Anda di halaman 1dari 21

MODUL 5 GERAK MELINGKAR

SEMESTER 1 TAHUN 2020/2021

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 1


GERAK MELINGKAR
5
Kompetensi Dasar
- Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya
dalam teknologi
- Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda)

Indikator Pencapaian Kompetensi


A. Konsep Gerak Melingkar
1. Siswa dapat menunjukkan fakta minimal 3 contoh gerak melingkar dalam kehidupan.
2. Siswa dapat mengungkapkan konsep gerak melingkar
3. Siswa dapat membedakan konsep kelajuan linier dengan kelajuan sudut
4. Siswa dapat mengungkapkan konsep radian dalam gerak melingkar.
5. Siswa dapat menjelaskan konsep kelajuan sudut dalam der/s dan rad/s
B. Gerak Melingkar Beraturan
1. Siswa dapat mengungkapkan konsep gerak melingkar beraturan (GMB)
2. Siswa dapat menuliskan hubungan kelajuan dengan jari-jari dan periode.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian kecepatan sudut.
4. Siswa dapat menuliskan hubungan antara kecepatan sudut dengan periode.
5. Siswa dapat mennuliskan hubungan matematis antara kecepatan sudut dengan
kecepatan linier.
6. Siswa dapat menyebutkan perbedaan prinsip dalam teknologi jika beberapa roda
dihubungkan dengan cara yang berbeda.
7. Siswa dapat mengungkapkan pengertian percepatan sentripetal
8. Siswa dapat mengungkapkan pengertian gaya sentripetal
9. Siswa dapat memberikan fakta minimal 5 contoh gaya sentripetal dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip gaya sentripetal untuk menganalisis gejala
gerak melingkar beraturan dalam kehidupan sehari-hari.
o elektron mengelilingi inti,
o planet mengelilingi matahari,
o satelit mengelilingi bumi,
o bandul yang diputar pada bidang vertikal maupun horisontal,
o benda yang menelusuri di atas/di bawah rel melingkar dalam bidang vertikal,
o mobil yang melintasi bukit dengan lengkungan permukaan bola,
o mobil yang melintasi lembah berupa cekungan permukaan bola.
11. Siswa dapat mengungkapkan konsep percepatan sudut.
12. Siswa dapat mengungkapkan konsep GMBB.
13. Dengan analogi persamaan pada GLBB, siswa dapat menuliskan persamaan pada GMBB
14. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan GMBB untuk menyelesaikan soal-soal.

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 2


1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali contoh gerak melingkar. Di bawah ini adalah
beberapa contoh gerak melingkar yang sering dilihat anak-anak dalam pasar malam di
daerah-daerah.

Dalam bab ini akan dibicarakan gerak melingkar dengan kelajuan tetap atau gerak
melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap atau
dikenal dengan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).
Beberapa materi yang akan dibicarakan dalam tulisan ini antara lain :
- Periode (T) dan frekuensi (f)
- Kelajuan linier (v)
- Sudut tempuh atau diberi notasi : ( baca teta)
- Pengertian radian
- Kecepatan sudut atau kecepatan anguler()
- Hubungan antara kecepatan sudut () dan kelajuan linier (v)
- Pengertian radian
- Menggabung gerak melingkar pada beberapa roda
- Percepatan sentripetal dan gaya sentripetal
- Aplikasi perhitungan gerak melingkar beraturan dalam kehidupan
- Konsep percepatan sudut
- Konsep gerak melingkar berubah beraturan
- Persamaan GMBB

2. Pengertian Gerak Melingkar Beraturan


Gerak melingkar atau rotasi adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran. Ada beberapa macam
gerak melingkar, antara lain gerak melingkar berubah tidak beraturan, gerak melingkar berubah
beraturan dan gerak melingkar beraturan. Dalam pembicaraan di sini dibatasi untuk gerak melingkar
beraturan atau GMB.
Gerak melingkar beraturan adalah gerak melingkar dengan kelajuan tetap, atau gerak melingkar
dengan kecepatan sudut tetap.

3. Periode (T) dan Frekuensi (f)


Periode atau sering diberikan notasi T, adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuk satu
lingkaran penuh. Satuan periode : detik (sekon), menit, jam, hari, bulan, tahun dan sebagainya.
Dalam SI satuan periode adalah sekon atau detik.
Frekuensi dari suatu benda yang melakukan gerak melingkar adalah banyaknya putaran yang
dilakukan tiap satu satuan waktu. Satuan frekuensi dalam SI putaran tiap sekon atau hertz (Hz) atau
rotasi per sekon (rps ), atau rotasi per menit (rpm). Hubungan antara periode dengan frekuensi
adalah
......................................................... 1)
Dalam hal ini,

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 3


T : periode dalam satuan sekon, menit, jam, hari, dan sebagainya
f : frekuensi dalam satuan putaran per sekon atau rotasi per sekon (rps), atau rotasi per menit (rpm)

Bahan Diskusi I
Selesaikan beberapa permasalahan berikut dengan diskusi kelompok
1) Amati jam dinding di ruanganan kelas anda, berapa periode putaran dari :
a) jarum detik,
b) jarum menit,
c) jarum jam
2) Hitung berapa perbandingan periode dari jerum detik, jarum menit, dan jarum jam pada soal
nomor 1) di atas!
3) Berapa periode bumi berotasi, bumi berevolusi, bulan berotasi, bulan berevolusi ?

