Anda di halaman 1dari 41

SURVEILANS dalam

HAEMOVIGILANCE

Ni'mah Hidayatul Laili,S.ST,Keb,.M.Biomed


PENGERTIAN SURVEILANS

Pengumpulan data kesehatan yang penting


secara terus menerus sistematis, analisis dan
interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak
pihak yang berkepentingan secara berkala
untuk digunakan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan
pelayanan kesehatan (WHO, 2004).
TUJUAN
SURVEILANS

n Memperoleh data dasar


n Kewaspadaan dini
n Menilai standar mutu pelayanan
n Sebagai sarana mengidentifikasi
malpraktek
n Menilai keberhasilan suatu program
n Meyakinkan para klinisi
n Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
Hospital wide traditional surveillance

n Surveilens yang prospektif dan terus menerus


mensurvei semua area perawatan, untuk
mengidentifikasi pasien yang terjadi reaksi transfusi
selama di rumah sakit.
n Data dikumpulkan dari catatan m e d i s, ca t a t a n
keperawatan, laboratorium, perawat ruangan.
n Metode surveilens ini cukup mahal dan memerlukan
banyak waktu.
n Metode surveilens ini adalah metode pertama yang
dilakukan oleh CDC pada tahun 1972
n Ada beberapa cara dalam periodic Surveilens.
Salah satunya mengikuti cara metode Hospital
Wide Traditional Surveillance, tetapi pada
periodic surveilens hanya dilakukan secara
interval seperti satu bulan dalam satu semester.
n Paling sering dipakai pada periodik surveilens
adalah mengikuti metode Target Surveillance.
n Metode lain melakukan survei pada satu atau
beberapa unit pada masa periode tertentu
kemudian pindah lagi ke unit lain .
n Prevalence Surveillance adalah menghitung
jumlah aktif kejadian reaksi transfusi selama
periode tertentu.
n Aktif kejadian reaksi transfusi dihitung semua
jumlah reaksi transfusi baik yang lama maupun
yang baru ketika dilakukan survei sehingga rate
reaksi transfusi lebih tinggi dari insiden rate
n Jumlah aktif reaksi transfusi dibagi jumlah pasien
yang ada pada waktu dilakukan survei.
n Banyak pendekatan kepada Target
surveilens
n Fokus kepada critical care unit,
jenis komponen darah tertentu,
diagnosis tertentu, unit perawatan
tertentu.
Survei dilakukan ketika terjadi
§ Wabah
§ Peningkatan kejadian reaksi
transfusi
n Setiap rumah sakit memiliki karakteristik pasien yang berbeda-
beda, serta risiko yang bervariasi.
n Pertama harus diidentifikasi kejadian dan populasi yang akan
disurvei.
n Sistem surveilens sebaiknya didasarkan pada evaluasi dari
populasi yang spesifik.
n Pasien – pasien yang berada di ruang intensif, neonatus,
pediatrik adalah sumber yang dapat di targetkan pada populasi
yang beresiko tinggi HAIs.
n Salah satu dari bagian surveilans kesehatan adalah Surveilans
infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated
Infections/HAIs).
• Suatu rumah sakit jarang melakukan surveilens
untuk seluruh area perawatan.
• Metode surveilens adalah suatu hal yang prioritas.
• Hasil atau proses menjadi ukuran untuk
melakukan surveilens.
• Hasil dari pelayanan, bisa negatif seperti
infeksi, injuri, lama hari rawat meningkat atau
positif seperti sembuh /pasien puas .
n Pada surveilens semua unsur-unsur data harus di
definisikan dengan jelas, termasuk hasil/infeksi, process,
populasi, faktor resiko.
n Definisi valid, konsisten, akurat.
n Pada umumnya definisi infeksi nosokomial/HAIs merujuk
kepada definisi yang dikembangkan oleh CDC (Centers
for Disease Control ), namun ada beberapa rumah sakit
yang memodifikasinya.
n Infeksi Luka Operasi dapat terjadi dalam 30 hari paska
operasi tanpa implant, jika ada implant sampai satu
tahun paska operasi.
n Infeksi harus dipertimbangkan sebagai HAIs jika ada
hubungan dengan prosedur tindakan dan pemakaian
alat- alat medis.
n Proses pengumpulan data sebaiknya dilakukan
oleh orang-orang yang sudah mempunyai
