M Wildan Ryadhus - BAB III - Revisi1
M Wildan Ryadhus - BAB III - Revisi1
METODOLOGI PENELITIAN
Suatu penelitian biasanya selalu dimulai dengan suatu perencanaan yang seksama yang
mengikuti serentetan petunjuk yang disusun secara logis dan sistematis sehingga hasilnya
dapat mewakili kondisi yang sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Kerangka
penelitian yang jelas akan memberikan banyak kemudahan memecahkan masalah yang
diteliti, dan mempermudah deteksi jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penelitian.
Metodologi penelitian erat kaitannya dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang
dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses dalam penelitian ini
mengalir sesuai dengan alur yang logis. Tujuannya adalah memberikan petunjuk yang jelas,
teratur dan sistematis. Susunan tahapan ini sangat mempengaruhi mutu dari hasil yang
diperoleh kelak.
Tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Penyajian dalam bentuk
diagram ini dimaksudkan agar dapat mudah dipahami.
3.1 Alur Penelitian
Sebelum dilakukan studi pendahuluan, maka tahapan yang penting dilakukan adalah
mengidentifikasi masalah yang terjadi kemudian dikembangkan dan difokuskan dalam sebuah
rumusan masalah yang spesifik. Tujuannya adalah agar permasalahan yang diangkat dapat
dibahas secara terarah dan jelas.
Kerangka dalam penelitian adalah kumpulan konsep yang tersusun secara sistematis
agar tujuan penelitian yang dilalakukan menjadi baik. Kerangka penelitian ini dibentuk
sebelum langkah penelitian dilakukan, oleh karenannya bagian kerangka penelitian biasanya
tergolong dalam persiapan penelitian sederhana.
Kerangka penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-
variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian.
Gambar 3.1 Komponen Pada Tahap Alur Penelitian
Metodologi penelitian mempunyai peranan sangat penting sekali dalam penelitian tugas
akhir, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah secara
sistematis yang dilakukan dalam memecahkan permasalahan yang diangkat. Dengan
metodologi yang sistematis dan baik maka akan memberikan penyelesaian yang tepat sesuai
dengan permasalahan yang ada.
3.1.1 Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan partisipatif dengan tujuan transfer
pengetahuan. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui lebih detail tentang
informasi-informasi yang diperlukan untuk menentukan variabel penelitian. Berdasarkan
informasi tersebut maka didapat tahap penyelesaian masalah yang ada sehingga pembahasan
dalam penelitian ini menjadi terarah.
Kategori Skala
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak Setuju 1
Kategori Skala
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak Setuju 1
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang
besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memiliki
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan
sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil
dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut. Keuntungan melakukan penelitian
sampel adalah:
1. Peneliti tidak repot harus meneliti populasi, cukup hanya meneliti sampelnya saja.
2. Populasi yang terlalu besar memungkinkan ada subyek yang bisa tercecer atau luput
dari peneliti pada saat diambil datanya.
3. Lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga.
4. Menghindari hal-hal yang destruktif
5. Penelitian tidak bisa dilakukan dengan mengguakan populasi sebagai sumber data.
Pengambilan sampel ini menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Sugiyono
(2009:85), Accidental Sampling adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pada pengambilan
sampel ini peneliti melakukan dua kegiatan, yaitu :
1. Peneliti datang ke restoran lalu membawa sejumlah angket/kuisioner
2. Konsumen diminta untuk mengisi angket yang diberikan
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden dari konsumen Pizza HUT Antapani
Bandung.
2. Obeservasi
Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap unsur-unsur yang terlihat dalam suatu gejala pada objek penelitian”.
Menurut sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Menurut Riyanto
(2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan
secara langsung maupun tidak langsung.
3. Dokumentasi
Yakni pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku literatur atau kepustakaan
yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti, baik dikutip secara langsung maupun tidak
langsung yang relevan dengan judul yang diteliti.
4. Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan studi pustaka sebagai teknik
pengumpulan data sekunder dengan membaca dan mengutip kajian-kajian dari buku dan
sumber lain mengenai topik yang relevan berkaitan dengan topik yang diteliti.
Lemah 1
Moderat 3
Kuat 5
4. Menentukan Technical Correlation (Hubungan Antar Matrix HOWs)
Teknikal korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara masing – masing
technical deskriptor
Tabel Simbol Interaksi Upaya Operasional Perusahaan
Simbol Pengaruh Hubungan
N ∑ XY −( ∑ X ) −(∑Y )
r xy=
√¿¿
Dimana :
r xy = Korelasi Momen Tangkar
N = Jumlah responden
∑ x = Jumlah skor butir X yang didapat dari rekap data kepentingan konsumen
∑y = Jumlah skor faktor Y yang didapat dari rekap data kinerja
2
∑ X = Jumlah skor butir kuadrat
2
∑Y = Jumlah skor factor Y kuadrat
∑ XY = Perkalian antara jumlah skor butir X dengan jumlah perkalian skor faktor Y
Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tabel r dengan nilai n = 30 (30
responden).
Sumber : rumushitung.com
Gambar Tabel r Statistika
3.6.3.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur adanya konsistensi alat ukur dalam
penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten
apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
( )
2
n ∑α
r 11 = 1− 2 i
n−1 αt
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas yang dicari
N = Banyaknya butir pertanyaan
∑α 2i = Jumlah varians skor tiap-tiap item
2
αt = Varians total
QFD terdiri dari tiga tahap, dimana seluruh kegiatan yang dilakukan pada masing-masing
tahapan dapat diterapkan seperti layaknya suatu proyek, dengan terlebih dahulu dilakukan
tahap perencanaan dan persiapan, ketiga tahapan tersebut adalah (Lou Cohen, 1995) :
1. Tahap pengumpulan Voice of Customer.
2. Tahap penyusunan rumah kualitas (House of Quality).
3. Tahap analisa dan implementasi.