4. Kelajuan Linier dan Kecepatan Linier


Benda yang melakukan gerak melingkar beraturan mempunyai kelajuan linier yang tetap, tetapi
kecepatan liniernya setiap saat selalu berubah, sebab kecepatan adalah besaran vektor yang
ditentukan oleh nilai (besar) dan arah. Karena arah gerak benda yang melakukan gerak melingkar
selalu berubah, berarti vektor kecepatan liniernya selalu berubah. Arah kecepatan linier setiap saat
selalu berubah, yaitu selalu menyinggung lingkaran. Oleh karena itu dalam gerak melingkar
kecepatan linier sering disebut sebagai kecepatan singgung atau kecepatan tangensial.
Nilai atau besar kecepatan sesaat benda yang melakukan gerak melingkar beraturan sama dengan
besarnya kelajuan. Karena kelajuan merupakan besaran skalar, maka kelajuan tidak memandang
arah sedangkan kecepatan selalu memandang arah. Dalam gerak melingkar, kelajuan linier adalah
panjang busur lingkaran yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Perhatikan gambar berikut !
B
Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan jari-
jari R dan periode T detik.
Jadi selama T detik partikel itu menempuh lintasan
sepanjang satu keliling lingkaran penuh atau S = 2R.
C A Menurut pengertian kelajuan linier, maka kelajuan linier
pertikel yang melakukan gerak melingkar beraturan adalah :

............................ 2)

D Dalam hal ini,


Gambar 1
Sebuah partikel melakukan gerak
v : kelajuan linier atau nilai kecepatan linier, satuan m/s,
atau cm/s
melingkar dari A, B, C, D kembali ke A lagi
dan teterusnya R : jari-jari lingkaran dalam satuan meter, atau cm
T : periode dalam satuan sekon atau detik
 : bilangan tetap yang besarnya 22/7 atau kira-kira 3,14... (biasanya dalam soal-soal bilangan itu
tetap dinyatakan dalam  )
Dari gambar di atas, maka besar kecepatan atau kelajuan partikel di A = besar kecepatan atau
kelajuan partikel di B = besar kecepatan atau kelajuan partikel di C dan = besar kecepatan atau
kelajuan partikel di D. Tetapi vektor kecepatan di A  vektor kecepatan di B  vektor kecepatan di C
 vektor kecepatan di D. Sebab vektor kecepatan di A mempunyai arah ke atas, vektor kecepatan di
B mengarah ke kanan, vektor kecepatan di C mempunyai arah ke bawah, dan vektor kecepatan di D
mempeunyai arah ke kanan.
Panjang busur lingkaran yang ditempuh selama t dapat dihitung dengan rumus :

S = v.t .................................................... 3)

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 4


Dalam hal ini,
S = panjang busur lintasan yang ditempuh, dalam satuan cm, m, km dan sebagainya
v : laju linier, dalam satuan m/s, cm/s, km/jam dan sebagainya
t : selang waktu, dalam satuan sekon

5. Kecepatan sudut ()


Kecepatan sudut adalah besarnya sudut pusat lingkaran yang ditempuh tiap satu satuan waktu.
Kecepatan sudut disebut juga kecepatan anguler. Dalam pembicaraan listrik bolak-balik kecepatan
sudut juga disebut frekuensi anguler. Kecepatan sudut diberi notasi  (dibaca omega).

................................................................. 4)

Dalam waktu bergerak 1 kali keliing lingkaran penuh atau 1 periode, maka  = 360o dan t = T detik
sehingga sudut yang ditempuh ( ) adalah 360o. Jadi kecepatan sudutnya adalah :

........... .................................................... 5)

Dalam hal ini,


T adalah periode, dalam satuan sekon, menit, jam, dan sebagainya
 : kecepatan sudut atau kecepatan anguler, dalam satuan derajad/detik

Pengertian Radian
Satu radian adalah besar sudut pusat lingkaran yang panjang busur lingkarannya sama dengan
panjang jari-jari. Atau jika besar sudut pusat yang ditempuh dalam radian , panjang lintasan busur
lingkaran yang ditempuh S, dan jari-jari lingkaran R, maka :

.......... ......................................6)
Dalam hal ini ;
 : sudut pusat lingkaran yang ditempuh = sudut tempuh, dalam satuan radian, S : panjang busur
lingkaran yang ditempuh, dalam satuan meter, dan R : jari-jari lingkaran, dalam atuan meter

Catatan Penting :
Jika panjang lintasan busur lingkaran S sama dengan panjang jari-jari lingkaran R, maka besarnya
sudut pusat lingkaran disebut 1 radian, atau jika S = R, maka  = 1 radian.

B
R Besar sudut pusat lingkaran penuh = 360 o. , sedangkan jika
dinyatakan dalam radian maka dapat dihitung sebagai
berikut :
 Keliling lingkaran = 2R (2 kali panjang jari-jari lingkaran).
A
R
Jadi besar sudut pusat lingkaran penuh = 2 radian.
Jika dinyatakan dalam radian, maka kecepatan sudut benda
adalah :

Gambar 2 atau .........................


Sudut pusat lingkaran  yang panjang
busur lingkarannya sama dengan panjang 7)
jari-jari R disebut satu radian

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 5


Dalam rumus ini  : kecepatan sudut yang satuannya dalam radian /sekon , dan T : periode dalam
sekon.
Untuk menghitung besar sudut yang ditempuh benda yang bergerak melingkar beraturan dapat
digunakan rumus :

 = .t ..................................................... 8)

Dalam hal ini,


 : besar sudut yang ditempuh, dalam satuan radian, atau derajat,
 : kecepatan sudut, dalam sataun rad/s, rps, rpm, der/det, der/jam
t : selang waktu, dalam satuan sekon, menit, jam

