Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap ASN harus menjalankan tugas dan kewajiban sesuai tanggung

jawabnya, baik tugas yang melekat pada jabatan maupun tugas yang diberikan

oleh atasan agar dapat bergerak bermanfaat bagi masyarakat dengan

mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu dibutuhkan

pelatihan/training untuk menimbulkan rasa bertanggung jawab terhadap

tugas dan fungsi ASN . Berdasarkan UU ASN No. 5 Tahun 2014, pasal 63

ayat (3) yaitu “Calon PNS wajib menjalani masa percobaan.” Dan ayat (4)

“Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui

proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas

moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,

karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang.” Kedudukan dan Peran Pegawai

Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia  yaitu dapat dilihat

dari segi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government

(WoG).

Setiap instansi pemerintah baik pusat maupun daerah memiliki tugas

dan kewajibannya masing-masing yang harus dilakukan agar tujuan instansi

dan kepala daerahnya dapat tercapai. Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah

Datar dalam mempunyai tugas diantaranya penyusunan kebijakan daerah,


pengkoordinasian penyusunan kebijakan daerah, pengkoordinasian

pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan daerah, pembinaan administratif dan aparatur pemerintah daerah

serta pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang

tugasnya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 55 Tahun 2020

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas

serta Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah

Datar terdiri atas 3 Asisten yang bertanggung jawab kepada Bupati. Asisten

pada Sekretariat Daerah terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan

Rakyat (Asisten 1), Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten 2), dan

Asisten Administrasi Umum (Asisten 3). Masing-masing asisten membawahi 3

Bagian dan masing-masing bagian juga membawahi sub bidangnya masing-

masing. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten 2) mempunyai

tugas untuk membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan Daerah

di bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan,

dan pengadaan barang dan jasa. Dalam menjalankan tugas dan fungsi Asisten

2 dibantu salah satunya oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dalam

melaksanakan penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pembinaan,

fasilitasi dan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan fungsi

pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan

secara elekrtonik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa sesuai

dengan peraturan dan ketentuan agar tercapai tujuan organisasi.

2
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa pada Pemerintah Kabupaten Tanah

Datar dibantu oleh tiga sub bagian, yaitu Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan

Barang dan Jasa, Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara

Elektronik, dan Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan

Jasa.

Pengadaan Barang/Jasa memiliki peran yang sangat penting dalam

pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Tanah Datar. Untuk memastikan

pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa berjalan sesuai ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dibuat pedoman umum sebagaimana

tertuang di dalam pasal 8 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

yang berisi penetapan 8 (delapan) pelaku pengadaan, salah satu diantaranya

adalah Pelaku Usaha yang selanjutnya disebut Penyedia.

Penyedia sebagai salah satu pelaku pengadaan sebagaimana diatur

dalam Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah sangat mempengaruhi/menentukan hasil/output/target

dari suatu pengadaan, baik dari segi kualitas, kuantitas, waktu maupun

lokasinya. Oleh karenanya diperlukan suatu pembinaan secara menyeluruh

sehingga barang/jasa yang disediakan akan menjadi lebih baik dari waktu ke

waktu.

3
Pembinaaan kepada Pelaku Usaha Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(selanjutnya disebut Pelaku Usaha) tidak hanya dilakukan oleh Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), namun juga perlu

dilakukan oleh kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas

dan kewenangan masing-masing. Di samping itu, dalam pembinaan kepada

Pelaku Usaha juga diperlukan kolaborasi dengan dunia usaha, asosiasi pelaku

usaha, asosiasi/organisasi profesi, perguruan tinggi serta pemangku kebijakan

terkait lainnya sehingga akan tercapai peningkatan kompetensi dan

kemampuan dalam melakukan kegiatan/usaha bagi Pelaku Usaha.

Bentuk pembinaan kepada Pelaku Usaha antara lain pemberian

peningkatan kapasitas, pemberian dukungan untuk meningkatkan kemampuan,

penilaian kinerja sebagai evaluasi sekaligus umpan balik kepada Pelaku Usaha,

serta pengenaan Sanksi Daftar Hitam.

