.3.2.) Fuel System


7enis bahan bakar yang digunakan ada dua ma%am yaitu bahan bakar 
gas dan bahan bakar %air. ahan bakar gas yang berasal dari lapangan
(!ixed Gas) melalui 2nock +ut &rum  *+:  digunakan untuk pembakaran
pada boiler  05BU ( *+-+4U 3 U 3 U@) dan pada Package Boiler  (*+--4U 3
U).
Gas yang melalui *+-  digunakan untuk bahan bakar pada gas
turbin, sedangkan bahan bakar %air yang berupa residu . eavy )uel oil /
digunakan pada boiler *+-- U 3 U dan ke T 3 PT didistribusikan melalui
sebuah tanki timbun *+98 .
&iesel )uel oil  disuplai dari kilang dan ditampung pada tanki *+9= , dan
sebagai back up apabila suplai gas lapangan ke gas turbin generator 
terganggu.

2.4 *esela!atan $an *esehatan *erja


eker!a dalam lingkungan industri migas dituntut mempunyai
kemampuan dan keahlian yang memadai. "ifat peker!aan yang ditangani
mengandung resiko tiggi terhadap bahaya seperti adanya tekanan dan
temperatur ker!a suatu peralatan yang sangat tinggi, peralatan yang berputar 
dengan putaran tinggi dan adanya <at4<at bera%un yang dibutuhkan pada
proses operasi. Buang lingkup peker!aan yang demikian akan memba'a
konsekuensi logis pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan ker!a bagi
operator dan peralatan itu sendiri.
$engan demikian alat4alat pengaman pada peralatan yang beroperasi
harus diyakinkan dapat berfungsi dan beker!a dengan sempurna. egitu pula
terhadap alat4alat keselamatan ker!a bagi operator !uga harus memadai
seperti pemakaian earplug , sepatu keselamatan, sarung tangan, dan
sebagainya pada saat beker!a. Tidak kalah pentingnya dalam men!aga
operasi kilang yang handal dan aman, maka faktor sumber daya manusia
sebagai pelaksana di lapangan haruslah mempunyai kemampuan yang
memadai !uga faktor4faktor non teknis, seperti prosedur ker!a ayang aman
akan menun!ang keberhasilan suatu peker!aan dan akhirnya memba'a
keuntungan bagi perusahaan dan peker!a itu sendiri.
PEN+"PE#AIAN B"ILE#

-. a. Tu!uan (Minggu -)
4 Mengenal ma%am4ma%am boiler 
4 Memahami prinsip ker!a boiler 
4 Memahami bagian dan fungsi boiler 
b. Tu!uan (Minggu *)
4 Mahasis'a dapat memahami pengoperasian boiler 
4 Menentukan efisiensi boiler 
4 Menghitung 5P

*. lat yang $igunakan


4"eperangkat rangkaian boiler 
4Thermometer 
4 Ember 
4 "top'at%h

DAA# TE"#I
1. Boiler 
Boiler   atau Steam Generator adalah suatu be!ana tertutup yang terbuat
dari ba!a yang digunakan untuk menghasilkan uap. $idalam dapur ( )urnace),
energi kimia dari bahan bakar di ubah men!adi panas melalui proses
pembakaran. $an panas yang dihasilkan sebagian besar di berikan kepada
air yang berada di dalam boiler  dan air akan berubah men!adi uap. Uap yang
dihasilkan dari sebuah boiler  dapat digunakan sebagai fluida ker!a atau
media pemanas untuk berma%am keperluan.
2. Prinsi& *erja Boiler 
Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (padat, %air 
maupun gas) yang ter!adi didalam dapur ( )urnace), kemudian panas tersebut
dipindahkan melalui suatu perantara logam untuk selan!utnya panas ini
dipindahkan ke air dalam boiler  se%ara kon#eksi, sehingga air tersebut
berubah fase %air men!adi fase uap pada tekanan dan suhu yang
dikehendaki.

3. *lasi,ikasi B-iler 
"e%ara umum boiler dapat dibedakan men!adi dua golongan yaitu
oiler Pipa ir ( water tube) dan oiler Pipa pi ( )ire tube).

3.1.2.1 Boiler  Pi&a A&i Fire Tube/


Pada boiler !enis ini, nyala api dan gas panas yang diperoleh dari
hasil pembakaran bahan bakar untuk mentransfer panasnya. Gas panas
dile'atkan melalui tube3tube yang di sekitar dinding luarnya dikelilingi oleh air 
atau uap yang telah terbentuk. 2orong api di buat bergelombang agar 
bertambah besar luas permukaan yang dipanaskan di samping itu dapat di
pergunakan agar dapat lebih kaku dan mengatasi stres akibat pemuaian dan
penyusutan yang mendadak.
 gar transfer panas dari api atau gas panas ke air lebih efektif maka
susunan tube3tube di dalam boiler  ini dapat dibuat pass per pass, yang
artinya setiap pass mempunyai satu arah aliran dari gas panas terhadap
burnernya (alat pembakaran).

