Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun Oleh :
Anisa Gemfani (19003118)
Sesi : 202111270223

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Neviyarni S, M. S.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................2
MIND MAPPING..........................................................................................................3
Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif....................................................4
Komponen Program Bimbingan Konseling   Komprehensif.........................................4
A. Pelayanan Dasar.....................................................................................................4
B. Layanan peminatan dan perencanaan karir............................................................6
C. Pelayanan responsif................................................................................................6
D. Perencanaan Individual..........................................................................................8
E. Dukungan sistem....................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................11
PERTANYAAN DAN JAWABAN............................................................................12
A. Objektif.............................................................................................................12
B. Essay.................................................................................................................13
C. Yel-yel...............................................................................................................14
MIND MAPPING

Model Pelayanan BK Komrehensif

1. Layanan Dasar Bimbingan

2. Layanan Peminatan dan Perencanaan


Karir

3. Layanan Responsif

4. Layanan Perencanaan Individual

5. Dukungan Sistem
Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata


“Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
“menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu.” Sesuai dengan
istilahya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan
atau tuntunan.Sedangkan secara terminologi bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan
kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh
potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam
media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai
kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat bagi dirnya sendiri maupun bagi
lingkungannya.
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara
etimologis berarti “to give advice”, atau memberi saran dan nasihat. Berdasarkan
terminologi konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan
dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam
serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing/
konselor dengan klien; dengan tujuan agar klien itu mampu memecahkan masalah
yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat
mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik
melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan
individual dan dukungan sistem sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.

Komponen Program Bimbingan Konseling   Komprehensif

A. Pelayanan Dasar

1. Bimbingan Kelas
Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung
dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan
bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa
diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).
2. Pelayanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik
dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah/madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya
mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan
pada awal program pelajaran baru.
Materi pelayanan orientasi disekolah/madrasah biasanya mencakup organisasi
sekolah/madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling,
program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana dan tata tertib
sekolah/madrasah
3. Pelayanan Informasi
Pelayanan ini merupakan pemberian informasi tentang berbagai hal yang
dipandang   bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak
langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet,
majalah dan internet)
4. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui
kelompok-kelompok kecil (5-10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon
kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan
kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak
rahasia, seperti cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian dan
mengelola stress.
5. Pelayanan Pengumpulan Data (aplikasi instrumentasi)
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi  tentang
pribadi peserta didik dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

B. Layanan peminatan dan perencanaan karir

Peminatan adalah suatu program kurikuler yang disediakan untuk


mengakomodasi pilihan minat, bakat dan atau kemampuan peserta didik atau konseli
dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan atau pendalaman mata pelajaran dan atau
muatan kejuruan. 
Pada layanan ini BK memberikan suatu wadah untuk peserta didik atau
konseli agar dapat memilih dan mengembangkan potensinya melalui kegiatan
extrakurikuler. Juga memfasilitatori peserta didik guna mencapai titik keberhasilan
yang telah ditentukan olehnya sendiri.
Tujuan dari layanan ini adalah membantu peserta didik agar mampu
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan juga dapat
melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya.
Fokus pengembangan layanan ini diarahkan pada kegiatan
1. Pemberianinformasi program peminatan
2. Melakukanpemetaan dan penetapan peminatan peserta didik
3. Layananlintas minat
4. Layananpendalaman minat
5. Layananpindah minat
6. Pendampingandilakukan melalui bimbingan individu, bimbingan
kelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi
7. Pengembangandan penyaluran
8. Evaluasidan tindak lanjut.

C. Pelayanan responsif

1. Konseling Individual dan Kelompok


Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta
didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling
ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
2. Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk
menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalih
tanganan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog,
psikiater, dokter, dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah
mereka yang memiliki masalah, seperti mempunyai niat untuk bunuh diri,
depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit
kronis.
3. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam
rangka   memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar,
kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik,
dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat  dilakukan oleh guru
mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya: memahami karakteristik peserta
didik yang unik dan beragam, menandai peserta didik yang diduga
bermasalah, membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
melalui program remedial.
4. Kolaborasi dengan Orang tua
Konselor perlu melakukan kerja sama dengan para orang tua peserta
didik. Kerja sama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik
tidak hanya berlangsung di sekolah/madrasah, tetapi juga oleh orang tua di
rumah. Melalui kerja sama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan
informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam
upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang
mungkin dihadapi peserta didik.
5. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah
Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah/madrasah untuk menjalin
kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan
peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
6. Konsultasi
Konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau
pihak pimpinan sekolah/madrasah yang terkait dengan upaya membangun
kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik,
menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif bagi perkembangan
peserta didik, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program
bimbingan dan konseling.
7. Bimbingan Teman Sebaya
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh
peserta didik terhadap peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi
pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor.
Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor
yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga
berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan
informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang
perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling.
8. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam
suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.
9. Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta
didik tertentu yang sedang ditangani dalam upaya mengentaskan masalahnya
melalui kunjungan ke rumahnya.