Penilaian kinerja penyedia melekat kepada tugas PPK sebagaiamana

Pasal 11 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang

Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki tugas

untuk melakukan.Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa (Penilaian Kinerja)

merupakan aktivitas dan proses untuk mengukur kinerja Penyedia dalam

melaksanakan pekerjaan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

Penilaian Kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hasil atas

barang/jasa yang dihasilkan oleh Penyedia. Penilaian didasarkan pada kinerja

Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup yang

4
telah ditetapkan dalam kontrak.

Peraturan-peraturan yang menjadi pedoman dalam Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah selalu dinamis dan ada perubahan dari waktu ke

waktu, sehingga banyak PPK yang tidak mengetahui dan mengikuti

perkembangan peraturan Pengadaan Barang/Jasa. Salah satunya yaitu

Penilaian Kinerja Penyedia yang merupakan salah satu bentuk pembinaan

pelaku usaha sebagaimana tertuang dalam Peraturan Lembaga LKPP Nomor 4

Tahun 2021.

Pada pengaplikasianya PPK belum optimal dalam pelaksanaan

penilaian kinerja penyedia karena belum mengetahui dan belum paham cara

penilaian kinerja penyedia yang baik dan benar. Pada Peraturan Lembaga

LKPP Nomor 4 Tahun 2021 telah dicantumkan tata cara penilaian kinerja

penyedia.

Berangkat dari pemasalahan diatas, sebagai seorang ASN yang

professional sudah sepatutnya memberikan solusi terkait belum optimalnya

kompetensi PPK dalam tata cara penilaian kinerja penyedia di lingkangan

Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar. Sehingga dengan terlaksananya

penilaian kinerja penyedia ini Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar

memiliki Database Penyedia Mampu yang dapat menjadi asset berharga bagi

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam pelaksaan pembangunan daerah

sehingga terciptanya Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efektif dan

efisien.

Berdasarkan isu atau permasalahan yang terjadi di atas maka penulis

5
mengambil judul untuk rancangan aktualisasi yaitu “Optimalisasi kompetensi

Pejabat Pembuat Komitmen dalam tata cara penilaian kinerja penyedia (pihak

ketiga) melalui video digital di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten

Tanah Datar”.

B. PROFIL INSTANSI

1. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 Kantor Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Skeretariat Daerah Kabupaten

Tanah Datar terletak di Jl. Sultan Alam Bagagarsyah Pagaruyung ,

Kecaamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar dipimpin oleh

Kepala Bagian. Pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdapat tiga

subbagian, yaitu Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa,

Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, dan

6
Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa.

Kedudukan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa adalah salah satu

bagian yang berada dibawah Asisten Perekonomian dan Pembangunan

pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar. Bagian Pengadaan

Barang dan Jasa memiliki fungsi dan tugas:

a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa,

b. Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik,

c. Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa,

d. Pelaksaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan

teknis, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala

daerah.

Pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Tanah Datar

penulis memiliki posisi sebagai Jabatan Fungsional tertentu Ahli

Pertama – Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang memiliki tugas

melaksanakan kegiatan:

a. perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah;

b. pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah;

c. pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah; dan:

d. pengelolaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara swakelola.

7
Struktur Organisasi

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

VERI WINORA, ST

KASUBAG PENGELOLAAN PENGADAAN BARANG/JASA KASUBAG PENGELOLAAN LPSE KASUBAG PEMBINAAN DAN ADVOKASI PENGADAAN BARANG/JASA

DEWI BAKHTIAR, SKM EDY MARTASENA, ST TEDDY YULISWAR, S.Kom

JABATAN FUNGSIONAL
TERTENTU  PENELAAH
KEBIJAKAN
 PENGELOLA PENGADAAN
PENGADAAN BARANG/JASA
BARANG/JASA
 PENGADMINISTRA
SIAN UMUM
 TENAGA
PENDUKUNG
PENGELOLA LPSE
 TENAGA
PENUNJANG
ADMINISTRASI
PENGADAAN

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

8
Dasar Hukum Lahirnya SKPD :

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapak kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

d. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Tahun 2014 Nomor

2003);

f. Peraturan Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Kepala LKPP

9
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor

5 Tahun 2015 tentang Unit Layanan Pengadaan;

g. Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 42 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Unit

Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Tanah Datar);

h. Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 4 Tahun 2017 tentang Unit Layanan

Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Tanah Datar

i. Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 28 Tahun 2019 tentang kedudukan, susunan

organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat

dewan perwakilan rakyat daerah.