Contoh 1:
Sebuah partikel bergerak mengelilingi lingkaran berjari-jari 50 cm dengan laju konstan. Jika
frekuensi putaran 0,2 Hz, hitung :
a) Periode putaran
b) laju linier partikel
c) Kecepatan sudut partikel
d) panjang busur lingkaran yang ditempuh selama 3 detik
e) sudut pusat lingkaran yang ditempuh selama 3 detik
f) waktu yang dibutuhkan partikel untuk menempuh busur lingkaran sepanjang 50  cm

Penyelesaian :
Diketahui :
R = 50 cm
f = 0,2 Hz
Ditanyakan :
a) T = ... ?
b) v = ... ?
c)  = ... ?
d) S = ... ?
e)  = ... ?
f) t = ... ?
Jawab
a) T = 1/f = 1/0,2 = 5 sekon
b)  = 20 cm/s

c)  = 0, 4 rad/s
d) S = v.t  S = 20.2,5  = 50  cm
e)  = .t   = 0,4.3 = 1,2 rad
f) S = v.t  t = S/v  50 /20  = 2,5 sekon

Bahan Diskusi II
1) Sebuah partikel bergerak mengelilingi lingkaran berjari-jari 20 cm dengan laju konstan. Jika
frekuensi putaran 0,1 Hz, hitung :
a) Periode putaran
b) laju linier partikel
c) Kecepatan sudut partikel
d) panjang busur lingkaran yang ditempuh selama 2 detik
e) waktu yang dibutuhkan partikel untuk menempuh busur lingkaran sepanjang 25 cm.

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 6


2) Sebuah roda dengan diameter 40 cm berputar pada sumbunya dengan putaran 6000-1
rpm. Hitung :
a) Frekuensi putaran dalam Hz
b) Periode putaran
c) Laju linier titik pada tepi roda
d) Panjang busur lingkaran yang ditempuh roda selama 10 sekon
e) Jumlah putaran selama 10 sekon
3) Sebuah partikel berputar 3600 putaran dalam waktu 3 menit. Hitung kecepatan sudut rata-
rata partikel !
4) Sebuah partikel berputar 300 rpm. Hitung :
a) berapa periode putaran partikel dalam sekon
b) frekuensi dalam Hz !
c) kecepatan sudut dalam rad/s
d) banyaknya putaran selama 4 sekon

6. Hubungan Jarak Tempuh dengan Sudut Tempuh


Sesuai dengan konsep sudut tempuh dalam satuan radian sebagaimana yang tertulis dalam
persamaan 3) di atas, maka hubungan antara panjang lintasan busur lingkaran yang ditempuh (S)
dengan sudut pusat lingkatran yang ditempuh ( ) adalah :

S = .R ............................................................................ 9)

Dalam hal ini, S adalah panjang busur lingkaran yang ditempuh dalam satuan meter,  : sudut pusat
lingkaran yang ditempuh dalam satuan radian, dan R adalah jari-jari lingkaran dalam satuan meter.

7. Hubungan Kecepatan Sudut dan Kecepatan Linier


Dalam persamaan 1) di atas, besar kecepatan linier ditulis sebagai :
, sedangkan dari persamaan 4)
Dari dua persamaan itu dapat diperoleh hubungan antara besarnya kecepatan liner (v) dengan
kecepatan sudut, yaitu :

v = .R .....................................................10)

Dalam hal ini,


v : besarnya kecepatan linier atau kelajuan linier dalam satuan m/s,  : kecepatan sudut dalam
satuan rad/s, dan R : jari-jari lingkaran, dalam satuan meter

8. Hubungan antara dua roda atau lebih


Dua roda atau lebih dapat dihubungkan secara langsung maupun menggunakan rantai penghubung.
Dua roda atau lebih dapat dihubungkan menggunakan beberapa cara, antara lain adalah sebagai
berikut :
1) Dua Roda dihubungkan satu sumbu
Dua buah roda, masing-masing berjari-jari R 1 dan R2
2 dihubungkan dengan satu sumbu yang sama seperti pada
1 gambar 3) di bawah.
R1
Jika kecepatan sudut roda pertama 1, periode T1 ,
kecepatan sudut roda kedua 2, periode T2, maka berlaku:
R2

1 = 2 , T1 = T2 , f1 = f2 .................. 11)
2) Dua roda dihubungkan dengan menyinggungkan satu sama lain

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 7


  Dua buah roda masing-masing berjari-jari R 1 dan R2
1
2 dihubungkan secara langsung dengan
R1 menyinggungkan kedua sisinya (lihat gambar 4 di
samping). Dalam keadaan ini akan berlaku bahwa
R2
besar kecepatan linier antara kedua roda sama, atau

v1 = v2 atau 1.R1 = 2.R2 ............ 12)

Gambar 4) Dalam hal ini, v1 dan v2, 1, dan 2. : masing-masing
Dua buah roda yang dihubungkan secara langsung
besar kecepatan linier dan kecepatan sudut
dengan menyinggungkan kedua sisinya
masing-masing roda.

3) Dua Roda Dihubungkan Menggunakan Rantai

 Gambar 5) menunjukkan dua buah roda


 masing-masing berjari-jari R1 dan R2
2
1 dihubungkan menggunakan rantai. Dalam
R1 keadaan ini berlaku hubungan sebagai
R2 berikut :

v1 = v2 atau 1.R1 = 2.R2 ..... 13)

Gambar 5)
Dua buah roda yang dihubungkan pada kedua Dalam hal ini, v1 dan v2, 1, dan 2. : masing-
sisnya menggunakan rantai masing besar kecepatan linier dan
kecepatan sudut masing-masing roda.