D. Perencanaan Individual

Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan


kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang
menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan atau aspek-aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan
memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan
konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga
melalui pelayanan penempatan (perpindahan situasi dari sekolah ke lapanagan
kerja, sekolah ke jenjang berikutnya, atau pindah ke sekolah lain) untuk
membantu peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan
minatnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gysber & Henderson (2006: 75)
menyatakan strategi implementasi dari individual planning adalah dengan
cara:
1. Individual appraisal yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk menilai
dan menafsirkan kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi mereka.
2. Individual advisement yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk
menggunakan informasi pribadi/sosial, akademik, karir, dan informasi pasar
tenaga kerja untuk membantu mereka merencanakan dan menyadarkan
mereka tentang pribadi, sosial, akademik, dan tujuan karirnya.
3. Transition planning yaitu konselor sekolah dan tenaga pendidikan lainnya
membantu siswa untuk melakukan transisi dari sekolah ke kerja atau untuk
pelajaran tambahan dan pelatihan.
4. Follow-up yaitu konselor sekolah dan tenaga pendidikan lainnya
memberikan bantuan tindak lanjut untuk siswa serta tindak lanjut
mengumpulkan data untuk evaluasi dan perbaikan program.
Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan
dan karir yang diperolehnya untuk merumuskan tujuan dan merencanakan
kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya atau
kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya, melakukan
kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan,
dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

E. Dukungan sistem

1. Pengembangan Profesi
Konselor secara terus menerus berusaha untuk meng-update
pengetahuan dan keterampilannya melalui in-service training, aktif dalam
organisasi profesi, aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan
workshop atau melanjutkan studi  ke program yang lebih tinggi.
2. Manajemen Program
Program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
tercipta, terselenggara dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan
terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus ditempatkan sebagai
bagian terpadu dari seluruh program sekolah/madrasah dengan dukungan
wajar dalam aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun
sarana dan pembiayaan.
3. Riset dan Pengembangan
Strategi melakukan penelitian mengikuti kegiatan profesi dan
mengikuti aktivitas peningkatan profesi serta kegiatan pada organisasi profesi.
DAFTAR RUJUKAN

A, Hallen. 2005. Bimbingan & Konseling. Ciputat: PT Ciputat Press.


Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. 2012. Landasan Bimbingan & Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Asrowi. 2015. Menuju Pemahaman Bimbingan & Konseling Komprehensif.
Surakarta: UNS Press.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

A. Objektif

1. Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak


langsung dengan para peserta didik di kelas, adalah....
a. Bimbingan kelas
b. Pelayanan orientasi
c. Pelayanan informasi
d. Bimbingan kelompok
2. Suatu program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat dan atau kemampuan peserta didik atau konseli dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan atau pendalaman mata pelajaran dan atau muatan
kejuruan, adalah.....
a. Pelayanan dasar
b. Pelayanan peminatan
c. Pelayanan responsif
d. Perencanaan individual
3. Untukmembahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang
dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan
dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu.
a. Konferensikasus
b. Bimbingan teman sebaya
c. Konsultasi
d. Kunjungan rumah
4. Bimbinganyang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik yang
lainnya, adalah...
a. Konferensikasus
b. Bimbingan teman sebaya
c. Konsultasi
d. Kunjungan rumah
5. Membantu peserta didik agar mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau
pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir, dan juga dapat melakukan kegiatan berdasarkan
pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya, tujuan dari.....
a. Layanan peminatan
b. Layanan responsif
c. Perencanaan individual
d. Layanan dasar

B. Essay

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen program


Jawaban :
Manajemen program adalah program pelayanan bimbingan dan konseling
tidak mungkin akan tercipta, terselenggara dan tercapai bila tidak memiliki suatu
sistem manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis,
dan terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus ditempatkan sebagai
bagian terpadu dari seluruh program sekolah/madrasah dengan dukungan wajar
dalam aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun sarana dan
pembiayaan.
2. Jelaskan tujuan dari layanan peminatan!
Jawaban :
Tujuan dari layanan peminatan adalah membantu peserta didik agar
mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir, dan juga dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan
rencana yang telah dirumuskannya.
3. Jelaskan pengertian dari kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar
sekolah/madrasah!
Jawaban :
Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah/madrasah untuk menjalin kerja
sama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan
peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
C. Yel-yel

Dari mana datangnya buah salak


Dari kebun jauh di udik
Dari mana paham akhlak
Dari guru yang mendidik

Anda mungkin juga menyukai