Anda di halaman 1dari 52
Matriks, Determinan, dan Sistem Persamaan Linear 1.1 Matriks dan Operasinya Pada bagian ini akan dibahas tentang definisi matriks, operasi yang berlaku dan beberapa sifat matriks, dalam hal ini elemen dari matriks dibatasi pada bilangan real saja. Perhatikan definisi dibawah ini [Dermist 1.1.1 Mairiks adalah susunan bilangan berbentuk segiempat, | Bilangan-bilangan dalam susunan itu dinamakan anggota matriks tersebut ConTon 1.1.1 Beberapa contoh matriks 1-2 1-1 1 2 (: ). (3 2 2). (2 -1 5), (:) < 305 1 5 0 1 Ukuran matriks ditunjukan dengan banyakuya baris dan banyaknya kolom, se- perti pada Contoh 1.1.1 secara berurutan, ukuran matriks pertama adalah 3 x 2, karena matriks terdiri dari tiga baris dan dua kolom. Begitu juga matriks selanjut- nya mempunyai ukuran 3 x 3, matriks yang ketiga juga dinamakan dengan matriks baris atau vektor baris karena hanya terditi dari sebuah baris saja dan yang ter- akhir adalah matriks kolom atau vcktor kolom, karcna hanya terdiri dari scbuah kolom saja. Keduanya, vektor kolom dan vektor baris dilambang dengan sebuah huruf kecil tebal atau huruf kecil diberi garis atasnya. Secara umum notasi untuk sebauh matriks menggumakan hnruf besar, sedangkan anggota dari matriks biasanya ‘menggunakan huruf kecil. 2 Bab 1. Mutriks, Determinan, dan Sistem Persamean Linear CONTOH 1.1.2 Matriks A mempunyai ukuran m xn, maka matriks tersebut dapat ditulis ayy a2 13 in a2) G22 a2 * Gin A= a31 33 Gin Gm1 m2 Ams amn atau dapat ditulis A= (4ij)mxn = (aig) jika diinginkan untuk menyebut sebuah anggota matriks A pada baris ke-i dan kolom ke-j, yaitu (A)ij = aay < Perhatikan beberapa definisi dibawab ini DEFINISI 1.1.2 Dua matriks dikatakan sama jika kedua matriks tersebut mem- punyai ukuran yang sama dan anggota yang berpadanan juga sama Jika ada dua matriks A = (aj) dan B = (bij) dikatakan sama, maka berlaku (A)iy = (B)iz. Perhatikan contoh dibawah ini. COoNnTOH 1.1.3 Pandang tiga matriks le =f1 2 fi 28 a-(5 7) -(5 7) e-(5 78) Jika matriks A = B, maka uilai c pada A harus sama dengan 2. Matriks B tidak sama dengan matriks C, karena kedua matriks tersebut tidak inempunyai ukuran yang sama. < DEFINISI 1.1.3 Jika dua matriks A dan B mempunyai ukuran yang sama, maka kedua matriks tersebut dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Untuk menambahkan atau mengurangkan kedua matriks lersebut anggota yang berpadanan dijumlahkan atau dikurangkan. Matriks yang tidak mempunyai wsuran yang sama tidak dapat dijumlakkan atau dikurangkan ‘Dua matriks A = (a;;) dan B = (6) dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika kedua mtriks tersebut mempunyai ukuran yang sama, hasil penjumlahannya atau pengurangannya adalah (Ax B)y = (Adis (B)iy = aij + 1.1. Matriks dan Operasinya lee CoNTOH 1.1.4 Pandang tiga matriks {12 _(4-3 aft BS a-(3i) 9-(03) (348) maka hasil penjumlahan dan pengurangan matriks A dan B, adalah a (144 24(-3))_ (5 -1 asp=(3%6 443 J=\9 7 _pu(i-4 2-(-3))_(-3 5 a B=(375 4-3 })~ \-3 -1 bagaimana kalau A+C, tidak dapat dilakukan karena ukuran kedua matriks tersebut tidak sama. 4 DEFINISI 1.1.4 Jika A sebarang matriks dan c sebarang skalar, maka hasil kali skalar dan matriks cA adalah mengalikan semua anggota A dengan skalar CONTOH 1.1.5 Jika matriks A pada Contoh 1.1.4 dikalikan dengan 3, maka hasil- nya adalah -3(12)_/3 6 sana(j D-(8 rs) Begitu juga jika matriks C dikalikan dengan 2, hesilnya 725\_(14 4 10 346) \6 8312 2c= DEFINISI 1.1.5 Dua matriks A dan B dapat dikalikan, jika matriks A mempu- nyai r xn, dan matriks B harus mempunyai ukuran n x 1 maka matriks hasil- kalinya mempunyai ukuran r x 1 dengan anggota ke-ij berasal dari perkalian baris ke-i dari matriks A dengan kolom ke-j dari matriks B. COonroH 1.1.6 Matriks A dan B pada Contoh 1.1.4 dapat dikalikan, karcna ukur- an matriks A adalah 2x 2 dan matriks B berukuran 2 x 2 sehingga kedua matriks tersebut dapat dikalikan dan hasilnya adalah Wg 12 4 -3\_ (14426 1(-3)+23 _{ 16 3 7S 4 6 3) \344+46 3(-3)4+43)~ (36 3 dengan cara yang sama, jika matriks A dikalikan dengan matriks C, hasilnya 12 725) _/13 10 17 ac=(5 :) G 4 os 22 3) sedangkan matriks C’ tidak dapat dikalikan dengan matiks A, arena ukuran ma- triksnya tidak sesuai dengan definisi yang ada. < f Bab 1. Mutriks, Determinun, dan Sistem Persumaan Linear DEFINISI 1.1.6 Matriks transpose dari matriks A ditulis AT yang ‘anggotanya | merupakan anggota A dengan mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris : . CONTOH 1.1.7 Transpose ketiga matriks pada Contoh 1.1.4 adalah 73 aa (3 a) ara ( 4 3) cT=[24 24 -3 3 36 < DEFINISI 1.1.7 Jika matriks A persegi, maka trace A dinyatakan dengan tr(A), didefinisikan sebagai jumlah anggota-anggota pada diagonal utam matriks A ConToOn 1.1.8 Dengan menggunakan matriky pada Contoh 1.1.4, maka tr(A)=144=5 — tr(B)=443=7 sedangkan trace dari matriks C tidak dapat dicari, karcna matriks @ bukan matriks persegi 4 Og 0 @ O » SOAL-SOALLATIHANI.1 «< O 8 O g@ QO Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pomahaman yang sudah di- pelajari, selanjutnya bandingkan jawaban sandara dengan kunci jawaban yang telah disediakan, 1. Diketahui matriks eserta wkurannya, yaitn Agxay Baas Chx2, Dyers dan Ba, tentukan manakah yang dapat dilakukan, jika tidak dapat dilakukan beri ko. mentar (a) BA ()ACHD () AE+B (@)AB+B (e) E(B + A) (t) BAC) (g) ETA (h) (A? +5) D 2. Diketahui persamaan matriks dibawah ini ab be )_ (16 2 3d+c add J ~ \ 14 2) carilah nilai a, 6, ¢ dan d 1.1, Matriks dan Operasinya 5 3. Pandang matriks-matriks dibawah ini 12 4 -1 X=([36 Y= ( ) ( 43 ) 2 2 12 z=(5 2 a) w=/[3 2 0 6 2 5 Hitung operasi matriks dibawah (jika memungkinkan) (a) xY (YZ (9) zw (Wx ()¥X-Z ()2X-2Y (ge) BY +2X (by) XZ-2W 4, Carilah matriks A berukuran 4 x 4, yang anggotanya memenuhi syarat yang dinyatakan fi-g]>1 (a) aj =i+5 (b) ayy = 2 ©) as-{ : li-gisa 5. Jika matriks A berukuran p x g, maka 1) — tet ATA) = tr(AAT) = tr(ATA) = 5 dlimana s adalah jumlah kuadrat anggota-angota Aq, gy, Gis %q 0 Kunci Jawaban a1 422 Oa, Ox4 451 Gay 1. bye, f, dan b 4, 33 Og 2 a=10,b=-6,c=8,d=2 03 8 3a { 0 9 (4 10 2 4, 42 Gaz Guq 30u op 1 21 ey PP a{-3 -6] « ™ 6 (4 Bs) (2 ) 22 e a eo a 0-5 5 3.22 cde ot 2 e(eeyaf(evay G -4 0 eg ga 4 2345 111 1\% -1-1 101 3456 1248 st <1 =L 1 4etasge7}] L139 aw] “{ 1 a -1 5678 1 4 16 64 1 1 -1 -1 6 Bab 1. Matriks, Detcrminan, dan Sistem Persamaan Lin, car 1.2. Matriks Diagonal, Segitiga dan Simetris dibuhas sedikit tonatang jenis dari suatu matriks, yaitu matrigg Pada bagian ini akan t dari matriks tersebut. diagonal, segitiga dan simetris dan sifat-sifat CO Matriks Diagonal Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua ai pada diagonal utama yang semuanya tidak harus nol. diagonal dibawab ini 5, it 100 0-7 010 001 matriks diagonal dengan ukuran 7 dilambangkan dengan D,, nggotanya nol semua kecual Beberapa contoh matriks coon cone coco Secara umum, ditulis a 0 0 0 0d 0 -- 0 Dr=| 9 9 4 0 0 0 0 = dn Matriks diagonal mempunyai invers, yaitu #9 0 0 0 f O 0 Dyi=| 0 0 a 0 00 0 x schingga DD~! = D~!D = 1, sedangkan perkalian atau pangkat dari matriks dia- gonal dapat ditulis dengan dé 0 0 0 o ad 0 0 0 0 d& 0 1.2. Matriks Diagonal, Sogitiga dan Simetris 7 Conron 1.2.1 Jika maka woo as > W = con ono Reo NS > & a con ome 0 0 2 7 Sckarang cobalah mengalikan matriks diagonal dengan matriks scbarang, kemu- dian kalikan matriks sebarang dengan matriks diagonal. Apa yang dapat saudara simpulkan dari dua perkalian matriks tersebut. O Matriks Segitiga Ada dua macam matriks segitiga, yaitu matriks scgitiga atas dan matriks segitiga bawah. Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang semua anggotanya diba- wah diagonal utama scmuanya nol, sedangkan matriks scgitiga bawah kebalikannya. Atau dengan pernyataan dibawah, yaitn © Matriks segitiga ates A = aj] jika dan hanya jika jj = 0 untuk i > j, sedangkan © Matriks segitiga bawah B = (bj)] jika dan hanya jika bij = 0 untuk i (1.8) Pada proses pencarian penyelesaian dari sistem linear tersebut, biasanya tanda +, dan = dihilangkan schingga terbentuk suatu matriks yaug Iebih singkat yang dinamakan matriks diperbesar (augmented matrix), yaitu matriks A dan mariks 6 digabung jadi satu kesatuan matriks, hasilnya ay 2 ai = yy by 92) 022 473 +++ yy, by 431 932 33 *** a3, bg mi m2 Ams --* mn bm O Sistem Linear Homogen - Suatu sistem linear dikatakan sistem linear homogen, jika matriks 6 diganti dengan | matriks 0, atan sistem tersebut mempunyai bentuk ayn tare +ayryte-+ainty = 0 ayn, Fanny + ary tet amty = 0 agi + ayg02 + axpry t= tainty = 0 (1.9) Pott pb tout Ay Z1 + Om te + mats e+ dmnin = 0 a) Bab 1. Matrike, Determinan, dan Sistem Persamaan Line, Sistem ini mempunyai penyelesaian trivial jike x1 = 42 = 73 = *** = Zn = Oday mempunyai penyclosaian tak trivial jikn sistem mempunyai penyclesaian selain ity O 80 @ OC » SOALSOALLATIHANI3 «< 0 ®O @g Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman yang sudah dj. pelajari, selanjutnya bandingkan jawaban sandara dengan kunci jawaban yang telah disedinkan. 1. Persamaan-persamaan manakah yang termasuk persamaan linear? (a) 2r4+3y+22=6 (b) 2ry+3y+2z2=6 (c) 2x +3y=22+6 (d) jr+3y?=6 (c) 1+3y-2=6 () 47-jy=6 2. Jika p adalah suatu konstante, persamaan manakah yang termasuk persamean linear (a) 2r+3y=sin pp — (b) py+3r+22=" © (0) pr+ly=6 3. Buatlah matriks A, Z dan b yang dapat mewakili sistem persamaan linear dibs wabi ini Qn + 3y+4z —3r + 3y — 6z 4. Buatlah matriks diperbesar dari sistem persamaan lincar dibawah ini 3r+4y—3z = 12 -r+2y492 = 21 —Sy+ 22462 = 22 eo Apakah sistem linear dibawah termasuk sistem linear homogen Sr+2y = 32 —2+92 2y ~8yt+llz = op 6. Cari sistem persamaan linear dari matriks diperbesar dibawah ini ~13 1 81 12 2 32 3 3 32 Lf 34 1.4, Penyelosainn Sistem Persamaan Linear 15 O Kunci Jawaban 1, a,c, dan f 2. a,b, dance 23 4 sa-(3, : 4): 304 -3 12 4] -12 9 21 -32 6 2 5. ya 6. 3x1 +422 —1323+24 = 81 321 —22r2 +1223 +224 = 32 4x, +322 + 3323+3x4 = 32 zy+12z2+llzy+7z4 = 2x, +22 — Sry +23r4 = 55 1.4 Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Untuk mencari penyelesaian umum atau himpunan penyelesaian dari suatu sistem persamean linear, ada beberapa cara yang sederhana adalah substitusi (seperti di SMU). Sebelum mencari penyelesaian dari sistem persamaan linear, perhatilan ter- lebih dehulu metode dasar atau clementer yang mirip dengan metode substitusi yaitu operasi baris elementer yang lebih dikenal dengan sebutan OBE. Pada metode substitusi, langkah untuk menghilangkan scbuah peubah dapat dilakukan dengan tiga langkah, yaitu 1. Mengalikan persamaan dengan sebuah konstanta tak-uol 2, Tularkan dua persamaan 3. Tambahkan perkalian dari porsamaan ke persamaan yang lain Sedangkan pada metode operasi baris elementer, langkah untuk menghilanglan sebuah konstanta pada kolom tertentu dapat dilakukan dengan tiga langkah, yaitu 1. Mengalikan baris dengan sebuah konstanta tak-nol 2. Tukarkan dua