3.1.2.2 Boiler Pi&a Air  (Water Tube)


Boiler  yang termasuk golongan ini ialah boiler   yang peredaran airnya
ter!adi di dalam pipa4pipa yang dikelilingi oleh nyala api dan gas panas dari
luar susunan tube. &onstruksi pipa yang dipasang di dalam boiler   dapat lurus
(straigt tube) dan !uga dapat berbentuk pengkolan ( bend tube) tergantung
dari !enis boiler nya.
$ube3tube yang lurus dipasang se%ara paralel di dalam boiler 
dihubungkan dengan dengan dua buah eader . $an eader   tersebut !uga
dihubungkan dengan steam drum (be!ana uap) yang di pasang se%ara
horisontal di atas susunan tube.
"usunan tube di antara kedua eader mempunyai ke%ondongan tertentu
( -8F dari garis datar), hal ini di maksudkan agar dapat menimbulkan
sirkulasi ( peredaran ) air di dalam boiler .

3.1.3 Pr-ses Pe!0entukan Ua&


7ika - &g air pada suhu + o@ dimasukkan kedalam tabung silinder piston
yang tersusun dengan beban, piston dan beban men!aga tekanan didalam
silinder tetap sebesar - tm (-,+>> kg3%m *). 7ika air didalam tabung silinder 
tersebut dipanaskan, temperaturnya akan naik terus menerus sampai
o
men%apai titik didihnya. Titik didih air pada tekanan - tm adalah -++ @,
tetapi titik didih itu akan naik !ika tekanan dalam tabung silinder berada diatas
- tm. !ika titik didih sudah di%apainya dan temperatur tidak berubah pada
tekanan yang konstan, maka menguaplah air didalam tabung silinder dan
mendorong piston keatas sebagai akibat ter!adinya ekspansi karena
berubahnya air men!adi uap. $engan demikian dapat dikatakan pula bah'a
#olume spesifik uap naik, temperature pada saat air mendidih atau ter!adi
penguapan pada tekanan yang diberikan dikenal sebagai saturation
temperature ( suhu !enuh ), dan tekanannya dikenal sebagai saturation
 pressure (tekanan !enuh).
Panas yang diserap oleh air dari titik beku sampai titik didihnya, yakni
dari + o@ sampai -++ o@ dikenal sebagai sensible eat o) li4uid   (panas
sensible %airan). 7uga disebut sebagai total eat o) water . Pada tingkatan ini,
air tidak berubah men!adi uap se%ara keseluruhan, tetapi masih ada
beberapa partikel air dalam bentuk suspensi.
Panas yang dibutuhkan untuk merubah air pada titik didihnya sehingga
men!adi uap dikenal sebagai latent o) vaporation  (panas laten penguapan).
&arena panas laten yang belum diserap semuanya, maka uap yang terbentuk
belum dapat dikatakan uap kering. 7ika uap basah dipanaskan lebih lan!ut
pada temperatur !enuhnya, maka partikel4partikel yang tersuspensi akan
diuapkan se%ara sempurna. $engan demikian uap yang terbentuk disebut dry
steam atau saturated steam (uap kering atau uap !enuh). Uap !enuh
sesungguhnya mempunyai sifat seperti gas sempurna.
7ika uap !enuh dipanaskan lebih lan!ut pada tekanan konstan maka
temperaturnya akan naik, atau dengan kata lain !ika uap yang temperaturnya
berada diatas temperatur !enuhnya pada tekanan tertentu maka ia disebut
uap le'at !enuh ( Supereated Steam). "elama tekanannya konstan, maka
#olume spesifiknya akan men!adi lebih besar dan kandungan panasnya
men!adi lebih tinggi.

