LTA ANDERI KUSNADI Maleo Ok
LTA ANDERI KUSNADI Maleo Ok
Disusun Oleh :
ANDERI KUSNADI
AOA0180854
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Malang, 2021
Mahasiswa
NIM : AOA0180854
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua penguji:
Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.,M.Kep (………………..)(………………..)
NIDN. 0706028401
Penguji I :
Dr.NS.Lembah Andriyani.S.Kep.MMRS (………………..)(………………..)
NIDN : 0730097303
Penguji II:
NS.Putu Sintya Arlinda Arsya.S.Kep.M.Kep (………………..)(………………..)
NIK :.210114186
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kendedes Malang
Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.,M.Kep
NIDN.0706028401
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
Penulisan proposal penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai Pendidikan Program Diploma III Keperawatan STIKes
Kendedes Malang Dengan Judul: " Asuhan Keperawatan Pada Salah satu Anggota
keluarga yang Menderita Diabetes Melitus Disertai dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah Kesehatan keluarga ". Dalam Penyusunan Proposal
Laporan Tugas Akhir ini Peneliti Mendapatkan namun berkat Bimbingan dari
Pada Pembimbing yang telah meluangkan waktu,tenaga dan kesempatanya
terhadap peneliti sehingga Dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhi ini.untuk itu
dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini Peneliti menyampaikan ucapan
banyak terima kasih, Pada yang terhormat:
1. Dr. MuljoHadi Sungkono, SpOG (K) selaku pembina Yayasan Kendedes
Malang
2. Drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang
3. Dr. Endah Puspitorini, DTMPH, selaku PLH yayasan Kendedes Malang
4. Dr. Edi Murwani, Amd.Keb.,SPd.,MMRS selaku Ka. STIKes Kendedes
Malang
5. Ns.Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.,M.kep, selaku KetuaProdi DIII
KeperawatanSTIKes Kendedes Malang
6. Ne.Luluk Nur Aini S.,Kep.,M.Kep Selaku Pembimbing Akademik Penulis
7. Dr.NS .Lembah Andriyani.S.Kep.MMRS.selaku pembimbing satu Laporan
Tugas Akhir
8. NS.Putu Sintya Arlinda Arsya.S.Kep.M.Kep. Selaku pembimbing dua
Laporan Tugas Akhir
9. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;dan
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir
ini membawa manfaat bagi pengembanganilmu.
Malang,……………..2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 3
1.4 Tujuan Penulisan ..................................................................... 3
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus............................... 6
2.1.1 Definisi Diabetes Mellitus........................................... 6
2.1.2 Etiologi Diabetes Mellitus........................................... 6
2.1.3 Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus........................... 8
2.1.4 Klasifikasi Diabetes Mellitus ...................................... 9
2.1.5 Patofisiologi Diabetes Mellitus ................................... 11
2.1.6 Pathway Diabetes Mellitus.......................................... 13
2.1.7 Komplikasi Diabetes Mellitus..................................... 14
2.1.8 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus ............................. 21
2.1.9 Pemeriksaan Diagnostik Diabetes Mellitus................. 25
2.2 Konsep Dasar Keluarga .......................................................... 26
2.2.1 Definisi Keluarga.......................................................... 26
2.2.2 Tipe-Tipe Keluarga ...................................................... 26
2.2.3 Struktur Dalam Keluarga.............................................. 30
2.2.4 Fungsi Dalam Keluarga ............................................... 34
2.2.5 Tahap Perkembangan Keluarga ................................... 37
2.2.6 Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah............. 40
v
2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga Diabetes Mellitus Tipe II...... 42
2.3.1 Pengkajian Keperawatan Keluarga ............................. 42
2.3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga ................................ 49
2.3.3 Intervensi Keperawatan Keluarga................................ 51
2.3.4 Implementasi Keperawatan Keluarga ......................... 52
2.3.5 Evaluasi Keperawatan Keluarga ................................. 52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rencana Penelitian.................................................................. 58
3.2 Batasan Masalah..................................................................... 58
3.3 Partisipan................................................................................ 58
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 59
3.5 Pengumpulan Data.................................................................. 59
3.6 Uji Kebebasan Data................................................................ 59
3.7 Alur Studi Kasus..................................................................... 61
3.8 Bagan Alur Studi Kasus.......................................................... 62
3.9 Etika Keperawatan.................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
6
7
a. Pada Diabetes mellitus tipe I sel-sel beta pankreas yang secara normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun,
sebagai akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk
mengendalikan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus tipe I ditandai
oleh awitan mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun.
