Anda di halaman 1dari 33

RELAI ARUS LEBIH

1. Pedahuluan
 Gangguan yang paling banyak dan membahayakan pada sistem tenaga
listrik adalah gangguan hubung-singkat.
 Akibat adanya hubung-singkat ialah terjadinya arus lebih yang pada
umumnya jauh lebih besar dari arus pengenal peralatan dan terjadi
penurunan tegangan yang dratis pada sistem tenaga listrik, sehingga bila
gangguan tersebut tidak dihilangkan dapat merusak peralatan tersebut.
 Besar arus lebih akibat gangguan dipengaruhi oleh besarnya pembangkit
dan letak gangguan serta jenis gangguannya.
 Dengan demikian mulai dari sistem tenaga listrik yang terkecilpun
memerlukan proteksi hubung-singkat.
 Proteksi untuk gangguan hubung-singkat ini adalah proteksi arus lebih.

K34_Proteksi ITL 1
Gambar 1 Arus gangguan hubung-singkat maksimum dan minimum

K34_Proteksi ITL 2
Proteksi arus lebih terdapat dua kelompok yaitu pengaman lebur dan
relai arus lebih.
1.1 Pengaman lebur
Pengaman lebur (fuse / sekring) yang berfungsi sebagai pengaman arus
lebih dan sebagai pemutus beban. Pengaman lebur umumnya hanya
digunakan pada sistem tegangan rendah dan tegangan menengah.
Besar arus gangguan dipengaruhi oleh besarnya sumber ataupun
impedansi saluran atau letak titik gangguan.
Salah satu contoh koordinasi pengaman arus lebih dengan pertingkatan
arus yaitu pengaman dengan dengan penggunaan sekring seperti terlihat
pada Gambar 2.

K34_Proteksi ITL 3
Pengaman sekering umumnya digunakan pada jaringan tegangan rendah.
Untuk sistem tegangan menengah dan tinggi, koordinasi dengan
menggunakan pertingkatan arus sukar dilaksanakan hal ini disebabkan :
• Besar arus hubung-singkat sangat dipengaruhi oleh besarnya
pembangkitan, sedang pada sistem ini besarnya pembangkitan selalu
berubah-ubah tergantung pada waktu.
• Besar arus gangguan di depan dan dibelakang daerah batas pengamanan
bedanya sangat kecil, misalnya letak gangguan di F1 dan F2 serta F3
dan F4 lihat Gambar 3.
Untuk mendapatkan beda arus yang cukup, supaya selektifitasnya baik,
dengan menggunakan pertingkatan arus maka batas pengamanan
maksimum sampai 80% dari panjang saluran.

K34_Proteksi ITL 4
Dengan demikian selektifitas dengan pertingkatan arus sukar akan
didapatkan untuk seluruh daerah pengamanan, sehingga pengamanan arus
lebih dengan pertingkatan arus hanya digunakan untuk penyetelan pada
relai arus seketika.

K34_Proteksi ITL 5
1.2. Relai Arus Lebih.
Relai arus lebih yang berfungsi merasakan adanya arus lebih dan
kemudian memberi perintah kepada pemutus-tenaga untuk membuka.
Relai arus lebih ini umumnya digunakan pada sistem tegangan
menengah sampai tinggi.
Pengamanan dengan menggunakan relai arus lebih mempunyai
beberapa keuntungan yaitu :
 Pengamanannya sederhana.
 Dapat mengamankan arus lebih, yang terjadi karena hubung
singkat atau beban lebih
 Dapat sebagai pengaman utama dan berfungsi juga sebagai
pengaman cadangan.
 Harganya relatif murah.
 Penyetelannya mudah untuk jaringan radial.

