Anda di halaman 1dari 20

Agama, Syarat-syarat Agama, Klasifikasi

Agama ,Ciri-ciri Agama, Dan Agama Islam.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Oleh : Muhammad Fahmi Satria (200404026)


Kelas : A
Semester 1

Departemen Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
Medan
2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama
Islam. Dalam makalah ini tersaji tentang AGAMA, SYARAT-SYARAT AGAMA,
KLASIFIKASI AGAMA, CIRI-CIRI AGAMA dan AGAMA ISLAM.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengklasifikasian
agama dan peranan agama Islam dalam kehidupan.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Medan , 21 Oktober 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………… 0

KATA PENGANTAR …………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ……………………………………………….……………. 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………..……………… 3
B. Rumusan Masalah ……………………………..……………………... 3
C. Tujuan Pembahasan ……………………………..……………………. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama ……………………………..…………………… 4
B. Syarat- Syarat Agama ……………………………..……………….. 5
C. Klasifikasi Agama ……………………………..…………………... 8
D. Ciri-Ciri agama ……………………………..……………………… 9
E. Agama Islam ……………………………..……………………….... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan dan Saran ……………………………..……………… 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………..……………………..... 18

2
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


latar belakang dibuatnya makalah ini adalah adanya tuntutan tugas dari Dosen saya di
Kampus tentang Agama, Syarat-syarat Agama, Klasifikasi Agama, Ciri-ciri Agama Dan
Agama Islam . Selain itu sayajuga menyadari bahwa untuk menunjang pembelajaran saya di
Kampus, kami harus mencari sebuah rangkuman materi yang uraiannya lebih luas, padat, dan
ringkas sehingga saya dapat mempelajari materi tentang Agama, Syarat-syarat agama,
Klasifikasi Agama, Ciri-ciri Agama Dan Agama Islam. dengan lebih mudah. Sehingga
makalah ini dibuat untuk dapat wawasan pemakalah dan teman-teman Mahasiswa yang
membaca ataupun mempelajari makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu agama secara Etimologi dan Termonologi?
2. Apa saja syarat-syarat agama?
3. Apa saja Klasifikasi Agama?
4. Apa saja Ciri-ciri Agama?
5. Apa itu Agama Islam?

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu :
a. Untuk memenuhi tugas sekolah.
b. Untuk menunjang pembelajaran di Kampus.
c. Untuk Menambah wawasan pemakalah dan para pembaca tentang Agama,
Syarat-syarat agama, Klasifikasi Agama ,Ciri-ciri Agama Dan Agama Islam .

3
BAB II
Pembahasan

2.1 Arti Agama


2.1.1 Etimologi Agama
Kata agama Berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu dari Suku kata “a” yang
berarti Tidak, dan “gama” yang berarti Tidak Kacau. Jika merujuk pada pengertian
ini, agama memiliki makna Tidak Kacau, atau adanya keteraturan dan peraturan untuk
mencapai arah atau tujuan tertentu. Istilah lain yang memiliki makna identic dengan
kata agama ialah religi atau religere dalam Bahasa latin yang memiliki arti
mengembalikan ikatan, atau Memperhatikan dengan seksama.
Selain itu, dikenal pula beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna
dengan kata “agama” dari Bahasa Sansekerta. Misalnya kata Religion dari Bahasa
inggris, ad-din dalam Bahasa Arab, dan dien dalam Bahasa Semit.

2.1.2 Terminologi Agama


Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (Kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan
manusia dan lingkungannya.
Beberapa tokoh juga mengemukakan pangannya mengenai pengertian agama.
Seperti Emile Durkheim yang mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang
suci dan menyatukan semua penganutnya dalam satu komunitas moral yang
dinamakan umat.
Sementara menurut Harun Nasution, agama adalah suatu system kepercayaan
dan tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan yang gaib. Sedangkan, menurut
Asy-Syahrastani, agama ialah kekuatan dan kepatuhan yang terkadang biasa diartikan
sebagai pembalasan dan perhitungan (amal perbuatan di akhirat).
Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dunyatakan oleh Prof. Dr. Bouquet,
yang mendifinisikan agama sebagai sebuah hubungan yang tetap antara diri manusia
dengan yang bukan manusia yang bersifat suci dan supernatur, serta yang bersifat

