Anda di halaman 1dari 12

BAB II

RANGKAIAN MELATI

A. Pendahuluan

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa terampil merangkai melati yang
akan dipergunakan sebagai penunjang pada dekorasi pelaminan maupun dekorasi untuk ruangan
lembaga usaha rias.
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1. Menyebutkan macam-macam untaian melati yang dapat dipergunakan sebagai
penunjang dalam rangkaian bunga .
2. Terampil meronce berbagai bentuk untaian melati.
3. Terampil merangkai melati yang sesuai dengan keadaan ruangan.
Media yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan materi ini ialah: OHP / LCD, gambar
dari majalah / buku, foto-foto rangkaian melati, benda atau bahan-bahan yang sebenarnya sepertI
keperluan untuk meronce dan merangkai melati, jambangan bunga, melati, macam-macam bunga,
macam-macam daun, aksesori untuk rangkaian melati.

B. Macam-macam untaian melati


Bangsa Indonesia telah menjadikan melati yang dikenal pula dengan nama “ Yasmine
sambac” sebagai Puspa Bangsa. Melati banyak dipergunakan pada upacara- upacara adat di
Indonesia seperti upacara perkawinan , terutama daerah Jawa dan Sunda. Melati dipergunakan
dalam berbagai bentuk untaian . Pada untaian melati tradisional, melati diuntai dengan
mempergunakan benang, yang dipergunakan sebagai pelengkap busana dan rias pengantin. Sesuai
dengan perkembangan zaman pada saat ini untaian melati sudah dipergunakan sebagai aksentuasi
pada rangkaian bunga, sehingga rangkaian bunga yang dihasilkan memperlihatkan ciri Indonesia.
Rangkaian bunga yang mempergunakan untaian melati sudah banyak dipergunakan sebagai salah
satu dekorasi untuk rumah tinggal, ruang tidur pengantin, dekorasi pelaminan, atau ditempatkan
pada ruangan lembaga usaha rias. Untaian melati yang dipergunakan sebagai penunjang rangkaian
bunga, diuntai dengan kawat.
Macam- macam untaian melati yang dapat dipergunakan untuk rangkaian bunga antara
lain :
1. Usus-ususan.
2. Ungkur-ungkuran.
3. Bawang sebungkul.
4. Banyu setetes
5. Karang melok.
6. Untaian melati dengan batang palem:
- Palem pupus
- Palem laras.
7. Untaian melati dengan kawat:
- Anglir mendung lima.
- Anglir mendung tujuh.
- Cakra kembang
- melati pecut.

C. Teknik Meronce Melati


Keperluan untuk meronce melati adalah:
-pisau tajam.
-gunting bunga.
-kawat kecil
-tusuk sate
-jarum dan benang
-baki
-floral foam
-jambang bunga.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu meronce melati:
- Bunga melati yang akan dironce dipilih yang masih kuncup atau hampir mekar
- Melati yang digunakan melati Jakarta karena tahan lama
- Waktu meronce melati usahakan jangan terlampau banyak memegang melati agar melati tidak
cepat layu
- Melati jangan terkena air dan dibungkus plastik
- Udara di sekitar waktu meronce jangan terlampau panas
- Bila meronce dengan alat ronce yang pendek, dironce di bagian atas terlebih dahulu agar melati
tidak terlampau lama terpegang tangan
- Bila meronce melati dengan alat bantu yang panjang meronce dari 2 arah, dari bagian atas dan
bagian bawah
- Pada waktu meronce, melati diletakkan pada wadah yang lebar agar mudah mengambil
melatinya
- Cara memilih melati :
a. Kelopak banyak
b. Warna putih
c. Harga lebih murah
d. Kurang harum
e. Lebih tahan lama
- Untaian melati ada yang dikombinasikan dengan bunga mawar. Cara memilih mawar adalah
sebagai berikut:
a. Pilih mawar Bandung, jangan mawar kuburan karena mudah rontok
b. Pilih mawar yang segar dan setengah mekar
- Apabila meronce melati pada pita pergunakan benang nilon yang kuat agar tidak mudah putus
pada waktu direntangkan
- Roncean usus-ususan maupun bawang sebungkul dibuat rapat agar tidak kelihatan longgar
susunannya pada waktu melati mulai layu.
- Hal-hal yang harus diperhatikan untuk keselamatan kerja , antara lain:
 Alat-alat yang tajam seperti: pisau, jarum dan gunting diletakkan pada wadah dan letakkan
pada tempat yang tidak mudah jatuh dan alat-alat tersebut dapat terlihat semua anggota
agar tidak tercecer ke mana-mana.
 Letakkan alat-alat (jarum, pisau, gunting) pada wadah yang diletakkan pada tengah tengah
meja kerja agar tidak mengganggu kegiatan tanpa mengganggu lancarnya kegiatan.
 Waktu meronce melati harus hati-hati agar tangan tidak terluka terkena jarum.
1.Teknik meronce usus-ususan
- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar , kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Pada bagian ujung kawat sebagai awalnya tusukkan bunga kantil. Ujung kawat dipilin sedikit,
supaya kantil tertahan.
- Sesudah kantil tusukkan melati dimulai dari kuntum bunganya.
- Selanjutnya tusukkan kembali melati dari kuntum bunganya satu persatu.
- Melati disusun satu arah, demikian seterusnya sampai panjang yang diinginkan.

Gambar 18
Teknik Meronce Usus-Ususan

2. Teknik meronce ungkur-ungkuran


- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar, kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Sebagai tusukan awal, tusukkan bunga kantil.
- Langkah kedua tusukkan melati mulai dari kuntum bunganya
- Langkah ketiga tusukkan melati mulai dari tangkainya
- Langkah keempat tusukkan kembali melati dari kuntum bunganya.
Jadi susunan melati tersebut bertolak belakang. Lanjutkan terus sampai panjang yang
diinginkan.
Gambar 19
Teknik Meronce Ungkur-Ungkuran

3. Teknik meronce bawang sebungkul


- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar, bunga kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Langkah awal menusukkan bunga kantil.
- Langkah kedua menusukkan melati mulai dari tangkainya.
- Langkah ketiga menusukkan melati dari kuntumnya, sehingga kuntum bunga melati saling
beradu.
- Langkah keempat menusukkan melati dari tangkainya, lalu dari kuntumnya, lalu dari
kuntumnya lagi, demikian dikerjakan bolak balik , tiga balikan saling mengikat pada
tangkainya.
- Kemudian diteruskan tiga melati berikutnya seperti semula, sampai panjang yang diingin
kan.

Gambar 20
Teknik Meronce Bawang Sebungkul
4. Teknik meronce banyu setetes
- Persiapkan baki, jarum , benang, melati setengah mekar, bunga kantil.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Cara menyusun banyu setetes adalah dengan menyusun melati seperti usus-ususan
- dengan jumlah 5 sampai dengan 7 kuntum, dengan teknik membuat bawang sebungkul.
- Untaian banyu setetes sering digunakan sebagai pengganti pita pada upacara peresmian
gedung baru atau pembukaan pameran.

Gambar 21
Teknik Meronce Banyu Setetes

5. Teknik meronce karang melok


- Persiapkan baki, gunting, jarum, benang, daun pisang, melati setengah mekar, bunga
mawar merah.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Susun dua lembar daun pisang, bentuk bulat dengan garis tengah 5 sampai dengan tujuh cm
lalu gunting.
- Pada alas daun pisang, jahit satu persatu melati, dimulai pada sisi bagian luar sekeliling
daun. Yang dijahit adalah tangkai melati Jahit sampai tiga susun lingkaran.
- Langkah selanjutnya ialah menjahit lembar mawar merah satu lingkaran.
- Susunan berikutnya melati, sampai dipusat lingkaran.
- Karang melok dapat dipergunakan sebagai pusat perhatian pada suatu rangkaian bunga.

