0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama
Islam. Dalam makalah ini tersaji tentang AGAMA, SYARAT-SYARAT AGAMA,
KLASIFIKASI AGAMA, CIRI-CIRI AGAMA dan AGAMA ISLAM.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengklasifikasian
agama dan peranan agama Islam dalam kehidupan.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………… 0
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………..……………… 3
B. Rumusan Masalah ……………………………..……………………... 3
C. Tujuan Pembahasan ……………………………..……………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama ……………………………..…………………… 4
B. Syarat- Syarat Agama ……………………………..……………….. 5
C. Klasifikasi Agama ……………………………..…………………... 8
D. Ciri-Ciri agama ……………………………..……………………… 9
E. Agama Islam ……………………………..……………………….... 11
2
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu :
a. Untuk memenuhi tugas sekolah.
b. Untuk menunjang pembelajaran di Kampus.
c. Untuk Menambah wawasan pemakalah dan para pembaca tentang Agama,
Syarat-syarat agama, Klasifikasi Agama ,Ciri-ciri Agama Dan Agama Islam .
3
BAB II
Pembahasan
4
berada dengan sendirinya dan yang mempunyai kekuasaan absolut yang disebut
Tuhan.
Karena begitu banyaknya pengertian tentang agama yang dikemukakan oleh
para ahli, maka agama dapat diberi beberapa definisi sebagai berikut:
- Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang
harus dipatuhi.
- Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menghiasi kehidupan manusia.
- Mengikat diri kepada suatu bentuk yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada di luar diri manusia yang memperngaruhi perbuatan-
perbuatan mereka.
- Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
- Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari kekuatan gaib.
- Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini sumber pada
suatu kekuatan gaib.
5
oleh orang-orang (pada masa) setelahnya. Namun sampai kepada kita berupa
berita yang mengatakan bahawa kitab tersebut berasal dari Allah SWTdan
diturunkan kepada Rasul. Kerana itu dalilnya naqli bukan aqli, kerana akal - di
setiap zaman - tidak mampu menjangkau bahawa kitab itu adalah kalam Allah
SWT dan akal tidak mampu mengindera kemukjizatannya.
4. Rasul-Rasul - Begitu pula halnya Iman terhadap para Rasul. Iman terha-
dap Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.) dalilnya aqli, kerana pengetahuan akan Al-
Quran sebagai kalam Allah dan ia dibawa oleh Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.)
adalah sesuatu yang dapat diindera. Dengan mengindera Al-Quran dapat
diketahui bahawa Muhammad itu Rasulullah. Hal itu dapat dijumpai sepanjang
zaman dan setiap generasi. Sedangkan Iman terhadap para Nabi dalilnya adalah
naqli, kerana dalil (bukti) kenabian para Nabi –iaitu Mukjizat-Mukjizat mereka-
tidak dapat diindera kecuali oleh orang-orang yang sezaman dengan mereka.
Bagi orang-orang yang datang setelah mereka hingga zaman sekarang bahkan
sampai kiamat pun, mereka tidak menjumpai mukjizat tersebut. Bagi seseorang
tidak ada bukti yang dapat diindera atas kenabiannya. Kerana itu bukti atas
kenabiannya bukan dengan dalil aqli melainkan dengan dalil naqli. Lain lagi
bukti atas kenabian (Nabi Muhammad s.a.w.) yang
berupa mukjizat beliau. Mukjizat tersebut (selalu) ada dan dapat diindera,
iaitu Al-Quran. Jadi dalilnya adalah aqli.
5. Hari Kiamat - Dalil Hari Kiamat adalah naqli, kerana Hari Kiamat tidak dapat
diindera, lagi pula tidak ada satu pun perkara yang dapat diindera yang
menunjukkan tentang Hari Kiamat. Dengan demikian tidak terdapat (satu) dalil
aqli pun untuk hari kiamat. Dalilnya adalah naqli.
6. Qada dan Qadar - Qada dan Qadar dalilnya aqli, kerana Qada adalah perbuatan
manusia yang dilakukannya atau yang menimpanya (dan tidak dapat ditolak). Ia
adalah sesuatu yang dapat diindera maka dalilnya adalah aqli. Qadar adalah
khasiat sesuatu yang dimunculkan (dimanfaatkan) oleh manusia, seperti
kemampuan membakar yang ada pada api, kemampuan memotong yang ada
pada pisau. Khasiat ini adalah sesuatu yang dapat diindera, maka dalil untuk
perkara Qadar adalah aqli.
