a. Toksisitas : dosis obat berbanding terbalik dengan toksisitasnya.
1. Faktor Rute Pemberian Obat
a. Oral : dimakan atau diminum b. Parenteral : subkutan, intramuskular, intravena, dsb c. Rektal, vaginal, uretral d. Lokal, topikal e. Lain-lain : implantasi, sublingual, intrabukal, dsb Dosis obat yang diberikan melalui rute / cara pemberian apapun, harus mencapai dosis terapi pada target organ. Dengan mempertimbangkan berbagaim faktor, misalnya faktor yang membatasi kemampuan absorbsi obat pada pemberian per oral lebih tinggi dari pada kemampuan absorbs dengan pemberian melalui parenteral. 2. Faktor Penderita a. Umur Umur pasien merupakan suatu pertimbangan yang penting untuk menentukan dosis obat, khususnya anak-anak dan orang lanjut usia (>65 tahun). Pada anak-anak bukan dewasa kecil dimana adanya perbedaan dalam kemampuan farmakokinetik dan farmakodinamik obat, sehingga harus diperhitungkan dosis obat yang diberikan. Sedangkan pada orang usia lanjut kebanyakan fungsi fisiologisnya mulai berkurang seperti : proses metaboliknya lebih lambat, laju filtrasi glomerulus berkurang, kepekaan/respon reseptor (factor farmakodinamik) terhadap obat berubah, kesalahan minum obat lebih kurang 60 % karena penglihatan, pendengaran telah berkurang dan pelupa, efek samping obat 2-3 kali lebih banyak dari dewasa, maka dosis obat perlu diturunkan. b. Berat Badan Biarpun sama-sama dewasa berat badan dapat berbeda besar.