4
berada dengan sendirinya dan yang mempunyai kekuasaan absolut yang disebut
Tuhan.
Karena begitu banyaknya pengertian tentang agama yang dikemukakan oleh
para ahli, maka agama dapat diberi beberapa definisi sebagai berikut:
- Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang
harus dipatuhi.
- Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menghiasi kehidupan manusia.
- Mengikat diri kepada suatu bentuk yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada di luar diri manusia yang memperngaruhi perbuatan-
perbuatan mereka.
- Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
- Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari kekuatan gaib.
- Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini sumber pada
suatu kekuatan gaib.

2.2 Syarat-syarat Agama


2.2.1 Kepercayaan (Aqidah)
Aqidah adalah sistem kepercayaan dan keyakinan kepada tuhan. Aqidah islam
berisikan ajaran tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan di Imani oleh
setiap orang islam. Seseorang manusia disebut muslim manakala dengan penuh
kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem kepercayaan islam.
Sistem kepercayaan islam dibangun atas enam dasar keimanan yang lazim
disebut dengan rukum iman, yaitu :
1. Allah SWT - Orang yang mendalami perkara yang dituntut akidah Islam untuk
diimani akan menjumpai bahawa Iman kepada (wujud) Allah SWT dalilnya
adalah aqli. Alasannya perkara tersebut – iaitu adanya al-Khaliq (Maha
Pencipta) bagi segala yang ada - dapat dijangkau dengan panca indera.
2. Malaikat - Iman terhadap (keberadaan) Malaikat-Malaikat dalilnya adalah naqli.
Alasannya keberadaan Malaikat tidak dapat dijangkau indera. Malaikat tidak
boleh dijangkau zatnya dan tidak boleh dijangkau dengan apapun yang
menunjukkan atas (keberadaan)nya.
3. Kitab-Kitab - Iman terhadap Kitab-Kitab Allah SWT dapat dihuraikan sebagai
berikut. Jika yang dimaksud adalah Iman terhadap Al-Quran maka dalilnya aqli,
kerana Al-Quran dapat diindera dan dijangkau. Demikian pula kemukjizatan Al-
Quran dapat diindera sepanjang zaman. Tetapi jika yang dimaksud adalah iman
terhadap kitab-kitab selain Al-Quran, seperti Taurat, Injil dan Zabur, maka
dalilnya adalah naqli. Alasannya bahawa Kitab-Kitab ini adalah dari sisi Allah
SWT tidak dapat dijangkau (keberadaannya) sepanjang zaman. Kitab-
Kitab tersebut adalah dari sisi Allah SWT dan dapat dijangkau keberadaanya
tatkala ada Rasul yang membawanya sebagai mukjizat. Kemukjizatannya
berhenti saat waktunya berakhir. Jadi, mukjizat tersebut tidak boleh dijangkau