Enam rukun iman tersebut sejalan dengan Al-Qur’an Surah An-nisa Ayat 136
yang berbunyi :
6
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.”
1. Nabi Haruslah Seorang Laki-Laki sebagaiman firman Allah dalam Q.S. Al-
Anbiya ayat 7 yang artinya “Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu
(Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu
kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu,
jika kamu tiada mengetahui”.
2. Nabi harus mempunyai akhlak yang mulia, terpelihara dari mengerjakan maksiat
betapapun kecilnya
3. Seorang Nabi harus memiliki kesempurnaan fisik, dan mental, kecerdasan yang
tinggi, serta pembawaan yang menarik, sehingga memudahkan dia untuk
menyebar luaskan ajaran yang dibawanya.
7
4. Untuk membersihkan ajaran Allah dari noda-noda falsafah, maka Nabi haruslah
orang yang tidak menerima Pendidikan. Hal ini diperkuat oleh Firman allah
dalam Q.S. Al-Ankabut ayat 48 yang artinya “Dan kamu tidak pernah membaca
sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis
suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)”.
5. Nabi diutus untuk manusia secara umum, sehingga ajaran seorang nabi bukan
hanya dimengerti oleh golongan awan, tetapi dibenarkan juga oleh intelektual
seperti dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 30 yang artinya “Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”.
6. Dalam da’wahnya Nabi dibantu Mu’jizat seperti dijelaskan dalam Q.S. Fusshilat
ayat 39 yang artinya “Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat
bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya
ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah
dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
1. Harus ada keterangan kalua kitab itu ditulis oleh Nabi yang menerima wahyu.
2. Harus ada kitab asli atau Salinan dalam Bahasa Nabi yang menerima wahyu.
3. Isinya mengandung petunjuk menuju jalan lurus untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat
4. Tidak boleh ada ayat yang tumpeng tindih.
8
2.Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama
dengan mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki
penyakit berat terutama dari kalangan wanita
3.Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4.Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.
Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus
Rasul-Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :
1. Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan
ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua
manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan
Buddha.
2. Agama Folk
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama
universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat
China/Taoisme dan agama Sikh
9
Agama bila di telaah dari sumbernya memiliki dua klasifikasi, yaitu Agama
wahyu (agama Samawi, agama langit, agama frofetis, revealed religion, Din As-
Samawi) , dan Agama Budaya (agama Bumi, agama filsafat, agama ra’yu,
nonrevealed religion, natural religion, Din at-Tabi’in, Din al-Ardhi) yang dimana
kedua jenis agama ini memiliki ciri dan definisi yang sangat berberda.
10
2.4.2 Agama Budaya
Agama budaya atau sering di kenal sebagai agama ardli ,agama bumi, agama
filsafat, agama ra’yu, natural religion, non revealed religion. Yang konsep Tuhannya
tidak di ketahui secara pasti contoh agama ini adalah agama hindu, budha Konghucu,
Shinto, dan lainnya, agama ardli mempunyai kitab yang dianggap suci, namun bukan
wayhu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan
dari para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman,
bukan kalamullah, maupun perkataan tuhan.
Agama Budaya memiliki beberapa ciri, yaitu :
1. Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
2. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya
adalah filsof atau pendiri agama tersebut.
3. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab suci.
4. Sistem merasa dan berfikirnya interen dengan sistem merasa dan berfikir tiap
segi kehidupan.
5. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh
filosofnya.
6. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi
monoteisme nisbi. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal,
mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam
perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal.
7. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya.
8. Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan
masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.
2.5Agama Islam
2.5.1 PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam hubungan
dengan Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga
hubungan manusia dengan alam.
Pengertian islam secara etimologis yaitu:
Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan
Tasallama artinya memegang atau menerima
Aslama artinya menurut atau menyerah
Sullam artinya tangga atau titian
Salima artinya sejahtera (Eno Rinawati, dkk, 2014: 32)
11
Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama:
1. Adanya keyakinan pada yang gaib.
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman.
3. Adanya rasul pembawanya.
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi.