Contoh 1
Empat buah roda A, B, C, dan D masing-masing dengan jari-jari R A = 4 cm, RB = 8 cm, RC = 4 cm dan
RD = 10 cm roda dihubungkan seperti pada gambar . Jika roda C diputar dengan kecepatan sudut 10
rad/s, hitung :
a) Kecepatan sudut roda B
A B
b) Kecepatan sudut roda A
C D c) Kecepatan sudut roda D
d) Kecepatan linier roda A

e) Kecepatan linier roda B


f) Kecepatan linier roda C
g) Kecepatan linier roda D

Penyelesaian :
Diketahui :
RA = 4 cm, RB = 8 cm, RC = 4 cm, RD = 10 cm
C = 10 rad/s
Ditanyakan :
a) B = … ? e) vB = … ?
b) A = … ? f) vC = … ?
c) D = … ? g) vD = … ?
d) vA = … ?

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 8


Jawab :
a) Sisi roda C dihubunkan menggunakan tali denan sisi roda B  vC = vB

 c.RC = B.RB 

b) Sisi roda B dihubunkan menggunakan tali denan sisi roda A  vB = vA

 B.RB = A.RA 

c) Roda C sepusat dengan roda D  D = C


D = 10 rad/s

d) vA = A.RA
= 10.4
= 40 cm/s
e) Sisis roda B dihubunkan dengan sisi roda A  vB = vA = 40 cm/s
f) Sisis roda C dihubunkan dengan sisi roda B  vC = vB = 40 cm/s
g) vD = D.RD
= 10. 10
= 100 cm/s

9. Percepatan Sentripetal
Pada Bab IV, telah kita pelajari pengaruh gaya terhadap benda adalah mengubah gerak. Artinya jika
benda dikenai gaya, maka keadaan benda dari diam menjadi bergerak, atau dari gerak lambat
menjadi cepat, atau dari gerak cepat menjadi lambat. jika arah gaya searah dengan arah gerak, maka
benda bergerak lurus semakin cepat (dipercepat) dan jika arah gaya berlawanan dengan arah gerak,
maka benda bergerak lurus diperlambat .
Bagaimana jika arah gaya tegak lurus arah gerak ?
Jika arah gaya tegak lurus arah gerak, maka gaya itu tidak akan mengubah besar kecepatan,
melainkan akan mempengaruhi arah gerak.
Akibat pengaruh gaya yang arahnya tegak lurus arah gerak, maka arah gerak benda menjadi
berubah membentuk lintasan lingkaran dengan arah gaya menuju pusat lingkaran. Oleh karena itu
maka gaya itu disebut sebagai “gaya sentripetal” (artinya menuju pusat lingkaran).
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya sentripetal disebut “percepatan sentripetal” atau
“percepatan radial”.
Pada Bab sebelumnya sudah kita ketahui bahwa percepatan yang arahnya sejajar dengan arah gerak
mengakibatkan gerak benda dipercepat jika arah percepatan searah dengan arah gerak. Sebaliknya
jika arah percepatan berlawanan dengan arah gerak, maka benda akan diperlambat.
v2 percepatan tegak lurus dengan arah gerak ?
Bagaimana jika arah
v1
Berikut ini menunjukkan sebuah
B partikel bergerak melingkar beraturan. Selama partikel bergerak
v
melingkar, besar kecepatan selalu tetap tetapi arahnya selalu berubah. Dalam hal ini vector
kecepatan selalu berubah.

A
O
-v1
Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 9
Pada gambar 6) di samping ditunjukkan sebuah partikel
bergerak melingkar beraturan dalam selang waktu t yang
mendekati nol. Selama t partikel bergerak dari titik A
dengan kecepatan v1 ke titik B dengan kecepatan v 2 (ingat
besar v1 = besar v2). Besar perubahan vektor v 1 menjadi v2
atau v2-v1 yaitu v seperti ditunjukkan dalam gambar 6) di
samping.
Perhatikan segitiga ABO dan segitiga yang dibentuk oleh
vektor v1, vektor v2 dan vektor v . Untuk selang waktu yang
mendekati nol, maka arah vektor perubahan kecepatan v
hampir berimpit dengan jari-jari lingkaran yaitu menuju ke
Gambar 6)
pusat lingkaran.
Sebuah partikel bergerak melingkar Untuk selang waktu t mendekati nol, maka dua segitiga ini
beraturan ketika di A dengan bersifat sebangun, sehingga akan terpenuhi hubungan
kecepatan v1 dan ketika di B
kecepatannya menjadi v2. perbandingan sisi-sisi nya adalah sebagai berikut :

Karena , dan v1 = v, maka besar percepatan sentripetal a sp

dapat dituliskan sebagai :

.................................................................14)

Dalam hal ini, asp adalah percepatan sentripetal, dalam satuan m/s 2,
v : besar kecepatan linier dalam satuan m/s,
R : jari-jari lingkaran, dalam satuan meter.
Karena v = .R maka persamaan di atas dapat diubah menjadi :

asp = 2.R ................................................................................................... 15)

Dalam hal ini,


asp : percepatan sentripetal, dalam satuan m/s 2
 : kecepatan sudut , dalam satuan rad/s
R : jari-jari lingkaran, dalam satuan meter

10. Gaya Sentripetal (Fsp)


Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran. Semua benda yang bergerak
melingkar memerlukan gaya sentripetal. Gaya ini selalu tegak lurus dengan arah kecepatan linier.
Fungsi gaya sentripetal adalah mengubah arah kecepatan. Sesuai dengan hhukum II Newton, maka
besar gaya sentripetal dapat dirumuskan sebagai :

atau Fsp = m. 2.R ...................................... 16)

Dalam hal ini,


Fsp : gaya sentripetal, dalam satuan newton,
m : massa benda, dalam satuan kilogram
 : kecepatan sudut dalam satuan rad/s
R adalah jari-jari lingkaran dalam satuan meter.

