Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Widodo
2021
MULTIMETER
Multimeter sering disebut AVOmeter atau multitester, alat ini biasa dipakai untuk mengukur
harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current),
dan arus DC. Bagian-bagian multimeter seperti ditunjukkan gambar di bawah
Gambar Multimeter
Penjelasan dari Gambar
1. Papan Skala: Digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapata
skala-skala
a) Tahanan/resistan (Ω)
b) Tagangan (ACV dan DCV)
c) Kuat Arus (DvmA)
d) Skala-skala lainya
2. Sakalar Jangkaun Ukur: digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas
ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (Ω), skalar
ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan
(ACV-DCV) dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur
tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari
tegangan yang akan diukur. Misal: tegangan yang akan diukur 220 ACV, skalra harus
berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian uga jika hendak mengukur DCV
3. Sekrup pengatur posisi jarum (preset): digunakan untuk menera jarum penunjuk pada
angka nol (sebelah kiri papan skala)
4. Tombool pengatur jarum pada posisi nol (zero Adjustment): digunakan untuk menera
jarum penunjk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai
tahanan/resistan. Dalam prakek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan,
tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
5. Lubang kabel penyidik: tempat untuk menghbungkan kabel penyidik dengan multimeter.
Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common pada multimeter yang lebih
searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk
mengukur kapasitas kapasitor
A. Batas ukur
A. Batas ukur (range) Kuat Arus: biasanya terdiri dari angka-angka: 0,25 – 25 – 500mA.
Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0-0,25mA.
Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar 0-25 mA. Untuk
batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar 0 -500 mA.
B. Bats ukur (range) tegangan (ACV-DCV) terdiri dari angka 10-50-250—500-1000
ACV/DCV. Btas ukur (range) 10, berarti tegnagan maksimal yang dapat diukur
adalah 10 volt, demikian setereusnya.
C. Btas ukur (range) ohm: terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (kΩ). Untuk batas
ukur (range0 x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala
(pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibacapada
papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) kilo
Ohm (kΩ), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada
satuan kΩ), Untuk batas ukur (range ) x10k (10kΩ), semua hasil pengukuran dibaca
pada papan skala dan dikali dengan 10 kΩ.
D. Simbol-simbol
Secara teoritis untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (vol-meter),
pengukur kuat arus (Amper-meter) dan pengukur nilai tahanan/resistance (ohm-
meter) ditapilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar berikut
B. Persiapan Awal
Persiapan awal yang perlu anda lakukan sebelum menggunakan multimeter adalah:
1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) multimeter yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan
(multimeter sebagai Vol-meter), mengukur kuat arus (multimeter sebagai Amper –
meter), mengukur resistensi/tahanan (multimeter sebagai Ohm-meter)
3. Sebelum dan sesudah digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu beradaa
pada posisi ACV dengan batas ukur (rage) 250ACV atau lebih
4. Kabel penyidik (probes) multimeter selalu berwarna merah dan hitam, Masukanlah
kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan
kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertand (-) atau common.
5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan mulitmeter, perhatikan apakah
jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah
peneraan dnegna cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng
minus(-)
6. Posisi saklara jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang
akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV), letakkan
saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih dari tegangan yang akan dikukur.
Jika mengukur tegnagan bolak balik 220V/220ACV, letakkan saklar pada posisi
bata ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran
tegangan listrik s earah (DCV), kuat arus (DmA-DcμA) dan tahan/resistansi
(resistance)
7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warana merah (+) diletkkan pada
kutub positip, kabel penyidik (probe) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatif
dari teganganya yang akan diukur.
8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali sudah dapat memperkirakan
besarnya kuat arus yang mengalir
9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance), letkkan saklar jangkauan ukur pada
batas ukur (range) Ω atau kΩ (kilo ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik
(probes) tera jarum penunjuk agar berada pada posisi nol dengan cara memutar-
mutar pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).
10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV
Tugas Pendahuluan
1. Saklar jangkauan ukur pada posisi DCV, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan, jarum penunjuk skla tidak bergerak, kenapa?
