Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini, penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju
dengan pesatnya. Seiring dengan munculnya beragam inovasi yang tiada hentinya. Perlu
juga kita perhatikan, bahwa penggunaan komponen elektronika secara luas telah
mencakup kesegala bidang kehidupan manusia yang semakin canggih dan semakin
simple/kecil penggunaan komponen elektronika seperti dioda, transistor, induktor,
kapasitor dan yang lainnya sering kita jumpai dalam praktikum komponen-komponen
alat elektronika karena merupakan komponen utama dalam rangkaian alat elektronika.
Dalam melakukan suatu praktikum hal yang mendasar kita harus ketahui tentang
fungsi dan jenisnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan dibahas tentang
induktor dan kapasitor.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk memahami induktor
2. Untuk memahami kapasitor

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu agar pembaca memahami pengertian komponen
induktor dan kapasitor. Mengetahui karakteristik, komponen, cara kerja, dan fungsi dari jenis-
jenis komponen induktor dan kapasitor.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. INDUKTOR
1. Sejarah Induktor
Ketika induktor ditemukan pada tahun 1830-an oleh Joseph Henry dan Michael
Faraday (secara terpisah dan di benua yang berbeda), teknologi telah berevolusi.
Induktor pertama kali ditemukan oleh Faraday dengan cara yang masih aneh dan
sederhana, dia membungkus silinder kertas dengan kawat, melekat ujung kawat untuk
galvanometer (sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur arus listrik), dan
pindah magnet masuk dan keluar dari silinder. Galvanometer bereaksi terhadap ini,
dan mengungkapkan arus menjadi kecil. Tak lama setelah penemuan ini, Pendeta
Nicholas Calland Irlandia menemukan kumparan induktor. Versi awal dari induktor
terdiri dari sebuah kumparan dengan dua terminal di ujung yang disimpan energi di
dalam medan magnet ketika arus diperkenalkan.
2. Pengertian Induktor
Sebuah induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk
menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi
tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor
pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena
resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat
menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam

2
inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas
karena penjenuhan.

Beberapa jenis induktor harga rendah

Simbol induktor
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang
terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan
arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding
dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet
yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat
menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya
elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya
elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1
ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan
induktansi.
3. Cara Kerja
Induktor menyimpan energi kinetik dari elektron yang bergerak dalam bentuk
medan magnet, induktor ini memiliki sifat yang berbeda dengan resistor (resistor akan
menyerap energi menjadi panas) pada suatu rangkaian. Energi yang tersimpan pada
sebuah induktor merupakan fungsi dari nilai arus yang melewatinya. Kemampuan
induktor dalam menyimpan energi dalam fungsi arus menghasilkan suatu kecenderungan
bagi induktor untuk mempertahankan nilai arus yang melewatinya. Dengan kata lain,
induktor cenderung untuk menahan perubahan nilai arus. Ketika nilai arus yang melewati
suatu induktor bertambah atau berkurang, induktor itu akan “menahan (resist)”
perubahan itu dengan cara menghasilkan tegangan diantara kedua terminalnya.

3
4. Fungsi Induktor
Dari pengertiannya bisa diambil kesimpulan bahwa fungsinya adalah wadah
lahirnya gaya magnet; melipat tegangan, dan membangkitkan getaran. Dari fungsi ini
kita bisa menggunakannya untuk memproses sinyal pada rangkaian berupa analog,
menghilangkan dengungan (noise), pencegah intrusi frekuensi radio, komponen
terpenting untuk membuat transformator, alat filter pada rangkaian berupa power supply.
5. Penggunaan
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor
berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala.
Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya
untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang
pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel.
Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan
penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk
transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya
moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa
siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi
induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan
dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang
digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan
juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, induktor
sering disebut dengan reaktor.
Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan
menggunakan girator.

Induktor dengan dua lilitan 20mH, sering dijumpai pada pencatu daya

4
B. KAPASITOR
1. Sejarah Kapasitor
Kapasitor pertama kali dibuat pada tahun 1745 oleh ilmuwan Jerman Ewald Georg
von Kleist dan secara terpisah juga di buat oleh ilmuwan Belanda Pieter van
Musschenbroek pada tahun 1746. Pieter van Musschenbroek membuat kapasitor
pertamanya di Universitas Leyde (University of Leyden) dan menamakannya sebagai
kapasitor Leyden atau lebih dikenal dengan sebutan Leyden Jar.
2. Pengertian Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa
Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman
Kondensator atau Spanyol Condensador.

Kapasitor
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub
yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.

Lambang kapasitor (mempunyai kutub) pada skema elektronika

5
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau
kancing baju.

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika


Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung
pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut
hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih
sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor)
ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
3. Komponen Kapsitor
Kapasitor memiliki struktur bahan yang berbeda dari komponen yang lain.
Kapasitor terbuat dari plat metal yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, seperti
keramik, gelas, udara vakum, dan sebagainya. Ketika tegangan listrik diberikan pada
kedua elektrodanya, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada elektroda
yang satu dan muatan-muatan negatif pada elektroda yang lain. Di dalam kapasitor
terdapat bahan dielektrik yang menyebabkan muatan positif tidak bisa mengalir ke
kutub negative dan sebaliknya.
4. Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah
satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

Kapasitansi dari kondensator dapat ditentukan dengan rumus:

6
Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan
jalan:
a. Menyusunnya berlapis-lapis.
b. Memperluas permukaan variabel.
c. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
5. Cara Kerja Kapasitor
Bila kapsitor dihubungkan ke baterai, kapasitor terisi hingga beda potensial
antara kedua terminalnya sama dengan tegangan baterai. Jika baterai dicabut, muatan-
muata listrik akan habis dalam waktu yang sangat lama, terkecuali bila sebuah
konduktor dihubungkan pada kedua terminal kapasitor.
6. Fungsi Kapasitor
Kapasitor atau sering juga disebut kondensator berfungsi menyimpan tenaga
listrik untuk sementara. Selain itu, kondensator juga dimanfaatkan untuk penapisan
(filtering), penalaan (tuning), pembangkit gelombang bukan sinus, pengopelan sinyal
dari satu rangkaian ke rangkaian lain, dan sebagainya. Kapasitor adalah komponen
elektronika yang sering digunakan sebagai penyearah arus, penahan arus searah, filter,
dan lain-lain.
7. Jenis Kapasitor
Berdasarkan kegunaannya kapasitor dibagi dalam:
a. Kapasitor tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).
b. Kapasitor elektrolit (electrolite condenser / Elco).
c. Kapasitor variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah).

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komponen listrik pada rangkaian listrik dapat dikelompokkan ke dalam
elemen atau komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah elemen yang
menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus.
Sedangkan komponen pasif adalah dimana elemen ini tidak dapat
menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya
dapat menyerap energi.

Dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga
yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen
pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu
komponen atau elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet
dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai induktor, lilitan,
belitan atau kumparan dengan simbol L dan komponen pasif yang
menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah
kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol
C.

8
DAFTAR PUSTAKA

. (2017). Induktor. [Online]. Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Induktor.


[20 Oktober 2017]
. (2017). Kapasitor. [Online]. Tersedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator. [20 Oktober 2017]

Femmy. (2013). Induktor. [Online]. http://femmy.web.id/femmyweb-


induktor.html. [18 Oktober 2017]
Salsabila, Emmy. (2013). Kapasitor. (Online).
https://www.academia.edu/4890577/Kapasitor. [18 Oktober]

Anda mungkin juga menyukai