5
oleh orang-orang (pada masa) setelahnya. Namun sampai kepada kita berupa
berita yang mengatakan bahawa kitab tersebut berasal dari Allah SWTdan
diturunkan kepada Rasul. Kerana itu dalilnya naqli bukan aqli, kerana akal - di
setiap zaman - tidak mampu menjangkau bahawa kitab itu adalah kalam Allah
SWT dan akal tidak mampu mengindera kemukjizatannya.
4. Rasul-Rasul - Begitu pula halnya Iman terhadap para Rasul. Iman terha-
dap Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.) dalilnya aqli, kerana pengetahuan akan Al-
Quran sebagai kalam Allah dan ia dibawa oleh Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.)
adalah sesuatu yang dapat diindera. Dengan mengindera Al-Quran dapat
diketahui bahawa Muhammad itu Rasulullah. Hal itu dapat dijumpai sepanjang
zaman dan setiap generasi. Sedangkan Iman terhadap para Nabi dalilnya adalah
naqli, kerana dalil (bukti) kenabian para Nabi –iaitu Mukjizat-Mukjizat mereka-
tidak dapat diindera kecuali oleh orang-orang yang sezaman dengan mereka.
Bagi orang-orang yang datang setelah mereka hingga zaman sekarang bahkan
sampai kiamat pun, mereka tidak menjumpai mukjizat tersebut. Bagi seseorang
tidak ada bukti yang dapat diindera atas kenabiannya. Kerana itu bukti atas
kenabiannya bukan dengan dalil aqli melainkan dengan dalil naqli. Lain lagi
bukti atas kenabian (Nabi Muhammad s.a.w.) yang
berupa mukjizat beliau. Mukjizat tersebut (selalu) ada dan dapat diindera,
iaitu Al-Quran. Jadi dalilnya adalah aqli.
5. Hari Kiamat - Dalil Hari Kiamat adalah naqli, kerana Hari Kiamat tidak dapat
diindera, lagi pula tidak ada satu pun perkara yang dapat diindera yang
menunjukkan tentang Hari Kiamat. Dengan demikian tidak terdapat (satu) dalil
aqli pun untuk hari kiamat. Dalilnya adalah naqli.
6. Qada dan Qadar - Qada dan Qadar dalilnya aqli, kerana Qada adalah perbuatan
manusia yang dilakukannya atau yang menimpanya (dan tidak dapat ditolak). Ia
adalah sesuatu yang dapat diindera maka dalilnya adalah aqli. Qadar adalah
khasiat sesuatu yang dimunculkan (dimanfaatkan) oleh manusia, seperti
kemampuan membakar yang ada pada api, kemampuan memotong yang ada
pada pisau. Khasiat ini adalah sesuatu yang dapat diindera, maka dalil untuk
perkara Qadar adalah aqli.

Enam rukun iman tersebut sejalan dengan Al-Qur’an Surah An-nisa Ayat 136
yang berbunyi :

‫اب الَّ ِذ ي َن َّز َل‬ِ َ‫آم نُ وا بِ اللَّ ِه و ر س ولِ ِه و الْ ِك ت‬


ِ ‫ي ا َأيُّ ه ا الَّ ِذ ين آم نُ وا‬
َ ُ ََ َ َ َ َ
ِ‫ و م ن ي ْك ُف ر بِ اللَّ ِه و م اَل ِئ َك تِ ه‬Hۚ ‫اب الَّ ِذ ي َأ ْن ز َل ِم ن َق ب ل‬
ْ ِ َ‫َع لَ ٰى ر س ولِ ِه و الْ ِك ت‬
ََ ْ َ ْ ََ ُ ْ َ َ َُ
ً ِ‫ض اَل اًل بَع‬ ِ ِ ِِ ِ
‫يد ا‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫َو ُك تُ بِ ه َو ُر ُس ل ه َو الْ َي ْو م ا آْل خ ِر َف َق ْد‬

6
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.”

2.2.2 Pemujaan (Ibadah)


Ibadah atau pemujaan, Yaitu segala bentuk ketaatan yang wajib dijalankan
atau dikerjakan oleh seluruh umat Beragama agar mendapatkan ridha dari Tuhan. Adapun
bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam ialah seperti mengucapkan dua kalimat
syahadat, shalat lima waktu, membayar zakat, berpuasa di bulan suci Ramadhan, dan
menunaikan haji bagi yang mampu menjalananinya.

2.2.3 Hukum (Syari’ah)


Syari’ah adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi
kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan,
syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di
dunia maupun di akhirat.