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 10


Contoh 1
Sebuah partikel bermassa 0,1 kg bergerak lurus beraturan dengan kecepatan 10 m/s. Berapa besar
gaya yang dibutuhkan dengan arah tegak lurus arah gerak partikel agar partikel mengelilingi
lingkaran berjari-jari 2 meter ?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 0,1 kg
R=2m
v = 10 m/s
Ditanyakan :
Fsp = ... ?
Jawab :
Fsp = m.v2/R
Fsp = 0,1.102/2
=5N

Contoh 2
Sebuah bandul bermassa 100 gram diikat tali yang panjangnya 50 cm, kemudian diputar pada
sebuah meja licin, sehingga berputar beraturan dengan kecepatan 5 m/s. Hitung berapa gaya
tegangan tali pada saat berputar ?
Penyelesaian : 5 m/s

m = 100 gram = 0,1 kg 50 cm


R = panjang tali = 50 cm = 0,50 meter 100 gr
T
v = 5 m/s
Tegangan tali berfungsi sebagai gaya sentripetal, yaitu :
T = m.v2/R
= 0,1.52/0,5
=5N

Contoh 3

25 gr
Sebuah bandul A bermassa 25 gram diikat
A dengan tali ringan yang dihubungkan
40 cm
dengan beban B bermassa 100 gram melalui

pipa kaca licin pada posisi vertical seperti


2
pada gambar di samping. Jika g = 10 m/s ,
B dengan kecepatan linier berapa bandul A

berputar dengan jari-jari lingkaran yang

tetap sebesar 40 cm ?

Penyelesaian :

Diketahui :

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 11


mA = 25 gr

mB = 100 gr

R = 40 cm = 0,4 m
2
G = 10 m/s

Ditanyakan :

v=…?

Jawab :
-3
Berat beban B berfungsi sebagai gaya sentripetal  Fs = wB = mB.g = 100.10 .10 = 1 N

v = 4 m/s

11. Aplikasi Perhitungan gerak melingkar dalam kehidupan


Beberapa contoh perhitungan gaya sentripetal dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
Prinsip yang digunakan dalam pembahasan semua benda yang melakukan gerak melingkar
beraturan adalah :

Gaya sentripetal pada sebuah benda ditimbulkan oleh resultan semua gaya pada
arah sejajar jari-jari lingkaran, dan menuju pusat lingkaran atau

Catatan :
Pengertian semua gaya pada arah sejajar jari-jari lingkaran ada dua macam, yaitu :
jika gaya itu menuju pusat lingkaran maka gaya itu bertanda positip dan jika gaya
itu meninggalkan pusat lingkaran, maka gaya tersebut bertanda negatip.

Contoh
1) Gaya Sentripetal pada bumi oleh Matahari
bumi v Gaya sentripetal bumi mengelilingi matahari
mi diperoleh dari resultan semua gaya yang bekerja
pada bumi menuju matahari. Satu-satunya gaya
F
R yang bekerja pada bumi adalah gaya gravitasi
matahari terhadap bumi, yaitu F = G.m.M/R 2.
matahari Dalam hal ini m : massa bumi, R : jarak antara pusat
bumi dengan pusat matahari, dan M adalah massa
matahari (lihat gambar 7). Dalam hal ini gaya
Gambar 7)
Bumi mengelilingi matahari
Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 12
gravitasi bumi berfungsi sebagai gaya sentripetal,
maka akan berlaku persamaan :

2) Gaya sentripetal pada Elektron oleh Inti Atom


Gaya sentripetal elektron yang bergerak mengelilingi inti atom diperoleh dari resultan
semua gaya yang bekerja pada elektron menuju pusat lintasan. Satu-satunya gaya yang
bekerja pada elektron yang arahnya menuju pusat lingkaran adalah gaya tarik muatan
positip inti terhadap elektron yang bermuatan negatip (lihat gambar 8!)
elektron
v
Besar gaya elektrostatis antara elektron dengan inti
m atom adalah F = k.q1.q2/R2. Dalam hal ini q1 dan q2
R F i masing-masing adalah besar muatan inti dan
muatan elektron, k adalah tetapan ruang hampa, R :
Inti atom
jarak antara inti atom dan elektron. Sehubungan
dengan itu akan terpenuhi persamaan :

Gambar 8)
Elektron mengelilingi inti atom

3) Gaya Sentripetal pada Mobil Membelok pada Tikungan Jalan Horisontal


Gaya sentripetal yang bekerja pada mobil yang sedang membelok pada tikungan jalan
yang datar (lihat gambar 10a) diperoleh dari resultan semua gaya yang bekerja pada roda
mobil yang arahnya menuju pusat lingkaran.
Satu-satunya gaya yang bekerja pada roda mobil yang arahnya menuju pusat lingkaran
tikungan jalan adalah gaya gesek statis antara jalan dan ban mobil. Gaya gesek yang bekerja
pada ban mobil akibat kekasaran jalan arahnya masuk kedalam pusat kelengkungan
tikungan jalan (lihat gambar 9 di bawah) .
Besar gaya gesek statis maksimum sesuai rumus
adalah (fs)maks = s.N.
v Gaya gesek ini berperan sebagai gaya sentripetal
yang besarnya
Fs
R
mobil
Jika kecepatan mobil melampui batas maksimal,
maka mobil akan slip atau terlempar keluar badan
jalan.
Gambar 9) Agar mobil tidak slip, besarnya kecepatan mobil
Sebuah mobil bergerak mengelilingi lingkaran
tidak boleh melebihi dari batas maksimum (v) max
Pada saat itu besar gaya gesek statis mencapai maksimum, atau (fs) max.
Dalam hal ini, (fs)maks = s.N , atau :

4) Gaya Sentripetal pada Mobil yang Membelok pada Tikungan Jalan Miring yang Licin
Jika badan jalan dibuat miring, maka keadaannya dapat dilihat pada gambar 10b).