pengetahuan , pengalaman dan berkualitas.
n Personil surveilens mencari informasi dari
sumber-sumber yang tepat, mengaplikasikan
dan mencatat data dengan metode yang
tepat
n Format pengumpulan data dapat dientry dikomputer
dan atau formulir kertas. Pengumpulan data dapat
dilakukan secara concurrently (Prospective dan atau
retrospective tergantung pada sumber –sumber yang
ada.
n Concurrent surveillance pengumpulan data diawali
ketika pasien masih dirawat.
n Keuntungannya informasi data dapat diambil pada
saat kejadian, interview kepada petugas kesehatan,
interaktif dapat dicapai , informasi dapat di ketahui bila
tidak dicatat di catatan medical.
n Surveilens setelah pasien pulang dilakukan pada
pasien paska transfusi. Pasien transfusi didata sampai
30 hari setelah transfusi
n Sumber data diperoleh dari data dasar administratif,
catatan medical, komunikasi dengan
petugas/perawat,dokter, mengkaji pasien, laboratory,
pharmasi, radiology,.
n Surveilens pasif bisa bias, karena data tidak di reporting.
Harus hati- hati menganalisa dan menginterpretasikan
data surveilens pasif.
n Data-data yang harus dikumpulkan yaitu data
demografi, infeksi, laboratorium, faktor resiko
spesifik seperti pemasangan central vena line
untuk infeksi aliran darah/ Bloodstream
Infection(BSI).
n Data dikumpulkan setiap hari pada waktu yang
sama dicatat pada formulir yang sudah
disediakan.
n Di kumpulkan data Nominator dan Denominador.
n Data nominator yaitu jumlah yang terjadi reaksi transfusi
pada pasien yang beresiko, sedangkan data Denominator
adalah tabulasi dari kohort pasien yang mendapat
transfusi .
n M enur ut NNISS ( National Noso c o m i a l I n f e c t i o n
Surveillance System) denominator adalah jumlah pasien,
dan jumlah hari rawat pasien, total jumlah hari
pelayanan kantong transfusi.
- Observasi/Pengamatan
- Interview/Wawancara
- Kuesioner: Fixed or Closed, Open–end,
Kombinasi
- Sumber Sekunder
n Data Primer
¨ Data yang dikumpulkan oleh penelitinya
sendiri
n Data Sekunder
¨ Data yang diambil dari suatu sumber
Menghitung dan menganalisa data infeksi
n Data dicatat pada formulir yang sudah dibuat, kemudian
diorganisasikan sesuai pola yang mengandung arti.
n Data surveilens dicatat secara sistematis di formulir.
Sebaiknya di entry di data base computer.
n Jika data dimasukkan dalam data base computer maka
dengan mudah dapat dilakukan plot jumlah atau rate
infeksi setiap saat untuk mengidentifikasi trend yang
ada.
n Numerator dihitung angka kejadian reaksi
tranfusi, sedangkan denominator dihitung
populasi yang menerima transfusi.
Menghitung dan menganalisa data pakai
metode statistical.
n Untuk menghitung surveilens yang dipakai
adalah insiden rate.
n Insiden Rate reaksi transfusi adalah jumlah
pasien reaksi transfusi ( Numerator) dibagi
jumlah total kantong transfusi ( Denominator)
dikali 100 % .
STRATIFIKASI
n Dalam suatu studi populasi sering
lemah homogen, seharusnya
dibedakan umur, gender, severity ,
dilakukan stratifikasi.
n Pasien reaksi transfusi dibagi dalam
jenis komponen darah
n Data harus diinterpretasi dengan cepat dan tepat, untuk
mendapatkan informasi/makna penemuan, apakah ada
masalah reaksi transfusi yang memerlukan
penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
n Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi
tentang penyimpangan yang terjadi.
n Bandingkan angka reaksi transfusi apakah ada
penyimpangan , dimana terjadi kenaikkan atau
penurunan yang cukup tajam.
n Perhatikan dan bandingkan kecenderungan
menurut jenis komponen darah, ruang
perawatan dan diagnosis pasien.
n Perlu dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau
penurunan angka reaksi transfusi, jika ada data
yang mendukung relevan dengan masalah yang
dimaksud
Penyajian Data Surveilans