baris 3. Tambablan perlalian dari baris ke baris yang lain = 16 Bab 1. Matriks, Determinan, dan Sistem Persamaan ContTou 1.4.1 Pandang sistem persamaan linear berikut ini, r+yy = 5 (ay Qe+5y = 12 (uy a menyelesaikan dengan metode substitusi, lakukan langkah pertama, yaity, likan Persamaan 1.10 dengan 2, sehingga menjadi Qr+4y = 10 Qr+5y = 12 kemudian kurangkan Persamaan 1.11 dengan Persamaan 1.10, maka Persamaan 1.1) menjadi y=2 dan r+22=5, maka r=1 Tetapi, jika menggunakan metode OBE, buatlah matriks diperbesar dari sistem persamaan linear tersebut, kemudian lakukan OBE dengan perintah, kurangi baris kedua dengan dua kali baris pertama, dilanjutkan kurangi baris satu dengan dua kali baris kedua schingga menjadi 3B Ss 12 Bo—2B, (1 2 %&) By-2B) (1 01 2 5 12 Gitta o12 ac o12 kembalilam ke bentuk sistem persamaan linear, sehingga c= 1dany=2 4 C Baris Eselon Tereduksi ‘Telah dipelajari langkab-langhnh OBE, seperti pada Contoh 1.4.1, Pada bagian is akan ditunjukkan bentuk dari suatu matriks yang mempunyai sifat Garis eselon dat baris eselon teredukst adalah sebagai berikut: Jika suatu baris tidak seluruhnya terdiri dari nol, maka angka tak-nol pertalt# 1. Jalam baris tersebut adalah satu yang disebut dengan utama-1 Jika ada baris terdiri dari nol semma, makn pindahkan ke bagian bawah matrikt un baris yang beurutan yang (idak seluruhuya nol, utame-1 pad! ike ada dl 5 ae rletak disebelah kanan utama-1 dati baris atasty™ paris yang lebih bawah te 4, Setiap kolom yang berisi utame-] mempunyai uol di baris yang Ininnye sido guatu matriks mempunyssifat 1,2 dan 8, zak motrks tersebut disebut i ek baris eselon, sedinghan tatriks yang mempunyal keempat ale matric namelan matriks beutuk baris eselon tereduksi terse 1.4. Penyelesaian Sistem Persamuan Linear 7 COoNTOH 1.4.2 Matriks-matriks dalam bentuk baris esclon, seperti dibawab ini 1232 1232 ca G o14a3)f[o143 01 ooo0o0 ooo. oo Sedangkan matriks-matiks dalam bentuk baris eselon tereduksi adalah oon 7A/ \oo0o00/ \oo0 1002 1000 teas 0103 0100 00 tt 0012 0010 0000 ooo01 CO Metode Eliminasi Gauss Metode climinasi Gauss adalah suatu metode untuk mencari himpunan penyele- saian dari sistem persamaan lincar dengan menggunakan OBE, sedemikian hingga matriksnya mempunyai bentuk baris eselon. Setelah terbentuk baris eselon, kemba- Jikan matriks tersebut dalam bentuk sistem linear dan kemudian lakukan substitusi balik mulai dari bawah. CoNnTOH 1.4.3 Selesaikan sistem persamaan linear dibawah ini dengan menggnak- an metode climinasi Gauss atytz = 6 o+2y+32 = 14 r+dy+9z = 36 Jawad: Ubah: sistem linear ke bentuk matriks diperbesar, 111 6 12314 149 36 kemudian lakukan OBE, scdemikian hingga matriksnya menjadi bentuk baris esclon, seperti 1116 111 6 1116 123i) 22% fora s | B® (o12s 1 4 9 36 14 9 36 0 3 8 30 3 1116 1 1116 Bs- 3B (1 2 8 Bal) 0128 0026 0013 SS Matriks, Determinan, dan Sistem Persatnann Ubah Kembali ke sistem linear menjadi tt+ytz = 6 yt2z = 8 2=3 Jakukan substitusi balik, yaitu =3 y+23=8, ~ T+243=6, 2=1 Jadi himpunan Penyelesaiannya adalah x =1, y= 2dan z=3 i O Metode Eliminasi Gauss-Jordan Metode climinasi Ganss-Jordan Jedi himpunan penyelesaiannya adalah 7 = Ly=2dan 2=3 9 CONTOH 1.4.4 Carilah penyelesaian dari sistem linear homogen berikut "+t +254 xy 14+ 29 +825 + day +909 +525 4+ —45, jawab: 1.4. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear 19 Ubah sistem linear dalam bentuk matriks, kemudian lakukan OBE sehingga menjadi matriks dalam bentuk esclon tereduksi, seperti rl lili ( 7) > 0123 5-4 135 1 3 ‘) eee ANH we —— oor _ lia. 10 1 B32 fy 2 3 Bi=Be o1 Bast 000 -1l1 oo 10 -1 10 ‘ (: 12 Baa 3Bs o1 BLL2Bs 7 00 0 00 k 10 -1 a a 0120 ooo1 r kembalikan ke sistem linear, sehingga didapat m = 23 mp = —2xy m = 0 | Jadi penyelesaiannya adalah T=8, m=-2s, m=s, m4 =0 O #8 0 @ CO » SOAL-SOALLATIHANI4 «< OO @O Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman yang sudah di- Pelajari, selanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 1. Diantara matriks-matriks terscbut yang termasuk matriks yang berbentuk ese- lon, eselon tereduksi, atau bukan keduanya 121 101 100 100 (a) oi) m(oze @{o10}) @lo10 001 001 001 000 so. Determinan, dan Sistem Persatnnan jin. 2 Bob 1 Matcibe 100 lig oo00 100 h ool (b) | 0 1 9 {010 o (ote) w( ) (st) 000 010 O09 2. Selesailan sister dibawal ini dengan metoce elzinasi Gauss art dy+22 = 12 r+wy+3e = i grtytde = 3. Selesaikan sistem dibawah ini dengan metode eliminasi GanssJordan r+2y+22 = 9 2 9 zty-3 3a-—y +22 4. Sclesaikan sistem linear homogen dibawah ini dengan metode sebarang r+2y+2z2 = 0 r+y-3: = 0 Br-yt2z = 0 5. Sclesaikan sistem lincar dibawah ini dengan metode scbarang zp+2r0t2ry = xy a1 +2 -3ry = 2xy 2x) 2142 = zy 6. Carilah nilai a, sedemikian bingga sistem linear tersebut mempunyai satu pe nyclesainn, banyak penyclesaian dan tidak mempunyai penyclesaian 2 +2232, = 4 321 -xy+5ry = 2 dx +22 +(a?—14)zg = 42 O Kunci Jawaban 1. eselon: a, b, dan h, —eselon tereduksi: 6, d, £ 2. 