Anda di halaman 1dari 4

SERANG

ASAL USUL KAPAL BOSOK


Pada masa kesultanan banten, disebutkan bahwa salah satu sultan dikesultanan ini memiliki
panglima yang gagah perkasa dan siap mati melawan penjajah nama panglima tersebut adalah
Syekh Abdullah Angga Derpa atau biasa dikenal sebagai Ki Angga Derpa. Pada masa-masa
tersulit saat melawan penjajah Belanda Ki Angga Derpa mencoba untuk melindungi
kesultanan Banten darinya, hingga akhir hayatnya pun Ki Angga Derpa masih gigih melawan
Belanda.

Asal usul kapal bosok dimulai pada saat Ki Angga Derpa saat itu melawan penjajah, demi
menyelamatkan berbagai dokumen penting dari Kesultanan Banten serta harta benda. Ia tak
terima dengan perlakuan kasar dari penjajah Belanda yang membuat Ia merasa bahwa Ia
harus melindungi hal ini, sehingga Ki Angga memasukkan dua ekor macan jantan dan betina
kedalam sebuah tempurung yang akan digunakan Ki angga Derpa sebagai Jebakan untuk
Belanda maka saat dia membawa tempurung berisi dua ekor macan jantan dan betina itu
melewati Penjajah langsung saja para penjajah tersebut termakan jebakan Ki Angga Derpa
dan mengira bahwa isi tempurung itu adalah hal yang mereka cari. Namun, saat Tempurung
itu dibuka bukan dokumen atau harta benda yang Belanda dapat melainkan kedua macan
yang keluar dengan ganasnya hingga membuat penjajah Belanda lari ketakutan.

Mengetahui bahwa Belanda telah ditipu habis-habisan oleh Ki angga derpa, penjajah pun
marah besar dengan Ki Angga, sehingga mereka mencari Ki Angga Derpa untuk memberinya
hukum yang setimpal, Ki Angga Derpan ditemukan di sebuah kampung yang bernama
Kampung Aon dan saat ini berubah nama menjadi kampung Drangong. Ia ditangkap dan
dihukum di dalam sebuah kapal yang berada di pelabuhan karang antu. Setelah puas
menghukum Ki Angga, penjajah pun meninggalkannya di dalam kapal tersebut.

Namun tiba-tiba Kapal tersebut terbawa arus hingga ke sebuah air terjun yang saat ini belum
juga ketahui namanya namun diyakini ada disekitaran daerah Petir. Dan Kapal tersebut
terdampar di kampung Aon dimana kampung ini tempat Ki Angga Derpa ditemukan, dengan
rasa kesal dan amarahnya karena tidak bisa melindungi dokumen dan harta benda berharga
milik kesultanan Kemudian Ki Angga mengambil cambuk dan memukulkannya ke kapal

tersebut hingga busuk.


Dan seperti yang Diketahui sekarang, ada seorang santri yang mendapatkan mimpi bahwa
dikampung nya ada sebuah kapal yang membusuk terbenam didalam tanah warisan
leluruhnya, dan benar saja saat para santri yang membangun masjid ini menemukan banyak
batu karang laut di sekitar wilayah masjid. Ditemukan juga besi dan benda yang mereka sebut
platok kapal bekas dari peninggalan sejarah dan diyakini sebagai kapal yang dinaiki oleh Ki
Angga Derpa.

Uniknya lagi, di sekitar Masjid Kapal Bosok ini terdapat makam Syekh Abdullah Angga
Derpa dan ada informasi mengenai silsilah keluarga dari Nabi Muhammad SAW hingga
turunan ke 83 Ki Angga Derpa.
ASAL USUL CIKAPUTRIAN
Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang putri raja yang dikarunia wajah yang sangat
menawan. Amat cantik jelita rupa wajahnya. Namun tidak seperti wajahnya yang cantik,
tabiat perilaku sang putri sangat buruk dan tidak terpuji. Marasa dirinya merupakan
putri Raja, sang Putri sangat manja. Segala keinginannya harus dituruti. Jika tidak
dituruti ia akan merajuk dan marah-marah. Sang Putri juga dikenal sebagai orang yang
sangat pemalas. Ia kerap menghabiskan waktunya untuk berhias dan kemudian
mengagumi kecantikannya sendiri. Satu sifat buruk lain dari Sang Putri adalah
kesombongannya. Sang Putri merasa dia adalah perempuan sempurna, selain putri
seorang raja dia juga memiliki paras yang sangat cantik.