Adapun Syariah di dalam islam di ambil dari beberapa sumber yang


diantaranya adalah Al-Qur’an, Hadits, Ijtihad, Asas Syarak (Mahdah), dan Furu’ Syara’
(Ghoir Mahdhoh)

2.2.4 Nabi Pembawa Agama


Menurut Al-Qur’an, Seseorang dapat dikatakan sebaai nabi jika memenuhi
beberapa syarat, diantaranya :

1. Nabi Haruslah Seorang Laki-Laki sebagaiman firman Allah dalam Q.S. Al-
Anbiya ayat 7 yang artinya “Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu
(Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu
kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu,
jika kamu tiada mengetahui”.
2. Nabi harus mempunyai akhlak yang mulia, terpelihara dari mengerjakan maksiat
betapapun kecilnya
3. Seorang Nabi harus memiliki kesempurnaan fisik, dan mental, kecerdasan yang
tinggi, serta pembawaan yang menarik, sehingga memudahkan dia untuk
menyebar luaskan ajaran yang dibawanya.

7
4. Untuk membersihkan ajaran Allah dari noda-noda falsafah, maka Nabi haruslah
orang yang tidak menerima Pendidikan. Hal ini diperkuat oleh Firman allah
dalam Q.S. Al-Ankabut ayat 48 yang artinya “Dan kamu tidak pernah membaca
sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis
suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)”.
5. Nabi diutus untuk manusia secara umum, sehingga ajaran seorang nabi bukan
hanya dimengerti oleh golongan awan, tetapi dibenarkan juga oleh intelektual
seperti dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 30 yang artinya “Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”.
6. Dalam da’wahnya Nabi dibantu Mu’jizat seperti dijelaskan dalam Q.S. Fusshilat
ayat 39 yang artinya “Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat
bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya
ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah
dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.

2.2.5 Kitab Suci


Kitab suci merupakan kitab yang berisi wahyu-wahyu Allah kepada Rasulnya.
Sesuai dengan namanya tentu kitab tersebut harus suci atau bersih dari pendapat
manusia. Oleh Karena itu sebuah kitab dapat dikatakan kitab suci kalua memenuhi
beberapa persyaratan yang diantaranya :

1. Harus ada keterangan kalua kitab itu ditulis oleh Nabi yang menerima wahyu.
2. Harus ada kitab asli atau Salinan dalam Bahasa Nabi yang menerima wahyu.
3. Isinya mengandung petunjuk menuju jalan lurus untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat
4. Tidak boleh ada ayat yang tumpeng tindih.

2.3 Klasifikasi Agama


Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang pertengahan abad ke
enam Masehi, dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu Romawi di Barat dan Persia
di timur. Bangsa-bangsa yang berada dalam kekuasaan kedua Negara tersebut pada
umumnya mengalami kemerosotan moral, akhlak dan sosial.Saat itu dunia berada
dalam kegelapan dan merebaknya tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan
ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada umumnya. Bahkan kaum fir’aun menganut
agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai berikut :

1.Mereka menggap sungai Niil sebagai Tuhan

8
2.Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama
dengan mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki
penyakit berat terutama dari kalangan wanita
3.Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4.Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.

Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus
Rasul-Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :

2.3.1. Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Segi Penyebarannya


Dari segi penyebarannya, suatu agama dapat dibahagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan
ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua
manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan
Buddha.
2. Agama Folk
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama
universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat
China/Taoisme dan agama Sikh

2. Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Tanggapan Ketuhanan


Agama yang ditinjau dari segi tanggapan ketuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Agama Monoteisme
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang
mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
2. Agama Politeisme
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara
berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada
banyak bentuk. Contohnya : Agama Hindu, Agama Rakyat China.

3. Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Sumbernya


Ditinjau dari sumbernya agama dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu agama
wahyu (revealed religion) dan agama budaya (cultural religion).

2.3. Agama wahyu ( revealed religion)


Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama
samawi, agama profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah
sang pencipta melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-
Nya kepada umat manusia.

2.4 Ciri-ciri Agama

9
Agama bila di telaah dari sumbernya memiliki dua klasifikasi, yaitu Agama
wahyu (agama Samawi, agama langit, agama frofetis, revealed religion, Din As-
Samawi) , dan Agama Budaya (agama Bumi, agama filsafat, agama ra’yu,
nonrevealed religion, natural religion, Din at-Tabi’in, Din al-Ardhi) yang dimana
kedua jenis agama ini memiliki ciri dan definisi yang sangat berberda.