n Distribusi data sedapat mungkin harus mudah


dimengerti, sederhana dan menarik
n Disebarluaskan segera
n Memerlukan kemampuan
menggunakan komputer
n SPSS
n Excel
n Tulisan (textular)
n Tabel ( tabular)
n Gambar/grafik (diagram )
¨ Histogram
¨ Diagram garis ( line diagram )
¨ Diagram batang ( bar diagram )
¨ Diagram pinca ( pie diagram
¨ Diagram tebar ( scatter diagram )
¨ Pictogram
¨ Mapgram
¨ Box Whisker Plot
¨ Pareto
Dapat menjawab
Apa,
Dimana,
Kapan
Serious Hazards of Transfusion cumulative data
from the UK between 1996 and 2008 (5734
incidents reported)
Hal-hal yang diperhatikan dalam penyajian tabel

n Judul tabel
¨ Harus singkat,jelas dan lengkap
¨ Dapat menjawab: apa, dimana, kapan
n Nomor tabel
n Keterangan-keterangan
¨ Keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan mengenai hal-
hal tertentu yang tidak bisa dituliskan dalam badan tabel
n Sumber
¨ Jika mengutip tabel dari laporan orang lain, cantumkan sumber
tabel
Hal-hal yang diperhatikan dalam penyajian
Grafik/Diagram
n Judul singkat, jelas dan lengkap
n Dalam menggambar memerlukan dua sumbu sebagai
ordinat dan axsis
n Skala tertentu
n Nomor gambar
n Foot note
n Sumber
n Laporan sistematik, tepat waktu, informatif
n Disajikan dalam berbagai bentuk, yang penting
mudah dianalisa dan di interpretasi.
n Penyajian data harus jelas, sederhana, dapat
dijelaskan diri sendiri
Tujuan untuk:
¨ Memperlihatkan pola reaksi transfusi dan
perubahan yang terjadi (trend)
¨ Memudahkan analisis dan interpretasi data
n Komunikasi/Pelaporan dengan narasi
singkat,rekomendasi, tindak lanjut
Cara penyajian data bisa dalam bentuk
n tabel:biasanya menunjukkan frekuensi
kejadian dengan kategori yang berbeda atau
sub bagian suatu variable,
n bentuk grafik :menggambarkan kecenderungan
menurut waktu,
n diagram batang : menggambarkan
perbandingan,
n diagram Pie : menggambarkan proporsi
n Laporan dibuat secara periodik,
tergantung institusi bisa setiap
bulan, triwulan, tahunan.
n Laporan dilengkapi dengan
rekomendasi tindak lanjut bagi
pihak terkait dengan peningkatan
infeksi.
n Laporan didesiminasikan kepada
pihak-pihak terkait
n Tujuan diseminasi agar pihak terkait
dapat memanfaatkan informasi
tersebut untuk menetapkan strategi
pengendalian reaksi transfusi .
¨ Audit proses tahapan
n Ketepatan data
n Kualitas data

n Ketepatan analisa

¨ Outcome Assesment
n Apakah system surveilans sesuai
tujuan
n Pelaksanaan surveilans merupakan kegiatan
yang penting dan luas dalam program
manajemen risiko mutu pelayanan darah.
n Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh
individu yang profesional, pengalaman,ahli.
n Metode observasi langsung merupakan
Golden Standard
n Pelaksanaan surveilans meliputi
perencanaan,pengumpulan
data,analisa,interpretasi,komunikasi dan
evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai