Anda di halaman 1dari 23

1

MAKALAH
SEJARAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW.

Disusun oleh:
Nurul Hanifah
XI IPA 2

SMA NEGERI 1 CIKAMPEK


Jl. Ir.H Juanda, Jomin Barat, Kec. Kotabaru,
Kab. Karawang, Jawa Barat 41374
2019/2020
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas segala
rahmat dan hidayah -Nya sehingga makalah agama ini bisa terselesaikan. Tak lupa sholawat
serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan
keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Berkat rahmat Allah yang maha kuasa saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
merupakan salah satu tugas dari ibu guru bidang studi agama tentang “sejarah hidup Nabi
Muhammad SAW”. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali
terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah yang telah membantu dan
mempermudahkan dalam penyusunan makalah ini dan kepada ibu guru agama yaitu ibu
Hanim. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya khususnya pada dunia
pendidikan.

Jatisari, 05 Juni 2020

Penyusun

 
3

DAFTAR ISI
 
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….3
1.1.Latar
Belakang………………………………………………………………………………………
………………… 3
1.2.
Permasalahan……………………………………………………………………………………
………………3
1.3.
Tujuan…………………………………………………………………………………………
……………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….   .4
 Sejarah Kelahiran nabi muhammad SAW………………………………………….   4
 Kehidupan Remaja Nabi Muhammad
S.A.W……………………………………………………5
 Pernikahan Nabi Muhammad
S.A.W………………………………………………………………… 6
 Perolehan Gelar Nabi Muhammad
S.A.W…………………………………………………………7
 Pengikut Rasulullah Sebagai Umat
Islam……………………………………………………… 9
 Penyebaran Agama
Isam…………………………………………………………………………………   10
 Wafatnya Siti Khadijah dan Abu
Thalib…………………………………………………………11
 Hijrah Ke
Madinah……………………………………………………………………………………
………   12
4

 Fathul
Makkah……………………………………………………………………………………
………………… 15
 Mukjizat Nabi Muhammad
S.A.W…………………………………………………………………… 15
 Haji
Wada………………………………………………………………………………………
…………………… 16
 Kewafatan Nabi Muhammad
S.A.W………………………………………………………………… 17
 

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………   17


3.1 
kesimpulan……………………………………………………………………………………
………………………….   17

BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….     18


 

 
 
 
 
 
 
 
 
5

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya kita harus mengetahui sejarah nabi Muhammad SAW
baik ketika beliau dalam berdakwah sampai hijrah ke madinah dan diangkat sebagai Rasul,
Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan nabi
untuk selalu kita contoh dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui
bersama bahwa umat islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur-figur yang
sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta akan sejarah
dan pri kehidupan Rasulullah SAW. Oleh karena itu kami mencoba untuk membuka,
memaparkan tentang kehidupan nabi Muhammad SAW, dan mudah-mudahan dengan adanya
makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada nabi Muhammad SAW.

2. Rumusan makalah
 Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.
 Kehidupan Remaja Nabi Muhammad S.A.W.
 Pernikahan Nabi Muhammad S.A.W.
 Perolehan Gelar Nabi Muhammad S.A.W.
 Pengikut Rasulullah Sebagai Umat Islam
 Penyebaran Agama Isam
 Wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib
 Hijrah Ke Madinah
 Fathul Makkah
 Mukjizat Nabi Muhammad S.A.W.
 Haji Wada
 Kewafatan Nabi Muhammad S.A.W

3. Tujuan
Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini supaya pembaca lebih mengetahui tentang
kehidupan nabi Muhammad SAW dan proses penyebaran agama islam yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad S.A.W.
6

BAB II
PEMBAHASAN
 
1. Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.
Para penulis sirah (biografi) Muhammad lahir pada tanggal 20 April 570/ 571 atau12Rabbiul
Awal Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M, yang merupakan tahun gagalnya Abrahah menyerang
Mekkah. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat
yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan,
seni, maupun ilmu pengetahuan. Ibunya bernama Aminah binti Wahab Bapa bayi tersebut
bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat dalam perjalanan dagang
di Madinah pada usianya 20 tahun, yang ketika itu bernama Yastrib, sebelum Muhammad
dilahirkan yaitu sewaktu Muhammad 7 bulan dalam kandungan ibuketika Muhammad masih
dalam kandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang
budak perempuan bernama UmmuAiman yang kemudian mengasuh Nabi.
Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab
sementara menunggu kedatangan wanita dari BanuSa’ad. Adat menyusukan bayi sudah
menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari
BanuSa’ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mau menerima
Muhammadkerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa
pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya.
Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-
kambing tersebut semakin bertambah. Muhammad telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan
sesudah itu Halimah membawa Muhammad kembali kepada Aminah dan membawa pulang
semula ke pedalaman.

Pada usia dua tahun, Muhammad didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai
lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada
ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak
mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan
kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang
aneh ditemui.

Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu
Muhammad mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada
7

Halimah dan keluarganya. Selepas itu Muhammad dibawa pulang kepada kakeknya Abdul
Mutallib di Makkah.

Kakek Muhammad, Abdul Mutallib amat menyayangi Muhammad. Pada saat Muhammad
berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya
ke Yatsrib (sekarang Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam
ayahnya. mereka ditemani oleh UmmAiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan
oleh bapa Muhammad. Muhammad ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia
dikuburkan.
Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula
ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang
dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di
Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.

Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh UmmAiman dengan perasaan yang sangat sedih.
Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah Muhammad dengan
kakek yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia
mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk” (Surah Ad-
Dhuha, 93: 6-7)

2. Kehidupan Remaja Nabi Muhammad S.A.W.


 

Kegembiraannya bersama kakek Muhammad tidak bertahan lama. Ketika Muhammad


berusia delapan tahun, kakek Muhammad pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib
menjadi satu kehilangan besar bagi Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati,
berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia
selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan
membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.

Selepas kewafatan kakek Muhammad, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk
menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding
8

saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di
kalangan orang-orang Quraisy.AbuTalib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi
anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.

Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad
berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat
tanda-tanda kenabian pada Muhammad. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya
tidak pergi jauh ke daerah Syamkeranadikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti
Muhammad sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib
tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke
Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian
dari keluarganya. Muhammad mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan
mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk
Yahudi yang anti Arab.

Muhammad juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Muhammadmengembala


kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Muhammad selalu berfikir dan
merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu Muhammad
jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Muhammad terhindar daripada
perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu “Al-Amin”.

3. Pernikahan Nabi Muhammad S.A.W. dengan Siti Khadijah


 

Ketika Muhammad mencapai usia remaja dan berkembang menjadi seorang yang dewasa, ia
mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk menambah
keterampilannya dalam berdagang. Perdagangan menjadi hal yang umum dilakukan dan
dianggap sebagai salah satu pendapatan yang stabil. Muhammad sering menemani pamannya
berdagang ke arah Utara dan kabar tentang kejujuran dan sifatnya yang dapat dipercaya
menyebar luas dengan cepat, membuatnya banyak dipercaya sebagai agen penjual perantara
barang dagangan penduduk Mekkah.
Salah seseorang yang mendengar tentang kabar adanya anak muda yang bersifat jujur dan
dapat dipercaya dalam berdagang dengan adalah seorang janda yang bernama Khadijah. Ia
adalah seseorang yang memiliki status tinggi di kalangan suku Arab. Sebagai seorang
9