2=1, y=2danz=3 3, 2=3, y=2dunz=1 4. £2=0, y=Odanz=0 5. (21, 02)03,04|01 = —8,0y = 2s, 25 1.5. Matriks Invers ot 1.5 Matriks Invers Pada bagian ini akan dibahas tentang invers dari snatu matriks dan cara mencari inversnya. Sifat-sifat dasar dari suatu matriks yang mempunyai invers. Sebelum- nya akan dikenal terlebih dahulu beberapa jenis matriks yang akan dipakai secara langsung. Scbuah matriks dikatakan matriks nol, jika semua anggota dari matriks ter- sebut nol semuanya. Sedangkan ukuran dari matriks nol tersebut tergantung pada matriks kawannya. ConTOH 1.5.1 Contoh beberapa matriks nol dengan beberapa ukuran yang ber- beda 000 00 oo) 8 ° 000 00 000 0 ooo 0 Jika matriks sebarang A dan matriks nol 0 dengan ukuran yang sama, jelas bahwa A+ 0 = 0+ A = A, sama seperti bilangan real a+0=O+0 =a. Tiga bilangan a, 6dan c semuanya tidak nol, jike ab = ac, maka b = c, begitu juga untuk dua bilangan yang berbeda, jika de =, make salah satu bilangan tersebut harus nol. Hal ini ttidak berlaku pada matriks. < ConToH 1.5.2 Pandang empat yang berbeda 01 a. _(25 _(37 an(Sa)oa(54) e=(94). 2=(33) berlaku 34 ap=ac~(¢ 3) padahal matriks B tidak sama dengan matriks C, begitu juga AD = 0, salah satu dari matriks terscbut tidak harus nol. < Matriks identitas adalah matriks persegi yang anggotanya semua nol kecuali pada diagonal utama semuanya bilangan satu, biasanya disimbol dengan [,, dimana n adalah ukuran matriksnya. Conton 1.5.3 Beberapa contoh matriks identitas 100 bh (O23) y=([010 = oo01 coo Soro cHoo Hooo etorminan, dan Sistem Persamann J, Matriks scbarang A jika dikalikan dengan matriks identitas atau sebaliknya (4, pat dilakukan), hasilnyn adalah matriks A sendiri, atau ditulis AI=IA=A CONTOH 1.5.4 Misalkan matriks maka naz} 2a4)_(23 9) PA=\oi}\a79 479 begitu juga. 100 {234 -(7 33) ae (E2sy(hi sets < Perhatikan teorema berikut ini TEOREMA 1.5.1 Jika matriks persegi A dilakukan OBE pada matriks tersebut sehingga menjadi matriks yang berbentuk baris eselon teredutsi yaitu Ry maka R ‘adalah matriks yang mempunyai baris nol semua atau matriks identitas. Bukti: Pandang suatu matriks persegi A kemudian lakukan OBE, setiap satu utama yang dihasilkan maka pada kolom tersebut pada baris yang lainnya semua nol. dikes dilakukan terus, maka yang dihesillan adalah matriks identitas atau matriks yang mengandung baris yang nol semua. = 0 ConToH 1.5.5 Pandang matrisk persegi, irr A={[123 149 Jakukan operasi boris clementer, schingga 1ii\ BoB (111) Bob 123} 77 [O12] —— 149) By-B \0 3 8/ By-3B 0 1 0 10 -1\ Bi+Bs fi o1 2 — 0 ool B,-2B; \0 1.5. Matriks Invers 2B Pada bagian ini akan dibahas tentang invers dari suatu matriks, sebelumnya perhatikan definisi invers dibawab ini DeFINIS! 1.5.2 Jika A matriks persegi dan jika matriks persegi lain yang dapat ditemukan B berukuran sama, sedemikian hingga berlaku AB = BA = I, maka A disebut matriks yang dibalik atau matiks yang punyai invers dan matrika B disebut invers dari matriks A. ConTou 1.5.6 Matriks B = (2 3) adalah invers dari matiks A = 35 12 Jarena 35 2-5 10 ap=(} (3 3 )-( tat 2 -5)\/3 5 pa=(2, as < Sckarang perhatikan teorema berikut dan TEOREMA 1.5.3 Jika B dan C keduanya adalah invers dari matriks A, maka B=C Bukti: Karena B invers dari A, maka AB = I, Kalikan kedua sisi dengan C, sehingga C(AB) = CI =C, sedangkan (CA)B =IB=B,jadiB=C 6 TEOREMA 1.5.4 Jika matriks A dan B adalah matriks yang mempunyai invers dan beukuran sama, maka 1. AB juga mempunyai invers 2, (AB)! = BA} Bukti: Dengan mengalikan kedua sisi dengan AB, maka (AB)(B“1A~) = ABBA“! = ATA~ Secara simultan telah ditunjukan bukti untuk (a). o 2 Sakina Rab 1 Mal ile Drverminan dan Siem Pray Ly | ___ Poh Ma Linen, CONTON 1.5.7 Tinjan matrites dibawah ini (2) (8) ah) maka dapat ditermkan n oa (4 T)(4 #)-(4 y)-aam | Beberapa sifat yang tersirat pada definisi dan teorems (bukti cari di buku lain) | yang dapat dipakai nintuk menambah wawasan, antara Iain DuFINIs! 1.5.5 Jia matrike persegi A, maka dapat didefiniskan ] Mal AN =AAA--4 (n>) n faktor jiko A mempunyai invers, didefintsikan At =(A7) =A tata at n faktor ——— TEOREMA 1.5.6 Jika matriks persegi A, dan r,s bilangan bulat, maka | ras = arts (ary =a" "TEOREMA 1.5.7 Jika A matriks yang mempunyai invers, maka 1, A~} mempunyai invers, dan (A7!)"! = A post 2, A mempunyai invers dan (A°)-! = (A~"", untuk n bilangan bul 4. Untuk k skalar tak nol, KA mempunyai invers dan (kA)- = tat —_ | 1.5._Matriks Invers CoNnTOH 1.5.8 Lihat matriks pada Contoh 1.5.7, yaitu A=(7 5) am at=(4 7) maka dan moueme(4 2A F(A 7 )=(45 2) < TEOREMA 1.5.8 Jika matrisk A mempunyai invers, maka AT juga mempunyai invers dan (AT) = (471)? ConTou 1.5.9 Lihat matriks pada Contoh 1.5.7, yaitu _(12 r_(.i a=(12) a ate(2!) 4-( § 7) dan (AT -1 2 seperti pada Teorema 1.5.8. 4 maka O @ 0 @ CO » SOALSOALLATIHANIE5 «< C®OM@80 Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman yang sudah di- pelajari, sclanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Diketahui empat matriks, yaitu a-(38) 9-(49) e-(4 9) 22634) 1. Hitunglah (a) AB (b) AC (©) AD (d) BA () BC (f) BD (g) CA (a) CB (ep (ij) DA (k) DB Q) De Sis rsamaan Lincar | * Bab 1. Matriks, Determinan, dan Sistem Pe inear Apa yang dapat snudar simpulkan ? ian hitunglah 2. Gunakan hasil kesipulan soal scbelumnya, kemudian hitungl D a (b) B® (Oe OP © can to (o () (CO, ae (i) (ABy8 (j) (AB)? (k) (CD) Q) (Des 3. Gunakan hasil dari soal sebelumnya, kemudian hitung, (a) A?-2A47 (b) B?-2B47 (c) (A?-24+1)(B? -2B+ 1) 4. Hitunglah (a) AT (b) BT (CT (@ oT (e) (ATP (f) (Bu)? (e) (C7!) (a) (DF (i) (A?BT) @ (Bar () (CT DTT @ (oer 5. Matriks 101 A=/}110 o11 Tentukan apakah A mempunyai invers atau tidak, jika punya, carilah inversaya (petunjuk solesaikan AX = 1) 0 Kunei Jawaban -7 6 23 18 rer o(2 &) @(BB) 35-27 5 3 ar «(3 7) (3 4) -1-3) 4 ( % -18) | Blas "\ 37 a3 J bt 17 27 ll -6 2235 w-7) bE ( an (th 2) (a e) o( 2a 3) 315 244 i 1.6._Matriks Elementer dan Mencari Invers 27 a. (24 189), (283-14), / 89 "(315 244 “\ -144 89 "\ 144 233 244 189) | ( 244-189) & \ 315 244 "\ 315 24 id. ido okr Ls 10 15 25-15 Sam fn 2) B (de 10 /aA bB « ( s oB EA g — Qo jt kT OLE eo . punya, yaitu ( = 1.6 Matriks Elementer dan Mencari Invers Pada bagian ini akan dibahas tentang matriks elementer atau matriks dasar yaitu suatu matriks yang didapat dari OBE dari matriks identitas. Dibahas pula cara mencari invers dari suatu matriks. Perhatikan definisi dibawah ini DEFINISI 1.6.1 Matriks elementer alau matriks dasar adalah matriks persegi yang dihasitkan dari OBE tunggal terhadap matriks identitas. ConTon 1.6.1 Perhatikan tiga matriks elementer berikut 100 100 001 A=(010 f,=|010 Es=(010 003 201 100 Matriks £, adalah matriks hasil OBE terhadap matriks identitas dengan operasinya ‘adalah baris ketiga dikalikan dengan tiga, matriks 2 operasinya adalah baris ketiga ditambah dua kali baris kedua, dan matriks Ey opcrasinya adalah tukarkan baris pertama dengan baris ketiga. 4 fan, dan Sistem Persamaan 1, cap . n matriks clementer mala}. | ; jkalikan dent __ dik ada matriks sebarang dapat & tersebuat lau OBE yang sama deny silnya sama dengan matriks sebarang matriks elementer tersebut. CONTOH 1.6.2 Matriks sebarang, misal A 1024 2 A=(2-1 9 (; 010 ada Contob 1.6.1, maka hasilnya sama dengy, dapat dikalikan dengan matriks B1 p matriks A dengan OBE yang sama | 1024 | =([2-102 3.0 30 1024 1024 a-(2-102) B® [2-102 1010 3.0 30 < Hasil satu operasi OBE pada matriks identitas menghasillan sebuah matriks e- menter, sebaliknya sebuah matriks elementer dapat juga dilakuan satu operasi OBE sedemikian hingga kembali menjadi matriks identitas dengan operasi kebalikanuya sedangkan CONTOH 1.6.3 Perhatikan tiga matriks clementer pada Contoh 1.6.1 akan dil kukan operasi kebalikan sedemikian hingga kembali menjadi matriks identitas 100 4 100 a-(30) ay (4 2o)\_, 003 001 | 100 100 | m=(010) 822% [9 1 9 lay | 201 Pod 001 an(ais Bs (382), 100 ooi). OBE yang dikenakan pada Ej, yaitu baris ketiga dikali is 1g dikena : ga dilalikan dengan sepertig #4 lah kebalikan dari OBE pada J yang menghasilkan By, yaitu bari in siti? dengan tiga. Bogitu juga untuk Ey dan Ey, qe dan 1.6, Matriks Elementer dan Mencari Invers 29 Oleh karena itu perhatikan teorema berikut ini TEOREMA 1.6.2 Setiap matriks elementer mempunyai invers, dan inversnya merupakan matriks elementer juga Bukti: Jika E matriks elementer yang dihasilkan dari OBE pada I, dan F), juga merupakan matriks clementer yang dihasilkan dari OBE pada I dengan opcasi kebalikannya, maka EEy = EyE =1 artinya Ep adalah invers dari E atau sebaliknya. ConTOH 1.6.4 Perhatikan matriks elementer yang dihasilkan dengan mengelikan tiga pada baris ketiga 100 100 t=(010) B® (o10)=e 001 003 perhatikan pula matriks clementer yang dihasilkan dengan operasi kebalikannya ya- itn baris ketiga dikalikan dengan sepertiga sekarang kalikan antara £ dan Eo atau sebaliknya 100\/100 BEb=(010)(010 003 004 atau sebaliknya 100\/100 HE=|010)}[ 010 oot)/\o03 Perhatikan teorema berikut ini, yang menetapkan hubungan antara keterbalikan, sistem linear homogen, bentuk baris-eselon tereduksi dan matriks elementer yang hasiluya sangat penting < dan Sistem Persasnean Ling, * Bab J. Matrikes Determinal, TTEOREMA 1.6.3 Jika A malriks persegi permuaiaan be TAT SRNEY Pt mua benar atau semua salah | a. A mempunyai invers | 6. AE =0 hanya mempunyat penyelesaian trivial | ¢. Bnetuk baris eselon tereduksi dari A adalah T | 4. A dapat dinyatakan dalam perkalian beberapa matriks elementer Bukti: ‘Akan dibuktikan sesuai urutannya yaitu a+b +e +4 0 ab _ Jika A mempunyai invers, maka Az = 0 ‘Andaikan invers dari A adalah A~', maka kedua sisi kalikan dengan A71, sehingga Ataz = A'0 z=0 jadi penyelesaiannya AZ =0 adalah penyelesaian trivial. bac Jika AZ = 0 mempunyai penyclesaian trivial, maka bentuk baris eselon tereduksi dari A adalah I Untuk menyelesaikan sistem linear homogen tersebut, gunakan eliminasi Gauss Jordan, yaitu bust matriks diperbesar kemudian lakukan OBB, maka akan terbentuk matriks 100.00 010.00 oon 00 000... 10 kembalikan ke bentuk semula maka a baris eselon tereduksi. mals matriks A basil OBE tersebut adalah bentuk cod Jika bentuk baris eselon tereduksi dari A a sebagai hasil kali beberap matriks elementer dalah I, maka A dapat dinyatel@? 1.6._Matriks Elementer dan Mencari Invers 31 Pada pembuktian sebelumnya, jika pada matriks A dikenai OBE maka akan menjadi J, padahal sctiap satu OBE adalah matriks clementer, schingga Ex: E3E,E\A=1 dan setiap matriks elementer mempunyai invers, maka A= Ey! By! Ej'--- Bz? schingga matriks A dapat dinyatakan sebagai hasil kali beberapa matriks clementer. da Jika A dapat dinyatakan sebagai hasil kali beberapa matriks elementer, maka A punyai invers Dari hasil loli yang teralchir, maka matriks A memang punya invers. Dari Teorema 1.6.3, dapat digunakan untuk mencari invers dari suatu matriks persegi misal A, yaitu dengan cara melakukan serangkaian OBE pada matriks Adan juga pada matriks J, sampai dengan matriks A menjadi matriks J, maka matriks I akan menjadi A~!. Secara singkat dapat digambar sebagai berikut (As) OBE (1; A7') CONTOH 1.6.5 Carilah invers dari hia A=[123 149 Gabungkan matriks A dengan matriks J, kemudian lakukan OBE sedemikian hingga matriks A menjadi J dan matriks / menjadi A~', seperti dibawah ini P1ri:100\) B-B f/111; 100) B-B (A:n=[123:010]) ™ o12:-110)] —~ 149:001 038 By — By -1 0 1) By-3B, )=eu jan Sistor Persasnaan Liyey 32 Bab J. O #0 @ 0 >» SOALSOALLATIHANIG « 0 Omg Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemaharnan yang sudah qj, pelajari, sclanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang tol,h disediakan. 