3.2 Boiler feed ater 


Dang dimaksud boiler )eed water  adalah air yang dibutuhkan untuk
umpan dan dimasukkan kedalam boiler   yang akan diolah men!adi uap air.
"istem penyediaan boiler )eed water   adalah salah satu bagian yang penting
untuk men!aga kelan%aran operasi boiler   dengan hasil uap yang bermutu
baik. Terutama akibat mutu air yang kurang memenuhi syarat akan
menimbulkan gangguan operasi, kerusakan, dan penurunan performansi
boiler .
"e%ara umum persyaratan air yang digunakan untuk umpan boiler 
adalah yang tidak akan mengendapkan beberapa <at yang berbentuk kerak,
tidak akan mengakibatkan korosi, serta tidak akan menimbulkan kesulitan
dalam operasi (seperti misalnya foaming, %arryo#er, dan lain sebagainya).
Pada umumnya boiler )eed water   berasal dari hasil proses pengolahan
boiler water  diluar unit boiler  ( eksternal treatment ) dan proses pengolahan air 
didalam boiler  (internal treatment ). "ebelum masuk kedalam boiler , boiler 
)eed water  harus benar4benar memenuhi spesifikasi yang dii!inkan untuk
men!aga faktor keamanan dan ekonomi.

3.3 Pr-ses Pe!0akaran Bahan Bakar 


Pembakaran bahan bakar dapat dinyatakan sebagai suau reaksi kimia
daripada oksigen di dalam udara atmosfir dan hidrokarbon. Pembakaran
akan ter!adi dengan sempurna apabila oksigen yang diperlukan %ukup sesua
dengan kebutuhan reaksi.

3.3.1 *lasi,ikasi Bahan Bakar 


ahan bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk umum 
• ahan bakar padat ( solid )uel )

• ahan bakar %air ( li4uid )uel )

• ahan bakar gas ( gaseous )uel )

3.3.2 !ig"er !eating #alue HH/


"emua bahan bakar biasanya mengandung hidrogen, yang apabila
dibakar akan menghasilkan uap air. Panas yang dihasilkan sebagian akan
digunakan untuk mengubah air men!adi uap tentunya akan menghasilkan
panas yang lebih dari yang didapatkan, kemudian !umlah total panas yang
dihasilkan per satuan bahan bakar dinyatakan sebagai Gross atau *iger 
*eating 5alue  (55H)
3.3.3 *an$ungan $ala! Bahan Bakar 
$alam bahan bakar pada umumnya mengandung beberapa senya'a,
yaitu 
• &adar sulphur (dapat menurunkan panas pembakaran dan bersifat
korosif)
• &adar abu (dapat membentuk deposit pada batu tahan api dan pada
pipa air boiler )
• &adar air (dapat membuat korosi pada pipa saluran dan tangki
penampung, panas pembakaran turun dan menurunkan efisiensi
pembakaran)

3.3.4 *e0utuhan U$ara Pe!0akaran


$idalam proses pembakaran bahan bakar penyedian oksigen yang
%ukup dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna. Pembakaran yang
sempurna akan menghasilkan !umlah panas yang maksimum dari panas
pembakaran bahan bakar. Massa oksigen yang diperlukan dapat dihitung
melalui masing4masing komponen gas yang dapat bereaksi dengan oksigen.
$alam kebanyakan proses pembakaran bahan bakar oksigen yang
diperlukan diambilkan dari udara bebas dapat ditentukan kebutuhan udara
untuk pembakaran bahan bakar. Untuk perhitungan teknis komposisi udara
adalah sebagai berikut 
• &omposisi berat Aitrogen  99 dan 1ksigen *>

• &omposisi #olume Aitrogen  96 dan 1ksigen *-

3.4 Per,-r!ansi Boiler 


Performansi sebuah boiler  dapar diukur dengan istilah kapasitas
penguapannya. &apasitas atau tenaga boiler atau !umlah air yang diuapkan
atau uap yang dihasilkan dalam satuan kg3!am, atau dapat !uga dinyatakan
dalam kg3kg bahan bakar yang dibakar atau !uga dalam kg3!am m *  luas
permukaan panas.
Meskipun demikian, kapasitas penguapan dari dua buah boiler tidak
dapat dibandingkan !ika kedua boiler tersebut tidak mempunyai kondisi yang
sama (temperature air umpan, tekanan ker!a, bahan bakar dan kondisi akhir 
uap). $alam kenyataannya temperature air umpan dan tekanan ker!a selalu
berubah4ubah. $engan demikian !elas bah'a perbandingan dari dua buah
boiler men!adi sulit !ika temperature umpan dan tekanan ker!a yang standar 
tidak ditetapkan.
Temperatur air umpan biasanya ditetapkan -++ o@ dan tekanan ker!a
sebagaimana tekanan normal atmosfir.