2. Buktikan bahwa batere tipe UM-3 yang ada di bagian dalam Multimeter disambung
secara seri dengan lubang kabel penyidik (probes)
3. Bagaimana seharusnya posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range) jika ingin
mengukr besaran listrik
4. Apa yang terjadi jika batas ukur (range) yang digunakan tidak sesuai dengan besaran
listrik yang akan diukur
5. Pada papan skala terdapat
6. Buktikan bahwa tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sangat
berperan penting dalam ketepatan pembacaan hasil pengukuran nilai tahanan (resistance)
7. Uraikan kegunaan sekrup pengatur posisi jarum (preset)
Pengukran Volt-mter
Tujuan
3. Mampu mengatur saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) yang dibutuhkan
a) Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV dan
batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran
tegangan DC (DCV)
b) Perhatikan apakah isolasi pembugkus kabel penyidik (probes) dalam kondisi baik atau
terkelupas
c) Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan
pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes)
warna hitam (-?common) diletakkan pada titik negatif (-). Untuk mengukur tegangan arus
bolak balik (ACV) posisi kabel penyidik (prbes) boleh bolak balik, karena ACV setiap
detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatif dan sebaliknya. Lihat
gambar
Mangukur Tegangan Arus Bolak-balik (ACV)
Alat
a) Baterei kering
Langkah Kerja
b) Letkkan saklar jangkauan ukur pada posisi batas ukur (range) 250 ACV
d) Bacalah hasil pengukuranya (pada skala 0-250 ACV) dan catat di tabel terlampir
f) Letkkan kedua ujung kabel penyidik (probes) ke kutub positip dan negatif baterei
(ingat jangan yterbalik)
g) Bacalah hasil pengukuranya (pada skala 0-10 DCV) dan catat ditabel terlampir
Percobaan mengukur tegnagan listrik bolak-balik
5
Tugas Praktikum
1. Jelaskan urutan Langkah-langkah mengukur tegangan ACV dan DCV yang sudah anda
lakukan?
2. Apa yang menyebapkan nilai pada yang tertulis berbeda dengan hasil pengukuran?
Pengukran Ampermeter
Tujuan
b) Memperkirakan besarnya kuat arus dalam satuan mikro –Ampere (μA) dan mili-
Amper (mA) yang akan diukur
3. Mampu mengatur saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) yang dibutuhkan
a) Saklar jagkauan ukur berada pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka
0,25; 25 atau 500 DcmA, sesuai kebutuhan.
c) Posisi mengukur kuat arus, multimeter diletkkan secara seri.deret dengan baterei
kering (dry cell) yang akan diukur
Pengukuran Kuat Arus Pada Baterei Kering dengan seri/deret
Alat
Bahan
a) Baterei kering
Langkah Kerja
c) Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletkkan pada kutub positip batere
d) Kabel penyidik (probes) warna hitam diletakkan pada kutub negatif baterei
e) Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menuju angka antara 0-
250 DCV,A (pada beberapa alat ukur pada papan skala tertulis DCV, A artinya
skala tersebut untuk DCV, DCA dan DcmA atau VmA artinya sklaa tersebut
untuk DCV,ACV dan DcmA)
f) Jika pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca, batas ukur
(range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25
g) Bacalah hasil pengukuranya (pada skala 0-10 DCV) dan catat ditabel terlampir
Membaca Hasil Pengukuran
Ada dua cara membaca hasil pengukuran kuat arus pada papan skala
a) Menggunakan rumus
Sebagai contoh: Misalkan pada batas ukur (range) diletakkan pada posisi angka
25, skala yang digunakan adalah penunjukkan skala penuh (0-250). Jarum
menunjuk angka 175, sehingga kuat arus yang mengalir adalah 175 x 25/250 =
17mA
Sebagai contoh:
Batas ukur ynag digunkana adalah 0,25, hasil pengukuran dibaca pada
skala 0 -250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil
pengukuran adalah 0,25mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200,
hasil pengukuran = 0,20 mA dan seterusnya
Untuk batas ukur (range) 25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0-250.
Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran = 25 mA.
Jarum pada papan skala menunjuk nagka 200, hasil pengukuran = 20 mA
dan seterusnya
c) Percobaan mengukur Kuat Arus listrik Searah (baterei)