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 13


Jika sudut kemiringan badan jalan  maka gaya sentripetal diperoleh dari komponen gaya
normal pada sumbu x, yaitu Nx = N.sin  .
Sehubungan dengan itu akan
a) b) terpenuhi hubungan :

N.cos  = m.g atau N = m.g/ cos 


Dari dua persamaan di atas, akan
diperoleh :

Gambar 10)
Tikungan jalan dibuat miring untuk memberikan gaya
sentripetal pada kendaraan yang membelok
v : batas kecepatan maksimal
5) Gaya sentripetal yang bekerja pada mobil yang melalui jalan cembung berupa lengkungan
Gambar 11) menunjukkan sebuah mobil bergerak dengan laju v melintasi jalan cembung dengan
jari-jari kelengkungan R. Untuk menghitung besar gaya normal yang dilakukan oleh badan jalan
terhadap mobil dapat dianalisa sebagai berikut :
Prinsip yang digunakan :
resultan gaya pada arah sejajar pusat kelengkungan jalan merupakan gaya sentripetal
mobil
v N Jika massa mobil m = 3 ton, g = 10 m/s 2,
jari-jari kelengkungan jalan R = 20 m, dan
kelajuan mobil v = 10 m/s
w Untuk menghitung gaya normal digunakan
R
prinsip :
F = m.v2/R
W – N = m.v2/R
Gambar 11) m.g – N = m.v2/R  N = m.g - m.v2/R
Sebuah mobil bermassa 3 ton berkecepatan = 30.000 – 3.000.102/20
10 m/s melintasi jalan cembung dengan
= 15.000 N
lengkungan barjari-jari 20 m

6) Gaya Sentripetal pada Mobil yang melalui Jalan Cekung berupa lengkungan bola
Gambar 12) ditunjukkan sebuah mobil bergerak dengan laju v melintasi jalan cekung
dengan jari-jari cekungan jalan R. Perhatikan gambar 12) di bawah.
Jika massa mobil m = 3 ton, g = 10 m/s 2,
R
jari-jari kelengkungan jalan R = 20 m, dan
N
v kelajuan mobil v = 10 m/s
Untuk menghitung gaya normal digunakan
w prinsip yang digunakan :
Gambar 12)
Sebuah mobil melintasi jalan cekung
F = m.v2/R

N – w = m.v2/R
N = w + m.v2/R  N = 30.000 – 3.000.102/20
N = 45.000 N

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 14


7) Gaya sentripetal pada benda yang bergerak pada Sisi Dalam lingkaran Vertikal
v4
Gaya sntripetal pada beban, ditimbulkan
(4)
oleh resultan antara gaya normal (N) dan
w
gaya berat (w) atau komponen gaya berat
(5) W cos  pada gaya normal (lihat gambar 13)
v5 N4 Sebuah benda bergerak melalui bagian
N5
 v3 dalam lingkaran vertikal dari posisi (1)
N3
(3)
menuju posisi (2), posisi (3), posisi (4) dan
w posisi (5)
 N2 w Kecepatan terbesar di posisi (1) yaitu v 1,
v2 kemudian di posisi (2) yaitu v2, posisi (3)
N1 yaitu v3, kemudian di posisi (4) dengan
kecepatan v4 dan akhirnya di posisi 5)
(2)
dengan kecepatan v5. Rumus atau
W cos  persamaan yang berlaku di masing-masing
(1) v1 w posisi adalah sebagai berikut :

Gambar 13) - Posisi beban di titik ke (1) :


Sebuah benda bergerak menelusuri lingkaran
Resultan gaya yang bekerja :
vertikal bagian dalam dari posisi
F = N1 – w = N1 - mg

Resultan gaya ini berfungsi sebagai gaya sentripetal, sehingga berlaku persamaan :
N1– m.g = m.v12/R
- Posisi beban di titik ke (2) :
Resultan gaya yang bekerja : F = N2 – w.cos  atau
F = N2 – m.gcos 
Resultan ini bekerja sebagai gaya sentripetal, sehingga berlaku persamaan :
N2 – m.g.cos  = m.v22/R
- Posisi benda di titik ke (3) :
Resultan gaya yang bekerja : F = N3
Resultan gaya ini berfungsi sebagai gaya sentripetal, sehingga berlaku persamaan :
N3 = m.v32/R
- Posisi benda di titik ke (4) :
Resultan gaya yang bekerja : F = N4 + m.g
Resultan ini bekerja sebagai gaya sentripetal, sehingga berlaku persamaan :
N4 + m.g = m.v42/R
- Posisi benda di titik (5) :
Resultan gaya yang bekerja: F = N5 + m.g cos 
Resultan ini bekerja sebagai gaya sentripetal, sehingga berlaku persamaan :
N5 + m. g cos = m.v42/R

8) Gaya Sentripetal
w pada Bandul yang Diputar pada bidang Vertikal
Gaya sntripetal pada bandul yang diputar pada lingkaran vertical ditimbulkan oleh resultan antara
gaya tegangan tali (T) dan gaya berat (w) atau komponen gaya berat yang sejajar gaya normal (lihat
gambar 14)
Sebuah bandul diputar pada bidang vertikal menggunakan tali yang ringan seperti pada gambar 14)
di bawah. Pada gambar diperlihatkan 5 posisi bandul, yaitu posisi (1) bandul pada titik terbawah,
posisi (2) tali bandul dalam keadaan miring membentuk sudut , posisi (3) posisi bandul horisontal,

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 15


posisi (4) posisi bandul miring ke atas dengan sudut  terhadap arah vertikal dan posisi (5) adalah
posisi bandul berada pada puncak lingkaran.