2.4.1 Agama Wahyu


Agama wahyu atau disebut juga agama samawi, agama langit adalah agama
yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada
kitab- kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia. Beberapa
pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi jika sedikitnya
mempunyai tiga hal, yaitu; mempunyai definisi Tuhan yang jelas; mempunyai
penyampai risalah (Nabi dan Rasul); dan mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan
yang diwujudkan dalam Kitab suci. Di dunia ini terdapat tiga agama samawi yang
ketiga-tiganya merupakan agama yang cukup besar, yaitu Islam, Nasrani, dan Yahudi.

Adapun Agama Wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1. Agama wahyu berpokok pada konsep ke-Esa-an Tuhan (monotheis).
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi. Disampaikan oleh Rasul sebagai utusan
Yang Maha Kuasa.
3. Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntutan dan ukuran bagi baik dan buruk
adalah kitab suci yang diwujudkan. Kitab suci dibawa dan disebarkan kepada
umat berdasarkan Wahyu Allah.
4. Semua agama wahyu lahir di Asia Barat daya (Timur tengah).
5. Agama Wahyu timbul di wilayah yang berdasarkan sejarah berada di bawah
pengaruh ras semitik, kemudian berhasil menyebar ke luar wilayah pengaruh
semitik.
6. Sesuai dengan ajaran agama wahyu dan historisnya maka agama wahyu adalah
agama misionary.
7. Ajaran agama wahyu tegas dan jelas. Tidak berubah dengan adanya perubahan
masyarakat penganutnya, bahkan sebaliknya bahwa masyarakat dapat saja
berubah tetapi agama tidak mengalami perubahan.
8. Ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para
pemeluknya, yang berpegang pada aspek duniawi maupun aspek spritual dan
kehidupan ini
9. Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji terhadap kritik menurut akal manusia
10. Sistem merasa dan berfikir tidak sama dengan sistem merasa dan berfikir
masyarakat penganutnya.

10
2.4.2 Agama Budaya
Agama budaya atau sering di kenal sebagai agama ardli ,agama bumi, agama
filsafat, agama ra’yu, natural religion, non revealed religion. Yang konsep Tuhannya
tidak di ketahui secara pasti contoh agama ini adalah agama hindu, budha Konghucu,
Shinto, dan lainnya, agama ardli mempunyai kitab yang dianggap suci, namun bukan
wayhu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan
dari para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman,
bukan kalamullah, maupun perkataan tuhan.
Agama Budaya memiliki beberapa ciri, yaitu :
1. Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
2. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya
adalah filsof atau pendiri agama tersebut.
3. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab suci.
4. Sistem merasa dan berfikirnya interen dengan sistem merasa dan berfikir tiap
segi kehidupan.
5. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh
filosofnya.
6. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi
monoteisme nisbi. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal,
mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam
perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal.
7. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya.
8. Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan
masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.

2.5Agama Islam
2.5.1 PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam hubungan
dengan Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga
hubungan manusia dengan alam.
Pengertian islam secara etimologis yaitu:
 Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan
 Tasallama artinya memegang atau menerima
 Aslama artinya menurut atau menyerah
 Sullam artinya tangga atau titian
 Salima artinya sejahtera (Eno Rinawati, dkk, 2014: 32)

11
Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama:
1. Adanya keyakinan pada yang gaib.
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman.
3. Adanya rasul pembawanya.
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi.
5. Adanya upacara ibadah yang standar.
Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama yang diwahyukan Allah
kepada rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul Muhammad SAW
yang berisi undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan
bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam semesta agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih
kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. (Eno Rinawati, dkk, 2014:
34)

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya.
Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam
ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam
sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun
yang diterima selain Islam.