Sang Raja pernah memberikan sebuah puri yang indah untuk putrinya itu setelah
putrinya itu meminta dengan memaksa. Puri itu sangat indah, terletak di kaki gunung.
Selain luas lagi megah bangunannya, puri itu juga dilengkapi dengan taman yang sangat
asri. Berbagai tanaman bunga ditanam di taman yang indah itu. Serasa untuk melengkapi
keindahannya, terdapat sebuah danau di dekat puri itu.

Danau di dekat puri berair sangat jernih serasa dapat digunakan untuk berkaca. Jika
sang Putri berada di purinya, sang Putri kerap mandir di danau itu. Sang Putri tidak
memperbolehkan siapapun juga untuk mandiri di danau itu tanpa izin langsung darinya.
Sang Putri akan meminta ayahandanya untuk menjatuhkan hukuman yang berat kepada
siapapun yang mandi di danau itu tanpa izinnnya.

Pada suatu hari sang Putri berada di Purinya seperti biasanya, sang Putri mandi di danau
itu seorang diri. Dayang-dayangnya bahkan tidak diperbolehkan untuk mendekati
danau tersebut. Sang Putri seperti ingin menguasai sepenuhnya danau itu sendirian. Dia
enggan berbagi dengan siapapun juga.

Ketika sang Putri tengah mandi, seorang perempuan tua berpakaian kumal lagi compang-
camping datang ke danau itu. Entah darimana asal si perempuan tua karena mendadak
dia muncul dekat danau. Sepertinay dia ingin mandi atau mencuci muka di danau itu.
Sang Putri sangat terperanjat mendapati kehadiran si perempuan tua berpakaian
compang- camping. Dia segera mendatangi dan bertolak pinggang di hadapan si
perempuan tua dengan kasar dia memaki si perempuan tua itu. Si perempuan tua pun
terperanjat, Dia hanya terdiam dan menatap heran pada sang Putri. Kembali sang putri
bertanya dengan suara nya yang kesal kenapa perempuan tua itu mandi di danau
miliknya ini, perempuan tua masih tetap terdiam. Dia seperti kebingungan dan
keheranan mendengar bentakan sang Putri. Karena tak ditanggapi oleh di perempuan
tua tersebut sang putri kembali membuka suaranya kedua mata sang Putri melotot ke
arah si perempuan tua dan Si perempuan tua tetap terdiam. Bibirnya tampak gemetar
seperti sedang menahan amarah.

Karena sudah diujung tanduk kemarahannya si perempuan tua itupun menjawab


pertanyaan sang putri yang sombong tersebut dan Seketika si perempuan tua selesai
berucap, tiba-tiba terjadilah keajaiban. Langit mendadak berubah menjadi gelap.
Mendung tebal bergulung-gulung, sangat menakutkan untuk dilihat. Tiba-tiba cahaya
menyilaukan mata menerangi kegelapan disusul petir yang menggelegar menghantam
tubuh sang Putri. Seketika tubuh sang Putri terpental dan berubah wujud menjadi seekor
ular hitam berbisa!

Sang Putri raja kena kutukan menjadi ular hitam berbisa karena kesombongannya.

Ular hitam jelmaan Putri raja terlihat sangat sedih. Airmatanya bercucuran. Airmata
penyesalan. Mulutnya terlihat bergerak-gerak dan suaranya mendesis seolah meminta
maaf atas perlakuan buruknya kepada si perempuan tua. Namun, airmata penyesalan
tinggallah air mata dan penyesalannya karena wujud sang Putri raja berubah menjadi
ular.

Meski menggunung penyesalannya, tetap sang Putri Raja berwujud ular hitam berbisa.
Wujudnya tidak dapat kembali lagi seperti semula. Dengan air mata yang terus
mengucur, ular hitam itu memasuki danau. Karena dia sangat malu dengan wujudnya
saat ini, dia bersembunyi di dasar danau yang dapat digunakan sebagai tempat
persembunyian baginya.

Terkenanya sang Putri Raja oleh kutukan hingga berubah wujud menjadi ular hitam
berbisa diketahui oleh pada penduduk sekitar danau. Mereka lantas menamakan danau
itu dengan nama Cikaputrian yang artinya danau tempat sang Putri mandi.

Anda mungkin juga menyukai