Ujian PPDH Gelombang 9.2
Ujian PPDH Gelombang 9.2
2. Dosis Ketamin kucing: 10 mg/Kg BB. Dosis Atropin: 0,01 mg/Kg BB.
3. Tahapan penyembuhan luka pada kulit: hemoragi, inflamasi, proliferasi, maturasi, remodeling.
Tahapan penyembuhan fraktur tulang: hematoma, proliferatif, pembetukan kalus, konsolidasi,
remodeling.
5. Anemia mikrostik normokromik adalah anemia non regenerative (sel darah tdk dapat
diperbaharui akibat gangguan sumsum tulang) (benar).
Anemia mikrostik adalah kelainan sel darah merah berukuran kecil karena tidak ada respon
sumsum tulang (benar).
8. Mastitis interstitialis: radang pada ambing yang terdapat di dalam interstitium (jar. ikat).
9. Luka insisi: luka yg disebabkan oleh benda tajam dengan kedalaman teratur, tepi luka rata.
10. Cairan edema yang keluar dari sitoplasma akibat nekrosis: transudat serous.
15. Penyebab sindrom sapi ambruk (SSA) pasca melahirkan: milk fever, down cow syndrome,
paresis puerpuralis, parturient paralysis, hypocalcemia.
16. Susu dapat dikonsumsi pasca pemberian antibiotic eritromisin untuk terapi mastitis setelah 5
hari.
17. Residu antibiotik pada daging ternak dapat diabaikan setelah 72 jam pasca pemberian.
18. Fungsi asam sitrat dalam pengenceran spermatozoa: buffer, pengikat butir yolk, keseimbangan.
Fungsi transaminometan: buffer untuk mencegah perubahan pH akibat metabolism as.
Laktat.
Fungsi yolk: pelindung spermatozoa dari cold shock dan sumber energi.
Fungsi penicillin: mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
Fungsi raffinosa: mencegah efek lethal pembekuan/ daya tahan spermatozoa.
19. Larutan untuk rehidrasi (dgn alkohol bertingkat): ethanol absolut, alkohol 90%, alkohol 80%,
ethanol 70%.
20. Infestasi cestoda babi di Indonesia oleh: Taenia solium. Sapi: Taenia saginata.
21. Bagian terbesar dari bakteri gram negatif: peptidoglikan, LPS, kapsul.
22. Terapi cairan pada kasus malnutrisi: dextrose 5% dan kaen1B (dextrose + NaCl).
24. Gejala hipomotilitas (gerak peristaltik melambat) pada anjing tua: tenesmus, ataxia posterior,
vomit, anorexia.
25. Nekrosis yang terjadi lambat dan masih terdapat DNA pada inti sel: nekrosis kaseosa.
26. Peningkatan suhu berlangsung lama, diselingi keadaan non febris lama: demam rekuren.
27. CPV-1 menyerang intestinum dan cardiac (CPV-1 menyerang intestinum saja).
CPV-2 terdapat gejala gastroenteritis (kematian anak anjing mendadak, tanpa menimbulkan gejala
klinis diare dan muntah).
29. Yang terjadi pada saat rigor mortis: denaturasi aktin dan myosin.
30. Preparat yang digunakan untuk sinkronisasi birahi: progesterone. PGF2alfa, estrogen, GnRH.
31. Definisi peternakan rakyat (UU No. 67 thn 1977): usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai
usaha sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan oleh
Menteri.
32. Hormon yang digunakan untuk menginduksi kelahiran: PGF2alfa dan oksitosin.
33. Tipe pernafasan abnormalitas dimana respirasi berhenti selama 15-30 detik, kemudian
amplitudo respirasi sedikit demi sedikit meningkat kemudian menurun lagi dan diikuti apnea:
cheyne stroke respiration.
34. Penyebab alkalosis respiratorik (CO2 dalam darah rendah): panting, heat stroke, hepatic
encephalopathy.
35. Sifat membrane PVDF: bersifat hidrofobik, harus dibasahi dulu dengan methanol atau etanol
sebelum diberi buffer, memiliki daya ikat yang tinggi terhadap protein dan asam nukleat.
38. Penanganan anak yang baru lahir yang ditinggal induknya: diberi penghangat, diberi susu bayi,
dan dibersihkan analnya dengan air hangat.
40. Kondisi tekanan oksigen dalam arteri lebih rendah dari normal, hingga sedikit pengikat
oksigen oleh hemoglobin akibat penyakit respirasi: ambient hypoxia.
Ambient hypoxia: bila sehari-hari memang oksigen kurang dalam udara lingkungan
disebabkan karena berkurangnya tekanan O2 dalam pembuluh darah
Anemic Hypoxia: haemoglobin rendah berkurangnya kapasitas darah untuk mengikat oksigen
Stagnan Hypoxia: suatu gangguan kekurangan oksigen dalam jaringan, padahal darah arteri
cukup mengandung oksigen disebabkan oleh gagalnya sirkulasi, organ yang paling
terpengaruh ginjal dan jantung
Histotoxic Hypoxia: jaringan tidak mampu menyerap oksigen untuk keperluan fisiologis
Hyperkapnia hypoxia level karbon dioksida (CO2) meningkat melampaui 45 mm Hg dalam
aliran darah arteri
41. Iktherus post hepatic: peningkatan bilirubung conjugated, tidak disertai peningkatan AST/ALT.
45. Identifikasi DNA dpt dilakukan pada sampel: eritrosit, whole blood, intestine, hepatosit, kecuali
PMN.
46. Untuk evaluasi mekanisme hemostatic pada seekor pasien, antikoagulan yang paling baik
digunakan adalah citrate.
47. Jenis 50% kasus cystic calculi pada anjing: kalsium oksalat.
48. Prekorneal tear film (selaput air mata) terdiri dari: lipid layer, aqueous layer, mucous layer.
51. Definisi pemilihan pejantan unggul: pemilihan ternak yang mempunyai sifat unggul dan
mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakan.
54. Varibel untuk mengukur autoimun tiroiditis: TSH, TRAb, Tiroglobulin, Anti TPO.
63.