K34_Proteksi ITL 6
Relai arus lebih pada umumnya digunakan sebagai pengaman :
 Jaringan sub-transmisi radial.
 Pengamanan motor-motor tegangan menengah yang kecil.
 Pengamanan cadangan untuk generator, motor yang besar,
transformator daya, jaringan transmisi tegangan tinggi.
 Pengaman gangguan tanah untuk sistem saluran udara ataupun sistem
distribusi.
 Untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial.
 Untuk sistem tenaga listrik yang besar pengamanan arus lebih hanya
digunakan sebagai pengaman cadangan, karena untuk
mengkoordinasi sulit untuk mendapatkan selektifitas yang baik.

K34_Proteksi ITL 7
2. KARAKTERISTIK ARUS LEBIH
Koordinasi pada relai arus lebih untuk mendapatkan selektifitas
terutama dilakukan dengan setting waktu kerja relai, disamping juga
karena ada perbedaan arus pada sisi hilir dan sisi hulunya.
Pada relai arus lebih terdapat beberapa karakteristik waktu, yang dapat
dikelompokan menjadi 4 jenis yaitu :
 Relai arus lebih waktu seketika,
 Relai arus lebih waktu waktu terbalik,
 Relai arus lebih waktu IDMT (Inverse Definite Minimum Time), dan
 Relai arus lebih waktu kombinasi antara waktu seketika dengan
karakteristik lainnya.

K34_Proteksi ITL 8
2.1. Relai Arus Lebih Waktu Seketika (Instantaneous Relay)
Relai ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan
bila besar arus gangguannya melampaui penyetelannya (Im), dan jangka
waktu kerja relai mulai pick up sampai kerja relai sangat singkat tanpa
penundaan waktu (20 – 60 mdet), lihat gambar 4.
Relai ini jarang berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan dengan
relai lain.

Pada setelan koordinasi proteksi di sistem tenaga listrik radial sederhana


dipergunakan / disebut setelan moment / instant.

K34_Proteksi ITL 9
2.2 Relai Arus Waktu Tertentu (Definite Time Relay).
Relai ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan
bila arus gangguannya melampaui penyetelannya (Is), dan jangka waktu
kerja relai mulai pick up sampai kerja relai diperpanjang dengan waktu
tertentu tidak tergantung besarnya arus, lihat Gambar 5.

Dalam hal ini, bila ada gangguan hubung-singkat di ujung jaringan atau di
tengah jaringan, waktu yang dibutuhkan untuk men-trip-kan PMT hanya
0,3 detik (waktu nya sama sepanjang jaringan).

K34_Proteksi ITL 10
Koordinasi relai yang mempergunakan karakteristik waktu tertentu
secara bertingkat seperti terlihat pada gambar 6. yang waktunya disetel
dari hulu sampai dengan sisi hilir, dengan waktu tunda 0,3 – 0,4 detik.

K34_Proteksi ITL 11
Contoh :
Setelan waktu di GH CT = 0,3 detik, waktu tunda (Δt) = 0,4 detik
Maka :
Setelan waktu di GH B tB = 0,3 + 0,4 = 0,7 detik
Setelan waktu di Penyulang keluar (outgoing feeder) tA = 0,7 + 0,4 = 1,1
detik.
Setelan waktu di Penyulang masuk (incoming feeder) tin = 1,1 + 0,4 = 1,5
detik
Dari contoh diatas bahwa setelan waktu, makin ke hulu makin besar. Bila
terjadi kegagalan proteksi di sisi hulu nilai waktunya = 1,5 detik.

K34_Proteksi ITL 12
2.3 Relai Arus lebih Waktu Terbalik (Inverse Time Relay).
Relai ini akan memberi perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan bila
besar arus gangguannya melampaui penyetelannya (Is), dan jangka waktu
kerja relai mulai pick up sampai kerja relai waktunya diperpanjang
berbanding terbalik dengan besarnya arus lihat gambar 7.