pedagang, ia juga sering mengirim barang dagangan ke berbagai pelosok daerah di tanah
Arab. Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakannya untuk mengatur barang
dagangan Khadijah, Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua kali lipat dan Khadijah
sangat terkesan ketika sekembalinya Muhammad membawakan hasil berdagang yang lebih
dari biasanya.
Seiring waktu akhirnya Muhammad pun jatuh cinta kepada Khadijah, mereka menikah pada
saat Muhammad berusia 25 tahun. Saat itu Khadijah telah berusia mendekati umur 40 tahun,
namun ia masih memiliki kecantikan yang dapat menawan Muhammad.Khadijah amat
tertarik dengan perwatakan mulia Muhammad dan keupayaanMuhammad sebagai seorang
pedagang. Lalu dia menyatakan rasa hatinya untuk menikah dengan Muhammad. Khadijah
itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah pernikahan
mereka berdua. Perbedaan umur yang jauh dan status janda yang dimiliki oleh Khadijah tidak
menjadi halangan bagi mereka, walaupun pada saat itu suku Quraisy memilikibudaya yang
lebih menekankan kepada perkawinan dengan seorang gadis ketimbang janda. Meskipun
kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad tetap hidup sebagai orang yang sederhana,
ia lebih memilih untuk menggunakan hartanya untuk hal-hal yang lebih penting. Bermulalah
lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Mempunyai seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah
melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib,
dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, UmmuKaltsum, dan
Fatimah. Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.

4. Perolehan Gelar Nabi Muhammad S.A.W.


 

Ketika Muhammad berusia 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah.
Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding Ka’bah mengalami
kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka’bah tapi takut
membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan
dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya
sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun
yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut
bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali Ka’bah,
diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, Dalam pembangunan kembali Ka’bah, yang
10

dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-
cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini. Ketika
dinding Ka’bah telah dibangun dalam batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk
pemasangan Hajar Aswad pada tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan
pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas
melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka pekerjaan
konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yang
disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin MughirahMakhzumi, mengumpulkan para
pemimpin Quraisy seraya berkata,”Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk
melalui Pintu Shafa.” (buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini.
Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, “Itu Muhammad, al-
Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!”

Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain.
Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian
meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar
Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya
sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah
menjadi peristiwa berdarah.

Muhammad dapat menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan penyelesaian adil. Saat
itu ia dikenal di kalangan suku-suku Arab karena sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat
mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya “orang yang dapat
dipercaya”.

Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan
cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat tamak, angkuh dan sombong yang lazim di
kalangan bangsa Arab saat itu. Ia dikenal menyayangi orang-orangmiskin, janda-janda tak
mampu dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia
juga menghindari semua kejahatan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab pada
masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga
ia dikenal sebagai As-Saadiq yang berarti “yang benar”.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan
kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua
11

Hira‘ sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali
sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur (merenung) dan mencari ketenangan
dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut
yang senang bergerombol. Dari sini, ia sering berpikir dengan mendalam, dan memohon
kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan. Dan di tempat inilah Wahyu
pertama Allah S.W.T. diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6
Agustus 611 M, diriwayatkan Malaikat Jibrildatang dan membacakan surah pertama dari
Quran yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surahAl-Alaq. Muhammad diperintahkan
untuk membaca ayat yang telah disampaikan kepadanya, namun ia mengelak dengan berkata
ia tak bisa membaca. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi
jawabannya tetap sama. Jibril berkata:

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan


manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu
yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan
(menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
“ tidak diketahuinya.(Al-Alaq 96: 1-5) ”

Muhammad berusia 40 tahun 6 bulan dan 8 hari ketika ayat pertama sekaligus
pengangkatannya sebagai rasul disampaikan kepadanya menurut perhitungan tahun
kamariah (penanggalan berdasarkan bulan), atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut perhitungan
tahun syamsiah atau tahun masehi (penanggalan berdasarkan matahari). Setelah kejadian di
Gua Hira tersebut, Muhammad kembali ke rumahnya, diriwayatkan ia merasakan suhu
tubuhnya panas dan dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja dialaminya dan
meminta istrinya agar memberinya selimut. Lalu Muhammad menceritakan kejadian yang
telah dialaminya kepada Khadijah dan Khadijah menjadi wanita pertama yang mempercayai
kerasulan Muhammad.
Untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi
saudara sepupunya yang juga seorang Nasrani yaitu Waraqah bin Naufal. Waraqah banyak
mengetahui nubuat tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar
cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan
menjadi seorang nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûsal-
12

Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang
penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Muhammad menerima ayat-ayat Quran secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23
tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi,
sehingga hampir setiap ayat Quran turun disertai oleh AsbabunNuzul (sebab/kejadian yang
mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi
bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan).
Sebagian ayat Quran mempunyai tafsir atau pengertian yang izhar (jelas), terutama ayat-ayat
mengenai hukum Islam, hukum perdagangan, hukum pernikahan dan landasan peraturan
yang ditetapkan oleh Islam dalam aspek lain. Sedangkan sebagian ayat lain yang diturunkan
pada Muhammad bersifat samar pengertiannya, dalam artian perlu pengkajian lebih
mendalam untuk memastikan makna yang terkandung di dalamnya, dalam hal ini kebanyakan
Muhammad memberi contoh langsung penerapan ayat-ayat tersebut dalam interaksi sosial
dan religiusnya sehari-hari, sehingga para pengikutnya mengikutinya sebagai contoh dan
standar dalam berperilaku dan bertata krama dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Pengikut Rasulullah Sebagai Umat Islam


 

Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau


berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah
dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata,’ Sesungguhnya, pemandu suatu kaum
tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-
Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan
umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati.
Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan menerima pahala
menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan
neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat). Lalu beliau menambahkan, Tak ada
manusia yang pernah membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan
untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya
memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda
sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi
saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?’.
13

Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. Ali, remaja
berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan
mantap,’ Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.’ Nabi menyuruhnya duduk. Nabi
mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali Ali yang terus
melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata,’
Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-
katanya dan ikuti dia”.

Selama tiga tahun pertama sejak pengangkatannya sebagai rasul, Muhammad hanya
menyebarkan Islam secara terbatas di kalanganteman-teman dekat dan kerabatnya, hal ini
untuk mencegah timbulnya reaksi akut dan masif dari kalangan bangsa Arab saat itu yang
sudah sangat terasimilasi budayanya dengan tindakan-tindakan amoral, yang dalam konteks
ini bertentangan dengan apa yang akan dibawa dan ditawarkan oleh Muhammad.
Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad pada masa-masa
awal adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam yang dekat
dengannya di kehidupan sehari-hari, antara lain Khadijah, Ali Bin Abi Thalib, Zaid bin
Haritsah dan Bilal. Setelah turunnya wahyu memerintahkan Muhammad untuk berdakwah
secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih
meluas.
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 15:94)

Muhammad mengumumkan secara terbuka agama Islam. Setelah sekian lama banyak tokoh-
tokoh bangsa Arab seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul
Rahman bin Auf, Ubaidah bin Harits, Amr bin Nufail yang kemudian masuk ke agama yang
dibawa Muhammad. Kesemua pemeluk Islam pertama itu disebut dengan As-Sabiqunal-
Awwalun atau Yang pertama-tama.

 
14

6. Penyebaran Agama Islam


 

Sekitar tahun 613 M, tiga tahun setelah Islam disebarkan secara diam-diam, Muhammad
mulai melakukan penyebaran Islam secara terbuka kepada masyarakat Mekkah, respon yang
ia terima sangat keras dan masif, ini disebabkan karena ajaran Islam yang dibawa olehnya
bertentangan dengan apa yang sudah menjadi budaya dan pola pikir masyarakat Mekkah saat
itu termasuk Abu Lahab, bapak saudara Muhammad sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia
selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah
memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang
rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:

“Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan
kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga
agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya”