Allah ta’ala berfirman,

ً ‫ان هَّللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِيما‬ َ ‫ان م َُح َّم ٌد َأ َبا َأ َح ٍد مِّن رِّ َجالِ ُك ْم َولَكِن رَّ سُو َل هَّللا ِ َو َخا َت َم ال َّن ِبي‬
َ ‫ِّين َو َك‬ َ ‫مَّا َك‬

“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara
kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab:
40)

Allah ta’ala juga berfirman,

12
ً ‫يت لَ ُك ُم اِإلسْ الَ َم دِينا‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم دِي َن ُك ْم َوَأ ْت َم ْم‬
ُ ِ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َمتِي َو َرض‬ ُ ‫ْال َي ْو َم َأ ْك َم ْل‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah
cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi
kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Allah ta’ala juga berfirman,

‫ين عِ ن َد هّللا ِ اِإلسْ الَ ُم‬


َ ‫ِإنَّ ال ِّد‬

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali
Imran: 19)

Allah ta’ala berfirman,

َ ‫َو َمن َي ْب َت ِغ َغي َْر اِإلسْ الَ ِم دِينا ً َفلَن ُي ْق َب َل ِم ْن ُه َوه َُو فِي اآلخ َِر ِة م َِن ْال َخاسِ ِر‬
‫ين‬

“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah
diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Ali ‘Imran: 85)

Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi
Allah dengan memeluk agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,

ُ ‫و يُحْ ِيـي َو ُيم‬:َُ ‫ض ال ِإلَـ َه ِإالَّ ه‬


‫ِيت‬ ِ ْ‫ت َواَألر‬ ِ ‫ َم َاوا‬:‫الس‬
َّ ‫ك‬ ُ ‫قُ ْل َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ِإ ِّني َرسُو ُل هّللا ِ ِإلَ ْي ُك ْم َجمِيعا ً الَّذِي لَ ُه م ُْل‬
َ ‫َفآ ِم ُنو ْا ِباهّلل ِ َو َرسُولِ ِه ال َّن ِبيِّ اُألمِّيِّ الَّذِي يُْؤ مِنُ ِباهّلل ِ َو َكلِ َما ِت ِه َوا َّت ِبعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم َت ْه َت ُد‬
‫ون‬

13
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah
bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada
sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka
berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf)
yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya
kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)

Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya.
Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang
beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau
beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang
penghuni neraka.”

Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang
beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran
saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang
beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan
ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama
yang terbaik.

Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan
oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa
dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa
diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala
berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ِ ‫ص ِّدقا ً لِّ َما َبي َْن َي َد ْي ِه م َِن ْال ِك َتا‬


ً ‫ب َو ُم َه ْيمِنا‬ َ ‫اب ِب ْال َح ِّق ُم‬
َ ‫ك ْال ِك َت‬ َ ‫َوَأ‬
َ ‫نز ْل َنا ِإلَ ْي‬

14
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai
pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)

Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan
masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah
bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat
manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi
bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat
dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan
masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.

Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan
jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang
berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,

ِ ‫ِين ْال َح ِّق لِي ُْظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّد‬


َ ‫ين ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه ْال ُم ْش ِر ُك‬
‫ون‬ ِ ‫ه َُو الَّذِي َأرْ َس َل َرسُولَ ُه ِب ْال ُه َدى َود‬

“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan
Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada,
meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)

Allah ta’ala berfirman,

َ ‫ف الَّذ‬
َّ‫ِين مِن َق ْبل ِِه ْم َولَ ُي َم ِّك َنن‬ َ َ‫ َت ْخل‬:‫اس‬
ْ ‫ض َك َما‬ ِ ْ‫ َت ْخلِ َف َّنهُم فِي اَأْلر‬:‫ت لَ َي ْس‬ ِ ‫ِين آ َم ُنوا مِن ُك ْم َو َع ِملُوا الصَّال َِحا‬ َ ‫َو َع َد هَّللا ُ الَّذ‬
َ َ‫ك َفُأ ْول‬
‫ِئك‬ َ : ِ‫ َد َذل‬:ْ‫ون ِبي َشيْئا ً َو َمن َك َف َر َبع‬ َ ‫ضى لَ ُه ْم َولَ ُي َب ِّدلَ َّنهُم مِّن َبعْ ِد َخ ْوف ِِه ْم َأمْنا ً َيعْ ُب ُدو َننِي اَل ُي ْش ِر ُك‬
َ ‫لَ ُه ْم دِي َن ُه ُم الَّذِي ارْ َت‬
َ ُ‫ُه ُم ْال َفاسِ ق‬
‫ون‬

“Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta

15
beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi
sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan
Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang
sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan
tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar
sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)

Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan


syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah
maupun syariat-syariat yang diajarkannya:

1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang


kesyirikan.