K34_Proteksi ITL 13
Pada jenis ini karakteristik kecuraman waktu arus dapat beragam dan
berdasarkan Standard IEC 60255-3 dikelompokan menjadi :

 Normal Inverse : (detik)

 Very Inverse : (detik)

K34_Proteksi ITL 14
 Extremely Inverse : (detik)

 Long Inverse : (detik)

K34_Proteksi ITL 15
Keterangan :
t = Waktu tripnya relai (detik)
If = Arus gangguan hubung-singkat (Ampere)
• Setting Relai Arus Lebih / OCR, If diambil arus gangguan 3 fasa atau 2
fasa terbesar.
• Setting Relai Gangguan Tanah / GFR, If diambil arus gangguan 1 fasa
ketanah terkecil.
Iset = Arus setting yang dimasukkan ke Relai (Amp).
• Setting OCR, Iset diambil 1,05 s/d. 1,3 Ibeban.
• Setting GFR, Iset diambil 6% sampai dengan 12% If 1 fasa terkecil.
Tms = Time multiplier setting
Nilai ini yang disetelkan ke relai sebagai konstanta (tanpa satuan).
Catatan :
Dengan karakteristik inverse seperti persamaan diatas dapat digambarkan
dengan mempergunakan grafik logaritma seperti gambar bawah.

K34_Proteksi ITL 16
Gambar 8. Karakteristik Normal Waktu Gambar 9. Karakteristik Very Inverse
Terbalik / Inverse

K34_Proteksi ITL 17
Gambar 10. Karakteristik Extremely Gambar 11. Karakteristik Long
Inverse Inverse

K34_Proteksi ITL 18
Koordinasi relai arus lebih yang mempergunakan karakteristik waktu
terbalik adalah memperhitungkan besarnya arus gangguan hubung-singkat
yang terjadi di jaringan.

Setting arus dan waktu pada Relai OCR dan GFR didasarkan pada besarnya arus
gangguan hubung-singkat yang disetting dari sisi hulu sampai dengan hilir sebagai
berikut :
tCC = waktu kerja relai di bus C
tBB = waktu kerja relai di bus B
tAA = waktu kerja relai di bus A
tinc = waktu kerja relai di bus incoming feeder
K34_Proteksi ITL 19
Misal :
Pengenal Transformator Arus dan ISET relai di bus A, bus B dan bus C dianggap sama,
sehingga bila terjadi gangguan hubung-singkat jauh dari sumber, arus gangguan hubung-
singkatnya makin kecil, untuk itu ditetapkan tCC = 0,2 sampai 0,3 detik.
Dengan menggunakan rumus normal invers, dapat diperoleh koordinasi antara relai yang
terpasang di bus C, bus B, bus A dan incoming.

K34_Proteksi ITL 20
Kalau dimisalkan : ISET tidak sama pada keempat relai atau ISET C < ISET B <
ISET A < ISET INC sehingga ICC ≠ IBC, IBB ≠ IAB yang artinya arus gangguan
didepan relai bus C yang masuk ke relai bus C terhadap ISET C kan lebih
besar dibandingkan dengan arus gangguan tersebut terhadap ISET B

K34_Proteksi ITL 21
Catatan :
ICD, ICC, IBC, IBB, IAB, IAA, IInc-A dan IInc adalah rasio antara Ifault/ISET, bila dalam
perhitungan setting bila mempergunakan milai primer dari trafo arus, maka ISET
juga harus mempergunakan nilai primer trafo arus, demikian pula ISET juga harus
mempergunakan nilai sekunder dari trafo arus, maka ISET juga harus
mempergunakan nilai sekunder trafo arus.
Sesuai penjelasan diatas bila ISET C < ISET B < ISET A < ISET INC< yang artinya ISET B
dibuat lebih besar dari ISET C.
Pemeriksaan rasio terhadap arus gangguan (Ifault) :
Ifault di bus B dan Ifault di bus C terhadap ISET relai di bus B adalah

Dapat diperbesar
Dengan demikian IBB dan IBC akan mengecil dan didalam karakteristik waktu
terbalik akan tergeser kekiri. Demikian pula bila ISET A dibuat lebih besar dari ISET
B, juga hal yang sama akan terjadi pada IAA dan IAB.