Pemimpin Mekkah Abu Jahal menyatakan bahwa Muhammad adalah orang gila yang akan
merusak tatanan hidup orang Mekkah, akibat penolakan keras yang datang dari masyarakat
jahiliyyah di Mekkah dan kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin Quraisy yang
menentangnya, Muhammad dan banyak pemeluk Islam awal disiksa, dianiaya, dihina,
disingkirkan dan dikucilkan dari pergaulan masyarakat Mekkah.
Walau mendapat perlakuan tersebut, ia tetap mendapatkan pengikut dalam jumlah besar, para
pengikutnya ini kemudian menyebarkan ajarannya melalui perdagangan ke
negeri Syam, Persia, dan kawasan jazirah Arab. Setelah itu, banyak orang yang penasaran
dan tertarik kemudian datang ke Mekkah dan Madinah untuk mendengar langsung dari
Muhammad, penampilan dan kepribadiannya yang sudah terkenal baik memudahkannya
untuk mendapat simpati dan dukungan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini menjadi
semakin mudah ketika Umar bin Khattab dan sejumlah besar tokoh petinggi suku Quraisy
lainnya memutuskan untuk memeluk ajaran islam, meskipun banyak juga yang menjadi
antipati mengingat saat itu sentimen kesukuan sangat besar di Mekkah dan Medinah. Tercatat
pula Muhammad mendapatkan banyak pengikut dari negeri Farsi (sekarang Iran), salah satu
yang tercatat adalah Salman al-Farisi, seorang ilmuwan asal Persia yang kemudian menjadi
sahabat Muhammad.
15

Penyiksaan yang dialami hampir seluruh pemeluk Islam selama periode ini mendorong
lahirnya gagasan untuk berhijrah (pindah) ke Habsyah(sekarang Ethiophia).Negus atau raja
Habsyah,memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya dan melindungi mereka
dari tekanan penguasa di Mekkah. Muhammad sendiri, pada tahun 622 hijrah ke Yatsrib, kota
yang berjarak sekitar 200 mil (320 km) di sebelah Utara Mekkah.

7. Wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib


 

Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisykerana
Muhammad tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin
bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya.
IsteriMuhammadlah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan
mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan
Rasulullah di saat Muhammad dirundung kesedihan.

Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan
pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang
berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat. Pernikahan ini digambarkan sangat
bahagia,sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun
meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.
Sepeninggal Khadijah, Khawla binti Hakim menyarankan kepadanya untuk menikahi Sawda
binti Zama (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar, dimana Muhammad akhirnya
menikahi keduanya. Kemudian setelah itu Muhammad tercatat menikahi beberapa orang
wanita lagi hingga jumlah seluruhnya sekitar 11 orang, dimana sembilan di antaranya masih
hidup sepeninggal Muhammad.
Sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan
budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah
untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).

Pada tahun itu juga bapa saudara Muhammad Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga
meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana
kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh Muhammad. 
16

8. Hijrah Ke Madinah
 

Masyarakat Arab dari berbagai suku setiap tahunnya datang ke Mekkah untuk beziarah ke
Bait Allah atau Ka’bah, mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan dalam kunjungan
tersebut. Muhammad melihat ini sebagai peluang untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Di
antara mereka yang tertarik dengan ajarannya ialah sekumpulan orang dari Yatsrib. Mereka
menemui Muhammad dan beberapa orang yang telah terlebih dahulu memeluk Islam dari
Mekkah di suatu tempat bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut
Islam, mereka lalu bersumpah untuk melindungi para pemeluk Islam dan Muhammad dari
kekejaman penduduk Mekkah.
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yatsrib datang lagi ke Mekkah, mereka
menemui Muhammad di tempat mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib,
yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Mereka mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yastrib dikarenakan
situasi di Mekkah yang tidak kondusif bagi keamanan para pemeluk Islam. Tekanan daripada
orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas Kepergian Khadijah
dan Abu Thalib. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah
berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh Muhammad.Muhammad
akhirnya menerima ajakan tersebut dan memutuskan berhijrah ke Yastribpada tahun 622 M.

Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat meninggalkan Mekkah,


masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka beranggapan bahwa bila
dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan mendapat peluang untuk mengembangkan
agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas. Setelah selama kurang lebih dua bulan ia
dan pemeluk Islam terlibat dalam peperangan dan serangkaian perjanjian, akhirnya
masyarakat Muslim pindah dari Mekkah ke Yastrib, yang kemudian setelah kedatangan
rombongan dari Makkah pada tahun 622 dikenal sebagai Madinah atau Madinatun Nabi (kota
Nabi).
Di bulan RobiulAwwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun
yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan
Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
17

Kaum Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh
Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani
Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Jibril datang memberitahu
Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an merujuk pada kejadian itu dengan
kata-kata,

“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu


untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka
memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik
Pembalas tipu daya.”

Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan


Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda yang begitu
berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang
yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali.
Kepadanya Nabi berkata,’Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan
selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh saya.
Saya harus berhijrah ke Yastrib. Ali menempati ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga
perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui
celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang
sedang tidur di kamar itu adalah Nabi.

Kini tiba fajar. Semangat dan gairah besar tampak di kalangan musyrik itu. Mereka begitu
yakin akan segera berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang
menimbulkan suara gaduh. Serentak Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan
menyingkirkan selimutnya lalu berkata dengan sangat tenang, ’Apa yang terjadi ?’ Mereka
menjawab,’Kami mencari Muhammad. Di mana dia?’ Ali berkata, ’Apakah anda
menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada Anda?
Bagaimanapun, sekarang ia tak ada di rumah.’ Muhammad telah pergi jauh di luar
pengetahuan mereka.

Nabi, tiba di Quba tanggal 12 RabiulAwwal, dan tinggal di rumah UmmuKultsumibnal-


Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di
situ sampai akhir pekan. Sebagian orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah,
18

tetapi beliau menunggu kedatangan Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya Ali dan
rombongannya diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti Asad dan Fatimah binti
Hamzah bin Abdul Mutholib karena itu, mereka memburunya dan berhadap-hadapan dengan
dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi dan Ali berkata Barangsiapa menghendaki
tubuhnya terpotong-potong dan darahnya tumpah, majulah! Tanda marah nampak di
wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius,
mengambil sikap damai dan berbalik pulang.’ Ketika Ali tiba di Quba, kakinya berdarah,
dikarenakan menempuh perjalanan Makkah Madinah dengan berjalan kaki. Nabi dikabari
bahwa, Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat Ali lalu
merangkulnya. Ketika melihat kaki Ali membengkak, air mata Nabi menetes”.

Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka disebut kaum
Muhajirin dan penduduk-penduduk Madinah disebut golongan Ansar. Seruan Muhammad
diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di
bawah pimpinan Rasulullass.a.wsendiri.Di Madinah, pemerintahan (kekhalifahan) Islam
diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad. Umat Islam bebas beribadah (salat) dan
bermasyarakat di Madinah, begitupun kaum minoritas Kristendan Yahudi. Dalam periode
setelah hijrah ke Madinah, Muhammad sering mendapat serangkaian serangan, teror,
ancaman pembunuhan dan peperangan seperti Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624
M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H), akan tetapi semuanya
dapat teratasi lebih mudah dengan umat Islam yang saat itu telah bersatu di Madinah.
19

9. Fathul Makkah
Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisymekah,
Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang
belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan siap
bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan bergerak
laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan kepada
pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi diri, dan menyalakan api unggun
di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa besar pasukan musuh tersebut.

Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum
muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus
pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.

Makkah membisu di depan Nabi dan pendukungnya dan tidak lagi menyerukan teriakan
Firaun-firaun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yang
seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya

Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang
kini telah berdiri tegap dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.

Nabi memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi,


tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu
bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun
bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang telah
memeranginya pengampunan dan beliau berkata “ Pergilah, Anda semua adalah orang-orang
yang dibebaskan!’