1. Manakah diantara matriks dibawnh ini yang termasuk matriks elementer 10 “3 1 os fk 10. ( o1 #(4%) (34) «(3 ws) #lio 2. Carilah operasi baris yang menghasilkan matriks clementer berikut a(%} » (30 .(i 2 a(ie "10 “Loo. “Lo 5? 31 3. Diketahui matriks 321 81 2 3 201 Az=[ -3 6 -3 B=|-3 6 -3 C=[-3 6 -3 B12 321 2 -3 0 Carilah matriks clementer Ej, £2, £3 dan Ey, scdomikian hingga a RA=B b. EAB=A c. BysA=C d. BKC =A (10 4-(458) (a) Cari matriks elementer £1 dan Ey sedemikinn hingga EyE,A = 1 (b) Talis A~! sebagai perialian dua matriks elementer (c) Tulis A sebagai perkalian dun matriks clementer 5. Carilah invers dari 1293 o-(3 53 108 1. hanya b. yang bukan matriks elementer 2.4. Bi b. Bi(-3) c, Ba(52) 4. By ~ 3B i 4. Pandang matriks CO Kunci Jawaban 1.7. Fungsi Determinan 33 ens —s i i ev Lew — oo — a b 1.7 Fungsi Determinan Scbelum memepclajari fungsi determinan, harus kenal terlebih dahulu tentang per- mutasi. Perhatikan definisi dibawah ini DEFINISI 1.7.1 Permutasi suatu himpunan bilangan bulat {1,2,3,--- ,n} ada- lah suatu susunan bilangan-bilangan bulat dalam suatu urutan tanpa pengulangan ‘Akan lebih jelas, perhaqtikan contoh dibawah ini Conrou 1.7.1 Ada enam permutasi yang berbeda dari himpunan bilangan bulat {1,2,3}, permutasi tersebut adalah (1, 2,3), (13,2), (2, 1,3), (2,3, 1), (31,2), (8:2,0) < ConTou 1.7.2 Ada 24 permutasi yang berbeda dari himpunan bilangan bulat {1,2,3,4}, permutasi tersebut adalah (1,2,3,4), (1, 2,4,3)s (153,24), (143,4,2), (1, 4,2,3)5 (1 4,3,2) (2,1,3,4), (2,1, 4,3), (2,3, 1,4), (2,3,4, 1), (24,143), (2,4,3,1) (3,1,2,4), (3, 1,4, 2)s (3, 251,4)s (3, 2,4, 1), (3,4,2,1)5 (3,4, 1,2) (4,1,2,3), (4,1, 3, 2), (4, 2,3, 1), (4,2, 1,3), (4,3, 2, 1), (4,3, 1,2) ss > Se AS 424 Lye yh gaat al 2h PT PT PLETDRG TEL TP LL da estas Gambar 1.7.1 Permutasi Empat pobon permutasi, seperti Metode yang Icbih mudah, yaitu dengan menggunakan pada Gambar 1.7.1 . Dari contoh diates, ada 24 permuatasi dari {1,2,3,4}. Hasil tersebut merupalan perkalian dari posisi, yaitu posisi pertama terdiri dari empat, posisi kedua terdini Tari tiga, posisi ketiga terdiri dari dua dan posisi ke-empat hanya satu atau dapat ditulis 43.2.1 =4!=24 dupat dicari dengan cara yang sama, permutasi — empal = Untuk permutasi n bilangan yang berbeda, yaitu permutasi — n= n.(n—1).++ 3.21 = nl Selanjutuya alan dibahas tentang pembalikan, Pembalikan adalah suatu urutan bilangan besar mendabului bilangan yang lebili kecil. Sedangkan jumlah pembalikan adalah banyaknya bilangen yang lebih besar menadahuli bilangan yan glebih kecil. Lebih lenglapuya perhatikan contol dibawah ini. ConrToH 1.7.3 Hasil permutasi adalah (6,1,4,3,2,5) bilangan 6, mendahului bilangan 1, 2,3,4, dan 5, sehingga ada 5 pembalikan. ¢ bilangan 5, tidak mendahului © bilangan 4, mendahului 3,2,, sehingga ada 2 pembalikan bilangan 3, mendahului 2, sehingga ada satu pembalikan # bilangan 2, tidak mendahului, begitu juga bilangan 1 jadi jurnlah pembalikannya adalah 5+2+1=8 pembalikan 4 Perhaitkan definisi dibawah ini DEFINISI 1.7.2 Jika dalam suatu permutasi genap maka permutasi tersebut disebut rae Fiiolah pembalitons We jumlah pembalikan yang ganjil maka disebut dengon net jae see jika terjodt Permutasi ganj 1.7,_Fungsi Determinan 35 ConToH 1.7.4 Dari Contoh 1.7.1 hasil permutasi tercantum dalam tabel berikut Permutasi | Jumlah Pembalikan | Klasifikasi 2,3) 0 genap (1,3,2) 1 ganjil (2,1,3) 1 ganjil (2,3, 1) 2 genap (3,1,2) 2 (3,2,1) 3 Hasil kali dasar dari suatu matriks persegi yaitu perkalian dari semua clemen matriks lerhadap clemen matriks yang lain dengan mengikuti aturan tertentu. Jika. matriks tersebut berukuran n x n, maka perkalian dasarnya terdiri dari n clemen yaitu 2102.43. ++-Gy_ sedangkan banyaknya perkalian dasar adalah n! yaitu banyaknya permutasi yang di- isikan pada tanda setrip dan tanda positif atau negatif tergantung dari hasil pemba- likan, jika permutasi genap bertanda positif dan sebaliknya permutasi ganjil betanda negatif, Perhatikan definisi fungsi determinan berikut ini DerInist 1.7.3 Pandang matriks A matriks persegi. it Pungsi determinan A atau biasanya disingkal dengan determinan A dinyalakan dengan det(A) sebagai jumlahan hasil kali dasar beserta tanda dari A Akan lebih jelas perhatikan contoh-contoh berikut ConTon 1.7.5 Hitung determinan dari matriks persegi A berukuran 2 x 2, mi- salkan, a=(m m2 431 432 Perhatikan tabel berikut Permutasi | Hasil Kali Dasar | Pembalikan | Hasil Kali Dasar Bertanda | (1,2) ay1a22 genap 1022 (2,1) 12021 ganjil =ax2021 sehingga =| an ai as det(a) = | OM 8 | = ana — a20 < Sckarang perhatikan contoh untuk matriks berukuran 3 x 3 berikut ini Determine, dan Sistem Persamaan Line, Bab 1. Matriks Conrou 1.7.6 Hitung determinan dari matriks persegi A berukuran 3 x 3, ye salkan ay an a Az=| an a2 %3 ag, 032 33 Perhatikan tabel berikut Permatast | Has Kali Dasar | Pembelikan | Hasil Hall Doms Bates nap 0,23) a11072033 gen =a41 0230: (13.2) ay103032 ganjil ving (2,1,3) @12021433, gangil onbnti (23,1) 2029031 genap anand (3,1.2) ayyanyas2 genap tien (3,2,1) 4322031 ganjil —oiteatsL sehingga ay an ay det(A) = | am a3 a3 a3) 032 033 | = ayan7G33 + 01242503) + 413421032 —(arraagagp + 012021433 + @33022031) < COonTOH 1.7.7 Hitung determinan dari matriks