Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NANDA RISWANA

KELAS : X IPA 2

PETUNJUK PENGERJAAN :

1. Setelah mendownload format pengerjaan ini, silakan jawab pertanyaan-pertanyaan di


bawah pada file yang sama kemudian save ke dalam format PDF kemudian kumpulkan
kembali ke Google Classroom
2. Cara menyimpan file ke dalam format PDF melalui Microsoft Word :
a. Pada menu file , klik tombol save as
b. Klik kolom save as type di bawah kolom file name, pilih PDF

Langkah tersebut hanya dapat digunakan pada Laptop atau PC, apabila menggunakan HP
makan kamu membutuhkan aplikasi pengubah format file. Namun, saya piker kalian akan
tetap mudah menemukan caranya. Bagaimana pun saya meminta file untuk dikumpulkan
dalam bentuk PDF untuk sebisa mungkin menjaga orisinalitas pekerjaan kalian  Terima
Kasih.

PERTANYAAN :

1. Bukti bahwa simbol komunikasi berupa aksara tertua Pallawa yang menjadi dasar tradisi
menulis di Nusantara berasal dari Wilayah India yang dibawa oleh kaum Brahmana. Apakah
kamu setujua dengan kesimpulan tersebut? Bila kamu setuju, berikan alasan disertai fakta
lainnya. Namun bila kamu tidak setuju, berikan alasan disertai fakta untuk menyangkalnya.
2. Bagaimana aksara Pallawa bisa sampai ke Nusantara dan kemudian digunakan dalam
kehidupan Kerajaan-Kerajaan, dapatkah kamu menerangkan kembali pendapat ahli sejarah
mengenai hal tersebut?
3. Kesimpulan apa yang dapat kita buat setelah mengetahui bahwa hanya di Nusantara aksara
Pallawa berkembang menjadi aksara Jawa Kuno yang pada perkembangannya menghasilkan
Bahasa Jawa Kuno?
4. Berikan analisismu mengapa pada perkembanganya tulisan-tulisan atau aksara yang
digunakan oleh setiap Kerajaan di Nusantara jadi berbeda-beda?

JAWABAN :

1) Setuju, karena aksara pallawa yang dibawa dari india ke Nusantara supaya menjadi tradisi dan
merubah ke dalam bahasa jawa kuno supaya dapat digunakan pada prasasti-prasasti kerajaan
di Nusantara.
2) Arkeolog Universitas Gadjah Mada, Mimi Savitri, mengatakan di wilayah lain, aksara Pallawa
tidak banyak berubah, sedangkan di Nusantara mengalami perubahan. Di tempat asalnya,
Pallawa berbahasa Sanskerta. Sedangkan di Nusantara, ketika Pallawa berubah jadi Jawa
Kuno, bahasanya Jawa Kuno. Walaupun ada juga Jawa Kuno berbahasa Sanskerta. Aksara Jawa
Kuno banyak digunakan dalam prasasti-prasasti pada masa Mataram Kuno hingga Majapahit.

3) "Karena masyarakat Nusantara bisa mengubah Pallawa ke Jawa Kuno dan kadang bentuk
aslinya tak tampak, apakah sebelumnya mereka sudah bisa menulis tapi tidak
terdokumemtasi?" kata Mimi dalam diskusi "Mengenal Aksara Jawa Kuno" via aplikasi zoom
yang diadakan Balai Arkeologi Yogyakarta dalam rangkaian acara Hari Purbakala 14 Juni 2020.
4) Karena Masing-masing periode pemerintahan memiliki penulis prasastinya sendiri. Ketika
pemerintahan berubah, seorang citralekha biasanya akan ikut diganti.
"Setiap periode biasanya ganti-ganti. Informasi si penulis disebut juga di akhir prasasti,
biasanya satu atau dua orang. Kecuali dalam prasasti pendek," kata Titi.
Karenanya gaya menulis aksara juga bisa menentukan kira-kira kapan prasasti itu dibuat,
khususnya untuk prasasti yang tak berangka tahun. Namun, untuk memastikannya seorang
epigraf akan mencari nama pejabat yang tertera pada prasasti itu.
"Itu saja tidak cukup (gaya tulisan, red.)," kata Titi. "Pas saya baca ada nama pejabatnya masa
Balitung. Oh, jelas berati. Pejabatnya kan sama. Pernah juga disebutkan dalam prasasti
Balitung lainnya."

Anda mungkin juga menyukai