3.4.1 Pa$%age Boiler  211 UB


Package Boiler  *+-- U di utilities P" II Pertamina UP III Pla!u
termasuk boiler  pipa air ( Water $ube).
eberapa kelebihan boiler pipa air dibandingkan boiler  pipa api yaitu 
• $apat menghasilkan uap dengan tekanan yang lebih tinggi

• 2ebih %epat menghasilkan uap

• Permukaan yang dipanasi akan lebih besar 

• &erusakan pada pipa airnya tidak menyebabkan kerusakan pada


bagian yang lainnya.
$isamping kelebihan, boiler  pipa air !uga mempunyai beberapa
kekurangan, antara lain 
• Memerlukan pera'atan yang lebih intensif 

• "yarat air umpannya sangat ketat, sehingga membutuhkan


biaya yang mahal untuk pengolahan air umpannya
• "ulit untuk melakukan pembersihan pada pipa4pipanya
3.4.2 E,isiensi Boiler 
Efisiensi boiler   dinyatakan sebagai perbandingan panas sebenarnya
yang digunakan untuk memanaska air dan pembentukan uap terhadap panas
hasil pembakaran bahan bakar didalam dapur. Umumnya disebut !uga
sebagai efisiensi thermis, dan se%ara matematis dapat ditulis sebagai berikut
( NHV  +  Ha +  Hfg ) − (Qr  + Qs)
=  x100%
 boiler   NHV  +  Ha +  Hfg 

(&P' e$ommended Pra$ti$e 32* 1+,2 - )

Ha  5& u$ara 6 Ta 7 T$/ 6 u$ara 8ang $i0utuhkan 9 0erat


kele0ihan u$ara/
 &P' e$ommended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/
H,g  5& ,uel gas 6 te!&eratur ,uel gas 7 T$/
 &P' e$ommended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/
>r  2:'? 6 H
 &P' e$ommended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/

&eterangan
J boiler   efisiensi boiler  ()
A5H  Ailai kalori bersih bahan bakar (TU32b)
5a  Panas sensible untuk udara pembakaran (TU32b)
5fg  Panasa sensible untuk bahan bakar gas (TU32b)
Kr  Panas yang hilang karena radiasi (TU32b)
Ks  Panas yang hilang ke %erobong asap (TU32b)
@p  Panas "pesifik (TU32b o)
Ta  Temperatur udara luar ( o)
Td  Temperatur basis ( o)
  ahan akar  
2.4.3 Nera@a Panas
Untuk menge#aluasi performansi sebuah boiler  tidak %ukup hanya
dengan mengetahui efisiensinya sa!a. $engan mengetahui efisiensi boiler 
sa!a, maka hanya dapat menyatakan bah'a boiler   yang die#aluasi masih
dapat beker!a dengan baik atau tidak, atau dapat !uga dikatakan !ika boiler 
mengalami penurunan efisiensi, masih dalam batas ke'a!aran atau tidak.
7adi !elas disini bah'a efisiensi hanya menun!ukkan kemampuan untuk
menyerap panas dari hasil pembakaran.
Boiler  yang telah beroperasi beberapa lama umumnya akan
mengalami penurunan efisiensi, hal ini disebabkan oleh meningkatnya panas
yang hilang. $alam hal operasi boiler , panas yang hilang dapat disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah 
• &elebihan udara pembakaran
Udara pembakaran yang terlalu rendah dapat mengakibatkan
pembakaran tidak sempurna dan apabila terlalu tinggi !uga dapat
mengakibatkan kerugian panas.
&elebihan udara bakar harus diatur sedemikian rupa sehingga
diperoleh pembakaran yang sempurna pada boiler  tersebut.
•  lat Pembakar (Burner )
 lat pembakar berfungsi untuk mengabutkan antara bahan bakar 
dengan uap sebagai atomiing  agar diperoleh pembakaran yang
sempurna (untuk boiler  yang menggunakan bahan bakar %air).
• eban Boiler 
esarnya beban boiler   !uga dapat mempengaruhi efisiensi dari boiler 
tersebut.
• Temperatur air umpan
Pemanasan a'al daripada air umpan dapat mempengaruhi !umlah
bahan bakar yang digunakan, semakin temperaturnya mendekati titik
didih air maka nilai kalori yang dibutuhkan akan semakin ke%il. 5al ini
berarti !umlah bahan bakar yang digunakan akan semakin sedikit.
• rekuensi Blow &own
Blow down adalah kerugian yang tidak dapat dihindari, besar ke%ilnya
blow down  berpengaruh terhadap efisiensi boiler , karena energi panas
akan terbuang saat melakukan blow down.
 pabila sebuah boiler  mengalami penurunan efisiensi maka ker!a
boiler   tersebut sudah kurang ekonomis lagi, hal yang demikian tidak disukai
oleh suatu industri komersial, oleh karena itu usaha untuk mengembalikan
efisiensi seperti semula mka langkah pertama yang dilakukan adalah dengan
membuat suatu nera%a panas ( eat balance) pada boiler yang diteliti.
$i dalam nera%a panas yang dibuat terdiri dari dua kolom besar, satu
diantaranya menun!ukkan !umlah panas yang masuk ( input ) dan yang satu
lagi menun!ukkan panas yang keluar ( output ).
Panas yang masuk dan panas yang keluar harus terperin%i dalam
sektor4sektornya atau komponen4komponennya, dengan maksud agar dapat
dilihat dengan !elas sektor mana yang banyak mengalami kerugian panas,
sehingga tindakan selan!utnya dapat dilakukan dengan tepat.
$idalam nera%a panas, !umlah panas yang keluar harus sama dengan
 !umlah panas yang masuk.
PEMBAHAAN