Gambar 22
Teknik Meronce Karang Melok

6. Teknik meronce palem pupus dan palem laras


- Persiapkan baki, batang palem, melati setengah mekar.
- Untuk palem pupus, pilih batang palem yang baru dipetik dan batangnya masih berwarna
hijau, kemudian daunnya dihilangkan.
- Untuk palem laras, pilih tangkai palem yang sudah dikeringkan, sehingga tangkai
tangkainya merapat.
- Tusukkan melati dimulai dari tangkainya ke batang palem tersebut satu persatu sampai
penuh. Pada bagian ujung pergunakan melati kuncup, supaya bunga melati tersebut tidak
mudah lepas.Supaya melati jangan banyak dipegang, maka pekerjaan dimulai dari bagian
atas tangkai palem sampai bagian bawah tangkai palem.
Gambar 23
Palem Pupus

Gambar 24
Palem Laras

7. Teknik meronce anglir mendung lima atau tujuh.


- Persiapkan baki, tusuk sate, kawat nomor 20, melati setengah mekar, kantil.
- Dasar untaian adalah kawat nomor 20, yang dibentuk pada sebatang tusuk sate.
- Melati diuntai dengan bentuk usus-ususan yang diselingi dengan untaian beras wutah.
Caranya adalah sebagai berikut: tusukkan tangkai-tangkai melati secara horizontal pada
batang kawat. Dimulai dengan 3 kuntuk melati, lalu 6, lalu 8 kuntum yang di buat 3 – 4
tumpuk. Kembali tusukkan 6 lagi, lalu 3 kuntum lagi, demikian seterusnya.
- Dikatakan anglir mendung lima, karena yang terikat pada batang bambu atau tusuk sate
Gambar 24
tersebut, ada 5 tangkai yang panjangnya
Palem Laras berbeda panjangnya. Dikatakan angler mendung
tujuh, Karena terdapat 7 tangkai kumpulan angler pada satu batang bambu atau tusuk sate.
Gambar 25
Anglir Mendung Lima

Gambar 26
Anglir Mendung Tujuh

8. Teknik meronce cakra kembang


- Persiapkan baki, kawat, tusuk sate/ batang bambu, floral tape, melati setengah mekar. pilih
dan sisihkan melati setengah mekar.
- Siapkan kawat yang dibentuk merupakan satu ikatan pada sebilah batang bambu atau tusuk
sate. Supaya terlihat rapi , ikatan kawat pada bambu tersebut ditutup dengan floral tape.
Panjang kawat tidak sama, yaitu ada yang 6 cm, ada yang 8 cm. Jumlah keseluruhan kawat
pada satu ikatan adalah antara 12 sampai dengan 18 kawat.
- Melati ditusukkan pada setiap kawat seperti usus-ususan. Apabila sudah semuanya terisi
melati, baru dibentuk bulat sehingga menyerupai senjata cakra.

9. Gambar 27 Teknik meronce


melati Teknik Meronce Cakra Kembang pecut.
- Persiapkan baki, tusuk sate / batang bambu, kawat, melati setengah mekar, kantil.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Siapkan kawat yang yang diikatkan pada tusuk sate/ batang bambu
- Melati ditusukkan pada kawat dengan bentuk usus-ususan, dan yang terakhir tusukkan
bunga kantil.

D. Teknik Merangkai Melati


Dari berbagai macam roncean melati tersebut dapat dirangkai menjadi suatu rangkaian
bunga yang terdiri dari bunga melati saja atau melati yang dikombinasikan dengan bunga lain.
Langkah –langkah yang perlu dilakukan pada waktu merangkai melati adalah sebagai berikut:
- Buatlah desain atau rencana rangkaian bunga yang disesuaikan dengan tujuan dan akan
diletakkan dimana rangkaian bunga melati tersebut.
- Mempersiapkan peralatannya berupa: pisau yang tajam, gunting bunga, wadah/ jambangan
bunga, floral foam, kawat-kawat kecil, kasa ayam, tusuk sate, floral tape, aneka bunga dan
daun sesuai dengan desain.
- Buat rocean melati sesuai dengan desain.
- Jambangan bunga diisi dengan floral foam yang sudah direndam dengan air. Pengisian foam
harus kokoh dan tingginya 3 sampai dengan 5 cm dari bibir jambangan bunga, kemudian
ditutup dengan kasa ayam supaya floral foam tidak hancur dan bunga dapat berdiri kokoh.
- Tutuplah floral foam dengan daun seperti daun kemuning, florida beauty, asparagus bintang,
atau leather leaf.
- Rangkailah bunga yang dilengkapi dengan roncean melati sesuai dengan desain. Ada pusat
perhatian, perhatikan keseimbangan, ada pengulangan, ada irama, sehingga rangkaian bunga
melati terlihat indah dan ada kesatuan, serasi dan selaras.
Gambar 28
Hasil Rangkaian Melati

Anda mungkin juga menyukai