Djoko Yuniarto
Hari ini jam 13:53
Kisah ini terjadi di Universitas ‘Ain Syams, fakultas pertanian di Mesir. Sebuah kisah
yang amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media massa setempat dan sudah
menjadi buah bibir orang-orang di sana.
Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas di negara Arab
(Mesir-red.,), berdiri seorang mahasiswa sembari memegang jamnya dan
membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, “Jika memang Allah ada,
maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari sekarang!.” Ini merupakan
kejadian yang langka dan disaksikan oleh mayoritas mahasiswa dan dosen di kampus
tersebut. Menit demi menitpun berjalan dengan cepat hingga tibalah menit
keenampuluh alias satu jam dari ucapan sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum
ada gejala apa-apa dari ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh
dengan kesombongan dan tantangan sembari berkata kepada rekan-rekannya,
“Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti Dia
mencabut nyawa saya?.”
Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil pemeriksaan
dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena ada air yang masuk ke
telinganya!!.
Mengenai hal ini, Dr.’Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata, “Allah hanya
menghendaki dia mati seperti keledai!.”
Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga
keledai atau kuda, maka seketika ia akan mati?!!!.
(Sumber: Majalah “al-Majallah”, volume bulan Shafar 1423 H sebagai yang dinukil
oleh Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya “Nihâyah azh-Zhâlimîn”, Seri
ke-9, h.73-74)