Anda di halaman 1dari 3

Revolusi Industri Pertama (1.

0) (1750-1850)
Revolusi Industri pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin uap oleh James
Watt pada abad ke-18, serta diciptakannya mesin-mesin bertenaga air. Saat itu, pekerjaan
yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia pun mulai dialihkan menggunakan mesin uap.

Sektor industrialisasi berkembang dengan cepat, produksi barang kebutuhan masyarakat


bisa diproduksi dengan lebih mudah dan secara massal. Pada era ini, perubahan masif di
bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi pun terjadi.

Revolusi Industri Kedua (2.0)(1870 - awal Perang Dunia I)


Revolusi Industri Kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi yang dimulai
pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini ditandai dengan hadirnya tenaga listrik.
Untuk diketahui, sebelum Revolusi 2.0, proses perakitan mobil harus dilakukan disatu tempat
yang sama demi menghindari proses transportasi dari tempat spare part satu ke tempat
spare part lainnya.
Revolusi lalu terjadi dengan terciptanya “lini produksi” atau assembly line yang menggunakan
“ban berjalan” atau conveyor belt pada 1913. Hal ini berakibat pada perubahan proses
produksi, karena untuk menyelesaikan satu mobil kini tidak lagi diperlukan satu orang untuk
merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang
mengurus satu bagian saja.
Revolusi industri kedua tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial, tetapi juga
kondisi militer. Pada perang dunia II, ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-
pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan.

Revolusi Industri Ketiga (3.0)(Akhir abad ke-20)


perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri. Di tahap ini, komputer dan
robot menjadi aktor utama, menandai mulai masuknya manusia ke era digitalisasi.
Di satu sisi, apa yang terjadi di akhir abad ke-20 ini adalah hal yang baik. Otomatisasi dan
digitalisasi yang terjadi di tahap ini memudahkan pekerjaan manusia, sehingga tidak lagi
membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan menghasilkan
sebuah produk. Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak buruk, karena berpotensi
menggantikan peran manusia, dan memang itulah yang terjadi kemudian.
Pada revolusi industri ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Abad industri
pun pelan-pelan berakhir, sebagai gantinya dimulailah abad informasi. Perkembangan
teknologi telekomunikasi selular yang begitu pesat mempercepat proses transformasi menuju
Revolusi Industri Keempat.

Revolusi Industri Keempat (4.0)(Abad ke-21)


Penemuan internet pada akhir-akhir revolusi industri ketiga menjadi dasar dari terbukanya
gerbang menuju Revolusi Industri 4.0. Pada tahap ini, teknologi manufaktur sudah masuk
pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal ini mencakup sistem siber-fisik, internet of
things (IoT), komputasi awan, dan cognitive computing. Singkatnya, revolusi industri 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan
manusia.
Pada tahap ini, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi
(disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-
perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun..

9 Macam Teknologi Yang Akan Menjadi Pilar Utama Dalam Perkembangan


Revolusi Industri 4.0

1. Internet of Things (IoT)


2. Big Data
3. Argumented Reality
4. Cyber Security
5. Artifical Intelegence
6. Addictive Manufacturing
7. Simulation
8. System Integeration
9. Cloud Computing

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian


(Kemenperin) telah menetapkan lima sektor manufaktur yang akan
diprioritaskan pengembangannya. Lima sektor itu yakni industri makanan dan
minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.

A.SINYAL ANALOG
1. Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk
gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Gelombang elektromagnetik kontinous yang
disebar melalui suatu media, tergantung pada spektrumnya. Memiliki
amplitude yang merupakan sinyal pada satu ukuran waktu dan frekuensi
yang merupakan banyaknya gelombang per detik.
2. Dirancang untuk suara
3. Perbaikan error sulit
4. Muda terkena noise
5. Rentan kesalahan
6. Kecepatan rendah
7. Overhead tinggi
8. media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
9. sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang

B. SINYAL DIGITAL
1. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat
mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan
1.Serangan tegangan yang dapat ditransmisikan melalui suatu medium
kawat. Tersusun atas dua keadaan yang disebut bit, yaitu keadaan 1
yang berarti aktif dan 0 non aktif.
2. Dirancang untuk data dan suara
3. Perbaikan error mudah
4. Lebih tahan terhadap noise
5. Lebih aman dari kesalahan dibanding dengan analog
6. Kecepatan tinggi
7. Overhead rendah
8. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti
CD, DVD, Flash Disk, Hardisk.
9. sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.

contoh peralatan analog


 multitester analog
 termometer air raksa
 jam tangan analog
 kamera film/analog
 kompas analog
contoh peralatan digital 
 multitester digital
 termometer digital
 jam tangan digital
 kamera digital
 kompas digital

Anda mungkin juga menyukai