5. Adanya upacara ibadah yang standar.
Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama yang diwahyukan Allah
kepada rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul Muhammad SAW
yang berisi undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan
bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam semesta agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih
kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. (Eno Rinawati, dkk, 2014:
34)
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya.
Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam
ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam
sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun
yang diterima selain Islam.
ً ان هَّللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِيما َ ان م َُح َّم ٌد َأ َبا َأ َح ٍد مِّن رِّ َجالِ ُك ْم َولَكِن رَّ سُو َل هَّللا ِ َو َخا َت َم ال َّن ِبي
َ ِّين َو َك َ مَّا َك
“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara
kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab:
40)
12
ً يت لَ ُك ُم اِإلسْ الَ َم دِينا ُ ت لَ ُك ْم دِي َن ُك ْم َوَأ ْت َم ْم
ُ ِت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َمتِي َو َرض ُ ْال َي ْو َم َأ ْك َم ْل
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah
cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi
kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali
Imran: 19)
َ َو َمن َي ْب َت ِغ َغي َْر اِإلسْ الَ ِم دِينا ً َفلَن ُي ْق َب َل ِم ْن ُه َوه َُو فِي اآلخ َِر ِة م َِن ْال َخاسِ ِر
ين
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah
diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Ali ‘Imran: 85)
Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi
Allah dengan memeluk agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
13
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah
bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada
sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka
berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf)
yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya
kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)
Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya.
Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang
beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau
beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang
penghuni neraka.”
Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang
beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran
saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang
beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan
ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama
yang terbaik.
Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan
oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa
dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa
diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala
berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
14
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai
pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)
Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan
masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah
bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat
manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi
bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat
dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan
masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan
jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang
berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,
“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan
Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada,
meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)
َ ف الَّذ
َِّين مِن َق ْبل ِِه ْم َولَ ُي َم ِّك َنن َ َ َت ْخل:اس
ْ ض َك َما ِ ْ َت ْخلِ َف َّنهُم فِي اَأْلر:ت لَ َي ْس ِ ِين آ َم ُنوا مِن ُك ْم َو َع ِملُوا الصَّال َِحا َ َو َع َد هَّللا ُ الَّذ
َ َك َفُأ ْول
ِئك َ : ِ َد َذل:ْون ِبي َشيْئا ً َو َمن َك َف َر َبع َ ضى لَ ُه ْم َولَ ُي َب ِّدلَ َّنهُم مِّن َبعْ ِد َخ ْوف ِِه ْم َأمْنا ً َيعْ ُب ُدو َننِي اَل ُي ْش ِر ُك
َ لَ ُه ْم دِي َن ُه ُم الَّذِي ارْ َت
َ ُُه ُم ْال َفاسِ ق
ون
15
beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi
sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan
Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang
sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan
tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar
sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)
6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang
perbuatan durhaka kepada mereka.
ُ ان َوِإي َتاء ذِي ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشاء َو ْالمُن َكر َو ْال َب ْغي َيع ْأ
َ ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر
ُون ِ ِ ِ ِإنَّ هّللا َ َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواِإلحْ َس
16
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan
nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan
mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau
mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)
BAB III
Penutup
3.2 Saran
Sebagai orang yang mempercayai adanya tuhan, ada baiknya kalau kita
mempelajari lebih dalam tentang agama Islam atau mungkin kita juga bisa
mempelajari agama lain untuk menambah pengetahuan dan agar kita bisa
meng- hormati agama lain tanpa harus mencampur adukan agama Islam dengan
agama yang lain, dan selain itu juga hal ini berfungsi untuk agar kita tidak sampai
diracuni oleh ajaran yang melenceng dari ajaran Islam.
17
Daftar Pustaka
Al-Qur'an Al Karim
Budiono, M.A. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Dra. Zakiah, M.Pd., dkk. 2018. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi
Umum. Medan: Perdana Publishing.
Juni, Rahmad. 2015. Makalah Pengertian Agama Wahyu dan Agama budaya.
http://junirahmad.blogspot.com/2015/12/pengertian-agama-wahyu-dan-
agama-budaya_76.html. 21 oktober 2020.
18
wikipedia. 2020. Akidah. https://ms.wikipedia.org/wiki/Aqidah. 21 oktober 2020.
19