2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.

3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.

4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.

5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.

6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang
perbuatan durhaka kepada mereka.

Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang


terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.

Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang


bersikap buruk kepada mereka.

Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak


yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala
macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,

ُ ‫ان َوِإي َتاء ذِي ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشاء َو ْالمُن َكر َو ْال َب ْغي َيع‬ ‫ْأ‬
َ ‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر‬
‫ُون‬ ِ ِ ِ ‫ِإنَّ هّللا َ َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواِإلحْ َس‬

16
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan
nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan
mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau
mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)

BAB III
Penutup

3. Kesimpulan & Saran


3.1 Kesimpulan
1. Agama di ambil dari bahasa Sansekerta yang berarti Tidak Kacau.
2. Banyak orang memiliki penafsirannya sendiri tentang defenisi
dari agama.
3. Kepercayaan dapat dikatakan agama jika memilika Aqidah,
Ibadah, Syari’ah, Nabi Pembawa, dan Kitab suci sendiri.
4. Agama terdiri dari Agama Wahtu dan Agama Budaya yang
dimana pembagian tersebut memiliki cirinya masing-masing.
5. Agama Islam Adalah Agama Yang Paling Benar di Bandingkan
Dengan agama-agama terdahulu

3.2 Saran
Sebagai orang yang mempercayai adanya tuhan, ada baiknya kalau kita
mempelajari lebih dalam tentang agama Islam atau mungkin kita juga bisa
mempelajari agama lain untuk menambah pengetahuan dan agar kita bisa
meng- hormati agama lain tanpa harus mencampur adukan agama Islam dengan
agama yang lain, dan selain itu juga hal ini berfungsi untuk agar kita tidak sampai
diracuni oleh ajaran yang melenceng dari ajaran Islam.

17
Daftar Pustaka

Al-Qur'an Al Karim

Budiono, M.A. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.

Dra. Zakiah, M.Pd., dkk. 2018. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi
Umum. Medan: Perdana Publishing.

Imron, Muhammad Ali. 2015. Sejarah terlengkap Agama-Agama di Dunia.


Yogyakarta: IRCiSoD.

Anonim. 2016. Mengenal Agama wahyu yang ada di dunia ini.


http://cucakrowoku.blogspot.com/2016/12/mengenal-agama-wahyu-yang-
ada- di-dunia.html. 21 oktober 2020.

Juni, Rahmad. 2015. Makalah Pengertian Agama Wahyu dan Agama budaya.
http://junirahmad.blogspot.com/2015/12/pengertian-agama-wahyu-dan-
agama-budaya_76.html. 21 oktober 2020.

Putra, Andika. 2014. Peranan Agama dalam kehidupan sehari-hari. https://sumber-


ilmu-islam.blogspot.com/2014/06/peranan-agama-dalam-kehidupan-
manusia.html. 21 oktober 2020 .

Setyadi, Sutris. 2013. Agama Wahyu dan Agama Budaya.


http://junirahmad.blogspot.com/2015/12/pengertian-agama-wahyu-dan-
agama-budaya_76.html. 21 oktober 2020

18
wikipedia. 2020. Akidah. https://ms.wikipedia.org/wiki/Aqidah. 21 oktober 2020.

Wikipedia. 2020. Syariat Islam. https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam. 21


oktober 2020

https://muslim.or.id/626-agama-islam.html. 21 oktober 2020

19

Anda mungkin juga menyukai