b. Diabetes mellitus tipe II terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap
insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi
insulin.
c. DM tipe tertentu
DM tipe ini dapat terjadi karena penyebab lain, misalnya, defek
genetik pada fungsi sel-β, defek genetik pada kerja insulin, penyakit
eksokrin pankreas (seperti fibrosis kistik dan pankreatitis), penyakit
metabolik endokrin, infeksi, sindrom genetik lain dan karena
disebabkan oleh obat atau kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS
atau setelah transplantasi organ) (Smeltzer dan Bare, 2015).
d. DM gestasional
DM ini merupakan DM yang didiagnosis selama masa kehamilan,
dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan.
Terjadi pada 2-5% semua wanita hamil tetapi hilang saat melahirkan
(Smeltzer dan Bare, 2015)
11
2.1.6 Pathway
Reaksi autoimun
Genetik, gaya hidup, obesitas
Glukoneogensis Hiperglikemia
Glycosuria
Lemak Protein
Osmotic diuresis
Mual pH Thrombosis
Muntah
Asidosis
Ateosklerosis
Diit VI s/d VIII: diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja dan
diabetes komplikasi.Dalam melaksanaan diit diabetes sehari-hari,
hendaklah diikuti pedoman 3 J yaitu:
J I: jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah.
J II: jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya.
J III: jenis makanan yang manis harus dihindari.
Penentuan jumlah kalori diit diabetes melitus harus disesuaikan dengan
gizi penderita, penentuan gizi dilaksanakan dengan menghitung percentage
of relative body weight (BBR=berat badan normal ) dengan rumus
BBR=BB (Kg)x100%
a.Kurus (underweight): BBR<90%
b.Normal (ideal): BBR 90-110%
c.Gemuk (overweight): BBR>110%
d.Obesitas, apabila: BBR >120%
1. Obesitas ringan: BBR 120-130%
2. Obesitas sedang: BBR 130-140%
3. Obesitas berat: BBR 140-200%
4. Morbid: BBR> 200%
Sebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari-hari untuk
penderita DM yang bekerja biasa adalah:
a.Kurus: BB X 40-60 kalori sehari.
b.Normal: BB X 30 kalori sehari.
c.Gemuk: BB X 20 kalori sehari.
d.Obesitas: BB X 10-15 kalori sehari.
II. Latihan Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita
DM adalah:
1. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila dikerjakan
setiap 1 ½ jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten
pada penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor
insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan reseptornya.
23
c. Reward power
Kekuasan penghargaan berasal dari adanya harapan bahwa
orang yang berpengaruh dan dominan akan melakukan sesuatu
yang postif terhadap ketaatan seseorangImbalan menjadi hal
penting untuk memberikan pengaruh kekuatan dalam keluarga. Hal
ini tentu sering terjadi di masyarakat kita, yang menjanjikan hadiah
untuk anaknya jika berhasil meraih nilai terbaik dalam sekolah.
Dengan hadiah tersebut, anak akan berusaha untuk menjadi anak
yang terbaik agar keinginannya terhadap yang dijanjikan orangtua
dapat terpenuhi.
d. Coercive power
Ancaman dan hukuman menjadi pokok dalam membangun
kekuatan keluarga.Kekuatan ini sebagai kekuasan dominasi atau
paksaan yang mampu untuk menghukum bila tidak taat.Bagi
sebagian orangtua, mereka memilih tidak menggunakan kekuasan
ini, namun bagi sebagian lainnya sangat membutuhkan karena
merasa putus asa dalam mendidik anak.Setiap anak memilki
karakter unik yang berbeda-beda, oleh karena itu pola asuh juga
tidak bisa disamaratakan.Orangtua memilih pola asuh tentu atas
berbagai pertimbangan yang membuat anak menjadi lebih positif.
