Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SI APARAT : RANCANG BANGUN SISTEM FILTERISASI ASAP


KEBEKARAN DENGAN MEDIA PLASMA DI RUANGAN
BERBASIS ANDROID

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Charles Dwi Kurnianto 4211701060 Angkatan 2017
Andri Alvindi 3411801009 Angkatan 2018
Suwardi Putra 3311801003 Angkatan 2018

POLITEKNIK NEGERI BATAM


BATAM

2019

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebakaran hutan telah menjadi masalah tahunan di Indonesia yang
berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan, seperti gangguan aktivitas
kehidupan sehari-hari, hambatan transportasi, kerusakan ekologis, dan gangguan
kesehatan. Menurut BNPB (Badan dan Nasional Penanggulangan Bencana) pada
tahun 2019, kebakaran hutan di Indonesia telah menghanguskan 328.724 hektar hutan
di beberapa provinsi yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan. Kebakaran
hutan secara alami dapat disebabkan oleh erupsi vulkanik, percikan api akibat
reruntuhan batu dan pembakaran spontan. Tetapi kebakaran hutan juga dapat
disebabkan ulah manusia seperti membuang puntung rokok yang masih menyala,
percikan api dari peralatan, bahkan di beberapa daerah terjadi pembakaran secara
sengaja suatu lahan perhutanan agar menjadi subur dengan cara yang lebih murah.
Dampak kebakaran hutan mengakibatkan asap yang menurunkan kualitas udara.
Penurunan kualitas udara akibat asap sampai taraf membahayakan kesehatan dapat
menimbulkan infeksi saluran pernapasan (ISPA), alergi, asma, iritasi mata, paru -
paru, bahkan kematian (Yuliarti dan Irdayanti, 2016).
Penderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) di daerah bencana asap tahun
2015 meningkat 1,8 – 3,8 kali dibandingkan jumlah penderita ISPA pada periode
sama tahun-tahun sebelumnya. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) juga mencatat ada 503.874 jiwa yang menderita ISPA di 6 provinsi sejak 1
Juli sampai 23 Oktober 2015. Penderita ISPA terbanyak ada di provinsi Jambi dengan
129.229, lalu di Sumatera Selatan dengan 101.333, di Kalimantan Selatan ada 97.430
penderita ISPA.
Dengan besarnya permasalahan yang ditimbulkan akibat dari asap kebakaran
hutan tersebut maka muncullah sebuah ide untuk membuat rancangan sistem
filterisasi asap dan debu menjadi udara bersih di sebuah ruangan. Rancangan sistem
tersebut digunakan sebagai emergency saat terjadi penurunan kualitas udara sampai
taraf membahayakan kesehatan yang disebabkan oleh asap. Alat ini juga dapat
menampilkan kondisi dan kadar udara di dalam ruangan sesuai indikator level bahaya
melalui sebuah aplikasi android/smartphone.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka rumusan masalah yang akan
menjadi bahan pembahasan yaitu :
1. Bagaimana merancang sistem filterisasi asap dan debu menjadi udara bersih di
dalam sebuah ruangan?
2. Bagaimana merancang aplikasi monitoring kondisi dan kadar udara sesuai
indikator level bahaya pada Android/smartphone?
3. Tujuan Program
Tujuan dari rancangan alat ini adalah membuat sistem filterisasi asap dan debu
menjadi udara bersih, serta menciptakan rancangan aplikasi untuk mengecek kondisi
dan kadar udara di dalam sebuah ruangan sesuai indikator level bahaya.

4. Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari rancangan alat ini adalah artikel ilmiah atau
jurnal, dan prototype.

5. Manfaat Program
Manfaat dari rancangan alat ini adalah sebagai emergency dari bahaya asap
dan partikel partikel debu didalam sebuah ruangan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Bahaya Asap Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan


Kebakaran hutan dan lahan seringkali disebabkan oleh faktor manusia yang
membuka lahan hutan dengan cara membakar dan penebangan liar. Pembakaran hutan
dan lahan tersebut dapat menghasilkan kabut asap. Asap merupakan perpaduan atau
campuran karbon dioksida, air, zat, yang terdifusi di udara, zat partikulat,
hidrokarbon, zat kimia organic, nitrogen oksida dan mineral. Ribuan komponen
lainnya dapat ditemukan tersendiri dalam asap. Komposisi asap tergantung dari
banyak faktor, yakni jenis bahan pembakar, kelembaban, temperatur api, kondisi
angin,dan hal lain yang mempengaruhi cuaca, baik asap tersebut baru atau lama.
Kabut asap berdampak pada kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA),
alergi, asma, iritasi mata, paru - paru, bahkan kematian (Yuliarti dan Irdayanti, 2016).
Ultrafine Particle merupakan partikel yang terkandung dalam asap kebakaran hutan
yang menyebabkan perubahan gambaran histologis berupa inflamasi, emfisema, dan
hipersekresi mukus pada saluran pernapasan terutama organ paru-paru (Wulan dan
Subagio, 2016).