Kecepatan terbesar di posisi (1) yaitu v 1, kemudian


di posisi (2) yaitu v2, posisi (3) yaitu v3, kemudian di
posisi (4) dengan kecepatan v 4 dan akhirnya di
posisi 5) dengan kecepatan v5.
Rumus-rumus yang berlaku sama seperti gambar
13) hanya mengganti jari-jari lingkaran R dengan
panjang tali L dan gaya normal N dengan tegangan
tali T.
Persamaan pada setiap Posisi adalah sebagai
berikut :
1) Beban pada posisi 1) , dengan persamaan :
T1 – mg = mv12/L
Gambar 14)
2) Beban pada posisi 2), dengan persamaan :
Sebuah bandul dengan panjang tali L diputar T2 – mg.cos = mv12/L
pada lingkaran vertikal 3) Beban pada posisi 3), dengan persamaan :
T3 = mv12/L

4) Beban pada posisi 4) dengan persamaan : T4 + mgcos = mv12/L


5) Beban pada posisi 5), dengan persamaan : T 5 + mg = mv12/L

12. Percepatan Sudut


Percepatan sudut adalah perubahan kecepatan sudut tiap satu satuan waktu. Jika percepatan sudut
diberi simbul . Jika kecepatan sudut mula-mula o dan kecepatan sudut dalam selang waktu t
adalah o, maka percepatan sudut dapat dirumuskan sebagai :

atau

Dalam hal ini


 : percepatan sudut, dalam satuan rad/s2
o dan t masing-masing kecepatan sudut mula-mula dan pada saat t detik
t : selang waktu, dalam satuan sekon.
Gerak melingkar dengan nilai  selalu tetap disebut ”gerak melingkar berubah beraturan” atau
GMBB. Ingat rumus GLBB vt = vo + a.t , dan S = vo.t + ½ a.t 2 .
Dengan jalan yang sama, maka pada GMBB akan diperoleh rumus yang identik dengan rumus pada
GMBB sebagai berikut :

GLBB GMBB
o
Kecepatan : vt = vo ± a.t o
Kecepatan sudut : t = o ± α.t
o
Perpindahan : S = vo.t ± ½ a.t2 o
Sudut yang ditempuh :  = o.t ± ½ α.t2
o
Perpindahan : ±2a.S = vt2 – vo2 o
±2 α.  = t 2 – o 2
o
Kecepatan rata-rata o
Kecepatan sudut rata-rata

o
Hubungan perpindahan dan o
Hubungan besarnya sudut dengan
kecepatan rata-rata : kecepatan sudut rata-rata ;

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 16


S= =
Catatan : Catatan :
a : positip jika gerak lurus dipercepat Α : positip jika gerak melingkar
beraturan dan sebaliknya dipercepat beraturan dan sebaliknyaa

Contoh 1 :
Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut 50 rad/s tiba-tiba direm dengan perlambatan
sudut 5 rad/s2.
a) Kapan roda berhenti
b) Berapa sudut yang ditempuh roda selama itu ?
c) Berapa jumlah putaran sejak roda direm sampai berhenti ?

Penyelesaian :
Diketahui :
o = 50 rad/s
α = - 5 rad/s2
Ditanyakan :
a) Kapan roda berhenti ?
b) Sudut yang ditempuh ?
c) Banyak putaran = ?
Jawab :
a) Roda berhenti jika t = 0
0 = o ± α.t
0 = 50 - 5.t  t = 10 detik
b)  = o.t - ½ α.t2
= 50.10 - ½ 5.102
= 250 rad
c) Banyaknya putaran ( n )

Contoh 2
Sebuah roda berjari-jari 40 cm diputar dengan laju tetap 600 rpm. Tiba-tiba direm dan berhenti
setelah 5 detik kemudian. Hitung :
a) Kecepatan sudut sebelum direm dalam satuan rad/s !
b) Kelajuan linier sebelum direm dalam SI !
c) Percepatan sudut !
d) Sudut yang ditempuh sejak dilakukan pengereman sampai berhenti !
e) Panjang busur yang ditempuh selama pengereman !
f) Banyaknya putaran sejak dilakukan pengereman sampai berhenti !

Penyelesaian :
Diketahui :
R = 40 cm = 0,4 m
f = 600 rpm  o = 600.2/60 rad/s = 20  rad/s
t = 5 detik
t = 0
Ditanyakan :
a) o = … ?

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 17


b) vo = … ?
c) α = … ?
d)  = … ?
e) S = … ?
f) N = … ?
Jawab :
a) f = 600 rpm = 600/60 = 10 rps = 10 Hz
 o = 2f
= 2.10
= 20 rad/s
b) vo = o.R = 20.0,4
= 8 m/s
c) t = o. - α.t
Roda berhenti  t = 0
 0 = 20 - α.5
 α = 4 rad/s2
d)  = o.t - ½ α.t2
 = 20.5 - ½ 4.52
= 100 - 50
= 50 rad
e) S = .R
= 50.0,4
= 20 m
f) N = /2
= 50 /2
= 25 putaran

13. Pendalaman dan Pengembangan Konsep Gerak Melingkar


Tugas
a) Kerjakan soal-soal pada tugas kelompok maupun tugas perorangan berikut ini
menggunakan kertas folio dengan rapi.
b) Setiap siswa wajib menuliskan persentase (%) pemahaman secara keseluruhan yang
dituliskan pada bagian atas lembar pekerjaan baik tugas perorangan maupun tugas
kelompok.