4.1 Data Teknis Pa$%age Boiler  211 UB


Package Boiler *+-- U mempunyai data4data spesifikasi sebagai
berikut 
!anu)acture  Fooster Weeler Product 6td .
-apacity   8+ ton3!am ( !ax -ontinous (ate )
Pressure  == kg3%m *
+utlet Steam  Supereater +utlet 
Efisiensi  :,>: ( !ax -ontinous (ate )
0 'nlet $emperature  -*- o@
(Boiler Feed Water )
#xcess air   -8 (!ax -ontinous (ate )
Burner   *amworty -ombination gas 7 oil )iring 
$  2#'$* Blackman 6td .
-apacity   =,68 Am >3!am
!ax -apacity   :=,== Am >3!am
Speed  $  -.=9 rpm
&river  $  Motor -8+ &0 Steam $urbine ->8 &0
&esign &iscarge Pressure  $  868 mm 5*1

4.2 Data "&erasi-nal


erdasarkan data operasi yang diambil dari recorder , )low meter,
manometer serta parameter4parameter lainnya yang ada di lo%al panel
maupun yang ada di ruang pusat kendali Utilities, !uga data dari laboratorium
tentang analisa bahan bakar gas, dan data4data tersebut diambil pada pukul
-+.++ 0I serta pada tanggal yang berbeda, maka diperoleh data4data
sebagai berikut 
Ta0el 4.1 Data -&erasi Bolier  211 UB

Tanggal
Para #a
*et 3112 11 21 '1 (1 121 141
!eter  ra
2< 2; 2; 2; 2; 2; 2;
U$ara P - - - - - - - -
T *8 *8 *8 *8 *8 *8 *8 *
!asuk % =8,=9 =8,>* =8,=8 =8,*- ==,>6 >9,>: >6,*8 =>,
Fuel  P >,8* >,88 >,88 >,88 >,8: >,= >,8= >,
T *6,: *=,89 *9,6 *9,-8 -9,: *-,: -:,68 *>,
gas % *,=: *,=: *,=: *,=: *,=8 *,=8 *,>> *,
P :,> :,* :9,8 :,6* :,9+ 9=,-9 9+,-- :6
B%C T -*+,6> -*-,-+ -*+,6> -*-,>> -*-,-+ -*+,9 -*+,8> -*+
% =,+6 =,8* =,>+ =,9> =,+= =>,>9 ==,+ =9,
Steam P =+,>8 =+,:8 =+,:8 =*,> =+,+= =+,>> =+,:8 =:
T >9,=9 >9,-6 >,-> >9,8 >9,-6 >68,>6 >68,-- >6
Pr-$uk % =:,+8 =8,-: =8,*6 ==,-: =8,> =+,8* =>,8+ ==,

&eterangan 
P  Tekanan (&g3%m *)
T  Temperatur ( o@)
  &apasitas (Ton3!am)
$ari data analisa laboratorium diperoleh data bahan bakar gas dan
gas buangan sebagai berikut 
Ta0el 4.2 *-!&-sisi 0ahan 0akar gas la0-rat-riu!/

*-!&-sisi +as 5a!&uran ? -l/


@5= >,-=
@*5: :,:
@>5 >,*=
i4@=5-+ +,=9
n4@=5-+ +,:=
i4@85-* +,*=
n4@85-* +,-9
@:5-= +,+=
@1* 8,*+
Bel $ensity (udara  -) +,:6*=
Massa gas (lb3"@) +,+8->::
Gross *eating 5alue  (TU3"@) --+-
0etto *eating 5alue  (TU3"@) 668

4.3 Perhitungan E,isiensi Pa$%age Boiler  211 UB


Pada kasus ini perhitungan efisiensi boiler  diselesaikan dengan
menggunakan rumus  American Petroleum 'nstitute  (PI) Standar .

4.3.1 Perhitungan e,isiensi !enggunakan ru!us API stan$ar 


$iketahui 
-. Temperatur udara luar (>* o@)  6,: o
*. Temperatur asis (-8,: o@)  :+ o
>. Temperatur )uel gas (*>,98 o@)  9=,98 o
=. Belatif 5umidity (B5)  :+
995 BTU  1  BTU 
 x = 19363,024
8. A5H  SCF  lb lb
0,0513866
SCF 

:. &omposisi gas buangan untuk analisis 1 *  > Hol.

4.3.2 #eaksi Pe!0akaran Bahan Bakar BB/


#eaksi &e!0akaran gas Metana
• 5H4 9 2 "2 5"2 9 2 H2"

-: lb3mol @5 =  := lb3mol 1 *  == lb3mol @1 *  >: lb3mol 5 *1


- lb3mol @5=  = lb3lb . 1 *  *,98 lb3lb @o *  *,*8 lb3lb . 5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar =  x 4  lb3lb . 1 *
23

 -9,>6 lb3lb .


77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
= 17,39 lb3lb 
 x
100

 ->,>6 lb3lb ahan akar 

#eaksi &e!0akaran gas Etana


• 52H( 9 3:' " 2 2 5"2 9 3 H2"

>+ lb3mol @ *5:  --* lb3mol 1 *   lb3mol @1 *  8= lb3mol 5 *1


 - lb3mol @ *5:  >,9> lb3lb  1 *  *,6> lb3lb  @o *  -, lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,73  lb3lb  1 *
 x
23
 -:,*- lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 16,21 lb3lb 
100

 -*,= lb3lb 

#eaksi &e!0akaran gas Pr-&ana


• 53H< 9 ' "2 3 5"2 9 4 H2"

== lb3mol @ >5  -:+ lb3mol 1 *  ->* lb3mol @1 *  9* lb3mol 5 *1


- lb3mol @>5  >,:> lb3lb  1 *  > lb3lb  @1 *  -,:> lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,63  lb3lb  1 *
 x
23

 -8,9 lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,78 lb3lb 
100
  -*,-8 lb3lb 

#eaksi &e!0akaran gas Butana


• 54H1 9 (:' " 2 4 5"2 9 ' H2"

8 lb3mol @ =5-+  *+ lb3mol 1 *  -9: lb3mol @1 *  6+ lb3mol 5 *1


- lb3mol @=5-+  >,8 lb3lb  1 *  >,+> lb3lb  @1 *  -,88 lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,58  lb3lb  1 *
 x
23

 -8,8: lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,56 lb3lb 
100

 --,6 lb3lb 

#eaksi &e!0akaran gas Pentana


• 5'H12 9 < "2 ' 5"2 9 ( H2"

 9* lb3mol @ 85-*  *8: lb3mol 1 *  **+ lb3mol @1 *  -+ lb3mol 5 *1
- lb3mol @85-*  >,8: lb3lb  1 *  >,+8 lb3lb  @1 *  -,8+ lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,56  lb3lb 1 *
 x
23

 -8,= lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,48 lb3lb 
100

 --,6* lb3lb 

#eaksi &e!0akaran gas Heksana


• 5(H14 9 ;:' " 2 ( 5"2 9 ) H2"

: lb3mol @:5-=  >+= lb3mol 1 *  *:= lb3mol @1 *  -*: lb3mol 5 *1


- lb3mol @:5-=  >,8> lb3lb  1 *  >,+: lb3lb  @1 *  -,=: lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,53  lb3lb  1 *
 x
23

 -8,>= lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,34 lb3lb 
100

 --,- lb3lb 
#eaksi &e!0akaran gas Is- Butana
• i 54H1 9 (:' " 2 4 5"2 9 ' H2"

8 lb3mol @ =5-+  *+ lb3mol 1 *  -9: lb3mol @1 *  6+ lb3mol 5 *1


- lb3mol @=5-+  >,8 lb3lb  1 *  >,+> lb3lb  @o *  -,88 lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar =  x 3,58  lb3lb  1 *
23

 -8,8: lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,56 lb3lb 
100

 --,6 lb3lb 

#eaksi &e!0akaran Is- Pentana


• i 5'H12 9 < "2 ' 5"2 9 ( H2"

9* lb3mol @ 85-*  *8: lb3mol 1 *  **+ lb3mol @1 *  -+ lb3mol 5 *1


- lb3mol @85-*  >,8: lb3lb  1 *  >,+8 lb3lb  @o *  -,8+ lb3lb  5 *1

100
&ebutuhan udara pembakaran bahan bakar = 3,56  lb3lb  1 *
 x
23

 -8,= lb3lb 
77
Pembentukan A * =  x &ebutuhan udara pembakaran bahan bakar 
100
77
=  x 15,48 lb3lb 
100