2. Sistem Filterisasi Asap dan Debu


Sistem filterisasi asap kita menggunakan plasma.plasma merupakan kondisi
ketika gas terisi oleh partikel bermuatan dengan energi potensial antar partikelnya
lebih kecil di bandingkan dengan energi kinetik partikel-partikel yang terdapat dalam
gas tersebut.pencampuran antara ion-ion bermuatan positif dengan elektron-elektron
yang bermuatan negatif memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan gas pada
umumnya dan materi pada fase ini disebut fase plasma.
Reaktor plasma yang digunakan dalam rencanggan sistem ini adalah reaktor
plasma DBD (Dielectric Barrier Discharge) dengan teganggan DC. Reaktor plasma
sebagi gelas di electrik,dan rincang menggunakan tabung gelas pyrex (gelas
borosilikat) yang berfungsi sebagai penghalang dielectrik.
Gambar 1. Desain Reaktor Plasma DBD

Plasma di bangkitkan pada ruang antar elektroda yaitu pada bagian dalam
gelas dielectrik sehingga asap yang keluar melalui tabung gelas dielectrik ini akan
terfilter dan mengalami degradasi polutan untuk membangkitkan lucutan plasma pada
reaktor plasma,digunakan pembangkit tegangan tinggi DC. Pada rangkain
ini,dilakukan penguatan teganggan flyback yang dipicu oleh sinyal pulsa yang di
bangkitkan oleh rangkain osilator sebagai pebangkit sinyal stabil dan penguat arus.
Jenis trafo yang digunakan dalam menaikkan teganggan adalah trafo flyback TV 21
inch dengan karaktersitik kerja pada frekuensi 60-70 kHz dan duty cycle 50-55% .
Teganggan keluaran yang dihasilkan memiliki teganggan maksimal DC 14 kV
(Achmad dkk, 2017). Sistem inipernah diterapkan oleh Achmad dkk dalam
mengimplementasikan rancang bangun insinerator limbah megis berteknologi flasma
sebagai filter udara hasil pembakaran limbah medis.

Gambar 2. Skema Sumber Teganggan Tingi DC


3. Microkontroller dan Sensor

4. Sistem Penyerap Asap


Sistem penyerap asap adalah sebuah sistem yang berfungsi menyerap asap di
dalam maupun di luar ruangan dan kemudian di salurkan ke sistem filterisasi. Dalam
rancangan alat ini kami menggunakan Exhaust Fan sebagai sistem penyerap asap
karena Exhaust Fan merupakan salah satu jenis kipas angin yang difungsikan untuk
sirkulasi udara dalam ruang atau rumah. oleh karena itu,peletakannya diantara indoor
dan outdoor.

5. Aplikasi Android
Secara istilah pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap untuk
digunakan yang dibuat untuk melaksanankan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi
serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan
dituju. Menurut kamus computer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang biasanya
berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun
pemrosesan data yang di harapkan.Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, “Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang
menggunakan aturan atau ketentuanbahasa pemrograman tertentu”.
(jbptunikompp-gdl-andijuansy-33648-11-20.unik-a)

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Rancangan atau tahapan untuk pembuatan sistem (....) ini terdiri dari beberapa
tahapan mulai dari pengumpulan informasi terkait sistem, pengambilan data hingga
penyusunan laporan. Gambar 3.1 menjelaskan secara umum urutan pelaksanaan
PKM-KC ini.
Gambar 3.1 Flowchart strategi program

1. Studi Literatur

2. Perancangan Sistem
Perancangan mekanikal dari …..
Perancangan elektrikal meliputi …..
Perancangan desain aplikasi digunakan untuk ….

3. Pembuatan Alat
Dalam pembuatan mekanikal membutuhkan ….
Dalam segi elektrikalnya membutuhkan …..
Dalam pembuatan program terdapat sistem …
Dalam pembuatan aplikasi android/smartphone menggunakan ….
4. Pengujian Alat
Ada beberapa tahapan dalam menguji alat, yaitu:
a.
b.

5. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan sejak awal sistem ini dibangun mulai dari studi
literatur sampai dengan pengujian dan pengambilan data.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Anggaran Biaya
2. Jadwal Kegiatan
Lampiran

1. Desain Mekanik

2. Desain Aplikasi

3. Desain Elektrical

Anda mungkin juga menyukai