A. Tugas Perorangan (TUPER 1)


Kerjakan soal di bawah ini dengan uraian singkat dan jelas !(Tugas dikumpul paling lambat 1
minggu setelah Penilaian Harian )

1. Sebuah benda bergerak melingkar dengan melakukan 240 putaran selama 2 menit. Bila
jari-jari putaran 1 meter, hitung kecepatan linier benda tersebut !
2. Sebuah tongkat berputar melalui salah satu ujungnya dengan kecepatan sudut 10
rad/s. Hitung berapa kecepatan linier titik yang berjarak 0,5 meter dari sumbu putar ?
3. Sebuah benda melakukan gerak melingkar berjari-jari R dengan kecepatan sudut dan
percepatan sentripetal tertentu. Berapa jari-jari lingkaran agar kecepatan sudut dan
percepatan sentripetalnya masing-masing menjadi ½ kali semula ?
4. Sebuah mesin menggunakan dua buah roda yang dihubungkan menggunakan sabuk.
Roda yang kecil berjari-jari 5 cm dan diputar dengan kecepatan sudut 120 rad/s. Jika
jari-jari roda yang besar 16 cm, hitung

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 18


a) kelajuan linier kedua roda,
b) berapa rpm roda yang besar berputar ?
5. Sebuah mobil bermassa 600 kg melintasi sebuah puncak bukit yang melengkung seperti
kulit bola berjari-jari 30 m dengan kelajuan 36 km/jam. Hitung besar gaya normal jalan
terhadap mobil !
6. Sebuah benda dengan massa 5 kg diikat dengan tali, berputar dalam bidang vertikal
dengan jari-jari 1,5 m. Jika banyaknya putaran 120 -1 rpm ( g = 10 m/s2), hitung :
a) berapa tegangan tali pad saat di titik terendah ?
b) berapa tegangan tali pad saat di titik tertinggi !
c) berapa tegangan tali pad saat tali dalam posisi mendatar !
d) berapa tegangan tali pad saat bandul berada di bawah membentuk sudut 37o
terhadap arah vertikal I
e) berapa tegangan tali pad saat bandul berada di atas membentuk sudut 37 o
terhadap arah vertikal
7. Empat buah roda A, B, C dan D dihubungkan seperti pada gambar.
Jari-jari masing-masing roda adalah R A =6 cm, RB =
A D
20 cm, RC = 6cm, dan RD = 30 cm. Jika roda A diputar
C
B dengan kelajuan 30 -1 putaran tiap sekon, hitung
kelajuan linier roda D !

8. Sebuah benda A bermassa 500 gram diikat menggunakan tali yang ujungnya dimasukkan
melalui pipa kaca dan diikatkan dengan bandul B bermassa 4,5 kg. Bila benda A diputar
pada bidang horisontal sebanyak x kali setiap menit. Berapa nilai x agar jari-jari
lingkaran pada waktu terjadi keseimbangan adalah 1 meter.
9. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak melingkar menelusuri bagian dalam rel
berupa lingkaran vertikal berjari-jari 50 cm seperti terlihat pada gambar berikut :
4 Jika benda berputar 360 -1 putaran tiap
1 menit, hitung besar gaya normal yang
) 3
dikerjakan rel terhadap benda pada saat
37 o benda berada pada posisi :
a) titik 1
2 b) titik 2
c) titik 3)
d) titik 4)
5 e) titik 5)
1

10. Tubuh manusia hanya mampu menahan percepatan sebesar 9 kali percepatan
gravitasi bumi. Seorang pilot menukik dengan kelajuan 756 km/jam dan kembali
dibelokkan ke atas melalui jari-jari lingkaran tertentu. Analisislah berapa jari-jari
minimum lingkaran yang yang dapat ditempuh tanpa membahayakan pilot ( g =
10 m/s2)?

B. Tugas Kelompok (TUPOK 1)

Kerjakan soal Uji Kompetensi Bab I dari buku paket Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA karangan

Budi Purwanto dan Muchammad Azam halaman 29 sampai dengan 31 !

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 19


Soal ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal soal uraian.

c) Pada jawaban Soal pilihan ganda berikan uraian singkat (terutama soal hitungan)

d) Pada soal uraian jawablah dengan prosedur diketahui, ditanyakan, dan jawab

C. Tugas tambahan

Tugas tambahan ini untuk kelas Cambridge dan kelas OSN yang mengambil pilihan OSN Fisika

1. A metal frame of length 7.0 m is attached to a passenger carrying cage of height 1.0 m as shown

below. A man of mass 60 kg sitting in the cage, is being rotated about O with constant angular

velocity of 0.5  radians per second.

C (a) For the man in the cage, calculate :

(i) The period of rotation

(ii) The frequency of rotation

(iii) The linier speed

B (iv) The centripetal acceleration

(v) The centripetal force


7.0 m
(b) Draw a free body diagram to show all the forces

acting on the man at positions A, B, and C.


1.0 m A
(c) Calculate the force exerted by the floor of the

cage on the man at

position A and

position B

(d) Calculate the lenear speed at which the man loses contact with the floor of the cage at

position C

2. A mass, m kg is released from point A, down a smooth inclined and once it reaches point B ,

it completes the circular motion, via the smooth circular track B to C to D and than back

trough B, which is connected to the end of the incline and has a radius r m. Find

a) the normal reaction of the track


A
D on the mass at D.
4r
b) the normal reaction of the track
C
on the mass at C
B

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 20


c) the normal reaction of the track

on the mass at B

Fisika Kelas X - SMA N 1 Yk /Sem 2/Gerak Melingkar /2012021 Page 21

Anda mungkin juga menyukai