K34_Proteksi ITL 22
Pengaruh perubahan kapasitas pembangkit pada setelan waktu
terbalik.
Bila kapasitas pembangkit turun dengan impedansi sumber naik (Zs
naik) dan Ifault turun.
 Daerah kerja relai akan bergeser kekiri, yang artinya :
 Waktu kerja relai menjadi lambat.
 Karakteristik waktu terbalik untuk kerja relai semakin curam
 Tunda waktu (Δt) menjadi lebih besar.
 Selektifitas tidak terganggu.

K34_Proteksi ITL 23
Bila kapasitas pembangkit naik dengan impedansi sumber turun (Zs turun) dan
Ifault naik, maka :
Daerah kerja relai bergeser kekanan, artinya :
 Waktu kerja relai menjadi cepat.
 Karakteristik kerja relai landai.
 Tunda waktu (Δt) menjadi kecil.
 Selektifitas mungkin terganggu.
Dari penjelasan tersebut diatas, sebaiknya relai waktu tunda disetel berdasarkan
kapasitas pembangkit maksimum, karena saat kondisi relai sudah dibuat
selektif, yang kemungkinan yang terjadi adalah saat kapasitas pembangkit
turun tidak berpengaruh pada selektifitasnya.
Kerugian pemakaian relai waktu terbalik : Sensitif terhadap perubahan
kapasitas pembangkitan.
Keuntungan pemakaian relai waktu terbalik : Dapat menekan komulatif waktu
dan relai bekerja cepat.

K34_Proteksi ITL 24
2.4 Relai Arus Lebih IMDT (Inverse Minimum Definite Time)
Relai ini mempunyai beberapa bagian setelan waktu terbalik (inverse
time) dan waktu tertentu (definite time), sebagai berikut :
 Daerah waktu terbalik, yaitu pada daerah rasio IF/ISET kecil.
 Bagian daerah datar (definite), yaitu pada daerah rasio IF/ISET besar.
Bagaimana kita memilih daerah kerja dari IDMT, yaitu bila mungkin
pilih daerah curam dari waktu terbalik, bila ada kesulitan karena
pembangkitan berubah-ubah dapat dipilih daerah landai (lihat gambar
9 s/d. 11).

K34_Proteksi ITL 25
Kaidah penyetelan IDMT :
Relai harus mampu bekerja untuk gangguan 2 fasa diujung akhir seksi
berikutnya pada kondisi pembangkitan minimum.
ISET nya harus > dari IBEBAN maksimum.
Penyetelan arus harus memperhatikan kesalahan pick up (error pick up)
sesuai British Standard IPICK UP = 1,05 s/d. 1,3 ISET.
Bila pembangkitan berubah-ubah, dapat dipilih ISET rendah dan bila
pembangkitan hampir tetap, dapat dipilih ISET tinggi.
Setelah td (Tms), dipilih waktu kerja tercepat untuk relai paling hilir,
sedangkan disisi hulunya naik satu tingkat, td (Tms) dipilih untuk
memperoleh Δt = 0,3 – 0,4 detik pada kondisi pembangkitan minimum.

K34_Proteksi ITL 26
K34_Proteksi ITL 27
2.5 Kombinasi Waktu Tertentu, Terbalik dan IDMT dengan Waktu
Seketika.
Relai arus lebih Waktu Seketika umumnya tidak berdiri sendiri tetapi
digabung dengan relai arus lebih Waktu Tertentu atau waktu Terbalik atau
IDMT.
Dalam hal ini bila arus yang melewati relai lebih besar dari arus setting Is,
tetapi lebih kecil dari arus setting seketika Im, waktu kerjanya mengikuti
karaktristik waktu tertentu, waktu terbalik atau IDMT.

K34_Proteksi ITL 28
Sedangkan bila arus yang melewati relai lebih besar dari arus setting
seketika, relai akan bekerja seketika, masing-masing seperti Gambar 16b
dan gambar 16c.

K34_Proteksi ITL 29
K34_Proteksi ITL 30
K34_Proteksi ITL 31
K34_Proteksi ITL 32
K34_Proteksi ITL 33

Anda mungkin juga menyukai