 --,6* lb3lb 
Ta0el 4.3 *-!&-nen Bahan Bakar 

%raksi Berat Berat. T-t NH


*-!&-nen Bahan
N-. -lu!e M-lekul L0s/ BtuL0/
Bakar +as
1/ 2/ 3/  1 6 2

- Metana (@5=) +,>-= -: ->,>+*=

* Etana (@ *5:) +,+:: >+ *,+8

> Propana (@ >5) +,+>*= == -,=*8:

= utana (@ =5-+) +,++:= 8 +,>9-*

8 Pentana (@ 85-*) +,++-9 9* +,-**=


1;3(3:24
: 5eksana (@:5-=) +,+++= : +,+>==

9 Iso utana (i@ =5-+) +,++=9 8 +,*9*:

 Iso Pentana (i@ 85-*) +,++*= 9* +,-9*

6 @1* +,+8*+ == *,*+

T-tal 1: 4 2:4)4


Ta0el 4.4 *e0utuhan U$ara Pe!0akaran Bahan Bakar $an
Pe!0entukann8a

*e0. U$ara *e0. $ara Pe!0entuk Pe!0entu


*-!&-nen Bahan L0L0 B.B/ L0s/ an 5"2 kan 5"2
N- 5P
Bakar +as L0L0 B.B/ L0s/
Btu 
(/ )/  3 6 ( </ ;/  3 6 <
l0 -%/
- Metana (@5=) +,8*9 -9,>6 *>-,>> *,98 >:,8
* Etana (@*5:) +,=+6 -:,*- >>,>: *,6> :,+>
> Propana (@ >5) +,> -8,9 **,8 >,++ =,*9
= utana (@ =5-+) +,>69 -8,8: 8,99 >,+> -,-*
8 Pentana (@ 85-*) +,>69 -8,= -,6 >,+8 +,>9
: 5eksana (@:5-=) +,>6+ -8,>= +,8> >,+: +,-+
9 Iso utana (i@ =5-+) +,>69 -8,8: =,*= >,+> +,*
 Iso Pentana (i@ 85-*) +,>69 -8,= *,:9 >,+8 +,8>
6 @1* +,*= 4 4 4 *,*
T-tal 3:''  >+*,*6 4 8*,9+
302,29 52,708
  20,0474   20,0474
#atarata :3; 4 4
 1':1  2:(3

Ta0el 4.' Pe!0entukan *-!&-nen Flue gas


H2" H2" N2 N2
*-!&-nen
Ter0entuk Ter0entuk Ter0entuk Ter0entuk
N- Bahan Bakar 
l0l0 BB/ l0s/ l0l0 BB/ l0s/
+as
1/ 11/  3 6 1 12/ 13/  3 6 12
- @5= *,*8 *6,6> ->,>6 -9,-*
* @*5: -,+ >,9+ -*,= *8,:
> @>5 -,:> *,>* -*,-8 -9,6+
= @=5-+ -,88 +,89 --,6 =,=8
8 @85-* -,8+ +,- --,6* -,=:
: @:5-= -,=: +,+8 --,- +,=+
9 i@=5-+ -,88 +,=* --,6 >,*:
 i@85-* -,8+ +,*: --,6* *,+:
6 @1*  4 4 4
T-tal 3):43 233:34
37, 43 233,34
  20,0474 20,0474
#atarata
 1:<)  11:(4

-. 7umlah panas yang masuk (5H  *eating 5alue )


5H  -6>:>,+*= TU3lb ahan akar 
*. Panas yang hilang
&erugian panas oleh radiasi ( *eat 6oss (adiation )
>r  2:' ? 6 H
( &P' e$omended Pra$ti$e 32* 1+,2 - + )
Kr  +,+*8 L -6>:>,+*= TU32b 
 ==,+98 TU32b 

• @ampuran 5 *1 dalam udara


 Pvapour   RH  18
=  x  x
14,696 100 28,85

 &P' e$omended Pra$ti$e '32: 1;<2 = 4'/


&et  P vapour   Tekanan uap air pada temperatur ambient 
(dalam steam tabel, pada temperatur 6,: o didapat
P vapour   +,:6+9 psia)
0,6907 60 18
"ehingga =  x x = 0,017 lb 5*1 3 lb udara kering
14,696 100 28,85