persegi A berukuran 3 x 3,0 salkan 24 A=(41 62 ean Perhatikan tabcl berikut Permutasi | Hasil Kali Dasar | Pembalikan | Hasil Kali Dasar Dertande G23) 213 genap é i) ganjil 30 a ganjil 48 Gin oimap 120 2) | senap 24 ——Seniil_ | -18 det(a) = Onn wee woe 1.7__Pangsi Determinan 37 QO @ 0 @ O > SOALSOALLATIHANL.7 « O oma Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman yang sudah di- pelajari, selanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 1. Carilah jumlah pembalikan dari permutasi {1,2,3,4,5,6} (a) (1,2,3,6,4,5) (6) (6,5,4,3,2,1) —(c) (4,3,5,6,1,2) — (d) (3,2, 1,5,4,6) 2. Hitung determinan berikut 23 -3 2 2-3 3-3 M164 o| 33 ols a | |3 4 3. Hitung determinan berikut 122 1-3 2 o21 o21 (a)}3 5 1 lo 2 3 (]1 01 @)1 04 223 2-21 220 o21 4. carilah nilai a sehingga determina dari matriks berikut bernilai nol 40 0 a-2 -5 (a) | ®] 0 a 2 L a+4 0 | 5. Gunakan aturan yan gsudah diperoleh unutk mendapat nilai determian dari matriks berikut ewww wHoo 1 2 1 4 wowe 3 Kunei Jawaban La%® bi «10 44 2416 b. -19, « 6 dG 3a 9, ob. -18, « 6 dO 4a, 31 b. 4,32 3% Bab 1, Matriks, Determinan, dan Sistem Persamaan Lines, 1.8 Cara Lain Menghitung Determinan Pada bagian ini akan dikenallan care menghitung determinan dari suatt mati Cara ini merupakan gabungan dari modul sebelumnya yaitu mereduksi suatu ine, triks sodemikien hingga matriks terscbut menjadi bentuk baris esclon teredulsi, Metode ini akan mempermudah mencai nilai determinen untuk ukuran yang beser, Perhatikan tcorema berikut ini TEOREMA 1.8.1 Pandang matriks persegi A, a, Jika A mempunyai sebuah atau lebih baris (kolom) nol scrua, maka det(A) = b. det(A) = det(AT) | Buk (a) Untuk mencari nilai dari suatu determinan, hasil kali dasar selalu memuat salab satu elemen dari baris atau kolom, sehingga perkalian dasaarnya selalu memmuat nol, Jadi nilai determinannya selalu nol (b) Sesaui dengan (a) pada husil kali dasar selalu memuat salsh satu elemen, male dengan demikian nilai determinan dari A akan sama dengan AT. ‘Peorema dibawah ini akan mempermudah perhitungan dari suatu matriks, ¥ "TEOREMA 1.8.2 Jika matriks persegi A adalah matriks segitiga atas atau bawah, maka det(A)= hasil kali elemen pada diagonalnya Bukti: telah dijelaskna diatas bahwa nilai determinan merupakan perkalian dasar yané selalu memunt salah satu clemen pada setiap baris atau kolom, olch karena i? pada matriks segitiga atas atau bawah untuk baris dan kolom yan gtidak nilai elemennya nol, sedangkan pada baris atau kolom yang sama elemennya tid sama dengan nol, sehingga nilai determinan dari matriks segitiga atas atau ba’ hanyalah perkalian elemen pada diagonal utamanya saja. ConTou 1.8.1 Hitung determinan dari 2 000 -1 -300 3 5 3 0 |= (2)-3)(3)(4) = ~72 3°22 1.8. Cara Lain Menghitung Determinan 39 < ‘Teorema dibawah ini menunjukkan bagaimana peran dari OBE yang sudah di- bahas pada modul sebclumnya memunyai peran untuk menentukan nilai detcrminan TEOREMA 1.8.3 Pandang matriks ersegi A berukurann x n (a) Jika B adalah matriks yang dihasilkan dari matriks A yang dilakukan dengan OBE/OKE tunggal yaitu dengan mengatikan dengan k pada salah satu baris atau kolom dari A, maka det(B) = kdet(A) (b) Jika B adalah matriks yang dihasilkan dari matriks A dengan OBE/OKE yaitu menukarkan baris atau kolom dari A, maka det(B) = —det(A) (¢) Jika B adalah matriks yang dikasilkan dari matriks A dengan OBE/OKE yaitu penggandaan dari baris atau kolom dari A kemudian ditambah atau dikurang pada baris atau kolom yang lain, maka del(B) = det(A) ConTou 1.8.2 Hitung matriks B yang merupakan baris kedua dari matriks A dikalikan dengan tiga dengan matriks Ps " — wre sew dan matriks a 0 — won yon one as maka determinan 1 det(B)=|6 9 37 sedangkan 123 det(A)=|2 3 5]=1 379 Jodi det(B) = 3det(A). CONTOH 1.8.3 matriks C adalah matriks A pada Contoh 1.8.2 dengan menukark- an baris 1 dengan baris 3, maka 379 C=(235 123 Bab I. atan det(C) = —det(A). 4 Conton 1.8.4 matriks D adalah matriks A pada Contoh 1.8.2 dengan baris keds dikurangi dua kali baris pertama, maka 12 3 D={ 0 -1 - 37 9 2 -1 7 det(D) ole 1 0 3 atau det(D) =det(A). 4 Dengan berpedoman pada Teorema 1.8.3 dan beberapa contoh, maka untuk menghitung determinan dari suatu matriks, lakukan OBE schingga menjadi bentuk baris eselon, kemudian gunakan Teorema 1.8.2, maka akan mudah mencari nilai dari suatu determinan. Perhatikan teorema dibawah ini, yang akan memudablan perhitungan determinan. TOREMA 1.8.4 Jika matriks persegi A mempunyai dua baris atau dua kolom yang sebanding, maka det(A) = 0 Conrou 1.8.5 Hitung determinan dari 111 6 a-}123.4 14 9 36 1 6 10 66 untuk menghitung determinan dari matriks 4 ee rnatriksaya menjadi bentuk batiseselon, seperty uth OBE: sedemikian bins? 111 6 B,- By 2 i 123 4) B-B diz. ot 149 3%} B-B loa 8 % o1 é 1 6 10 66 059 6 ee) 1116 mun (iii ~~ 002 6 000 3 1.8,_Cara Lain Menghitung Determinan a maka a. 1 o12 002 000 det(A) = = (1)(1)(2)(23) = 46 6 8 6 23 < Contoh lain dengan menggunakan teorema yang terakhir CONTOH 1.8.6 Hitung determinan dari A= BREO 1 3 9 6 oane 1 1 1 6 untuk menghitung determinan dari matriks A, lakukan OBE, sedemikian hingga matriksnya menjadi bentuk baris eselon, seperti 111 6\ B-B f/1116 123M B3— By o12 8 1 4 9 36 | B,-6B, | 0 3 8 30 6 6 6 36 TO ooo00 karena ada satu baris yaitu baris terakhir mempunyai nilai nol semua sesuai dengan Teorema 1.8.1, maka det(A) =0 < OO @ OC » SOALSOALLATIHANI8 «< OC ®QmaoO Kerjalan soal-soal berikut untuk mengukur tinglat