2. Visi Misi Organisasi


a. Visi
“Terwujudnya Pengadaan Barang/Jasa yang Efisien, Efektif, Transparan,
Terbuka dan Akuntabel”
b. Misi
1. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Proses Pengadaan
Barang/Jasa
2. Mewujudkan System Pengadaan Barang/Jasa yang Bersih dan Bebas Kkn
3. Membangun Sumber Daya Aparatur Pengadaan yang Profesional.
4. Meningkatkan dan Mengoptimalkan Tingkat Efisiensi Proses Pengadaan
Barang/Jasa.
5. Menerapkan System Informasi yang Terintegrasi dalam Proses Pengadaan
Barang/Jasa.
3. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar yaitu :

a. Disiplin dalam bekerja

b. Prima dalam pelayanan

10
C. ROLE MODEL

Gambar 1.3 Role Model

Selama bekerja di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten

Tanah Datar penulis menjadikan Dewi Bakhtiar, SKM sebagai role model yang saat ini

merupakan Kepala Sub Bagiam Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Bagian

Pengadaan Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar. Sebagai

CPNS yang baru berkecimpung dalam dunia pengadaan barang dan jasa penulis banyak

belajar dari beliau, tentang pekerjaan maupun nilai-nilai kehidupan.. Beliau merupakan

sosok pegawai yang disiplin dan profesional dalam bekerja, beliau bertanggung jawab atas

semua pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, Beliau juga aktif

bekerjasama, berdiskusi, dan mengikuti berbagai kegiatan di instansi , serta ramah kepada

sesama rekan kerja. Dari hal tersebut penulis ingin mencontoh nilai “ANEKA” yang telah

beliau terapkan. Beliau patut dijadikan role mode karena:

a. Akuntabilitas. Sebagai kepala sub bagian pengelolaan pengadaan barang/jasa yang

banyak berurusan dalam urusan administrasi selalu mengerjakan administrasi dengan

penuh tanggung jawab dan tepat waktu serta ketika sakitpun beliau masih berusaha

11
menyelesaikan tugasnya. Beliau juga bosok yang sangat mengutamakan disiplin

b. Komitmen Mutu. sebagai kepala sub bagian pengelolaan pengadaan barang dan jasa

yang mana jabatan fungsional pengadaan barang jasa berada dibawahnya beliau

berperan aktif dalam pengembangan kompetensi jabatan fungsional pengadaan

barang/jasa yang berada dibawah sub bagiannya .

c. Nasionalisme. Beliau menghargai dan menerima pendapat rekan kerjanya tanpa

memandang jabatan serta selalu mengambil keputusan dengan jalan musyawarah

bersama rekan kerja lain.

d. Etika Publik, Bagian Pengadaan Barang Jasa Kabupaten Tanah Datar memiliki fungsi

pelayanan berupa menerima konsultasi dari berbagai perangkat daerah, dalam

menerima konsultasi beliau akan memberikan masukan sesuai dengan peraturan

pengadaan.

e. Anti Korupsi: Beliau merupakan sosok pegawai yang disiplin dan profesional dalam

bekerja, beliau bertanggung jawab atas semua pekerjaan,

Sebagai ASN yang baik, perlu untuk mencontoh perilaku seperti ibu Dewi Bakhtiar,

SKM, agar menjadi motivasi bagi ASN lainnya dalam pemerintahan yang baik (good

governance).

12

Anda mungkin juga menyukai