• erat udara basah didalam udara 3 berat  yang dibutuhkan


 udara kering yang dibutuhkan
- / %ampuran 5*1 dalam udara
15,1
=

1 − 0,022

 -8,== lb
• erat %ampuran 5 *1 didalam udara 3 berat bahan bakar 
 (-8,== / -8,-) lb
 +,>= lb
• erat 5*1 3 erat bahan bakar (dalam )lue gas)
 5*1 terbentuk  erat %ampuran 5 *1 dalam udara
erat bahan bakar 
 -,9  +,>=
 *,*- lb

• &oreksi excess air  (kelebihan udara)


erat excess air  3 erat ahan akar 
 (*,8 L 1 *) A* terbentuk  @1 * terbentuk  5 *1 terbentuk
* == -

1,6028 x Berat H2O


(*> / 1*) -

Berat udara basah yang d da!a" udara


 &P' e$omended Pra$ti$e '32: 1;<2 = 4'/
 11,64 + 2,63 + 1,87  
(28,85 x3)  
=   28 44 18  
  0,34  
(23 − 3)1,6028  x+ 1 
  15,44  
= 2,425

a$i ?e/$ess air   erat excess air 3 erat ahan akar L-++
Udara yang dibutuhkan
2,425
= 100%
x
15,1
= 16,06%
Maka t-tal 0erat H2"  Berat Bahan Bakar 

 excess air   L erat &elembaman  erat 5*1


   -++ erat  erat 

=    
16,06
 x 0,34  + 2,21
  100  
  *,*:8 lb3lb ahan akar 

Ta0el 4.( *-!&-nen Flue gas 8ang ter0aa ke @er-0-ng asa&

*-!&-nen Berat *-!&-nen 0nt"aly  &a$a !eat 


8ang ter0aa 8ang $i0entukBerat T@  42;:< -% Btul0 ontent 
N-
ke @er-0-ng 0ahan 0akar  8ang $i0entuk/ Btul0 BB/
asa& 1/ 2/ 3/  1 6 2
- @1* *,:> 6+ *>:,9
* Udara -8,- 8 -*>,8
> Uap air *,*:8 -:8 >9>,9*8
= A* --,:= 6> -+*,8*
T-tal 2;)(:44'

>. Maka rugi panas yang keluar ke %erobong asap adalah


>s  *69:,==8 tu3lb 

=. Panas sensibel untuk udara pembakaran (5a)


Ha  @p Udara L (Ta / Td) L (berat udara yang dibutuhkan  excess air )
 &P' e$omended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/
 +,*= L (6,: / :+) L (-8,==  *,=*8)
 -*:,6- TU3lb 

8. Panas sensibel untuk bahan bakar gas (5fg)


H,g  @p )uel gas L (Temperatur )uel gas / Td)
 &P' e$omended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/
 +,>6 L (9=,98 / :+)
 8,98 tu3lb 

7adi
( HV  +  Ha +  Hfg ) − ( Qr  + Qs)
 oiler 
=  x100%
 HV  +  Ha +  Hfg 

 &P' e$omended Pra$ti$e '32: 1;<2 = ;/


(19363,024 + 126,91 + 5,75) − ( 484,0756 + 2976,445)
= 100%
 x
1936,024 + 126,91 + 5,75
16035,2
= 100%
 x
19495,7

 <2:2' ?
BAB 
PENUTUP

'.1 *esi!&ulan
$ari hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka kiner!a Package
Boiler  *+-- U dapat disimpulkan sebagai berikut 
• Efisiensi Package Boiler  *+-- U sebesar *,*8.

• erdasarkan efisiensi yang didapat, ini menun!ukkan bah'a


pengoperasian dan pemeliharaan Package Boiler  *+-- U %ukup baik.
'.2 aran
• Metode perhitungan diatas dapat di!adikan a%uan sebagai e#aluasi
rutin kiner!a boiler tersebut.
• #xcess air  agar diatur se%ara optimum.

•  gar dilakukan kalibrasi peralatan instrumentasinya se%ara periodik


dan rutin.
• Peralatan utama dan pendukungnya agar diperhatikan supaya
berfungsi sebagaimana mestinya.

DA%TA# PUTA*A

 PI Be%ommended Pra%ti%e 8>*, !easurement o) te $ermal #))iciency o) 


Fire Process *eaters. Edisi pertama, gustus, -6*.

MaL'ell, 7, &ata Book +n *ydrocarbon. Ae' 7ersey $.Han Aostrand


@ompany, Prin%eton In%, -68.

Muin, "yamsir , Pesawat3Pesawat 2onversi #nergi ' . 7akarta Ba!a'ali Pers,


-6.

Anda mungkin juga menyukai