pemahaman yang sudah di- pelajari, selanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 1, Hitung determinan berikut dengan cepat 121 tot 141 1-23 @.J01 2] @)9 97-3) [$13] @.]m 1 9 001 OO os 6 6 6 1-23 a2. Bab 1. Matriks, Determinan, dan Sistem Persamaan Lin, 2. Hitung determinan berikut dengan mencongak -4 (a). (b) (c). (4). coo ° =o eee eae Bee 1 5 eoon core ornes hoon 3. Dengan melakukan reduksi, hitung determinan berikut -4 (©). (4). wre Hee 2 0 (v) 0 L eae Bowe wane Orne nee aon Naw 1 2 4 a: 5 4. Dengan menggunalan reduksi baris, buktikan 1 1 zy 1 2 |=(y- 2) -2)e-y) | ay 2 | 5. Tunjukan bahwa determinan dibawah ini benar sayz (b) = tayz eeo (a) sooo kACO a) ROO Nun e OD Kunci Jawaban 1a. 1, b. 2. a. 0, b. 0, @ i d. -9 3a. 1, b. -78, ce 2 d. -18 1.9 Sifat Fungsi Determinan Pada bagian ini alan dibabas tentang sifat dari fuugsi determinan, dari sifat ie | determinan tersebut dibarapkan wawasan mengenai hubungan antara matriks Pe | ff dan determinennya. salah satunya adalah ada tidak suatu invers matriks pe? | dengan menguji determinannya. Perhatikan tcorema dibawah ini | ) 1.9. Sifat Fungsi Determinan 43 TEOREMA 1.9.1 Misal A, B dan C adalah matriks persegi berukuran nxn yang derbeda di salah satu barisnyo, misal di baris ke-r yang berbeda, Pada baris ke-r matriks C merupakan penjumlahan dari matriks A dan B, maka det(C) = det(A) + det(B) Begitu juga pada kolomnya CONTOH 1.9.1 Perhatikan matriks-matriks perhatikan, hanya pada baris ketiga saja yang berbeda. Dengan menggunalan Teorema 1.9.1, maka det(C) = det(A) + det(B) 125 125 125 23 4]/=/2 3 4/4/23 4 790 345 456 —6 = (2) + (-4) < Contoh diatas adalah penjumlahan dari suatu determinan dengan syarat tertentu, sekarang, bagaimana dengan perkalian. Perhatikan lemma dibawah ini LEMA 1.9.2 Jika matriks persegi A dan matriks dasar E denganukuran yang sama, maka berlaku det( EB) = det(E)det(B) Bukti: Telah dipelajari pada modul sebelumnya, bahwa matriks dasar Ey jika dikalikan dengan suatu matriks, maka scolah matriks terscbut dilakukan dengan OBE yang sama, jadi _ B OBE B'=EB dalam hal ini ada beberapa kasus, yang pertama, jika OBEnya adalah mengalikan salah satu baris dengan k, maka det(EB) = det(E)det(B) = kdet(B) , Sedangkan kasus yang lain, menukarkan baris atau menambah pada baris yang lain akan menghasilkan seperti kasus pertama. = Bab 1, Matriks, Determinan, dan Sistem Persamaan Linea CONnrTOH 1.9.2 Matriks-matriks 125 100 =(234]), F=[03° 345 ool Dengan menggunakan Lemma 1.9.2, maka det(EA) = det(E)det(A) 25 4 1 1 2 7 100 030 ool 3 9 Perhatikan teorema dibawah ini TEOREMA 1.9.3 Suatu matriks persegi A mempunyai invers jika dan jika| det(A) #0 | Bukti: Dengan memperhatikan, bahwa suatu matriks persegi jika dilakukan OBE, maka ada dua kemungkinan yaitu mengendung baris yang nol semua atau matriks identitas. Jika matriks elementer dikalikan dengan suatu matriks persegi hasil sams dengan matriks tersebut dilakukan satu OBE. Dan suatu matriks jike mengandung paris atau kolom yang nol semua, maka determinan matriks tersebut adalah nol Jadi yang mempunyai invers pasti nilai determinannya tidak nol. Perhatikan teorema dibawah yang mendukung Lemma 1.9.2, yaitu TEOREMA 1.9.4 Jika A dan B dua matriks persegi berukuran sama, maka det(AB) = det(A)det(B) | Bukti: Dengan mengasumsikan salah satu matriks tersebut sebagai perkalian dat matriks elementer, misal matriks A, yaitu agai Ps A= E\E:E3---E, sedangkan dengan menggunakan Lemma 1.9.2, menjadi AB = E\EyBy---E,B dlet(AB) = det( i det(y)det( Es). det(B,)det(B) det(AB) = det(A)det(B) 1.9, Sifat Fungsi Determinan 45 ConTOH 1.9.3 Pandang matriks dibawah ini an(a5)) 32(54) 49=(5 2) dengan menghitung, maka det(A)=-1, det(B)=-7, maka det(AB) =7 sesuai dengan Teorema 1.9.4 Dari beberapa teorema diatas, jika dibubungkan akan menghasilkan teorema berikut | TEOREMA 1.9.5 Jika matriks persegi A mempunyai invers, maka — aet(A) | det(A“}) = Bukti: Karena A~'A = I, maka det(A~'A) = det(7), sedangkan menurut Teore- ma 1.9.4, maka det(A~!)det(A) = det(I) = 1 dan det(A) # 0, schingga teorema tersebut terbukti. O # O gC » SOAL-SOALLATIHANIS <« OC O@8O Kerjakan soal-soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman yang sudah di- pelejari, sclanjutnya bandingkan jawaban saudara dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 1, Periksalah bawha det(kA) = k"del(A) wa=(7 3) 2. Periksalah bahwa det(AB) = det(A)det(B) 120 -113 430 dan B={ 172 002 051 3. Periksa matriks-matriks dibawah ini, apakah mempunyai invers atau tidak 10 -1 428 2-70 eu) 3 =i a Y=(-21 -4 Z=| 6 -21 0 8 9 -1 31 6 5 -9 0 jstem Persamaan Li € Bab 1. Matriks, Determinan, dan Sistem Ling: _ wa a=([be i efi = —5, make hitung (2) det(34) yaar) @pdet(2A")—— (A) det (Ray ) 5. Berapa nilai k agar matriks A mempunyai invers 12 =(*3 {31 wa=( -2 ra oa OD Kunci Jawaban Vow 1 2. 3. ya, ya, tidak 40. -45, ob -h oc 5a k=-1, bk#1 1.10 Kofaktor dan Matriks Invers Pada bagian ini akan dibuhas tentang kofuktor dan cara meucari invers dengi kofaktor. Ada beberapa hal yang harus diperhati den perluasan kofaktor dau invers dart sual matrike ren ee umEy™: seperti mine viks. Pethatikan definisi dibawab isi DEFINIS! 1.10.1 Jika matrike perseyi A. 5 dengan My dan didefinisikan sebagai Cetera nts dingo wal dengan menghilangkan baris kei dan kolom heey nn atries dari mal gota aj; ditulis Ci = (—1)9 M5 ‘J, sedangkan kofaktor an | 1 3 9 ConToH 1.10.1 Pandang matriks pe reegi 1 (: 1 1 2 4

Anda mungkin juga menyukai