4. Nilai-nilai dalam kehidupan keluarga
Dalam suatu kelompok selalu terdapat nilai-nilai yang dianut
bersama, meski tanpa tertulis. Nilai-nilai tersebut akan terus bergulir
jika masih anggota kelompok yang melestarikannya. Artinya sebuah
nilai akan terus berkembang mengikuti anggotanya. Demikian pula
dalam keluarga.Keluarga sebagai kelompok kecil dalam sistem sosial
memilki nilai yang diterapkan dalam tradisi keluarga.
Misalnya tradisi makan bersama, yang memilki nilai positif
dalam membangun kebersamaan dan melatih untuk berbagi.Nilai
merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang mempersatukan
anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma
34
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut keluarga serta keperacayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga. Dalam hal ini pertanyaan yang diajukan adalah status
ekonomi:
1) Berapa jumlah pendapatan per bulan?
2) Darimana sumber-sumber pendapatan perbulan?
3) Berapa jumlah pengeluaran perbulan?
4) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga?
5) Bila tidak, bagaimana keluarga mengaturnya?
10) Rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun
dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti.
44
g. Sistem perkemihan
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui
terjadinya poliuri, retensi urine, inkontinensia urine, rasa panas
atau sakit saat berkemih.
h. Sistem muskuluskletal
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui
terjadinya penyebaran lemak, penyebaran massa otot,
perubahan tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya
gangren di ekstremitas.
i. Sistem neurologis
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui
terjadinya penurunan sensoris, anastesia, letargi, mengantuk,
kacau mental, disorientasi dan rasa kesemutan pada tangan atau
kaki.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosis keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis
diagnosis seperti:
1. Diagnosis sehat/wellnessDiagnosis sehat/wellness, digunakan bila
keluarga mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada
maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga potensial,
hanya terdiri dari komponen problem (P) saja atau P (problem) dan S
(symptom/sign), tanpa komponen etiologi.
2. Diagnosis ancaman
Diagnosis ancaman, digunakan bila belum terdapat paparan
masalah kesehatan, namun sudah ditemukan beberapa data maladaptif
yang memungkinkan timbulnya gangguan.Perumusan diagnosis
keperawatan keluarga risiko, terdiri dari problem (P), etiologi (E), dan
symptom/sign (S).
3. Diagnosis nyata/gangguan
Diagnosis gangguan, digunakan bila sudah gangguan/masalah
kesehatan di keluarga, di dukung dengan adanya beberapa data
maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga nyata terdiri
50
Hipoglikemia
1.Mengantuk
2.Pusing
Hiperglikemia
56
1.Palpitasi
2.Mengeluh lapar
Objektif
Hipoglikemia
1.Gangguan koordinasi
2.Kadar glukosa dalam
darah/urin rendah
Hiperglikemia
1.Kadar glukosa dalam
darah/urin tinggi
Subjektif
Hipoglikemia
1.Palpitasi
2.Mengekuh lapar
Hiperglikemia
1.Mulut kering
2.Haus meningkat
Objektif
Hipoglikemia
1.Gemetar
2.Kesadaran menurun
3.Perilaku aneh
4.Sulir bicara
5.Berkeringat
Hiperglikemia
Kondisi Klinis Terkait
1.Diabetes melitus
2.Ketoasidosis diabetik
3.Hipoglikemia
4.Hiperglikemia
5.Diabetes gestasional
6.Penggunaan
7.kortikosteroid
Nutrisi Parental total
(TPN)
57
3.3 Partisipan
Subyek yang digunakan sebagai partisipan dalam studi kasus ini
adalah dua klien yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
58
59
dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Prawoto,
2015).
2. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara
terhadap objek penelitian. Triagulasi dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan
dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran
data juga dilakukan untuk memperkaya data. Selain itu triangulasi juga
menggunakan waktu yang dimana data dari wawancara di pagi hari karena
data lebih valid dan kredibel.