 
20

1. Mukjizat Nabi Muhammad S.A.W.


 

Seperti nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan irhasat (pertanda) akan datangnya


seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat Muslim telah dikisahkan dalam beberapan
kitab suci agama samawi, dikisahkan pula terjadi pertanda pada masa di dalam kandungan,
masa kecil dan remaja. Muhammad diyakini diberikan mukjizat selama kenabiannya.
Umat Muslim meyakini bahwa Mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur’an, yaitu kitab
suci umat Islam. Hal ini disebabkan karena kebudayaan Arab pada masa itu yang masih
barbar dan tidak mengenal peradaban, namun oleh Al-Qur’an hal itu berubah total karena
Qur’an membawa banyak peraturan keras yang menegakkan dasar-dasar nilai budaya baru di
dunia Arab yang sebelumnya tidak berperadaban serta mengeliminasi akar-akar kejahatan
sosial yang mengakar di dunia Arab, serta pada masa yang lebih dekat mengantarkan
pemeluknya meraih tingkat perabadan tertinggi di dunia pada masanya.
Mukjizat lain yang tercatat dan diyakini secara luas oleh umat Islam adalah terbelahnya
bulan, perjalanan Isra dan Mi’raj dari Madinah menuju Yerusalem dalam waktu yang sangat
singkat. Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasan serta kepribadiannya
yang banyak dipuji serta masih menjadi panutan para pemeluk Islam hingga saat ini. 
1. Haji Wada
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun
yang ikut didalamnya, untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di
Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan sekaligus
inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan Madinah
tanggal 25 Dzulqaidah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu malam di DziAl-
Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak… seluruh
padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan,’Labbaik, Allahummalabaik… Labbaik,
la syarikalaka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang
memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu…Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-
Mu. Segala puji, kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-
Mu… Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu…’ Langit, hingga hari itu, belum
pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari
100.000 orang, laki-laki dan perempuan dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di
padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang bergerak menuju satu arah. Medan
21

ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia.
Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah.

Matahari tepat di tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya
yang memakar ke atas kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang.
Laki-laki dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah
berkata,’Tahukah kalian, bulan apa ini ?’

Mereka serentak menjawab,’Bulan Haram!’……..’Ayyuhan Nas, camkan baik-baik


perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan bertemu dengan kalian
sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk selama-lamanya… Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah
dan hartamu adalah haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana
diharamkannya hari dan bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu
dan ditanya tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa
yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak
menerimanya…..’

Akar-akar syirik telah dihapuskan dari Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi
kaum muslim, tempat berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan
menggunakan pakaian yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin,
raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.
2. Kewafatan Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad telah wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah atau  8
Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Muhammad wafat setelah selesai melaksanakan
tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Muhammad berjaya membawa manusia ke
jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan
berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.
                        
                        
 
22

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwasannya nabi Muhammad S.A.W. merupakan nabi
dan rasul yang diutus kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus
dengan perjuangan yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari
keburukan kepada jalan kebenaran untuk menyembah allah swt.

Dan bagaimana kita sebagai umat islam untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan suri
taulaadan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan keluarga, agama,
masyarakat, dan bernegara.

SARAN

Manusia berkembang dikala mereka mengadakan perubahan dan selalu  intropeksi terhadap


dirinya. Berangkat dari sebuah kenyataan yang menyelimuti langit dan bumi kini terbayang
dalam  setiap jiwa manusia. Kami pun mengharapkan kesempurnaan itu. Maka dari itu kami
butuh kritikan yang membangun dan pastinya sangat mengapresiasi orang yang mau
melakukannya untuk kami.
Dengan pengenalan singkat tentang keislaman di masa Nabi, semoga menjadi gerakan
awal dalam  merevolusi diri kita masing-masing agar menjadi lebih baik. Agar bisa sampai
kepada cahaya Ilahi. Siapakah gerangan yang tidak ingin sampai di hadapan yang Maha Kaya
dan Maha Sempurna sembari mencicipi kenikmatan dari Sang Pemberi Nikmat, yaitu Allah
SWT
23

DAFTAR PUSTAKA

http://alfiridhoelmuadzy.blogspot.com/2017/11/makalah-sejarah-nabi-muhammad-saw.html

https://noorlaini.wordpress.com/2014/03/26/makalah-tentang-b/

Anda mungkin juga menyukai