3. Trangulasi sumber adalah membandingkan mengecek ulang derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.
Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara,
membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan
secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang
ada.
4. Triangulasi waktu adalah digunakan untuk validitas data yang berkaitan
dengan pengamatan dapat berbeda dalam mengamati fenomena yang
sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua atau lebih
pengamat/pewawancara akan dapat memperoleh data yang lebih abash.
Sebelumnya tim peneliti perlu mengadakan kesepakatan dalam
menentukan kriteria/acuan pengamatan atau wawancara.
5. Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data, atau mencek
keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan
menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek.
61
Pemeriksaan kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga (Riset, teori, dan praktik) Edisi 5. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G., 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth. 8 ed. Jakarta : EGC
Kemenkes RI, 2014. Pusat Data dan Informasi (Situasi dan Analisis Diabetes).
[Serial Online].http://www.depkes.go.id
Isnaini, Nur & Ratnasari. (2018). Faktor Risiko Mempengaruhi Kejadian Diabetes
Tipe Dua. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan Aisyah, 14 (1), 59-68.
Lestari, D.D. et al., 2013. Gambaran Kadar Glukosa Darah pada Tubuh 18,5-
22,9 kg/m2. Jurnal e-Biomedik (eBM). Vol. 1.No. 2. Hal: 991-996.
Brunner & Sudarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 Edisi 8.
Jakarta: EGC.
LeMone, Priscilla, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Intergumen, Gangguan Endokrin, dan Gangguan Gastrointestinal Vol
2 Edisi 5. Terjemahan oleh, Bhetsy Angelina, et al. 2015. Jakarta:
EGC.
67
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Malang, 2021
Responden
( )
68
Kepada :
Di tempat
Dengan hormat,
Nama :
NIM :
Malang,
Hormat Saya
69
A. Analisa Situasi
Global Report on Diabetes (2016) melaporkan bahwa diabetes melitus
menyebabkan 1,5 juta orang meninggal pada tahun 2012. Diabetes melitus
bertanggung jawab dalam 2,2 juta kematian sebagai akibat dari peningkatan
Resiko penyakit kardiovaskuler dan lainnya, dengan total 3,7 juta orang
meninggal dimana sebesar 43% meninggal sebelum usia 70 tahun (WHO,
2016). Menurut Internasional of Diabetic Federation, bahwa telah terjadi
peningkatan kasus Diabetes Melitus di dunia dari tahun 2013 sampai tahun
2017 terjadi peningkatan. Dimana pada tahun 2013 terdapat sekitar 382 juta
kasus Diabetes Melitus. Tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 415 juta
kasus Diabetes Melitus. Lalu pada tahun 2017 terjadi peningkatan kasus
Diabetes Melitus menjadi 425 juta kasus (IDF, 2013, 2015, dan 2017).
Menurut Internasional of Diabetic Federation (IDF) (2017) tingkat
prevalensi global penderita diabetes melitus di Asia Tenggara pada tahun
2017 adalah sebesar 8,5%. Diperkirakan akan mengalami peningkatan
menjadi 11,1% pada tahun 2045 dimana Indonesia menempati urutan ke-6
setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Mexico dengan jumlah
penderita diabetes mmelitu sebesar 10,3 juta penderita (IDF, 2017).
Menurut Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan
bahwa Diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia
dengan persentase sebesar 6,7%, setelah penyakit Jantung Koroner (12,9%)
dan Stroke (21,1%). Bila tidak ditanggulangi, kondisi ini dapat menyebabkan
penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini. Penderita diabetes
terjadi pada rentang usia yang beragam, dimana yang masih berumur <40
tahun sebanyak 1.671.000 orang, penderita yang berusia 40-59 tahun
sebanyak 4.651.000 orang, sedangkan pada usia 60-79 tahun diperkirakan
sebanyak 2.000.000 orang (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2017).
70
G.Metode
1.Wawancara
2.Bimbingan
3.Penyuluhan
4.Tanyajawab
H.Media
a.Lembar balik
b.leaflet
I.Strategi Pelaksanaan
NO Tahap kegiatan Waktu Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 2 menit a.Menyampaikan Memperhatikan
salam atau perkenalan dan
b.Membuat kontrak mendengarkan
waktu dan topik
c.Menjelaskan TIU
dan TIK
2 Pemgembangan 15 menit a.pengertian Diabetes Memperhatikan
Melitus dan
b.Penyebab Diabetes mendengarkan
Melitus
c.Tanda dan gejala
Diabetes Melitus
d.Komplikasi
Diabetes Melitus
e.Perawatan pada
klien dengan Diabetes
Melitus Tipe II
f.Pemanfaatan
pelayanan kesehatan
yang tersedia
3 Penutup 3 menit a.Memeberi peluang a.Mengajukan
pertanyaan pertanyaan
b.Evaluasi atau b.Memahami
menyimpulkan Materi materi yang
yang sudah sudah
disampaikan disampaikan
c.Menanyakan c.Menjawab
kembali materi yang pertanyaan
sudah disampaikan d.Menjawab
d.Memberikan salam salam
72
J.Evaluasi
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin. :
Umur. :
Pekerjaan. :
Lama Menderita DM. :. Tahun
75
KUESIONER PENELITIAN
Lampiran :
1. IDENTITAS
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
Umur :
(1) Middle
(2) Elderly
(3) Old
(4) Very Old
Status :
(1) Menikah
(2) Tidak menikah
(3) Janda
(4) Duda
Agama :
(1) Islam
(2) Protestan
(3) Hindu
(4) Katholik
Suku :
79
(1) Jawa
(2) Madura
(3) Lain-lain, Sebutkan……………….
Tingkat Pendidikan :
(1) Ada,jelaskan
……………………………………………………………………………
(2) Tidak,jelaskan
……………………………………………………………………………
Keluarga yang dapat dihubungi :
(1) Ada,
……………………………………………………………………………
(2) Tidak ,
……………………………………………………………………………
80
Riwayat Pekerjaan :
…………………………………………………………………………………
.
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(6) Mata
(7) DM
(8) Hipertensi
(1) Tegap
(2) Membungkuk
(3) Kifosis
(4) Skoliosis
(5) Lordosis
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu
(2) Tekanan darah
(3) Nadi
(4) Respirasi
(5) Berat badan
(6) Tinggi badan
PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1. Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
82
Keluhan : ya/tidak
2. Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sclera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : kabur/tidak
Peradangan : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jikaya,jelaskan
………………………………………………………………..
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jikaterganggu,jelaskan
………………………………………………………………………………
6. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
8. Abdomen
Bentuk : distanded/flat/lainnya
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
9. Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemorroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1-5)
Kekuatan otot
1 : lumpuh
2 : ada kontraksi
3 : Melawan gravitasi dengan sokongan
4 : Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
5 : Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
6 Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh : skoliosis/lordosis/tegap (normal)
Deformitas : ya/tidak,
Jelaskan :
……………………………………………………….
Tremor : ya/tidak
Jenis :
…………………………………………………………..
Refleks
85
KANAN KIRI
Biceps
Triceps
Knee
Achiles
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : kering/lembab
jelaskan :
………………………………………………………
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
(5) Bila tinggal didalam panti/kelompok
Motivasi penghuni panti
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel, Jelaskan ……………………………
87
(4) Datar
Frekuensi kunjungan keluarga :
(1) 1 kali/bulan
(2) 2 kali/bulan
(3) Tidak pernah
APGAR KELUARGA
1. Selalu : skor 2
2. Kadang-kadang : skor 1
3. Hampir tidak pernah : skor 0
Interpretasi :
Tahun :
Musim :
Tanggal :
Hari :
Bulan :
Negara
Propinsi
89
Kabupaten/kota
Panti
Wisma
1. kursi
2. meja
3. kertas
4 Perhatian 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
dan kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
1.
Klien menjawab :
5. Lipat dua
6. Taruh dilantai.
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………..
Kebiasaan merokok
Frekuensi makan :
(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan :
Frekuensi minum :